Anda di halaman 1dari 8

Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, Halaman 39-46 Submitted: 2 Januari 2021

Online di: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/ Accepted: 24 April 2021

GIZI UNTUK PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN


DENGAN DIABETIC FOOT ULCER (DFU): LITERATURE REVIEW

Melani Puji Lestari, Niken Safitri Dyan Kusumaningrum*

Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia
*Korespondensi : E-mail: niken.safitridk@fk.undip.ac.id

ABSTRACT

Background: Nutritional intake is one of the factors that play an important role in the wound healing process, especially
Diabetic Foot Ulcer (DFU). Therefore, apart from caring for the feet, DFU patients are strongly advised to pay attention to
their diet and nutrition.
Objectives: This study aimed to review the role of nutrition in the healing process of DFU.
Methods: This was a literature review that critically examines the findings previously published. A certain amount of articles
from 3 databases, including SCOPUS, PubMed, and Google Scholar that fit the inclusion criteria were analyzed to answer
the research objective. The inclusion criteria including full-text articles published in international journals from January
2015 to December 2019, research design was a Randomized Controlled Trial (RCT). Six articles were analyzed according to
searching, screening, and selection process.
Results: This literature review indicated that both macronutrients (omega 3) and micronutrients (zinc, magnesium, vitamin
D, vitamin E, and probiotics) play an important role in DFU wound healing. Their roles range from modulation of cell
proliferation to collagen metabolism and also as biomarkers of oxidative – inflammatory phases. The proper nutrition will
control and reduce the complications of DFU so that wound healing can run optimally. The omega-3, zinc, magnesium,
vitamin D, vitamin E, and probiotics play a major role in increasing collagen production, protein synthesis, also eliminating
bacteria and necrotic cells.
Conclusion: Both macronutrients and micronutrients are required in the body to support diabetic foot ulcer healing. These
nutritional components play a vital role in the wound healing process.

Keywords: Diabetic Foot Ulcer (DFU); Nutrient; Wound healing.

ABSTRAK
Latar belakang: Asupan gizi merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka, khususnya
Diabetic Foot Ulcer (DFU). Oleh karena itu, selain merawat kaki, pasien DFU sangat dianjurkan untuk memperhatikan diet
dan gizi yang dikonsumsi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mereview peran gizi pada proses penyembuhan DFU.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review yaitu mengkaji secara kritis temuan-temuan
yang telah dipublikasikan sebelumnya. Artikel dari 3 database, yaitu SCOPUS, PubMed, dan Google Scholar yang sesuai
dengan kriteria inklusi kemudian dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian. Kriteria inklusi artikel yang disertakan dalan
penelitian meliputi artikel yang telah dipublikasikan pada jurnal internasional dengan rentang publikasi dari Januari 2015
sampai Desember 2019, berupa Randomized Controlled Trial (RCT), dan berbentuk full-text. Enam artikel dianalisis dan
disintesis untuk mendapatkan hasil penelitian berdasarkan proses skrining, seleksi, dan pemilihan artikel.
Hasil: Literature review ini menunjukkan bahwa gizi, baik dalam bentuk macronutrient (misalnya omega 3) maupun
micronutrient (seng, magnesium, vitamin D, vitamin E, dan probiotik), berperan penting dalam proses penyembuhan luka
DFU. Macro dan micronutrient ini berperan mulai dari proses modulasi proliferasi sel, metabolisme kolagen, serta sebagai
biomarker fase inflamasi dan oksidasi. Asupan gizi yang tepat akan mengontrol dan menekan komplikasi DFU sehingga
penyembuhan lukanya berjalan secara optimal. Omega-3, seng, magnesium, vitamin D, vitamin E, dan probiotik berperan
besar dalam peningkatan produksi kolagen, sintesis protein, dan pembuangan bakteri serta sel - sel nekrotik.
Simpulan: Baik macronutrient maupun micronutrient, keduanya dibutuhkan di dalam tubuh untuk mendukung proses
penyembuhan luka DFU. Masing-masing komponen tersebut mempunyai peran penting dalam proses penyembuhan luka.

Kata kunci : Diabetic Foot Ulcer (DFU); Zat gizi; Penyembuhan luka.

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 40
PENDAHULUAN sehat dan menekankan pada makanan padat nutrisi,
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka,
kronis yang sering disebut sebagai silent killer dan tidak dengan porsi yang sesuai.14
dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol sesuai Review secara menyeluruh mengenai gizi pada
dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. pasien dengan DFU ini belum banyak ditemukan.
Oleh karena itu, pengelolaan DM pun harus dilakukan Publikasi terbaru terkait dengan nutrisi pada DFU
seumur hidup. Epidemi DM di Indonesia cenderung ditemukan pada sebuah systematic review dan meta
meningkat setiap tahunnya, di mana pada tahun 2017 analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi hubungan
memiliki 10 juta kasus DM.1,2 Sejalan dengan hal antara defisiensi vitamin D dan DFU.15 Oleh karena itu,
tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 peneliti merasa penting dan perlu untuk melakukan
menyatakan bahwa terdapat peningkatan angka penelitian ini, yang tidak hanya terbatas pada vitamin D
prevalensi DM yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% saja. Literature review ini bertujuan untuk untuk
di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018.3 mereview peran gizi pada proses penyembuhan DFU.
Salah satu komplikasi yang paling sering dialami METODE
pada pasien dengan DM adalah adanya luka di area Literature review ini dilakukan dengan
ekstremitas bawah, yang disebut sebagai Diabetic Foot mengkaji secara kritis temuan atau gagasan ilmiah yang
Ulcer (DFU).4,5 Pada tahun 2016, dinyatakan bahwa sudah ada dan sudah dipublikasikan sebelumnya.
prevalensi penderita DM yang berisiko tinggi Artikel yang digunakan dalam penelitian ini berasal
mengalami DFU adalah 55,4% (95% CI: 53,7% - dari 3 database yaitu SCOPUS, PubMed, dan Google
57,0%), sedangkan prevalensi DFU itu sendiri adalah Scholar dengan kriteria inklusi (1) terpublikasi di jurnal
12% (95% CI: 10,3% - 13,6%).6 Selain itu, penelitian internasional, (2) rentang publikasi 5 tahun yaitu pada
sebelumnya juga menyatakan bahwa dari 112 Januari 2015 sampai dengan Desember 2019, (3) artikel
responden, teridentifikasi 85,7% di antaranya dengan desain penelitian Randomized Controlled Trial
mempunyai risiko tinggi DFU.7 (RCT), dan (4) berbentuk full text.
Neuropati diabetikum, sebagai salah satu Pencarian literatur dilakukan menggunakan
etiologi DFU, dapat menyebabkan kaki pasien terasa keywords berupa kata "nutrition” maupun "nutrient",
baal hingga mengalami luka parah. Penelitian “wound healing”, "protein" maupun "albumin",
sebelumnya menunjukkan bahwa jenis kerusakan “diabetic foot ulcer” maupun "diabetis foot ulcer"
otonom baik kaki kanan maupun kaki kiri (89,9% ; dengan menggunakan boolean operators "AND" dan
85%) lebih banyak ditemukan pada 113 responden "OR" atau kombinasi dari keduanya pada database
dengan DM.8 DFU yang meluas sangat rentan terhadap yang bersangkutan. Proses penelitian dilakukan secara
masuknya kuman sehingga terjadi infeksi. Hal paling komprehensif dalam 5 tahap meliputi compare,
buruk apabila luka tersebut mengalami infeksi adalah contrast, criticize, synthesize, dan summarize. Proses
amputasi kaki. Oleh karena itu, selain merawat kaki, literature search berdasarkan diagram PRISMA
penyandang diabetes sangat dianjurkan untuk disampaikan pada Gambar 1.
memperhatikan diet dan gizi yang dikonsumsi.9–12 HASIL
Proses penyembuhan luka membutuhkan zat gizi Sebanyak 6 artikel yang memenuhi kriteria
tertentu untuk memperlancarnya. Beberapa referensi inklusi dan sesuai tujuan literature review dianalisis
menyatakan bahwa gizi merupakan salah satu faktor lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai zat
yang berperan penting dalam proses penyembuhan gizi yang berperan dalam proses penyembuhan luka
luka, karena zat gizi dapat berperan dalam fungsi pasien DFU. Satu artikel yang dianalisis lebih berfokus
kekebalan tubuh, sintesis kolagen, dan membangun mengenai macronutrient,16 sedang artikel-artikel
kekuatan serta kelenturan luka.11,13 Pada penelitian lainnya membahas berbagai micronutrient yang
sebelumnya dinyatakan bahwa pada responden dengan diperlukan untuk penyembuhan luka.17–21
DFU, baik laki-laki maupun perempuan, terdapat Karakteristik demografi dari responden pada
ketidakadekuatan asupan protein yang dapat beberapa artikel yang dianalisis menunjukkan beberapa
mengganggu proses penyembuhan luka.13 kesamaan. Responden yang diteliti memiliki kesamaan
Konsumsi asupan gizi yang sesuai dapat pada rentang usia yaitu 40-85 tahun. Secara
menunjang penyembuhan DFU. Mayoritas pasien DFU keseluruhan, responden terdiri atas 263 laki-laki dan
yang mengalami defisiensi micronutrient dikarenakan 104 perempuan. Pada semua artikel, responden yang
pola makan pasien yang tidak memadai, sehingga diteliti adalah pasien DFU Grade 3 yang
berimbas pada malnutrisi.11 American Diabetes diklasifikasikan berdasarkan Wagner Meggit's
Association (ADA) menganjurkan pola makan yang Clasification.16–21

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 41
Tabel 1. Hasil Pencarian Literatur
Judul & Tahun Tujuan Metode Temuan Kesamaan Keunikan
The effect of seng Meneliti mengenai Randomized Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
supplementation on efektivitas suplemen double-blind bahwa mengonsumsi suplemen seng meneliti efektivitas membandingkan
wound healing and seng untuk placebo- selama 12 minggu terbukti dapat zat gizi untuk efektivitas suplemen
metabolic status in penyembuhan luka controlled of meredakan parameter ulkus. Namun, penyembuhan luka seng dengan placebo
patients with diabetic dan status metabolik clinical trial, tidak mempengaruhi profil lipid lain dengan menggunakan terhadap
foot ulcer: a radomized pada pasien DFU. responden yang dan biomarker peradangan. Nilai p metode yang sama. penyembuhan luka
double-blind, digunakan dalam value <0,001 dengan nilai  0,05. dan status metabolic
placebocontrolled trial, penelitian ini pasien DFU.
2017 adalah 60 jiwa.
The effects of vitamin Meneliti mengenai Randomized Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
D supplementation on efektivitas suplemen double-blind bahwa mengonsumsi suplemen meneliti mengenai membandingkan
wound healing and vitamin D untuk placebo- vitamin D selama 12 minggu terbukti efektivitas zat gizi efektivitas suplemen
metabolic status in penyembuhan luka controlled of meredakan luka ulkus diabetik, untuk penyembuhan vitamin D dengan
patients with diabetic dan metabolik status clinical trial, memiliki efek menguntungkan pada luka dengan placebo terhadap
foot ulcer: A pada pasien DFU. responden yang homeostasis glukosa, total LDL, menggunakan penyembuhan luka
randomized, double- digunakan dalam kolesterol total / HDL, ESR, hs-CRP metode yang sama. dan status metabolik
blind, placebo- penelitian ini dan MDA. Selain itu, vitamin D pasien DFU.
controlled trial, 2016 adalah 60 jiwa. mungkin telah memainkan peran tidak
langsung dalam penyembuhan luka
karena efeknya pada peningkatan
kontrol glikemik. Nilai p value <0.001
dengan nilai  0.05.
The effects of Meneliti mengenai Randomized Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
magnesium and vitamin efektivitas suplemen double-blind bahwa mengonsumsi suplemen meneliti mengenai membandingkan
E co-supplementation tambahan placebo- tambahan magnesium dan vitamin E efektivitas zat gizi efektivitas suplemen
on wound healing and Magnesium dan controlled of selama 12 minggu terbukti dapat untuk penyembuhan Magnesium dan
metabolic status in Vitamin E untuk clinical trial, meredakan parameter ukuran ulkus, luka dengan Vitamin E dengan
patients with diabetic penyembuhan luka responden yang kontrol glikemik, trigliserida, VLDL-, menggunakan placebo terhadap
foot ulcer: A dan status metabolik digunakan dalam LDL- dan kolesterol HDL, kolesterol metode yang sama. penyembuhan luka
randomized, double- pada pasien DFU. penelitian ini hs-CRP, ESR, TAC, dan MDA kadar, dan status metabolik
blind, placebo- adalah 57 jiwa. tetapi tidak mempengaruhi profil pasien DFU.
controlled trial, 2019 metabolisme lainnya. Nilai p value
<0.001 dengan nilai  0.05.
Magnesium Meneliti mengenai Randomized Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
Supplementation and respon klinis dan double-blind bahwa suplemen magnesium apabila meneliti mengenai membandingkan
the Effects on Wound status metabolik placebo- dikonsumsi selama 12 minggu dapat efektivitas zat gizi efektivitas suplemen
Healing and Metabolic terhadap controlled of meredakan parameter ukuran ulkus, untuk penyembuhan Magnesium dan

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 42
Status in Patients with suplementasi clinical trial, metabolisme glukosa, serum hs-CRP, luka dengan Vitamin E dengan
Diabetic Foot Ulcer: Magnesium pada responden yang dan kadar TAC plasma, tetapi tidak menggunakan placebo terhadap
a Randomized, Double- pasien DFU. digunakan dalam mempengaruhi profil lipid dan metode yang sama. penyembuhan luka
Blind, Placebo- penelitian ini biomarker peradangan dan stres dan status metabolic
Controlled Trial, 2017. adalah 70 jiwa. oksidatif lainnya. Nilai p value <0.001 pasien DFU.
dengan nilai  0.05.
The effects of probiotic Meneliti mengenai The current Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
administration on pengaruh pengaturan randomized, bahwa suplementasi probiotik (kefir) meneliti mengenai membandingkan
wound healing and probiotic double-blind, apabila diberikan selama 12 minggu efektivitas suatu gizi pengaruh probiotic
metabolic (menggunakan media placebo- pada pasien DFU dapat menurunkan untuk penyembuhan administration
status in patients with kefir) terhadap controlled trial, parameter ulkus, kontrol glikemik, luka dengan menggunakan kefir
diabetic foot ulcer: a penyembuhan luka responden yang kolesterol total, kadar hs-CRP, plasma menggunakan dengan placebo
randomized, double- dan status metabolik digunakan dalam NO, TAC dan MDA, tetapi tidak metode yang sama. terhadap
blind, pasien DFU. penelitian ini mempengaruhi HOMA-B, profil lipid penyembuhan luka
placebo-controlled adalah 60 jiwa. lain dan biomarker dari peradangan dan status metabolic
trial., 2017 serta stres oksidatif. Nilai p value 0.01 pasien DFU.
dengan nilai  0.05.
Clinical and metabolic Meneliti mengenai The current Dari penelitian ini menunjukkan Penelitian ini Penelitian ini
response to flaxseed oil respon klinis dan randomized, bahwa mengonsumsi flaxseed omega- meneliti mengenai membandingkan
omega-3 fatty acids metabolik terhadap double-blind, 3 selama 12 minggu pada kelompok efektivitas suatu gizi efektivitas suplemen
supplementation in suplementasi minyak placebo- kontrol DFU memiliki efek meredakan untuk penyembuhan minyak biji rami
patients with diabetic biji rami omega-3 controlled trial, parameter ukuran ulkus, penanda luka dengan omega-3 asam lemak
foot ulcer: a asam lemak pada responden yang metabolisme insulin, serum hs-CRP, menggunakan dibandingkan dengan
randomized, double- pasien DFU. digunakan dalam TAC plasma dan nilai GSH; tetapi, itu metode yang sama. placebo terhadap
blind, placebo- penelitian ini tidak memiliki efek pada profil lipid penyembuhan luka
controlled trial., 2017. adalah 60 jiwa. dan biomarker peradangan dan stres dan status metabolic
oksidatif lainnya. Selain itu, minyak pasien DFU.
biji rami flaxseed omega-3 berperan
tidak langsung dalam penyembuhan
luka karena efeknya pada peningkatan
profil metabolisme. Nilai p value 0.01
dengan nilai  0.05.

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 43
Google
SCOPUS PubMed
Scholar
25779 84 6

Total artikel yang teridentifikasi pada literature search (n: 25869)


[SCOPUS (n = 84); PubMed (n = 8), Google Scholar (n = 25779)]

Inklusi: artikel dari


tahun 2015-2019,
terpublikasi pada
jurnal internasional

Artikel berdasarkan kriteria inklusi n: 326

Inklusi: Full text, sesuai


dengan judul studi literatur

Sesuai dengan topik studi literatur n: 124 artikel

Inklusi: Macronutrient
dan micronutrient sebagai
penyembuhan luka DFU.
Jumlah artikel yang diinklusi n: 6
artikel
Gambar 1. Diagram Flow Chart Pencarian Artikel
Artikel yang meneliti tentang macronutrient dapat mempengaruhi karakteristik fisik ulkus namun
menyatakan bahwa omega-3 pada minyak biji rami tidak mempengaruhi profil lipid lain dan biomarker
berguna dalam wound healing.16 Penelitian tersebut inflamasi. Apabila dikonsumsi selama 12 minggu,
menunjukkan bahwa mengonsumsi flaxseed omega-3 magnesium dapat menurunkan ukuran ulkus,
selama 12 minggu pada kelompok kontrol DFU metabolisme glukosa, serum hs-CRP, dan kadar TAC
memiliki efek menurunkan ukuran ulkus, penanda plasma, tetapi tidak mempengaruhi profil lipid dan
metabolisme insulin, serum hs-CRP, TAC plasma dan biomarker peradangan dan stres oksidatif lainnya.20
nilai GSH. Tetapi, konsumsi omega-3 tidak memiliki Mohseni melakukan penelitian mengenai manfaat
efek pada profil lipid, biomarker inflamasi, dan stres probiotik dengan memanfaatkan 3 bakteri baik yaitu
oksidatif lainnya. Selain itu, minyak biji rami flaxseed Lactobacillus Acidophilus, Bifidobacterium Longum,
omega-3 berperan tidak langsung dalam penyembuhan dan Lactobacillus Casei.19 Konsumsi suplementasi
luka karena efeknya pada peningkatan profil probiotik (kefir) apabila diberikan selama 12 minggu
metabolisme. pada pasien DFU dapat menurunkan ukuran ulkus,
Selain tentang macronutrient, bahasan tentang kontrol glikemik, kolesterol total, kadar hs-CRP,
micronutrient juga banyak dibahas pada artikel yang plasma NO, TAC dan MDA, tetapi tidak
ditemukan. Adapun micronutrient yang berperan dalam mempengaruhi HOMA-B, profil lipid lain dan
penyembuhan DFU mencakup vitamin D, seng, biomarker dari peradangan serta stres oksidatif.
magnesium, probiotic, dan vitamin E. Konsumsi Selain itu, manfaat gabungan antara magnesium
suplemen vitamin D selama 12 minggu terbukti dengan vitamin E dapat berperan dalam wound
meredakan ulkus diabetik, memiliki efek healing.17 Dari penelitian ini menunjukkan bahwa
menguntungkan pada homeostasis glukosa, total LDL, mengonsumsi suplemen tambahan magnesium dan
kolesterol total/ HDL, ESR, hs-CRP dan MDA.21 Selain vitamin E secara bersamaan selama 12 minggu terbukti
itu, vitamin D juga dimungkinkan berperan secara tidak dapat mengurangi ukuran ulkus, kontrol glikemik,
langsung dalam penyembuhan luka karena efeknya trigliserida, VLDL-, LDL- dan kolesterol HDL,
pada peningkatan kontrol glikemik. Lebih lanjut, kolesterol hs-CRP, ESR, TAC, dan kadar MDA, tetapi
konsumsi suplemen seng selama 12 minggu terbukti tidak mempengaruhi profil metabolisme lainnya.

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 44
Keenam penelitian tersebut mempunyai satu tujuan asupan zat gizi berupa protein yang berasal dari hewan
yang sama yaitu meneliti mengenai efektivitas atau produk olahannya. Sedangkan, protein nabati
macronutrient dan micronutrient terhadap wound merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan
healing pasien DFU grade 3 dengan Wagner Meggit's seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, susu kedelai,
Clasification. Keenam zat gizi tersebut terbukti dapat oatmeal, brokoli, alpukat, dan lain-lain.
membantu memaksimalkan penyembuhan luka pada Karbohidrat juga merupakan salah satu
pasien DFU, dengan dosis dan rentang waktu berbeda macronutrient penting bagi tubuh sebagai sumber
yang secara subjektif dapat dilihat berdasarkan ukuran utama dalam mendapatkan energi. Komponen
ulkus, peningkatan angka glikemik dan profil lipid, glycoprotein pada glukosa yang terkandung dalam
serta sebagai biomarker inflamasi dan oksidatif. karbohidrat merupakan elemen kunci dalam
penyembuhan luka, dengan cara mengaktivasi enzim
PEMBAHASAN heksonikase dan sitrat sintase. Penatalaksanaan DM
Pengaturan asupan gizi, baik dari segi dan komplikasinya dengan prinsip "high-protein and
makronutrien maupun mikronutrien secara terapeutik low-carbohydrate" adalah metode yang paling tepat
merupakan cara yang tepat dalam mengontrol serta dipakai. Kekurangan glycoprotein, misalnya LRG-1,
menekan komplikasi lanjut DFU. Asupan gizi yang dapat menyebabkan penundaan yang signifikan dalam
tepat dapat memaksimalkan cara tubuh dalam penyembuhan luka normal sebagai konsekuensi dari
memperbaiki lukanya sendiri. Hal ini dapat dipantau gangguan inflamasi, re-epitelisasi, dan angiogenesis.23
melalui beberapa faktor antara lain ukuran ulkus, Diet rendah karbohidrat telah terbukti meningkatkan
indeks glikemik dan profil lipid, serta biomarker manajemen glukosa pada pasien DM dengan
inflamasi dan oksidatif. komplikasi karena dapat menurunkan indeks glikemik
Macronutrient untuk Pasien dengan DFU tubuh. Indeks glikemik yang terkontrol sangat
Lemak tak jenuh inilah yang disebut sebagai lemak berpengaruh dalam proses penyembuhan luka DFU.24
baik. Salah satu produk dari lemak tak jenuh adalah Karbohidrat untuk penderita diabetes yang aman
Omega 3. Omega-3 sebagai macronutrient mempunyai dikonsumsi adalah sekitar 45-60 gram per kali makan,
peran penting dalam pembentukan colagen. atau sebesar 135-180 gram karbohidrat per hari. Selain
Peningkatan produksi colagen secara efisien nasi, sagu, dan jagung, karbohidrat dapat diperoleh dari
bermanfaat untuk menyembuhkan luka di kulit. Cara makanan bertepung, seperti pasta, roti dan olahan
kerja colagen adalah dengan meminimalkan jaringan pati.14
parut dan memberikan kekuatan pada jaringan ikat Micronutrient untuk Pasien dengan DFU
seperti ligamen. Suplementasi asam lemak omega-3 Seng adalah elemen yang tidak kalah penting dalam
sebesar 1gr/hari pada responden yang dilakukan selama penyembuhan luka. Penurunan kadar seng dapat
12 minggu terbukti dapat menurunkan konsentrasi menghambat epitelialisasi dan proliferasi fibroblas
insulin, serum trigliserida, dan manifestasi inflamasi.16 serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Selain
Selain sebagai sumber energi utama setelah glukosa, itu, seng juga berperan dalam mensintesis protein,
lemak juga berperan sebagai anti inflamasi pada proses sebagai unsur yang digunakan untuk menyimpan
penyembuhan luka yaitu asam linolenat dan linoleat. insulin dalam pankreas, serta membantu kerja enzim
Tidak hanya dari suplemen minyak ikan, omega-3 juga dalam memetabolisme lipid dan insulin dalam tubuh.
dapat diperoleh dari kuning telur, makanan laut seperti Efek suplementasi seng dapat memperkecil ukuran
ikan salmon, ikan sarden, ikan makarel, dan beberapa ulkus dan memperbaiki angka glikemik tubuh yang
jenis minyak sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian.22 merupakan parameter dari penyembuhan luka.
Selain omega 3, protein telah terbukti merupakan Mengkonsumsi seng 250 mg/ hari selama 1 bulan pada
salah satu makronutrien yang penting perannya untuk pasien dengan DFU dapat membantu penyembuhan
penyembuhan luka. Protein merupakan sumber utama luka khususnya pengurangan yang signifikan pada
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan otot dan jaringan panjang, lebar, dan kedalaman ulkus, dengan
tubuh. Protein diperlukan pada semua tahap dalam peningkatan keseluruhan dalam kontrol metabolik,
proses penyembuhan mulai dari proliferasi fibroblast, serta meningkatkan respon imun tubuh.18 Kandungan
sintesis kolagen, angiogenesis dan fungsi kekebalan. seng yang berlimpah terdapat pada makanan kaya
Asupan rata-rata ideal protein pada laki-laki dengan protein seperti daging merah, kerang, produk susu,
DFU yang baik adalah 219,5 gr/hari dan pada wanita kacang-kacangan, sereal, dan biji-bijian.25
dengan DFU sebesar 130,2 gr/hari atau sekitar 1.5-2.0 Peran magnesium dalam proses penyembuhan
gr protein/ kg BB.13 Ada dua jenis protein, yaitu protein luka adalah sebagai pensintesis protein dan colagen.
hewani dan protein nabati. Protein hewani merupakan Mengonsumsi suplementasi magnesium sebesar 250-

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 45
300 mg/hari pada pasien DFU dapat mempengaruhi dalam omega 3, protein, dan karbohidrat dalam jumlah
glukosa puasa, profil lipid, memperkecil ukuran ulkus, dan waktu yang tepat sangat berpengaruh dalam proses
serta memperbaiki status metabolik pasien DFU.20 Ada penyembuhan luka. Zat gizi ini mulai berperan pada
banyak makanan yang bersumber dari magnesium produksi kolagen, pertumbuhan dan pemeliharaan otot
antara lain alpukat, pisang, serta sayuran berdaun hijau dan jaringan tubuh, serta berperan dalam pembuangan
tua, seperti bayam, brokoli, dan sawi. bakteri dan sel nekrotik. Micronutrient seperti
Vitamin E berperan dalam menurunkan inflamasi magnesium, seng, vitamin D, vitamin E, dan probiotik
melalui regulasi apoptosis, respon inflamasi dan stres dalam jumlah dan waktu yang tepat dapat
oksidatif, meningkatkan fungsi dari mitokondria, dan memaksimalkan proses penyembuhan luka mulai dari
meningkatkan ekspresi gen dari faktor pertumbuhan modulasi proliferasi sel, metabolisme kolagen, sampai
sel-torso. Hal tersebut dapat membantu metabolisme dengan mengatasi peradangan, dan memperkuat imun
dari karbohidrat, dikarenakan terdapat peningkatan tubuh.
produksi magnesium dan glutathione yang dapat Tenaga kesehatan perlu menyusun program
memaksimalkan penyembuhan luka DFU.17 Sumber mengenai pengontrolan gizi dan memberikan konseling
vitamin E banyak diperoleh dari biji-bijian termasuk gizi, serta merancang dan melaksanakan pemenuhan
biji bunga matahari, jagung, almond, serta dapat kebutuhan zat gizi dengan sebaik-baiknya berdasarkan
dijumpai pada bayam, avokado, dan juga olive oil. hasil penelitian. Promosi dan konseling gizi pasien
Kekurangan vitamin D akan berdampak pada DFU juga merupakan hal yang penting diberikan pada
meningkatnya kerentanan infeksi pada tubuh. setiap kegiatan kesehatan yang bertujuan untuk
Konsumsi suplementasi vitamin D mempunyai mengoptimalkan kualitas hidup pasien.
pengaruh yang besar pada penurunan konsentrasi lipid
dan lipoprotein. Secara tidak langsung vitamin D UCAPAN TERIMA KASIH
memainkan peran pada peningkatan kontrol glikemik, Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah
yang menjadi parameter penyembuhan luka. membantu terselesaikannya artikel ini.
Mengonsumsi suplementasi vitamin D 50.000 IU/ 2
minggu pada pasien DFU memiliki efek DAFTAR PUSTAKA
menguntungkan pada homeostasis glukosa dan stres 1. Subekti I. Are we ready for national diabetes
oksidatif, namun tidak mempengaruhi profil lipid, serta prevention program? Acta Med Indones. 2017;
peningkatan indeks glikemik, yang secara langsung 49(4): 289–90.
meningkatkan penyembuhan luka.21 Beberapa 2. Cho NH, Shaw JE, Karuranga S, Huang Y, da
makanan yang bersumber dari vitamin D antara lain Rocha Fernandes JD, Ohlrogge AW, et al. IDF
kuning telur, jamur-jamuran, sereal, produk kedelai, Diabetes Atlas: Global estimates of diabetes
yoghurt, serta ikan berlemak. prevalence for 2017 and projections for 2045.
Mengkonsumsi suplementasi probiotik pada Diabetes Res Clin Pract. 2018;138:271–81.
pasien DFU terbukti dapat membantu penyembuhan 3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil
luka, dapat dilihat dari parameter ukuran luka yang Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
mengecil, serta dapat mengontrol kadar glikemik tubuh. 2019.
Mekanisme anti infeksi probiotik pada pasien DFU 4. Boulton AJM. The diabetic foot. Medicine
menyebabkan peningkatan kemampuan tubuh dalam (Baltimore). 2015; 43(1):33–7.
melawan patogen. Mengonsumsi yogurt 200 gr/ hari 5. Ahmad J. The diabetic foot. Diabetes Metab
yang mengandung Lactobacillus Acidophilus, Syndr. 2016;10(1):48–60.
Bifidobacterium Longum, dan Lactobacillus Casei 6. Yusuf S, Okuwa M, Irwan M, Rassa S, Laitung B,
(masing-masing 108 CFU/gr) pada pasien DFU selama Thalib A, et al. Prevalence and risk factor of
8 minggu dapat menurunkan indikator inflamasi.19 diabetic foot ulcers in a regional hospital , Eastern
Yoghurt, kefir, dan kimchi merupakan contoh makanan Indonesia. Open J Nurs. 2016; 6(January): 1–10.
yang mengandung probiotik 7. Kusumaningrum NSD, Asriningati R. Identifikasi
Risiko Diabetic Foot Ulcer (DFU) pada Pasien
SIMPULAN dengan Diabetes Melitus. J Luka Indones.
Gizi berperan penting dalam penyembuhan luka 2016;3(1).
DFU. Dampak positif dari asupan gizi yang tepat akan 8. Rosyida K, Kusumaningrum NSD. Gambaran
mengontrol serta menekan komplikasi DFU, sehingga neuropati perifer di Semarang: Studi Cross-
penyembuhan luka pasien dapat berjalan maksimal. sectional. J Luka Indones. 2016;2(3):133–9.
Macronutrient seperti lemak yang terkandung dalam 9. Bilous R, Donelly R. Handbook of Diabetes. 4th

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X


Journal of Nutrition College, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021, 46
ed. Bariid B, editor. Jakarta: Bumi Medika; 2014. Blind, Placebo-Controlled Trial. Biol Trace Elem
10. Nurrahmani U. STOP! Diabetes Melitus. Qoni, Res. 2018;181(2):207–15.
editor. Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti 21. Razzaghi R, Pourbagheri H, Momen-heravi M,
Media); 2015. Bahmani F, Shadi J, Soleimani Z, et al. The effects
11. Vas PRJ, Edmonds ME, Papanas N. Nutritional of vitamin D supplementation on wound healing
supplementation for diabetic foot ulcers: the big and metabolic status in patients with diabetic foot
challenge. Int J Low Extrem Wounds. ulcer : A randomized, double-blind, placebo-
2017;16(4):226–9. controlled trial. J Diabetes Complications. 2017;
12. WHO Global Report. Global Report on Diabetes. 31(4): 766-72.
Geneva : WHO. 2016. p 6–86. 22. National Institutes of Health. Omega-3 Fatty
13. Sajid N, Miyan Z, Zaidi SIH, Jaffri SSA, Abdeali Acids. NIH. 2021. Available from:
M. Protein requirement and its intake in subjects https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAc
with diabetic foot ulcers at a tertiary care hospital. ids-Consumer/
Pakistan J Med Sci. 2018;34(4):886–90. 23. Liu C, Teo MHY, Pek SLT, Wu X, Leong ML,
14. American Diabetes Association. Standars of Tay HM, et al. A multifunctional role of leucine-
medical care in diabetes 2017. J Sports Med Phys rich a-2-glycoprotein 1 in cutaneous wound
Fitness. 2017;40 supp 1: 6-131. healing under normal and diabetic conditions.
15. Dai J, Jiang C, Chen H, Chai Y. Vitamin D and Diabetes. 2020; 69(11): 2467–80.
diabetic foot ulcer: a systematic review and meta- 24. Huhmann MB, Yamamoto S, Neutel JM, Cohen
analysis. Nutr Diabetes. 2019;9(1):4–9. SS, Ochoa Gautier JB. Very high-protein and low-
16. Soleimani Z, Hashemdokht F, Bahmani F, carbohydrate enteral nutrition formula and plasma
Taghizadeh M, Memarzadeh MR, Asemi Z. glucose control in adults with type 2 diabetes
Clinical and metabolic response to flaxseed oil mellitus: a randomized crossover trial. Nutr
omega-3 fatty acids supplementation in patients Diabetes. 2018;8(1): 45.
with diabetic foot ulcer: a randomized, double- 25. Posthauer ME. Does Zinc Supplementation
blind, placebo-controlled trial. J Diabetes Accelerate Wound Healing? September 6th. 2011.
Complications. 2017; 31(9): 1394-1400. Available from:
17. Afzali H, Kashi AHJ, Momen-Heravi M, Razzaghi https://www.woundsource.com/blog/does-zinc-
R, Amirani E, Bahmani F, et al. The effects of supplementation-accelerate-wound-healing.
magnesium and vitamin E co-supplementation on
wound healing and metabolic status in patients
with diabetic foot ulcer : A randomized, double-
blind, placebo-controlled trial. Wound Repair
Regen. 2019;27(3):277–84.
18. Momen-heravi M, Barahimi E, Razzaghi R,
Bahmani F, Gilasi HR, Asemi Z. The effects of
zinc supplementation on wound healing and
metabolic status in patients with diabetic foot
ulcer : a randomized , double-blind , placebo-
controlled trial. Wound Repair Regen.
2017;25(3):512–20.
19. Mohseni S, Bayani M, Bahmani F, Tajabadi-
Ebrahimi M, Bayani M, Javari P, et al. The effects
of probiotic administration on wound healing and
metabolic status in patients with diabetic foot
ulcer : a randomized, double-blind, placebo-
controlled trial. Diabetes Metab Res Rev.
2017;34(5).
20. Razzaghi R, Pidar F, Momen-heravi M, Bahmani
F, Akbari H, Asemi Z. Magnesium
Supplementation and the Effects on Wound
Healing and Metabolic Status in Patients with
Diabetic Foot Ulcer : a Randomized, Double-

Copyright 2021, P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X

Anda mungkin juga menyukai