Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

EKSPONEN DAN LOGARITMA

1.1. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar


Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan logaritma, siswa mampu:
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2. Menunjukkan sikap bertanggung-jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli
lingkungan.
3. Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan karakteristik
permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-
langkahnya.
4. Menyelesaikan masalah nyata menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan
logaritma serta menyelesaikannya menggunakan sifat–sifat dan aturan yang telah
terbukti kebenarannya.

1.2. Materi Pembelajaran


1.2.1. Pengertian Eksponen
Definisi 1.1
Jika a suatu bilangan real dan n suatu bilangan bulat positif, maka :
a n  a  a  a  ......  a

a sebanyak n faktor
Dengan :
a = bilangan pokok (basis bilangan), a  0
n = pangkat (eksponen)
Contoh :

1
a. 2  2  2  2 b. (3)  (3)  (3) c.     
3
1 1 1
2
3 2

2 2 2

1
2  ... (3)  ...    ...
3

2
3 2
1.2.2. Pangkat Bulat Negatif
Definisi 1.2
Untuk a bilangan Real, a  0 , maka didefinisikan :

a n  a n  n
1 1
n
a atau a
Catatan :
Untuk semua bilangan berpangkat negatif tidak dapat langsung diselesaikan, untuk
menyelesaiakannya terlebih dahulu kita ubah menjadi pangkat positif dengan
menggunakan Definisi 1.2 diatas
Contoh :
1 1 1
2 2 2 8
a. 2-3 = 3
= = .
2

1.2.3. Pangkat Nol


Definisi 1.3
Untuk a bilangan Real, a  0 , maka didefinisikan :
a0 1
Contoh :
a. 50 = 1

1.2.4. Sifat-Sifat Pangkat Bulat Positif

Jika a, b adalah bilangan-bilangan real, a  0 , b  0 . Dan m dan n bilangan bulat


positif. Maka berlaku sifat-sifat :
1) Sifat perkalian bilangan berpangkat
a m  a n  a m n
2) Sifat pembagian bilangan berpangkat
a m : a n  a m n

a 
3) Sifat Perpangkatan bilangan berpangkat
m n
 a mn

a  bn  a n  b n
4) Sifat perpangkatan dari bentuk perkalian dan pembagian

a.

b. a : bn  a n : b n
Contoh :
Sederhanakan bentuk pangkat berikut dengan menggunakan sifat-sifat bilangan
berpangkat :
3  3  ...  ...    ...  ...
2
e.    ...  ...
4

3
4 3 3 4
a. c. 2

b. 5 7 : 5 3  ...  ... d. 2a 3  ...  ...

1.2.5. Pangkat Pecahan


Definisi 1.4
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, n bilangan bulat positif, b bilangan real positif maka
didefinisikan :

a  b , sehingga berlaku bn = a.
1
n

Definisi 1.5
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat positif didefinisikan :

 1n 
a   a  .
m m

 
n

Sifat-sifat Pangkat Pecahan


p q
1. Misalkan a bilangan real dengan a > 0, dan adalah bilangan pecahan dengan
n n
n  0, maka berlaku :

 np  qn 
 a  a  = a  n .
pq

  
  
m p
2. Misalkan a bilangan real dengan a > 0, dan adalah bilangan pecahan dengan
n q
n  0 dan q  0, maka berlaku :

 mn  q 
 a  a  = a  n  q .
p

  
m p

  

Uji Kompetensi 1.1


A. Soal Pemahaman Konsep
1. Tentukan hasil dari masing-masing berikut !
1
a. 2  .... b. 5  .... c.    ....
5

2
6 3

2. Selesaikan!
1 1
a. 2  2  .... b. 3  3  .... c.       ....
2 3

2 2
3 4 2 3

3. Selesaikan!
1 1
a. 5 : 5  .... b. 3 : 3  .... c.   :    ....
6 4

2 2
5 3 6 3
   
4. Selesaikan!
 1 3 
 ....  .... c.     ....
2

 2  
4 2 2 4
a. 2 b. 2

5. Selesaikan!
1
2

a. 5  .... b. 5  .... c.    ....


2

5
0

3  54  ....
6. Sederhanakan!

b. 5 3 4  ....
23.3.55
35  52
a.
2 .3 .5

B. Soal Pemecahan Masalah

14  2 4  34  4 4  ...


14  34  54  7 4  ...
1. Hitunglah = ....

2. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut


a. 2x = 8
b. 4x = 0,125

2
  =1
x

5
c.

3. Seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian sedang mengamati


pertumbuhan suatu bakteri di sebuah laboratorium mikrobiologi. Pada kultur
bakteri tertentu, satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah
10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi
40.000 bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil
pembelahan dan mencari tahu banyak bakteri pada akhir 8 jam. (Soal
Kurikulum 13)
4. Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Lipatlah kertas tersebut
di tengah-tengah sehingga garis lipatan membagi bidang kertas menjadi dua
bidang yang sama. Lipatlah lagi dengan cara yang sama kertas hasil lipatan
tadi. Lakukan terus-menerus pelipatan ini. Temukanlah pola yang menyatakan
hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk. (Soal
Kurikulum 13)
5. Suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan dikeluarkan dari
darah melalui ginjal. Setiap 1 jam separuh zat itu dikeluarkan oleh ginjal. Bila
100 mg zat itu disuntikkan ke tubuh manusia, berapa miligram zat itu tersisa
dalam darah setelah:
1) jam?
2) 2 jam?
3) 3 jam?
C. Soal Eksplorasi
1. Misalkan kamu diminta menghitung 764. Berapa banyak perkalian yang kamu
lakukan untuk mendapatkan nilai akhirnya? Bandingkan jawabanmu dengan
temanmu. Pemenang di antara kalian adalah yang dapat mencari hasilnya
dengan melakukan perkalian sesedikit mungkin. Coba tuliskan prosedur
mengalikan yang paling sedikit perkaliannya untuk menghitung 764. Apakah
prosedur tersebut dapat dipergunakan untuk pangkat positif berapapun?
2. Berdasarkan sifat bilangan 7, tentukan angka satuan dari 71234 + 72341 + 73412 +

6 
74123 tanpa menghitung tuntas!
26 62
3. Tentukan angka satuan dari berdasarkan sifat bilangan 6, tanpa
menghitung tuntas.Selanjutnya lakukan hal tersebut berdasarkan sifat bilangan
2, 3, 4, 5, 8, 9.

 
4. Tunjukkan bahwa 12001 + 22001 + 32001 + … + 20012001 adalah kelipatan 13.

32008 10 2013  52012  2 2011


5. Bagaimana cara termudah untuk mencari

52012 6 2010  32009  2 2008 !

1.2.6. Bentuk Akar


Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan merupakan kebalikan dari pemangkatan

suatu bilangan. Akar dilambangkan dengan notasi “ ”.


n
Bentuk a yang berarti akar pangkat n dari a .
Dimana :
n = indeks atau pangkat akar
a = bilangan pokok (basis bilangan)
Catatan :
Untuk akar pangkat 2 dari a, (2 yang merupakan indeksnya tidak ditulis), cukup ditulis

a (dibaca akar a)
Definisi 1.6

adalah bilangan pecahan dengan q  2 ,


p
Misalkan a bilangan real dengan a > 0,
q
maka berlaku :
p
q
aq = ap .
Catatan :
a
Bilangan Rasional adalah bilangan real yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan
b
b  0. Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan real yang bukan bilangan rasional.
Bilangan irasional merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal tak
berhingga dan tak berpola.
Contoh :
Bilangan irasional :

2 = 1,414213562373..., 3 = 1,7320508075...,  = 3,141592653…


Bentuk akar disebut juga bilangan irasional, dengan kata lain bentuk akar yang nilainya
merupakan bilangan irasional maka disebut bentuk akar.
Sedangkan bentuk akar yang menghasilkan bilangan rasional disebut bukan bentuk
akar.
Contoh 1 :

a. Bentuk akar = 2, 3, 5 , dst. (karena menghasilkan bilangan


irasional)

b. Bukan bentuk akar = 4 (karena 4  2 , karena 2 bilangan rasional)


= 9 (karena 9  3 , karena 3 bilangan rasional)

Jadi 4 dan 9 bukan bentuk akar, melainkan bilangan rasional.


Contoh 2 :
Manakah bilangan berikut apakah bentuk akar atau bukan !

a. 10 = bentuk akar c. 8 2 = ....


