Anda di halaman 1dari 11

Menganalisis Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema, Dan Tokoh Dalam

Bentuk Lisan Dan Tulisan

SENI BUDAYA
MENGANALISIS KARYA SENI RUPA BERDASARKAN JENIS, FUNGSI, TEMA, DAN
TOKOH DALAM BENTUK LISAN DAN TULISAN

DISUSUN OLEH
RIKA SEPTIANA
PELTALIA LOKA

KELAS
XI IPS 3

SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH


KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat sera salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Oleh karena bimbingan dan jalan kemudahan dari Allah makalah Seni
Budaya dapat terselesaikan.
Terselesaikannya makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru Seni Budaya. Semoga bantuan dari
Bapak/Ibu dan sdr/I menjadi suatu ladang amal dan diberikan balasan yang lebih baik dari Allah
SWT.
“Tiada gading yang tak retak” sebagaimana makalah ini masih belum sempurna. Namun
demikian penyusun hanya bias berusaha untuk memberikan yang terbaik. Semoga dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Taba Penanjung, 28 Januari 2019

Penulis

Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan ekspresi dan
kualitas yang bisa dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh indera peraba.
Jadi seni rupa lebih menuju keindahan visual dibandingkan daripada keindahan indera
yang lainnya. Secara kasar seni rupa jika diterjemahkan ke Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun seiring berkembangnya seni modern artifine art lebih condong ke seni rupa murni
dan kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
A. Jenis-jenis Seni Rupa
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan terakhir
berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk dua
ukuran, yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan. Contoh seni rupa dua
dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang,
lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume dan bisa dilihat dari
segala arah. Contohnya bonsai, patung, seni keramik, diorama dan yang lainnya.

2.Jenis Seni Rupa Berdasarkan Masanya


Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan dan pakem
tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun gayanya tidak mengalami
perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke
generasi sampai saat ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa tradisional yang mana
aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah dan mengandalkan kekreatifitasan pembuat
seni rupa atau bersifat individualis. Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis,
patung dan kriya.
Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau kondisi waktu
dan bersifat kekinian.

3. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya


Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika dan ide
saja pembuat saja, bukan untuk dipakai.
Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai pakai. Contohnya
keramik, poster, senjata tradisional dan lain-lain.

B. Fungsi Seni Rupa


1. Fungsi Individu
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fiisk
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk
apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada
pemuasan kebutuhan fisik sehingga dari segi kenyamanan menjadi hal yang penting. Sebagai
contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni kerajinan, dll.

b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional


Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman dari
setiap orang sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi emosional atau perasaannya. Contohnya
perasaan sedih, gembira, letif-lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu merasakan semua
itu karena di dirinya terdapat dorongan emosional karena merupakan situasi kejiwaan pada setiap
manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari
luar dirinya yang sifatnya menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Contohnya
mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi seperti teater, menonton biskop, konsert,
pameran seni dll.

2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni dibidang Rekreasi
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan sehingga orang
tersebut memerlukan penyebaran seperti berlipur ke tempat rekreasi objek wisata (rekreasi alam).
dan Seni rupa juga sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan, pagelaran musik,
dan pameran bonsai. Arti seni benda rekreasi adalah seni yang menciptakan kondisi bersifat
penyebaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa karena merupakan sarana komunikasi
paling efektif dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa memiliki keterbatasan karena
tidak semua bahasa dapat dimengerti seluruh orang didunia ini karena bahasa setiap negara
berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan bahasa universal yang digunakan untuk berkomunikasi
di seluruh dunia ini. Berdasarkan pernyataan tersebut, seni diyakini dapat berperan sebagai
bahasa universal. seperti affandi yang berkomunikasi ke seluruh dunia dengan lukisannya,
Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya. Berdasarkan dari contoh nyata tersebut, seni
dapat menembus batasan-batasan verbal, maupun perbedaan lahiriah setiap orang.

c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan


Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi yang bertransformasi yang mengakitkan
kondisi tertentu menjadi lebih maju. Seni dapat memberikan pendidikan karena dari setiap
pertunjukan seni terdapat makna yang disampaikan. Seni bermanfaat untuk membimbing dan
mendidik mental dan tingkahlaku seseorang berubah menjadi kondisi yang lebih maju dari
sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni menumbuhkan pengalaman estetika dan etika.

d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani


Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber dari Tuhan. Agama merupakan salah
satu sumber insiperasi seni yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-
pengalaman religi menggambarkan bentuk nilai estetika.

Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah ini.
1. Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
2. Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan penilaian yang berbeda.
3. Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
4. Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
5. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu
6. Sebagai sarana ritual keagamaan.

C. Tema Seni Rupa Murni


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini.
Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang
berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi
geografis. Pembuatan karya seni rupa pada zaman dahulu, manusia menciptakan karya seni
sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi yang
menggambarkan kisah manusia dalam ritual menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai
sarana untuk pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat
digunakan sebagai pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut
di dalam pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema adalah
gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya
seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah
karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-
tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya
lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan.
Di dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai
objek lukisannya. Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan
Vincent van Gogh.

b. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain


Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan
objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya,
temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.

c. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya


Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya,
sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah,
hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek
lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah,
Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.

d. Hubungan antara Manusia dengan Benda


Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada
yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti
gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan,
bunga.
e. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik
apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan
proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan
menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.

f. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal


Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun
saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam
suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

D. Tokoh
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi
ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni.
Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana
mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai
dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam
babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini
menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah
tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di
sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan
kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan
pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan
disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :


a. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE
INGRES (1780-1867)

2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean
Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki
pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
1. Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
2. Eksotik, kerinduan pada masa lalu
3. Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
4. Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :


a. Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b. Penuh gerak dan dinamis.
c. Warna bersifat kontras dan meriah.
d. Pengaturan komposisi dinamis.
e. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f. Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :


a. Eugene Delacroix
b. Theodore Gericault
c. Jean Baptiste
d. Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji


romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT
MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini
selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet”
dari Perancis mengatakan : TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN
MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya
(sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya
tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya.
Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit.
Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan
Pemecah Batu” dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap
isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang
menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet
merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati
Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat
berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan
realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet
adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering
dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah
Thomas Gainsbrough (1727-1788). Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans
Hall.

5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya
tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail.
Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari
Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa
busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan
di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak
hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Tokohnya : Eduard Manet, Claude
Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

E. Pengkajian Karya Seni Rupa


Sebuah karya seni rupa merupakan hasil kreatif serta jerih payah seseorang. Hal ini tentu
semestinya mendapat apresiasi bagi para penikmat maupun apresiasi dari para ahli sekalipun.
Maka dibutuhkannya penilaian terhadap sebuah karya seni yang tujuannya untuk mengetahui
nilai dari karya seni itu serta juga menghargai karya tersebut. Untuk melakukan sebuah penilaian
terhadap karya seni rupa, berikut merupakan beberapa aspek yang dapat dijadikan sebuah ukuran
atau kriteria penilaian. Aspek-aspek atau ukuran penilaian itu adalah:
a. Aspek Ide atau Gagasan Pertama
Aspek Ide atau Gagasan dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses kreatif yang
muncul dari sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan. Proses menciptakan suatu benda
melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui berbagai proses sehingga mampu dinikmati
hasilnya itulah salah satu hal yang bisa disebut kreatifitas.

b. Aspek penguasaan teknis


Teknik merupakan sebuah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi suatu karya yang
memiliki nilai. Penggunaan teknik yang tidak terampil tentu akan berdampak pada karya yang
dihasilkan. Demikian pula dalam pemilihan teknik juga perlu menjadi pertimbangan dalam
sebuah pembuatan karya seni. Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga berakibat pada hasil dari
karya seni. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu dipertimbangkan dalam penilaian
sebuah karya seni.

c. Aspek penguasaan bahan


Setiap bahan memiliki sifat dan karakteristiknya masing masing, misalnya rotan bersifat
lentur, logam memiliki sifat keras, sedangkatn sifat dari tanah liat adalah plastis. Untuk itu aspek
ini juga penting bagi seorang pencipta karya seni. Kesalahan dalam memilih bahan pasti akan
berdampak pada hasil karya yang dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan patut
dipertimbagkan dalam penilaian karya seni rupa.

d. Aspek kegunaan
Aspek ini merupakan aspek terpenting dalam sebuah karya seni rupa terapan. Maka
semestinya mempertimbangkan aspek kegunaan (applied) dalam hal menilai sebuah karya seni,
apakah karya itu bisa berguna atau bermanfaat. Hal ini sangat penting mengingat fungsi utama
dalam seni rupa terapan ialah kegunaan. Adanya tiga hal penilaian dalam aspek kegunaan yaitu
kenyamanan, keluwesan/fleksibelitas dan keamanan dalam penggunaannya.

e. Aspek wujud
Wujud atau tampilan suatu benda tentu menjadi sebuah penilaian terkait dengan daya
tarik yang mampu diberikan oleh penyajian dari suatu karya seni. Aspek wujud (form)
berhubungan erat dengan prinsip - prinsip komposisi, meliputi proporsi (proportion),
keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras (contrast), klimaks (tag line), kesatuan (unity).
Prinsip itulah yang menjadi tolak ukur untuk menilai karya seni dalam aspek wujud atau form.

f. Aspek gaya atau corak


Karya seni merupakan karya yang terlahir dari adanya cita, visi, dan interpretasi
seseorang. Seorang yang mempunyai watak yang lembut akan mencerminkan karya-karya yang
lembut baik itu dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam hal pemilihan dan pengelolahan
tema. Karna sebuah karya mencermikan gaya penciptanya. Maka dari itu perlu penilaian
terhadap aspek tersebut.

g. Aspek kreatifitas dan Inovatif


Aspek ini juga menjadi penilaian karya seni karna sebuah karya tidak bisa dihasilkan
hanya karena mencontek atau meniru karya yang lain. Maka dari itu diperlukannya kreatifitas
untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bila tercapainya sebuah karya yang inovatif pada
penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini
menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan.

h. Aspek selera dan agama


Jika dalam pembuatan karya seni terapan dengan tujuan agar dapat digunakan oleh orang
banyak, maka harus memikirkan karyanya dengan selera dan agama yang dianut oleh pasar.
Dalam hal selera harus berdasar pada hal-hal yang sedang menjadi tren di masyarakat yang tentu
disukai masyarakat. Sedangkan dalam hal agama, hal yang harus diingat, misalnya penerapan
motif pada karya seni yang diciptakan seperti halnya motif Bali akan lebih cocok bagi
masyarakat yang beragama Hindu. Hal-hal tersebut menjadi penting karena jika tidak demikian
karya seni yang dihasilkan tidak akan mendapat tempat dihati masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur.html
https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/tema-seni-rupa/
https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015607802/mengenal-aliran-aliran--tokoh-dan-
contoh-karya-seni-rupa/
https://brainly.co.id/tugas/14126767

Anda mungkin juga menyukai