Anda di halaman 1dari 16

ISLAM DAN KEMAJEMUKAN INDONESIA : KEADILAN SOSIAL DAN

KEADILAN EKONOMI

JURNAL

Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Forum LK II Yang di Selenggarakan


Himpunana Mahasiswa Islam Cabang Ciputat

OLEH :
NAMA :

CABANG ASAL : HMI CABANG KENDARI

NOMOR HP : 082188287064

KOMISARIAT KEDOKTERAN

HIMPUNANAN MAHASISWA ISLAM

CABANG KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi allah swt, karena dengan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-nya lah sehingga jurnal dengan judul: “islam dan kemajemukan
indonesia : keadilan sosial dan keadilan ekonomi , dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya jurnal ini adalah berkat


kerjasama, bimbingan serta bantuan dari banyak pihak baik moril maupun materil.
Untuk itu hamba menghaturkan sembah sujud pada-mu ya rabbi, atas karunia-mu
yang telah memberikan kepada hamba orang-orang yang dengan tulus membimbing
hamba untuk selalu di jalan-mu.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini, hanya do’a yang mampu penulis haturkan, semoga semua yang telah dilakukan
dapat bernilai ibadah di hadapan allah swt. Amiin. Penulis menyadari bahwa jurnal ini
masih banyak memiliki keterbatasan dan kelemahan, untuk itu penulis menyambut
gembira dan berterima kasih terhadap kritikan dan saran untuk lebih sempurnanya
jurnal ini.

