Disusun oeleh
Aminah : 232463013
Dina itaria :232463028
Firma Rahmat Mulia: 232463036
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Apa yang dimaksud dengan perilaku kolektif? Perilaku kolektif dalam ilmu sosial dapat
dikategorikan sebagai sebuah budaya.Pasalnya, perilaku kolektif merupakan suatu tanda
terjadinya perkembangan dalam sebuah peradaban manusia. Secara umum, makna dari
perilaku kolektif adalah cara berpikir, berperasaan, serta bertindak secara kolektif.
Kata kolektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti secara
bersama atau secara gabungan. Jadi, perilaku kolektif merupakan perilaku yang meliputi
cara berpikir, berperasaan, serta bertindak secara bersama-sama.Berdasarkan pengertian itu
pula, kita dapat menafsirkan bahwa perilaku kolektif ini dapat terjadi dalam suatu kelompok.
Mengutip dari buku berjudul Terorisme dan Kekerasan di Indonesia, Sebuah Antologi
Kritis karya Wulandari (2014: 40), terdapat empat ciri-ciri perilaku kolektif, antara lain:
Jadi, dapat dipahami bahwa perilaku kolektif tidak mungkin terjadi bila hanya ada satu
orang (individu). Namun, untuk mengidentifikasi suatu perilaku termasuk perilaku kolektif
atau bukan, kita harus mengobservasi lebih lanjut fenomena sosial yang kita kaji.
2
2.2 pengertian gerakan sosial dan ciri-cirinya
Gerakan sosial , kampanye yang terorganisir secara longgar namun berkelanjutan untuk
mendukung tujuan sosial, biasanya berupa implementasi atau pencegahan perubahan dalam
struktur atau nilai-nilai masyarakat. Meskipun gerakan sosial mempunyai ukuran yang berbeda-
beda, pada dasarnya gerakan-gerakan tersebut bersifat kolektif . Artinya, hal-hal tersebut
merupakan hasil dari pertemuan spontan orang-orang yang hubungannya tidak ditentukan oleh
aturan dan prosedur, namun hanya memiliki pandangan yang sama mengenai masyarakat.Perilaku
kolektif dalam kerumunan, kepanikan, dan bentuk-bentuk dasar (bergiling, dll.) berlangsung singkat
atau episodik dan sebagian besar dipandu oleh dorongan hati. Ketika dorongan-dorongan jangka
pendek digantikan oleh tujuan-tujuan jangka panjang, dan ketika perkumpulan yang berkelanjutan
menggantikan pengelompokan orang-orang yang bersifat situasional, maka hasilnya adalah sebuah
gerakan sosial.
Suatu gerakan bukan sekadar kumpulan massa yang abadi, karena kumpulan massa tidak
memiliki mekanisme organisasi dan motivasi yang mampu bertahan keanggotaan melalui periode
tidak bertindak dan menunggu. Selain itu, mekanisme kerumunan tidak dapat digunakan untuk
mencapai komunikasi dan koordinasi kegiatan dalam wilayah yang luas, seperti suatu negara atau
benua. Sebuah gerakan adalah campuran organisasi dan spontanitas. Biasanya ada satu atau lebih
organisasi yang memberikan identitas, kepemimpinan, dan koordinasi pada gerakan tersebut,
namun batas-batas gerakan tidak pernah berbatasan dengan organisasi tersebut. Misalnya,
meskipun organisasi seperti Sierra Club di California berpengaruh dalam gerakan pelestarian
lingkungan alam alam , siapa pun yang bekerja untuk tujuan tersebut dan berinteraksi dengan
pekerja lain untuk tujuan ini adalah anggota gerakan konservasionis. Yang terkenalJohn Brown
bukanlah anggota organisasi abolisionis besar mana pun, namun kemartirannya menjadikannya
pemimpin dan simbol gerakan tersebut, meskipun para pemimpin organisasi enggan
memengakuini.
