Anda di halaman 1dari 73

TERAPI PEMBERIAN MIX JUS SELEDRI (Apium Graveolen L), JERUK

(Citrus) DAN PEPAYA (Papaya L) PADA PASIEN HIPERTENSI


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOGAGOMAN
KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Sarajan Terapan Gizi dan Dietetika
Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Oleh:
Taoshin Laura Aprilia Br. Manurung
NIM. 711331117044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Taoshin Laura Aprilia Br. Manurung

NIM : 711331117044

Jurusan : Gizi

Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua

sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila di kemudian hari ternyata Skripsi ini merupakan hasil karya orang

lain baik sebagian maupun keseluruhan maka saya bersedia menerima sanksi

berupa

pencabutan gelar akademik.

Manado, 15 Juli 2021

Yang membuat penyataan

Taoshin Laura A.Br. Manurung

LEMBARAN PERSETUJUAN

Skripsi

2
Terapi Pemberian Mix Jus Seledri (Apium Graveolens L), Jeruk
(Citrus) dan Pepaya (Papaya L) Pada Pasien Hipertensi
di Wilayah Kerja Puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu Barat

Oleh

Taoshin Laura Aprilia Br. Manurung


711331117044

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Nita R. Momongan, S.Pd, SST, M.Si tanggal :


NIP. 19720118 199403 2 001

Pembimbing II

Dr. Muksin Pasambuna, S.Pd, M.Si tanggal :


NIP. 19700918 199403 1 002

LEMBAR PENGESAHAN

3
Skripsi ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian Akhir
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Program Studi Gizi dan Dietetika
Jurusan Gizi sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Strata satu
pada tanggal 15 Juli 2021.

Ketua Penguji

Ana B. Montol, S.Pd, M.Si


NIP. 19660817 198903 2 002

Anggota Penguji

1. Yohanis A. Tomastola, SST, MPH 2. Nita R. Momongan, S.Pd, SST,


M.Si
NIP. 19740604 200501 1 003 NIP. 19720118 199403 2 001

Manado, 15 Juli 2021


Ketua Jurusan

Rudolf Boyke Purba, SKM, M.Kes


NIP. 19651209 198803 1 001

RIWAYAT HIDUP

4
A. Identitas
Nama : Taoshin Laura Aprilia Br. Manurung
Tempat, Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 9 April 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Status : Belum Menikah
Alamat : Jln. Parigi 7 No 14, Malalayang 1
B. Nama Orang Tua
Ayah : Umar Manurung, SH
Ibu : Repina Situmorang (Almh)
C. Riwayat Pendidikan
Tahun 2005 – 2006 : TK Katolik Assisi Tebing Tinggi
Tahun 2006 – 2011 : SD Katolik Assisi Tebing Tinggi
Tahun 2011 – 2014 : SMP Negeri 4 Kotamobagu
Tahun 2014 – 2017 : SMA Negeri 1 Kotamobagu
Tahun 2014 – 2017 : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Manado

KATA PENGANTAR

5
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan oleh karena adanya bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan

penyusunan skripsi ini tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Elisabeth N. Barung, M.Kes, Apt selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Manado yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti pendidikan Diploma IV Jurusan Gizi.

2. Rudolf B. Purba, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi yang telah banyak

memberikan pembinaan demi kelancaran proses belajar di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Manado.

3. Vera T. Harikedua, SST, MPH selaku Ketua Program Studi Diploma IV

Gizi yang telah banyak memberikan bantuan demi kelancaran proses

perkuliahan selama pendidikan di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Manado.

4. Yohanis Tomastola, SST, MPH, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan


Anggota Penguji I yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan
selama pendidikan serta memberikan saran, masukan untuk sempurnanya
skripsi ini.
5. Nita R. Momongan, S.Pd, SST, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan masukan, saran, kritikan dan waktu untuk membimbing

dan menyempurnakan skripsi ini.

6
6. Dr. Muksin Pasambuna, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan masukan, saran, kritikan dan waktu untuk membimbing dan

menyempurnakan skripsi ini.

7. Ana B. Montol, S.Pd, M.Si selaku Ketua Penguji yang telah memberikan

saran, masukan untuk sempurnanya skripsi ini.

8. Kepala Puskesmas Gogagoman dan seluruh staff yang telah memberikan

izin dan membantu dalam melakukan penelitian.

9. Ayahanda Umar Manurung, Ibunda Repina Situmorang (Almh), adik

(Natalia, Putri, Shinta, Roma, Bunga, dan Gabriel), tante dan om yang

selama ini memberikan doa, motivasi dan nasihat kepada penulis, serta

keluarga besar yang telah banyak membantu memberikan dukungan,

doa, dan semangat selama menjalani perkuliahan.

10. Diri sendiri yang selalu berusaha untuk mandiri, kuat, sabar dan tidak

pernah menyerah selama ini.

11. Rekan-rekan seangkatan program Sarjanan Terapan Gizi, sahabat Eva,

Sheren, Jelita, Joshua, Kak Gracia, Nadya dan Dwi terima kasih telah

mewarnai hidupku dan yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan

skripsi ini.

12. Responden yang telah bersedia memberikan diri, meluangkan waktu, dan

bantuan selama proses penelitian di wilayah kerja Puskesmas Gogagoman.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tak

sempat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi maupun dalam teknik penulisan.

7
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Manado, 15 Juli 2021

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
Halama Judul......................................................................................................................
Halam Pernyataan Keaslian Penelitian..............................................................................

8
Lembar Persetujuan..........................................................................................................
Lembar Pengesahan..........................................................................................................
Daftar Riwayat Hidup........................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................................
Daftar Tabel......................................................................................................................
Daftar Gambar.................................................................................................................
Daftar Lampiran.............................................................................................................
Abstrak...........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................
A. Hipertensi...............................................................................................................
B. Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya........................................................................
C. Pengaruh Pemberian Mix Jus Selderi, Jeruk, dan Pepaya...................................
D. Kerangka Konsep................................................................................................
E. Hipotesis Penelitian.............................................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................................
A. Jenis Penelitian....................................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................
C. Variabel Penelitian..............................................................................................
D. Definisi Operasional............................................................................................
E. Populasi dan Sampel............................................................................................
F. Alat dan Bahan....................................................................................................
G. Jenis Data.............................................................................................................
H. Cara Pengumpulan Data......................................................................................
I. Tahapan Pembuatan Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya.....................................
J. Jalan Penelitian/Prosedur Penelitian....................................................................
K. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................................
B. Hasil.....................................................................................................................
C. Pembahasan.........................................................................................................
BAB V. PENUTUP.........................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

9
LAMPIRAN....................................................................................................................

DAFTAR TABEL

Halaman

10
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi...........................................................................5
Tabel 2. Komposisi Pangan Indonesia Seledri, Jeruk dan Pepaya per 100 gr ...10
Tabel 3. Kandungan Gizi Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya 250 ml...............18
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................22
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.......................................22
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.................................23
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................23
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi...............................24
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Energi...........24
Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Karbohidrat...25
Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Protein..........25
Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Lemak...........25
Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Kalium..........26
Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Natrium.........26
Tabel 15. Klasifikasi Hipertensi Responden........................................................26
Tabel 16. Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol Pre Test dan Post Test........27
Tabel 17. Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi
Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya.......................................................27

DAFTAR GAMBAR

Halaman

11
Gambar 1. Kerangka Konsep..........................................................................13

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

12
Lampiran 1. Penjelasan Sebelum Persetujuan....................................................38
Lampiran 2. Informed Consent...........................................................................41
Lampiran 3. Formulir Food Recall 24 Jam.........................................................42
Lampiran 4. Master Tabel...................................................................................43
Lampiran 5. Uji Statistik.....................................................................................48
Lampiran 6. Permohonan Izin Penelitian............................................................55
Lampiran 7. Permohonan Persetujuan Penelitian Komisi Etik...........................56
Lampiran 8. Surat Selesai Penelitian..................................................................57
Lampiran 9. Dokumentasi...................................................................................58

Manurung, Taoshin, 2021. Terapi Pemberian Mix Jus Seledri, Jeruk dan
Pepaya Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu Kota Kotamobagu. (Di bimbing oleh Nita R.

13
Momongan, S.Pd, SST, M.Si sebagai pembimbing I dan Dr. Muksin Pasambuna,
S.Pd, M.Si sebagai pembimbing II ).

ABSTRAK

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah
arteri. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada pengaruh
terapi pemberian Mix Jus Seledri (Apium Graveolens L), Jeruk (Citrus) dan
Pepaya (Papaya L) untuk penurunan tekanan darah pada Pasien Hipertensi di
wilayah kerja puskesmas Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Kota
Kotamobagu.
Jenis penelitian ini yaitu pre eksperimen one-group pre test-post test design.
dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Gogagoman Kecamatan Kotamobagu
Barat Kota Kotamobagu, waktu pelaksanaan 12 September sampai 24 September
2021. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengumpulan data meliputi data
umum responden, tekanan darah asupan zat gizi. Disetujui oleh Komisi Etik
Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado No. 01/03/035/2021. Analisis
data menggunakan uji Paired T-Test karena data berdistribusi normal. Hasil
analisis diperoleh adanya perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi yang
dilakukan intervensi selama 7 hari. Sebelum dan sesudah diberikan terapi mix jus
seledri, jeruk dan pepaya yaitu tekanan darah sistolik 160 mmHg diastolik 91
mmHg dan sesudah yaitu tekanan darah sistolik 139 mmHg dan diastolik 84
mmHg.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah,
tekanan darah sistol p value = 0,000 (<0,05) dan diastol p value = 0,000 (<0,05)
pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian mix jus seledri, jeruk dan
pepaya

Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya

14
Manurung, Taoshin, 2021. The Treatment of Mixed Celery, Orange, and
Papaya Juice For Hipertension Patients in the working area of Gogagoman
Public Health Center, West Kotamobagu District, Kotamobagu City.
(Supervised by Nita R. Momongan, S.Pd, SST, M.Si as Supervisor I and Dr.
Muksin Pasambuna, S.Pd, M.Si as Supervisor II ).

ABSTRACT
Hypertension or blood pressure disease is a condition characterized by blood
pressure on the blood wall. This study aims to determine whether there is a
therapeutic effect of administering a mixture of Celery Juice (Apium Graveolens
L), Orange (Citrus) and Papaya (Papaya L) to reduce blood pressure. Blood
pressure in hypertension patients in the working area of Gogagoman Public
Health Center, West Kotamobagu District, Kotamobagu City.
This type of research is a pre-experimental group pre test-post test design.
Carried out in the Gogagoman Health Center Work area, West Kotamobagu
District, Kotamobagu City, the implementation time is 12 September to 24
Semptember 2021.The number of respondents as many as 30 people. Data
collection includes general data of respondents, blood pressure intake of
nutrients. Approved by the Health Research Ethics Commission of the Health
Ministry of Health Manado No. 01/03/035/2021. Data analysis used the Paired T-
Test because the data were normally distributed. The results of the analysis
showed that there were differences in blood pressure in hypertensive patients wo
underwent intervention for 7 days. Before and after being given mixed therapy
with celery, orange and papaya juice, the systolic blood pressure was 160 mmHg,
the diastolic was 91 mmHg and after the systolic blood pressure was 139 mmHg
and the diastolic was 84 mmHg.
Based on the results of the study, it can be concluded that there are differences
in blood pressure, systolic blood pressure p-value = 0,000 (<0,05) and diastolic
p-value = 0,000 (<0,05) hypertensive patients before and after administration of
mixed celery, orange, and papaya juice.

Keywords : Hypertension, Blood Pressure, Celery, Orange, and Papaya Juice


Mix

15
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah
arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja untuk mengedarkan darah
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Hal ini dapat mengganggu aliran darah,
merusak pembuluh darah, bahkan dapat menyebabkan penyakit degeneratif
hingga kematian (Medika, 2017). Menurut data World Health Organization
(2015) menunjukkan 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi artinya, 1
dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% diantaranya
yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap
tahunnya, diperkirakan tahun 2025 ada sekitar 1,5 miliar orang yang terkena
hipertensi.
Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang yang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasi (Kemenkes RI, 2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan menyatakan
prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun
sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan terendah di
Papua sebesar (22, 2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.303.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun
(31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi
hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi
dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,2% tidak
rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi
tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan.
Prevalensi penyakit hipertensi di Sulawesi Utara tahun 2018 yang didapat
melalui pengukuran berdasarkan umur ≥ 18 tahun memiliki nilai sebesar 33,12%.

16
Prevalensi nilai tertinggi penyakit tekanan darah tinggi terdapat pada kepulauan
Siau Tagulandang Biaro dengan nilai 21%, urutan kedua diikuti juga oleh Kota
Tomohon sebesar 18%, Minahasa 17%, Kotamobagu sebesar 15%. dan Bitung
memiliki nilai sebesar 14% yang menduduki tingkat terakhir untuk hipertensi dan
untuk prevalensi hipertensi di Kota Manado sebesar 11% (Riskesdas, 2018). Ada
dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi yaitu
terapi farmakologi dengan obat dan terapi nonfarmakologi dengan modifikasi pola
hidup sehari-hari dan kembali ke produk alami yaitu mengkonsumsi buah-buahan
yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi seperti mentimun dan
tomat (Erhandestria dan Tjiptaningrum, 2016). Banyak jenis tanaman obat yang
mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan salah satunya adalah
seledri. Seledri memiliki kandungan apigenin yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah dan phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau
merelaksasi pembuluh darah. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tekanan darah selain seledri adalah jeruk (citrus).
Kandungan buah jeruk (citrus) yaitu vitamin C, merupakan makanan yang
memiliki kandungan nutrisi dan rendah kalori. Dengan kandungan kalium
sebanyak 326 mg dan tidak mengandung natrium, makan buah ini merupakan
salah satu buah penurun tekanan darah terbaik serta dapat juga digunakan untuk
diet. Kemudian buah pepaya mengandung enzim papain, enzim ini dapat
mencegah protein arginine. L-arginine merupakan substrat untuk produksi
endothelial nitric oxide, regulator utama untuk tekanan darah arterial melalui efek
vasodilatasi potensial. L-arginine dapat disintesis dari L-citrulline melalui siklus
citrulline-NO yang menyebabkan peningkatan produksi endothelial nitricoxide.
Nitric oxide disintesis dari bagian dalam pembuluh darah menyebabkan relaksasi
pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah. Terapi jus cukup efektif
untuk mengendalikan hipertensi, jus kaya serat, vitamin C, kalsium, kromium dan
lemak essensial terbukti efektif meredam tekanan darah.
Kandungan serat yang tinggi didalam buah akan mengikat lemak dan kelebihan
garam. Kelebihan lemak dan garam ini akan dibuang bersama dengan kotoran,
kondisi inilah yang akan mengurangi resiko hipertensi secara alami. Beberapa

17
diantaranya yang dijadikan bahan untuk terapi jus dalam mengendalikan
hipertensi adalah seledri, jeruk dan pepaya. Hasil Angka Kecukupan Gizi 2019
kebutuhan mengkonsumsi natrium per harinya yaitu sesuai umur lansia sebanyak
1200 mg untuk laki-laki dan perempuan berusia lanjut dan kebutuhan dalam
sehari untuk mengkonsumsi kalium yaitu sebanyak 4700 mg untuk laki laki dan
perempuan yang berusia lanjut. Kebutuhan konsumsi natrium orang dewasa
sebanyak 1500 mg untuk laki-laki dan perempuan, konsumsi kalium untuk orang
dewasa sebanyak 4700 mg baik laki-laki maupun perempuan (Angka Kecukupan
Gizi, 2019). Berdasarkan manfaat-manfaat yang terkandung pada seledri, jeruk
dan pepaya maka penulis merencanakan untuk melakukan mix pada ketiga bahan
tersebut untuk mengetahui pengaruh terapi pemberian mix jus seledri, jeruk dan
pepaya dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh terapi pemberian mix jus seledri, jeruk dan pepaya untuk
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan di wilayah kerja
Puskesmas Gogagoman.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh terapi pemberian mix jus seledri (Apium Graveolens
L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya L) untuk penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui tekanan darah sebelum terapi pemberian mix jus seledri
(Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya L) pada pasien
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Kotamobagu Barat
Kota Kotamobagu.
2) Mengetahui tekanan darah sesudah terapi pemberian mix jus seledri
(Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya L) pada pasien

18
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Gogagoman Kecamatan
Kotamobagu.
3) Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemeberian
mix jus seledri (Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya
L) pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu.
4) Mengetahui asupan zat gizi makro, kalium dan natrium selama pemberian
mix jus seledri (Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya
L) pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu.

D. Manfaat Penelitian
1. Pihak Institusi
1) Menambah wawasan mengenai terapi pemberian mix jus seledri, jeruk dan
pepaya pada pasien hipertensi.
2) Sebagai tambahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu kesehatan pada
umumnya dan ilmu gizi pada khususnya.
3) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Puskesmas Gogagoman
Sebagai informasi tambahan mengenai terapi pemberian mix jus seledri,
jeruk dan pepaya sebagai alternatif bagi penderita hipertensi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Hipertensi.
2) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data acuan atau sumber data untuk
penelitian dan mendorong bagi yang berkepentingan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut khususnya subjek penelitian Hipertensi.

19
20

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013).
Hipertensi juga disebut sebagai pembunuh gelap atau silent killer karena
termasuk penyakit mematikan, yang pada pembuluh darah dan jantung yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan (Pudiastuti, 2013).
Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik yang melebihi dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, pada pemeriksaan berulang kali
(Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardovaskuler, 2015).

2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Join National Comitten on Detection Evolution and Treatment of
High Blood Pressure VIII dalam Bell et al, (2015) mengklasifikasikan tekanan
darah pada orang dewasa berusia 18 tahun atau ke atas sebagai berikut

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC


Tekanan Darah
Klasifikasi
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Pre Hipertensi 120-129 atau 80-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Derajat 2 ≥160 atau ≥100
Sumber : JNC, 2015
21

3. Patofisiologi
Dimulai dengan atherosklorosis gangguan struktur anatomi pembuluh darah
perifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh
darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plaque yang
menghambat gangguan peredaran darah perifer. Kekakuan dan kelambanan
aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang akhirnya
dikompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang
memberikan gambaran peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi (I M
Sutarga, 2017).
Tekanan darah meningkat saat terjadi vasokontradiksi, yaitu jika arteri kecil
(arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau
hormon didalam darah. Bertambahnya cairan didalam sirkulasi bisa
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat
kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan
air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan
darah juga meningkat (Triyanto, 2014).

4. Gejala dan Tanda


Berdasarkan penelitian, darah tinggi mulai terjadi sejak usia 20 hingga 30-
an, namun bisa juga darah tinggi mulai menunjukkan gejalanya sebelum usia
20-an. Sering sekali yang terjadi memang tidak dapat dengan jelas kita kenali,
namun ada beberapa gejala yang mungkin dapat diamati dengan baik. Gejala
akan semakin terlihat jelas ketika berumur 50-an, yaitu saat terjadi kompikasi
dan gejala berat lainnya. Namun, sering sekali penderita darah tinggi tidak
menyadarinya. Kondisi tubuh yang sehat, prima dan bukan tipe orang pemarah,
memang sering sekali membohongi analisis kesehatan yang sebenarnya. Pada
hal, sejatinya ia mengidap darah tinggi, inilah mengapa kita mengenalnya
sebagai the silent disease (Puspita, 2013).
Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita hipertensi yaitu
penglihatan kabur karena keruskan retina, nyeri pada kepala, mual dan muntah
22

akibat meningkatnya tekanan intra kranial, edema dependent, dan adanya


pembengkakan karena meniningkatnya tekanan kapiler (Pudiastuti, 2014).

