PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
SEKRETARIAT DAERAH
JI. Pahlawan No. 9 Telpon 8311174 (20 saluran ) Fax. 8311266
Semarang 50243
»
¥
Semarang, 23 Okicber 2023
Kepada
Yth. Terlampir
di-
tempat.
SURAT EDARAN
NOMOR: 420 / 6015635
TENTANG
ARAH KEBDJAKAN DAN STRATEGI PENANGANAN ANAK TIDAK SEKOLAH
DI JAWA TENGAH
. Latar Belakang
Kondisi faktual menunjukkan masih terdapat Anak Tidak Sekolah (ATS) di Jawa
Tengah yaitu anak usia SD/Sederajat, SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat (7-18
tahun) dengan kondisi:
a, tidak pernah bersekolah baik di jenjang SD/Sederajat, SMP/Sederajat, atau
SMA/Sederajat;
b, putus sekolah tanpa menyelesaikan jenjang pendidikannya (putus sekolah di
tengah jenjang SD/Sederajat, SMP/Sederajat, atau SMA/Sederajat);
. putus sekolah tanpa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
(transisi dari jenjang SD/Sederajat ke jenjang SMP/Sederajat atau dari
Jenjang SMP ke jenjang SMA/Sederajat).
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS telah mengeluarkan Strategi Nasional _(STRANAS)
Penanganan Anak Tidak Sekolah di Indonesia dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Strategi Nasional Penanganan Anak Tidak Sekolah di Indonesia, sebagal
kerangka logis dan strategis upaya penanganan ATS yang perlu dilakukan
Pemerintah Pusat dan Daerah antara lain berupa kebijakan, strategi dan aksi
prioritas yang menjadi kewenangan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Perangkat
Daerah.
Dasar Hukum
Peraturan perundangan yang menjadi payung kebijakan seluruh upaya dan
mekanisme pelaksanaan Penanganan ATS di daerah adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;s
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar, yang
merupakan pelaksanaan dari UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
j. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-2026.
- FF @ = pap
Isi Edaran
a, Dalam rangka percepatan dan keterpaduan penanganan ATS di Jawa Tengah,
disampaikan pokok-pokok kebijakan penanganan ATS sebagai berikut:
b, ATS merupakan persoalan multisektor, sehingga identifikasi faktor penyebab
dan analisis situasi harus dilakukan secara komprehensif.
. Strategi Penanganan ATS di Jawa Tengah:
1) Strategi Pencegahan, dilaksanakan melalui identifikasi Anak Berpotensi
Putus Sekolah (ABPS) serta upaya intervensi pencegahannya dari kondisi
rentan putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.
2) Strategi Pengembalian, yaitu penanganan ATS melalui pengembalian ke
sekolah baik di jalur pendidikan formal maupun non formal serta upaya
pendampingan ATS oleh berbagai pihak terkait.
Kedua strategi tersebut dllaksanakan dengan berbasis pendataan melalui
verifikasi dan validasi lapangan serta mengoptimalkan sistem pendataan
berbasis masyarakat atau desa yang telah tersedia.
|. Pembagian Peran
Penanganan ATS memerlukan kerjasama lintas sektor. Sesuai tugas dan
fungsinya, maka Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan
koordinasi penanganan ATS.
1) Pemerintah Provinsi
a) melakukan fasilitasi dan koordinasi dalam pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian dan evaluasi penanganan ATS di Kabupaten/Kota.
b) mengintegrasikan strategi penanganan ATS ke dalam perencanaan
dan penganggaran pembangunan daerah.
2) Pemerintah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa/Kelurahan
a) menyusun rencana aksi daerah penanganan ATS berdasarkan analisis
situasi, memetakan program/kegiatan sesuai kewenangan, melakukan
pendataan dan rekonfirmasi data ATS yang dilakukan secara
kolaboratif multipihak.
eb) mengintegrasikan strategi penanganan ATS ke dalam perencanaan
dan penganggaran pembangunan daerah.
c) menjadikan aksi penanganan ATS sebagai gerakan sosial masyarakat
untuk memperluas keterlibatan masyarakat dalam penanganan ATS.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan peran
tersebut, melibatkan instansi vertikal, non pemerintah dan masyarakat, baik
dari aspek kelembagaan, optimalisasi SDM, pendayagunaan program dan
dukungan pembiayaan.
4, Selanjutnya guna mengarehkan dan melaksanakan strategi penanganan ATS di
Jawa Tengah secara komprehensif, maka Buku Panduan Teknis Strategi
Penanganan ATS disusun dan menjadi pedoman dalam penanganan ATS bagi
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Desa, Instansi Vertikal serta
Non Pemerintah dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari surat edaran ini.
Demikian untuk menjadikan perhatian dan atas kerjasamanya disampaikan
terima kasih.
GUBERNUR JAWA TENGAH
‘ Sekretaris, Daerah
Pembina Utama Madya
NIP. 19700514 199202 1 001
TEMBUSAN:
. Menteri Dalam Negeri RI;
. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI;
. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI;
. Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI;
. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi RI;
. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI;
, Menteri Perindustrian RI;
. Menteri Perdagangan RI;
. Menteri Tenaga Kerja RI;
10. Menteri Sosial RI;
11. Menteri Agama RI;
12. Gubernur Jawa Tengah;
13. Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah.
PENOunewneLampiran I Surat Edaran Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Tengah
Nomor — ; 420/0015635
Tanggal :23 Oktover 2023
Kepada Yth:
1. Bupati/Walikota se-Jawa Tengah;
2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Tengah;
3. Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
4. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah;
5. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan Dan Catatan Sipil
Provinsi Jawa Tengah;
6. Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
7. Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah;
8. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah;
9. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah;
10. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
11, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah;
12. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah;
13. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
14. Kepala Biro Pemerintah, Otonomi’ Daerah Dan Kerjasama Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Tengah;
15. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah;
16. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Jawa Tengah.