Semua definisi gerakan sosial mencerminkan gagasan bahwa gerakan sosial secara intrinsik
berkaitan dengan gerakan sosialperubahan sosial . Hal ini tidak mencakup aktivitas masyarakat
3
sebagai anggota kelompok sosial yang stabil dengan struktur, norma, dan nilai yang mapan
dan.tidak perlu dipertanyakan lagi. Perilaku anggota gerakan sosial tidak mencerminkan asumsi
bahwa tatanan sosial pada hakikatnya akan terus berlanjut. Sebaliknya, hal ini mencerminkan
keyakinan bahwa masyarakat secara kolektif dapat mewujudkan atau mencegah perubahan sosial
jika mereka mengabdikan diri untuk mencapai suatu tujuan. Pengamat yang tidak berkomitmen
mungkin menganggap tujuan-tujuan ini sebagai ilusi , namun bagi para anggota, tujuan-tujuan
tersebut adalah harapan yang cukup mampu untuk diwujudkan. Ketika ditanya tentang kegiatan
mereka, para anggota gerakan sosial tidak menjawab, “Saya melakukan ini karena hal itu selalu
dilakukan” atau “Itu hanya kebiasaan.” Mereka sadar bahwa perilaku mereka dipengaruhi oleh
tujuan gerakan ini: untuk membawa perubahan dalam cara yang “selalu” dilakukan atau kadang-
kadang untuk mencegah terjadinya perubahan tersebut.
4
Terdapat beberapa jenis-jenis aksi kolektif, menurut Wright (2001) yang merujuk pada aksi
yang ditujukan untuk melawan keadaan yang dianggap merugikan kelompok.
- Tidak bereaksi
Perilaku Kolektif
Selain jenis-jenis aksi kolektif, terdapat beberapa bentuk perilaku kolektif yang harus
dipahami sebagai berikut:
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu, munculnya perilaku kolektif yang bersifat
spontanitas, diantaranya:
1.Faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan sosial adalah deprivasi ekonomi yaitu orang
yang melibatkan diri dalam gerakan perubahan sosial karena menderita deprivasi
(kehilangan,kekurangan,dan penderitaan) minsalnya kenaikan harga-harga bahan kebutuhan
pokok).Disamping itu juga ada faktor kenikmatan kemajuan ekonomi (teori deprivasi
relatif),meskipun tingkat kepuasan meningkat, namun mungkin saja kesenjangan antara
harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi terjadi kesenjangan. Apabila
kesenjangan itu semakin melebar melewati batas toleransi, seperti krisis ekonomi, maka
revolusi akan tecetus.
b. Redemtive movement, yaitu gerakan untuk merubah pada prilaku perorangan, khususnya
bidang agama, seperti gerakan untuk tobat dan hidup sesuai dengan ajaran agama.
e. Revolusionary, yaitu gerakan revolusi sosial yang bertujaun merubah institusi dan
sratifikasi masyarakat sebagai suatu tranformasi menyeluruh tatanan sosial termaksuk
institusi pemerintah .
6
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Perilaku kolektif adalah cara berpikir, berasa dan bertindak yang berkembang
dikalangan sebaian besar warga masyarakat dan yang relativ baru. Menurut Bruce J Cohen
(1992), perilaku kolektif (colective behaviour) adalah jenis perilaku yang relativ tidak tersusun,
bersifat spontan, emosional dan tak terduga. Perilaku ini juga terjadi apabila cara-cara
mengerjakan sesuatu yang telah dikukuhkan secara tradisional tidak lagi memadahi. Individu-
individu yang terlibat dalam perilaku kolektif tanggap terhadap rangsangan tertentu yang
mungkin datang dari orang lain atau peristiwa khusus.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kelompok adalah kesatuan manusia yang hidup
bersama karena adanya kepentingan yang sama. Sementara itu, perilaku kolektif mengacu pada
tindakan yang spontan. Perilaku kolektif bersifat tidak terstruktur, dan sering terjadi karena
pengaruh orang lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sociology
. New York: Holt, Rinehart andWinstonLight, Donald, Suzanne Keller, dan Craig Calhoun.
1989.
Sociology.
Pengantar Sosiologi
Sumber Web
https://www.academia.edu/18378282/Perilaku_Kolektif_da_Gerakan_Sosial(Dipublikasikan
oleh Aprilyani, Andi. Diunduh pada 28 April
2019)https://www.academia.edu/19823147/PERILAKU_KERUMUNAN?
auto=download&auto=download (Dipublikasikan oleh Apriyanti, Dewi. Diunduh pada 28 April
2019)
10