Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEMOKRASI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pancasila dan Kewarga Negaraan

Dosen Pengampu:

Maria Ulfa, M.Ag

Di Susun Oleh Kelompok 9

Rahmat 232482019
Elvianda 232482006
Siti raisah 232463099
Zainuril Akbar 232463109

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK (STISIP)

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IAN)

PERGURUAN TINGGI AL-WASHLIYAH BANDA ACEH

2022-2023
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Demokrasi” Sholawat dan salam tak lupa pula kami
sanjungkan kehadirat Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah ini disusun bertujuan untuk menjelaskan kepada teman-teman tentang


pembahasan ini supaya teman-teman mengerti. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun karya tulis. kami menyadari bahwa
masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari Dosen dan teman-teman sekalian demi
memperbaiki makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua di kemudian hari. Terimakasih atas segala perhatiannya.

Banda Aceh, 24 September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

A. Pengertian Demokrasi ............................................................................................. 2


B. Jenis-Jenis Demokrasi ............................................................................................. 3
C. Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia .............................................. 5
D. Demokrasi Dalam Sistem Negara Indonesia .......................................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki
haksetara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasidipraktekan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu negara ke negara
lain. DanNegara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha
untukmembangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaan
dankedaulatannya pada tahun 1945.
Demokrasi harus berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan
negaraitu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara
samakedudukannya dalam pemerintahan, dimana mereka diberi kebebasan untuk
memilihataupun dipilih. Di Indonesia, hal ini telah diwujudkan dalam bentuk Pemilihan
Umumyang dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan juga hal-hal lain yang seringkali
dikaitkandengan Demokrasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas,
makatimbul pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Demokrasi?


2. Bagaimana Jenis-Jenis Demokrasi?
3. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia?
4. Bagaimana Demokrasi Dalam Sistem Negara Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk lebih memahami dan
mengetahui tentang Demokrasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang
terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti
kekuasaan/pemerintahan.
Secara harfiah, demokrasi berarti kekuasaan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan
dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya demokrasi, nilai-
nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam praktik kehidupan
demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi jugadalam berbagai
bidang kehidupan.
Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, menyebut demokrasi
sebagai sebuah pergeseran dan penggantiankedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat
perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai
kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat:
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16).
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapatmemilih
diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengankekuasaannya,
kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara takterbatas dan
tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan padakesempatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah
sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-keputusan
yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.

2
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta
memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demokrasi
merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-
persamaan yang sama bagi semua warga negara
f. Ensiklopedi Populer Politik
Pembangunan Pancasila Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang
pelaksanaa pemerintahnya bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi
adalah pola pemerintahanyang mengikutsertakan secara aktif semua anggota
masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang.

B. Jenis-jenis Demokrasi
Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan dalam
pelaksanaannya diberbagai kondisi dan tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis
demokrasi dapat dilihat dari beberapa hal, sebagai berikut:
1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat.
Termasuk jenis demokrasi ini terdiri dari:
a. Demokrasi langsung.
Rakyat secara langsung diikutsertakan dalamproses pengambilan keputusan
untuk menjalankan kebijakanpemerintahan.
b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan.
Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya
melaluipemilu. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang dudukdi
lembaga perwakilan rakyat.
c. Demokrasi perwakilan
Dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat(referendum) yang dapat
diklasifikasi:
• Referendum wajib
• Referendum tidak wajib
• Referendum fakultatifd.

3
d. Demokrasi formal.
Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara hukum menempatkan
semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi
kesenjangan ekonomi.
e. Demokrasi material.
Demokrasi ini memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial
ekonomi, sehingga persamaan bidangpolitik tidak menjadi prioritas. Demokrasi
material dikembangkan di Negara sosialis-komunis.
f. Demokrasi campuran.
Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua demokrasi tersebut. Demokrasi
ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiaporang.
g. Demokrasi liberal,
yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan
pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah bertindak atas dasar
konstitusi (hukum dasar).
h. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar.
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak
mengenal perbedaan kelas. Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam
hukum dan politik.

2. Demokrasi sistem presidensial.


Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan demokrasi berdasarkan titik perhatian
atau prioritas. Jenis demokrasi ini dapat diklasifikasi; Demokrasi berdasarkan prinsip
ideologi. Demokrasi diklasifikasikan:
a. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan Negara,
dapat diklasifikasi ke dalam;
• DPR lebih kuat dari pemerintah
• Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana Menteri dan memimpin
kabinet dengan sejumlah menteri yangbertanggung jawab kepada DPR.
• Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
• Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya
hanya berfungsi sebagai simbol Negara. Tugas kepala Negara sebagian besar

4
bersifat ceremonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai panglima
tertinggi Angkatan bersenjata (kehormatan).
• Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat
meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintah.
Jika mayoritas anggotaparlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan
kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk
pemerintahan baru hasil pemilu.
C. Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945
(yangdisahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran
demokrasi,dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan
dilaksanakansepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dengan demikian berarti jugaNKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham
Demokrasi Perwakilan (Representatif Demokrasi).Penetapan paham demokrasi sebagai
tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh
Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa
dilepaskan dari kenyataan bahwa Sebagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat,
baik mengikutinya secara langsung dinegara-negara Eropa Barat (khususnya Belanda),
maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa
dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang
berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat.
Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran
demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II. Didalam praktek kehidupan
kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hinggasaat ini, ternyata paham demokrasi
perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan
yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia
mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi
Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan
dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan Juni-Juli 1959.Guna
mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas,maka pada
5
tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang
memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi
Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik
yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.
Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya
Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politikdan
ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965,dan
turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2
RI,menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi
Pancasila(Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang
sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila.Demokrasi Pancasila (Orba)
berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya
yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup
dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal
23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala
aspeknya Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya
Presiden Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru,
sebagai hasil darikebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek
kehidupan masyarakat dannegara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini
berpuncak dengan di amandemennyaUUD 1945 (bagian Batang tubuhnya) karena
dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan
negara,khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat
hubungan antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya
perubahan terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model
Demokrasi Pancasila di era Orde Baru.Model Demokrasi pasca Reformasi yang telah
dilaksanakan sejak beberapa tahunterakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-
tanda kemampuannya untuk mengarah-kantatanan kehidupan kenegaraan yang stabil
(ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yangutama, yaitu lembaga eksekutif
(Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPRdan DPD) telah terbentuk
melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme
demokrasi.

6
D. Demokrasi Dalam Sistem Negara Indonesia
1. Masa Republik Indonesia I (1945-1959): Masa Demokrasi Konstitusional
Sistem parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di
proklamirkan dan kemudian di perkuat dalam Undang-undang Dasar 1949 dan 1950,
ternyata kurangcocok untuk Indonesia meskipun dapat berjalan secara memuaskan
dalam beberapa Negara Asia lain. Persatuan yang dapat di galang untuk selalu
menghadapi musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat di bina menjadi kekuatan-
kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih
demokrasi system parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik
dan Dewan perwakilan rakyat.
2. Masa Republik Indonesia II (1959-1965): Masa Demokrasi Terpimpin
Ciri-ciri periode ini ialah dominasi dari presiden, terbatasnya peranan partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial-
politik.
3. Masa Republik Indonesia III (1965-1998): Masa Demokrasi Pancasila
Landasan formal dari periode ini ialah Pancasila,UUD 1945, serta ketetapan MPRS.
Dalam usaha untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD yang telah
terjadi dalam masa demokrasi terpimpin telah di adakan sejumlah tindakan korektif.
Ketetapan MPRSNo. III/1963 yang menetapkan masa jabatan seumur hidup untuk Ir.
Soekarno telah dibatalkan dan jabatan presiden kembali menjadi jabatan elektif setiap
5 tahun.
4. Masa Republik Indonesia IV (1998 sekarang): Masa Reformasi
Tumbangnya Orde Baru membuka peluang terjadinya reformasi politik dan
demokratisasi di Indonesia. Pengalaman Orde Baru mengajarkan kepada bangsa
Indonesia bahwa pelanggaran terhadap demokrasi membawa kehancuran bagi Negara
dan penderitaan rakyat. Oleh karena itu bangsa Indonesia bersepakat untuk sekali lagi
melakukan demokratisasi, yakni proses pendemokrasian sistem politik Indonesia
sehingga kebebasan rakyat terbentuk, kedaulatan rakyat dapat ditegakkan, dan
pengawasan terhadap lembaga eksekutif dapat dilakukan oleh lembaga wakil rakyat
(DPR).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembahasan tengtang demokrasi menghadapkan kita pada suatu kompleksitas
permasalahan yang klasik, fundamental namun tetap aktual. Demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi-baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum, karena Demokrasi sangat erat kaitannya dengan
politik dan hukum.

8
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sunarto, dkk, 2017. Pendidikan Kewarga Negaraan di Perguruan Tinggi. Semarang:
Pusat pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang

http://robihartopurba.blogspot.com/2015/03/makalah-tentang-demokrasi-di-indonesia.html

http://m.tribunnews.com/nasional/2016/11/21/aksi-4-november-harus-dihargai-sebagai-
ekspresi-demokrasi

http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/10/oxlbf9440-pemilihan-
rektor-ipb-babak-baru-demonstrasi-di-perguruan-tinggi-indonesia

http://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-indonesia

http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasihttp://www.kamusjenius.com/2015/6/mengenal-
macam-macam-demokrasi

Anda mungkin juga menyukai