5. Faktor Resiko
Menurut Aulia, R. (2018), faktor risiko hipertensi di bagi menjadi 2
kelompok yaitu :
1) Faktor yang tidak dapat diubah
Faktor yang tidak dapat berubah adalah :
a) Riwayat Keluarga
Seseorang yang memiliki keluarga seperti, ayah, ibu, kakak
kandung/saudara kandung, kakek dan nenek dengan hipertensi lebih
berisiko untuk terkena hipertensi.
b) Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada
laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
c) Jenis Kelamin
Dewasa ini hipertensi banyak ditemukan pada pria daripada wanita.
d) Ras/etnik
Hipertensi menyerang segala ras dan etnik.
2) Faktor yang dapat diubah
Kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan hipertensi antara
lain yaitu :
a) Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi karena
dalam rokok terdapat kandungan nikotin. Nikotin terserap oleh pembuluh
darah kecil dalam paru-paru dan diedarkan ke otak. Di dalam otak,
nikotin memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin
atau adrenalin yang akan menyemptkan pembuluh darah dan memaksa
jantung bekerja lebih berat karena tekanan darah yang lebih tinggi.
b) Kurang aktifitas fisik
23

Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas fisik
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara
keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara global.
c) Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki efek yang hampir sama dengan karbon monoksida,
yaitu dapat meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kental
dan jantung dipaksa memompa darah lebih kuat lagi agar darah sampai
ke jaringan mencukupi. Maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi
alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
d) Kebiasaan minum kopi
Kopi seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, termasuk
peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol darah karena kopi
mempunyai kandungan polifenol, kalium, dan kafein. Salah satu zat yang
dikatakan meningkatkan tekanan darah adalah kafein. Kafein didalam
tubuh manusia bekerja dengan cara memicu produksi hormon adrenalin
yang berasal dari reseptor adinosa didalam sel saraf yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah, pengaruh dari konsumsi kafein dapat
dirasakan dalam 5-30 menit dan bertahan hingga 12 jam.
e) Kebiasaan konsumsi makanan banyak mengandung garam
Garam merupakan bumbu dapur yang biasa digunakan untuk
memasak. Konsumsi garam secara berlebih dapat meningkatkan tekanan
darah, natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh
yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan. Natrium yang berlebih
dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga menyebabkan
edema atau asites, dan hipertensi.
f) Kebiasaan konsumsi makanan lemak
Lemak didalam makanan atau hidangan memberikan kecenderungan
meningkatkan kholesterol darah, terutama lemak hewani yang
mengandung lemak jenuh. Kolesterol yang tinggi bertalian dengan
peningkatan prevalensi penyakit hipertensi.
24

B. Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya


Seledri (Apium Graveolens L) adalah tanaman yang lazim digunakan
oleh masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai obat penurun tekanan darah.
Kandungan dari seledri tersebut terdapat senyawa flavonoid yang
berfungsi juga sebagai antioksidan untuk melemaskan otot-otot pada
pembuluh darah. Kandungan daun seledri memiliki kandungan Apigenin
yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Pthalides yang
dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah.
Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga memungkinkan
pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah (Citrus)
merupakan tumbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan vitamin C dan
merupakan makanan yang tinggi nutrisi dan rendah kalori. Dengan
kandungan kalium sebanyak 326 mg maka jeruk merupakan salah satu
buah penurun darah tinggi terbaik. Kandungan kalium pada jeruk sangat
dibutuhkan dalam untuk melacarkan perdaran darah serta kandungan
phytonutrient pada jeruk mampu meningkatkan aliran darah ke seluruh
tubuh termasuk ke otak.
Kandungan kalium dalam pepaya juga dapat menghambat Renin-
Angiotensin System (RAS) sehingga terjadi penurunan sekresi aldosteron
yang menyebabkan penurunan reabsorbsi natrium dan air secara langsung
pada ginjal. Magnesium yang terkandung dalam buah pepaya dapat
menghambat kontraksi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh
darah. Flavonoid bekerja sebagai penghambat ACE sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan TPR dan
penurunan tekanan darah (Saputra O dan Triola F, 2016). Buah papaya
mengandung karotenoid (provitamin A), vitamin C dan vitamin E yang
dapat berperan sebagai antioksidan yaitu untuk mencegah oksidasi
kolesterol yang sering menempel pada dinding arteri penyebab hipertensi
(Batin, dkk. 2017). Pada kondisi hipertensi ringan dan sedang terapi jus
25

pepaya dapat menurunkan tekanan darah sekitar 20 – 30 mmHg tanpa


menimbulkan efek samping. Sedangkan pada penderita hipertensi berat
dapat mengurangi jumlah obat dengan dosis yang rendah jika
menggunakan terapi jus pepaya. (Kusumayanti E, 2017).

Tabel 2. Komposisi Pangan Indonesia Seledri, Jeruk dan


Pepaya (per 100 gr)
Zat gizi Seledri Jeruk Pepaya
Energi (Energy) 23 Kal 45 kkal 46 kal
Protein (Protein) 1.0 g 0,6 g 0,5 g
Lemak (Fat) 0.2 g 0,2 g 12,0 g
Karbohidrat
4,6 g 11,2 g 12,2 g
(CHO)
Serat (Fibre) 2,0 g 1,4 g 0,4 g
Abu (ASH) 1,3 g 0,5 g 0,6 g
Kalsium (Ca) 50 mg 33 mg 23 mg
Fosfor (P) 40 mg 23 mg 12 mg
Besi (Fe) 1,0 mg 0,4 mg 1,7 mg
Natrium (Na) 64 mg 167 mg 4 mg
Kalium (K) 258,8 mg 472,1 mg 221,0 mg
Tembaga (Cu) 0.08 mg 160 mg 0,04 mg
Vitamin C 11 mg 49 mg 6 mg
Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017

C. Pengaruh Pemberian Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya


Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi tubuh, salah satunya
pembuluh darah yang mengalami kekakuan sehingga aliran darah menjadi
tidak lancar. Sensitivitas indera perasa pa8da individu dengan usia lanjut
juga mengalami penurunan sehingga cenderung lebih menyukai makanan
dengan takaran garam yang lebih tinggi. Kekakuan pada pembuluh darah
diakibatkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah, menyebabkan
tahanan vaskular perifer meningkat dan jantung akan memompa melawan
tahanan yang lebih besar secara kontiniu. Hal ini yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat (Sakdiyah, 2015). Mengkonsumsi asupan
natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan
dengan yang mengkonsumsi asupan natrium dalam jumlah rendah.
26

Mengkonsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat menurunkan


tekanan darah sistolik dan diastolik, kalium bekerja menarik cairan dari
bagian ektraselular dan menurunkan tekanan darah (Muliyati dkk,2011).
Dari data AKG 2019 kebutuhan mengkonsumsi asupan natrium
perharinya yaitu sesuai umur lansia (lanjut usia) sebesar 1200 untuk laki-
lai dan perempuan berusia lanjut dan kebutuhan dalam sehari untuk
mengkonsumsi asupan kalium yaitu sebesar 4700 mg untuk laki-laki dan
perempuan yang berusia lanjut (Angka Kecukupan Gizi, 2019).
Didalam seledri terdapat Apigenin berfungsi sebagai beta blocker yang
dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi
jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan
darah menjadi berkurang. Manitol dan apiin, bersifat diuretik yaitu
membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam
tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan
tekanan darah (Saputra O dan Triola F, 2016). Jeruk merupakan tumbuh-
tumbuhan yang memiliki kandungan vitamin c dan merupakan makanan
yang tinggi nutrisi dan rendah kalori. Dengan kandungan kalium sebanyak
326 mg maka jeruk merupakan salah satu buah penurun darah tinggi
terbaik. Kandungan kalium pada jeruk sangat dibutuhkan dalam untuk
melacarkan perdaran darah serta kandungan phytonutrient pada jeruk
mampu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak.
Kandungan kalium dalam pepaya juga dapat menghambat Renin-
Angiotensin System (RAS) sehingga terjadi penurunan sekresi aldosteron
yang menyebabkan penurunan reabsorbsi natrium dan air secara langsung
pada ginjal. Magnesium yang terkandung dalam buah pepaya dapat
menghambat kontraksi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh
darah. Flavonoid bekerja sebagai penghambat ACE sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan TPR dan
penurunan tekanan darah (Kusumayanti E, 2017). Pada kondisi hipertensi
ringan dan sedang terapi jus pepaya dapat menurunkan tekanan darah
sekitar 20 – 30 mmHg tanpa menimbulkan efek samping. Sedangkan pada
27

penderita hipertensi berat dapat mengurangi jumlah obat dengan dosis


yang rendah jika menggunakan terapi jus pepaya. (Saputra O,2016).
Keseimbangan energi merupakan selisih antara asupan energi yang dapat
dimetabolisasi dari total pemakaian energi. Energi didalam tubuh dapat
dikatakan seimbang apabila saat pemakaian energi setara dengan asupan
energi.
28

D. Kerangka Konsep

Pasien Hipertensi
Tekanan Darah

Terapi Mix Jus


Seledri, Jeruk dan
Pepaya

Faktor Resiko

1. Yang tidak dapat diubah : riwayat


keluarga, usia, jenis kelamin, ras
2. Yang dapat diubah : merokok,
kurang aktifitas fisik, konbsumsi
alcohol, kebiasaan minum kopi,
konsumsi makanan yang
menagandung garam, berlebih,
kebiasaan konsumsi makana yang
tinggi lemak

Ket : Variabel yang diteliti


Variabel tidak diteliti

Gambar 1. Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian
H0 = Tidak ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi pemberian
mix jus seledri, jeruk dan pepaya pada pasien hipertensi di Puskesmas
Gogagoman.
H0 = Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi pemberian jus
kombinasi seledri, jeruk dan pepaya pada pasien hipertensi di Puskesmas
Gogagoman
BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre Eksperiment One-Group Pretest-


Posttest Design yaitu suatu penelitian yang mengukur terlebih dahulu sebelum
memberikan perlakuan pada kelompok studi (pretest) dan akan diukur kembali
atau ditest kembali setelah diberikan perlakuan (posttest).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2020 sampai dengan
tanggal 24 September 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Gogagoman Kec.
Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu.

C. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Terapi Pemberian Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya
Variabel terikat : Tekanan Darah

D. Definisi Operasional
1. Penderita Hipertensi, seseorang yang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg.
2. Mix jus dilakukan dengan mengambil sari seledri, jeruk dan pepaya adalah
seledri 40 gram, sari buah jeruk 100 ml dan buah pepaya 100 gram yang
dicampurkan jadi satu menjadi jus kemudian hanya diambil sarinya.
Pemberian mix jus seledri, jeruk dan pepaya diberikan 1 hari 2 kali selama 7
hari.

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menderita penyakit
hipertensi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Gogagoman kecamatan
Kotamobagu Barat Kotamobagu.

14
15

2. Sampel penelitian
Sampel adalah bagian populasi yang diambil dengan cara tertentu, dimana
pengukuran dilakukan populasi. Teknik pengumpulan sampel purposive
sampling. Sampel penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
yaitu :
1. Kriteria Inklusi :
1) Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥80-89
mmHg.
2) Bersedia menjadi responden.
3) Dapat berkomunikasi dengan baik
2. Kriteria Eksklusi :
1) Mengkonsumsi obat anti hipertensi
2) Komplikasi penyakit lain
3. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus
besar sampel tunggal dengan ketetapan absolut, yaitu sebagai berikut:
Za ². PQ
n=

Keterangan :
n = Jumlah sampel yang akan dicari
Za = Nilai kemaknaan 1,96
P = Nilai prevalensi Hipertentensi daerah Kota Kotamobagu karena belum
ditetapkan maka digunakan 0,5
Q = 1-P = 1-0,5 = 0,5
1 , 96² x 0 ,5 x 0 ,5
n=
0 ,2²
3 , 84 x 0 , 5 x 0 , 5
n=
0 ,04
n=24
Apabila diperkirakan terjadi drop out sebesar 10%, maka besar sampel
dengan koreksi drop out adalah :
16

n
n=
(1−0 , 1)²
24
n= = 29,62 dibulatkan 30
(1−0 , 1)²
Berdasarkan perhitungan diatas, besar sampel minimal untuk penelitian
ini adalah 30 sampel penderita Hipertensi yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Gogagoman Kotamobagu.

F. Alat dan Bahan


1. Formulir PSP
2. Formulir Informed Consent
3. Alat Pengukur Tekanan Darah (Tensimeter)
4. Program Statistik (SPSS)
5. Recall 24 jam
6. Tabel Tekanan Darah
7. Laptop
8. Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya

G. Jenis Data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung.
a) Data Karakteristik responden (nama, jenis kelamin, umur,pekerjaan dan
alamat) yang diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan
menggunakan kuesioner data umum responden.
b) Tekanan Darah pasien, diperoleh melalui pengukuran menggunakan
Tensimeter jenis Nissei Blood Pressure Monitor.
c) Data Asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, kalium dan natrium
dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24 jam.
2. Data sekunder yaitu data gambaran umum tempat penelitian diambil melalui
profil Puskesmas Gogagoman.
17

H. Cara Pengumpulan Data


1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui keterangan data yang diperlukan
peneliti.
2. Dokumentasi
Pengambilan data secara dokumentasi mengenai data berupa catatan yang
diambil dari puskesmas yaitu sampel.
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat tensimeter oleh tenaga
kesehatan (perawat) untuk mengetahui tekanan darah pada pasien hipertensi
sebelum dan sesudah terapi pemberian pix jus seledri, jeruk dan pepaya.
4. Cara Pendistribusian Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya
a) Yang pertama peneliti mendatangi rumah masing-masing responden.
b) Memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan
maksud peneliti.
c) Bila responden bersedia maka dipersilahkan untuk menandatangani surat
pernyataan menjadi responden.
d) Setelah itu responden diberikan Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya 2 Cup
dalam sehari, pada pagi dan sore hari selama 7 hari perlakuan. 1 Cup 300
ml.

I. Tahapan Pembuatan Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya


1. Bersihkan seledri, dari akarnya dan cuci hingga bersih, kupas jeruk dan
pepaya.
2. Kemudian potong-potong seledri sebanyak 40 gr (rendam dengan air hangat
secukupnya), peras jeruk sebanyak 100 ml dan potong-potong pepaya 100 gr.
3. Lalu masukkan seledri dalam blender tambahkan air sebanyak 50 ml
kemudian saring.
4. Kemudian blender pepaya dan tambahkan 50 ml air.
5. Gabung ke 3 bahan tersebut dan tambahkan madu 10 ml lalu sajikan.
18

Tabel 3. Kandungan Gizi Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya 300 ml

Zat Gizi Kandungan


Energi 394,5 kkal
Protein 3,3 gr
Lemak 0,9 gr
Karbohidrat 99,9 gr
Kalsium 72,2 mg
Kalium 922,2 mg
Ph 85,2 mg
Zat Besi 0,4 mg
Natrium 7,0 mg
Vit A 321,6 mg
Vit B12 0,0 mg
Vit C 284,1 mg
Sumber : Nutri Survey (2005)

J. Jalan Penelitian/Prosedur Penelitian


1. Tahap Persiapan
a) Penelitian diawali dengan mengurus dan menyelesaikan surat izin
penelitian dari Ketua Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
b) Mengurus Kode Etik penelitian dari Komisi Poltekkes Kemenkes Manado.
c) Menyampaikan surat rekomendasi izin dari kepala bagian di Puskesmas
Gogagoman Kotamobagu.
d) Menetapkan subjek penelitian.
2. Tahap Pelaksanan
a) Membuat permohonan izin penelitian.
b) Memberikan penjelasan pada responden mengenai penelitian melalui
formulir PSP tentang penelitian yang akan dilaksanakan, kemudian
meminta persetujuan responden dengan menandatangani formulir
persetujuan (Informed Consent).
c) Melakukan wawancara dengan responden untuk menanyakan identitas.
19

d) Mendata pasien hipertensi yang menjadi sampel di puskesmas yang akan


dilakukan penelitian.
e) Mengukur tekanan darah 1 hari sebelum intervensi yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan, melakukan pemberian mix jus seledri, jeruk dan pepaya
sebanyak 2 cup untuk pagi dan sore hari masing-masing 300 ml kepada
responden selama 7 hari perlakuan.
f) Melakukan pengukuran tekanan darah setelah 7 hari perlakuan.

K. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
a) Data Karakteristik Responden
Pengecekan pada data identitas responden (karakteristik responden)
pengkodean variabel : jenis kelamin, umur, klasifikasi hipertensi, dan
tekanan darah.
b) Entry data ke laptop, data yang dimasukkan yaitu :
1) Data Umur
2) Data Jenis Kelamin
3) Data Tekanan Darah
4) Data Status Gizi
5) Asupan Zat Gizi
2. Analisis Data
a) Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian, variabel bentuk analisis univariat
ini yaitu kategori yang menghasilkan persentase dari tiap variabel. Analisis
univariat ini disajikan dalam bentuk tabel karakteristik responden.
b) Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen/bebas yaitu terapi mix jus seledri, jeruk dan pepaya dan
variabel dependen/terikat tekanan darah. Analisis data diawali dengan
anlisis univariat kemudian uji normalitas dan dianjutkan dengan analisis
20

bivariat yaitu analisis paired sampel T-Test. Untuk mengetahui tingkat


signifikansi adanya perbedaan rata-rata tekanan darah sebelum maupun
sesudah perlakuan dan untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan
darah. Jika P-value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti ada
perbedaan pemberian terapi mix jus seledri, jeruk dan papaya terhadap
tekanan darah pada pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat.
21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

UPT Puskesmas Gogagoman merupakan salah satu wilayah administratif di


Kota Kotamobagu yang berstatus sebagai Puskesmas Perawatan. UPTD
Puskesmas Gogagoman melayani Rawat Jalan dan Rawat Inap dengan Jumlah
Tempat Tidur sebanyak 12 tempat tidur yang terbagi atas Rawat Inap Umum 6
tempat tidur dan Rawat Inap Persalinan 6 tempat tidur. Untuk Rawat Inap umum
dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu Kamar Laki-laki, Kamar Perempuan dan
Kamar Anak. UPTD Puskesmas Gogagoman merupakan salah satu Puskesmas di
Kota Kotamobagu tepatnya di Kecamatan Kotamobagu Barat yang beralamat di
Jl. Inpres, Kelurahan Gogagoman dan letaknya cukup strategis karena berada di
Pusat Kota dengan luas wilayah 10,61 km2.
Visi UPTD Puskesmas Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat, yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Kotamobagu Barat Yang Sehat, Mandiri Dan
Produktif.” Misi Puskesmas yaitu Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu melalui usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif; Meningkatkan
mutu pelayanan melalui inovasi berbasis teknologi informasi; Menjangkau
pelayanan kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat. Kasus Hipertensi yang
ditemukan pada penduduk di usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Gogagoman Tahun 2019 sebanyak 332 penderita dari total yang diperkirakan
penderita hipertensi ≥ 15 tahun yaitu sebanyak 512 penderita. Ini berarti sejumlah
64,8% dari angka perkiraan. Hal ini perlu mendapat perhatian dikarenakan
hipertensi bisa menjadi faktor resiko timbulnya penyakit-penyakit seperti stroke
dan lain-lain.
22

B. Hasil
1. Analisis Univariat
1) Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 14 46,7
Perempuan 16 53,3
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 4, menunjukkan bahwa sebagian besar responden
pada penelitian ini kelompok jenis kelamin terbanyak pada perempuan
sebanyak 53,3% (16 orang) dan laki-laki sebanyak 46,7% (14 orang).