Kendari, Juli 2021

Penulis
ISLAM DAN KEMAJEMUKAN INDONESIA : KEADILAN SOSIAL DAN
KEADILAN EKONOMI

ABSTRAK

Karya ini didasari pada kondisi realitas hari ini yang sudah banyak kehilangan gerak
konseptual terhadap keadilan social dan keadilan ekonomi. Beberapa berpendapat bahwa
keberadaan islam mempengaruhi nilai-nilai yang ada dimasyarakat, hingga ada yang juga
yang kita temukan mencoba membenturkan pemikiran islam dengan keadaan realitas di
Indonesia. Islam dipromosikan sebagai pagar tembok yang tinggi dalam proses
perkembangan peradaban di Indonesia, seolah-olah basis cultural di Indonesia yang beragam
ingin di hapuskan oleh islam. Maka karya ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam islam
dan perannya di tengah kemajemukan Indonesia dalam hal keadilan social dan keadilan
ekonomi. Karya ini adalah penelitian dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan literature. Analisis data yang digunakan
ialah, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
I. PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Negara adalah sutu bentuk organisasi besar yang dikelola secara memadai
untuk menjamin keamanan dan memberikan kesejahteraan bagi setiap orang.
Umumnya negara lahir atas kesepahaman bahwa begitu pentingnya sebuah
kelompok yang dapat memastikan setiap hak asasi dari setiap orang terlindungi.
Dengan itu pula sehingga kehadiran sebuah negara dengan konsep nasionalisme
menjadi suatu konfigurasi baru terhadap sejarah panjang peradaban umat manusia
dimana yang awalnya hidup individualis kemudian melangkah pada kelompok-
kelompok kacil hingga mencapai pada tahap menyatukan beberapa teritori kelompok
menjadi satu sistem yang terorganisir dengan baik.
Begitu banyak peristiwa yang dapat kita temukan pada setiap lembaran
sejarah bagaimana membentuk sebuah polarisasi ide yang mampu menjadi pemicu
lahirnya oraganisasi pengayom sebesar negara, khususnya negara-negara pasca
periode kolonialisme. Yang paling unik adalah negara indonesia, mengapa
demikian?. Seperti yang banyak orang ketahui bahwa dalam beberapa abad sebelum
kemerdekaan, indonesia merupakan basis kerajaan-kerajaan nusantara yang terbagi-
bagi dan terpecah belah sampai bahkan saling berperang satu dengan yang lain.
Artinya apa, bahwa pada hakikatnya narasi sejarah menunjukan faksiologis pada
masa itu benar-benar terjadi, akan tetapi tidak menghalangi sebuah peristiwa agung
bagi seluruh masyarakat indonesia yaitu kemerdekaan pada 17 agustus 1945 yang
mengawinkan seluruh keanekaragaman kultur, budaya, adat istiadat, suku dan lain
sebagainya.
indonesesia sebagai bangsa bukan semata pernak pernik pada bangunan
peradaban manusia, pada buku aksi masa yang di hasilkan dari buah tangan tan
malaka tertera bahwa di zaman dahulu, tatkala bangsa indonesia asli didesak oleh
bangsa tionghoa dan hindia keluar negerinya dan melarikan dirinya ke nusantara
indonesia, mereka telah mempunyai suatu peradaban. Pak tani disaat itu menjelma
menjadi bajak laut yang sangat buas dengan vintas kecilnya , mereka mengarungi
seluruh kepulaluan antara dua lautan besar. Tatkala bangsa barat dan timur
menyembah pada pedang jengis khan dan timurleng serta lari ketakutan, mereka
pada saat itu bukan saja menentang akan tetapi dapat pula mengundurkan laskar
mongolia.
Disisi lain tentunya ketika kita mendalami diskursus mengenai indonesia,
didalamnya tidak hanya terdapat keagungan sejarahnya dan keberagaman etnisnya,
akan tetapi secara langsung hadir didalmanya kontribusi dan berbagai macam
kearifan dari agam islam. Indonesia dan islam menjadi dua belah mata pisau yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pernyataan tersebut bukan lah isapan jempol
semata. Perlu kita kenang ada beberapa wilayah nusantara sebagai pusat peredaran
islam bahkan sampai terbentuk sebuah wilayah kesultanan yang ikut menambah
hiruk pikuk geopolitik kerajaan-kerajaan di nusantara. Selain itu pula, tidak luput
dari ingatan kita momentum hari kebangkitan indonesia diambil dari peristiwa
deklarasi zelfbesturg yang tentunya dimotori oleh H.O.S tjokroaminoto melalu
konsolidasi aktif organisasi Syarikat Islam (Organisasi islam sekaligus organisasi
tertua yang masih ada sampai hari ini). Kabarnya peristiwa ini menjadi pembangkit
semangat para kaula muda terkhus bagi para murid beliau untuk mendirikan sebuah
negara atas nama bangsa indonesia sendiri.
Apa bila ditelusuri lebih jauh, Bahkan pelopor perlawanan terhadap penjajah
barat di indonesia adalah ulama atau wali sanga. Ketika imperialisme barat kerajaan
katolik portugis (1511 M), dan kerajaan protestan belanda (1619 M ) mencoba
menguasai indonesia selalu dihadang oleh ulama dan santri. Namun dikarenakan
adanya hegamoni belanda dan para koloni asing masuk ke indonesia mengakibatkan
hilangnya peran tokoh islam pada puing-puing sejarah yang di temukan,
sebagaimana yang tertuang pada buku api sejarah karya Ahmad mansur surya
negara.
Oleh karena itu, maka secara sosial maupun ekonomi keduanya indonesia
maupun islam sudah pasti memiliki korelasi yang saling koheren. Sehingga bagi
setiap cendekia yang baru lahir sebagai pewaris intelektual dari para tokoh
sebelumnya harus memahami lebih jauh nilai sosial maupun ekonomi dari islam dan
kemajemukan indonesia, melalui perhatian kepada sejarah demi hari yang akan
datang (Q.S al-hasyr :18).

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana nilai keadilan sosiaal dan keadilan ekonomi berdasrkan islam di
tengah kemajemukan indonesia ?
2. Seperti apa islam memandang perbedaan dalam aspek keadilan sosial dan
keadilan ekonomi ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam dan menjadikan rujukan bagi para umat islam
bagaiman prinsip keadilan sosial maupun ekonomi dari sudut pandang islam
ditengah masyarakat indonesia yang majemuk.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan
penggunaan metode ini adalah untuk mengungkapkan fakta, mengurai fenomena,
dan realitas secara apa adanya.

B. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data :
1. Dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku, majalah,
dokumen, peraturan, catatan harian dan lain-lain
2. Studi literatur dengan memanfaatkan berbagai teks book, laporan, berita, buku-buku,
dan jurnal pendukung

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber
secara tidak langsung.

C. Analisis Data
1. Reduksi data, data yang di ambil melalui observasi, diskusi dan dokumentasi
merupakan data mentah yang masih bersifat acak dan kompleks
2. Penyajian data, disajikan dalam bentuk narasi berupa informasi mengenai islam dan
kemajemukan indonesia:keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi
3. Penarikan kesimpulan, penarikan kesimpulan secara kritis dengan menggunakan
metode induktif yang berangkat dari hal-hal khusus untuk memperoleh kesimpulan
umum.
III. KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual pada dasarnya sebagai kaidah–kaidah penelitian yang bertugas


menguraikan secara sederhana mengenai islam dan kemajemukan indonesia : keadilan sosial
dan keadilan ekonomi agar dapat dipahami dengan sistematis dan detail.adapun penjelasan
kerangka konseptual dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

HISTORI
MASYARAKAT

INDONESIA DEFINISI

IDEOLOGI

ISLAMISME ORIENTALISME:

FASE AWAL Agama


Adat istiadat
kebudayaan
FASE suku
TRANSISI

FENOMENA SOSIAL
FASE
REVOLUSI

SISTEM

KEADILAN SOSIAL KEADILAN EKONOMI

TOLERANSI KESEJAHTERAAN
KESETARAAN KEPEMILIKAN
DEMOKRASI
IV. PEMBAHASAN

A. Islamisme di Indonesia

Islam masuk ke nusantara sekitar pada abad ke 7 M. melalui selat malaka,


disiarkan oleh pedagang arab , Gujarat dan Persia. Masyarakat pribumi yang
waktu itu beragama Hindu dan Budha menerima dengan baik kehadiran islam.
Karena dakwah islam dilakukan dengan pendekatan cultural yang ada disetiap
daerah dan tidak mengurusi tradisi keagamaan lainnya. Pada abad 15 m islam
mulai mnyebar di seluruh Indonesia dan mendirikan kerajaan-kerajaan islam
khususnya dipulau jawa yang di dipelopori wali songo. Mereka dala prosese
islamisasinya berupaya sedemikian rupa untuk menyusupkan dakwah islam
terhadap aspek social cultural. Sehingga dengan mudah islamisasi diindonesia
terbentuk dan dapat menarik simpati masyarakt nusantara pada saat itu.
Singkatnya dalam upaya kampanye kemerdekaan Indonesia. Islam kembali
bersinar. Organisasi budi utomo meningkatkan popularitas masyarakat
melakukan maneuver intelektual yang mengarah keluar Indonesia pada masa itu.
Tapi orang banyak, jauh lebih mudah terpengaruh oleh cita-cita yang didasarkan
oleh islam. Kebangkitan islam telah menjadi cita-cita umum untuk jutaan
muslim. Bahkan sebagian besar kelompok etnik Indonesia dengan kuat
berpegang pada prinsip islam, meskipun banyak dari mereka tidak pernah
menyesuaikan adat istiadat dan cara hidup mereka dengan aturan ketat Al-
Quran. Walaupun awalnya, orang Indonesia tidak peduli pada cita-cita pan
islamisme yang di gemparkan dari tanah Istanbul turki dan mekkah pada abad
20, tapi mereka menemukan bahwa seruan islam adalah seruan pemersatu yang
dapat melawan pengaruh asing.
Sehingga pada setiap peristiwa sejarah pasti sedikit banyaknya lahir
kontribusi oleh islam baik itu dari sisi konsep bahkan teknis pada pembentukan
Negara kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu wajar ketika Indonesia
dalam system tata negar banyak yang begitu dekat dengan syariat islam

B. Orientalime Masyarakat Iindonesia

Penemuan antropologis menambah banyak kerumitan pada studi mengenai


problem rasial dan gugusan pulau-pulau ini. Orang orang Indonesia zaman purba
adalah keturunan imigran dari benua asia. Antara zaman pithecanthropus dan
tibanya mungkin ada senjang waktu ribuan abad. Ada beberapa teori mengenai
perkembangan etnologis Indonesia . keadaan linguistic dan rasialnya sangat
kompleks. Beberapa ratus bahasa dipercakapkan di seluruh Indonesia. Dan
seringkali beberapa bahasa dipakai pada satu pulau. Penduduk satu wilayah kecil
biasanya terdiri dari atas tipe rasial yang berbeda. Tidak ada satu pulau,
betapapun kecilnya, yang penduduknya tidak campur baur rasialnya, dan semua
di semua pulau besar (kecuali jawa) kita temukan suku-suku bangsa primitive
hidup berdampingan dengan orang-orang.
Ada sebuah teori menarik yang di kemukakan oleh P. dan F bersaudara,
bahwa populasi asli kepulauan Indonesia salahsatu ras berkulit hitam dan pendek
yang menghuni sebagian dataran asia tenggara dan sekitarnya namun pada
periode galasik dataran asia tenggara yang pada waktu itu begitu solid terpecah
diakibatkan aktifitas vulkanik dan meningkatnya volume air imbas dari es yang
mencair. Sisa sia penduduk asli yang terpisah dianggap masih hidup dan tinggal
dipedakama , sementara daerah pesisi pantai dihuni oleh para pendatang. Sarasin
bersaudara meyebut keturunan asli itu orang vedda, menurut nama salah satu
suku bangsa yang paling terkenal yang masuk kelompok ini, suku bangsa vedda
di Ceylon (Sri Langka).
Dalam buku Nusantara karya Bernard H. m. vleke bahwa berdasarkan riset
orang-orang Indonesia yang sangat beragam punya organisasi social yang pada
dasarnya seragam yang mencapai puncak perkembangannya di jawa. Dari titik
ini sosiologi dan etnologi komparatif dapat meneruskan penelitian tentang
mereka sendiri tentang masalah ini. Ini menunjukan bahwa desa asli Indonesia
itu pernah dan masih ada diberbagai tempat di kepulauan Indonesia, dalam
bentuk komunitas dengantanggung jawab bersama para anggotanya demi
kesejahteraan bersama dan ketertiban umum. Bentuk organisasi social kuno ini
masih dapat di lihat jejaknya dalam bentuk desa masa kini dijawa
Pada masa kini, hamper 72 juta dari 80 juta penduduk kepulauan nusantara
dikelompokan sebagai muslim. Dan sekitar 2 juta adalah Kristen. Sisanya
terbagi antara penganut kultus cina dan beragam kultus local. Tapi banyak
unsure keyakinan pribumu yang hidup dikalangan muslim dan Kristen.
Animisme berada didasar semua konseplsi religious orang Indonesia. Menurut
keyakinan ini, semua perwujudan ini adalah konsekuensi karya supranatural,
biasanya roh jahat yang harus dilayani dengan persembahan dan murkanya harus
di hindari.

C. System Islam dan Fenomena social masyarakat di Indonesia

Islam berpedoman pada kibullah yang terakhir turun kebumi pada kurang
lebih 1400 tahun yang lalu ketanah suci makkah. Didalam nya banyak
didapatkan secara tekstual pola dan gaya hidup bagi umat manusia dalam segala
aspek. Dalam buku materi dasar islam karya arief B. iskandar islam mengatur
segala masalah yang berhubungan dengan akhirat sekaligus surga dan neraka,
pahala dan siksa, ibadah (shalat, puasa, haji, zakat, dll); sekaligus mengatur
urusan duniawi sperti politik, ekonomi, social, pemerintahan, pendidikan,
hukuman, dan sebagainya. Dengan kata lain, keyakinan seseorang khususnya
muslim haruslah meliputi kedua hal tersebut secara keseluruhan.
Dalam pandangan islam pengaturan urusan umat dengan aturan aturan
islam, baik di dalam maupun diluar negri itu dikenal dengan istilah siyasah.
Aktivitas siyasah tentunya dilakukan oleh rakyat (mengontrol dan mengkoreksi
pemerintah dalam menjalan kan tugas) dan pemerintah (lembaga yang mengatur
urusan rakyat secara praktis). Di Indonesia sendiri dalam mengupayakan
keselarasan antara konsep siyasah islam dan basisi social kultur masyarakat
lahir beberapa partai politik yang terjun secara langsung untuk mewujudkan
pemahaman berpolitik di Indonesia.
Upaya dalam menyelaraskan kehidupan keselarasan ditengah
kemajemukan yang ada di Indonesia sering kali terjadi. Pada faktanya memang
hampr di setiap lini kehidupan secara electoral pemerintahan, islam selalu
diupayakan untuk menjadi moral force. Bukti kecil yang tidak menjadi pusat
perhatian adalah sudah barang tentu di setiap kantor yang ada akan ditemukan
tempat ibadah bagi seorang muslim untuk memfasilitasi keimanan para muslim
di pemerintahan.

1. System keadilan social

a. Toleransi

kehidupan manusia selalu dinamis dan terus mengalami


perkembangan dalam semua sector. Berbagai persoalan pun muncul jalan
dengan perkembangan waktu dan tempat manusia itu hidup. Di Indonesia
sendiri dikenal sebagai Negara multi etnis dan multi agama. Jumlah
agama menunjukan angka kuantitatifyang sangat tinggi. Begitu pula
tempat peribadatan mencapai 600.000 buah. Meskipun agama, tetapi
realitas masyarakat yang agamais menjadikan negera berkepentingan
terciptanya tata cara beragama yang berkualitas, harmonis dan toleran.
Toleransi dalam pengertian istilah umum adalah suatu sikap akhlak
terpuji adalah suatu sikap akhlak terpuji dalam pergaulan dimana antara
sesame umat manusia saling menghargaidalam batas-batas yang
digariskan oleh islam. Dalam islam sendiri secara tekstual tidak
ditemukan kata toleransi, tetapi secara explicit al-qur’an menjelaskan
konsep toleransi dengan batasan-batasan yang sangat jelas dan gambling.
Oleh karena itu penjelasan ayat-ayat dapat dijadikan pedoman dalam
membina sebuah kerukunan hidup.
Secara doctrinal toleransi sepenuhnya diwajibkan dalam islam. Islam
secara definisi adalah “selamat”, “damai”, dan “menyerahkan diri”..
definisi islam yang seperti ini sering dirumuskan dalam dalam istilah
rahmatan lil alamin. Ini berarti bahwa islam tidak ingin menghapus
segala agama yang ada. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam
bentuk saling menghormati. Dalam Al-Qur’an allah berfirman yang
artinta : “dan jika tuhan mu menghendaki, tentulah beriman semua orang
yang dimuka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa
mereka supaya mereka menjadi orang-orang beriman semuanya”.
Saling menghargai dalam iman dan keyakinan adalah konsep islam
yang amat komperhensif. Konsekuensi dari prinsip ini adalah lahirnya
prinsip taqwa dalam beragama. Karena taqwa allah melahirkan rasa
persaudaraan universal di antara umat manusia. Nabi menegaskan
tentang persaudaraan universal pada slah satu hadits yang berbunya
“sayangilah orang yang ada dibumu maka akan saying pula orang yang
dilangit ke padamu”

b. Kesetaraan

Kesetaraan biasanya erat kaitannya dengan hubung laki-laki dan


perempuan di hadapan public dan mengatur hubungan yang timbul
didalamnya. Saat ini di Indonesia sering kita menyaksikan bahwa wanita
tidak lah selayaknya wanita seharusnya. Wanita sudah menjadi seperti
komoditi yang dipedagangkan. Bahkan sering kali barang yang tidak ada
kaitannya dengan perempuan selalu di hubungkan dengan wanita.
Islam telah mengatur bagaimana system social harus berjalan. Islam
telah mengatur tugas utama wanita adalah mengurus rumah tangga serta
menjaga kehormatan diri, keluarga maupun suami. Hal ini di pandang
sangat remeh dan kuno oleh realitas zaman dan bahkan dianggap
merendahkan wanita. Padahal sebenarnya tugas mengurus rumah tangga
adalah pekerjaan yang mulia karena dirumahlah proses pencetakan
kader-kader unggul. Tentu pekerjaan mendidik tidak lah mudah apabila
terjadi kesalan dalam memupuk kader bias jadi akan menjadi benalu buat
Negara.
Dalam hak dan kewajiban sebagai warga Negara, pria dan wanita
mempunyai kedudkan yang sama. Wanita berhak memilika barang-
barang layaknya pria apabila wanita bersalah ia juga akan di kenakan
hukuman sebagaimana pria. Bahkan dalam struktur kenegaraan, wanita
di perbolehkan menduduki posisi tertentu, misalnyya menjadi anggota
DPR, hal ini termuat jelas dalam buku materi islam dasar karya arief B.
iskandar.

c. Demokrasi
Indonesia, segala peraturan yang mengenai kepentingan hidup
bersama diputuskan dengan jalan mufakat,, yang dilakukan dalam setiap
rapat. Segala usaha yang berat, yang tak terpikul oleh tenaga orang
seorang menjadi usaha bersama, dikerjakan menurut dasar tolong-
menolong.
Pada konteks islam, kita sering melihat dan menyandingkan shura dan
demokrasi. Konsep shura merupakan perintah tuhan yang langsung
diberikan kepada nabi Muhammad Saw. Sebagai teladan untuk umat.
Shura Suatu proses pengambilan keputusan dalam masyarakat yang
menyangkut kepentingan bersama. Shura juga merupakan gamabaran
tentang cara kaum beriman menyelesaikan persoalan dan urusan social
mereka. Shura dalam Al-Quran dijelaskan dalam dua surat, yakni dalam
surat asy-Syura ayat 38, dan Surat Ali’imran ayat 159.
Dalam konteks demokrasi (syuro), umat islam secara umum dan umat
islam Indonesia secara khusus, masih memeperdebatkan dan
mempermaslahkan kedaulatan mutlak tuhan. Hal ini sebagai mana
dikemukakan oleh Muhammad natsir. Hanya saja, rakyat tetap
mempunyai kedaulatan. Dalam Negara islam, rakyat mempunyai dua
hak, yaitu hak untuk menyusun undang-undang dan hak untuk memilih
kepala Negara. Pemikiran ini didasari pada QS. Ali Imran 159 dan QS
An Nisa ayat 59.
Bagi bangsa Indonesia, Shura tidak hanya sebatas ajaran agama, tetapi
juga sudah menjadi kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia dalam
memutuskan urusan berasama. Secara teologis-sosiologis masyarakat
Indonesia tidak mempersoalkan muasal konsep tersebut dan tidak
mempersoalkan kedaulatan tuhan dengan kedaulatan rakyat. Dengan
demikian munculah istilah Demokrasi Pancasila.
Dalam pengertian ini, wajar jika dikatakan bahwa demokrasi
merupakan konsep yang diterima secara universal, termasuk di dunia
islam. Banyak teoritis atau politisi yang secara eksplisit menulis atau
bertindak dalam kerangka islam, menyatakan bahwa teori politik mereka
juga bersifat demokratis. Bahkan, konsep Negara dan pemerintah Abu
A’la-al- Maudidi dan Imam Khomeini selalu disebut teo-demokrasi
islam.

2. System Keadilan Ekonomi

a. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang
tercermin dari rumah yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang dan
pangan, biaya pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas atau
kondisi dimana setiap individu mampu memaksimalkan utilitasnya
kebutuhan jasmani dan rohani.
Kesejahteraan oleh sebagian masyarakat selalu dikaitkan dengan
konsep kualitas hidup. Konsep kualitas hidup merupakan. Keadaan
kehidupan yang baik. World Health Organisation mengartikan kualitas
hidup sebagai sebuah persepsi individu terhadap kehidupan di
masyarakat dalam konteks kebudayaan dan system nilai yang ada terkait
dengan tujuan, harapan, standar, dan, juga perhatian terhadap kehidupan.
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998
menjelaskan juga tentang arti kesejahteraan sebagai suatu tata kehidupan
dan penghidupan social baik material dan spiritual yang diliputi rasa
keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin. Yang
memungkinkan bagi setiap warga Negara untuk mengadakan pemenuhan
jasmani, rohani, yang sebaik-baik, bagi dirinya, keluarga serta
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia
sesuai dengan pancasila.
Bedasarkan pengertian dia atas artinya, setiap warga Negara tentunya
memliki peluang kesejahteraan yang akan dijamin oleh Negara tanpa
membatasi skat-skat primodial. Perwujudan keadilan ekonomi dalam
memenuhi kesejahteraan harus memiliki konsep yang jelas dan tidak
menimbulkan konfli ditengah masyarakat
Kesejahteraan dalam islam sendiri tidak hanya berhenti pada tataran
konsep tetapi telah terwujudkan dalam praktek kehidupan Rasulullah dan
para sahabatnya. Implementasi nilai kesejahteraan tidak hanya di rasakan
oleh umat islam tetapi juga umat non-muslim, bahkan rahmat bagi
seluruh alam hingga masa modern sampai saat ini. Ajaran islam telah
menjelaskan bahwa sesungguhnya tujuan dasar islam adalah terwujudnya
kesejahteraan baik didunia maupun di akhirat.
Dalam prakteknya , Rasulullah SAW membangun sebuah
perekonomian yang dulunya dari titik nol menjadi suati perekonomian
raksasa yang mampu menembus keluar dari jazirah arab. Berawal dari
kerja sama antara kaum muhajirin dan anshar rasulullah berhasil
memperkenalkan kesejahteraan dapat ditempuh melalui system ekonomi
islam di antaranya ,syirakah, Qirad, Khiyar dalam perdaganagan .
Indicator kesjahteraan cenderung subyektif dan dinamis. Dalam islam
ada banyak. Aspek yang sering dijadikan indicator kesejahteraan seperti
tingkat pendapatan, kepadatan penduduk, perumahan, dan laian-lain bias
menipu seseorang jika tidak di iringi pembangunan mental dan moral
yang berorientasi pada nilai-nilai ketuhanan. Untuk itu islam mempunya
dasar pada banyak ayat Al- Qurana yang menjelaskan tentang standar
kesejateraan. Sesuai dengan QS Qurasy ayat 3-4 maka indicator
kesejahteraan ada 3 ; menyembah tuhan, menghilangkan lapar, dan
menghilangkan rasa takut.

b. Kepemilikan
Sebuah system harus memberikan definisi yang jelas tentang hak
milik. Artinya, untuk asset apapun, adalah penting bahwa pihak dapat
menetukan dengan pasti siapa yang memiliki asset apa yang mengatur
dan mentukan kepelikan tersebut.
Sedangkan islam menggambarkan kepemilikan sebagai suatu izin dari
pembuat syariat kepada seseorang atau sekelompok orang atau Negara
untuk memanfaatkan uatu barang. Kepemilikan ini di bagi menjadi 3:
Pertama, Kepemilikan indivudu adalah izin yang diberikan oleh tuhan
sebagai pembuat syariat kepada seorang individu untuk memanfaatkan
suatu barang . barang-barang yang dimiliki oleh individu adalah semua
barang yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak dan jumlahnya
tidak terlalu banyak. Contoh rumah, tanah, uang, dan kendaraan; kedua
kepemilikan umum adalah izin dari allah yang diberikan kepada orang
banya/umum untuk memanfaatkan suatu barang. Barang apa saja yang
dibutuhkan dan menguasai hajat hidup orang banyak maka kepemilikan
atas benda tersebut adalah kepemikikan umum. Contoh hasil dari
sumberdaya alam. Kepemilikan Negara adalah harta yang merupakan hak
seluruh rakyat. Pengaturan distribusi kekayaan diserah kan kepada kepala
Negara.
Islam juga memperbolehkan pengembahngan kepemilikan sebagai
usaha seseorang dalam mengembangkan harta yang telah dimilikinya
dalam bentuk jual-beli, sewa-menyewa, atau bahkan mendirikan sebuah
industry. Namun islam tetap melarang usaha atau pengembangan
kepemilikan yang didapat dari cara- cara tercela, seperti riba, judi,
penipua, dan lain sebagainya.
V. KESIMPULAN

berdasarkan pemabahasan, bahwa islam berpandangan setiap orang memilik hak


yang sama. Allah SWT tidak pernah memungkiri sebuah perbedaan jika, IA menghendaki
maka sudah pasti semua orang itu beragama islam. Di Indonesia sendiri yang memiliki
berbagai macam kekayaan kultur, islam selalu berpenetrasi bahkan dakwah islam
menimbulkan empati karena tidak mengurangi atau bahkan menghilangkan keberagan
budaya yang ada. Itu adalah bentuk etika dalam meandang perbedaan.

islam tidak memiliki permasalahan dalam hal perbedaaan .sesuai Al Quran.bahwa


sejatinya sesama umat manusia melihat dengan posisi sederajat dalam konteks social dan
ekonomi. Islam secara keseluruhan telah mengatur semua aspek dalam kehidupan manusia.
Dari segia keadilan social maupun ekonomi setiap kaum muslim harus menjaga kedamaian
dengan setiap umat manusia baik yang seiman maupun tidak. Muslim juga harus bersama
mengawal kesejahteraan dan hak asasi bagi setiap orang, dimanapun juga terlebih
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Hatta, Mohammad. Demokrasi kita: dan pikiran-pikiran tentang demokrasi dan


kedaulatan rakyat. Sega Arsy, 2008.

Iskandar, Arief B. "Materi Dasar Islam: Islam Mulai Akar Hingga Daunnya." (2014).
Ismail, Zainuddin. "Teori Ekonomi." (2012).

Malaka, Tan, and A. Yogaswara. Aksi massa. Cedi & Aliansi Press, 2000.

Muthhar, Mohammad Asy’ari. "The Ideal State–Persprektif Al-Farabi tentang Konsep


Negara Ideal." Yogyakarta: IRCiSoD (2018).

Sukmasari, Dahliana. "KONSEP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM


PERSPEKTIF AL-QUR’AN." At-Tibyan 3.1 (2020): 1-16.

Suryanegara, Ahmad Mansur. Api Sejarah 1. Vol. 1. Surya Dinasti, 2016.

Suryanegara, Ahmad Mansur. Api Sejarah 11. Vol. 2. Surya Dinasti, 2017.

Vlekke, Bernard Hubertus Maria. Nusantara: Sejarah Indonesia. Kepustakaan Populer


Gramedia, 2008.

Anda mungkin juga menyukai