ID Penyusunan Strategi e Government Berbasi
ID Penyusunan Strategi e Government Berbasi
Abstrak
People's presures for establishing good governance motivate the government to be able quickly determine
a right strategy to accelerate achievement of the government goals. One of strategies implemented in
government is developing e-government, as stated in the Presidential Instruction No. 3 of 2003 on
National Policy and Strategy Development of e-government. A framework used to measure level of
development and implementation of e-government in Indonesian government institutions is PeGI (The
ranking of e-government of Indonesia). To be able perform the implementation and development of e-
government in a timely and effectively, it needs some strategies. This research aims to devise an e-
government development strategy based on the PeGI framework by doing a case study on the National
Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). The methodology used is descriptive qualitative with data
collection methods including document analysis, observations, and focus group discussion (FGD). Based
on the analysis, it is found that the level of e-government implementation in LAPAN today is 1.88 while
the level of e-government implementation expected is 3.18. Finally, this study described the strategies in
LAPAN to reach the level of implementation of e-government as expected.
Tekanan Rakyat untuk membangun pemerintahan yang baik memotivasi pemerintah untuk dapat dengan
cepat menentukan strategi yang tepat untuk mempercepat pencapaian tujuan pemerintah. Salah satu
strategi yang diterapkan dalam pemerintahan sedang mengembangkan e-government, sebagaimana
tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-government. Kerangka yang digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan dan
implementasi e-government di lembaga-lembaga pemerintah Indonesia adalah PEGI (The peringkat e-
government of Indonesia). Untuk dapat melakukan implementasi dan pengembangan e-government
secara tepat waktu dan efektif, diperlukan beberapa strategi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun
strategi pengembangan e-government berdasarkan kerangka PEGI dengan melakukan studi kasus pada
National Institute of Aeronautics dan Antariksa (LAPAN). Metodologi yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan metode pengumpulan data termasuk analisis dokumen, observasi, dan focus group
discussion (FGD). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa tingkat pelaksanaan e-government di
LAPAN saat ini adalah 1,88 sedangkan tingkat implementasi e-government diharapkan 3.18. Akhirnya,
penelitian ini menggambarkan strategi di LAPAN untuk mencapai tingkat pelaksanaan e-government
seperti yang diharapkan.
37
38 Journal of Information Systems, Volume 10, Issue 1, April 2014
menyebabkan beberapa satuan kerja tidak kriteria keberhasilan reformasi birokrasi adalah
menggunakan domain lapan.go.id. Hal yang adanya pengembangan e-
paling mendasar penyebab kurang optimalnya government pada masing - masing Kementerian/
pengembangan e-government di LAPAN adalah Lembaga dan Pemerintah Daerah. [4]
belum adanya strategi yang efektif yang dapat Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI)
dijadikan acuan dalam melakukan merupakan kegiatan yang diselenggarakan
pengembangan e-government. Atas dasar Kementerian Komunikasi dan Informatika yang
permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud bertujuan :
melakukan penelitian yang bertujuan merancang a. Menyediakan acuan bagi pengembangan
strategi pengembangan e-government di dan pemanfaatan TIK di lingkungan
LAPAN, dengan menggunakan kerangka kerja pemerintah.
PeGI (Pemeringkatan e-Government Indonesia). b. Memberikan dorongan bagi peningkatan
Dipilihnya PeGI sebagai framework/ TIK di lingkungan pemerintah melalui
kerangka kerja dalam menyusun strategi evaluasi yang utuh, seimbang, dan
pengembang e-government LAPAN adalah obyektif.
karena PeGI merupakan kerangka kerja yang c. Melihat peta kondisi pemanfaatan TIK di
digunakan untuk melakukan penilaian tingkat lingkungan pemerintah secara nasional.
implementasi dan pengembangan e- Harapan dari pelaksanaan PeGI adalah
government instansi pemerintah di Indonesia, untuk meningkatkan pengembangan dan
dimana LAPAN termasuk didalamnya. Selain pemanfaatan TIK pada lembaga pemerintah di
itu salah satu tujuan dibuatnya PeGI adalah agar seluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaan
dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pemeringkatan, telah ditentukan lima dimensi
e-government oleh Pemerintah Pusat maupun yang akan dikaji yaitu: kebijakan, kelembagaan,
Pemerintah Daerah. [5] infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan.
Masing-masing dimensi itu nantinya akan
2. Tinjauan Pustaka memiliki bobot yang sama dalam penilaian
karena semuanya penting, saling terkait dan
Terdapat definisi e-government menurut saling menunjang antara satu dengan yang
beberapa sumber, The World Bank Group lainnya. [5]
(2006), mendefinisikan e-government adalah Dalam surat edaran Menkominfo Nomor:
penggunaan teknologi informasi oleh badan- 07/SE/M.KOMINFO/10/2011 tentang
badan pemerintah, seperti : Wide Area Network, Pemeringkatan E-Government Indonesia
Internet, dan Mobile Computing, yang disebutkan bahwa dalam rangka peningkatan
mempunyai kemampuan untuk merubah efisiensi dan efektivitas penerapan TIK di
hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis, institusi penyelenggara negara, maka
dan badan pemerintah lainnya. [1] Kementerian Komunikasi dan Informatika akan
Dijelaskan juga oleh Mark Forman menyelenggarakan Pemeringkatan e-
(2005), pengertian e-government secara umum Government Indonesia (PeGI) secara periodik,
dapat didefinisikan sebagai penerapan TIK oleh karena itu dihimbau kepada seluruh
untuk meningkatkan kinerja dari fungsi dan institusi penyelenggara negara agar;
layanan pemerintah tradisional. [6] a. Melaksanakan persiapan untuk mengikuti
Menurut Inpres No.3 Tahun 2003, kegiatan PeGI.
pengembangan e-government merupakan upaya b. Melakukan evaluasi diri (self assesment
untuk mengembangkan penyelenggaraan PeGI).
kepemerintahan yang berbasis elektronik, dalam c. Mengikuti kegiatan PeGI yang
rangka meningkatkan kualitas layanan publik diselengarakan oleh KEMKOMINFO.
secara efektif dan efisien. Melalui d. Melakukan langkah perbaikan sesuai
pengembangan e-government dilakukan dengan rekomendasi assesor PeGI. [7]
penataan sistem manajemen dan proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan 2.1 Penelitian Sebelumnya
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi Yusuf (2008), melaksanakan penelitian
informasi. Inpres ini menginstruksikan agar tiap untuk mengukur pemeringkatan e-government
instansi pemerintah melakukan perumusan pada pemerintah tingkat propinsi di Indonesia.
strategi/action plan untuk lingkungan Penelitian ini menganalisa 11 (sebelas) propinsi
instansinya masing-masing.[3] di Indonesia yaitu Propinsi Aceh, Sumatera
Menurut Kepmen PAN & RB No. 11 Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tahun 2011, tentang Kriteria dan Ukuran Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,
Keberhasilan Reformasi Birokrasi, salah satu Kalimantan Barat, NTT, dan Sulawesi
40 Journal of Information Systems, Volume 10, Issue 1, April 2014
TABEL 2
HASIL SELURUH DIMENSI
No Dimensi As Is To Be
1 Kebijakan 1.25 3
2 Kelembagaan 2 3.2
3 Infrastruktur 1.86 3
4 Aplikasi 2.5 3,7
5 Perencanaan 1.8 3
Rata-rata 1.88 3.18
SDM TIK di Sub Bag PSIK saat ini hanya 5 aplikasi. Untuk kondisi yang diharapkan bahwa
personel sehingga masih kurang memadai dan setiap sub dimensi sudah dimiliki dan dikelola
rencana pengembangan SDM TIK belum berdasarkan SOP serta adanya perawatan untuk
terdokumentasi dengan baik. Untuk kondisi setiap aplikasi yang dimiliki.
yang diharapkan LAPAN memiliki Organisasi Untuk dimensi perencanaan, nilai As Is
TIK yang jelas strukturnya dan merupakan unit condition adalah 1,8 dan nilai To Be condition-
tersendiri serta memiliki wewenang yang tinggi nya 3. Saat ini fungsi perencanaan TIK
minimal berada pada eselon II. Hal tersebut dilaksanakan oleh Sub Bagian PSIK namun
disesuaikan pula untuk penyusunan tugas dan belum dapat melibatkan seluruh stakeholder
fungsi, SOP, ketersediaan SDM dan rencana yang ada terutama unsur pimpinan. Sistem
pengembangan SDM-nya. perencanaan yang dilaksanakan masih bersifat
Untuk dimensi infrastruktur, nilai As Is ad hoc, dokumentasi Master Plan TIK belum
condition adalah 1.86 dan nilai To Be lengkap dan belum dilaksanakan, rencana
condition-nya 3. Saat ini sebagian besar unsur implementasi master plan TIK belum
penilaian (sub dimensi) pada dimensi terdokumentasi dengan baik, dan anggaran
infrastruktur sudah dimiliki dan dilaksanakan, untuk pembiayaan TIK saat ini masih kurang
namun belum dikelola dengan baik dan memenuhi kebutuhan secara keseluruhan.
konsisten. Adapun sub dimensi untuk Kondisi yang diharapkan, bahwa setiap sub
infrastruktur adalah data center, jaringan data, dimensi dalam dimensi perencanaan ini dapat
keamanan, fasilitas pendukung, disaster dimiliki, dikelola dan dilaksanakan dengan baik
recovery, pemeliharaan TIK dan inventaris dengan dokumentasi yang baik pula.
peralatan TIK. Untuk kondisi yang diharapkan Dari hasil Gap Analysis didapatkan
setiap sub dimensi sudah dimiliki, dilaksanakan, bahwa dimensi yang memiliki gap paling besar
dikelola serta dilakukan evaluasi secara adalah Kebijakan dengan nilai 1,75 (Tabel 3).
periodik. Hal ini menunjukan bahwa tingkat implementasi
e-government pada sisi kebijakan paling kurang
TABEL 3 dibanding dengan dimensi yang lainnya.
GAP ANALYSIS Dikarenakan seluruh dimensi penilaian masih
dibawah target maka strategi pengembangan
NO Dimensi As Is To Be Gap
disusun untuk seluruh dimensi penilaian.
1 Kebijakan 1.25 3 1,75 Strategi disusun sesuai dengan target kondisi
yang diharapkan dengan berdasarkan baseline
2 Kelembagaan 2 3.2 1,2 kondisi saat ini.