Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN ALAT-ALAT DAN KEGUNAANNYA SERTA MSDS (MATERIAL SAFETY DATA

SHEET)
Arief Almuqhori Eka Nugraha, 23232016, STIPP

ABSTRAK

Pada kegiatan praktikum acara 1 berisi materi pengenalan alat-alat praktikum, kegunaannya,
serta Material Safety Data Sheet. Alat-alat praktikum merupakan bagian dari barang-barang penting
dalam praktikum kimia dasar. Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum yaitu tabung reaksi,
penjepi tabung, labu ukur, bunsen, corong, kaca arloji, gelas ukur, erlenmeyer, ball pipet dan pipet ukur,
pipet gondok, gelas beker, pipet tetes, spatula, cawan porselin, 1 set statif buret dan petridish. Selain itu
ada juga bahan-bahan kimia yang digunakan untuk praktikum yaitu larutan NaOH 2N dan 0,1M, NH₄CI
1%, HCI 0,1 M, larutan Pb (CH₃COOH)₂ 20%, kertas pH, larutan akuades, dan H₂SO₄. Dengan alat dan
bahan yang telah tersedia segera melakukan praktikum dengan menggabungkan larutan NH₄CI, NaOH,
dan akuades yang menghasilkan larutan kimia bersifat basa yaitu NH₃ lalu melakukan pengenceran
denga larutan HCI dan akuades yang tidak menghasilkan perubahan apa-apa setelah itu melakukan
proses Titrasi merubah larutan dari yang awalnya bening menjadi berwarna pink keunguan. Lalu
melakukan penyaringan pada larutan H₂SO₄ dan Pb (CH₃COOH)₂ yang awalnya berwarna putih pekat
menjadi bening dan tidak terdapat endapan setelah disaring menggunakan kertas.
Kata kunci : MSDS, Titrasi, Alat, dan Bahan Praktikum

Pendahuluan
Tujuan utama pendidikan adalah untuk membuat perubahan dan mendidik mahasiswa untuk
meningkatkan kualitas hidup (Zakirman et al., 2020). Tuntutan pendidikan yang sangat besar
mendorong para pendidik dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai perkembangan di
dunia pendidikan (Putri et al., 2020). Dampak dan kualitas pendidikan dapat dibentuk dan ditentukan
oleh kualitas pembelajaran (Zakirman et al., 2018). Meningkatkan kualitas pembelajaran harus
dilakukan mulai dari pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi (Gusta et al.,
2020)(Eliyarti, Rahayu and Zakirman, 2020)
Laboratorium merupakan tempat kegiatan mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya,
melakukan kegiatan percobaan. Percobaan dilakukan dengan berbagai bahan kimia, peralatan
penunjang dan instrumentasi khusus yang mampu menyebabkan terjadinya kecelakaan jika tidak tepat
dalam prosedur yang digunakan (Budimarwanti, dan SI, 2011) Penanganan alat dan bahan penelitian
sangat tergantung pada fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium.
Fasiltas yang dimaksud disini adalah adanya ruang penyimpanan khusus, ruang persiapan, dan tempat
penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan rak-rak (Indrawan, 2015)(Yusuf, Irianto and Djalil, 2019)
Meski bergantung pada panduan dosen, mahasiswa yang sebenarnya melakukan , 2018, S , Juni
hal 13-23 UniversitasNeger Rusly Hidayah1 , Dina Kartika Maharani2 1,2Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Surabaya Vol 3 1 Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik yang
Disertai dengan Material Safety Data Sheet Pembelajaran kegiatan praktikum. Mereka harus bekerja
dengan bahan kimia yang mereka gunakan secara aman dan selamat. Semua orang yang bekerja di
laboratorium bertanggung jawab mematuhi keselamatan dan keamanan untuk melindungi diri mereka
sendiri dan orang lain. Kecelakaan kerja paling banyak disebabkan oleh perilaku tidak aman, sisanya
adalah kondisi yang tidak aman. Oleh karena itu, semua yang akan melakukan praktikum, yaitu
praktikan, wajib menggunakan alat pelindung, memahami penanganan bahan kimia, maupun alat yang
digunakan. Untuk mengetahui penanganan bahan kimia yang digunakan, praktikan harus sudah
membaca Material Safety Data Sheet (MSDS). Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI [5],
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) merupakan lembar
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, sifat kimia, jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara penanganan, tindakan khusus dalam keadaan darurat, dan informasi yang diperlukan.
Secara ringkas, MSDS adalah kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-
bahan kimia berbahaya. Buku petunjuk praktikum adalah salah satu media pembelajaran yang berisi
tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan praktikum yang berisi prosedur praktikum sehingga dapat
membantu dalam kelancaran proses kegiatan praktikum. Buku petunjuk praktikum yang digunakan saat
ini, belum dilengkapi dengan MSDS. Padahal, hal tersebut sangat penting bagi praktikan sebagai salah
satu upaya untuk mengetahui penanganan dan kehati-hatian dalam penggunaan bahan kimia dalam
kegiatan praktikum. Untuk itu, perlu disusun buku petunjuk praktikum yang dilengkapi dengan
MSDS.(Hidayah and Maharani, 2018)

BAHAN DAN METODE


Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu tabung reaksi, penjepit tabung, labu ukur,
bunsen, corong, kaca arloji, gelas ukur, erlenmeyer, ball pipet dan pipet ukur, pipet gondok, gelas beker,
pipet tetes, spatula, cawan porselin, 1 set statif buret, dan petridish.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu larutan NaOH 2N dan 0,1 M, NH₄CI 1%, HCI 0,1
M, larutan Pb (CH₃COOH)₂ 20%, Kertas pH, larutan akuades, dan H₂SO₄
CARA KERJA
Pembuatan dan Pengenalan suatu Suhu
Menyiapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering lalu mengambil 2 ml larutan NH₄CI
1% menggunakan pipet ukur dan memasukkan selanjutnya menambahkan 1 ml larutan NaOH 0,1 M,
lalu menggoyangkan tabung reaksi hingga larutan homogen, selanjutnya memanaskan larutan di atas
pemanas spiritus hingga muncul gas NH3 (gas amonia) lalu menguji gas NH3 dengan kertas Ph, lalu
mengamati perubahan yang terjadi
Pengenceran dengan Labu ukur
Menyiapkan alat dan bahan dalam keadaan kering dan bersih lalu mengambil 10 ml akuades
dengan gelas ukur selanjutnya memasukkan kedalam labu ukur 100 ml setelah itu mengambil 10 ml
larutan HCI 1M menggunakan pipet ukur dan memasukkan dalam labu ukur takaran 100 ml kemudian
menambah akuades sampai batas lalu menggojok larutan homogen.
Titrasi
Menyiapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering lalu mengambil 10 ml larutan HCI
0,1M (titran) menggunakan pipet ukur dan memasukkan dalam erlenmeyer 230 ml kemudian
menambah 3 tetes indikator pp ke dalam erlenmeyer 250 ml lalu menitrasi larutan HCI 0,1M dengan
larutan standar NaOH 0,1 M sampai titik akhir titrasi tercapai kemudian mencatat volume yang
diperlukan setelah itu mengulang percobaan sebanyak dua kali lalu menghitung konsentrasi
sesungguhnya pada titrasi
Penyaringan
Menyiapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering lalu mengambil 5 ml larutan Pb
(CH₃COOH)₂ 20% dan memasukkan dalam tabung reaksi kemudian menambahkan 2 ml H2504 pekat
lalu menggoyangkan tabung reaksi hingga larutan homogen setelah itu mengamati perubahan yang
terjadi kemudian menamatkan lipatan kertas saring dalam corong dan membasahi dengan sedikit
akuades kemudian mendekantasikan larutan dan menampung filtrat di dalam gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Pengenalan alat-alat dan penggunaannya
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Tabung reaksi dan rak Tabung reaksi
berfungsi untuk
mereaksikan 2
larutan atau lebih
bahan kimia

2 Penjepit tabung Menjepit atau


mengambil tabung
reaksi sesudah atau
sebelum dipanaskan

3 Labu ukur Membuat suatu


larutan dengan
volume yang
diketahui secara
teliti. Mengencerkan
larutan sampai
volume tertentu
dengan ketelitian
tertinggi
4 Bunsen Peralatan yang
menghasilkan api
gas terbuka tunggal,
yang digunakan
untuk pemanasan,
sterilisasi, dan
pembakaran

5 Petridish Digunakan untuk


mengembangbiakkan
sel atau
mikroorganisme.
Alat ini juga dapat
menjadi tempat
sterilisasi sampel
dari kontamin
6 Corong Sebagai alat bantu
untuk memindah
atau memasukkan
larutan ke wadah
atau tempat yang
mempunyai dimensi
pemasukkan sampel
bahan kecil

7 Kaca arloji Sebagai wadah yang


dipakai ketika
meletakkan suatu
bahan kimia. Alat ini
juga dipakai untuk
menimbang bahan
kimia dalam neraca
analitik atau
timbangan super
sensitif di
laboratorium
8 Gelas Ukur Fungsi alat ini
adalah untuk
mengukur volume,
untuk sampel bahan
cair dengan
ketelitian rendah

9 Erlenmeyer Menjadi wadah dari


bahan kimia cair

10 Ball Pipet Untuk memindahkan


sejumlah volume
larutan

11 Pipet gondok Untuk mengambil


larutan dengan
volume tertentu
sesuai dengan
ukuran pipet gondok
12 Gelas beker Untuk mengukur
volume larutan
(tidak memerlukan
tingkat ketelitian
tinggi). Wadah
larutan untuk
menampung zat-zat
kimia.
13 Pipet tetes Untuk memindahkan
larutan dari suatu
wadah ke wadah lain
dengan jumlah yang
sangat sedikit dan
dengan tingkat
ketelitian
pengukuran volume
yang sangat rendah
14 Spatula Sebagai sendok
untuk mengambil
bahan kimia padat

15 Cawan porselin Untuk meraksikan


zat kimia pada suhu
tinggi. Tempat
mengarangkan bahan
yang kemudian
sekaligus tempat
untuk mengabukkan
bahan. Menguapkan
bahan dengancara
dipanaskan baik
pemanasan langsung
maupun tidak
langsung
16 1 set statif dan buret Meneteskan
sejumlah reagen cair
dalam eksperimen
yang tentunya
memerlukan presisi,
seperti eksperimen
titrasi
Dalam praktikum acara 1 yaitu pengenalan alat dan juga penggunaannya telah diperkenalkan
alat alat praktikum yang ada di laboratorium, alat-alat serta fungsi alat-alat tersebut ada pada tabel
diatas. Yang berfungsi untuk menunjang kegiatan praktikum dengan baik. Alat-alat tersebut juga
disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Tabel 2. Pembuatan dan pengenalan suatu gas serta pengamatan pH
Perlakuan Bahan pH Sifat
2 mL NH4CI 1% +
1 Ml NaOH 0,1M
I 9 Basa
+
akuades
Dalam percobaan praktikum telah dilakukan percobaan menggabungkan 3 bahan kimia seperti
pada tabel diatas dan menghasilkan cairan kimia bersifat basa yaitu NH₃. Dan dalam percobaan
penggabungan 3 bahan kimia tersebut juga mendapatkan larutan lain dengan kadar pH 9 yang bersifat
basa.

Tabel 3. Pengamatan pengenceran Dengan Labu Ukur


Bahan Warna Awal Warna Akhir
10 mL HCI 0,1M +
Bening Bening
akuades
Pada pengamatan kedua pengenceran dengan labu ukur telah memperoleh perhitungan dan
hasil seperti keterangan diatas. Pengenceran merupakan kegiatan dasar yang dilakukan di laboratorium.
Cara melakukannya yaitu menggabungkan 10 mL larutan HCI 0,1 M dan larutan akuades kedalam labu
ukur menggunakan pipet ukur, menambah akuades sampai batas dan menggoncang larutan hingga
homogen. Faktor yang mempengaruhi pengenceran yaitu salah membaca volume.

Tabel 4. Titrasi
Perubahan Warna
No V0 Vt Vt-V0 Kepekatan
Awal Akhhir
1. 0 6,5 6,5 Bening Pink keunguan ++
2. 0 6,4 6,4 Bening Pink keunguan +++

Keterangan + :
+ : Kurang pekat
++ : Agak pekat
+++: Sangat pekat
Berubahnya warna pada titrasi disebabkan oleh ditambahkannya indikator yang bersifat asam-
basa ke dalam larutan yang dititrasikan. Penambahan NaOH pada titrasi berfungsi untuk dapat
mengetahui konsentrasi dengan teliti. Faktor yang bisa mempengaruhi titrasi salah satunya adalah, salah
dalam mencatat volume yang dibutuhkan dan salah menghitung konsentrasi. Volume yang diperlukan
bisa mempengaruhi hasil titrasi seperti perubahan warna.
Tabel 5. Penyaringan

Warna Warna
No Bahan Perubahan
Awal Akhir
1 2 Ml H2SO4
Pekat + 5 mL Tidak terdapat endapan setelah larutan
PUTIH BENING
Pb disaring menggunakan kertas
(CH₃COOH)₂
Dalam praktikum yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil seperti pada data diatas saat
melakukan praktik penyaringan gabungan dari 2 larutan yang ada pada data diatas. Dan pada percobaan
tersebut tidak terdapat endapan yang terbentuk pada saat proses penyaringan larutan.
Tabel 6. MSDS
Nama Resiko dan Bahaya (Beri Tanda Centang)
No
Bahan Toxic Explosive Flammable Oxidative Reactive Lainnya(sebutkan)
1 NaOH iritant
2 NH₄CI ✓
3 HCL ✓
4 CH₃COOH ✓ ✓
5 H2SO4 ✓
Pada acara ini MSDS (Material Safety Data Sheet) merupakan bagian kegiatan praktikum
yang cukup penting dan wajib untuk dipelajari karena dalam MSDS juga terdapat hubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam laboratorium, yang mana setiap zat yang berada di
laboratorium tidak semuanya aman untuk disentuh secara langsung. Sehinngga materi MSDS ini
sangatlah penting untuk diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan
kegiatan praktikum. Seperti contoh beberapa bahan praktikum di laboratorium yang ada seperti pada
data diatas
Ada beberapa bahan laboratorium yang berbahaya seperti NH₄CI yang bersifat Toxic, NaOH
yang bisa membuat kulit iritasi jika tersentuh secara langsung, HCL yang mudah terbakar, CH₃COOH
yang toxic dan bisa beroksidasi serta H2S04 yang juga mudah terbakar. Tapi meskipun bahan-bahan
tersebut sangatlah berbahaya, Tetapi bahan-bahan tersebut mampu digabungkan dan dicampur dan tidak
akan berbahaya jika dikerjakan sesuai prosedur keamanaan yang ada. Hal ini menunjukkan betapa
luasnya dunia kimiawi dan masih bisa berinovasi lebih lanjut tapi segala macam bentuk kegiatan
praktikum wajib mengikuti prosedur keamanan untuk menjamin kesehatan dalam kegiatan praktikum.

KESIMPULAN
Dalam kegiatan praktikum kemarin telah ditarik kesimpulan bahwa kegiatan praktikum wajib
selalu memperhatikan prosedur keselamatan dan keamaanan saat dilakukannya kegiatan, serta dalam
kegiatan tersebut juga ditarik kesimpulan bahwa banyak bahan-bahan kimiawi yang bisa dan tidak bisa
disentuh secara langsung, Tapi meskipun ada beberapa bahan kimiawi yang berbahaya tidak menutup
kemungkinan untuk menggabungkan zat kimia tersebut. Dalam kegiatan praktikum kimia acara 1
terdapat banyak sekali alat-alat serta bahan-bahan kimiawi yang digunakan saat praktikum. Ada
beberapa alat seperti tabung reaksi, penjepit tabung, labu ukur, bunsen, corong, kaca arloji, gelas ukur,
erlenmeyer, ball pipet dan pipet ukur, pipet gondok, gelas beker, pipet tetes, spatula, cawan porselin, 1
set statif buret, dan petridish, beberapa larutan kimiawi dan juga terdapat cara kerja pembuatan dan
pengenalan suatu gas, pengenceran, titrasi, dan penyaringan. Seperti pengecekkan kadar asam basa dari
larutan NH₄CI 1% dan 1 mL NaOH 0,1M ditambah akuades yang menghasilkan gas NH₃ dengan sifat
basa dan pH 9. Pada pengenceran tidak terjadi perubahan warna apapun, dan pada percobaan titrasi
terdapat perubahan warna yang awalnya bening menjadi pink keunguan. Serta pada penyaringan
terdapat perubahan warna dari endapan berwarna putih menjadi bening.
DAFTAR PUSTAKA
Eliyarti, E., Rahayu, C. and Zakirman, Z. (2020) ‘Deskripsi Pengetahuan Awal Alat Praktikum Materi
Koloid Dalam Perkuliahan Kimia Dasar Mahasiswa Teknik’, Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan
Ilmu Kimia, 3(1), pp. 14–25. Available at: https://doi.org/10.31602/dl.v3i1.3104.
Hidayah, R. and Maharani, D.K. (2018) ‘Anorganik Yang Disertai Dengan Material Safety’, Jurnal
Pembelajaran Kimia, 3(1), pp. 13–23.
Yusuf, M.M., Irianto, I. and Djalil, S. (2019) ‘Aplikasi Pengolahan Data Alat Dan Bahan Kimia
Laboratorium Kimia Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang’, Al Ulum: Jurnal Sains Dan
Teknologi, 4(2), p. 6. Available at: https://doi.org/10.31602/ajst.v4i2.1973.
LAMPIRAN

Gambar Kegiatann
Pengenalan alat-alat Praktikum

Menaruh larutan NaOH


Kedalam 1 set statis buret

Memanaskan larutan NH₄CI


Dan juga NaOH menjadi NH3

Proses Titrasi
Pengambilan bahan untuk kegiatan Titrasi
Nama : Arief Almuqhori Eka Nugraha
NIM : 23232016
Kelas : STIPP
Acara : Praktikum Pengenalan Alat-Alat dan Kegunaannya serta MSDS (Material Safety Data
Sheet)
DATA PERHITUNGAN

Yogyakarta, 23 November 2023


Co Ass Praktikan

(Zeni Kurnia M) (Arief Almuqhori Eka Nugraha)

Anda mungkin juga menyukai