Anda di halaman 1dari 10

Published online on: http://jteki.ppj.unp.ac.

id

JURNAL TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA


ISSN : 2803-1986 Vol. 1 No. 2 (2021) 52 - 61

PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS MULTIMEDIA DI SMK N 1 DAN SMA N 1 PAINAN
KABUPATEN PESISIR SELATAN

Almasri1, Hanesman2
1,2
Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
*Coresponding author’s Email : al_unp@yahoo.co.id

ABSTRACT
In an effort to improve the quality of learning in Elementary School, it requires various breakthroughs,
both in curriculum development, learning innovation, learning media and the fulfillment of educational
facilities and infrastructure. To improve students' learning achievement, teachers are required to make
learning more innovative that encourages students to learn optimally both in self-study and in
classroom learning. In order for more optimal learning then it is necessary also the learning media
should be effective and selective in accordance with the subject taught in improving student
achievement. Currently, the implementation of learning process in SMK N 1 and SMA N 1 Painan
using thematic pattern with process skill approach and the use of learning media is still not optimal.
Few teachers are willing to develop process skills in learning. Similarly, there are still teachers who
are less creative in using learning media with various reasons, such as the availability of tools and
materials practicum, limited funds, time and others. From the evaluation results obtained the results
and benefits of community service activities include improving the skills of teachers SMK N 1 and
SMA N 1 Painan Pesisir Selatan in the making of multimedia-based learning media. This devotion
activity went smoothly, as various supporters especially participant participation were quite
enthusiastic and actively participated in this workshop activity. The workshop activities should be
conducted on broader objectives and the material can be developed in the making of learning videos.
Thus it is expected later can help Classroom teachers in developing multimedia-based learning media
so that the quality of learning SMK N 1 and SMA N 1 Painan South Coastal District can be more
increased.
Key Words : Instructional Media; Multimedia; Training; Vocational teacher, high school teacher

ABSTRAK
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, maka diperlukan berbagai
terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, media pembelajaran
dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka
guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat
belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran di kelas. Agar
pembelajaran lebih optimal maka diperlukan pula media pembelajaran harus efektif dan selektif
sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Dewasa
ini, pelaksanaan proses pembelajaran di SMK N 1 dan SMA N 1 Painan menggunakan pola tematik
dengan pendekatan keterampilan proses serta penggunaan media pembelajaran masih belum
optimal. Masih sedikit guru yang mau mengembangkan keterampilan proses dalam pembelajaran.
Begitu pula masih ada guru yang kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran dengan
berbagai alasan, seperti faktor ketersediaan alat dan bahan praktikum, keterbatasan dana, waktu dan
lain-lain. Untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah di atas, maka diadakan lokakaraya
dan pelatihan pembuatan media pembelajaran bagi guru-guru SMK N 1 dan SMA N 1 Painan
Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan tujuan untuk melatih guru-guru membuat media pembelajaran
yang sangat penting dalam menunjang pelaksaaan proses pembelajaran di sekolah. Dari hasil
evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diantaranya adalah
meningkatkan keterampilan guru-guru SMK N 1 dan SMA N 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan
dalam pembuatan media pembelajaran berbasis multimedia. Kegiatan pengabdian ini berjalan
dengan lancar, karena berbagai pendukung terutama partisipasi peserta yang cukup antusias dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan lokakarya ini. Kegiatan lokakarya ini hendaknya dilakukan pada
sasaran yang lebih luas dan materinya dapat dikembangkan pada pembuatan video pembelajaran.
Dengan demikian diharapkan kelak dapat membantu guru-guru Kelas dalam mengembangkan media

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 52


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

pembelajaran berbasis multimedia sehingga mutu pembelajaran SMK N 1 dan SMA N 1 Painan
Kabupaten Pesisir Selatan dapat lebih meningkat.
Key Words : Media Pembelajaran; Multimedia; Pelatihan; Guru SMK, Guru SMA