b. Umur
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) n %
36 – 45 3 10
46 – 55 13 43,3
56 – 65 3 10
>65 11 36,7
Total 30 100
Sumber : Departemen Kesehatan RI (2009)
Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa kelompok umur responden
terbanyak pada umur 46-55 tahun sebanyak 43,3% (13 orang).
23

c. Pekerjaan
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan n %
Tidak Bekerja 4 13,3
Wiraswasta 8 26,7
Pendeta 1 3,3
IRT 14 46,7
Kuli Bangunan 1 3,3
Pensiunan 2 6,7
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan
responden adalah Ibu Rumah Tangga 46,7% (14 orang).

d. Pendidikan
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan n %
SD 4 13,3
SMP 9 30
SMA 14 46,7
S1 3 10
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa diatas sebagian besar
tingkat pendidikan responden adalah SMA dengan persentase 46,7%.
24

e. Status Gizi
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi
Status Gizi n %
Kekurangan BB tingkat Berat (<17,0) 0 0
Kekurangan BB tingkat Ringan (17,0-18,4) 0 0
Normal (18,5-25,0) 12 40,0
Kelebihan BB tingkat Ringan (25,1-27,0) 16 53,3
Kelebihan BB tingkat Berat (>27) 2 6,7
Total 30 100
Sumber : Kemenkes RI, 2014
Berdasarkan tabel 8, menunjukkan bahwa status gizi terbanyak
adalah kelebihan berat badan tingkat ringan dengan persentase 40,0%.

2) Asupan Zat Gizi


Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan
Energi
Kategori Asupan Energi n %
Lebih (>110%) 17 56,67
Normal (80-110%) 11 36,67
Kurang (<80%) 2 6,67
Total 30 100
Sumber : WNPG (2012)
Berdasarkan tabel 9, menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat asupan
energi yaitu >110% Lebih sebanyak 17 responden (56,67%) yang paling
sedikit yaitu asupan energi kurang (<80%) sebanyak 2 orang (6,67%).
25

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan


Karbohidrat
Kategori Asupan
n %
Karbohidrat
Lebih (>110%) 9 30
Normal (80-110%) 10 33,33
Kurang (<80%) 11 36,67
Total 30 100
Sumber : WNPG (2012)
Berdasarkan tabel 10, menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat asupan
karbohidrat <80% kurang sebanyak 11 responden (36,67%), sedangkan
yang lebih sebanyak 9 responden (30%).

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan


Protein
Kategori Asupan Protein n %
Lebih (>110%) 5 16,7
Normal (80-110%) 5 16,7
Kurang (<80%) 20 66,7
Total 30 100
Sumber : WNPG (2012)
Berdasarkan tabel 11, menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat asupan
protein <80% kurang sebanyak 20 responden (66,7%), sedangkan yang
lebih sebanyak 5 responden (16,7%).

Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan


Lemak
Kategori Asupan Lemak n %
Lebih (>110%) 0 0
Normal (80-110%) 7 23,33
Kurang (<80%) 23 76,67
Total 30 100
Sumber : WNPG (2012)
Berdasarkan tabel 12, menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat asupan
lemak <80% kurang sebanyak 23 responden (76,67%), sedangkan yang
normal sebanyak 7 responden (23,33%).
26

Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Kalium


Kategori Asupan
n %
Kalium
>77% (Cukup) 11 36,67
<77% (Kurang) 19 63,33
Total 30 100
Sumber : Klasifikasi Tingkat Konsumsi menurut GIBSON (2005)
Berdasarkan tabel 13, menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki asupan kalium yang kurang (<77%) sebanyak 19 responden
(63,33%).

Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Asupan Natrium


Kategori Asupan
n %
Natrium
>77% (Cukup) 8 26,6
<77% (Kurang) 22 73,33
Total 30 100
Sumber : Klasifikasi Tingkat Konsumsi menurut GIBSON (2005)
Berdasarkan tabel 14, menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki asupan natrium yang kurang (<77%) sebanyak 22 responden
(73,33%).

3) Tekanan Darah
Tabel 15. Klasifikasi Hipertensi Responden
Pre Test Post Test
Klasifikasi Hipertensi
n % n %
Pre Hipertensi 1 3,3 16 53,3
Hipertensi Derajat I 14 46,7 13 43,3
Hipertensi Derajat II 15 50 1 3,3
Total 30 100 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 15, menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mengalami Hipertensi Derajat II dengan persentase 50% (15 responden)
sebelum dilakukan terapi dan sebanyak 16 responden (53,3%) mengalami
Pre Hipertensi sesudah terapi pemberian Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya.
27

2. Analisis Bivariat
Tabel 16. Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol Pre Test dan Post
Test
Tekanan Darah Mean Median SD Min Max
TD Sistolik
160,03 159,50 6,009 148 175
Sebelum
TD Sistolik
139,43 139 7,094 129 160
Sesudah
TD Diastolik
91,03 90 4,499 84 100
Sebelum
TD Diastolik
84,87 85 4,904 77 97
Sesudah
Paired Sample T-Test
Tabel 16, menunjukkan bahwa nilai tekanan darah rata-rata dari 7 hari
terapi sistol sebelum terapi 160,03 mmHg dan sesudah terapi 139,43
mmHg. Hal ini menunjukkan ada penurunan tekanan darah sistol sebesar
20,6 mmHg sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastol sebelum
terapi 91,03 mmHg dan nilai rata-rata setelah dilakukan terapi 84,87
mmHg.

Tabel 17. Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah Sebelum (Pre test)
dan Sesudah (Post test) Terapi Mix Jus Seledri, Jeruk dan
Pepaya

Nilai
Tekanan
Pre – Test Post –Test P
Darah
Mean SD Mean SD

Sistol 160 6,009 139 7,094


0,000
Diastol 91 4,499 84 4,904
Berdasarkan tabel 17, menunjukkan perbedaan tekanan darah sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah terapi pemberian mix jus seledri,
jeruk dan pepaya bahwa setelah dilakukan uji paired sample T-Test
didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) untuk tekanan darah sistol dan diastol
maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
28

tekanan darah sebelum dan sesudah terapi pemberian mix jus seledri,
jeruk dan pepaya pada pasien Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Gogagoman.
C. Pembahasan
1. Analisis Univariat
1) Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Gogagoman Kotamobagu, terdapat sebagian besar
responden dalam penelitian ini yaitu berjenis kelamin perempuan
sebanyak 53,3% (16 orang) dan laki-laki sebanyak 46,7% (14 orang).
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa wanita beresiko terkena
hipertensi dengan intensitas yang lebih berat daripada laki-laki. Wanita
beresiko terkena hipertensi karena semakin bertambahnya usia maka
kadar esterogen yang ada dalam tubuh akan menurun, penurunan
hormone esterogen ini berbanding lurus dengan menurunnya kadar
HDL (High Density Lipoprotein), yang mana HDL dalam tubuh
berfungsi untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah
terjadinya arteroklerosis. Meskipun demikian resiko hipertensi pada
wanita dapat diminimalisir dengan memperbaiki gaya hidup yang
didalamnya mencakup pola makan (Sari dan Susanti, 2016). Laki-laki
juga dapat cenderung menderita hipertensi hal ini dikarenakan laki-laki
lebih banyak melakukan kebiasaan hidup yang bisa menimbulkan
hipertensi seperti merokok, pemarah, dan mengkonsumsi minuman
alkohol (Ikhwan M.dkk, 2017). Sebagian besar responden dalam
penelitian ini terbanyak pada umur 46-55 tahun dengan jumlah 13
orang (43,3%).
Dari hasil analisis yang didapat faktor usia mempunyai risiko
terhadap hipertensi, usia mempengaruhi tekanan darah seseorang.
Kondisi demikian terjadi karena semakin bertambahnya usia maka
tekanan darah meningkat, terutama tekanan darah sistolik (Desy
Amanda,et al, 2018). Hipertensi erat kaitannya dengan umur, arteri
29

kehilangan elastisitasnya atau kelenturannya seiring bertambahnya


umur. Dengan bertambahnya umur, risiko terjadinya hipertensi
meningkat. Tekanan darah akan meningkat hal ini disebabkan oleh
perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan hormon dan bila
perubahan tersebut disertai faktor-faktor lain maka bisa memicu
terjadinya hipertensi (Ikhwan M,dkk.2017). Namun tekanan darah
dapat dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin
berolahraga dan melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.
Sebagian responden dalam penelitian ini memiliki pekerjaan yaitu
Ibu Rumah Tangga sebanyak 14 orang (46,7%). Jenis pekerjaan juga
bisa menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, dalam
hal ini seseorang yang melakukan pekerjaan baik sedang, ringan atau
beratnya pekerjaan. Dalam keadaan seperti ini seseorang yang
melakukan pekerjaan lebih banyak beraktifitas maka akan baik untuk
sistem peredaran darah dalam tubuh. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini memiliki status gizi kelebihan berat badan tingkat ringan
sebanyak 16 orang (40%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Fitriana (2015) menyatakan bahwa perubahan status gizi yang ditandai
dengan peningkatan berat badan dapat secara langsung mempengaruhi
perubahan tekanan darah, oleh sebab itu penilaian statatus gizi menjadi
penting karena dapat menggambarkan status gizi seseorang yang
memiliki korelasi dengan terjadinya kesakitan dalam hal ini status gizi
yang dihubungkan dengan kejadian hipertensi.
2) Asupan Zat Gizi
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Gogagoman Kotamobagu, terdapat sebagian besar
responden dalam penelitian ini memiliki asupan energi yaitu >110%
Lebih sebanyak 17 responden (56,67%) yang paling sedikit yaitu
asupan energi kurang (<80%) sebanyak 2 orang (6,67%). Sebagian
besar tingkat asupan karbohidrat <80% kurang sebanyak 11 responden
(36,67%), sedangkan yang lebih sebanyak 9 responden (30%).
30

Sebagian besar tingkat asupan protein <80% kurang sebanyak 20


responden (66,7%), sedangkan yang lebih sebanyak 5 responden
(16,7%). Sebagian besar tingkat asupan lemak <80% kurang sebanyak
23 responden (76,67%), sedangkan yang normal sebanyak 7 responden
(23,33%). Sebagian besar responden memiliki asupan kalium yang
kurang (<77%) sebanyak 19 responden (63,33%). Sebagian besar
responden memiliki asupan natrium yang kurang (<77%) sebanyak 22
responden (73,33%).
3) Tekanan Darah
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Gogagoman Kotamobagu, terdapat sebagian besar
responden mengalami Hipertensi Stage II dengan persentase 50% (15
responden) sebelum dilakukan terapi dan sebanyak 16 responden
(53,3%) mengalami Pre Hipertensi sesudah terapi pemberian Mix Jus
Seledri, Jeruk dan Pepaya.

