Anda di halaman 1dari 170
, # ; Fe ee ALA ey er ha Syaikh Mubanrad Nastia Ibn rrar Aloo NASHA-IHUL TRAD @ crramensa press TERJEMAH Indahnya berbagi NASHA-IHUL, Ayo-membaca in TBAD (Nasehat-Nasehat Bagi Sang Hamba) Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi Penerbit GITAMEDIA PRESS TERJEMAH NASHA-IHUL Karya: Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Tawi Diterjemahkan oleh : Abu Mujaddidul Islam Mafa Cetakan I, tahun 2008 Jsi Buku 336 hal. Sett. Il x 17.5 cm; ‘Typeset 10.5 pt. CG Times Tata Letak : Zainal Arifin M. SAg. Khat Arab : Ahmad Sururi Prak-Cetak : Abdullah Desain Sampul : Widya Computer Penerbit = GITAMEDIA PRESS Surabaya Dilarang menggandakan a@lau mengcopy sebagian atau seturuh isi buku ini tanpa izin dari penerbit (All rights reserved) Kata Pengantar & Segala puja dan puji syukur hanya kami tujukan kepada Allah SWT, karena hanya dengan rahmat serta hidayah-Nya semata kami mampu mengalih bahasakan kitab “Nasha-Thul Ibad” buah karya ulama besar Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar ALJawi. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpal.kepada Nabi Muhammad Saw. beserta segenap keluarga dan para sahabat serta umat beliau semuanya. “Nasha-Ihul ‘Ibad” merupakan sebuah kitab yang sarat dengan petunjuk bagi para hamba yang beriman, dalam hubungannya dengan sang Khaliq Rabbul ‘Izzati, Allah SWT, terhadap sesama manusia, terutama dalam masalah beribadah dan bertaqarub kepada-Nya. Di dalamnya juga terkandung tentang cara-cara untuk menggapai ridha Allah dan mendapatkan balasan yang setimpal di sisi-Nya, yakni surga-Nya yang penuh dengan kesenangan dan kedamaian. Kami sengaja mengalih bahasakan kitab ini ke dalam Bahasa Indone- sia dengan tujuan agar lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami. Dan. yang paling penting isi dan kandungan nasehat dalam Kitab ini dapat diamalkan sesuai dengan tuntunan syariat Islam demi kebaikan kita bersama. Akhirnya, kepada Allah kami memohon, semoga dalam penyusunan kitab ini senantiasa disertai dengan hidayah dan ‘inayah-Nya sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh umat Islam pada umumnya, dan bagi penyusun khususnya. Penterjemah Abu Mujadidul Islam MAFA 4 Nasha-ihul ‘Ibad — Sysikh Muhammad Nawawi Tbnw Umar Al-Jawi 5 Syaikh Muhammad Nawawi Ionu Umar Afewi — Nasha-thul “Ibad & Kata Pengantar Daftar Isi ... Daftar Isi Pendahuluan ......... Bagian Pertama PETUNJUK YANG MEMUAT DUA PERKARA . . Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama . . Dekat Dengan Ulama dan Patuh Pada Hukama . . Mati Tanpa Iman, Bagaikan Mengarungi Samudera Top 5 Khawati “Terhadap Dunia dan Akhirat . Memperturutkan Hawa Nafsu ‘dan Takabbur . Bangga Dengan Kesalahan dan Bersedih Dengan Ketaatan . Larangan Menganggap Enteng Dosa Kecil .. . Dosa Yang Ringan dan Dosa Yang Berat .. . Keinginan Abli Ma’rifat dan Ahli Zuhud |. Orang Yang Dangkal Pengetahuannya dan Yang Belum Me- . Lisan dan Hati . Akal dan Hawa Nafsu .. . Hati Yang Lembut dan Pikiran Yang a . Mentaati Perintah Allah dan Menjauhi ‘Larangan-Nya . Cara-cara Untuk Menyempurnakan Akal . . Pandai Cendekia dan Orang Yang Bodoh . Mendekatkan Diri pate Allah dan ont renner Diri Dari Iimu dan Kemaksiatan . Orang Yang Mulia dan Orang Yang Bijaksana . Ketakwaan dan Duniawi . ngenal Dirinya . Syahwat dan Kesabaran Manusia .. A Nadha-ihul “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Fawi . Tanda-tanda Ma’rifat dan Adanya Kehidupan ...... - Sumber Perbuatan Dosa dan Pokok Segala Fitnah . - Sadar Akan Kekurangan dan Kelemahan Dirinya . . Kufur Nikmat dan Berteman Dengan Orang Bodoh - Dunia dan Sakaratul Maut ... . Berdoa dan Memohon Ampun . . Cinta Kepada Allah Melebihi Cintanya Kepada Dirinya Sendiri swewsaaaedantie ). Nikmatnya Dekat Kepada Allah dan Pahitnya Jauh Dari- Nya... eee Seiatenren Bagian Kedua PETUNJUK YANG MEMUAT TIGA. PERKARA . . Larangan Berkeluh Kesah, Susah Duniawi, dan Merendah Terhadap Orang Kaya stnttenedeeeneeeeersidecel sdcaserenseceee. » Tiga Hal Akan Terwujud Dengan Tiga Cara + Bagian Dari Akal, Iimu dan Penghidupan « Agar Dicintai Allah, Malaikat dan Manus; . Islam, Ketaatan dan Kematian... - Tipu Daya Kenikmatan, Sanjungan, Tobung - 2000. - Hak-hak Orang Yang Berakal - Tiga Perkara Yang Menentukan . - Hidup, Perpisahan, dan Imbalan 5 . Orang-orang Yang Mendapat Pertolongan Allah Pada Hari Kiamat + Tiga Cara Mencapai Cima Allah SWT . - Cara Praktis Menghilangkan Pikiran Stres - Tata Krama, Kesabaran dan Wara’....... - Taqwa, Menjaga Lisan dan Meneliti Makanan - Sebab-sebab Imu Bermanfaat - Tanda-tanda Orang Yang Berbahagia .. . Perkara-perkara Yang Menyebabkan Celaka , . Tiga Perkara Merupakan Bekal AKhirat .. . Dosa Kecil, Rizgi dan Musibah . Makanan, Pakaian, dan Perumahan . Kekayaan, Kekuatan dan Kemenangan . Ciri-ciri Orang Yang Beriman.. . Cinta, Takut dan Malu Kepada Allah . . Masyarakat, Pemimpin dan Penduduk . Menguasai, Dikuasai, dan Mengimbangi . |. Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat . Tiga Cara Mencapai Zuhud... . Cara Bersikap Ramah Kepada Allah Swt . Bagian Dari Kalimat Zuhud . Makna Yang Terkandung Dalam Kalimat Zuhud . . Pembungkus Agama . Jati Diri Manusia ... . Cara Memperkuat Hafalan . Pagar Diri Dari Pengaruh Syaitan . . Tempat Penyimpanan Allah Swt. . |. Hari, Bulan dan Amal Perbuatan Yang Paling Baik . Ciri-ciri Orang Yang Baik . Perkara-perkara Yang Menggembirakan . . Tersesat, Sengsara dan Terhina .. - Buah Dari Ma’rifat.<...... - Cinta, Iffah dan Pangkal Keyakinan . Pokok Cinta Kepada Allah Swt. .. - Bukti Cinta Yang Sesungguhnya . Tamak, Ta’at dan Qona’ah ... . _Keutamaan Orang Yang Ma’rifat Kepada Allah Swt. 55. . Takut, Senang dan Dekat ... . Tanda-tanda Orang Yang Ma’rifat Kepada Allah Swt. . Tanda Lain Orang Yang Ma'rifat Kepada Allah . Pokok Dari Segala Kebaikan Dunia dan Akhirat . Makna Dari Ibadah.,........ soreeseenens Perkara-perkara Yang Harus Dijauhi Orang Beriman . Bagian Ketiga PETUNJUK YANG MEMUAT EMPAT PERKARA ; 1. Petunjuk Rasulullah Saw. Kepada Abu Dzar Al Ghifari .... . Sunnatullah, Sunnatur Rasul, dan Sunnah Waliyullah . - Manusia Dalam Pandangan Allah, Dirinya Sendiri dan Da- lam Pandangan Orang Lain 4 i Umar AlJawi Sysikh Muhammad Nawawi Toru Umar Alawi — Nasho-fhul “Thad ah Nasha-ihul ‘Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar - Penyebab-penyebab Hati Gclap dan Terang - Ucapan Tanpa Bukti Adalah Bohong - . Tanda-tanda Kecelakaan dan Kebahagiaan - Panji-panji Keimanan ..... » Induk Dari Segala Perbuatan - Perbuatan Yang Dapat Menghanguskan - Perkara Surga Yang Lebih Bagus Darinya . Tanda-tanda Kaum Hukama.. - Kalimat Pilihan Dalam Kitabullal - Kenikmatan Dibalik Musibah .... . Kalimat Pilihan Dari Empat Puluh Ribu Hadits . . Nabi Yahya as. Sang Panutan . . Allah Maha Pengasih Tak Pilih Kasih - Jalan Untuk Menuju Surpass aes ). Empat Perkara Terdapat Dalam Empat Perkara Lainnya |. Perkara Yang Sedikitnya Dianggap Banyak - Perkara Yang Hanya Dapat Diketahui Empat - Keistimewaan Orang ‘Yang Ditimpa Musibah . Perenggut Bagi Anak Cucu Adam . Kesibukan-kesibukan Yang Tidak Bisa Lepas Dari Empat Perkara Yang Paling Baik Diantara Yang Baik «2.2.2.0... Perkara Yang Paling Jelek Diantara Yang Jelek .. Perkara-perkara Yang Memberikan Rasa Aman ls Penyempurna Amal Perbuatan Manusia ...... : 5 Hak Shalat, Puasa, Membaca Al Qur’an Dan Sedekah .... Macam-macam Lautan .........0....2. Kenikmatan Ibadah Dalam Empat Pe; Lahirnya Fadhilah dan Batinnya Faridhah Merindukan Surga dan Takut Akan Nerak: Keutamaan Berdiam Diri............ Perkara Yang Dapat Menyamai Puasa, PUNE crises lat, Shadagah dan nusia .., dan Perkara Ne- raka Yang Lebih Jelek Darinya - Perkara-perkara Yang Menegakkan Agama dan Dunia...,, . Perbandingan Manusia Dengan Empat Nabi Dimata Allah Perkara Lainnya .... nS 7 18 ug 120 121 123 123 124 125 126 127 127 128 130 131 132 Syalkh Muhammad Nawawi Toou Umar AlTawi — Nasha-Dhul “Ibad # 35. Amal Perbuatan Yang Paling Berat 36. Waktu Bagi Orang Yang Berakal ... 37. Pengabdian Yang Menjadi Titik Tumpu Amal Perbuatan .. Bagian Keempat PETUNJUK YANG MEMUAT LIMA PERKARA 1, Lima Perkara Yang Tidak Boleh Diremehkan ; 2. Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya . 3. Anugerah dan Imbalan Yang Disiapkan Oleh Allah Swt. .. 4. Kegelapan Diantara Cahaya 5. Orang-orang Yang Berhak Menghuni Surga 6. Tanda-tanda Orang Yang Bertaqwa Kepada Allah 7. Kendala-kendala Terbentuknya Pribadi Yang Shaleh 8. Kemuliaan Nabi Muhammad Saw. . 9. Kiat-kiat Untuk Meraih Kebahagiaan 10. Lima Petunjuk Dalam Kitab Taurat .. : ll. Jagalah Lima Perkara Sebelum Datangnya Lima Perkara 12. Akibat Perut Terlalu Kenyang 13. Pilihan Orang Yang Fakir dan Kaya. 14. Penawar Hati ... 15. Sasaran Pemikiran 16. Jalan Untuk Mencapai Hakekat Taqwa 17. Pelindung Terhadap Lima Perkara .... 18. Perkara-perkara Yang Berkaitan Dengan Harta 19. Tiada Harta Tanpa Disertai Lima Perkara Tercela 20. Kejelekan Sifat Tergesa-gesa, Kecuali Dalam Lima Hal ... 21. Perkara Yang Mencelakakan Iblis dan Membahagiakan 22. Perkara Yang Harus Tetap Dipegang Teguh .. 23. Lima Perkara Yang Paling Utama....... 24. Perkara Yang Terkandung Dalam Zuhud, 25. Perkara-perkara Yang Menyesatkan 26. Perkara Yang Dicintai dan Dilupakan Orang Pada Akhit 27. Tiada Keindahan Tanpa Adanya Lima Perkara . fd Nashedhul ‘Thad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbou Umar ALJawi Bagian Kelima PETUNJUK YANG MEMUAT ENAM PERKARA \. Perkara Asing Terdapat Pada Enam Tempat .. . Golongan Yang Dilaknat Allah Swt., Rasulullah Saw. dan Para Nabi Lainnya .. » Perkara Yang Mengajak ‘Manns Ke Dalam Enam Hal .... }. Perkara-perkara Yang Dirahasiakan Oleh Allah Swt. - Rasa Takut Yang Dialami Oleh Setiap Orang Mukmin . Bekal Untuk Mendapatkan Surga ... - Enam Kenikmatan Dari Allah Swt. Ea Golongan ‘Penguat Yang ‘in » Perkara-perkara Yang Harus Ditakuti . . Penyebab Rusaknya Hati ......... . Siksaan Allah Bagi Pecinta Dunia .. - Akibat Buruk Yang Dialami Enam ‘Golongan - Tanda-tanda Diterimanya Scbuah Pertaubatan - Tipu Daya Syaitan Yang Paling Besar........ - Karunia Allah Yang Paling Baik .. Bagian Keenam PETUNJUK YANG MEMUAT TUJUH PERKARA .... 1. 2. 3. 4. Golongan Yang Selalu Dinaungi Oleh Allah Swt. - Ancaman Bagi Orang Yang Bakhil Sebab Akibat Buruk ‘Yang Dapat Merusak Hati Kalimat Yang Tertulis Dalam Harta Terpendam dan Anak Yatim Pada Zaman Nabi Musa as. . Perkara Yang Melebihi Segalanya . Pandangan Nabi Saw, Tentang Dunia - Wasiat Malaikat Jibril Kepada Rasulullah Saw, . Golongan Yang Mendapat Murka’Allah Pada Hari Qiyamat . Orang-orang Yang Matinya Termasuk Mati ari . Pilihan Orang Yang Berakal . 2 Syaikh Muhammad Navawi Ibou Umar Al-Jawi — Nasha-thul ‘Thad # Bagian Ketujuh PETUNJUK YANG MEMUAT DELAPAN PERKARA. . Perkara Yang Tidak Pernah Puas Terhadap Sesuatu . Delapan Macam Perhiasan . . Delapan Anugerah Dari ‘Allah Swt . . Tanda-tanda Orang Yang Makrifat . Kebaikan Tiada Berarti Tanpa Disertai Delage’ Perkan Bagian Kedelapan PETUNJUK YANG MEMUAT SEMBILAN PERKARA . 1. Induk Dari Segala Kesalahan 2. Tanda-tanda Orang Yang Beribadah 3. Anak Turun Iblis .. 4. Keutamaan Orang Yang 5. Menangis dan Keutamaannya ........... Bagian Kesembilan PETUNJUK YANG MEMUAT SEPULUH PERKARA . Keutamaan Bersiwak (menggosok gigi) ... . Anugerah Allah Swt. Yang Sangat Berharga . it bp Belum Dianggap Baik Sebelum Diikuti Yang Lain- fei -perkara Yang Paling Sia sia . Sepuluh Perkara Yang Paling Baik .. . Orang-orang Kafir Yang Mengaku Mukmin . . Tahapan Menjadi Insan Kamil (Mu’min Yang Sempurna). . Perkara Dunia Yang Tidak Layak Dicintai Ulama ........... . Perkara-perkara Yang Paling Dibenci Oleh Allah Swt . Macam-macam Kesejahteraan . . Nama-nama Kitab Al Qur’an . Nasihat-nasihat Lugman Al Hakim . Hak-hak Bagi Orang Yang Bertaubat . Teriakan Yang Setiap Hari Dilontarkan Oleh Bumi . . Siksaan Bagi Orang Yang Banyak Tertawa .... . _Ramuan Pembasuh Dosa dan Obat Penyakit Hati . Kalimat-kalimat Yang Mengandung Hikmah ... . Golongan Yang Tidak Akan Masuk Surga .. |. Golongan Yang Tidak Diterima Shalatnya . ad Nacha-ihnl ‘Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar Al-Jawi 14 - Porkara Yang Harus Dikerjakan Ketika Masuk Masj 2. 22, 23. 24. 25. 26. 27. . Para Kekasih dan Musuh Ibtis ....... 29, Keutamaan-keutamaan Dalam Shalat.... Cincin-cincin Abli Surga dan Ahli Neraka 302 ‘Sepuluh Perkara Terdapat Dalam Sepuluh Tempat Yang Lain 307 Kebiasaan-kebiasaan Nabi Ibrahim as. ., +! SI Keutamaan Membaca Shalawat Nabi Saw, 311 Sebab-sebab hati Menjadi Mati .. Do’a-do'a Pada Malam Hari Arofah Petunjuk Yang Terdapat Dalam Taurat ‘Syaikh Muhammad Nawawl Toou Umar Al-Jawi — Nashs-ihul ‘Ibad: aR ' PENDAHULUAN ’ * A a ae 1a Sey, Hy MAY oie gi pede) ea (AA NPAT APA Tl AA LZ BS AL B21 545 Je PSE Say oF _ z -ae “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi eke Penyayang. Segala puji bagi Allah di setiap saat dan wakiu. pe lawat dan salam sernoga tetap terlimpahkan kepada Reni fh Saw, hamba yang paling mulia diatas sekalian para harn iin, di Basma- iltaahir Rahmaanir Rahim, disunnahkan untuk membaca en ae mengerjakan semua peeiean the cam a bacanya aat akan memulai su‘ : a Be aiierensih sitions tersebut dengan bacaan sebagai DP Ned Ae ha * op Fly Adsl ale 5 “Dengan menyebut nama Allah pada permulaan sampai akhir perbuatan ini.” ¢ Sua hates 4: bagi Allah disetiap : Alhamdulillaahi Fii Kulli Hiinin, segala puji bagi wa Ktu, i pada semua waktu, baik yang berjangka pendek maupun berjangka pod i seti fi tak terbatas lamanya. , dan di setiap masa, yakni masa yang a : tea di athafkan pada lafadz Hiin, yang dalam ilmu nahwu disebut Khash pada ‘Am. ‘ : Wash Shalaatu, shalawat atau rahmat, yakni belas kasihan, baik yang dari Allah atau yang lain-Nya- ; Alaa Raswulihi, tenlimpahkan kepada Rasul-Nya yang diutus untuk iia makhiuk. “thad — Syaikh Muhammad Nawavi Tbou Umar AlJawi Asyrafil Khalgi, makhluk yang paling mulia, Yang dimaksud dengan makhluk disini adalah semua yang telah diciptakan oleh Allah berdasarkan kehendak-Nya dan dituntut oleh hikmah-Nya. Wal Bariyyaat, dan semua hamba ciptaan Allah lainnya, yakni semua marc ae atau segala apa yang ada di bumi. Pada garis besarnya abi besar kita, mmamad Saw, adalah makhluk Allah ya ali secara mutlak. li Naskah di tangan Anda ini memuat berbagai-peri ; jab ¢ peringatan untuk memper- siapkan diri menghadapi hari kiamat. ps a Diantara isinya, terdapat peringatan berdua, yaitu masi: i iri : . te it s ‘sing-masing terdiri dari dua perkara, bertiga, sampai Dersepuluh. Jadi, jumlah seluruhnya ada 214 makalah, yang terdiri dari 45 khabar (hadits Nabi Muhammad Saw.). Dan yang lainnya berupa atsar (perkataan Para sahabat Nabi Muhammad Saw. atau para tabi’in). Sebelumnya, disini kami akan memetik dengan mengemukakan ! dua buah hadits yang mulia dan agung, yaitu : Hadist Pertama : ’ Sebagaimana yang telah diriwayatkan kepadaku dari Al Alla Syaikh Muhammad Al Khatib Asy Syami Al Madani Al idibhet sant Tbnu Utsman bin Abbas bin Utsman, yang diterima dari para Syaikh beliau dengan sanad yang muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al Ghiffari ra. dari Rasulullah Saw, dalam ‘sabdanya yang menceritakan tentang firman Allah dalam sebuah hadits Quasi yang artinya sebagai berikut : “Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan ber- buat zhalim (aniaya) atas diri-Ku dan Aku haramkan pula perbuat- an itu pada kalian, maka janganlah kalian saling berbuat zhalim (saling aniaya). Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungguhnya kalian semua sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk, Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi petunjuk kepada kalian, Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali kali- an yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, nisca- ya Aku akan memberi kalian makan. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tidak bepakaian, kecuali orang yang Aku beri pakai- an, maka mintalah pakatan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian 16 Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar Al-Jawi — Nashu-thul ‘tha a berbuat dosa di malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mintaiah ampunan. kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi ampunan bagi kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya atas-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku. Wahai hhamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara kalian berhati taqwa sejumlah ketagwaan orang yang dahuiu dan sekarang, baik ‘manusia maupun jin, maka semua itw tidak akan menambah sedi- kitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara katian berhati jahat sejumlah kejahatan orang-orang dari dahulu sampai sekarang, baik jin maupun manu- sid, niscaya semuanya itu tidak akan mengueangi sedikitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamiba-hamba-Ku, andaikata yang awal sam- pai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap or- ang akan permintaannya, niscaya semuanya itu tidak akan mengu- rangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum Jahit dimasukkan ke lautan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguh- nya semua itu adalah perbuatan kalian yang Aku perhitungkan untuk kalian, kemudian Aku akan memberikannya dengan penuh kepada kalian. Maka, barangsiapa yang menemukan kebaikan bersyukurlah kepada Allah dan’ barangsiapa menemukan selain itu, maka janganlah mencela, kecuali pada dirinya sendiri.” Hadits Kedua : Adalah sebuah hadits yang diijazahkan kepadaku oleh Al Allamah As Sayid Ahmad Al Marshifi Al Mishri, yang sebelumnya telah diijazahkan pula oleh As Sayid Abdul Wahab