Anda di halaman 1dari 4
Macam-macam Perlakuan Akuntansi atas Hasil Penjualan Bahan Baku Sisa Ada beberapa macam perlakuan akuntansi yang dapat dilakukan atas hasil penjualan bahan baku sisa, antara lain: 1. Penjualan Bahan Baku Sisa dengan Harga di Bawah Harga Perolehan: Jika bahan baku sisa dijual dengan harga di bawah harga perolehan, maka perbedaan antara harga perolehan dan harga jual akan diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. 2. Penjualan Bahan Baku Sisa dengan Harga di Atas Harga Perolehan: Jika bahan baku sisa dijual dengan harga di atas harga perolehan, maka perbedaan antara harga jual dan harga perolehan akan diakui sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi. 3. Penjualan Bahan Baku Sisa dengan Harga yang Sama dengan Harga Perolehan: Jika bahan baku sisa dijual dengan harga yang sama dengan harga perolehan, maka tidak akan ada pengakuan keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi. Tabel Jurnal Umum atas Kerusakan karena Perubahan Spesifikasi Pelanggan Berikut adalah tabel Jurnal Umum atas kerusakan yang terjadi karena perubahan spesifikasi pelanggan: . Akun No. Akun Debit _. Jumlah Kredit Kerugian karena Baha Rp. ] Perubahan Spesifikasi n 4.300. Pelanggan Baku OOO Kerugian karena Tena | Rp. 2 Perubahan Spesifikasi ga 2.000. Pelanggan Kerja OOO Kerugian karena Rp. de Over 3. Perubahan Spesifikasi 8.400. head Pelanggan 000 _ Rp. : Penju 4 Piutang Usaha 10.200 alan O00 Tabel Jurnal Umum jika Kerusakan Terjadi Akibat Kelalaian Karyawan Berikut adalah tabel Jurnal Umum jika kerusakan terjadi akibat kelalaian karyawan: No. Akun Debit Kerugian karena Kelalaian Karyawan Kerugian karena Kelalaian Karyawan Kerugian karena Kelalaian Karyawan Piutang Usaha Akun Kredit Bahan Baku Tenaga Kerja Overh ead Penjua lan Jumlah Rp. 4300.0 00 Rp. 2,000.0 00 Rp. 8.400.0 00 Rp. 10.200.0 00 Harap dicatat bahwa dalam kedua tabel jurnal umum di atas, "Kerugian karena Perubahan Spesifikasi Pelanggan’ dan "Kerugian karena Kelalaian Karyawan’ adalah akun yang dibuat khusus untuk mencatat kerugian yang terjadi. Jumlah total kerugian kemudian dicatat sebagai debit pada akun tersebut, sedangkan akun-akun yang terkait dengan kerugian (seperti Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead) dicatat sebagai kredit. Akhirnya, penjualan atas barang yang rusak dicatat sebagai kredit pada akun Penjualan, dan piutang usaha dicatat sebagai debit pada akun Piutang Usaha.

Anda mungkin juga menyukai