Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Dosen pengampu : Alimuddin, S.Pd.,I.,M.,Pd

Dsusun oleh : kelompok 8

1. Nabilah Tiara B. Candra (90400123156)


2. Herlina (90400123153)
3. Muh.Hafidz husni (90400123124)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem


pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat.
Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang
diketahui oleh hampir semua orang. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan
orang, dan didalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak,
kesempatan dan suara yang sama didalam mengatur pemerintahan di dunia
publik.

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan


pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan
antiinterialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Maka dari itu
dalam makalah ini Penyusun akan memaparkan tentang perkembangan dan
penerapan demokrasi di Indonesia. Bangsa Indonesia degan segala
keanekaragamannya merupakan suatu ciri khas yang tidak dimiliki oleh negara
lain. Kita memiliki ideologi dan dasar hukum yang sama, tujuannya sama, dan
jiwa yang sama, semuanya terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Demokrasi?


2. Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?
3. Apa-apa saja pilar-pilar Demokrasi Indonesia?
4. Bagaimana Demokrasi di NKRI?
5. Apa hubungan Islam dan Demokrasi di Indonesia?
6. Apa saja tantangan Demokrasi di indonesia?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Demokrasi


2. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia
3. Untuk mengetahui pilar-pilar dari Demokrasi
4. Untuk mengetahui Demokrasi di NKRI
5. Untuk mengetahui hubungan Islam dan Demokrasi di Indonesia
6. Untuk mengetahui tantangan demokrasi di Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu


“Demokratia” yang terdiri dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat, kratos
atau cratein yang berati kedaulatan atau pemerintahan. Secara harfiah,
demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau
kedaulatan ada ditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dilibatkan dalam
setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berikut ini pengertian Demokrasi menurut para ahli, yaitu:


1. Menutut Aristoteles, demokrasi adalah suatu negara kebebasan karena
melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di
dalamnya.
2. Menurut Abraham Lincoln, Democracy is goverment of the people, by the
people, and for the people ( Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
3. Menurut Muhammad Hatta, Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan
penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

B. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia


Demokrasi di Indonesia mengalami berbagai tahap sejak kemerdekaannya pada tahun
1945. Saat ini, demokrasi di Indonesia diterapkan melalui pemilihan umum yang
berlangsung secara berkala, seperti pemilihan presiden, parlemen, dan pemilihan kepala
daerah. Partisipasi masyarakat dalam proses politik sangat ditekankan. Namun,
perjalanan demokrasi di Indonesia juga telah melibatkan tantangan seperti korupsi,
birokrasi yang belum sepenuhnya transparan, dan ketidaksetaraan sosial.Berikut beberapa
bentuk demokrasi dari dulu hingga sekarang :
A.Awal Kemerdekaan Indonesia (1945-1966):
1. Proklamasi Kemerdekaan (1945): Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Ini menandai awal
mula demokrasi di Indonesia, dengan Soekarno sebagai presiden pertama.
4
2. UUD 1945: Pada tahun 1945, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945, yang menjadi landasan konstitusi negara. UUD 1945 menekankan
prinsip-prinsip demokrasi, seperti kedaulatan rakyat dan pemerintahan
berdasarkan hukum.
3. Demokrasi Terpimpin (1957-1966): Selama era ini, Soekarno menggantikan
demokrasi liberal dengan Demokrasi Terpimpin yang lebih otoriter. Soekarno
mendominasi politik dan pemerintahan, yang mengurangi partisipasi politik
masyarakat.
4. Kudeta Militer 1965-1966: Kudeta militer pada tahun 1965 menggulingkan
Soekarno dan membuka jalan bagi rezim Orde Baru di bawah Soeharto.

B.Orde Baru dan Otoritarianisme (1966-1998):

1. Rezim Soeharto: Rezim Orde Baru Soeharto didirikan setelah kudeta 1965-1966.
Pemerintahan ini dikenal karena otoriterisme, pelanggaran hak asasi manusia, dan
penindasan politik.
2. Manipulasi Pemilu: Pemilu di bawah Soeharto cenderung tidak adil dan terkendali,
dengan dominasi partai Golkar dan penekanan terhadap partisipasi politik yang
oposisional.
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila diberlakukan sebagai ideologi negara
yang mengatur semua aspek kehidupan sosial dan politik.

C.Era Reformasi dan Demokrasi Pasca-Soeharto (1998-Sekarang):

1. Reformasi 1998: Protes mahasiswa dan tuntutan reformasi mengakibatkan


jatuhnya Soeharto pada tahun 1998 dan perubahan konstitusi.
2. Perubahan Konstitusi: Perubahan UUD 1945 memperkuat prinsip demokrasi, hak
asasi manusia, dan otonomi daerah.
3. Pemilu dan Partai Politik: Indonesia telah menyelenggarakan serangkaian
pemilihan umum yang lebih terbuka dan kompetitif sejak era reformasi. Terdapat
berbagai partai politik yang berkompetisi, dan presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat.
4. Demokrasi Lokal: Pemberian otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah
meningkatkan partisipasi politik dan pemerintahan lokal.
5. Tantangan Demokrasi Terkini: Isu-isu seperti korupsi, ekstremisme, intoleransi,
dan ketidaksetaraan tetap menjadi tantangan bagi demokrasi di Indonesia.

C. Pilar-pilar demokrasi

Pilar-pilar demokrasi di Indonesia merujuk pada prinsip-prinsip dan elemen-


elemen kunci yang membentuk dasar sistem demokrasi di negara ini. Berikut
adalah penjelasan lebih detail tentang pilar-pilar demokrasi di Indonesia:

1. Kedaulatan Rakyat:
 Prinsip kedaulatan rakyat adalah pilar utama demokrasi di Indonesia. Ini
berarti bahwa kekuasaan politik dan pengambilan keputusan berada di
tangan rakyat. Rakyat memiliki hak untuk memilih pemerintah mereka

5
sendiri melalui pemilihan umum dan memiliki otoritas atas tindakan
pemerintah.

2. Hak Asasi Manusia (HAM):


 HAM adalah prinsip dasar dalam demokrasi yang melibatkan perlindungan
dan penghormatan hak-hak dasar individu. Ini mencakup hak seperti
kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, hak hidup, hak tidak disiksa,
hak properti, dan hak adil peradilan. Di Indonesia, HAM diatur dalam
konstitusi dan diawasi oleh Komisi Nasional HAM (Komnas HAM).

3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum:


 Prinsip pemerintahan berdasarkan hukum menekankan pentingnya
penerapan hukum yang adil dan setara. Hal ini mencakup penghormatan
terhadap hukum, kepatuhan terhadap hukum, dan perlindungan hak
individu dari penyalahgunaan oleh pemerintah atau lembaga hukum.

4. Partisipasi Politik:
 Partisipasi politik adalah pilar demokrasi yang penting. Ini mencakup hak
masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik, termasuk pemilihan
umum, pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif, dan berbagai bentuk
partisipasi seperti hak berdemonstrasi dan hak berkumpul.

5. Kebebasan Berpendapat:
 Kebebasan berpendapat adalah hak dasar dalam demokrasi yang mencakup
hak individu untuk menyatakan pendapat mereka tanpa takut akan represi
atau hambatan. Ini mencakup kebebasan media dan berbicara, serta akses
yang bebas dan terbuka kepada informasi.

6. Pemisahan Kekuasaan:
 Pemisahan kekuasaan adalah prinsip yang mendasar dalam konstitusi
Indonesia. Kekuasaan dibagi antara tiga cabang pemerintahan: eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan dan menjamin keseimbangan kekuasaan.

7. Otonomi Daerah:
 Otonomi daerah adalah pilar demokrasi yang penting di Indonesia.
Pemerintah daerah memiliki wewenang dalam mengelola urusan lokal
mereka sendiri. Ini memberi masyarakat kesempatan untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada wilayah mereka.

8. Kehidupan Politik yang Beragam:


 Pilar ini menekankan pentingnya keberagaman politik. Indonesia memiliki
berbagai partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan umum, yang
mencerminkan pluralitas masyarakat. Kehidupan politik yang beragam
penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif.

9. Kebebasan Beragama dan Kepercayaan:

6
 Kebebasan beragama adalah hak konstitusional yang dihormati di
Indonesia. Masyarakat memiliki kebebasan untuk memeluk agama atau
kepercayaan mereka, serta hak untuk beribadah sesuai keyakinan masing-
masing.

10. Pemberantasan Korupsi:


 Pemberantasan korupsi adalah upaya untuk menjaga integritas demokrasi.
Badan khusus seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan
untuk melawan korupsi dan menegakkan keadilan.

Pilar-pilar demokrasi ini adalah elemen-elemen kunci dalam pelaksanaan


demokrasi di Indonesia. Meskipun ada tantangan dan perbaikan yang diperlukan,
pilar-pilar ini membentuk dasar bagi sistem demokrasi yang berkembang di negara
ini.

D.Demokrasi NKRI
Demokrasi NKRI merujuk pada Demokrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), yang merujuk kepada sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia,
sebuah negara yang merdeka sejak tahun 1945. Demokrasi NKRI didasarkan pada
prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan pemerintahan berdasarkan
hukum.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan aspek penting dari demokrasi NKRI:

1. Sistem Pemerintahan
- Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan republik yang dipimpin
oleh seorang presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan yang terbagi antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Presiden dipilih melalui pemilihan umum,
sementara parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR) merupakan badan
legislatif yang dipilih oleh rakyat.

2. Pemilihan Umum:
- Demokrasi NKRI melibatkan pemilihan umum secara berkala untuk memilih
pemimpin dan perwakilan rakyat. Pemilihan umum mencakup pemilihan presiden,
anggota DPR, dan pemilihan kepala daerah. Pemilihan umum di Indonesia
diadakan secara berkala dan terbuka.

7
3.Kedaulatan Rakyat
- Prinsip utama dalam demokrasi NKRI adalah kedaulatan rakyat, yang berarti
bahwa kekuasaan politik ada di tangan rakyat. Rakyat memiliki hak untuk memilih
pemimpin mereka dan berpartisipasi dalam proses politik.

4. Hak Asasi Manusia


- Demokrasi NKRI mendasarkan diri pada penghormatan terhadap hak asasi
manusia. Ini mencakup hak-hak seperti kebebasan beragama, kebebasan
berpendapat, hak hidup, hak tidak disiksa, dan hak adil peradilan.

5.Pemerintahan Berdasarkan Hukum


- Prinsip pemerintahan berdasarkan hukum adalah dasar hukum untuk
demokrasi NKRI. Hukum yang berlaku di Indonesia harus dihormati dan
ditegakkan oleh semua warga negara.

6. Pemisahan Kekuasaan
- Pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif adalah prinsip
penting. Ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan
menciptakan keseimbangan kekuasaan di antara cabang-cabang pemerintahan.

7. Otonomi Daerah
- Demokrasi NKRI mencakup pemberian otonomi kepada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah memiliki wewenang dalam mengelola urusan lokal mereka
sendiri dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada
wilayah mereka.

8. Kehidupan Politik yang Beragam:


- Indonesia memiliki berbagai partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan
umum. Kehidupan politik yang beragam mencerminkan pluralitas masyarakat dan
memberikan pilihan kepada pemilih.

9. Kebebasan Beragama dan Kepercayaan:

8
- Indonesia menghormati kebebasan beragama dan kepercayaan. Masyarakat
memiliki hak untuk memeluk agama atau kepercayaan mereka, serta beribadah
sesuai keyakinan masing-masing.

10. Pemberantasan Korupsi:


- Demokrasi NKRI melibatkan upaya pemberantasan korupsi. Badan seperti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk untuk memerangi korupsi dan
memastikan integritas dalam pemerintahan.

Demokrasi NKRI adalah sistem yang terus berkembang dan menghadapi berbagai
tantangan. Namun, prinsip-prinsip dan karakteristik dasar ini tetap menjadi
landasan bagi pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

E.Hubungan islam dan demokrasi


Hubungan antara Islam dan demokrasi merupakan topik yang kompleks dan memiliki
berbagai perspektif tergantung pada konteks dan interpretasi. Secara umum, Islam adalah
agama yang diikuti oleh sebagian besar penduduk Indonesia, dan demokrasi adalah
sistem pemerintahan yang diterapkan di negara ini. Di bawah ini, saya akan menjelaskan
hubungan antara Islam dan demokrasi secara lebih detail:

1. Kepentingan Kebebasan Beragama:


- Islam mendorong kebebasan beragama dan keyakinan. Dalam banyak ayat Al-Quran,
disebutkan bahwa tidak ada paksaan dalam agama (Al-Baqarah: 256). Hal ini sejalan
dengan prinsip-prinsip demokrasi yang menghormati kebebasan beragama dan keyakinan
individu.

2. Keterlibatan Islam dalam Politik:


- Di Indonesia, Islam memiliki peran yang signifikan dalam politik. Partai-partai Islam
seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah
berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menjadi bagian dari pemerintahan. Ini
mencerminkan bagaimana Islam dapat menjadi bagian integral dari proses politik
demokratis.

3. Pengakuan Kebebasan Beragama:


9
- Konstitusi Indonesia mengakui kebebasan beragama dan kepercayaan sebagai hak
asasi manusia yang dihormati. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang
menempatkan hak asasi manusia di garis depan.

4.Pluralitas Masyarakat:
- Indonesia adalah negara yang sangat beragam secara etnis, agama, dan budaya.
Demokrasi memungkinkan semua kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam
proses politik dan memberikan suara mereka dalam pemilihan umum. Islam di Indonesia
adalah salah satu aspek dari pluralitas ini dan diakui sebagai bagian dari identitas
nasional.

5.Pentingnya Toleransi dan Dialog


- Prinsip-prinsip demokrasi menekankan pentingnya toleransi, dialog, dan penyelesaian
konflik secara damai. Islam mendorong perdamaian, toleransi, dan dialog sebagai cara
untuk menyelesaikan perbedaan dan konflik.

6. Pentingnya Etika dalam Kepemimpinan:


- Islam mengajarkan etika kepemimpinan yang baik, yang mencakup keadilan,
kejujuran, dan perhatian terhadap kesejahteraan umum. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip
demokrasi yang mengharapkan pemimpin untuk melayani kepentingan rakyat dan
memenuhi tanggung jawab mereka.

7. Tantangan dan Kontroversi


- Meskipun ada banyak titik persamaan antara Islam dan demokrasi di Indonesia, masih
ada kontroversi dan ketegangan terkait isu-isu seperti penerapan hukum syariah di
daerah-daerah tertentu dan pengaruh partai Islam dalam politik. Tantangan ini
mencerminkan perbedaan interpretasi dan sudut pandang terhadap bagaimana Islam dan
demokrasi seharusnya berinteraksi.

Perlu diingat bahwa hubungan antara Islam dan demokrasi dapat bervariasi di seluruh
dunia, tergantung pada konteks sejarah, budaya, dan politik masing-masing negara.
Dalam konteks Indonesia, pemahaman ini terutama mencerminkan upaya untuk
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip demokrasi untuk mencapai
masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
10
F.Tantangan dalam demokrasi di Indonesia

Tantangan dalam demokrasi di Indonesia adalah sejumlah masalah dan permasalahan


yang mempengaruhi pelaksanaan sistem demokrasi di negara ini. Beberapa tantangan
utama dalam demokrasi Indonesia termasuk:

1. Korupsi:
- Korupsi adalah salah satu tantangan terbesar dalam demokrasi Indonesia. Praktik
korupsi di berbagai tingkatan pemerintahan, dari tingkat lokal hingga nasional, merusak
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan menghambat perkembangan ekonomi
serta redistribusi sumber daya yang adil.

2.Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi:


- Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang tinggi adalah masalah serius. Meskipun
ekonomi Indonesia telah berkembang, masih ada kesenjangan yang signifikan antara
kelompok kaya dan miskin. Tantangan ini mencakup akses yang tidak setara terhadap
pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.

3.Intoleransi dan Konflik Agama:


- Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang beragam secara agama dan budaya,
masih terdapat kasus intoleransi agama dan konflik antaragama di beberapa daerah. Ini
menantang prinsip-prinsip pluralisme dan harmoni sosial.

4.Kualitas Pelayanan Publik:


- Kualitas pelayanan publik, seperti layanan kesehatan dan pendidikan, sering kali tidak
memadai. Tantangan ini mencakup birokrasi yang masih belum efisien, tingginya
birokrasi, dan tata kelola yang belum sepenuhnya transparan.

5.Kualitas Politik:
- Beberapa tantangan dalam demokrasi Indonesia termasuk kurangnya kualitas politik,
praktik politik yang tidak etis, dan pemimpin yang kurang kompeten. Politik uang, politik
identitas, dan konfrontasi politik juga memengaruhi kualitas politik.
11
6. Isu-isu Lingkungan:
- Indonesia menghadapi serangkaian masalah lingkungan, termasuk deforestasi,
degradasi lahan, pencemaran lingkungan, dan masalah iklim. Penanganan isu-isu
lingkungan ini merupakan tantangan serius yang melibatkan kebijakan dan partisipasi
publik.

7. Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi:


- Meskipun pertumbuhan ekonomi telah terjadi, masih ada tantangan dalam mencapai
kesejahteraan sosial dan ekonomi yang merata. Banyak warga Indonesia masih hidup
dalam kemiskinan dan kekurangan akses ke layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan
pendidikan.

8. Permasalahan Keamanan:
- Keamanan adalah isu penting, termasuk terorisme, konflik bersenjata di beberapa
daerah, dan permasalahan keamanan nasional. Ini memerlukan penanganan yang
komprehensif dari pemerintah untuk memastikan stabilitas negara.

9. Tantangan Teknologi dan Informasi


- Kemajuan teknologi informasi dan media sosial memiliki dampak signifikan pada
dinamika politik. Disinformasi, hoaks, dan polarisasi politik dapat mempengaruhi proses
demokrasi dan debat publik.

10. Tantangan dalam Pemilihan Umum:


- Pemilihan umum dapat menghadapi tantangan seperti politik uang, gerrymandering,
dan masalah teknis yang memengaruhi transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan.

11. Kualitas Pendidikan:


- Meskipun telah ada peningkatan dalam sektor pendidikan, masih ada tantangan dalam
kualitas pendidikan dan akses pendidikan yang merata di seluruh negeri.

Tantangan dalam demokrasi Indonesia adalah refleksi dari proses transformasi yang
berlangsung dan upaya untuk mengatasi berbagai masalah sosial, politik, dan ekonomi.
Pemerintah dan masyarakat sipil terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini agar
12
demokrasi di Indonesia menjadi lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang bisa saya petik dari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia”
yang terdiri dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat, kratos atau
cratein yang berati kedaulatan atau pemerintahan. Secara harfiah,
demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau
kedaulatan ada ditangan rakyat.
2. Adapun prinsip-prinsip dari demokrasi, yaitu Kedaulatan ditangan rakyat,
pengakuan dan perlindungan terhadap HAM, pemerintahan berdasar
hukum (konstitusi), peradilan yang bebas dan tidak memihak,
pengambilan keputusan atas musyawarah, dan adanya partai politik dan
organisasi sosial politik.
3. Adapun landasan-landasan demokrasi pancasila, yaitu Pembukaan UUD
1945 dan Batang Tubuh UUD 1945.
4. Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di
bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia, yaitu demokrasi parlementer (liberal), demokrasi terpimpin,
demokrasi pancasila pada era orde baru, dan demokrasi pancasila pada
era orde reformasi.
B. Saran

Dewasa ini kekurangan dan sejarah yang kelam bagi pelaksanaan


demokrasi Indonesia dimasa lalu hendaknya menjadi pembelajaran dan
tidak diulang kembali. Kemudian hendaknya masyarakat tidak terlalu
eksklusif atau ekstrim dalam memandang perbedaan keyakinan, agama, adat
istiadat, perbedaan politik, dan sebagainya. Sebab perbedaan itu adalah
bagian dari demokrasi. Dan bagi Para Petinggi yaitu Pemerintah, agar
kiranya lebih memperhatikan kehidupan rakyatnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska
Riau).
Azra. Azyumardi. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. (Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah).
Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Jakarta: PT Rineka
Cipta).
Miriam, Budiardjo. 1996. Demokrasi di Indonesia. (Jakarta: Gramedia).
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan.
(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga).

15
PETA KONSEP

Demokrasi Indonesia

Pengertian Demokrasi

Sejarah Demokrasi di
Indonesia

Prinsip-Prinsip Demokrasi

Landasan-landasan
Demokrasi Indonesia

Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia

16

Anda mungkin juga menyukai