bin Ahmad Farhat, yang bermadzab Syafi’i dari para guru beliau secara berurutan sampai kepada Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash ra, yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad Saw, yaitu sebagai berikut : SIL SIL ASL AI oy DAIS EIS nt 2D 3 lero 3) aon Opener GSI « Hof 4, 5 tpl Ee ced" (LNs Ss Cae “Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Penyayang, Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah mak- A Nasha-ihul *Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibu Urear Al Jawi 17 Asyrafit Khalgi, makhluk yang Paling mulia. Yang dimaksud dengan makhluk disini adalah semua yang telah diciptakan oleh Allah berdasarkan kehendak-Nya dan dituntut oleh hikmah-Nya. Wal Bariyyaat, dan semua hamba ciptaan Allah lainnya, yakni semua makhluk secara mutlak atau segala apa yang ada di bumi. Pada garis besarnya Nabi besar kita, Muhammad Saw, adalah makhluk Allah yang paling utama secara mutlak, Naskah di tangan Anda ini memuat berbagaiperingatan untuk memper- siapkan diri menghadapi hari kiamat. - ; Diantara isinya, terdapat peringatan berdua, yaitu masing-masing terdiri dari dua perkara, bertiga, sampai bersepuluh. Jadi, jumlah seluruhnya ada 214 makalah, yang terdiri dari 45 khabar (hadits Nabi Muhammad Saw.). Dan yang Jainnya berupa gtsar (perkataan para sahabat Nabi Muhammad Saw. atau para tabi’in). Sebelumnya, disini kami akan memetik dengan mengemukakan dua buah hadits yang mulia dan agung, yaitu : Hadist Pertama : ; Sebagaimana yang telah diriwayatkan kepadaku dari Al Allamah Asy Syaikh Muhammad Al Khatib Asy Syami Al Madani Al Hambali, yaitu Tbnu Utsman bin Abbas bin Utsman, yang diterima dari para Syaikh beliau dengan sanad yang muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al Ghiffari ra. dari Rasulullah Saw, dalam sabdanya yang menceritakan tentang firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya sebagai berikut : “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan ber- buat zhalim (aniaya) atas diri-Ru dan Aku haramkan pula perbuat- 4n itu pada Kalian, maka janganlah kalian saling berbuat zhalim (saling aniaya). Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungeguhnya kalian Sena sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah Pelunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi ‘Petunjuk kepada kalian, Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali kali- an yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, nisca- ya Aku akan memberi kalian makan. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tidak bepakaian, kecuati orang yang Aku beri. ‘Pakai- an, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian. Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungeuhnya kalian 16 Syailth Muhammad Navawi Tonu Umar Al-iowi — Nasho-ihul Thad a berbuat dasa di malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi ampunan bagi kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya aias-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku. Wohai hamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara kalian berhati tagqwa sejumlah ketaqwaan orang yang dahulu dan sekarang, baik manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan menambah sedi- kitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara kalian berhati jahat sejumlah kejahatan orang-orang dari dahulu sampai sekarang, baik jin maupun manu- sia, niscaya semuanya itu tidak akan menguyangi sedikitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata yang awal sam- pai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap or- ang akan permintaannya, niscaya semuanya itu tidak akan mengu- rangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum jahit dimasukkan ke lautan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguh- nya semua itu adalah perbuatan kalian yang Aku perhitungkan untuk kalian, kemudian Aku akan memberikannya dengan penuh kepada kalian. Maka, barangstapa yang menemukan kebaikan bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa menemukan selain itu, maka janganlah mencela, kecuali pada dirinya sendiri.” Hadits Kedua : Adalah sebuah hadits yang diijazahkan kepadaku oleh Al Allamah As Sayid Ahmad Al Marshifi Al Mishri, yang sebelumnya telah diijazahkan pula oleh As Sayid Abdul Wahab bin Ahmad Farhat, yang bermadzab Syafi’i dari para guru beliau secara berurutan sampai kepada Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash ra, yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad Saw, yaitu sebagai berikut : LIL CIN III OL AD VBE SVM Aa bse ih “for “eas! "WEN GEES “Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Penyayang, Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah mak- ‘& Nasho-ihul “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibna Umar Al-Tawi 17 ttt hluk yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh yang ada di langit.” Hadits tersebut diatas mengandung makna, bahwa orang-orang yang menyayangi segenap makhluk yang ada di bumi, baik manusia maupun binatang yang dilindungi, yaitu memperlakukan mereka dengan perlakuan yang baik. Maka Allah akan menyayangi mereka yang melakukan perbuatan itu. Sayangilah semua makhluk Allah Swt. semampu kamu, meskipun makh- luk itu tidak berakal, dengan cara mengasihi dan mendoakan mereka agar memperoleh limpahan rahmat dan ampunan Allah. Dengan cara itu, kalian akan memperolch kasih sayang dari para Malaikat dan Kasih sayang dari Allah yang justru limpahan-Nya akan merata ke penduduk langit, dimana jumlahnya lebih banyak dari penduduk bumi ini. Seseorang tidak boleh mendoakan s¢mua kaum muslimin, agar semua dosa mereka diampuni atau mendoakan sescorang yang fakir, azar memperoleh seratus dinar, sedangkan ia tidak mempunyai sarana untuk memperolehnya. Alasannya, bahwa hal tersebut merupakan kasih sayang terhadap scsama makhluk. Dan hal itu bertentangan dengan hukum syara’. Imam Al Ghazali pernah dimimpikan oleh seseorang, beliau ditanya, “Bagaimana perlakuan Allah terhadap tuan?” Beliau menjawab, “Allah Swt. membawaku kehadapan-Nya, lalu Allah berfirman kepadaku, “Lantaran apa Aku membawamu ke sisi-Ku?” Aku pun menyebutkan berbagai perbuat- anku. Dia berfirman, “Kami tidak menerimanya, sesungguhnya yang Kami terima darimu adalah pada suatu hari ada seekor lalat hinggap pada wadah tintamu untuk meminumnya, padahal kamu scdang menulis, lalu kamu menghentikan tulisanmu hingga lalat itu selesai meminumnya, kamu la- kukan hal itu karena kasihan terhadap lalat tersebut.” Kemudian Allah memerintahkan, “Bawalah hamba-Ku ini ke surga.” Agar mendapatkan Husnul Khatimah (kebaikan di akhir hayat), maka dianjurkan membiasakan berdo’a dengan do’a sebagai berikut: a fey A IE eG 46, LAL ox +) yl ty! 4 eee ee aad shee cl a a 0 al jp Vale hvey yo 245 ade “Wahai Tuhanku, Muliakantah umex Muhammad ini dengan ke- baikan pahala-Mu di dunia dan di akhirat, sebagai penghorma- 18 Syaikh Muhammad Newawi Ionu Umar Al-Jawi — Nasha-ihul ‘Thad & tan bagi orang-orang yang menjadi wnatnya.” Disamping itu, adalah membiasakan membaca do’a setelah shalat Qa- bliyah Subuh, yakni diantara Subuh dengan Qabliyahnya, yaitu dengan doa sebagai berikut : WA Se A, Oelts, nt raat an ele a arene ‘ell ohe io — za he a 4 I Bech ia Re F soot oh he AF eats S44, yeh 243 Ages —_ 4 Kates x 4at4, pach Ge pa bees hee SAM AD ye 9 Ba ees. i OCHO LE a 473 AIBie EN Seg LOU aH “Wahai Tuhanku, berikanlah ampunan bagi umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, kasihanilah umat junju- ngan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, tutuplah ke- jelekan umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, perbaikilah keadaan umat junjungan kami, Nabi Muham- mad Saw. Wahait Tuhanku, baguskanlah wmat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, sejahterakanlah umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, jagalah umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Twhanku, kasihanilah umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. dengan kasih sayang yang menyeluruh, wahai Tuhan seru sekalian alam. Wahai Tuhanku, ampunilah umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. dengan ampunan yang menyeluruh, wahai Tuhan seru sekali- an alam. Wahai Tuhanku, lapangkanlah jalan umat junjeungan kami, Nabi Muhammad Saw. dengan kelapangan yang meluas, wahai Tuhan seru sekalian alam.” Kemudian biasakanlah pula membaca doa sebagai berikut : && Nasho-ihul “Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Tonu Umar Al-Jawi 19 i 20 ey {SPN Piag ay ‘ he fF Bee le a eg e Jodie) i jes Ho DB ESS CL, eee Lkpl Ay 8 04 2h on A? 4d, SRB EE Si Joe SUS SB tak oh BA de Ln . peje bel io “Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah segala sesuetu yang ada padaku dan janganlah Engkau menanyakan kepadaku tentang segala sesueitu, janganlah Engkau menghisabku tentang segala sesuatu dan berikanlah kepa- daku segala sesuatu.” Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar AlJawi — Nashathul ‘Tbad 4 ah BAGIAN PERTAMA PETUNJUK YANG MEMUAT DUA PERKARA Dra bagian yang pertama ini terkandung tiga puluh petunjuk, yaitu empat khabar dan yang lainnya atsar. Khabar attalah sabda Rasulullah Saw, sedangkan Atsar adalah perkataan para shahabat dan tabi’in. 1. Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama Rasulullah Saw. telah bersabda sebagai berikut : A - ee A ty eee Seca tn ate cells saloon! ioe Mable yeas dF “Dua perkara yang tidak ada satupun dapat melebihi keraamaan dari keduanya, yaitu, iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada kaum muslimin." Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut : ZVI a ENE Ty ag pe ag ae oe A ae to ide AS 2 Lee ot a FOE it MAA, wf A Mh fae Role Cabs ANE nad 6) ely 4 ZITO A AL AYIA Te a o BIER BTFE SUB ESC “Barangsiapa bangun pagi dengan maksud tidak untuk berbuat zhalim (aniaya) kepada seseorang, maka perbuatan dosa yang telah dilakukannya akan diampuni (oleh Allah). Dan barangsiapa bangun pagi dengan maksud untuk menolong orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan orang muslim, maka ia akan mendapat- A Nastia-ihul *Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Toru Umar Al-Sewi kan pahala sebagaimana pahalanya haji yang mabrur.” Dan juga sabda Rasulullah Saw. : Ed pn ME si Dall L i well be, PENES) CE) Bs BINA FBC: ate BENE eos soe 4s Ayaan a AI Go aie a tt 4G “Orang-orang yang paling dicintai oleh Allah SWT. adalah or- ang yang paling berguna bagi sesamanya, dan perbuatan yang paling utama adalah membuat hati seorang mukmin menjadi se- nang dengan menghilangkan rasa lapar, meringankan kesulitan atau melunasi hutangnya, Dandua perkara yang tidak ada satupun yang dapat melebihi kejahatannya, yaitu menyekutukan Allah dan menyengsarakan kaum mustlimin.” Menyengsarakan orang-orang muslim itu dapat berupa mengancam keselamatan dirinya dan hartanya. Sena yang diperintahkan oleh Allah itu pada dasarnya mengandung dua hal, yaitu mengagungkan Allah dan berbelas Kasih kepada makhluk-Nya. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya sebagai berikut : Ah evi SNS Zhe. oy « SIND $e 3 “Tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat." Dan firman-Nya pula : Pe SN te a 1 5 ) * Sys Yeas “Hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku dan berterima kasihiah kepada ibu bapakmu”. Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Al Qarni diterangkan bahwa beliau berkata, “Saya bertemu dengan seorang pendeta ketika mengadakan 22 ‘Syaikh Muhammad Nawawi Ibu Umar Al-Jawi — Nasho-hul ‘Ibad suatu perjalanan, lalu saya bertanya kepadanya, “Wahai pendeta, perkara apakah yang dapat mengangkat derajat seseorang?” Maka ia menjawab, “Mengembalikan hak-hak orang yang dianiayanya dan meringankan beban tanggung jawabnya. Karena amal pebuatan seorang hamba tidak dapat diterima di sisi Tuhan, apabila ia masih mempunyai tanggungan atau berbuat zhalim (terhadap sesamanya).” 2. Dekat Dengan Ulama dan Patuh Pada Hukama Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai ace : ae OS pW LE aegis ah i 3 SG B58 > yh SON qi 4 “Hendaklah kalian berkumpul dengan ulama dan patuh pada ucapan hukama, karena Allah SWT. akan menghidupkan jiwa yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana ia menumbuhkan (pepohonan) tanah yang gersang dengan air hujan.” Hikmah adalah suatu ilmu yang bermanfaat, sedang hukama adalah para ahli hikmah. Berdasarkan hadits ini, hukama adalah ahli hikmah yang mengetahui Dzat Allah, senantiasa dalam kebenaran, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Adapun i/ama adalah orang alim (shaleh) yang menga- malkan ilmunya. aut Ath Thabrani juga telah meriwayatkannya dari Abu Hanifah sebagai ‘berikut: ALLIES OD AIM A A? Alt t Pee AGEN IES eA a5 a, acts Se “Hendakiah kalian berkumpul (bergaul) dengan para pemimpin, dan bertanyaiah kepada pare ulama dan dekatlah kalian dengan 4) para hukama.” Dalam riwayat lain juga disebutkan : Bins 27 Gy" re MAAN IES RNS oat ie & Nasho-ihull ‘Thad — Syaikh Muhammad Newawi Ibnw Umar ALJawi 23 “Berkumpullah dengan para ulama, bersahabaitah dengan hukama dan dekatlah dengan kubara." Ulama dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Ulama, yaitu orang yang alim (pengetahuannya luas) tentang hukum- hukum Allah dan mereka itu berhak memberikan. petunjuk (nasihar). b. Hutkama adalah orang-orang yang hanya mengetahui Dzat Allah SWT. Dekat dengan mereka dapat membuat watak menjadi terdidik, karena dari hati mereka bersinar cahaya makrifat (mengenali Dzat Allah lebih dekat lagi dan rahasia-rahasia yang lain) dan dari jiwa mereka terpantul sinar keagungan ahi. ¢. Kubara, yaitu orang yang dianugerahi makrifat terhadap hukum-hukum Allah dan terhadap Dzat Allah. Berkumpul dengan orang yang alim (ahli Allah) dapat mendidik tingkah laku menjadi lebih baik. Hal ini tidak lain karena pengaruh kebiasaan- kebiasaan mereka yang tentunya lebih baik daripada dengan lisan. Jadi, kebiasaan seseorang yang dapat bermanfaat bagimu, tentu akan bermanfaat pula ucapannya bagimu. Begitu juga sebaliknya. As Sahrawardi pernah meninjau ke sebagian masjid Al Khaif di Mina ‘Seraya memandang wajah orang-orang yang berada di dalamnya. Lalu beliau ditanya olch sescorang, “Mengapa tuan memandang wajah-wajah orang itu?” Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan bebera- pa orang yang apabila memandang kepada orang lain maka orang yang dipandangnya itu akan merasa damai (bahagia) dan saya lagi mencari orang yang seperti itu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut : AEG Call seas SBI Ne OS BIS Ai dis ails AS Pe ornrrase ee si 7S 47, SENG * ie yh aoe Caer acincans “Akan bite suatu masa kepada umatku, dimana mereka mening- galkan para ulama dan fugaha, maka Aliah akan menurunkan Tiga macam adzab-Nya kepada mereka. Pertama, dicabutnya ber- 24 Syaikh Muhammad Nawawi Ibn Umar Ai-Jawi — Nasho-ihul ‘bad om kah dari segala usahanya, kedua, dijadikan-Nya penguasa yang zhalim kepada mereka dan yang ketiga, mereka mati tanpa memba- wa iman.” 3. Mati Tanpa Iman, Bagaikan Mengarungi Samudera Tanpa Kapal Sayyidina Abu Bakar Ash sts Ta. Lie berkata : A Oe et Mal AIA? an 4 LG ane anes ) oe SENS 3 IF \>raU “Barangsiapa masuk kubur (mati) dengan tanpa membawa bekal (iman), maka ia bagaikan mengarungi samudera tanpa kapal.” Ja pasti akan tenggelam dan tidak akan selamat, kecuali jika ia memang diselamatkan oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut : at Ie Merwe 6 soit “Mayat di dalam kuburnya, bagaikan orang tenggelam yang me- mohon pertolongan.” 4. Sayyidina Umar bin Khaththab dan Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Menukil dari Syaikh Abdul Mu’thi As Samlawi, diriwayatkan dari Umar ra, sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bertanya kepada Malaikat “Jibril as. : BISNIS. Sb. AES Sie oe pers we diel. tac 5 fae (ik SSC, KI HLSLE: SEK “Beritahukan kepadaku tentang keutamaan Umar. Maka Malaikat Jibril menjawab, “Seandainya air laut menjadi tintanya dan pepo- honan menjadi penanya, niscaya aku tidak akan sanggup menghi- tungnya.” Lalu Nabi Muhammad Saw. bertanya lagi, “Sekarang, beritahukantah kepadaku tentang kebaikan Abu Bakar?" Maka 4 Nasha-thul Ibed — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi 25 Malaikat Jibril menjawab, “Umar hanyalah salah satu kebaikan dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki Abu Bakar.” Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam sebuah pernyataan sebagai berikut : Lf thy Teta Rist hddmws 44 fod 2 1 . i 4 ACS pha rSss JUY EAs “Keluhuran dunia hanya dapat dicapai dengan harta, sedangkan keluhuran akhirat hanya dapat dicapai dengan amal shaleh.” Perkara dunia tidak akan menjadi jaya dan lebih baik melainkan dengan harta, sebagaimana perkara akhirat akan menjadi kuat dan lebih baik jika dicapai dengan amal shaleh. 5. Khawatir Terhadap Dunia dan Akhirat ripen 08 oe dari Utsman ra. sebagai berikut = a Sed ) ay ed gad, erry aap RS as Aa Ub Eas “Khawatir memikirkan dunia akan membuat hati menjadi gelap. sedangkan khawatir memikirkan akhirat akan membuad hati men- jadi bercahaya.” 6. Ilmu dan Kemaksiatan Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ali ra. sebagai berikut : tae stn Rint SOLS IG 46K re pile § CS Seb N 2 46 af 4 Ait, 7 EZ, . Ae 23) Ei eS Cx gil Anal N25 vle “Barangsiapa yang mencari ilmu, maka saris Jang akan dida- patkan, dan barangsiapa yang mencari kemaksiatan, maka neraka- lah yang akan didapatkannya (pula).” Maksudnya, barangsiapa yang disibukkan dengan menuntut ilmu-ilmm agama dan dunia (yang bermanfaat), maka pada hakekatnya ia telah mencari surga dan ridha Tuhan. Sebaliknya, orang yang disibukkan dengan perbuatan maksiat, maka pada hakekatnya ia ingin merasakan pedihnya adzab neraka 26 Sysikh Mubemmad Nawal Tou Umar Al-Jawi — Nasha-thul “Ibod dan murka Allah SWT, 7. Orang Yang Mulia dan Orang Yang Bijaksana Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Yahya bin Mu’adz ra. dise- butkan = ped bl ate ent 4174 ‘¥ 1 efi Zoe “Orang yang mulia tidak akan berani berbuat durhaka — Alla dan orang yang bijaksana tidak akan mengutamakan dunia daripada akhirat.” Orang yang mulia adalah orang yang berakhlakul karimah, yang me- muliakan dirinya dengan cara meningkatkan ketakwaan dan kewaspadaan dalam menghadapi semaraknya kemaksiatan. Adapun yang dimaksud dengan orang bijaksana itu adalah orang yang tidak mengutamakan kemewahan dunia dan yang menahan nafsunya dari segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya. 8. Ketakwaan dan Duniawi _ Diterangkan dari Al A’masyi ra. sebagai berikut : ‘ Beh oil 1B Sense Lv Oey CASAC ADO windy 7 dit nce An? US Ge if “Barangsiapa yang bermodal taqwa, maka lidahnya akan menjadi kaku untuk menyebutkan keuntungan agamanya, dan barangsiapa yang bermodal dunia, maka lidahnya juga tidak akan sanggup menghitung kerugian agamanya.” Orang yang selalu berpegang teguh pada ketakwaan, menjunjung tinggi perintah Allah dan menjauhi segala bentuk kedurhakaan, serta berbuat sesuai dengan tuntunan syari’at, maka ia akan mendapatkan kebajikan yang sangat besar sekali. Sedangkan orang-orang yang berbuat diluar tuntunan syari'at, maka ia akan mendapatkan kerugian yang sangat besar (pula), sehingga tak @ Nasha-ihul ‘Thad — Syaikh Mubammad Nawawi Ibu Umer AlJawi 27 terhitung jumlahnya. 9. Memperturutkan Hawa Nafsu dan Takabbur tea dari Sufyan Ats Tsauri ra. : Cin tthe OS nf SED sees ce rete server me deine by eee “Setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, itt masih dapat diharapkan ampunannya. Tetapi setiap ‘kedurhakaan yang muncul karena adanya rasa takabbur, maka jJangan diharap ampunannya. Karena kedurhakaan iblis iru timbul dari adanya sifat takabbur, sedang kesalahan Adam as. itu adalah memperturutkan hawa nafsu.” ‘Sufyan Ats Tsauri adalah maha guru dari Imam Malik. Hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa setiap perbuatan maksjat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, misalnya adanya keinginan untuk melakukan sesuatu, maka hal itu masih dapat diampuni. Sebaliknya, kemaksiatan yang muncul akibat dari rasa takabbur, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat diampuni. Karena kemaksiatan yang terjadi dari adanya rasa takabbur itu berawal dari iblis, ia merasa lebih baik daripada junjungan kita Nabi Adam as. Sedangkan kesalahan junjungan kita Nabi Adam as. itu sebagai akibat dari dorongan hawa nafsu untuk merasakan sesuatu, yaitu keinginan untuk merasakan le- zatnya buah dari pohon yang telah dilarang oleh Allah SWT. 10. Bangga Dengan Kesalahan dan Bersedih Dengan Ketaatan i rey yang diriwayatkan dari sebagian ahli Zuhud berikut ini : Bs CNG sid 62 7% Be aole omeuniee VG chee pee 5 Cast ge eg af LSA ls at ait at pb? Babe al 4 Sep SE 23 Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jowi —Nasha-thul ‘Thad & byt Ahal lange yt Dra aye HLVAS “Barangsiapa merasa bangga dengan perbuetan dosanya, maka Allah akan melemparkannya ke dalam neraka dalam keadaan ketakutan. Dan barangsiapa bersedih (khawatir) terhadap ketaatan yang telah dilakukannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dalam keadaan bahagia.” Ahli Zuhud adalah orang-orang yang membuang jauh-jauh (tidak me- mentingkan lagi) segala urusan dan kemewahan duniawi. Mereka memanfaat- kan dunia hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya saja tidak lebih. Hadits tersebut diatas menunjukkan, bahwa barangsiapa yang merasa bangga dengan berbuat dosa, merasa senang dengan perbuatannya itu meskipun harus menanggung dosanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, sedang ia dalam keadaan sangat ketakutan. Karena ia seharusnya bersedih dan menyesali perbuatannya itu seraya memohon ampun kepada Allah SWT. agar dosanya diampuni. Dan barangsiapa yang berbuat ketaatan dengan disertai perasaan sedih karena takut kepada Allah karena telah mere- mehkan apa yang telah diwajibkan-Nya, maka ia akan memasuki surga dengan penuh kebahagiaan. Orang yang seperti ini berarti telah melakukan dua kebajikan, yaitu ketaatan itu sendiri dan penyesalannya atas dosa yang telah diperbuatnya. il. Larangan Menganggap Ringan Dosa Kecil Diriwayatkan dari sebagian hukama sebagai berikut : oe dn CEES EUS al OPN eS eal “Janganlah kalian menganggap ringan dosa-dosa kecil, Karena sesungguhnya dari situlah lahirnya dosa-dosa besar.” Bahkan kemurkaan (adzab) Allah itu pun kadang-kadang ditimpakan karena sebab dosa yang kecil. 12. Dosa Yang Ringan dan Dosa Yang Berat Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut : Nasha-thut “tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jawi 29 TEP EP Micelle PCD wolle in 55.2 535 “Dosa yang ringan janganlah dianggap ringan a Bath terus-menerus dan dosa yang berat itu jangan dianggap besar bila selalu disertai memohon ampun (kepada Allah).” Dosa yang ringan itu akan menjadi besar, jika hatinya tetap berkehendak untuk mengerjakannya terus-menerus, karena niat untuk berbuat maksiat itu pun termasuk dosa yang tersendiri. Dan dosa yang berat im jangan dianggap besar, jika selalu memohon ampunan kepada Allah SWT. atas dosa-dosanya itu. Maksudnya, bertaubat kepada Allah dengan sebenar-be- narnya sesuai dengan syaratnya. Taubat itu dapat menghapuskan dosa, meski- pun telah mencapai setinggi langit. Hadits tersebur diatas diriwayatkan oleh Imam Ad Dailami yang ber- sumber dari Ibnu Abbas dengan susunan kalimat yang akhir daripada kalimat yang awal. 13. Keinginan Abli Makrifat dan Abli Zuhud Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah pernyataan berikut ini : peoyee Dap Sines HE yi F 1G pe iid e's 465 yi “Keinginan ahli makrifat ita adalah memuji, sedang keinginan ahli zuhud itu adalah berdoa, karena keinginan orang yang arif adalah untuk mendapatkan pahala Allah, sedang orang yang zuhud adalah kemanfaatan dirinya.” Orang yang arif menghabiskan hari-harinya untuk mengagungkan sifat- sifat Allah SWT. Sedang orang yang zuhud (meninggalkan segala bentuk urusan dunia), itu selain berdoa, ia juga senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah demi untuk mendapatkan kebaikan dari-Nya. ‘Orang yang arif tidak pernah memikirkan pahala dan surga yang akan didapatinya, ia hanya memikirkan tentang keagungan Tuhannya. Sedang orang yang zuhud itu selalu mencari untuk kemaslahatan dirinya sendiri, yaitu pahala dan surga. Jadi, perbedaan antara keduanya itu, jika zuhud tujuannya tidak lain adalah bagaimana caranya ia bisa mendapatkan bidadari. 30 Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jawi — Nasha-ihul ‘Thad Scdangkan tujuan orang yang arif itu adalah bagaimana caranya agar ia terhindar dari segala bentuk penghalang (tirai). 14. Orang yang Dangkal Pengetahuannya dan yang Belum Mengenal Dirt Seetinae yang diterangkan dadri ie hukama berikut ini : oe a E ety Sait “G3 maNtS 7247 au Gas eb aly DG olan Me a Sih xulhhi - 44 paella? as i Sips TL DS AS ZS “Barangsiapa mengira, bahwa penolongnyalah yang lebih gi daripada Allah, maka sedikit sekali pengetahuannya tentang Dzat Allah SWT. Dan barangsiapa mengira bahwa musuhnya itu lebih kejam dari nafsunya, maka berarti pengetahuan tentang dirinya sendiri hanyalah sedikit.” Barangsiapa menyangka bahwa ada penolong lain sclain Allah SWT. yang lebih dekat kepada dirinya dan lebih banyak pertolongannya, maka berarti ia jauh dari Allah (Karena tidak mengetahui-Nya), Adapun orang yang tidak memahami akan kekuatan (keganasan) hawa nafsunya sendiri yang selalu membimbingnya ke dalam perbuatan dosa, berarti ia tidak menya- dari bahwa musuhnya yang paling jahat itu sebenarnya adalah nafsunya sen- diri. 1S. Lisan dan Hati Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra. mengenai tafsiran ayat berikut ini : Z pels 4 aS CBA “Tampakiah kehancuran di daratan dan di lautan, akibat perbua- tan jahil tangan-tangan manusia sendiri.” ines beliau menyaiaken: 4 4 Lig feed 4 (ALEK PCRS ‘3 55 21) aly & ans A Nosho-thel “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Thou Umar Al-Fawi 31 Ake SK LG iby f pee An eh “Daratan adalah lisan, sedangkan latdan adalah hati. Maka apa- bila lisan telah rusak, maka manusia pun akan menangisitya, Dan apabila katinya yang rusak, maka Malaikat yang akan mena- ngisinya.” Rusaknya lisan adalah seperti melaknat (berbicara kotor), dan rusaknya hati adalah seperti menyombongkan diri (pamer). Dalam sebuah pernyataan diterangkan, bahwa hikmah dari diciptakannya lidah itu tidak lain hanyalah untuk mengingatkan hamba-hamba Allah agar jangan sampai mengucapkan s¢suatu kecuali masalah yang penting dan ber- manfaat. Dalam pendapat yang lain diterangkan bahwa segala bentuk ucapan dzikir tujuannya tidak lain hanyalah untuk mengingat Allah Yang Maha Esa. Begitu juga dengan hati, ia diciptakan hanya sendirian, sedangkan mata dan telinga diciptakan dalam keadaan berpasangan. Selain daripada itu, ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa kebutuhan pendengaran dan penglihatan itu lebih banyak daripada kebutuhan lisan. Lautan digambarkan dengan hati, karena sama-sama sangat dalam dan Tuas, 16. Syahwat dan Kesabaran Sebagaimana yang en dalam sebuah pernyataan berikut ini : O44 PA aA 4 MRS 5,4 4 Sse 5 \j 16 aN VA ANS) Lape 45D Fees G sy ea SF Sy 65 EM “Sesungguhnya syahwat itu dapat menurunkan derajat seorang raja menjadi budak, Dan kesabaran itu dapat mengangkat derajat seorang pembantu menjadi raja, tidakkah anda mengetahui kisah Yusuf dan Zulaikha?” Syahwat itu adalah keinginan dan kecintaan, padahal orang yang cinta terhadap sesuatu itu akan menjadi budak apa yang dicintainya itu. Sedangkan kesabaran itu adalah ketabahan, yang dengan kesabarannya itu sescorang 32 ‘Syalkh Muhammad Nawewi Tonu Umar AHJawi — Nasho-thul ‘Tbad 4 akan dapat mencapai apa yang dicita-citakannya, Dalam kisahnya, Zulaikha seorang permaisuri raja tertarik kepada Yusuf seorang pembantu, tapi dengan penuh kesabaran Yusuf dapat mengatasi segala bujuk rayu dan tipu muslihat Zulaikha. Dan pada akhirnya, Yusuf yang semmula hanya scorang pembantu itupun dapat menjadi raja. 17. Akal dan Hawa Nafsu Dalam sebuah pernyataan telah discbutkan sebagai berikut : Bays tt Wey G5 2444 Nietiad: S33) raat! o! pg AV GE bleh 3b Sac ea a x, v4 as Aor) Antes Vaaloleo ad “Berbahagialah orang yang selalu dalam bimbingan akalnya dan hawa nafsunya selalu dalam kendalinya. Dan celakalah orang yang selalu dikendalikan oleh hawa nafsunya sedang akalnya diam terkekang.” Orang yang mengutamakan. akal daripada hawa nafsunya, maksudnya adalah orang yang selalu mengikuti kehendak akalnya yang lurus, sementara nafsunya enggan melakukan segala apa yang telah dilarang oleh Allah SWT, yaitu perbuatan yang bertentangan dengan syara’. Sedangkan orang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya sementara akalnya terkekang, maksudnya adalah orang yang akalnya tidak lagi berfungsi untuk bertafakkur kepada Allah dan lebih mengutamakan kehendak hawa nafsunya. 18. Hati Yang Lembut dan Pikiran Yang Jernih Sebagaimana pernyataan berikut ini : Seb pbb Gp ay ab SI PMG JB i3 > 4S “Barangsiapa mau meningpatkan perbuatan dosa, maka hatinya akan menjadi lembut, dan barangsiapa yang meninggalkan per- buatan yang telah diharamkan (oleh Allah) dan memakan makanan yang halal, maka menjadi jernihiah pikirannya.” Hati yang lembut adalah hati yang dapat menerima nasihat agama dengan i Nasha-ihul ‘Tad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar AHawi 33

Anda mungkin juga menyukai