Anda di halaman 1dari 3

Bab 5

Pilihan Ganda

1. B (Option ganti dipimpin oleh orang Jepang) 6. E 11. A 16. D 21. A 26. D
2. B 7. C 12. B 17. B 22. E 27. A
3. C 8. B 13. D 18. A 23. B 28. D
4. C 9. B 14. C 19. B 24. B 29. A
5. B 10. D 15. C 20. D 25. A 30. B

Sebab-Akibat

1. E
2. B
3. D
4. A
5. C
6. E
7. D
8. A
9. B
10. E

Esai

1. Waktu pelaksanaan proklamasi.


2. Indonesia menjadi negara yang merdeka.
3. Setelah proklamasi kemerdekaan dilaksanakan, pada hari itu juga salinan teks proklamasi disampaikan kepada Kepala Hoso Kanri Kyoku
atau Pusat Jawatan Radio (sekarang RRI), Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan kantor berita Domei
(sekarang kantor berita Antara) yang bernama Syahruddin. Selanjutnya, ia memerintahkan operator radio tersebut, F. Wuz agar berita
proklamasi segera diudarakan. Oleh tiga penyiarnya, yaitu Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto, berita proklamasi disiarkan tiga
kali berturut-turut.
Setelah siaran kedua, seorang tentara Jepang masuk ke ruangan radio sambil marah-marah karena penyiaran berita proklamasi serta
memerintahkan penghentian siaran tersebut. Meskipun demikian, atas perintah Palenewen, berita proklamasi tetap disiarkan. Jepang juga
melalui pemimpin angkatan bersenjatanya di Jawa meminta kepada Domei agar meralat berita tersebut dengan menyatakan berita
tersebut sebagai sebuah kekeliruan.
Lagi-lagi, permintaan Jepang diabaikan. Sebagai akibatnya, kantor berita Domei disegel pada 20 Agustus 1945 dan para pegawainya dilarang
masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro, yang merupakan seorang pembaca berita
di radio Domei, ternyata berhasil membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, seperti Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan
Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi
kemerdekaan disiarkan.
Selain melalui saluran radio, berita tentang kemerdekaan Indonesia disebarluaskan juga melalui surat kabar, pamflet, poster, serta coretan-
coretan di gerbong kereta api dan dinding-dinding kota. Pada 20 Agustus 1945, misalnya, hampir semua harian yang diterbitkan di Jawa
memuat berita tentang proklamasi kemerdekaan. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita
proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Selain melalui
media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut nama para
utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi:

 Teuku Mohammad Hassan dari Aceh


 Sam Ratulangi dari Sulawesi
 Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali)
 A. A. Hamidan dari Kalimantan

4. Menurut pendapat siswa.


5. Indonesia mempunyai perangkat kenegaraan di bidang militer yang bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa dan negara.
6. Rapat akbar di Lapangan IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada 19 September 1945 merupakan bentuk protes dan perlawanan
terhadap rencana Jepang menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu pada 10 September 1945.
7. Meskipun berlangsung singkat, rapat akbar di Lapangan Ikada memiliki makna penting sebagai berikut.
 Berhasil mempertemukan pemerintah Republik Indonesia dengan rakyatnya.
 Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik Indonesia di hadapan rakyat.
 Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia.
8. Pelaksanaan sidang ini dilatarbelakangi adanya petisi yang diajukan Sutan Syahrir, dkk., yang berisi desakan perubahan sistem
pemerintahan.
9. Peristiwa ini terjadi pada 19 September 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi tindakan orang-orang Belanda, yang sebelumnya menjadi bekas
tawanan perang Jepang menduduki Hotel Yamato serta mengibarkan bendera Belanda yang berwarna merah, putih, dan biru di puncak
hotel tersebut. Tindakan ini dibantu tentara Sekutu. Rakyat Surabaya yang menyaksikan berkibarnya bendera tersebut geram. Maka, untuk
menghindari konflik, Residen Sudirman meminta orang-orang Belanda untuk menurunkan tersebut. Permintaan tersebut ditolak. Para
pemuda kemudian menyerbu hotel tersebut. Dua orang pemuda bahkan berhasil naik ke puncak hotel dan menurunkan bendera.
Setelah itu, bagian biru bendera tersebut dirobek sehingga yang tersisa adalah bendera berwarna merah dan putih. Bendera merah putih
tersebut dikibarkan di tempat yang sama. Tidak hanya sampai di situ, para pejuang ini kemudian merebut kompleks penyimpanan senjata
dan pemancar radio di Embong, Malang. Pada 1 Oktober 1945, rakyat merebut markas Kempetai (polisi rahasia) yang dianggap sebagai
lambang kekejaman Jepang.
10. Menurut pendapat siswa.

Anda mungkin juga menyukai