, # ;
Fe ee ALA
ey er ha
Syaikh Mubanrad Nastia Ibn rrar Aloo
NASHA-IHUL
TRAD
@ crramensa pressTERJEMAH
Indahnya berbagi NASHA-IHUL,
Ayo-membaca in TBAD
(Nasehat-Nasehat Bagi Sang Hamba)
Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi
Penerbit
GITAMEDIA PRESSTERJEMAH
NASHA-IHUL
Karya:
Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Tawi
Diterjemahkan oleh :
Abu Mujaddidul Islam Mafa
Cetakan I, tahun 2008
Jsi Buku 336 hal. Sett. Il x 17.5 cm;
‘Typeset 10.5 pt. CG Times
Tata Letak :
Zainal Arifin M. SAg.
Khat Arab :
Ahmad Sururi
Prak-Cetak :
Abdullah
Desain Sampul :
Widya Computer
Penerbit =
GITAMEDIA PRESS
Surabaya
Dilarang menggandakan a@lau mengcopy
sebagian atau seturuh isi buku ini
tanpa izin dari penerbit
(All rights reserved)
Kata Pengantar
&
Segala puja dan puji syukur hanya kami tujukan kepada Allah SWT,
karena hanya dengan rahmat serta hidayah-Nya semata kami mampu
mengalih bahasakan kitab “Nasha-Thul Ibad” buah karya ulama besar
Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar ALJawi.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpal.kepada Nabi Muhammad
Saw. beserta segenap keluarga dan para sahabat serta umat beliau semuanya.
“Nasha-Ihul ‘Ibad” merupakan sebuah kitab yang sarat dengan
petunjuk bagi para hamba yang beriman, dalam hubungannya dengan sang
Khaliq Rabbul ‘Izzati, Allah SWT, terhadap sesama manusia, terutama
dalam masalah beribadah dan bertaqarub kepada-Nya. Di dalamnya juga
terkandung tentang cara-cara untuk menggapai ridha Allah dan mendapatkan
balasan yang setimpal di sisi-Nya, yakni surga-Nya yang penuh dengan
kesenangan dan kedamaian.
Kami sengaja mengalih bahasakan kitab ini ke dalam Bahasa Indone-
sia dengan tujuan agar lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami. Dan.
yang paling penting isi dan kandungan nasehat dalam Kitab ini dapat
diamalkan sesuai dengan tuntunan syariat Islam demi kebaikan kita bersama.
Akhirnya, kepada Allah kami memohon, semoga dalam penyusunan
kitab ini senantiasa disertai dengan hidayah dan ‘inayah-Nya sehingga dapat
bermanfaat bagi seluruh umat Islam pada umumnya, dan bagi penyusun
khususnya.
Penterjemah
Abu Mujadidul Islam MAFA
4 Nasha-ihul ‘Ibad — Sysikh Muhammad Nawawi Tbnw Umar Al-Jawi 5Syaikh Muhammad Nawawi Ionu Umar Afewi — Nasha-thul “Ibad &
Kata Pengantar
Daftar Isi ...
Daftar Isi
Pendahuluan .........
Bagian Pertama
PETUNJUK YANG MEMUAT DUA PERKARA .
. Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama .
. Dekat Dengan Ulama dan Patuh Pada Hukama .
. Mati Tanpa Iman, Bagaikan Mengarungi Samudera Top
5 Khawati “Terhadap Dunia dan Akhirat
. Memperturutkan Hawa Nafsu ‘dan Takabbur
. Bangga Dengan Kesalahan dan Bersedih Dengan Ketaatan
. Larangan Menganggap Enteng Dosa Kecil ..
. Dosa Yang Ringan dan Dosa Yang Berat ..
. Keinginan Abli Ma’rifat dan Ahli Zuhud
|. Orang Yang Dangkal Pengetahuannya dan Yang Belum Me-
. Lisan dan Hati
. Akal dan Hawa Nafsu ..
. Hati Yang Lembut dan Pikiran Yang a
. Mentaati Perintah Allah dan Menjauhi ‘Larangan-Nya
. Cara-cara Untuk Menyempurnakan Akal .
. Pandai Cendekia dan Orang Yang Bodoh
. Mendekatkan Diri pate Allah dan ont renner Diri Dari
Iimu dan Kemaksiatan .
Orang Yang Mulia dan Orang Yang Bijaksana .
Ketakwaan dan Duniawi .
ngenal Dirinya .
Syahwat dan Kesabaran
Manusia ..
A Nadha-ihul “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Fawi. Tanda-tanda Ma’rifat dan Adanya Kehidupan ......
- Sumber Perbuatan Dosa dan Pokok Segala Fitnah .
- Sadar Akan Kekurangan dan Kelemahan Dirinya .
. Kufur Nikmat dan Berteman Dengan Orang Bodoh
- Dunia dan Sakaratul Maut ...
. Berdoa dan Memohon Ampun .
. Cinta Kepada Allah Melebihi Cintanya Kepada Dirinya
Sendiri swewsaaaedantie
). Nikmatnya Dekat Kepada Allah dan Pahitnya Jauh Dari-
Nya... eee Seiatenren
Bagian Kedua
PETUNJUK YANG MEMUAT TIGA. PERKARA .
. Larangan Berkeluh Kesah, Susah Duniawi, dan Merendah
Terhadap Orang Kaya stnttenedeeeneeeeersidecel sdcaserenseceee.
» Tiga Hal Akan Terwujud Dengan Tiga Cara
+ Bagian Dari Akal, Iimu dan Penghidupan
« Agar Dicintai Allah, Malaikat dan Manus;
. Islam, Ketaatan dan Kematian...
- Tipu Daya Kenikmatan, Sanjungan,
Tobung - 2000.
- Hak-hak Orang Yang Berakal
- Tiga Perkara Yang Menentukan .
- Hidup, Perpisahan, dan Imbalan 5
. Orang-orang Yang Mendapat Pertolongan Allah Pada Hari
Kiamat
+ Tiga Cara Mencapai Cima Allah SWT .
- Cara Praktis Menghilangkan Pikiran Stres
- Tata Krama, Kesabaran dan Wara’.......
- Taqwa, Menjaga Lisan dan Meneliti Makanan
- Sebab-sebab Imu Bermanfaat
- Tanda-tanda Orang Yang Berbahagia ..
. Perkara-perkara Yang Menyebabkan Celaka ,
. Tiga Perkara Merupakan Bekal AKhirat ..
. Dosa Kecil, Rizgi dan Musibah
. Makanan, Pakaian, dan Perumahan
. Kekayaan, Kekuatan dan Kemenangan
. Ciri-ciri Orang Yang Beriman..
. Cinta, Takut dan Malu Kepada Allah .
. Masyarakat, Pemimpin dan Penduduk
. Menguasai, Dikuasai, dan Mengimbangi .
|. Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat
. Tiga Cara Mencapai Zuhud...
. Cara Bersikap Ramah Kepada Allah Swt
. Bagian Dari Kalimat Zuhud
. Makna Yang Terkandung Dalam Kalimat Zuhud .
. Pembungkus Agama
. Jati Diri Manusia ...
. Cara Memperkuat Hafalan
. Pagar Diri Dari Pengaruh Syaitan .
. Tempat Penyimpanan Allah Swt. .
|. Hari, Bulan dan Amal Perbuatan Yang Paling Baik
. Ciri-ciri Orang Yang Baik
. Perkara-perkara Yang Menggembirakan .
. Tersesat, Sengsara dan Terhina ..
- Buah Dari Ma’rifat.<......
- Cinta, Iffah dan Pangkal Keyakinan
. Pokok Cinta Kepada Allah Swt. ..
- Bukti Cinta Yang Sesungguhnya
. Tamak, Ta’at dan Qona’ah ...
. _Keutamaan Orang Yang Ma’rifat Kepada Allah Swt.
55.
. Takut, Senang dan Dekat ...
. Tanda-tanda Orang Yang Ma’rifat Kepada Allah Swt.
. Tanda Lain Orang Yang Ma'rifat Kepada Allah
. Pokok Dari Segala Kebaikan Dunia dan Akhirat
. Makna Dari Ibadah.,........ soreeseenens
Perkara-perkara Yang Harus Dijauhi Orang Beriman .
Bagian Ketiga
PETUNJUK YANG MEMUAT EMPAT PERKARA ;
1. Petunjuk Rasulullah Saw. Kepada Abu Dzar Al Ghifari ....
. Sunnatullah, Sunnatur Rasul, dan Sunnah Waliyullah .
- Manusia Dalam Pandangan Allah, Dirinya Sendiri dan Da-
lam Pandangan Orang Lain
4 i Umar AlJawi
Sysikh Muhammad Nawawi Toru Umar Alawi — Nasho-fhul “Thad ah Nasha-ihul ‘Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar- Penyebab-penyebab Hati Gclap dan Terang
- Ucapan Tanpa Bukti Adalah Bohong -
. Tanda-tanda Kecelakaan dan Kebahagiaan
- Panji-panji Keimanan .....
» Induk Dari Segala Perbuatan
- Perbuatan Yang Dapat Menghanguskan
- Perkara Surga Yang Lebih Bagus Darinya
. Tanda-tanda Kaum Hukama..
- Kalimat Pilihan Dalam Kitabullal
- Kenikmatan Dibalik Musibah ....
. Kalimat Pilihan Dari Empat Puluh Ribu Hadits .
. Nabi Yahya as. Sang Panutan .
. Allah Maha Pengasih Tak Pilih Kasih
- Jalan Untuk Menuju Surpass aes
). Empat Perkara Terdapat Dalam Empat Perkara Lainnya
|. Perkara Yang Sedikitnya Dianggap Banyak
- Perkara Yang Hanya Dapat Diketahui Empat
- Keistimewaan Orang ‘Yang Ditimpa Musibah
. Perenggut Bagi Anak Cucu Adam
. Kesibukan-kesibukan Yang Tidak Bisa Lepas Dari Empat
Perkara Yang Paling Baik Diantara Yang Baik «2.2.2.0...
Perkara Yang Paling Jelek Diantara Yang Jelek ..
Perkara-perkara Yang Memberikan Rasa Aman ls
Penyempurna Amal Perbuatan Manusia ...... : 5
Hak Shalat, Puasa, Membaca Al Qur’an Dan Sedekah ....
Macam-macam Lautan .........0....2.
Kenikmatan Ibadah Dalam Empat Pe;
Lahirnya Fadhilah dan Batinnya Faridhah
Merindukan Surga dan Takut Akan Nerak:
Keutamaan Berdiam Diri............
Perkara Yang Dapat Menyamai Puasa,
PUNE crises
lat, Shadagah dan
nusia ..,
dan Perkara Ne-
raka Yang Lebih Jelek Darinya
- Perkara-perkara Yang Menegakkan Agama dan Dunia...,,
. Perbandingan Manusia Dengan Empat Nabi Dimata Allah
Perkara Lainnya ....
nS
7
18
ug
120
121
123
123
124
125
126
127
127
128
130
131
132
Syalkh Muhammad Nawawi Toou Umar AlTawi — Nasha-Dhul “Ibad #
35. Amal Perbuatan Yang Paling Berat
36. Waktu Bagi Orang Yang Berakal ...
37. Pengabdian Yang Menjadi Titik Tumpu Amal Perbuatan ..
Bagian Keempat
PETUNJUK YANG MEMUAT LIMA PERKARA
1, Lima Perkara Yang Tidak Boleh Diremehkan ;
2. Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya .
3. Anugerah dan Imbalan Yang Disiapkan Oleh Allah Swt. ..
4. Kegelapan Diantara Cahaya
5. Orang-orang Yang Berhak Menghuni Surga
6. Tanda-tanda Orang Yang Bertaqwa Kepada Allah
7. Kendala-kendala Terbentuknya Pribadi Yang Shaleh
8. Kemuliaan Nabi Muhammad Saw. .
9. Kiat-kiat Untuk Meraih Kebahagiaan
10. Lima Petunjuk Dalam Kitab Taurat .. :
ll. Jagalah Lima Perkara Sebelum Datangnya Lima Perkara
12. Akibat Perut Terlalu Kenyang
13. Pilihan Orang Yang Fakir dan Kaya.
14. Penawar Hati ...
15. Sasaran Pemikiran
16. Jalan Untuk Mencapai Hakekat Taqwa
17. Pelindung Terhadap Lima Perkara ....
18. Perkara-perkara Yang Berkaitan Dengan Harta
19. Tiada Harta Tanpa Disertai Lima Perkara Tercela
20. Kejelekan Sifat Tergesa-gesa, Kecuali Dalam Lima Hal ...
21. Perkara Yang Mencelakakan Iblis dan Membahagiakan
22. Perkara Yang Harus Tetap Dipegang Teguh ..
23. Lima Perkara Yang Paling Utama.......
24. Perkara Yang Terkandung Dalam Zuhud,
25. Perkara-perkara Yang Menyesatkan
26. Perkara Yang Dicintai dan Dilupakan Orang Pada Akhit
27. Tiada Keindahan Tanpa Adanya Lima Perkara .
fd Nashedhul ‘Thad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbou Umar ALJawiBagian Kelima
PETUNJUK YANG MEMUAT ENAM PERKARA
\. Perkara Asing Terdapat Pada Enam Tempat ..
. Golongan Yang Dilaknat Allah Swt., Rasulullah Saw. dan
Para Nabi Lainnya ..
» Perkara Yang Mengajak ‘Manns Ke Dalam Enam Hal ....
}. Perkara-perkara Yang Dirahasiakan Oleh Allah Swt.
- Rasa Takut Yang Dialami Oleh Setiap Orang Mukmin
. Bekal Untuk Mendapatkan Surga ...
- Enam Kenikmatan Dari Allah Swt.
Ea Golongan ‘Penguat Yang ‘in
» Perkara-perkara Yang Harus Ditakuti .
. Penyebab Rusaknya Hati .........
. Siksaan Allah Bagi Pecinta Dunia ..
- Akibat Buruk Yang Dialami Enam ‘Golongan
- Tanda-tanda Diterimanya Scbuah Pertaubatan
- Tipu Daya Syaitan Yang Paling Besar........
- Karunia Allah Yang Paling Baik ..
Bagian Keenam
PETUNJUK YANG MEMUAT TUJUH PERKARA ....
1.
2.
3.
4.
Golongan Yang Selalu Dinaungi Oleh Allah Swt.
- Ancaman Bagi Orang Yang Bakhil
Sebab Akibat Buruk ‘Yang Dapat Merusak Hati
Kalimat Yang Tertulis Dalam Harta Terpendam dan Anak
Yatim Pada Zaman Nabi Musa as.
. Perkara Yang Melebihi Segalanya
. Pandangan Nabi Saw, Tentang Dunia
- Wasiat Malaikat Jibril Kepada Rasulullah Saw,
. Golongan Yang Mendapat Murka’Allah Pada Hari Qiyamat
. Orang-orang Yang Matinya Termasuk Mati ari
. Pilihan Orang Yang Berakal . 2
Syaikh Muhammad Navawi Ibou Umar Al-Jawi — Nasha-thul ‘Thad #
Bagian Ketujuh
PETUNJUK YANG MEMUAT DELAPAN PERKARA.
. Perkara Yang Tidak Pernah Puas Terhadap Sesuatu
. Delapan Macam Perhiasan .
. Delapan Anugerah Dari ‘Allah Swt .
. Tanda-tanda Orang Yang Makrifat
. Kebaikan Tiada Berarti Tanpa Disertai Delage’ Perkan
Bagian Kedelapan
PETUNJUK YANG MEMUAT SEMBILAN PERKARA .
1. Induk Dari Segala Kesalahan
2. Tanda-tanda Orang Yang Beribadah
3. Anak Turun Iblis ..
4. Keutamaan Orang Yang
5. Menangis dan Keutamaannya ...........
Bagian Kesembilan
PETUNJUK YANG MEMUAT SEPULUH PERKARA
. Keutamaan Bersiwak (menggosok gigi) ...
. Anugerah Allah Swt. Yang Sangat Berharga .
it bp Belum Dianggap Baik Sebelum Diikuti Yang Lain-
fei -perkara Yang Paling Sia sia
. Sepuluh Perkara Yang Paling Baik ..
. Orang-orang Kafir Yang Mengaku Mukmin .
. Tahapan Menjadi Insan Kamil (Mu’min Yang Sempurna).
. Perkara Dunia Yang Tidak Layak Dicintai Ulama ...........
. Perkara-perkara Yang Paling Dibenci Oleh Allah Swt
. Macam-macam Kesejahteraan .
. Nama-nama Kitab Al Qur’an
. Nasihat-nasihat Lugman Al Hakim
. Hak-hak Bagi Orang Yang Bertaubat
. Teriakan Yang Setiap Hari Dilontarkan Oleh Bumi .
. Siksaan Bagi Orang Yang Banyak Tertawa ....
. _Ramuan Pembasuh Dosa dan Obat Penyakit Hati
. Kalimat-kalimat Yang Mengandung Hikmah ...
. Golongan Yang Tidak Akan Masuk Surga ..
|. Golongan Yang Tidak Diterima Shalatnya .
ad Nacha-ihnl ‘Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar Al-Jawi14
- Porkara Yang Harus Dikerjakan Ketika Masuk Masj
2.
22,
23.
24.
25.
26.
27.
. Para Kekasih dan Musuh Ibtis .......
29,
Keutamaan-keutamaan Dalam Shalat....
Cincin-cincin Abli Surga dan Ahli Neraka 302
‘Sepuluh Perkara Terdapat Dalam Sepuluh Tempat Yang Lain 307
Kebiasaan-kebiasaan Nabi Ibrahim as. ., +! SI
Keutamaan Membaca Shalawat Nabi Saw, 311
Sebab-sebab hati Menjadi Mati ..
Do’a-do'a Pada Malam Hari Arofah
Petunjuk Yang Terdapat Dalam Taurat
‘Syaikh Muhammad Nawawl Toou Umar Al-Jawi — Nashs-ihul ‘Ibad:
aR
' PENDAHULUAN
’ *
A a ae 1a Sey, Hy
MAY oie gi pede) ea
(AA NPAT APA Tl AA LZ
BS AL B21 545 Je PSE Say
oF _ z -ae
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi eke
Penyayang. Segala puji bagi Allah di setiap saat dan wakiu. pe
lawat dan salam sernoga tetap terlimpahkan kepada Reni fh
Saw, hamba yang paling mulia diatas sekalian para harn
iin, di Basma-
iltaahir Rahmaanir Rahim, disunnahkan untuk membaca
en ae mengerjakan semua peeiean the cam
a bacanya aat akan memulai su‘ : a
Be aiierensih sitions tersebut dengan bacaan sebagai
DP Ned Ae ha *
op Fly Adsl ale 5
“Dengan menyebut nama Allah pada permulaan sampai akhir
perbuatan ini.” ¢
Sua hates 4: bagi Allah disetiap :
Alhamdulillaahi Fii Kulli Hiinin, segala puji bagi wa Ktu,
i pada semua waktu, baik yang berjangka pendek maupun berjangka
pod i seti fi tak terbatas lamanya.
, dan di setiap masa, yakni masa yang a :
tea di athafkan pada lafadz Hiin, yang dalam ilmu nahwu disebut
Khash pada ‘Am. ‘ :
Wash Shalaatu, shalawat atau rahmat, yakni belas kasihan, baik yang
dari Allah atau yang lain-Nya- ;
Alaa Raswulihi, tenlimpahkan kepada Rasul-Nya yang diutus untuk
iia makhiuk.
“thad — Syaikh Muhammad Nawavi Tbou Umar AlJawiAsyrafil Khalgi, makhluk yang paling mulia, Yang dimaksud dengan
makhluk disini adalah semua yang telah diciptakan oleh Allah berdasarkan
kehendak-Nya dan dituntut oleh hikmah-Nya.
Wal Bariyyaat, dan semua hamba ciptaan Allah lainnya, yakni semua
marc ae atau segala apa yang ada di bumi. Pada garis besarnya
abi besar kita, mmamad Saw, adalah makhluk Allah ya ali
secara mutlak. li
Naskah di tangan Anda ini memuat berbagai-peri
; jab ¢ peringatan untuk memper-
siapkan diri menghadapi hari kiamat. ps a
Diantara isinya, terdapat peringatan berdua, yaitu masi: i iri
: . te it s ‘sing-masing terdiri
dari dua perkara, bertiga, sampai Dersepuluh. Jadi, jumlah seluruhnya ada
214 makalah, yang terdiri dari 45 khabar (hadits Nabi Muhammad Saw.).
Dan yang lainnya berupa atsar (perkataan Para sahabat Nabi Muhammad
Saw. atau para tabi’in).
Sebelumnya, disini kami akan memetik dengan mengemukakan
! dua
buah hadits yang mulia dan agung, yaitu :
Hadist Pertama :
’ Sebagaimana yang telah diriwayatkan kepadaku dari Al Alla
Syaikh Muhammad Al Khatib Asy Syami Al Madani Al idibhet sant
Tbnu Utsman bin Abbas bin Utsman, yang diterima dari para Syaikh beliau
dengan sanad yang muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al
Ghiffari ra. dari Rasulullah Saw, dalam ‘sabdanya yang menceritakan tentang
firman Allah dalam sebuah hadits Quasi yang artinya sebagai berikut :
“Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan ber-
buat zhalim (aniaya) atas diri-Ku dan Aku haramkan pula perbuat-
an itu pada kalian, maka janganlah kalian saling berbuat zhalim
(saling aniaya). Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungguhnya kalian
semua sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk, Maka mintalah
petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi petunjuk kepada
kalian, Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali kali-
an yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, nisca-
ya Aku akan memberi kalian makan. Wahai hamba-hamba-Ku,
kalian semua tidak bepakaian, kecuali orang yang Aku beri pakai-
an, maka mintalah pakatan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi
kalian pakaian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian
16 Syaikh Muhammad Nawawi Tbnu Umar Al-Jawi — Nashu-thul ‘tha a
berbuat dosa di malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni
segala dosa, maka mintaiah ampunan. kepada-Ku, niscaya Aku
akan memberi ampunan bagi kalian. Wahai hamba-hamba-Ku,
sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya
atas-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku. Wahai
hhamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara kalian berhati
taqwa sejumlah ketagwaan orang yang dahuiu dan sekarang, baik
‘manusia maupun jin, maka semua itw tidak akan menambah sedi-
kitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata
salah seorang diantara katian berhati jahat sejumlah kejahatan
orang-orang dari dahulu sampai sekarang, baik jin maupun manu-
sid, niscaya semuanya itu tidak akan mengueangi sedikitpun pada
kerajaan-Ku. Wahai hamiba-hamba-Ku, andaikata yang awal sam-
pai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat
untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap or-
ang akan permintaannya, niscaya semuanya itu tidak akan mengu-
rangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum
Jahit dimasukkan ke lautan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguh-
nya semua itu adalah perbuatan kalian yang Aku perhitungkan
untuk kalian, kemudian Aku akan memberikannya dengan penuh
kepada kalian. Maka, barangsiapa yang menemukan kebaikan
bersyukurlah kepada Allah dan’ barangsiapa menemukan selain
itu, maka janganlah mencela, kecuali pada dirinya sendiri.”
Hadits Kedua :
Adalah sebuah hadits yang diijazahkan kepadaku oleh Al Allamah As
Sayid Ahmad Al Marshifi Al Mishri, yang sebelumnya telah diijazahkan
pula oleh As Sayid Abdul Wahab bin Ahmad Farhat, yang bermadzab Syafi’i
dari para guru beliau secara berurutan sampai kepada Abdullah bin ‘Amr
bin Al Ash ra, yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad Saw, yaitu
sebagai berikut :
SIL SIL ASL AI oy DAIS EIS nt
2D 3 lero 3) aon Opener GSI
« Hof 4, 5 tpl Ee
ced" (LNs Ss Cae
“Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Tuhan Yang
Maha Penyayang, Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah mak-
A Nasha-ihul *Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibu Urear Al Jawi 17Asyrafit Khalgi, makhluk yang Paling mulia. Yang dimaksud dengan
makhluk disini adalah semua yang telah diciptakan oleh Allah berdasarkan
kehendak-Nya dan dituntut oleh hikmah-Nya.
Wal Bariyyaat, dan semua hamba ciptaan Allah lainnya, yakni semua
makhluk secara mutlak atau segala apa yang ada di bumi. Pada garis besarnya
Nabi besar kita, Muhammad Saw, adalah makhluk Allah yang paling utama
secara mutlak,
Naskah di tangan Anda ini memuat berbagaiperingatan untuk memper-
siapkan diri menghadapi hari kiamat. -
; Diantara isinya, terdapat peringatan berdua, yaitu masing-masing terdiri
dari dua perkara, bertiga, sampai bersepuluh. Jadi, jumlah seluruhnya ada
214 makalah, yang terdiri dari 45 khabar (hadits Nabi Muhammad Saw.).
Dan yang Jainnya berupa gtsar (perkataan para sahabat Nabi Muhammad
Saw. atau para tabi’in).
Sebelumnya, disini kami akan memetik dengan mengemukakan dua
buah hadits yang mulia dan agung, yaitu :
Hadist Pertama :
; Sebagaimana yang telah diriwayatkan kepadaku dari Al Allamah Asy
Syaikh Muhammad Al Khatib Asy Syami Al Madani Al Hambali, yaitu
Tbnu Utsman bin Abbas bin Utsman, yang diterima dari para Syaikh beliau
dengan sanad yang muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al
Ghiffari ra. dari Rasulullah Saw, dalam sabdanya yang menceritakan tentang
firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya sebagai berikut :
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan ber-
buat zhalim (aniaya) atas diri-Ru dan Aku haramkan pula perbuat-
4n itu pada Kalian, maka janganlah kalian saling berbuat zhalim
(saling aniaya). Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungeguhnya kalian
Sena sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah
Pelunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi ‘Petunjuk kepada
kalian, Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali kali-
an yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, nisca-
ya Aku akan memberi kalian makan. Wahai hamba-hamba-Ku,
kalian semua tidak bepakaian, kecuati orang yang Aku beri. ‘Pakai-
an, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi
kalian pakaian. Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungeuhnya kalian
16 Syailth Muhammad Navawi Tonu Umar Al-iowi — Nasho-ihul Thad a
berbuat dasa di malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni
segala dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku
akan memberi ampunan bagi kalian. Wahai hamba-hamba-Ku,
sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya
aias-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku. Wohai
hamba-hamba-Ku, andaikata salah seorang diantara kalian berhati
tagqwa sejumlah ketaqwaan orang yang dahulu dan sekarang, baik
manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan menambah sedi-
kitpun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata
salah seorang diantara kalian berhati jahat sejumlah kejahatan
orang-orang dari dahulu sampai sekarang, baik jin maupun manu-
sia, niscaya semuanya itu tidak akan menguyangi sedikitpun pada
kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikata yang awal sam-
pai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat
untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap or-
ang akan permintaannya, niscaya semuanya itu tidak akan mengu-
rangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum
jahit dimasukkan ke lautan. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguh-
nya semua itu adalah perbuatan kalian yang Aku perhitungkan
untuk kalian, kemudian Aku akan memberikannya dengan penuh
kepada kalian. Maka, barangstapa yang menemukan kebaikan
bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa menemukan selain
itu, maka janganlah mencela, kecuali pada dirinya sendiri.”
Hadits Kedua :
Adalah sebuah hadits yang diijazahkan kepadaku oleh Al Allamah As
Sayid Ahmad Al Marshifi Al Mishri, yang sebelumnya telah diijazahkan
pula oleh As Sayid Abdul Wahab bin Ahmad Farhat, yang bermadzab Syafi’i
dari para guru beliau secara berurutan sampai kepada Abdullah bin ‘Amr
bin Al Ash ra, yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad Saw, yaitu
sebagai berikut :
LIL CIN III OL AD
VBE SVM Aa bse ih
“for
“eas! "WEN GEES
“Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Tuhan Yang
Maha Penyayang, Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah mak-
‘& Nasho-ihul “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibna Umar Al-Tawi
17ttt
hluk yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh yang
ada di langit.”
Hadits tersebut diatas mengandung makna, bahwa orang-orang yang
menyayangi segenap makhluk yang ada di bumi, baik manusia maupun
binatang yang dilindungi, yaitu memperlakukan mereka dengan perlakuan
yang baik. Maka Allah akan menyayangi mereka yang melakukan perbuatan
itu. Sayangilah semua makhluk Allah Swt. semampu kamu, meskipun makh-
luk itu tidak berakal, dengan cara mengasihi dan mendoakan mereka agar
memperoleh limpahan rahmat dan ampunan Allah. Dengan cara itu, kalian
akan memperolch kasih sayang dari para Malaikat dan Kasih sayang dari
Allah yang justru limpahan-Nya akan merata ke penduduk langit, dimana
jumlahnya lebih banyak dari penduduk bumi ini. Seseorang tidak boleh
mendoakan s¢mua kaum muslimin, agar semua dosa mereka diampuni atau
mendoakan sescorang yang fakir, azar memperoleh seratus dinar, sedangkan
ia tidak mempunyai sarana untuk memperolehnya. Alasannya, bahwa hal
tersebut merupakan kasih sayang terhadap scsama makhluk. Dan hal itu
bertentangan dengan hukum syara’.
Imam Al Ghazali pernah dimimpikan oleh seseorang, beliau ditanya,
“Bagaimana perlakuan Allah terhadap tuan?” Beliau menjawab, “Allah Swt.
membawaku kehadapan-Nya, lalu Allah berfirman kepadaku, “Lantaran
apa Aku membawamu ke sisi-Ku?” Aku pun menyebutkan berbagai perbuat-
anku. Dia berfirman, “Kami tidak menerimanya, sesungguhnya yang Kami
terima darimu adalah pada suatu hari ada seekor lalat hinggap pada wadah
tintamu untuk meminumnya, padahal kamu scdang menulis, lalu kamu
menghentikan tulisanmu hingga lalat itu selesai meminumnya, kamu la-
kukan hal itu karena kasihan terhadap lalat tersebut.” Kemudian Allah
memerintahkan, “Bawalah hamba-Ku ini ke surga.”
Agar mendapatkan Husnul Khatimah (kebaikan di akhir hayat), maka
dianjurkan membiasakan berdo’a dengan do’a sebagai berikut:
a fey
A IE eG 46, LAL ox
+) yl ty!
4 eee ee aad shee cl a
a
0 al jp Vale hvey yo
245 ade
“Wahai Tuhanku, Muliakantah umex Muhammad ini dengan ke-
baikan pahala-Mu di dunia dan di akhirat, sebagai penghorma-
18 Syaikh Muhammad Newawi Ionu Umar Al-Jawi — Nasha-ihul ‘Thad &
tan bagi orang-orang yang menjadi wnatnya.”
Disamping itu, adalah membiasakan membaca do’a setelah shalat Qa-
bliyah Subuh, yakni diantara Subuh dengan Qabliyahnya, yaitu dengan doa
sebagai berikut :
WA Se A, Oelts, nt raat
an ele a arene ‘ell
ohe io — za he a
4 I Bech ia Re
F
soot
oh he AF
eats S44, yeh 243 Ages
—_
4 Kates
x
4at4,
pach Ge pa
bees hee SAM AD ye 9 Ba
ees. i OCHO LE a
473
AIBie EN Seg LOU aH
“Wahai Tuhanku, berikanlah ampunan bagi umat junjungan kami,
Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, kasihanilah umat junju-
ngan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, tutuplah ke-
jelekan umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai
Tuhanku, perbaikilah keadaan umat junjungan kami, Nabi Muham-
mad Saw. Wahait Tuhanku, baguskanlah wmat junjungan kami,
Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, sejahterakanlah umat
junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku, jagalah
umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. Wahai Twhanku,
kasihanilah umat junjungan kami, Nabi Muhammad Saw. dengan
kasih sayang yang menyeluruh, wahai Tuhan seru sekalian alam.
Wahai Tuhanku, ampunilah umat junjungan kami, Nabi Muhammad
Saw. dengan ampunan yang menyeluruh, wahai Tuhan seru sekali-
an alam. Wahai Tuhanku, lapangkanlah jalan umat junjeungan
kami, Nabi Muhammad Saw. dengan kelapangan yang meluas,
wahai Tuhan seru sekalian alam.”
Kemudian biasakanlah pula membaca doa sebagai berikut :
&& Nasho-ihul “Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Tonu Umar Al-Jawi 19i 20
ey {SPN Piag
ay ‘ he fF Bee
le a eg e
Jodie) i jes Ho DB ESS CL,
eee Lkpl Ay 8 04 2h on A? 4d,
SRB EE Si Joe SUS SB
tak oh BA de Ln
. peje bel io
“Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala
sesuatu, ampunilah segala sesuetu yang ada padaku dan janganlah
Engkau menanyakan kepadaku tentang segala sesueitu, janganlah
Engkau menghisabku tentang segala sesuatu dan berikanlah kepa-
daku segala sesuatu.”
Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar AlJawi — Nashathul ‘Tbad 4
ah
BAGIAN PERTAMA
PETUNJUK YANG MEMUAT
DUA PERKARA
Dra bagian yang pertama ini terkandung tiga puluh petunjuk, yaitu
empat khabar dan yang lainnya atsar. Khabar attalah sabda Rasulullah Saw,
sedangkan Atsar adalah perkataan para shahabat dan tabi’in.
1.
Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama
Rasulullah Saw. telah bersabda sebagai berikut :
A
- ee A ty eee Seca tn ate
cells saloon! ioe Mable yeas
dF
“Dua perkara yang tidak ada satupun dapat melebihi keraamaan
dari keduanya, yaitu, iman kepada Allah dan berbuat kebajikan
kepada kaum muslimin."
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut :
ZVI a ENE Ty ag pe ag ae
oe A ae to ide AS 2 Lee ot
a FOE it MAA, wf A Mh fae
Role Cabs ANE nad 6) ely
4
ZITO A AL AYIA Te a
o BIER BTFE SUB ESC
“Barangsiapa bangun pagi dengan maksud tidak untuk berbuat
zhalim (aniaya) kepada seseorang, maka perbuatan dosa yang
telah dilakukannya akan diampuni (oleh Allah). Dan barangsiapa
bangun pagi dengan maksud untuk menolong orang yang teraniaya
dan memenuhi kebutuhan orang muslim, maka ia akan mendapat-
A Nastia-ihul *Tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Toru Umar Al-Sewikan pahala sebagaimana pahalanya haji yang mabrur.”
Dan juga sabda Rasulullah Saw. :
Ed pn ME si Dall L i
well be, PENES) CE)
Bs BINA FBC: ate BENE eos soe 4s
Ayaan a AI Go aie a
tt 4G
“Orang-orang yang paling dicintai oleh Allah SWT. adalah or-
ang yang paling berguna bagi sesamanya, dan perbuatan yang
paling utama adalah membuat hati seorang mukmin menjadi se-
nang dengan menghilangkan rasa lapar, meringankan kesulitan
atau melunasi hutangnya, Dandua perkara yang tidak ada satupun
yang dapat melebihi kejahatannya, yaitu menyekutukan Allah dan
menyengsarakan kaum mustlimin.”
Menyengsarakan orang-orang muslim itu dapat berupa mengancam
keselamatan dirinya dan hartanya. Sena yang diperintahkan oleh Allah
itu pada dasarnya mengandung dua hal, yaitu mengagungkan Allah dan
berbelas Kasih kepada makhluk-Nya. Sebagaimana yang telah ditegaskan
oleh Allah di dalam firman-Nya sebagai berikut :
Ah evi SNS Zhe. oy «
SIND $e 3
“Tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat."
Dan firman-Nya pula :
Pe SN te a 1
5 ) *
Sys Yeas
“Hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku dan berterima kasihiah
kepada ibu bapakmu”.
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Al Qarni diterangkan bahwa
beliau berkata, “Saya bertemu dengan seorang pendeta ketika mengadakan
22
‘Syaikh Muhammad Nawawi Ibu Umar Al-Jawi — Nasho-hul ‘Ibad
suatu perjalanan, lalu saya bertanya kepadanya, “Wahai pendeta, perkara
apakah yang dapat mengangkat derajat seseorang?”
Maka ia menjawab, “Mengembalikan hak-hak orang yang dianiayanya
dan meringankan beban tanggung jawabnya. Karena amal pebuatan seorang
hamba tidak dapat diterima di sisi Tuhan, apabila ia masih mempunyai
tanggungan atau berbuat zhalim (terhadap sesamanya).”
2. Dekat Dengan Ulama dan Patuh Pada Hukama
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai ace :
ae OS pW LE
aegis ah i 3 SG B58
>
yh SON qi 4
“Hendaklah kalian berkumpul dengan ulama dan patuh pada
ucapan hukama, karena Allah SWT. akan menghidupkan jiwa
yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana ia menumbuhkan
(pepohonan) tanah yang gersang dengan air hujan.”
Hikmah adalah suatu ilmu yang bermanfaat, sedang hukama adalah
para ahli hikmah. Berdasarkan hadits ini, hukama adalah ahli hikmah yang
mengetahui Dzat Allah, senantiasa dalam kebenaran, baik dalam ucapan
maupun perbuatan. Adapun i/ama adalah orang alim (shaleh) yang menga-
malkan ilmunya. aut
Ath Thabrani juga telah meriwayatkannya dari Abu Hanifah sebagai
‘berikut:
ALLIES OD AIM A A? Alt t Pee
AGEN IES eA a5 a, acts Se
“Hendakiah kalian berkumpul (bergaul) dengan para pemimpin,
dan bertanyaiah kepada pare ulama dan dekatlah kalian dengan
4) para hukama.”
Dalam riwayat lain juga disebutkan :
Bins 27 Gy" re
MAAN IES RNS oat ie
& Nasho-ihull ‘Thad — Syaikh Muhammad Newawi Ibnw Umar ALJawi 23“Berkumpullah dengan para ulama, bersahabaitah dengan hukama
dan dekatlah dengan kubara."
Ulama dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Ulama, yaitu orang yang alim (pengetahuannya luas) tentang hukum-
hukum Allah dan mereka itu berhak memberikan. petunjuk (nasihar).
b. Hutkama adalah orang-orang yang hanya mengetahui Dzat Allah SWT.
Dekat dengan mereka dapat membuat watak menjadi terdidik, karena
dari hati mereka bersinar cahaya makrifat (mengenali Dzat Allah lebih
dekat lagi dan rahasia-rahasia yang lain) dan dari jiwa mereka terpantul
sinar keagungan ahi.
¢. Kubara, yaitu orang yang dianugerahi makrifat terhadap hukum-hukum
Allah dan terhadap Dzat Allah.
Berkumpul dengan orang yang alim (ahli Allah) dapat mendidik tingkah
laku menjadi lebih baik. Hal ini tidak lain karena pengaruh kebiasaan-
kebiasaan mereka yang tentunya lebih baik daripada dengan lisan. Jadi,
kebiasaan seseorang yang dapat bermanfaat bagimu, tentu akan bermanfaat
pula ucapannya bagimu. Begitu juga sebaliknya.
As Sahrawardi pernah meninjau ke sebagian masjid Al Khaif di Mina
‘Seraya memandang wajah orang-orang yang berada di dalamnya. Lalu beliau
ditanya olch sescorang, “Mengapa tuan memandang wajah-wajah orang
itu?” Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan bebera-
pa orang yang apabila memandang kepada orang lain maka orang yang
dipandangnya itu akan merasa damai (bahagia) dan saya lagi mencari orang
yang seperti itu.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut :
AEG Call seas SBI Ne OS BIS
Ai dis ails AS Pe ornrrase
ee si 7S 47, SENG * ie
yh aoe Caer acincans
“Akan bite suatu masa kepada umatku, dimana mereka mening-
galkan para ulama dan fugaha, maka Aliah akan menurunkan
Tiga macam adzab-Nya kepada mereka. Pertama, dicabutnya ber-
24 Syaikh Muhammad Nawawi Ibn Umar Ai-Jawi — Nasho-ihul ‘bad
om
kah dari segala usahanya, kedua, dijadikan-Nya penguasa yang
zhalim kepada mereka dan yang ketiga, mereka mati tanpa memba-
wa iman.”
3. Mati Tanpa Iman, Bagaikan Mengarungi Samudera Tanpa Kapal
Sayyidina Abu Bakar Ash sts Ta. Lie berkata :
A Oe et Mal AIA?
an 4 LG ane anes )
oe SENS 3 IF \>raU
“Barangsiapa masuk kubur (mati) dengan tanpa membawa bekal
(iman), maka ia bagaikan mengarungi samudera tanpa kapal.”
Ja pasti akan tenggelam dan tidak akan selamat, kecuali jika ia memang
diselamatkan oleh Allah SWT.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut :
at
Ie Merwe 6 soit
“Mayat di dalam kuburnya, bagaikan orang tenggelam yang me-
mohon pertolongan.”
4. Sayyidina Umar bin Khaththab dan Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
Menukil dari Syaikh Abdul Mu’thi As Samlawi, diriwayatkan dari
Umar ra, sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bertanya kepada Malaikat
“Jibril as. :
BISNIS. Sb. AES Sie
oe pers
we diel. tac 5 fae (ik SSC,
KI HLSLE: SEK
“Beritahukan kepadaku tentang keutamaan Umar. Maka Malaikat
Jibril menjawab, “Seandainya air laut menjadi tintanya dan pepo-
honan menjadi penanya, niscaya aku tidak akan sanggup menghi-
tungnya.” Lalu Nabi Muhammad Saw. bertanya lagi, “Sekarang,
beritahukantah kepadaku tentang kebaikan Abu Bakar?" Maka
4 Nasha-thul Ibed — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi 25Malaikat Jibril menjawab, “Umar hanyalah salah satu kebaikan
dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki Abu Bakar.”
Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam sebuah pernyataan sebagai
berikut :
Lf thy Teta Rist hddmws 44 fod 2
1 . i 4
ACS pha rSss JUY EAs
“Keluhuran dunia hanya dapat dicapai dengan harta, sedangkan
keluhuran akhirat hanya dapat dicapai dengan amal shaleh.”
Perkara dunia tidak akan menjadi jaya dan lebih baik melainkan dengan
harta, sebagaimana perkara akhirat akan menjadi kuat dan lebih baik jika
dicapai dengan amal shaleh.
5. Khawatir Terhadap Dunia dan Akhirat
ripen 08 oe dari Utsman ra. sebagai berikut =
a Sed ) ay ed gad,
erry aap RS as Aa Ub Eas
“Khawatir memikirkan dunia akan membuat hati menjadi gelap.
sedangkan khawatir memikirkan akhirat akan membuad hati men-
jadi bercahaya.”
6. Ilmu dan Kemaksiatan
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ali ra. sebagai berikut :
tae stn Rint SOLS IG 46K
re pile § CS Seb N 2 46
af 4 Ait, 7 EZ,
. Ae 23) Ei eS Cx gil Anal N25 vle
“Barangsiapa yang mencari ilmu, maka saris Jang akan dida-
patkan, dan barangsiapa yang mencari kemaksiatan, maka neraka-
lah yang akan didapatkannya (pula).”
Maksudnya, barangsiapa yang disibukkan dengan menuntut ilmu-ilmm
agama dan dunia (yang bermanfaat), maka pada hakekatnya ia telah mencari
surga dan ridha Tuhan. Sebaliknya, orang yang disibukkan dengan perbuatan
maksiat, maka pada hakekatnya ia ingin merasakan pedihnya adzab neraka
26 Sysikh Mubemmad Nawal Tou Umar Al-Jawi — Nasha-thul “Ibod
dan murka Allah SWT,
7. Orang Yang Mulia dan Orang Yang Bijaksana
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Yahya bin Mu’adz ra. dise-
butkan =
ped bl ate ent 4174 ‘¥ 1 efi Zoe
“Orang yang mulia tidak akan berani berbuat durhaka —
Alla dan orang yang bijaksana tidak akan mengutamakan dunia
daripada akhirat.”
Orang yang mulia adalah orang yang berakhlakul karimah, yang me-
muliakan dirinya dengan cara meningkatkan ketakwaan dan kewaspadaan
dalam menghadapi semaraknya kemaksiatan.
Adapun yang dimaksud dengan orang bijaksana itu adalah orang yang
tidak mengutamakan kemewahan dunia dan yang menahan nafsunya dari
segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya.
8. Ketakwaan dan Duniawi
_ Diterangkan dari Al A’masyi ra. sebagai berikut :
‘ Beh oil 1B Sense Lv Oey
CASAC ADO windy
7 dit nce
An? US Ge if
“Barangsiapa yang bermodal taqwa, maka lidahnya akan menjadi
kaku untuk menyebutkan keuntungan agamanya, dan barangsiapa
yang bermodal dunia, maka lidahnya juga tidak akan sanggup
menghitung kerugian agamanya.”
Orang yang selalu berpegang teguh pada ketakwaan, menjunjung tinggi
perintah Allah dan menjauhi segala bentuk kedurhakaan, serta berbuat sesuai
dengan tuntunan syari’at, maka ia akan mendapatkan kebajikan yang sangat
besar sekali. Sedangkan orang-orang yang berbuat diluar tuntunan syari'at,
maka ia akan mendapatkan kerugian yang sangat besar (pula), sehingga tak
@ Nasha-ihul ‘Thad — Syaikh Mubammad Nawawi Ibu Umer AlJawi 27terhitung jumlahnya.
9. Memperturutkan Hawa Nafsu dan Takabbur
tea dari Sufyan Ats Tsauri ra. :
Cin tthe OS nf SED
sees ce
rete server me deine by
eee
“Setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa
nafsu, itt masih dapat diharapkan ampunannya. Tetapi setiap
‘kedurhakaan yang muncul karena adanya rasa takabbur, maka
jJangan diharap ampunannya. Karena kedurhakaan iblis iru timbul
dari adanya sifat takabbur, sedang kesalahan Adam as. itu adalah
memperturutkan hawa nafsu.”
‘Sufyan Ats Tsauri adalah maha guru dari Imam Malik. Hadits tersebut
di atas menunjukkan bahwa setiap perbuatan maksjat yang muncul akibat
dorongan hawa nafsu, misalnya adanya keinginan untuk melakukan sesuatu,
maka hal itu masih dapat diampuni. Sebaliknya, kemaksiatan yang muncul
akibat dari rasa takabbur, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat diampuni.
Karena kemaksiatan yang terjadi dari adanya rasa takabbur itu berawal dari
iblis, ia merasa lebih baik daripada junjungan kita Nabi Adam as. Sedangkan
kesalahan junjungan kita Nabi Adam as. itu sebagai akibat dari dorongan
hawa nafsu untuk merasakan sesuatu, yaitu keinginan untuk merasakan le-
zatnya buah dari pohon yang telah dilarang oleh Allah SWT.
10. Bangga Dengan Kesalahan dan Bersedih Dengan Ketaatan
i rey yang diriwayatkan dari sebagian ahli Zuhud berikut ini :
Bs CNG sid 62 7% Be aole omeuniee
VG chee pee 5 Cast ge
eg af LSA ls at ait at pb?
Babe al 4 Sep SE
23 Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jowi —Nasha-thul ‘Thad &
byt Ahal lange yt
Dra aye HLVAS
“Barangsiapa merasa bangga dengan perbuetan dosanya, maka
Allah akan melemparkannya ke dalam neraka dalam keadaan
ketakutan. Dan barangsiapa bersedih (khawatir) terhadap ketaatan
yang telah dilakukannya, maka Allah akan memasukkannya ke
dalam surga dalam keadaan bahagia.”
Ahli Zuhud adalah orang-orang yang membuang jauh-jauh (tidak me-
mentingkan lagi) segala urusan dan kemewahan duniawi. Mereka memanfaat-
kan dunia hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya saja tidak lebih.
Hadits tersebut diatas menunjukkan, bahwa barangsiapa yang merasa bangga
dengan berbuat dosa, merasa senang dengan perbuatannya itu meskipun
harus menanggung dosanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka, sedang ia dalam keadaan sangat ketakutan. Karena ia seharusnya
bersedih dan menyesali perbuatannya itu seraya memohon ampun kepada
Allah SWT. agar dosanya diampuni. Dan barangsiapa yang berbuat ketaatan
dengan disertai perasaan sedih karena takut kepada Allah karena telah mere-
mehkan apa yang telah diwajibkan-Nya, maka ia akan memasuki surga
dengan penuh kebahagiaan. Orang yang seperti ini berarti telah melakukan
dua kebajikan, yaitu ketaatan itu sendiri dan penyesalannya atas dosa yang
telah diperbuatnya.
il. Larangan Menganggap Ringan Dosa Kecil
Diriwayatkan dari sebagian hukama sebagai berikut :
oe dn
CEES EUS al OPN eS
eal
“Janganlah kalian menganggap ringan dosa-dosa kecil, Karena
sesungguhnya dari situlah lahirnya dosa-dosa besar.”
Bahkan kemurkaan (adzab) Allah itu pun kadang-kadang ditimpakan
karena sebab dosa yang kecil.
12. Dosa Yang Ringan dan Dosa Yang Berat
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut :
Nasha-thut “tbad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jawi 29TEP EP
Micelle PCD wolle in 55.2 535
“Dosa yang ringan janganlah dianggap ringan a Bath
terus-menerus dan dosa yang berat itu jangan dianggap besar
bila selalu disertai memohon ampun (kepada Allah).”
Dosa yang ringan itu akan menjadi besar, jika hatinya tetap berkehendak
untuk mengerjakannya terus-menerus, karena niat untuk berbuat maksiat
itu pun termasuk dosa yang tersendiri. Dan dosa yang berat im jangan
dianggap besar, jika selalu memohon ampunan kepada Allah SWT. atas
dosa-dosanya itu. Maksudnya, bertaubat kepada Allah dengan sebenar-be-
narnya sesuai dengan syaratnya. Taubat itu dapat menghapuskan dosa, meski-
pun telah mencapai setinggi langit.
Hadits tersebur diatas diriwayatkan oleh Imam Ad Dailami yang ber-
sumber dari Ibnu Abbas dengan susunan kalimat yang akhir daripada kalimat
yang awal.
13. Keinginan Abli Makrifat dan Abli Zuhud
Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah pernyataan berikut ini :
peoyee Dap Sines HE yi
F 1G pe iid e's 465 yi
“Keinginan ahli makrifat ita adalah memuji, sedang keinginan
ahli zuhud itu adalah berdoa, karena keinginan orang yang arif
adalah untuk mendapatkan pahala Allah, sedang orang yang
zuhud adalah kemanfaatan dirinya.”
Orang yang arif menghabiskan hari-harinya untuk mengagungkan sifat-
sifat Allah SWT. Sedang orang yang zuhud (meninggalkan segala bentuk
urusan dunia), itu selain berdoa, ia juga senantiasa mendekatkan dirinya
kepada Allah demi untuk mendapatkan kebaikan dari-Nya.
‘Orang yang arif tidak pernah memikirkan pahala dan surga yang akan
didapatinya, ia hanya memikirkan tentang keagungan Tuhannya. Sedang
orang yang zuhud itu selalu mencari untuk kemaslahatan dirinya sendiri,
yaitu pahala dan surga. Jadi, perbedaan antara keduanya itu, jika zuhud
tujuannya tidak lain adalah bagaimana caranya ia bisa mendapatkan bidadari.
30 Syaikh Muhammad Nawawi Ibou Umar Al-Jawi — Nasha-ihul ‘Thad
Scdangkan tujuan orang yang arif itu adalah bagaimana caranya agar ia
terhindar dari segala bentuk penghalang (tirai).
14. Orang yang Dangkal Pengetahuannya dan yang Belum Mengenal
Dirt
Seetinae yang diterangkan dadri ie hukama berikut ini :
oe a E ety Sait “G3 maNtS 7247
au Gas eb aly DG olan
Me a Sih xulhhi - 44 paella?
as i Sips TL DS AS ZS
“Barangsiapa mengira, bahwa penolongnyalah yang lebih gi
daripada Allah, maka sedikit sekali pengetahuannya tentang Dzat
Allah SWT. Dan barangsiapa mengira bahwa musuhnya itu lebih
kejam dari nafsunya, maka berarti pengetahuan tentang dirinya
sendiri hanyalah sedikit.”
Barangsiapa menyangka bahwa ada penolong lain sclain Allah SWT.
yang lebih dekat kepada dirinya dan lebih banyak pertolongannya, maka
berarti ia jauh dari Allah (Karena tidak mengetahui-Nya), Adapun orang
yang tidak memahami akan kekuatan (keganasan) hawa nafsunya sendiri
yang selalu membimbingnya ke dalam perbuatan dosa, berarti ia tidak menya-
dari bahwa musuhnya yang paling jahat itu sebenarnya adalah nafsunya sen-
diri.
1S. Lisan dan Hati
Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra. mengenai tafsiran ayat
berikut ini :
Z
pels 4 aS CBA
“Tampakiah kehancuran di daratan dan di lautan, akibat perbua-
tan jahil tangan-tangan manusia sendiri.”
ines beliau menyaiaken:
4 4 Lig feed 4 (ALEK
PCRS ‘3 55 21) aly & ans
A Nosho-thel “Ibad — Syaikh Muhammad Nawawi Thou Umar Al-Fawi 31Ake SK LG iby f pee
An
eh
“Daratan adalah lisan, sedangkan latdan adalah hati. Maka apa-
bila lisan telah rusak, maka manusia pun akan menangisitya,
Dan apabila katinya yang rusak, maka Malaikat yang akan mena-
ngisinya.”
Rusaknya lisan adalah seperti melaknat (berbicara kotor), dan rusaknya
hati adalah seperti menyombongkan diri (pamer).
Dalam sebuah pernyataan diterangkan, bahwa hikmah dari diciptakannya
lidah itu tidak lain hanyalah untuk mengingatkan hamba-hamba Allah agar
jangan sampai mengucapkan s¢suatu kecuali masalah yang penting dan ber-
manfaat. Dalam pendapat yang lain diterangkan bahwa segala bentuk ucapan
dzikir tujuannya tidak lain hanyalah untuk mengingat Allah Yang Maha
Esa. Begitu juga dengan hati, ia diciptakan hanya sendirian, sedangkan
mata dan telinga diciptakan dalam keadaan berpasangan. Selain daripada
itu, ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa kebutuhan pendengaran
dan penglihatan itu lebih banyak daripada kebutuhan lisan.
Lautan digambarkan dengan hati, karena sama-sama sangat dalam dan
Tuas,
16. Syahwat dan Kesabaran
Sebagaimana yang en dalam sebuah pernyataan berikut ini :
O44 PA aA 4 MRS 5,4 4
Sse 5 \j 16 aN VA ANS)
Lape 45D Fees G
sy ea SF Sy 65 EM
“Sesungguhnya syahwat itu dapat menurunkan derajat seorang
raja menjadi budak, Dan kesabaran itu dapat mengangkat derajat
seorang pembantu menjadi raja, tidakkah anda mengetahui kisah
Yusuf dan Zulaikha?”
Syahwat itu adalah keinginan dan kecintaan, padahal orang yang cinta
terhadap sesuatu itu akan menjadi budak apa yang dicintainya itu. Sedangkan
kesabaran itu adalah ketabahan, yang dengan kesabarannya itu sescorang
32 ‘Syalkh Muhammad Nawewi Tonu Umar AHJawi — Nasho-thul ‘Tbad 4
akan dapat mencapai apa yang dicita-citakannya,
Dalam kisahnya, Zulaikha seorang permaisuri raja tertarik kepada Yusuf
seorang pembantu, tapi dengan penuh kesabaran Yusuf dapat mengatasi
segala bujuk rayu dan tipu muslihat Zulaikha. Dan pada akhirnya, Yusuf
yang semmula hanya scorang pembantu itupun dapat menjadi raja.
17. Akal dan Hawa Nafsu
Dalam sebuah pernyataan telah discbutkan sebagai berikut :
Bays tt Wey G5 2444
Nietiad:
S33) raat! o! pg AV GE bleh 3b
Sac ea a x, v4 as
Aor) Antes Vaaloleo ad
“Berbahagialah orang yang selalu dalam bimbingan akalnya dan
hawa nafsunya selalu dalam kendalinya. Dan celakalah orang
yang selalu dikendalikan oleh hawa nafsunya sedang akalnya diam
terkekang.”
Orang yang mengutamakan. akal daripada hawa nafsunya, maksudnya
adalah orang yang selalu mengikuti kehendak akalnya yang lurus, sementara
nafsunya enggan melakukan segala apa yang telah dilarang oleh Allah SWT,
yaitu perbuatan yang bertentangan dengan syara’. Sedangkan orang yang
dikendalikan oleh hawa nafsunya sementara akalnya terkekang, maksudnya
adalah orang yang akalnya tidak lagi berfungsi untuk bertafakkur kepada
Allah dan lebih mengutamakan kehendak hawa nafsunya.
18. Hati Yang Lembut dan Pikiran Yang Jernih
Sebagaimana pernyataan berikut ini :
Seb pbb Gp ay ab SI PMG
JB i3 > 4S
“Barangsiapa mau meningpatkan perbuatan dosa, maka hatinya
akan menjadi lembut, dan barangsiapa yang meninggalkan per-
buatan yang telah diharamkan (oleh Allah) dan memakan makanan
yang halal, maka menjadi jernihiah pikirannya.”
Hati yang lembut adalah hati yang dapat menerima nasihat agama dengan
i Nasha-ihul ‘Tad — Syaikh Muhammad Nawawi Ibnu Umar AHawi 33