3
b. 8 = .... d. 125 = ....

1.2.7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat


Bentuk akar memiliki hubungan dengan bentuk bilangan berpangkat, seperti kita ketahui
pada definisi 1.6 diatas bahwa bentuk pangkat dapat diubah menjadi bentuk akar, maka
sebaliknya bentuk akar juga dapat diubah menjadi bentuk pangkat.
Dengan menggunakan definisi 1.6 kita memperolah :
p
q p q
a = a .
Contoh :
Ubahlah bentuk akar berikut menjadi bentuk pangkat.
1 1 3
a. 5 = 52 . b. 3
8 = 83 c. 5
123 = 12 5 .

1.2.8. Operasi Pada Bentuk Akar


1.2.8.1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar dapat dilakukan jika
merupakan akar sejenis, bentuk akar sejenis yaitu bentuk akar yang
mempunyai basis dan eksponen (indeks) yang sama. Sedangkan bentuk akar
yang hanya mempunyai eksponen (indeks) yang sama, tetapi mempunyai
basis yang berbeda disebut bentuk akar senama.

a. Akar sejenis : 2 , 4 2 , 10 2 , dst.


3
b. Akar tidak sejenis : 2, 3, 2 , dst.
3 3 3
c. Akar senama : 2, 5, 8 ,dst.
Kelompokkan akar-akar berikut yang sejenis :
3
5, 4 3, 8 2, 5, 2 , 15 5 , 20 3 , 233 5 .
Jawab :
5 dan 15 5 ; .... dan .... ; .... dan .... ; .... dan ....
Contoh :
Tentukan hasil dari penjumlahan dan pengurangan bentuk akar berikut!

a. 5 +7 5 = (1 + 7) 5

=8 5
3 3
b. 5 + 5 = 5 + 5 (tetap karena tidak sejenis)

c. 3
5 - 93 5 = (1 – 9) 3
5

= -8 3 5

1.2.8.2. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar


Operasi perkalian dan pembagian bentuk akar dapat dilakukan jika
mempunyai akar senama maupun akar sejenis.
Contoh :
Tentukan hasil dari operasi bentuk akar berikut, kemudian sederhanakan !

a. 2  2 = .... f. 6 : 2 = ....

b. 5 2 = .... g. 5 : 2 =....

c. 10  2 = .... h. 10 : 2 = ....

d. 2 3  3 6 = .... i. 2 3 : 3 6 = ....

e. 3
100  3 20 = .... j. 3
100 : 3 20 = ....

1.2.8.3. Sifat-sifat Operasi Bentuk akar


Untuk menyelesaikan operasi bentuk akar, selain menggunakan cara diatas
agar lebih mudah kita bisa menggunakan sifat-sifat operasi bentuk akar.
Untuk a, b, dan c bilangan bulat nol atau positif berlaku sifat-sifat :

1) a  b  ab 5). a b  c b  (a  c) b
2) a: b
a
6).  a b 2
 (a  b)  2 ab

 
b

a b  a 2b a b  (a  b)  2 ab
2
3) 7).

4) a b  c b  ( a  c) b 8) a b a  b  2 ab
Contoh :

a. 2  3 = .... e. 10 2  3 2 = ....

b. 3  3 = .... f. ( 2  3 )2 = ....

c. 6 : 3 = .... g. ( 2  3 )2 = ....

d. 2 6  3 6 = ....

1.2.8.4. Menyederhanakan Bentuk akar


Hasil dari operasi bentuk akar adalah bentuk yang paling sederhana,
maka dari itu kita harus bisa menyederhanakan bentuk akar.
Untuk dapat menyederhankan bentuk akar, perhatikan langkah-langkah
berikut :
1) Ubahlah bilangan basis pada bentuk akar menjadi perkalian dua
bilangan, dimana yang satu dapat ditentukan nilai akarnya.
2) Tentukan hasil dari bilangan yang dapat diakarkan tersebut.
3) Tentukan hasil yang paling sederhana.
Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut :
a. 8= 4 2 = 4  2 = 2 2
b. 48 = .... = .... = ....
c. 12 = 4 3 = ..... = ....
3
d. 135 = .... = .... = ....

1.2.8.5. Merasionalkan Penyebut Berbentuk Akar


Seperti kita ketahui bahwa bentuk akar merupakan bilangan irasional. Jika
bentuk akar ini tardapat dalam penyebut dari sebuah pecahan, maka
dikatakan sebagai penyebut bilangan irasional.
Penyebut dalam bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk rasional. Cara
merasionalkan penyebut bentuk akar tergantung pada bentuk akar itu sendiri.
Akan tetapi, prinsip dasarnya sama; yaitu mengalikan dengan bentuk akar
sekawannya. Proses ini dinamakan merasionalkan penyebut bentuk akar.
Merasionalkan penyebut terbagi menjadi 3 yaitu
a
1) Bentuk
b
Caranya : pembilang dan penyebut dikalikan dengan bentuk akar pada

penyebut, yaitu b


a a b a
= = b
b b b b
Contoh :
Rasionalkan penyebut pecahan berikut!


6 6 2 ....
a. = = = ....
2 2 2 ....


2 2 3 ....
b. = = = ....
2 3 2 3 3 ....
a a
a b a b
2) Bentuk atau

Caranya : pembilang dan penyebut dikalikan dengan akar sekawan dari

 
penyebut

a b a a b

a a
a b a b a b a2 b

 
a. = =

a b a a b

a a
a b a b a b a2 b
b. = =

Catatan :

Bilangan a  b adalah akar sekawan dari a  b dan sebaliknya.


Contoh :
Rasionalkan penyebut pecahan berikut!

2 3

2 2
2 3 2 3 2 3
a. = = ....

3 2

4 4
3 2 3 2 3 2
b. = = ....

c c
a b a b
3) Bentuk atau

Caranya : pembilang dan penyebut dikalikan dengan akar sekawan dari


penyebut

a b

c c
a b a b a b
a. = = ....
a b

c c
a b a b a b
b. = = ....

Catatan :

bilangan a  b adalah akar sekawan dari a  b dan sebaliknya.


Contoh :
Rasionalkan penyebut pecahan berikut!

5 2

3 3
5 2 5 2 5 2
a. = = .....

2
7 3
b. = ....

a  b  2
 
4) Bentuk ab .

a  b  2 a b

 
2
Bentuk sederhana dari ab =

a b

 
=

a  b  2 a b

 
2
Bentuk sederhana dari ab =

= a b
Contoh :

1. 8  2 15 = (3  5)  2 3  5 = 3 5.

2. 94 5 = 9  2 20 = (4  5)  2 4  5 = 4  5 = 2 5

1.2.8.6. Persamaan Eksponen sederhana

Bentuk : , , maka berlaku


: , maka berlaku

Contoh :
Tentukan nilai x dari persamaan eksponen berikut !

a. 2 x  8 c. 2 x 2 
1
32

b. 3 2 x 1  81 d. 25 x 1  53 x 2
Jawab :
a. 2 x  8 b. 32 x 1  81

2 x  23 3 2 x 1  3 4
x3 2x +1 = 4
3
x=
2
Untuk soal yang c dan d kalian coba sendiri.

Uji Kompetensi 1.2


A. Soal pemahaman konsep
1. Manakah bilangan berikut yang merupakan bentuk akar!
3
a. 3 = .... b. 8 = .... c. 0,04 = ....
2. Sederhanakan bentuk akar berikut !
3
a. 12 = .... b. 72 = .... c. 16 = ....
3. Sederhanakan operasi Aljabar bentuk akar berikut!
a. 32  8 = ....
b. 10 5  4 3  6 5  3 3 = ...
c. 3 27  2 54  2 50  108 = ...

 
4. Sederhanakan operasi Aljabar bentuk akar berikut!
5  3 = ....
  
a. 2 3
b. 5  3 2  3 = ....

c.  5  2 = .... 
2

5. Rasionalkan bentuk akar berikut!


2 3 4
2 5
a. = .... b. = .... c. = ....
5 5
6. Nyatakan bentuk akar berikut dalam bentuk pangkat!
7 5
a. 3 = ... b. = .... c. 33 = ....
5
7. Tentukan nilai x dari persamaan eksponen sederhana berikut!
a. 2 x  32 , nilai x adalah ....
2 x 1

1
b. 3 , nilai x adalah ....
27
c. 5  25 , nilai x adalah ....
2 x 1 x2

8. Nyatakan pangkat pecahan berikut ke dalam bentuk akar!


 
5 3 2 6
3 4 3 3
a. 2 = .... b. 5 = .... c. 2 .2 = ....
9. Sederhankan bentuk akar berikut!
a. 19  8 3 = .... b. 5  2 6 = .... c. 43  12 7 = ....

B. Soal pemecahan masalah


1. Seorang ahli ekonomi menemukan hubungan antara harga (h) dan banyak

barang (b) yang dinyatakan dalam persamaan h = 3 3 b 2 . Jika nilai b = 8, maka


berapa nilai h?
1 1 1 1
1 2 2 3 3 4 99  100
2. Hasil dari + + + ... + = ....

1
3. Nilai dari = ....
3
1
3
1
3  ...

3 3
4. Nilai dari 2 3 2 33 2 33 ... = ....

5. Nilai dari 2  2  2  2  2  ... = ....

6. Soal Eksplorasi

1. 1 
1
= ....
1
1

1
1
...

3 a
2. Jika a, b bilanga asli dengan a  b dan
4 b
adalah bilangan rasional,

tentukan pasangan (a, b) (OSN 2005/2006)

 abc !
3
b c
3. Nyatakan b dalam a dan c dari persamaan
c3 a

4. Sederhankan bentuk 4
49  20 6 !
5. Tentukan nilai a dan b dari

a b.
1 1 1 1
2 3 3 4 4 5 1.000.000  1.000.001
+ + + ... + =

6. Hitunglah 54  14 5  12  2 35  32  10 7 = ....
7. Jika (3 + 4)(32 + 42)(34 + 44)(38 + 48)(316 + 416)(332 + 432) = (4x – 3y), tentukan nilai
x – y?

1.2.9. Pengertian Logaritma


Logaritma adalah invers dari pangkat
Untuk a, b R; a, b > 0 dan a 0, maka berlaku :

Contoh :
Ubahlah bentuk pangkat berikut menjadi bentuk logaritma dan sebaliknya!
10  100  log 100  2
1
c.    27  ....
-3

 3
2 10
a.

log 9  2  ....  4  ....


3 1
b. d. 3 log
16

1.2.10. Sifat-sifat Logaritma


Untuk a, b, dan c bilangan real positif dan a  0, maka berlaku :

log bc  a log b  a log c log b  , c 1


c
a a log b
1) 6) c
log a

 log b  a log c log b 


a b a a 1
2) log 7) b
c log a

log bn  n a log b log b m 


a an m a
3) 8) log b
n

log 1  0 b
a
a log b
4) 9) a

5) a
log b . b log c  a log c 10) a log a  1
Contoh :
Dengan menggunakan sifat-sifat logaritma, tentukan nilai dari :
a. 6
log 4  6 log 9 = 6 log 4(9) = 6 log 36 = 2

b. 5 log 100  5 log 4 = ....


2
c. log 3 . 3 log 16 = ....

d. 2
log 4  4 log 5  5 log 4  4 log 8 = ....

1.2.11. Persamaan Logaritma sederhana


Berikut merupakan bentuk persamaan logaritma sederhana

Perhatikan bentuk berikut :


1. , maka berlaku : f(x) = y , dengan f(x) > 0
2. , maka berlaku : f(x) = g(x), dengan f(x), g(x) > 0

Contoh :
Selesaikan persamaan logaritma berikut :
a. 2
log (3x  5)  5 b. 3
log 32x  4
Jawab :
a. 2
log (3x  5)  5 b. 3 log 32x  4
2
log (3x  5)  2 log 25 ....
Maka berlaku : maka berlaku :
3x  5  25 ....
3x  5  32
3x  32  5
3x = 27
x = 9, jadi nilai x = 9

Uji Kompetensi 1.3


A. Soal Pemahaman Konsep
1. Nyatakan dalam notasi logaritma!

a. 4a  8  .... b. 5-2   .... c. 26   ....


1 1
25 64
2. Nyatakan ke dalam bentuk pangkat!

a. 3 log 27  b  .... b. 2 log 4  2  ....  - 1  ....


1
c. 5 log
5
3. Tentukan nilai logaritma berikut!
5 1
a. log 0,001 = .... b. log 0,04 = .... c. 2 log = ....
16
4. Dengan menggunakan sifat-sifat logaritma, tentukan nilai dari logaritma berikut!
a. 2
log 3  3log 8 = ....

b. 2
log 9  3log 25  5 log 32 = ....

log 27  9 log 125 


1
5
c. 12
log 12 = ....
5. Selesaikan persamaan logaritma sederhana berikut!
a. 25
log 52x  4 , nilai x = .... b. 2
log (2x  7)  2 , nilai x = ....
6. Pikirkan dan diskusikan!
a. 2 x  5 log 125 , nilai x = .... b. x log 81  - 4 , nilai x = ....

B. Soal Penyelesaian Masalah


1. Jika b = a4, a & b bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1, tentukan nilai alog b – blog a!
2. Jika alog b = 4, clog b = 4 dan a, b, c bilangan positif, a, c  1, tentukan nilai dari

 logbc 
1
a 4 2
!
3. Log2 a adalah notasi untuk (log a)2. Berapakah nilai a yang memenuhi
2  log2 a + log a = 6
4. Nyatakan p dalam q supaya berlaku plog q – 6 qlog p = 1!
2
5. log2 a adalah notasi untuk (2log a)2. Jika a adalah bilangan bulat positif, maka
berapakah nilai a yang memenuhi 2log2 (a2 – 3a) + 2log (a2 – 6a)2 = 8.
C. Soal Eksplorasi
1. Pada awal tahun, Rony menabung uang di bank sebesar Rp125.000,00. Ia
menyimpan uang tersebut selama 8 tahun. Berapa jumlah uang Rony pada
akhir tahun ke delapan jika bank memberi suku bunga majemuk 6% setahun?
2. Pak Thomas menabung Rp.2.000.000,00 selama 5 tahun dengan bunga 12%
per tahun. Jika perhitungan bunga tiga bulanan, berapakah besar bunga yang
diterima Pak Thomas?
3. Tentukan skala decibel suara berikut.
a. Percakapan normal yang memiliki intensitas 3,2 × 10-6 Watt per meter
kuadrat.
b. Pesawat jet yang baru lepas landas yang memiliki intensitas 8,3 × 102 Watt
per meter kuadrat.
4. Gemuruh suara Air terjun Niagara memiliki skala decibel 90. Tentukan intensitas
bunyi dari air terjun tersebut. Apakah intensitas tersebut masih aman untuk
telinga manusia?

3
5. Jika 4log a = p dan 8log b = q, maka tentukanlah a 5 b a 5 3 b a 5 3 b ...

dalam p dan q?

ULANGAN HARIAN 1

4a 
A. Soal Pilihan ganda (pilihlah jawaban yang paling benar!)
3 2
1. : 2a 2 = ....

4x 
a. 8a 4 b. 8a 3 c. 4a 3 d. 2a 4 e. 2a 3
3/2 2
2. : 1 / 2 x1 / 2 = ....

160,125  0,5
a. 8x 2 b. 4x 2 c. 8 x d. 4 x e. 2 x
0, 5
3. = ....

a. 2 2 b. 2 c. 0 d.  2 e.  2 2

1
2

27   
2

4
3

4. Hasil dari adalah ....


52
7 1 7
a. -1 b. c. d. e. 1

 
25 25 25
6 
Bentuk sederhana dari 8 x y :  1 2  adalah ....
2 3

x y 
5.
8 3 5 4 1
a. 48 xy 1
6 2 3 2
b. x y c. xy d. x y e. xy
6 8 4 3

67  x 
22 x
6. Nilai dari 1
, untuk x = 3 adalah ....
x

a. 256 b. 64 c. 32 d. 16 e. 8

  13  12 
 a b c  adalah ....
3

 
 
7. Diketahui nilai a = 9, b = 16, dan c = 36, nilai dari

a. 1 b. 3 c. 9 d. 12 e. 18

8. 72  18  98 = ....

a. 16 2 b. 4 2 c. 3 2 d. 2 2 e.  2 2

9. 20  2 45  125 = ....

a. 8 5  5 3 b. 8 5  5 3 c. 8 3  5 5 d. 8 3  5 5 e. 8 5  2 3

3
10. Dengan merasionalkan penyebutnya, = ....
2 15
3 1 1 1
a. 15 b. 5 c. 2 5 d. 5 e. 5
2 5 2 10
4
3 2

   
11. Bentuk sederhana dari = ....

a. 4 5 b. 4 1 c. 4 3  2 d. 4 3  2 e. 4 3  5

2 5
2 5
12. Dengan merasionalkan penyebutnya, = ....

a. 9  4 5 b. 9  2 5 c. 9  4 5 d. 9  2 5 e.  9  4 5

5
2 6  15
13. Bentuk sederhana dari = ....

30  15  11 15  3 30  15 e. 2 6  5
2 5
a. 3 b. c. d.
9 9
1 3 1 3
1 3 1 3
14. Jika a = dan b = , maka nilai a + b = ....

a. 4 3 b. 4 c. 1 d. -4 e.  4 3

15. Diketahui p = 2 3  3 2 dan q = 2  3 , nilai dari p 2  q 2 adalah ....

a. 25  10 6 b. 25  12 6 c. 25  14 6 d. 35  10 6 e. 35  14 6
 8 adalah ....
1 3 2 x 1
16. Himpunan penyelesaian dari 2
2
a. {-5} b. {-4} c. {2 1 } d. {3 1 } e. {5 1 }
2 2 2

1
 9  adalah ....
0, 6

 3
0, 4
17. Nilai x yang memenuhi persamaan 3x

1 1
a. b. c. 1 d. 3 e. 3
9 3

1
x 1

18. Nilai x yang memenuhi persamaan    3 23 x 1 adalah ....


4
2 2 4 5 4
a. b. c. d. e.
9 5 9 9 5
19. Nilai dari 5 log 1 = ....
a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4
20. Diketahui 5 log b  3 , nilai b adalah ....
a. 8 b. 9 c. 15 d. 27 e. 125
9
21. log 3 . 3log 27 = ....
1 2 1
a. 6 b. 3 c. 1 d. e.
2 3 6
22. 3
log 27 . 9 log 125  16log 32 = ....
3 9 61 41 7
a. b. c. d. e.

 log 36   log 4


2 4 20 12 2
3 2 3 2

23. 3
= ....
log 12

  
a. 18 b. 12 c. 8 d. 4 e. 2

24. Jika log a  3 , maka a
1
2 2 3 2
= ....

1 1 1 1 1
a. b. c. d. e.
64 81 729 512 4096
25. Jika 9 log 8  3m , nilai 4 log 3 = ....

1 3 3 m 4m
a. b. c. d. e.
4m 4m 2m 4 3
26. Jika 25
log 52x  8 , maka nilai x = ....
1 1
a. 10 b. 8 c. 6 d. e.
2 4
27. Jika 4 log (4x - 4)  2 - x , maka nilai x = ....
d. 
1 1
a. 2 b. 1 c. e. -1
2 2
28. Jika 3 log 5  p dan 3 log 11  q , maka nilai 15
log 275 = ....

d. 2 p  q  p  1 e.  p  2q q  1
2p  q p  2q 2q  1
p 1 p 1
a. b. c.
p

29. log x  log 8  log 9 - log 27 , dipenuhi untuk x = ....


1 1
3 3
a. 8 b. 6 c. 4 d. 2 e. 1
30. Nilai x yang memenuhi persamaan ( 3 x  5)
log 27  3log 3 adalah ....
2 1
a. 42 b. 41 c. 39 d. 7 e. 7
3 3

B. Soal isi (kerjakan soal berikut dengan benar!)


1. Diketahui a = 9, b = 16, dan c = 36, hitunglah nilai dari :

2 1 a 4 .b 2
a. a .b .c b.
c3
2. Sederhanakan dan nyatakan hasilnya dalam pangkat positif bentuk pangkat berikut!
 23
4 y3 3 1 3b
 12
a. 1 :y 4
b. : 3
2y2 a a4
3. Tentukan penyelesaian dari persamaan berikut!

a. 5x  125
2 x 3

1
b. 2
8
4. Sederhanakanlah!

6 1 1 10
a. log 36 6 - 5 5 log 3
b. log - log 0,1
25 81
5. Tentukan nilai x dari :
a. log x  log 6  log 5 - log 3 c. log x  2 log 6  3 log 2 - 2 log 20

Anda mungkin juga menyukai