1. PENDAHULUAN bahasan yang diajarkan di dalam


Dewasa ini kecanggihan teknologi meningkatkan prestasi belajar siswa.
informasi (lazimnya disingkat dengan IT) Dalam hal peningkatan mutu pendidikan,
ditandai dengan adanya komputerisasi dalam guru juga ikut memegang peranan penting
segala bidang kehidupan manusia. Pekerjaan dalam peningkatan kualitas siswa dalam
yang selama ini mustahil dilakukan manusia belajar dan guru harus benar-benar
secara manual dengan cepat dan tepat, kini memperhatikan, memikirkan dan sekaligus
dapat dilakukan dengan memanfaatkan merencanakan proses belajar mengajar
komputer. Komputer secara umum digunakan yang inovatif kreatif serta berpusat pada siswa
untuk menyimpan data yang terorganisir dengan mengembangkan pendekatan
(database), pengolahan kata (word procesing) keterampilan proses. Siswa dituntut untuk
dan data lembar kerja (spread sheet). Seiring langsung melakukan observasi, mengukur,
dengan perkembangan teknologi, komputer menghitung, memprediksi, menyususn
dapat dijadikan sebagai sebuah alat yang variabel, menafsirkan, membuat kesimpulan
dapat mengontrol peralatan luar (external dari setiap pengamatan dan sebagainya.
device), sehingga amat membantu manusia Media pembelajaran merupakan salah
untuk mendapatkan sebuah hasil yang optimal. satu komponen penting dalam pembelajaran.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Media merupakan alat bantu untuk memahami
Indonesia, khususnya peningkatan mutu konsep atau materi pelajaran. Keterampilan
pendidikan di Sekolah Dasar masih terus proses dapat dilimiki siswa melalui pengamatan
diupayakan, karena sangat diyakini bahwa langsung terhadap objek yang melibatkan
Sekolah Dasar merupakan tingkat sekolah berbagai aktivitas siswa di kelas maupun di luar
yang mendasari perkembangan anak/peserta kelas.
didik. Dalam berbagai diskusi pendidikan di Bertolak dari pokok pikiran sebagaimana
Indonesia, salah satu sorotan adalah mutu dikemukakan di atas, maka kami sebagai
pendidikan yang dinyatakan rendah bila kelompok pengabdian masyarakat UNP
dibandingkan dengan dengan mutu pendidikan memutuskan untuk mengadakan kegiatan :
negara lain. Salah satu indikator adalah mutu “Pelatihan Pengembangan Media
pendidikan di SD yang disinyalir telah tergolong Pembelajaran Berbasis Multimedia di SMK
memprihatinkan yang ditandai dengan N 1 dan SMA N 1 Painan Kabupaten Pesisir
rendahnya nilai rata-rata siswa di sekolah. Selatan”.
Bahkan banyak diperbincangkan tentang
nilai ujian akhir nasional (UAN) yang 2. TINJAUAN PUSTAKA
cenderung rendah
Dalam upaya meningkatkan kualitas A. Konsep Belajar dan Pelatihan
pendidikan, maka diperlukan berbagai Belajar merupakan kebutuhan setiap
terobosan, baik dalam pengembangan orang, hampir setiap orang, setiap kecakapan,
kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan,
pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. kegemaran dan sikap manusia terbentuk,
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dimodifikasi berkembang karena belajar.
maka guru dituntut untuk membuat Sehubungan dengan pengertian belajar, Gagne
pembelajaran menjadi lebih inovatif yang (1977:4-20) berpendapat bahwa aktifitas
mendorong siswa dapat belajar secara optimal pribadi yang menghasilkan perubahan dalam
baik di dalam belajar mandiri maupun didalam penampilan kemampuan, yang bersifat relatif
pembelajaran di kelas. Inovasi model-model tetap. Berikut Kemp (1980:35) mengemukakan,
pembelajaran sangat diperlukan dan sangat belajar adalah merupakan aktifitas
mendesak terutama dalam menghasilkan pengetahuan atau keterampilan yang dilakukan
model pembelajaran baru yang dapat oleh pelajar dan sepenuhnya pada pelajar itu
memberikan hasil belajar lebih baik, sendiri.
peningkatan efisiensi dan efektivitas Secara umum Herman (1976:5)
pembelajaran menuju pembaharuan. Agar mengatakan, latihan keterampilan dapat
pembelajaran lebih optimal maka diperlukan didefinisikan sebagai suatu cara sistematik
pula berbagai media pembelajaran yang harus yang diberikan kepada seseorang untuk
efektif dan selektif sesuai dengan pokok mendapatkan suatu keterampilan tertentu. Ahli

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 53


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

lain Wekley dan Yuke (1977:282) lebih terinci Secara operasional, program life skill
mengemukakan bahwa latihan dan dalam pendidikan non formal pada hakikatnya
pengembangan keterampilan adalah istilah- dimaksudkan untuk mengembangkan 4
istilah yang menyangkut usaha-usaha (empat) jenis kecakapan. Keempat jenis
berencana yang diselenggarakan agar dimaksud meliputi:
tercapainya penuasaan keterampilan bertujuan (1) Kecakapan pribadi, mengenal diri sendiri,
untuk menyiapkan peserta kepada suatu berfikir rasional dan percaya diri;
pekerjaan tertentu yang berguna bagi (2) Kecakapan sosial, melakukan kerjasama,
kehidupannya. bertenggang rasa, dan memiliki tanggung
Penguasaan belajar keterampilan tersebut jawab sosial;
mencakup tiga unsur yaitu, pengetahuan, sikap (3) Kecakapan akademik, berfikir secara
dan keterampilannya itu sendiri yang ilmiah dan kritis, melakukan penelitian dan
diperlukan dalam pembekalan menghadapi percobaan dengan menggunakan
suatu pekerjaan. Lebih jauh dikemukakan oleh pendekatan ilmiah;
D. Budianto (1982:16) bahwa latihan (4) Kecakapan vokasional, kecakapan yang
keterampilan adalah bagian dari pendidikan berhubungan dengan pekerjaan tertentu
yang dikategorikan dalam pendidikan informal yang terdapat di dalam masyarakat
dan merupakan proses untuk memperoleh atau (seperti bidang jasa, perbengkelan, jahit
meningkatkan pengetahuan untuk memenuhi menjahit), dan produksi barang tertentu
persyaratan suatu pekerjaan yang berlangsung (peternakan, pertanian, perkebunan, dan
diluar sistem pendidikan formal dalam waktu sebagainya).
relatif singat dan dengan mengutamakan Keempat jenis kecakapan tersebut di ata,
praktek daripada teori. harus dilandasi kecakapan spiritual, yakni
Seiring dengan perkembangan teknologi di keimanan, ketaqwaan, moral, budi pekerti
bidang komputer saat ini, baik dalam perangkat luhur. Jika hak terakhir ini diabaikan, maka
keras (hardware) maupun perangkat lunak kecakapan (skill) yang dimiliki seseorang bisa
(software), hampir sebagian besar pekerjaan menjeruskannya ke berbagai tindakan yang
manusia kini diselesaikan dengan bantuan mengingkari kehendak ilahi.
komputer. Dengan demikian, komputer dapat
dikatakan sebagai salah satu alat bantu
manusia dalam menyelesaikan suatu C. Prinsip Latihan Keterampilan
pekerjaan. Pemakaian komputer sering Kegiatan pelatihan keterampilan yang
digunakan untuk hal-hal yang berkenaan dilkuakan terhadap kelompok sasaran, tentu
dengan pemrosesan data (data processing) diharapkan bisa diraih hasil yang maksimal.
dan pengolahan kata (word processing). Salah Dalam perancangan pembelajaran untuk suatu
satu alasan, mengapa komputer cenderung latihan keterampilan Gagul (1968),
digunakan sebagai alat bantu dalam mengemukakan tiga prinsip pokok yang tidak
menyelesaikan suatu pekerjaan karena bisa diabaikan, yakni:
pekerjaan yang dilakukan menggunakan (1) Penentuan jenis tugas-tugas yang harus
komputer memiliki kecepatan proses yang lebih dilakukan secara bersama dengan
dapat diandalkan. peserta agar dapat memberikan
keterampilan sesuai dengan apa yang
diharapkan darinya;
B. Hakekat Pendidikan Kecakapan dalam (2) Keyakinan bahwa tugas-tugas yang
Pendidikan Non Formal diberikan tersebut dapat diselesaikan oleh
Hakekat pendidikan kecakapan hidup peserta;
adalah upaya untuk meningkatkan (3) Pengaturan situasi belajar sedemikian
keterampilan, pengetahuan, sikap dan rupa, sehingga melalui kegiatan itu akan
kemampuan yang memungkinkan warga diperoleh efek optimal dari komponen-
belajar untuk dapat hidup mandiri. Secara komponen yang ada di dalam latihan
profesional, maka pendidikan kecakapan hidup keterampilan tersebut.
adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang Mempertimbangkan prinsip-prinsip di atas,
untuk berani menghadapi problema hidup dan maka strategi pembelajaran pada latihan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa keterampilan dasar-dasar komputer ini adalah
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif dengan: mengembangkan pengetahuan;
mencari serta menemukan solusi sehingga memberikan informasi penting; menjelaskan
akhirnya mampu mengatasinya. karakteristik pekerjaan dengan tepat;
menyusun prosedur dan langkah kerja secara

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 54


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

sistematis; serta merancang alat bantu media itu membawa pesan-pesan atau
pembelajaran. Kesemuanya itu dimaksudkan informasi yang bertujuan instruksional atau
agar kelompok sasaran/ peserta latihan mengandung maksud-maksud pengajaran
keterampilan dapat menyelesaikan pekerjaan maka media itu disebut media pembelajaran.
secara memuaskan sesuai dengan tujuan yang Media pembelajaran adalah teknologi
diharapkan. pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
Pelaksanaan latihan keterampilan harus untuk keperluan pembelajaran, antara lain: film,
secara sistematis dan dalam jangka waktu video, LCD, televisi, dan slide proyektor.
yang singkat, karena dengan latihan Sebenarnya media pembelajaran tidak hanya
keterampilan diharapkan dengan segera dapat terbatas pada media elektronik melainkan
terjun kedunia kerja. Sehubungan dengan itu, segala sesuatu yang digunakan untuk
Butler mengatakan: idealnya latihan memperlancar proses belajar mengajar yang
keterampilan harus diadakan di tempat yang mempunyai tujuan agar materi yang diajarkan
memiliki sifat-sifat karakteristik pekerjaan yang lebih mudah dipahami oleh peserta termasuk
akan datang, karena keterampilan, papan tulis, penggaris, buku, maupun peraga
pengetahuan, kebiasaan kerja serta sikap manual. Sehingga perbedaan alat peraga dan
hanya akan dapat dipelajari dan dikembangkan media, terletak pada fungsinya bukan pada
dengan baik di dalam lingkungan yang subtansinya. Suatu sumber belajar disebut alat
menggambarkan pekerjaan peserta di dunia peraga jika hanya berfungsi sebagai alat bantu
nyata. Namun untuk kegiatan pelatihan ini, hal pembelajaran. Sedangkan sumber belajar
itu tidak mungkin dilaksanakan, terutama disebut media jika merupakan bagian integral
karena karakter kelompok sasaran amat dari seluruh proses pembelajaran.
berbeda, dan mereka itu belum dipersiapkan Media memiliki peran yang sangat penting
untuk langsung terjun kedua kerja. Lagi pula dalam kegiatan pembelajaran.Media berfungsi
pelatihan ini dilakukan oleh para akademisi, menjembatani antara guru dan siswa dalam
bukan oleh perusahaan yang menyiapkan rangka menyampaikan materi bahan ajar,
teknisi untuk divisi tertentu. membantu siswa memahami bahan ajar dan
Teknologi informasi merupakan suatu memfasilitasi siswa melakukan kegiatan
bidang yang menangani pengolahan data pembelajaran. Dan akhirnya media
menjadi suatu informasi yang dapat pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
dimanfaatkan agar ia siapuntuk disajikan, indra, ruang dan waktu, serta dapat
seperti informasi umum (public information) dan memberikan kesamaan pengalaman kepada
informasi lokal (local information). Sebagai siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
contoh informasi umum, seperti penggunaan mereka.
internet, untuk melihat dan mengambil Heinich dalam Cecep(2011:2)
informasi seperti berita, cuaca dan sebagainya. menjabarkan media pembelajaran dalam
Lokal informasi, seperti jaringan lokal di dalam bukunya meliputi :
perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan 1. Media yang tidak diproyeksikan (non
dan mengirim informasi yang sifatnya rahasia projected media), contohnya: realita, model,
dan hanya diberikan kepada pihak kompeten bahan grafis (graphical material), display.
dan/ atau yang membutuhkan saja. Artinya, ia 2. Media yang di proyeksikan (projected
bukan untuk konsumsi publik yang dapat media), contohnya: OHT, Slide, Opaque.
diakses atau diketahui oleh siapa pun. 3. Media audio (audio) kaset, contohnya:
vision, active audio vision.
D. Pengertian Media Pembelajaran 4. Media video (video).
Kata mediaberasal dari bahasa Latin 5. Media berbasis komputer (computer based
merupakan bentuk jamak dari kata medium, media), contohnya: Computer Assisted
yang secara marfiah berarti perantara atau Instruction (CAI).
pengantar.Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau Sudjana & Rivai (2011:2) mengemukakan
penyalur pesan. manfaat media pembelajaran dalam proses
Heinich, dkk dalam Azhar(2010:4) belajar siswa, yaitu:
mengemukakan “istilah medium sebagai 1. Pembelajaran akan lebih menarik
perantara yang mengantar informasi antara perhatian siswa sehingga dapat
sumber dengan penerima”. Jadi, televisi, film, menumbuhkan motivasi belajar;
foto, radio, rekaman audio, gambar yang 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan maknanya sehingga dapat lebih dipahami
sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila oleh siswa dan memungkinkannya

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 55


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

menguasai dan mencapai tujuan a. Objek atau benda yang terlalu


pembelajaran besar di tampilkan langsung di ruang
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, kelas dapat diganti dengan gambar,
tidak semata-mata komunikasi verbal foto, slide, realita, film, radio, atau
melalui penuturan kata-kata oleh guru, model.
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak b. Objek atau benda yang terlalu
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru kecil yang tidak tampak oleh indera
mengajar pada setiap jam pelajaran. dapat disajikan dengan bantuan
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan mikroskop, film, slide, atau gambar.
kegiatan belajar sebab tidak hanya c. Kejadian langka yang terjadi
mendengarkan uraian guru, tetapi juga di masa lalu atau terjadi sekali dalam
aktivitas lain seperti mengamati, puluhan tahun dapat ditampilkan
melakukan, mendemonstrasikan, melalui rekaman video, film, foto, slide
memerankan, dan lain-lain. disamping secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat
Encyclopedia of Educational Research rumit seperti peredaran darah dapat
dalam Azhar (2010:25) merincikan manfaat ditampilkan secara kongkret melalui
media pendidikan sebagai berikut : film, gambar, slide, atau simulasi
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk komputer.
berpikir, oleh karena itu mengurangi e. Kejadian atau percobaan
verbalisme. yang dapat membahayakan dapat
2. Memperbesar perhatian siswa. disimulasikan dengan media seperti
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk komputer, film, dan video.
perkembangan belajar, oleh karena itu f. Peristiwa alam seperti
membuat pelajaran lebih mantap. terjadinya letusan gunung berapi atau
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat proses yang dalam kenyataan
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di memakan waktu lama seperti proses
kalangan siswa kepompong menjadi kupu-kupu dapat
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan disajikan dengan teknik-teknik rekaman
kontinyu, terutama melalui gambar hidup. seperti time-lapse untuk film, video,
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang slide, atau simulasi komputer.
dapat membantu perkembangan g. Media pembelajaran dapat
kemampuan berbahasa. memberikan kesamaan pengalaman
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah kepada siswa tentang peristiwa-
diperoleh dengan cara lain, dan membantu peristiwa di lingkungan mereka, serta
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak memungkinkan terjadinya interaksi
dalam belajar. langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui
Bedasarkan uraian dan pendapat karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan museum atau kebun binatang.
beberapa manfaat dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar E. Perkembangan Media Pembelajaran
sebagai berikut : Mulanya media hanya dianggap sebagai
1. Media pembelajaran dapat memperjelas alat bantu mengajar guru (teching aids). Alat
penyajian pesan dan informasi sehingga bantu yang dipakai adalah alat bantu visual,
dapat memperlancar dan meningkatkan misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat
proses dan hasil belajar. lain yang dapat memberikan pengalaman
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan konkret, motivasi belajar serta mempertinggi
dan mengarahkan perhatian anak daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan
sehingga dapat menimbulkan motivasi masuknya pengaruh teknologi audio pada
belajar, interaksi yang lebih langsung sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual
antara siswa dan lingkungannya, dan untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri- dengan alat audio sehingga kita kenal adanya
sendiri sesuai dengan kemampuan dan alat audio visual atau audio visual aids
minatnya. (AVA).Dalam usaha memanfaatkan media
3. Media pembelajaran dapat mengatasi sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan
keterbatasan indera, ruang, dan waktu; klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari
yang paling konkret ke yang paling abstrak.

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 56


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan 1. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik
nama kerucut pengalaman (cone of dan mengarahkan perhatian siswa untuk
experience) dari Edgar Dale. berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran
2. Fungsi afektif, dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar
3. Fungsi kognitif, terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar dan,F
4. ungsikompensatoris, media pembelajaran
terlihat dari hasil penelitian bahwa media
Gambar1. Kerucut Pengalaman E. Dale dalam visual yang memberikan konteks untuk
Bambang(2008:12) memahami teks membantu siswa yang
Berdasarkan kerucut pengalaman E. Dale lemah dalam membaca untuk
tersebut terdapat empat jenis pengalaman mengorganisasikan informasi dalam teks
belajar, yaitu: a) mengamati dan berinteraksi dan mengingatnya kembali.
dengan lambang verbal, misalnya
mendengarkan ceramah; b) mengamati dan
berinteraksi dengan mediated events, misalnya Dengan kata lain, media pembelajaran
menonton slide, video/VCD, film; c) mengamati berfungsi mengakomodasi siswa yang lemah
dan berinteraksi dengan actual events, dan lambat menerima serta memahami
misalnya fildtrip, demonstration, sosiodrama pelajaran yang disajikan dengan teks atau
(roleplay); d) melakukan dalam pengalaman disajikan secara pembal. Menurut Gerlach dan
langsung. Pemikiran E.Dale tentang kerucut Ely dalam Cecep (2011:13-15) ada tiga
pengalaman (Cone of experience) ini kelebihan kemampuan media adalah sebagai
merupakan upaya awal untuk memberikan berikut:
alasan atau dasar tentang keterkaitan antara 1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat
teori belajar dengan komunikasi audio visual. menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu obyek atau kejadian dapat
F. Fungsi dan Kelebihan Media digambar, dipotret, direkam, difilmkan,
Pembelajaran kemudian dapat disimpan dan pada saat
Media memiliki fungsi sebagai pembawa diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati
informasi dari sumber (guru) menuju penerima kembali seperti kejadian aslinya;
(siswa).Fungsi utama media adalah menambah 2. Kemampuan manipulatif, artinya media
pengalaman serta menanggulangi dapat menampilkan kembali obyek atau
keterbatasan pengalaman yang dimiliki kejadian dengan berbagai macam
siswa.Media pembelajaran dapat digunakan perubahan (manipulasi) sesuai keperluan,
untuk menggantikan objek-objek riel yang sulit misalnya diubah ukurannya, kecepatannya,
ditemukan siswa sebagai pengalaman belajar. warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
Materi belajar seperti binatang buas, organ penyajiannya;
tubuh manusia, sifat cahaya, planet dan 3. Kemampuan distributif, artinya media
sebagainya yang umumnya sulit ditemukan mampu menjangkau audien yang besar
secara konkrit, dalam hal ini media jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana serempak, misalnya siaran TV atau radio.
untuk menggantikannya, kendati dalam bentuk
buku, film, video, slide, bentuk miniatur, model Media pembelajaran mempunyai
atau bentuk gambar-gambar/foto yang kelebihan dalam beberapa hal di antaranya: a)
disajikan secara audio, visual, dan audio visual. Media pembelajaran dapat mengatasi
Levied and Lentz dalam Cecep (2011:21- keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
22) mengemukakan empat fungsi media para peserta didik. Pengalaman tiap peserta
pembelajaran khususnya media visual, yaitu : didik berbeda-beda, tergantung darifaktor-
faktor yang menentukan kekayaan pengalaman

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 57


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan umumnya untuk menyampaikan materi


melancong, dan sebagainya.Media pelajaran tentang mendengarkan.
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan Media audio visual merupakan kombinasi
tersebut. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk audio dan visual atau bisa disebut media
nyata, miniatur, model, maupun bentuk pandang dengar. Audio visual akan menjadikan
gambar-gambar yang dapat disajikan secara penyajian bahan ajar kepada siswa semakin
audiovisual dan audio; b) Media pembelajaran lengkap dan optimal. Selain itu, media ini
dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak dalam batas-batas tertentu dapat juga
hal yang tidak mungkin dialami secara menggantikan peran dan tugas guru.Sebab,
langsung di dalam kelas oleh para peserta didik penyajian materi bisa diganti oleh guru, dan
tentang suatu obyek, yang disebabkan karena : guru bisa beralih menjadi falisator belajar, yaitu
obyek terlalu besar, obyek terlalu kecil, obyek memberikan kemudahan bagi para siswa untuk
yang bergerak terlalu lambat, obyek yang belajar.Contoh media audio visual, diantaranya
bergerak terlalu cepat, obyek yang terlalu program video atau televisi, video atau televisi
kompleks, obyek yang bunyinya terlalu halus, instruksional, dan program slide suara.
obyek mengandung berbahaya dan resiko
tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, H. Multimedia
maka semua obyek itu dapat disajikan kepada Multimedia sering diartikan sebagai
peserta didik; c) Media pembelajaran gabungan dari banyak media.Multimedia dapat
memungkinkan adanya interaksi langsung diartikan sebagai komputer yang dilengkapi
antara peserta didik dengan lingkungannya; d) dengan CD-player, sound card, speaker
Media menghasilkan keseragaman dengan kemampuan memproses gambar
pengamatan; e) Media dapat menanamkan gerak, audio dan grafis dalam resolusi yang
konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis; tinggi.
f) Media membangkitkan keinginan dan minat Menurut Bambang (2008:153) “Multimedia
baru; g) Media membangkitkan motivasi dan adalah perpaduan dari berbagai meida yang
merangsang anak untuk belajar; h) Media terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi,
memberikan pengalaman yang suara dan video untuk menyampaikan pesan
integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai kepada publik”.
dengan abstrak. Program multimedia adalah media
pembelajaran yang berbasis komputer. Media
G. Jenis-jenis Media Pembelajaran ini menggabungkan dan mensinergikan semua
Media pembelajaran dikelompokkan media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video,
menjadi tiga, yaitu media visual, media audio, animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang
dan media audio visual. Media visual adalah deprogram berdasarkan teori pembelajaran.
media yang hanya bisa dilihat dengan Program ini sering disebut sebagai CAI
menggunakan indra penglihatan. Media visual (Computer-Assisted Instruction), CAL
terdiri atas media yang tidak dapat (Computer-Assisted Learning).
diproyeksikan dan media yang dapat Kelebihan dari multimedia ini adalah
diproyeksikan.Media yang dapat diproyeksikan memberikan kemudahan kepada siswa untuk
bisa berupa gambar diam atau bergerak. belajar secara individual maupun secara
Adapun media yang tidak dapat diproyeksikan kelompok.Selain memberikan kemudahan bagi
adalah gambar yang disajikan secara guru dalam menyampaikan materi, media
fotografik, misalnya gambar tentang manusia, komputer juga memberikan rangsangan yang
binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada cukup besar dalam meningkatkan motivasi
kaitannya dengan bahan atau isi pelajaran, belajar siswa.
yangakan disampaikan kepada siswa. Media Penggunaan multimedia interaktif tidak
yang diproyeksikan adalah media yang terlepas dari penggunaan komputer sebagai
menggunakan alat proyeksi sehingga gambar media karena multimedia interaktif hanya dapat
atau tulisan tampak pada layar. di jalankan melalui komputer atau teknologi
Media audio adalah media yang berbasis komputer, sehingga selain pengadaan
mengandung pesan dalam bentuk auditif komputer dan program sebagai media yang
(hanya dapat didengar) yang dapat dibutuhkan keterampilan dalam
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan mengoperasikan komputer.Ada 3 tipe
kemampan para siswa untuk mempelajari pemanfaatan multimedia pembelajaran, yaitu :
bahan ajar.Program kaset suara dan program 1. Multimedia digunakan sebagai salah satu
radio adalah bentuk media audio.Penggunaan unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru
media audio dalam pembelajaran pada menjelaskan suatu materi melalui

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 58


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu C. Khalayak Sasaran


buku acuan, maka multimedia digunakan Khalayak sasaran yang dipilih
sebagai media pelengkap untuk adalah guru-guru SMK N 1 dan SMA N 1
menjelaskan materi yang diajarkan di depan Painan Kabupaten Pesisir Selatan.
kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini Tempat yang dipilih adalah sekolah yang
tidak diberikan dalam paket multimedia berada pada pinggiran Kabupaten Pesisir
melainkan dalam bentuk print yang Selatan karena dirasa perlu untuk
diberikan oleh guru. peningkatan kualitas Sumber Daya
2. Multimedia digunakan sebagai materi Manusia di Sekolah Menengah Pertama
pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini yang baru saja menerapkan kurikulum
multimedia mungkin saja dapat mendukung 2013.
pembelajaran di kelas mungkin juga tidak.
Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe D. Materi Pelatihan
kedua seluruh kebutuhan instruksional dari Sebelum pelatihan dimulai, pertama-tama
pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam kelompok sasaran dibekali dengan
paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas pemahaman tentang konsekuensi teknologi: di
bagi pembelajaran, termasuk latihan, satu sisi ia membantu memudahkan manusia
feedback dan tes yang mendukung tujuan untuk mencapai tujuannya; sebaliknya di sisi
pembelajaran disediakan di dalam paket. lain, teknologi juga bisa merusak manusia jika
3. Multimedia digunakan sebagai media satu- tidak hati-hati dalam memanfaatkannya. Tentu
satunya di dalam pembelajaran. saja kita (istruktur dan peserta) bertujuan untuk
mewujudkan esensi pertama, dan menghindari
dampak negative yang disa ditimbulkannya.
3. METODOLOGI PELATIHAN Inilah motivasi dan pencerahan pemikiran yang
selalu dititipkan kepada para peserta
A. Kerangka Pemecahan masalah (kelompok sasaran).
Alternatif pemecahan masalah dilakukan Adapun materi-materi yang disampaikan
dengan mengadakan lokakarya dan pelatihan selama kegiatan Pelatihan Pembuatan Media
pembuatan media pembelajaran khususnya Belajar Berbasiskan Komputer Multimedia Bagi
media berbasiskan Komputer Multimedia, Guru SMK N 1 dan SMA N 1 Painan
sehingga diharapkan guru-guru Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai
Menengah Pertama memilki pengetahuan dan berikut:
keterampilan dalam merancang, membuat dan 1. Pengenalan Komputer Multimedia dan
menggunakan media pembelajaran di sekolah. Pengenalan Aplikasi SwisMax
Peserta dilatih secara langsung membuat 2. Swishmax Animasi Teks dan Gambar
media pembelajaran berbasiskan Komputer 3. Swishmax Suara dan Button
berbasiskan multimedia menggunakan 4. Swishmax Menu dan Sprite
aplikasi-aplikasi Komputer multimedia yang 5. Swishmax Scripting
sudah disiapkan
E. Metode Kegiatan
B. Realisasi Pemecahan masalah Metode kegiatan yang dilakukan adalah:
Sebelum kegiatan dilaksanakan maka (1) Mengadakan Pelatihan Pembuatan Media
dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut: Belajar Berbasiskan Komputer Multimedia.
1. Melakukan studi pustaka tentang berbagai Di sini peserta menyediakan
media pembelajaran berbasiskan Komputer computer/laptop yang dapat digunakan
Multimedia yang masih sulit dibuat guru untuk mengembangkan media
serta cara penggunaannya. pembelajaran berbasis Komputer
2. Melakukan persiapan alat dan bahan untuk Multimedia.
pembuatan media Pembelajaran (2) Peserta pelatihan setalah mengamati dan
Berbasiskan Komputer Multimedia. memperhatikan instruktur pada saat
3. Melakukan uji coba aplikasi dan peralatan mendemonstarikan perancangan media
untuk pelatihan pembelajaran berbasiskan Komputer
4. Menentukan waktu pelaksanaan dan Multimedia, kemudian dilanjutkan dengan
lamanya kegiatan pengabdian bersama- mencoba mengoperasionalkannya. Setelah
sama tim pelaksana bisa mengoperasionalkannya, selanjutnya
5. Menentukan dan mempersiapkan materi peserta diberi tugas-tugas sesuai dengan
yang akan disampaikan dalam kegiatan job-job yang telah diprogramkan.
pengabdian masyarakat.

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 59


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

(3) Ketika para peserta pelatihan


melaksanakan tugasnya, para instruktur B. Pembahasan
memperhatikan dan berkeliling, sembari Bertolak dari program yang di
melihat hasil kerja atau kemajuan dari perkenalakan kepada kelompok sasaran
peserta pelatihan. Instruktur langsung dengan hasil yang dikemukakan di atas, berikut
memberikan penjelasan serta akan dicoba membahasnya dengan
mendemonstrasikannya terhadap kasus- menggunakan konsep/ teori relevan. Agar
kasus yang terjadi, sehingga dapat pembahasan itu relevan dengan program dan
membantu peserta untuk bisa lebih realitas yang terjadi, maka terlebih dahulu
memahami dan tidak mengalami kesalahan dikemukakan kegiatan yang telah dilakukan
serta kesulitan lagi dalam merancang media dalam pelatihan yang diikuti para peserta,
pembelajaran. sebagai mana yang bisa disederhanakan
dalam tabel berikut :
Tabel 2. Program Pembuatan Media
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Belajar Berbasiskan Komputer
Multimedia di SMK N 1 dan SMA N
A. Hasil Kegiatan 1 Painan Kabupaten Pesisir
Melalui kegiatan Pembuatan Media Belajar Selatan
Berbasiskan Komputer Multimedia di SMK N 1 NO. MATERI
dan SMA N 1 Painan Kabupaten Pesisir 1. Pengenalan Komputer Multimedia dan
Pengenalan Aplikasi SwisMax
Selatan dengan durasi waktu selama 4 Kali 2. Swishmax Animasi Teks dan Gambar
Pertemuan, berhasil ditularkan manfaat 3. Swishmax Suara dan Button
pengunaan komputer untuk pengembangan 4. Swishmax Menu dan Sprite
media pembelajaran berbasiskan Komputer 5. Swishmax Scripting
Multimedia. Bagi peserta yang sudah memiliki 6. Pembuatan Slide master
7. Pengisian content/materi ajar
pengetahuan dasar tentang aplikasi komputer, 8. Pembuatan Evaluasi dan daftar pustaka
mereka semakin lancar dan kreatif 9. Penambahan Animasi teks, gambar dan video
memanfaatkan komputer. Di pihak lain, bagi 10. Penambahan hyperlink
peserta yang baru mengenal dan mencoba 11. Instalasi dan Pengenalan Flash Mx
mengoperasikan komputer, secara bertahap 12. Objek Dalam Flash Mx
13. Pengolahan Teks
mulai menemukan kemudahan-kemudahan
14. Simbol Instance dan Library
dan menyadari betapa manfaat dari peralatan 15. Animasi
tersebut. 16. Navigasi
Secara sederhana hasil yang diperoleh
melalui kegiatan Pembuatan Media Belajar Mencermati respon kelompok sasaran dan
Berbasiskan Komputer Multimedia di SMK N 1 hasil yang dicapai melalui kegiatan pelatihan ini
dan SMA N 1 Painan Kabupaten Pesisir dapat dikemuka pembahasan sebagai berikut:
Selatan dapat dikemukakan sebagai berikut: pertama, antusiasme dan keseriusan peserta
pertama, terbangunnya skill (kemampuan) dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini, ditandai
peserta untuk menjalankan aplikasi komputer dengan bersediannya para peserta untuk
multimedia dengan program utama adalah melengkapi peralatan yang digunakan untuk
swishmax serta aplikasi Microsoft powerpoint perancangan media pembelajaran berbasis
sebagai aplikasi tambahan. Komputer Multimedia.
Kedua, peserta dapat menggunakan Antusiasme kelompok sasaran untuk
aplikasi yang sudah diberikan, baik untuk mengikuti pelatihan ini, terutama dilandasi oleh
kepentingan membuat animasi sederhana, pengetahuan dan pengalaman mereka dalam
scripting dan mendesain menu animasi media realitas kehidupan bermasyarakat, apalagi bila
pembelajaran yang disesuaikan dengan mereka menjalani urusan formal seperti proses
kebutuhan guru-guru Sekolah Dasar. mengajar mereka sangat membutuhkan media
Ketiga, peserta memperoleh sertifikat yang yang dapat digunakan untuk membantu dalam
dikeluarkan oleh Lembaga Pengabdian proses pembelajaran. Selain itu, bagi para
Masyarakat sebagai bukti bahwa mereka telah guru yang belum mengikuti program sertifikasi,
mengikuti pelatihan tersebut. Hal ini bisa penyelenggara sertifikasi mensyaratkan
menjadi dokumen pribadi yang memiliki nilai penguasaan komputer bagi setiap orang.
tambah, terutama ketika para guru sekolah Tanpa pengetahuan komputer multimedia sulit
dasar berminat untuk mengusulkan naik bagi guru mengikuti perkembangan media
pangkat atau melamar pekerjaan untuk menjadi pembelajaran yang semakin canggih.
PNS bagi guru-guru yang belum menjadi PNS).

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 60


Almasri, Hanesman
JTeKI (Jurnal Teknik Komputer dan Informatika) Vol. 1 No. 2 (2021) 52 – 61

Bertolak dari pengetahuan dan 2. Keterampilan guru-guru SMK N 1 dan SMA


pengalaman demikian, maka akhirnya para N 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan
peserta merasakan betapa pentingnya dalam pembuatan Media Pembelajaran
penguasaan pemanfaatan komputer di zaman meningkat terutama dalam teknik membuat
modern ini. Dengan meminjam konsep/ teori animasi gambar.
hegemoni yang dikembangkan oleh Antonio
Gramsci, ini adalah salah satu wujud dari 6. DAFTAR PUSTAKA
proses hegemoni pentingnya Teknologi
Informasi (IT) pada masyarakat di zaman
[1] Asrul Huda. 2012. Modul Praktikum
modern ini. Hegemoni itu tidak hanya dialami
Multimedia, FT UNP. Padang.
oleh masyarakat perkotaan, tetapi merasuk
[2] Bambang Warsita. 2008. Teknologi
sampai ke daerah pedesaan. Oleh karena itu,
Pembelajaran, landasan dan aplikasinya.
tidak terlalu sulit bagi instruktur untuk
Jakarta: Rineka Cipta.
membangkitkan minat kelompok sasaran untuk
[3] Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto.
mengikuti kegiatan ini secara serius.
2011. Media Pembelajaran Manual dan
Kedua, erat kaitannya dengan poin
Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.
pertama di atas, dengan relatif mudah para
[4] Daryanto. 2011. Media Pembelajaran.
instruktur membangun skill (kemampuan)
Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani
peserta untuk menjalankan aplikasi komputer
Sejahtera.
multimedia seperti aplikasi animasi swishmax
[5] Daniel, Jos. 1986. Belajar dan
yang dapat dimanfaatkan untuk
Pembelajaran, Rineka, Jakarta.
pengembangan media pembelajaran berbasis
[6] Heinich, dkk, 1996, Media Pembelajaran.
multimedia. Bahkan
(Online) (http://mitraedumediayk.
Dalam pelaksanaan pelatihan sebagian
blogspot.com/p/media-pembelajaran.html)
besar peserta (sekitar 75%) sudah bisa
diakses tanggal 20 desember 2013)
memanfaatkan komputer untuk membuat
[7] KKPI Dikmenjur Edisi III, Mengoperasikan
media pembelajaran yang dapat digunakan
Perangkat Lunak Pengolah Kata, Tim
untuk mengembangan media pembelajaran
Pengembang Teknologi Informasi
berbasiskan Komputer Multimedia.
Dikmenjur Depdiknas, 2005
Ketiga, peserta diberi sertifikat yang
[8] Lembaga Pengabdian Kepada
dikeluarkan oleh Lembaga Pengabdian
Masyarakat. 2009. Pedoman Kegiatan
Masyarakat Universitas Negeri Padang sebagai
Pengabdian Kepada Masyarakat Padang.
bukti bahwa mereka telah mengikuti pelatihan
UNP Padang.
tersebut. Hal ini bisa menjadi dokumen pribadi
[9] Robert M., Gagne. 1977. The Condition of
yang memiliki nilai tambah, terutama ketika
Learning. New YorkL Reinrbit and Winston
akan melakukan pengusulan naik pangkat, rd
3 Edition.
atau bagi guru yang belum menjadi PNS yang
[10] Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor
berminat untuk melamar pekerjaan menjadi
yang Mempengaruhi, Rineka, Cipta,
CPNS. Hal ini tetap dinilai strategis, apalagi
Jakarta
dalam penerimaan pegawai di Indonesia bukti
[11] Zuwerni, Willia. 1999. Strategi
fisik dalam kegiatan relevan masih menjadi
Peningkatan Sumber Daya Manusia
pertimbangan penting, tidak bisa hanya
Melalui Peningkatan Mutu Lulusan
mengandalkan skill yang dimiliki seperti yang
Sekolah Menengah Umum,. Thesis, PPS
menjadi prioritas utama bagi masyarakat di
Univeritas Andalas, Padang.
negara-negara maju.
[12] http://www.google.com
[13] http://www.ilmukomputer.com/uu/index.ph
5. KESIMPULAN
p
Dari kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengetahuan dan pemahaman guru SMK N
1 dan SMA N 1 Painan Kabupaten Pesisir
Selatan dalam merancang dan membuat
media pembelajaran berbasiskan Komputer
Multimedia menjadi meningkat

Received : 10-10-2021 | Revision : 12-12-2021 | Published : 31-12-2021 61

Anda mungkin juga menyukai