2. Analisis Bivariat
a. Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol Pre Test dan Post Test
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Gogagoman Kotamobagu, terdapat rata-rata tekanan
darah selama 7 hari terapi didapati sistol sebelum terapi 160,03 mmHg
dan sesudah terapi 139,43 mmHg. Hal ini menunjukkan ada penurunan
tekanan darah sistol sebesar 20,6 mmHg sedangkan nilai rata-rata
tekanan darah diastol sebelum terapi 91,03 mmHg dan nilai rata-rata
setelah dilakukan terapi 84,87 mmHg. Hal ini menunjukkan ada
penurunan tekanan darah diastol sebesar 6,16 mmHg. Data hasil
pengukuran tekanan darah sistol dari 7 hari terapi mempunyai simpang
baku sebesar 6,009 sebelum terapi, dan sesudah terapi 7,094 sedangkan
simpang baku diastol dari 7 hari terapi sebesar 4,499 sebelum terapi dan
sesudah terapi 4,904. Nilai min tekanan darah sistol sebelum dilakukan
terapi 148 mmHg dan sesudah terapi 129 mmHg. Untuk nilai min
31

tekanan darah diastol dari 7 hari 84 mmHg sebelum dan sesudah


dilakukan terapi 77 mmHg. Sedangkan nilai max tekanan darah sistol
sebelum dilakukan terapi 7 hari 175 mmHg dan sesudah terapi 160
mmHg. Nilai max tekanan darah diastol sebelum dilakukan 7 hari terapi
100 mmHg, dan sesudah terapi 97 mmHg.
b. Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah Sebelum (Pre test) dan
Sesudah (Post test) Terapi Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Gogagoman Kotamobagu, menunjukkan perbedaan
tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah terapi
pemberian mix jus seledri, jeruk dan pepaya bahwa setelah dilakukan
uji paired T-Test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) untuk tekanan
darah sistol dan diastol maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap tekanan darah sebelum dan sesudah terapi
pemberian mix jus seledri, jeruk dan pepaya pada pasien Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Gogagoman. Berdasarkan nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa terapi mix jus seledri, jeruk dan pepaya sangat baik
dan berpengaruh pada tekanan darah pasien hipertensi. Seledri sangat
baik untuk penderita Hipertensi karena mengandung pthalides dan
magnesium yang baik untuk membantu melemaskan otot-otot sekitar
pembuluh darah arteri dan membantu menormalkan penyempitan
pembuluh darah arteri. Pthalides dapat mereduksi hormon stres yang
dapat meningkatkan darah. Seledri juga mengandung apigenin yang
sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan
tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri kaya akan pasokan kalium,
asam folik, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium, dan banyak
mengandung asam amino esensial.
Pasokan kalium sangat bermanfaat untuk terapi darah tinggi. Pada
100 gr seledri terkandung 344 mg kalium dan 125 mg natrium.
Penelitian ini sejalan dengan sejalan dengan (Mustaqimah dkk, 2016)
yang menyatakan pengaruh jus seledri dapat menurungkan tekanan
32

darah tinggi. Buah pepaya efektif menurunkan tekanan darah sistolik


responden. Dari segi kandungan mineral, setiap 100 gram buah pepaya
masak memiliki kandungan kalium sebesar 257 mg dan kandungan
natrium yang sedikit yaitu sebesar 3 mg. Pepaya mempunyai efek
antihipertensi dengan cara menurunkan beban kerja jantung dengan cara
kandungan diuretik yang meningkatkan pelepasan air dan garam
natrium.
Kalium juga menjaga kestabilan elektrolit tubuh melalui pompa
kalium natrium yamg mengurangi jumlah air dan garam dalam tubuh.
Hasil mendukung penelitian lain yang menggunakan buah-buahan
(mentimun dan tomat) kaya kalium, tinggi serat, dan minim natrium
efektif untuk menurunkan tekanan darah. Berdasarkan nilai tersebut
disimpulkan bahwa jus pepaya efektif menurunkan tekanan darah
sistolik responden. Dari segi kandungan mineral, setiap 100 gram buah
pepaya masak memiliki kandungan kalium sebesar 257 mg dan
kandungan natrium yang sedikit yaitu sebesar 3 mg (Wahyuni dan
Suryani, 2017). Kandungan buah jeruk (Citrus) yaitu vitamin C,
merupakan salah satu yang memiliki kandungan nutrisi dan rendah
kalori. Dengan kandungan kalium sebanyak 326 mg dan tidak
mengandung natrium, mengonsumsi jus jeruk dapat menurunkan
tekanan darah tinggi penelitian ini sejalan dengan (Zulikah Hidayah,
2019) yaitu terdapat pengaruh jus jeruk pada penurunan tekanan darah
tinggi.
33

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Diketahui rata-rat tekanan darah responden sebelum dilakukan terapi
mix jus seledri, jeruk dan pepaya 160/91 mmHg.
2. Diketahui rata-rata tekanan darah responden sesudah dilakukan terapi
mix jus seledri, jeruk dan pepaya 139/84 mmHg.
3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan
darah, tekanan darah sistol p value = 0,000 < 0,05 dan diastol p value
= 0,000 < 0,05 pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian mix
jus seledri, jeruk dan pepaya
4. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa rata-rata asupan energi
yaitu 2,106 kkal, karbohidrat yaitu 275,52 gram, protein yaitu 43,72
gram, lemak yaitu 32,72 gram, natrium yaitu 670,83 mg, serta kalium
yaitu 3,180 mg.

B. Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan
a. Perlu melakukan pendidikan gizi secara rutin terkait pemanfataan
buah-buahan tinggi kalium untuk menanggulangi hipertensi.
b. Selalu memberikan informasi kepada penderita hipertensi untuk
menggunakan obat-obat herbal dalam mengobati penyakitnya
seperti daun seledri, jeruk dan pepaya.
c. Perlu adanya sosialisasi mengenai manfaat daun seledri, jeruk dan
pepaya sebagai obat alami dalam upaya mencegah dan mengatasi
34

tekanan darah tinggi atau hipertensi disertai gaya hidup yang


berkaitan dengan faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi.
2. Bagi peneliti lain diharapkan adanya penelitian yang lebih mendalam
mengenai penyakit Hipertensi dan dijadikan penelitian pembanding
untuk penelitian berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani,A. (2017). Pengaruh Pemberian Jus Pepaya Mengkal Dalam


Menurunkan Tekanan Darah Penderita Hipertensi. Jurnal Ipteks Terapan
Research of Applied Science and Education V11.i4 (299- 311)
https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.1188
Angka Kecukupan Gizi 2019
Antika,I,D dkk.(2015). Efektivitas Mentimun (Cucumis sativus L) Dan Daun
Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Terapi Non-Farmokologi Pada
Hipertensi. MAJORITY, Vol. 5 No. 5 Desember 2016.
Aulia,R. (2018). Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi
Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewandi Surakarta Periode Februari-
April 2018. Journal of Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
(2009). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2009. Jakarta: Balittbangkes RI.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
(2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Balittbangkes RI.
Buku-Profil-Kesehatan-Sulut-2016
E.Triyanto(2017).Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu.
Etika H.D.P, dkk.(2017). Hubungan Asupan Energi, Makro dan Mikronutrien
dengan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia (Studi di Rumah Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran,.Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol. 6, No.1.
F. Maulidina, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun 2018,” ARKESMAS
(Arsip Kesehat. Masyarakat), vol. 4(1), pp. 149–155, 2019, doi:
10.22236/arkesmas.v4i1.3141.
35

Fadlilah, S. Sucipto, A. Judha, M. (2019). Cucumber (Cucumis sativus) and


Tomato (Solanum lycopersium) juice effective to reduce blood pressure.
GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 10(1): 001-007.
https://doi.org/10.30574/gscbps.2020.10.1.0246.
Fitriana (2017) Hubungan Antara Konsumsi Makanan dan Status Gizi dengan
Kejadian Hipertensi pada Lansia (Studi Posyandu Lansia di wilayah kerja
Puskesmas Wuluhan Kab. Jember.Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.Semarang (2010)
Gibson RS. (2005). Principle Of Nutritional Assessment. Oxford University Press,
New York.
I M Sutarga (2017). Hipertensi dan Pelaksanaannya.Progrma Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayanana.
I Made dkk, (2017). Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Natrium dengan
Penderita Hipertensi di Kelurahan Malalayang 1 Kota Manado.Jurnal
GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017
Ikhwan, M. Livana, PH. Hermanto (2017). HUBUNGAN FAKTOR PEMICU
HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kendal
Jamhuri, dkk.(2019) Hubungan Asupan Zat Gizi dan aktifitas Fisik Pada Lansia
Dengan Kejadian Hipertensi. Journal Ilmiah Gizi dan Kesehatan. Vol. 1,
No,1, Oktober 2019, halam 28-33.
Muhadi. (2015). JNC 8: Evidence-based Guideline. Penanganan Pasien Hipertensi
Dewasa. Vol 43 No.1
Khusumastuti,.(2017). Hubungan Aupan Protein, Lemak, Kalium, dan
Magnesium dengan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Lanjut Usia.
Artikel Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.Semarang (2017)
Kusumayanti E,.(2016) Efektivitas Pemberian Terapi Jus Pepaya Dalam
Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Piring Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2016.
Lestari D,.(2010). Hubungan Asupan Kalium, Kalsium, Magnesium, dan
Natrium , Indeks Massa Tubuh, serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian
Hipertensi pada Wanirta Usia 30-40 Tahun. Artikel Penelitian. Program
Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Semarang
(2010)
M. H. Azhari, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di
Puskesmas Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang,” J. Aisyah J.
36

Ilmu Kesehat., vol. 2(1), pp. 23–30, 2017, doi: 10.30604/jika.v2i1.29.


M. R. Setiawan, “Analisis Faktor Resiko Stress Akibat Kerja Pada Pekerja Sektor
Formal dan Sektor Informal di Kota Semarang,” MEDICA Arter., vol.
1(1), pp. 29–36, 2019, doi: 10.26714/medart.1.1.2019.29-36.
Mustaqimah,M dkk.2016. Efektivitas Konsumsi Mix Jus Seledri (Apium
Graveolens) dan Jus Nanas (Ananas Comosos) Pada Hipertensi di
Wilayah Puskesmas Pekauman. Jurnal Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 2.
Nuraini,B. Risk Factors Of Hypertension. Jurnal MAJORITY, Vol. 4 No. 5
Februari 2015.
Pardede,R. dkk.(2019). Pengaruh Pemberian Jus Semangka (Citrulluslanatus)
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci Tahun 2019. Jurnal
Kesehatan Saintika Meditory, Vol.2 No. 1
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017
Profil Puskesmas Gogagoman tahun 2019
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018) Sulawesi Utara. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2018
Sakdiyah,I,D dkk.(2015). Efektivitas Mentimun (Cucumis sativus L) Dan Daun
Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Terapi Non-Farmokologi Pada
Hipertensi. MAJORITY, Vol. 5 No. 5 Desember 2016.
Saputra O, dan Fitria T,.(2017).Khasiat Daun Seledri (Apium Graveolens)
Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia. Artikel
Penelitian. Fakultas Kedokteran,Universitas Lampung.
Simamora D,dkk.(2015). Efektivitas Mentimun (Cucumis sativus L) Dan Daun
Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Terapi Non-Farmokologi Pada
Hipertensi. MAJORITY, Vol. 5 No. 5 Desember 2016.
Sugianty,D.(2008). Hubungan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, Natrium dan
Serat dengan Tekanan Darah Pada Lansia.Artikel Penelitan, Program
Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
2008.
Sumarni, Sucipto, A. Fadhila, S. (2020). Pengaruh Jus Pepaya Terhadap Tekanan
Darah Sistolik dan Diastolik Mahasiswa. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
Volume 10 No 2, Hal 161 - 168, April 2020 p-ISSN 2089-0834 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134
Tim Bumi Medika. Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika; 2017.
37

Wahyuni & Suryani, E. F. (2017). Effect of Tomato Fruit Juice Therapy on


Reducing Blood Pressure in Patients with Stage 1 Primary Hypertension
in Monggot Village, Geyer District, Grobogan Regency. Magelang:
Muhamadiyah Universityan, T., & Yanis, M.
WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva : World Health
Organization;2015
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). (2012). Pemantapan Ketahanan
Pangan dan Perbaikan Gizi Berbasis Kemandirian dan Kearifan Lokal.
Prosiding. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Lampiran 1

PENJELASAN SEBELUM PENELITIAN

Saya Taoshin Laura Manurung, mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN


MANADO Jurusan Gizi akan melakukan penelitian tentang “TERAPI
PEMBERIAN MIX JUS SELEDRI (Apium Graveolens), JERUK (Citrus)
DAN PEPAYA (Carica Papaya) PADA PASIEN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOGAGOMAN KECAMATAN
KOTAMOBAGU BARAT KOTA KOTAMOBAGU”. Saya harap saudara/I
bersedia ikut serta dalam penelitian saya.

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh terapi pemberian mix jus seledri, jeruk
dan pepaya untuk penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi rawat
jalan di wilayah kerja puskesmas Gogagoman Kecamatan Kotamobagu
Barat Kota Kotamobagu.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tekanan darah sebelum terapi pemberian mix jus seledri
(Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya L) pada
pasien hipertensi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Kecamatan
Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu.
b) Mengetahui tekanan darah sesudah terapi pemberian mix jus seledri
(Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan pepaya (Papaya L) pada
pasien hipertensi rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu.
38

c) Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah


pemeberian mix jus seledri (Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan
pepaya (Papaya L) pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Gogagoman Kecamatan Kotamobagu
d) Mengetahui asupan zat gizi makro, kalium dan natrium selama
pemberian mix jus seledri (Apium Graveolens L), jeruk (Citrus) dan
pepaya (Papaya L) pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Gogagoman Kecamatan Kotamobagu
B. Manfaat Penelitian
1. Pihak Institusi
a) Menambah wawasan mengenai terapi pemberian mix jus seledri,
jeruk dan pepaya pada pasien hipertensi.
b) Sebagai tambahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu
kesehatan pada umumnya dan ilmu gizi pada khususnya.
c) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Puskesmas
Sebagai informasi tambahan mengenai terapi pemberian mix jus
seledri, jeruk dan pepaya sebagai alternatif bagi penderita
hipertensi.
3. Bagi Peneliti Selajutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman
berharga serta bahan acuan untuk pengembangan tatalaksana bagi
pasien hipertensi.
C. Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data Primer adalah Identitas dan Tekanan Darah.
Data sekunder adalah gambaran umum pasien Hipertensi di
Puskesmas Gogagoman.
1. Resiko dan Usaha Penjagaan
Tidak ada resiko berkaitan dengan pengumpulan data tersebut
2. Kriteri Pengunduran Diri
39

Apabila dalam pengumpulan data, saudara/i ingin


mengundurkan diri dengan alasan tertentu, hal ini dilakukan karena
pada prinsip penelitian ini tidak ada unsur paksaan.
3. Kerahasiaan
Catatan Hasil kuisioner yang didapatkan dari responden atau
semua hal yang berkaitan dengan responden, akan dijaga
kerahasiaannya dan disimpan sebaik mungkin.

4. Partisipasi Bersifat sukarela


Saudara/i tidak dipaksakan untukikut dalam penelitian ini, jika
saudara/i ingin berpartisipasi maka dipersilahkan karena penelitian
ini bersifat sukarela.
5. Persetujuan Dari Subjek Penelitian
Apabila saudara/i bersedia mengikuti penelitian ini, selanjutnya
akan mengisi formulir yang ada maka dalam hal ini saudara/i telah
memahami resiko dan prosedur dalam penelitian ini.

Peneliti Saksi

Lampiran 2

Responden
(Taoshin L.A. Manurung) (…………………………)

(…………………….…..)
40

Lampiran 2

INFORMED CONCENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

TDS :

Intervensi

Hari 1 2 3 4 5 6 7
Ket
TD

Menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah
mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Taoshin Laura A. Br.
Manurung dengan judul “TERAPI PEMBERIAN MIX JUS SELEDRI (Apium
Graveolens), JERUK (Citrus) DAN PEPAYA (Carica Papaya) PADA PASIEN
HIPERTENSI” di Wilayah Kerja Puskesmas Gogagoman.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara
sukarela dan tanpa paksaan. Bila selama penelitian saya ingin mengundurkan diri,
maka saya danpat mengundurkan diri tanpa ada sanksi apapun.
41

Kotamobagu, September 2020

Saksi
Yang Memberi

Persetujuan
(…………..…….…..) Mengetahui Pelaksana
Penelitian

(……………….………..)

(………………………..)

Lampiran 3

RECALL 24 JAM

Nama :
Umur :
TB : cm
BB : kg
Jadwal Recall : Pukul WITA

KONSUMSI MAKAN INDIVIDU – 24 JAM YANG LALU


1. Hari wawancara : 2. Kondisi wawancara :
1) Senin – Jumat 1) Biasa
2) Sabtu – Minggu 2) Hajatan
3) Hari raya
4) Puasa
5) Sakit
6) Diit
Bahan Kode Bahan Berat
Waktu Menu URT
Makanan Makanan (gram)
42
Lampiran 4

Master Tabel Data Penelitian Pemberian Mix Jus Seledri, Jeruk dan Pepaya Pada Pasien Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Gogagoman

Umur Pendidika Tekanan Darah (mmHg)


No. Nama JK TB BB IMT Status Gizi Alamat Pekerjaan Pre Post Test Pre Post Test
(th) n
Sistol Diastol
1 Tn. EM L 77 159 63 24.9 Normal Jl. Sampana Tidak Bekerja SMA 160 160 90 84
2 Ny. YW P 51 155 50 20.8 Normal Jl. Mogolaing IRT SMP 157 139 89 80
3 Tn. DS L 66 165 60 22.0 Normal Jl. Sampana Kuli Bangunan SMA 160 148 100 97
4 Tn. RS L 40 160 58.5 22.9 Normal Jl. Mogolaing Wiraswasta SMA 159 132 84 78
5 Ny. SS P 79 168 75 26.6 Overweight Jl. Mogolaing Tidak Bekerja SD 173 145 91 88
6 Ny. RT P 66 155 60 25.0 Normal Jl. Sampana IRT SMP 148 129 85 79
7 NY. SR P 49 157 68 27.6 Obesitas Jl. Mogolaing IRT SMP 168 144 92 88
8 Tn. JT L 69 156 48 19.7 Normal Jl. Sampana Tidak Bekerja SMA 153 129 85 80
9 Tn. HS L 52 160 69 27.0 Overweight Jl. Sampana Wiraswasta S1 163 148 94 89
10 Tn. JJ L 46 170 76.5 26.5 Overweight Jl. Mogolaing Pendeta SMP 158 139 97 88
11 Tn. DW 3 48 160 66 25.8 Overweight Jl. Mogolaing Wiraswasta SMA 159 130 87 77
12 Ny. JW P 69 152 55.9 24.2 Normal Jl. Sampana Pensiunan S1 165 131 89 80
13 Ny. MW P 68 155 65 27.1 Obesitas Jl. Sampana IRT SD 158 135 87 81
14 Ny. FM P 69 147 57 26.4 Overweight Jl. Sampana IRT SMA 154 130 85 80
15 Ny. IR P 45 151 58 25.4 Overweight Jl. Mogolaing IRT SD 175 144 100 94
16 Ny. AK P 75 160 68.9 26.9 Overweight Jl. Mogolaing IRT SD 170 148 90 88
17 Ny. SW P 60 155 64.1 26.7 Overweight Jl. Mogolaing IRT SMP 162 138 91 87
44

18 Ny. MA P 54 157 65.8 26.6 Overweight Jl. Sampana IRT SMA 160 140 95 86
19 Tn. FT L 75 158 63.4 25.4 Overweight Jl. Sampana Pensiunan SMA 159 139 85 81
20 Ny. MK P 45 154 60.2 25.3 Normal Jl. Mogolaing IRT SMP 160 140 93 88
21 Tn. AM L 56 161 66.7 25.7 Overweight Jl. Mogolaing Wiraswasta SMA 165 145 90 89
22 Tn. AS L 46 155 62.5 26.0 Overweight Jl. Mogolaing Wiraswasta SMA 158 132 88 80
23 Ny. AW P 51 150 60.6 26.9 Overweight Jl. Mogolaing IRT SMA 162 138 90 85
24 Ny. HS P 48 165 59 21.7 Normal Jl. Sampana IRT SMA 158 132 90 82
25 Ny. EP P 54 157 63 25.6 Overweight Jl. Mogolaing IRT SMP 160 145 98 85
26 Tn. JM L 68 166 70 25.4 Overweight Jl. Sampana Tidak Bekerja SMP 158 140 90 80
27 Tn. AS L 46 159 66.7 26.4 Overweight Jl. Mogolaing Wiraswasta SMA 151 139 94 85
28 Tn. MA L 56 159 63 24.9 Normal Jl. Mogolaing Wiraswasta S1 160 141 97 90
29 Tn. JL L 52 161 69.2 26.7 Overweight Jl. Sampana Wiraswasta SMA 152 139 95 89
30 Ny. MN P 49 153 55.3 23.6 Normal Jl. Mogolaing IRT SMP 156 144 90 88
45

MASTER TABEL ASUPAN ENERGI DAN KARBOHIDRAT


Recall 24 Jam Selama 7 Hari
Asupan Energi Asupan Karbohidrat
No Nama
Rata- Kebutuhan Tingkat Rata- Kebutuhan Tingkat
Kategori Kategori
Rata Energi Kecukupan % Rata KH Kecukupan %
1 EM 1750.89 1,311.70 133 Lebih 355.029 196.75 180.446542 Lebih
2 YW 1589.33 2,293.59 69 Kurang 300.714 344.04 87.40677994 Normal
3 DS 1284.77 1,447.90 89 Normal 157.057 217.19 72.31324778 Kurang
4 RS 1419.43 1,645.30 86 Normal 230.814 246.79 93.52659578 Normal
5 SS 2319.54 2,130.60 109 Normal 278.957 319.19 87.39532656 Normal
6 RT 2049.83 1,662.30 123 Lebih 229.914 324.19 70.91961063 Kurang
7 SR 2745.31 2,324.30 118 Lebih 202.286 348.64 58.02137284 Kurang
8 JT 2089.71 1,362.90 153 Lebih 305.886 204.44 149.6212651 Lebih
9 HS 1792.81 1,607.10 112 Lebih 217.486 208.34 104.3898024 Normal
10 JJ 1789.96 1,657.20 108 Normal 209.343 248.9 84.1072146 Normal
11 DW 2026 1,574.60 129 Lebih 190.271 236.18 80.56204106 Normal
12 JW 2323.94 2,115.00 110 Normal 202.186 317.25 63.7307216 Kurang
13 MW 2706.64 3,143.30 86 Normal 215.929 321.5 67.1628527 Kurang
14 FM 2223.63 2,082.50 107 Normal 225.786 312.37 72.28149767 Kurang
15 IR 2527.03 2,108.50 120 Lebih 177.9 316.27 56.24940715 Kurang
16 AK 2599.31 2,113.90 123 Lebih 274.986 317.09 86.72166082 Normal
17 SW 2788.81 2,214.00 126 Lebih 221.629 332.1 66.73549275 Kurang
18 MA 2705.26 2,280.10 119 Lebih 227.714 342.01 66.58117766 Kurang
19 FT 2181.83 1,322.90 165 Lebih 226.357 198.43 114.0740527 Lebih
20 MK 2466.79 2,430.10 102 Normal 184.7 351.02 52.61808444 Kurang
21 AM 1736.53 1,510.30 115 Lebih 261.757 226.55 115.5405618 Lebih
22 AS 1823.66 1,559.70 117 Lebih 202.829 233.96 86.69369611 Normal
23 AW 2103.66 2,261.10 93 Normal 203.4 339.16 59.97169478 Kurang
24 HS 1891.29 2,385.10 79 Kurang 364.414 357.77 101.8571389 Normal
25 EP 1840.84 2,200.50 84 Normal 351.814 330.08 106.5845509 Normal
26 JM 2403.34 1,436.80 167 Lebih 479.057 215.1 222.713688 Lebih
27 AS 2130.19 1,585.70 134 Lebih 394.7 237.86 165.9379467 Lebih
28 MA 1863.56 1,151.80 162 Lebih 457.743 224.6 203.8035873 Lebih
29 JL 1849.14 1,545.70 120 Lebih 510.4 231.86 220.1328388 Lebih
30 MN 2157.89 2,298.30 94 Normal 404.643 344.74 117.3762421 Lebih
46

MASTER TABEL ASUPAN LEMAK DAN PROTEIN


Recall 24 Jam Selama 7 Hari
Asupan Lemak Asupan Protein
No Nama
Rata- Kebutuhan Tingkat Rata- Kebutuhan Tingkat
Kategori Kategori
Rata Lemak Kecukupan % Rata Protein Kecukupan %
1 EM 34.9143 36.43 96 Normal 56.4571 49.1 114.9839977 Lebih
2 YW 35.4 63.71 56 Kurang 36.8714 86 42.87375415 Kurang
3 DS 28.8857 40.22 72 Kurang 43.6857 54.29 80.46733153 Normal
4 RS 28.0429 45.70 61 Kurang 41.1857 61.69 66.76238335 Kurang
5 SS 43.4429 59.18 73 Kurang 73.3286 79.89 91.7869213 Normal
6 RT 29.2571 60.02 49 Kurang 54.5429 81.03 67.31193033 Kurang
7 SR 27.0714 64.56 42 Kurang 42.6571 87.16 48.9411919 Kurang
8 JT 36.2 37.85 96 Normal 43.5286 51.11 85.16644772 Normal
9 HS 24.9 38.58 65 Kurang 47.4857 52.08 91.17840685 Normal
10 JJ 26.5571 46.30 57 Kurang 22.8143 62.14 36.71433169 Kurang
11 DW 31.2571 43.73 71 Kurang 17.0571 59.04 28.89082462 Kurang
12 JW 35.0286 58.74 60 Kurang 23.6571 79.31 29.82870112 Kurang
13 MW 30.0571 59.53 50 Kurang 62.9286 80.37 78.29858334 Kurang
14 FM 29.2714 57.84 51 Kurang 32.4571 78.09 41.56376342 Kurang
15 IR 41.2857 58.56 71 Kurang 26.8286 79.06 33.934444 Kurang
16 AK 27.1571 58.72 46 Kurang 23.6714 79.27 29.86177441 Kurang
17 SW 27.7143 61.50 45 Kurang 29.7143 83.02 35.79171972 Kurang
18 MA 25.7429 63.33 41 Kurang 24.0571 85.5 28.13700919 Kurang
19 FT 27.6286 36.74 75 Kurang 57.3314 49.6 115.5875576 Lebih
20 MK 29.6143 65.00 46 Kurang 19.2714 87.85 21.93674282 Kurang
21 AM 35.3143 41.95 84 Normal 32.9857 56.63 58.24777377 Kurang
22 AS 40.5 43.32 93 Normal 30.3571 58.49 51.90142393 Kurang
23 AW 27.4 62.80 44 Kurang 33.2714 84.79 39.23980254 Kurang
24 HS 25.7714 66.25 39 Kurang 57.5714 89.44 64.36877076 Kurang
25 EP 37.7143 61.12 62 Kurang 55.2 82.51 66.9009817 Kurang
26 JM 32.9571 39.91 83 Normal 69.8429 53.87 129.6507465 Lebih
27 AS 45.3143 44.04 103 Normal 55.3286 59.46 93.05175148 Normal
28 MA 42.1286 41.59 101 Normal 68.4429 56.15 121.8928889 Lebih
29 JL 31.8714 42.93 74 Kurang 76.5286 57.96 132.0368727 Lebih
30 MN 43.0857 63.84 67 Kurang 60 86.18 69.62172198 Kurang
47

MASTER TABEL ASUPAN KALIUM DAN NATRIUM


Lampiran 5

Hasil Uji Statistik

1. Analisis Univariat
49
50

2. Analisis Bivariat
Uji Korelasi Rank Spearman
51

Crosstab
52

Uji Wilcoxon
53

Uji Normalitas

Uji Paired Sample T-Test


54
55

Lampiran 6

Permohonan Izin Penelitian


56

Lampiran 7

Permohonan Persetujuan Penelitian Komisi Etik


57

Lampiran 8

Surat Selesai Penelitian


58

Lampiran 9

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai