OLEH
NATALIA DA COSTA
NIM: PO. 5303201181221
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pada Program Studi Diploma III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
OLEH
NATALIA DA COSTA
NIM: PO.5303201181221
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Natalia Da Costa NIM: PO.5303201181221 dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. O. M. Dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri Di Ruangan Cempaka RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang” telah diperiksa dan disetujui untuk diujiankan
Disusun Oleh
Natalia Da Costa
NIM : PO.5303201181221
Pembimbing
DisusunOleh :
Natalia Da Costa
NIM: PO.5303201181221
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Era Dorihi Kale, Ns, M.Kep., Sp.Kep.MB Maria Sambriong, SST, MPH
NIP : 197710211999032001 NIP: 196808311989032001
Mengesahkan Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Prodi D-III Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmia yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan,maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Natalia Da Costa
NIM. PO.5303201181221
Mengetahui:
Pembimbing
MOTTO
“ESOK AKAN MENJADI KESUKSESANMU
SEMANGATLAH DAN JANGAN MENYERAH”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segalah berkat dan rahmatnya sehinggah penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas akhir dengan judul Asuhan Keperawatan Ny. O. M. dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. W.Z
Johannes Kupang. Penyusunan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini dalam rangka
memenuhi peryaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Laporan Karya Tulis Ilmia
ini banyak mendapat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak yang dengan caranya
masing-masing menolong penulis demi keberhasilan studi penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
Kepada :
1. Ibu Maria Sambriong, SST, MPH, sebagai pembimbing sekaligus penguji II yang
telah banyak memberi bimbingan, masukan serta memberikan dorongan
semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Ujian Akhir Program.
2. Ibu Era Dorihi Kale, Ns, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku penguji I atas segala
masukan dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan Ujian Akhir
Program.
3. Ibu Brigita O. Hali Samon, S.Kep, Ns, selaku Pembimbing Klinik/CI di Ruang
Cempaka RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam proses pelaksanaan Studi Kasus ini.
4. Ibu R.H. Kristina, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
Ujian Akhir Program.
5. Bapak Dr. Florentianus Tat, SKp., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
Ujian Akhir Program.
6. Bapak drg. Mindo Sinaga, selaku Plt. Direktur RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes
Kupang yang telah menerima dan memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan Studi Kasus di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
7. Seluruh staf ruangan Cempaka yang telah membantu penulis selama mengikuti
Ujian Akhir Program di Rumah Sakit dan dalam proses penyelesaian Laporan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Para Dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kupang yang telah
membimbing penulis selamah mengikuti pendidikan baik di kampus maupun di
lahan praktek.
9. Bapak, I. Kadek Adiyasa, Suami tercinta, Chyka, anakku tersayang yang telah
mendukung penulis sampai menyelesaikan studi Diploma III keperawatan.
10. Bapak Silvester Seran Nahak dan Mama Palmira Da Costa, Ayah dan Ibuku
terkasih, yang telah mendukung penulis sampai menyelesaikan studi Diploma III
keperawatan
11. Abang, Adrianus Mauk yang sudah membantu dalam penyusunan dan
pengetikan dalam penyelesaian Studi Kasus ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yangtelah berjasa
terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KaryaTulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa “Laporan Karya Tulis Ilmiah” ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan
“Laporan Karya Tulis Ilmiah” ini sangat diharapkan agar lebih bermanfaat bagi yang
berkepentingan.
Kupang, Juli 2019
Penulis
ABSTRAK
Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital
ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang
dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan
kemampuan kognitif dan fungsi fisik. Penyebab cedera kepala: mekanisme cedera
kepala meliputi: 1) cedera Akselerasi: terjadi jika objek bergerak menghantam kepala
yang tidak bergerak, 2) cedera Deselerasi: terjadi jika kepala yang bergerak
membentur obyek diam, 3) cedera akselerasi-deselerasi: sering terjadi dalam kasus
kecelakaan kendaraan bermotor dan episode kekerasan fisik. 4) cedera coup-countre
coup: terjadi jika kepala terbentur yang menyebabkan otak bergerak dalam ruang
cranial, 5) cedera rotasional: terjadi jika pukulan atau benturan menyebabkan otak
berputar dalam rongga tengkorak. Tanda dan gejala yang muncul: gangguan
kesadaran. Konfusi, abnormalitas pupil, awitan tiba-tiba defisit neurologi, perubahan
tanda vital, gangguan penglihatan dan pendengaran, disfungsi sensori, kejang otot,
sakit kepala, vertigo, gangguan pergerakan dan kejang. Tujuan penulisan ini adalah
agar mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir ilmiah dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Cedera Kepala Ringan. Penulis menggunakan
metode wawancara, studi dokumentasi dengan pendekatan studi kasus yang
dilakukan di ruangan Cempaka RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Lama studi
kasus yang dilakukan dimulai sejak tanggal 15-18 Juli 2019. Subyek pasien Cedera
Kepala Ringan Ny. O. M. dengan teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi,
pemeriksaan fisik sistem tubuh. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari
untuk diagnosa keperawatan: 1) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan penurunan konsentrasi atau suplay oksigen ke otak, 2) Nyeri
akut berhubungan dengan agens cedera fisik (trauma). 3) Hambatan Mobilitas fisik
berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. Masalah keperawatan diatas sudah
teratasi namun perlu perawatan lanjutan yang dilakukan oleh perawat dan keluarga.
HalamanJudul
Halaman Judul........................................................................................ i
Lembar Persetujuan ............................................................................. ii
Lembar Pengesahan ................................................................................. iii
Pernyataan Keaslian Penulisan............................................................... iv
Biodata Penulis....................................................................................... v
Kata Pengantar ..................................................................................... vi
Abstrak................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan penulisan ...................................................................... 2
1.3 Manfaat penulisan .................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 4
2.1 Konsep Dasar teori ................................................................ 4
2.1.1 Pengertian cedera kepala .......................................................... 4
2.1.2 Etiologi cedera kepala .......................................................... 4
2.1.3 Klasifikasi cedera kepala ...................................................... 5
2.1.4 Patofisiologi cedera kepala ................................................... 6
2.1.5 Tanda dan gejala cedera kepala ............................................ 8
2.1.6 Komplikasi cedera kepala .................................................... 8
2.1.7 Pemeriksaan penunjang cedera kepala .................................. 8
2.1.8 Penatalaksanaan cedera kepala ............................................. 9
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan................................................ 10
Diagnosa 7 : PK: peningkatan TIK b/d proses desak ruang akibat penumpukan
cairan/darah di dalam otak.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama…× 24 jam, dapat
mencegah atau meminimalkan komplikasi dari peningkatan TIK.
Kriteria hasil : Kesadaran stabil (orientasi baik), pupil isokor, diameter 1 mm,
reflek baik. tidak mual, tidak muntah.
NIC :
1. Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK
a. Kaji respon membuka mata, respon motoric dan verbal, (GCS)
b. Kaji perubahan tanda-tanda vital
c. Kaji respon pupil
d. Catat gejala dan tanda-tanda: muntah, sakit kepala, lethargi, gelisah, nafas
keras, gerakan tak bertujuan, perubahan mental
2. Tinggikan kepala 30-40 derajat jika tidak ada kontra indikasi
3. Hindari situasi atau manuver sebagai berikut :
a. Masase karotis
b. Fleksi dan rotasi leher berlebihan
c. Stimulasi anal dengan jari, menahan nafas dan mengejan
d. Perubahan posisi yg cepat
4. Ajarkan klien untuk ekspirasi selama perubahan posisi
5. Konsul dengan dokter untuk pemberian pelunak feses, jika perlu
6. Pertahankan lingkungan yg tenang
7. Hindarikan pelaksanaan urutan aktivitas yg dapat meningkatkan TIK
9. Batasi waktu penghisapan pada tiap waktu hingga 10 detik
10. Hiperoksigenasi dan hiperventilasi klien sebelum dan sesudah penghisapan
11. Konsultasi dng dokter untuk pemberian lidokain profilaktik sebelum
penghisapan
12. Pertahankan ventilasi optimal melalui posisi yang sesuai dengan penghisapan
yg teratur
13. Jika diindikasik, lakukan protocol atau kolaborasi dng dokter untuk terapi obat
yg mungkin termasuk sebagai berikut:
a. Sedasi, barbiturat (menurunkan laju metabolisme serebral)
b. Antikonvulsan (mencegah kejang)
c. Diuretic osmotic (menurunkan edema serebral)
d. Diuretic non osmotic (mengurangi edema serebral)
2.1.1 Implementasi Keperawatan (NOC & NIC Edisi 5)
Implementasi merupakan suatu tindakan keperawatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien untuk itu diharapkan
harus sesuai dengan intervensi atau rencana yang telah dibuat.
Diagnosa 2 :
Pain level (Level nyeri):
1. Klien tidak melaporkan adanya nyeri (skala 5 = none/ tidak ada)
2. Klien tidak merintih ataupun menangis (skala 5 = none)
3. Klien tidak menunjukkan ekspresi wajah terhadap nyeri (skala 5 = none)
4. Klien tidak tampak berkeringat dingin (skala 5 = none)
5. RR dalam batas normal (16-20 x/mnt) (skala 5 = normal)
6. Nadi dalam batas normal (60-100x/mnt) (skala 5 = normal)
7. Tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg) (skala 5 = normal)
Pain control (Kontrol Nyeri):
1. Klien dapat mengontrol nyerinya dengan menggunakan teknik manajemen
nyeri non farmakologis (skala 5 = consistently demonstrated/Secara konsisten
ditunjukan)
2. Klien dapat menggunakan analgesik sesuai indikasi (skala 5 = consistently
demonstrated Secara konsisten ditunjukan)
3. Klien melaporkan nyeri terkontrol (skala 5 = consistently demonstrated/
Secara konsisten ditunjukan)
Diagnosa 3:
Status pernapasan: ventilasi
1. Kedalaman pernapasan normal (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal)
2. Tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan (skala 5 = no deviation from
normal range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal)
3. Tidak tampak retraksi dinding dada (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal)
Tanda-tanda vital
1. Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-20x/mnt) (skala 5 = no deviation
from normal range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal)
Diagnosa 4 :
1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
2. Tidak ada luka/lesi pada kulit
3. Perfusi jaringan baik
4. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan
alami
Diagnosa 5 :
1. Klien terbebas dari bau badan
2. Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs
3. Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
Diagnosa 6 :
1. Tidak ada kemerahan (Skala 5 = None/tidak ada)
2. Tidak terjadi hipertermia (Skala 5 = None)
3. Tidak ada nyeri (Skala 5 = None)
4. Tidak ada pembengkakan (Skala 5 = None)
5. Suhu dalam batas normal (36,5o – 37oC) (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal).
6. Tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg) (skala 5 = no deviation
from normal range)
7. Nadi dalam batas normal (60-100 x/mnt) (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal).
8. RR dalam batas normal (12-20 x/mnt) (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal).
9. WBC dalam batas normal (4,6 – 10,2 k/ul) (skala 5 = no deviation from normal
range/Tidak ada penyimpangan dari rentang normal).
10. Klien mampu menyebutkan factor-faktor resiko penyebab infeksi ( Skala 5 =
Consistenly demonstrated/Secara konsisten ditunjukan).
11. Klien mampu memonitor lingkungan penyebab infeksi (Skala 5 = Consistenly
demonstrated)
12. Klien mampu memonitor tingkah laku penyebab infeksi (Skala 5 =
Consistenly demonstrated/Secara konsisten ditunjukan).
13. Tidak terjadi paparan saat tindakan keperawatan (Skala 5 = Consistenly
demonstrated/Secara konsisten ditunjukan).
Diagnosa 7 :
Kesadaran stabil (orientasi baik), pupil isokor, diameter 1 mm, reflek baik. tidak
mual, tidak muntah
BAB 3
3.1.4 Intervensi keperawatan Berdasarkan NOC & NIC, 2013 Edisi Kelima
Intervensi atau rencana keperawatan adalah sebagai suatu dokumen tulisan
yang berisi tentang cara menyelesaikan masalah, tujuan, intervensi (NOC & NIC
2013, edisi kelima). Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus ini
didasarkan pada tujuan intervensi pada :
Diagnosa keperawatan 1 : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral yang
berhubungan dengan penurunan konsentrasi dan suplay oksigen ke otak. Goal :
Pasien akan mempertahankan perfusi jaringan serebral yang efektif selama dalam
perawatan. Obyektif : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan perfusi jaringan serebral pasien efektif. NOC : Circulation status (status
sirkulasi) & Tissue Prefusion : cerebral (perfusi jaringan : serebral).
Outcome/kriteria Hasil : 1) mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai
dengan : a) tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan, b) tidak ada
ortostatikhipertensi, c) tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak
lebih dari 15 mmHg). 2) mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai
dengan : a) berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan, b)
menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi, c) memproses informasi, d)
membuat keputusan dengan benar, e) menunjukkan fungsi sensori motori cranial
yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter. NIC :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer) : 1) Monitor
tanda-tanda vital 2) Monitor adanya parestese. (adanya kesemutan pada kaki dan
tangan tanpa nyeri). 3) Batasi gerakan pada kepala dan leher. 4) Instruksikan keluarga
untuk mengobservasi kulit jika ada sianosis atau kebiruan. 5) Monitor adanya
tromboplebitis (peradangan pada pembuluh darah balik/vena). 6) Diskusikan dengan
pasien dan keluarga mengenai penyebab perubahan sensasi. 7) Kolaborasi pemberian
terapi obat.
3.2.1 Pengkajian
Menurut Arif Mansjoer (2005) pengkajian keperawatan merupakan dasar
pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Pengkajian yang lengkap dan sistematis sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian
yang lengkap dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien
sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan adalah Ny. O. N. mengalami
sakit yang sedang, pada saat dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada
pada tanggal 15 Juli 2019 pada Ny. O. N. yaitu : Mengatakan merasa pusing dan
lemas, TTV : 130/80 mmHg, N : 76x/menit, S : 36ºc, R : 20 x/menit, terdapat
memar atau lebam pada kepala bagian kanan, HB 13,3 gr% (Nilai normal 12,0-16,0
gr%). Jumlah Lekosit 10,55 % (Nilai normalnya 4,20-5,40 %). Glukosa sewaktu
112 mg/dl (Nilai normalnya 70-150 mg/dl).Jumlah eritrosit 5,03 % (Nilai
normalnya 4,0-10,0 %). Pasien mengatakan sakit terus menerus pada kepala, wajah
tampak meringis kesakitan, tampak pasien sering memegang daerah kepala,
pengkajian PQRTS didapatkan P : benturan dilantai setelah jatuh di tanah, Q : nyeri
seperti tertekan, R : nyeri kepala, S : skala nyeri 4, T : hampir setiap saat. Pasien
mengatakan badan terasa lemah, tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari,
tampak pasien terbaring lemas di tempat tidur, semua aktifitas dibantu keluarga dan
perawat.
Pada kasus Ny. J. R. meliputi : TTV : 130/80 mmHg, N : 76x/menit, S : 36ºc, R
: 20 x/menit, terdapat memar atau lebam pada kepala bagian kanan, HB 13,3 gr%
(Nilai normal 12,0-16,0 gr%). Jumlah Lekosit 10,55 % (Nilai normalnya 4,20-5,40
%). Glukosa sewaktu 112 mg/dl (Nilai normalnya 70-150 mg/dl).Jumlah eritrosit
5,03 % (Nilai normalnya 4,0-10,0 %).
Hasil tersebut sesuai dengan penjelasan bahwa ada peningkatan tekanan darah,
lekosit dan ada penurunan kaadar kalium dan kadar kalsium ion, dimana hal ini
sangat mempunyai peranan penting didalam tubuh. Dengan demikian terjadilh
gangguan pada perfusi jaringan serebral berhubungan dengan konsentrasi dan
suplay oksigen ke otak.
4.1 Kesimpulan
1. Pengkajian pada kasus yang dialami Ny. O. M. dengan Cedera Kepala Ringan
(CKR) yaitu pusing, lemas, lebam atau memar di bagian kepala bagian kanan,
nyeri kepala, tampak pasien lemah, wajah pasien tampak meringis kesakitan.
2. Diagnosa keperawatan, yang ditegakkan pada Ny. O. M. dengan dengan
Cedera Kepala Ringan (CKR) yaitu: 1) Ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan penurunan konsentrasi atau suplay oksigen ke
otak, 2) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (trauma). 3)
Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal.
3. Intervensi keperawatan yang diberikan benar-benar efektif, sesuai dengan
masalah yang dialami Ny. O. M dan semua intervensi diimplementasikan
dengan tujuan untuk menentukan, mengukur dan mengobservasi sejauh mana
tindakan keperawatan itu dapat bermanfaat dan demi kepentingan proses
penyembuhan Ny. O. M.
4. Hasil evaluasi yang diharapkan sesuai teori dan sebagian tidak sesuai dengan
teori. Yang sesuai dengan teori antara lain perfusi jaringan perifer efektif,
nyeri terkontrol dan mobilisasi fisik meningkat sehingga semua masalah
keperawatan teratasi, dimana pasien tidak merasa nyeri dan pusing.
4.2 Saran
Pada pasien dengan Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah
kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
langsung maupun tidak langsung pada kepala. Cedera kepala merupakan salah
satu penyebab kematian dan kecatatan utama pada kelompok usia produktif dan
sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas
Perawat perlu berhari-hari dan berhati-hati dalam pemberian perawatan sebab
kemungkinan menyebabkan gangguan perfusi jaringan serebral dan bisa terjadi
penurunan kesadaran, sehingga menghambat semua aktivitas pasien sehari-hari.
Oleh sebab itu penulis menyarankan kepada:
1. Untuk Institusi Rumah Sakit
Agar dapat menjadi sebuah panduan dalam melakukan tindakan
keperawatan khususnya bagi perawat ruangan bedah dan internal dalam
menangani masalah yang sama seperti yang dialami oleh Ny. O. M. yaitu
Cedera Kepala Ringan.
2. Untuk Institusi Pendidikan
Agar pada waktu yang akan datang perlu dilakukan penyegaran kepada
mahasiswa. Dan agar perpustakaan pada sore hari tetap dipertahankan
untuk menambah literature bagi mahasiswa pada sore hari.
3. Untuk Mahasiswa
Agar laporan studi kasus ini dapat dijadikan suatu masukkan didalam
menjalankan asuhan keperawatan pasien dengan cedera kepala ringan dan
mampu menerapkan secara komprehensif dalam menangani pasien yang
cukup kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1.Jakarta : Media Aesculapius
Brunner & Suddart . 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Carolyn M. Hudak. 2001. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII.
Volume II. Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan dan Masalah
Kolaborasi.Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Diagnosa NANDA (NIC & NOC) Disertai Dengan Dischange Planning. 2007-2008.
Jakarta: EGC
Price, S.A. & Wilson, L.M. 2002. Pathophysiology : Clinical Concept of Disease
Processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002. Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-
Surgical Nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC
Suyono, S, et al. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKU
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Pengkajian Asuhan Keperawatan
2. Lembar Konsultasi
Lampiran 1
Ruang/Kamar : Cempaka / C1
Identitas Pasien
Alamat : Batuplat
Identitas Penanggung
Alamat : Batuplat
7. Riwayat Kesehatan
e. Keluhan utama
Pusing dan nyeri kepala
f. Riwayat kesehatan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelumnya mengalami pusing kemudian jatuh di lantai.
Pasien juga mengatakan kejadian ini merupakan yang pertama kali.
g. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan saat dikaji : pasien mengatakan ada luka di kepala bagian belakang,
dan terasa sakit, pusing, badan lemah, tidak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari: mandi, BAB dan BAK, dan makan. Pada pengkajian PQRTS
didapatkan P: Benturan dilantai setelah jatuh dilantai, Q: nyeri seperti
tertekan, R: Nyeri di bagian kepala, S : Skala nyeri 4, T: Hampir setiap saat.
1. Kebiasaan
Merokok
o tidak : pasien mengatakan ia tidak merokok
Minumalkohol
o Tidak : pasien tidak meminum alkohol
Minum kopi :
o Tidak : pasien tidak minum kopi
Minum obat-obatan
o Obat hipertensi :
x y
0 + + +
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
+ = Meninggal
- - - = Tinggal serumah
Pemeriksaan Fisik
4. SistemRespirasi
- Keluhan: tidakada
- Inspeksi :
Jejas : Ya, tidak
Bentuk Dada : Abnormal, Normal
JenisPernapasan : Abnormal, normal
IramaNapas : teratur tidakteratur
Retraksiototpernapasan:Ya tidak
Penggunaanalat bantu pernapasan :Ya, tidak
- Perkusi: Cairan : Ya tidak
Udara :Ya tidak
Massa :Ya tidak
- Auskultasi :
Inspirasi : Normal Abnormal
Ekspirasi : Normal Abnormal
Ronchi :Ya tidak
Wheezing : Ya tidak
Krepitasi : Ya tidak
Rales : Ya tidak
Clubbing Finger : Normal Abnormal
5. Sistem Pencernaan
a. Keluhan : klien mengataka buang air hanya cairan saja
b. Inspeksi :
- Turgor kulit : Abnormal, Normal
- Keadaanbibir : lembab kering
- Keadaanronggamulut
WarnaMukosa :merahmuda
Luka/ perdarahan :Ya, tidak
Tanda-tanda radang : Ya, tidak
Keadaan gusi : Abnormal, normal
- Keadaan abdomen
Warnakulit :sawo matang
Luka : Ya, tidak
Pembesaran : normal
- Keadaanrektal
Luka : Ya, tidak
Perdarahan : Ya, tidak
Hemmoroid : Ya, tidak
Lecet/ tumor/ bengkak :Ya, tidak
c. Auskultasi :
Bisingusus/Peristaltik :
d. Perkusi: Cairan : Abnormal, normal
Udara : Abnormal, ( kembung) normal
Massa : Abnormal, normal
e. Palpasi :
Tonus otot : Abnormal, normal
Nyeri : Abnormal, normal
Massa : Abnormal normal
6. SistemPersyarafan
a. Keluhan :
b. Tingkat kesadaran :composmentis, GCS (E/M/V): E : 4 M : 5 V : 6
c. Pupil :Isokor anisokor
d. Kejang : Abnormal, normal
e. Jenis kelumpuhan : Ya, tidak
f. Parasthesia : Ya, tidak
g. Koordinasigerak : Abnormal, normal
h. Cranial Nerves : Abnormal, normal
i. Reflexes : Abnormal, normal
7. Sistem Musculoskeletal
a. Keluhan : tidak dapat melakukan aktifitas secara mandiri
b. KelainanEkstremitas : ada, tidakada
c. Nyeriotot :ada tidak
d. NyeriSendi :ada tidakada
e. Refleksisendi : abnormal, normal
f. Kekuatanotot : Atropi hiperthropi normal
3 5
3 5
8. SistemIntegument
a. Rash : ada, tidakada
b. Lesi : ada, tidakada
c. Turgor : baik Warna : cokelat
d. Kelembaban : Abnormal, normal
e. Petechie : ada, Tidakada
f. Lain lain :tidak ada
2 Ds. Pasien mengatakan nyeri pada luka di kepala Agen cedera Nyeri akut
Do. Pasien tampak lemah, meringis kesakitan skala fisik ; Trauma
nyeri nyeri 6,
P : jatuh dari tangga terkena benturan
dilantai.
Q : nyeri seperti tertekan
R : nyeri kepala
S : skala nyeri 4
T : nyeri akut
3 Pasien mengatakan badan lemah, tidak mampu Kelemahan Hambatan
melakukan aktivitas sendiri seperti BAB, BAK, fisik mobilisasi fisik
mandi, dan makan.
Do. Pasien tampak terbaring lemas dengan posisi
terlentang, aktivitas dibantu keluarga dan perawat.
B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidak efektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan penurunan
supley darah dan O2 ke otak
2. Nyeri akut berhubungan denganagen cedera fisik
3. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
C. Intervensi keperawatan
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH