Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BALITA

I. Pendahuluan
Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat di
lakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi
makan harian yang berakibat pada timbulnya masalah kesehatan dan gizi pada
kelompok rawan gizi. Salah satu program suplementasi yang saat ini
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu pemberian makanan tambahan pada
balita.
Peraturan menteri kesehatan nomor 51 tahun 2016 tentang Standar
Produk Suplementasi Gizi merupakan penyempurnaan sekaligus pengganti
dari Kepmenkes Nomor 224/Menkes/SK/II/2017 tentang Spesifikasi Teknis
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan Kepmenkes Nomor
899/Menkes/SK/X/2009 tentang Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak
Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu hamil, di sesuaikan
dengan perkembangan hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya
dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan zat gizi pada tiap sasaran
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013 serta perbaikan
tampilan produk Makanan Tambahan (MT) telah pula dilakukan perubahan
terhadap bentuk kemasan menyesuaikan dengan aturan pemberian.
Makanan Tambahan Balita (MT-Balita) adalah Suplementasi gizi
berupa makanan tambahan dalam bentuk biscuit dengan formulasi khusus dan
di fortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak
balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24
bulan, makanan tambahan ini di gunakan bersama Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI).
Tiap Kemasan Primer (4 keping / 40 gram) makanan tambahan balita
mengandung minimum 160 Kalori, 3,2 – 4,8 gram protein dan 4 – 7,2 gram
lemak. Serta diperkaya dengan 10 macam Vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B3, B6,
B12 dan Folat) dan 7 macam Mineral ( Besi, Iodium, Seng, Kalsium, Natrium,
Selenium dan Fosfor).
Pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan balita
dilaksanakan sesuai visi UPT Puskesmas Rawat Inap Banding Agung yaitu
terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mandiri di wilayah
kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Banding Agung sesuai dengan Tata nilai
UPT Puskesmas Rawat Inap Banding Agung yang telah di tetapkan yaitu
WISATA (Wawasan, Integritas, Solidaritas, Amanah, Tertib dan Adil)

II. Latar Belakang


Pemberian makanan tambahan khususnya bagi kelompok rawan
merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi.
Berdasarkan data Survey Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui bahwa lebih
dari separuh balita 55,7 % mempunyai asupan energy yang kurang dari Angka
Kecukupan Energi (AKE) yang di anjurkan.
Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan tambahan yang berfokus
baik pada zat gizi makro maupun mikro bagi balita di perlukan dalam rangka
pencegahan balita pendek (Stunting).
Pemberian Makanan Tambahan di perioritaskan untuk sasaran
kelompok rawan gizi yang meliputi balita kurus 6-59 bulan yang berdasarkan
hasil pengukuran berat badan menurut panjang badan / tinggi badan lebih kecil
dari minus dua standar devisiasi (< -2 SD). Makanan tambahan ini dapat juga
di berikan pada seluruh sasaran yang memiliki status gizi normal untuk
pencegahan resiko balita kurus dengan waktu pemberian maksimal selama
satu bulan, dan sekaligus dapat memberikan edukasi kepada kelompok
sasaran untuk menyajikan dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
sesuai kelompok usia.
Berdasarkan data jumlah balita kurus dan kurus sekali berdasarkan
indicator BB/TB -2 SD s/d -3 SD di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap
Banding Agung Tahun 2018 sebesar 2.3 % (63 balita dari 2763 balita).
Berdasarkan data tersebut diatas maka disusunlah kerangka acuan
pemberian makanan tambahan balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat
Inap Banding Agung yang di susun berdasarkan RUK/RPK UPTD Puskesmas
Rawat Inap Banding Agung tahun 2023.

III. Tujuan : untuk memenuhi kecukupan gizi balita kurus dan tetap mengkonsumsi
makanan keluarga sesuai gizi seimbang

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemberian Makanan - Mengumpulkan data jumlah sasaran balita
Tambahan Balita penerima PMT
- Mengusulkan kebutuhan PMT
- Melakukan distribusi PMT ke balita
- Memberikan edukasi dan mencatat
pemberian PMT
- Pemantauan dan evaluasi
- Melaporkan hasil kegiatan pemberian
PMT ke dinas kesehatan kabupaten

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


N Kegiatan Pelaksana Program LP Terkait LS Terkait Ket
o Pokok
1 Pemberia - Menyusun - Bidan desa : - Pkk : BO
n rencana kegiatan melakukan menggeraka K
Makanan - Koordinasi dgn SDIDTK tiap 6 n dan 202
Tambaha LP dan LS terkait bulan sekali memotivasi 3
n Balita - Menentukan - Promkes : masyrakat
jadwal meningkatkan untuk aktif
pelaksanaan PHBS datang ke
- Melakukan - Perawat dan posyandu
pemberian dokter : - Kader :
makanan melakukan melakukan
tambahan balita pemeriksaan pendamping
dan pemantauan kesehatan an dan
PMT balita gibur pemantauan
- Membuat laporan dan kurus pemberian
kegiatan serta merujuk PMT
ke faskes yang
lbh tinggi

I. Sasaran
a. PMT Pemulihan : Semua Balita (6 – 59 Bulan) dengan status gizi
buruk, kurus dan sangat kurus
b. PMT Penyuluhan : Semua Balita (6 – 59 Bulan) di wilayah UPT
Puskesmas Rawat Inap Banding Agung namun hanya di berikan
maximal 1 bulan sebagai pencegahan.

II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya dilakukan
setelah kegiatan di laksanakan.

III. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah di
tetapkan dan di laporkan ke dinas kesehatan kabupaten muaradua,
evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali dan tiga bulan sekali
sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas Rawat Inap
Banding Agung.

Anda mungkin juga menyukai