Rizki,+4 RIZIA+YASMINDA+R
Rizki,+4 RIZIA+YASMINDA+R
Rachmawati, dkk, Uji Keseragaman dan Analisis Sidik Lintas Padi Hibrida Japonica ...
Sifat kuantitatif genetik yang dikendalikan akan diikuti dengan penambahan hasil
oleh banyak gen merupakan hasil akhir gabah per rumpun tanamannya. Hal ini
suatu proses pertumbuhan yang berkaitan sesuai dengan penelitian Zen (1995), yang
dengan sifat morfologi dan fisiologi. Selain menunjukkan bahwa terdapat korelasi
itu pula, keragaman genetik yang rendah antara jumlah malai per meter persegi
menandakan bahwa populasi ketujuh dengan hasil dan pernyataan Yoshida
genotip Padi Hibrida Japonica memiliki (1981) yang menunjukkan bahwa potensi
tingkat kesaragaman yang tinggi. Nilai hasil padi adalah hasil perkalian antara tiga
variabilitas yang rendah menunjukkan komponen yaitu jumlah malai per satuan
setiap individu dalam populasi hampir luas, jumlah gabah bernas per malai, dan
seragam, sehingga peluang untuk berat 1000 butir.
mendapatkan generasi baru yang baik Jumlah anakan berkorelasi positif
semakin rendah (Ruchjaniningsih, 2002). nyata dengan hasil. Adanya peningkatan
Pembentukan varietas baru yang unggul jumlah anakan akan diikuti dengan
dan seragam diperlukan nilai keragaman penambahan hasil gabah per rumpun
yang kecil. Subandi et al., (1979) tanamannya. Berdasarkan penelitian Yakub
menyatakan bahwa dalam pembentukan et al., (2012) menyatakan terdapat korelasi
varietas unggul perlu diperhatikan stabilitas positif nyata antara komponen hasil jumlah
hasil secara sistematis dan kontinyu mulai anakan terhadap hasil.
dari pembentukan populasi dasar sampai Jumlah daun berhubungan langsung
pengujian varietas. dengan jumlah anakan. Semakin banyak
jumlah anakan maka, semakin bertambah
Korelasi pula jumlah daunnya. Daun berfungsi
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan penting terhadap penerimaan dan
korelasi fenotipik nyata yang terdapat pada penyerapan cahaya untuk proses
tujuh genotip hanya terdapat pada karakter fotosintesis. Semakin tinggi kegiatan
jumlah anakan (0.540-0.896), jumlah malai fotosintesis maka semakin tinggi fotosintat
(0.807-0.974), dan jumlah daun (0.427- serta mutu produk suatu tanaman. Jebbouj
0.873). dan Brahim (2009) menyatakan bahwa hasil
Jumlah malai per rumpun berkorelasi tanaman barley menurun secara signifikan
nyata terhadap hasil gabah per rumpun. akibat kehilangan tiga helai daun bagian
Penambahan jumlah malai per rumpun atas.
Rachmawati, dkk, Uji Keseragaman dan Analisis Sidik Lintas Padi Hibrida Japonica ...
Gambar 1 Analisis Sidik Lintas BioJap 1 Gambar 3 Analisis Sidik Lintas BioJap 3
Keterangan : X4 = Jumlah anakan, X5 = Jumlah Keterangan :X1 = Umur berbunga, X2 = Umur
malai, X8 =Jumlah daun, X11 panen, X4 = Jumlah anakan, X5 =
=Persentase bernas (%), Y = Hasil Jumlah malai, X8 =Jumlah daun, Y
gabah per tanaman = Hasil gabah per tanaman.
Rachmawati, dkk, Uji Keseragaman dan Analisis Sidik Lintas Padi Hibrida Japonica ...
Rachmawati, dkk, Uji Keseragaman dan Analisis Sidik Lintas Padi Hibrida Japonica ...