Anda di halaman 1dari 10

RESUME PRAKTIKUM

ANALISA LUMPUR PEMBORAN


Nama : M. Dhani abdul nabawi
Nim : 21010043
Kelas :
Kelompok :
PJK :

DASAR TEORI
1. Lumpur Pemboran

Tujuan dari operasi pemboran adalah mengebor, mengevaluasi dan menyelesaikan


sumur yang akan menghasilkan minyak dan/atau gas secara efisien dan aman. Lumpur
Pemboran (Drilling Fluid, Drilling Mud) merupakan salah satu sarana penting dalam operasi
pemboran sumur minyak dan gas bumi untuk mencapai target yang direncanakan.lumpur
pemboran dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida yang dipergunakan untuk membantu
operasi pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan mengangkatnya
kepermukaan,dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan lancar.lumpur pemboran
yang digunakan sekarang pada mulanya berasal dari pengembangan penggunaan air untuk
mengangkat serbuk bor.selain lumpur pemboran,digunakan pula gas atau udara sebagai fluida
pemboran.
Lumpur pemboran adalah fluida yang digunakan di dalam operasi pemboran,dimana
fluida tersebut dialirkan dari permukaan melalui rangkaian dalam pipa bor dan keluar melalui
pahat hingga naik kepermukaan melalui ruang antara diameter luar rangkaian pipa bor dengan
dinding lubang bor (annulus)
2. Fungsi Lumpur Pemboran
1. Mengangkat cutting
2. Menahan cutting
3. Mendinginkan dan melumasi drill string dan bit
4. Menjaga tekanan formasi
5. Menahan dinding pada lubang bor dengan mud cake
6. Membersihkan dasar lubang bor
7. Media Logging (Survei lapisan)
3. Sifat Fisik Lumpur Pemboran
1. Berat Jenis
2. Viskositas
3. Plastic Viskosity
4. Yield Point
5. Gel Strength
6. Water Loss
7. Mud Cake
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENGUJIAN
LUMPUR PEMBORAN
Gambar Alat Fungsi Cara Kerja (singkat)
untuk mengindikasi 1. dipompakan masuk ke dalam
jumlah cairan yang setiap chamber filter.
masuk ke formasi 2. Mesin akan memberikan
yang tergantung tekanan.
pada temperatur, 3. Untuk meminimalisasi
tekanan dan padatan adanya lumpur yang
menempel pada cloth

Gambar 1 API Filter Press


pengukuran Masukan Lumpur ke Cup marsh
viscositas lumpur. funnel kemudian tuangkan ke
marsh funnel

Gambar 2 Cup Marsh Funnel

sebagai tempat Tuangkan Larutan yang akan


mereaksikan bahan, diukur ke wadah
tempat menampung
bahan kimia berupa
larutan, padatan,
pasta ataupun
tepung, tempat
Gambar 3 Gelas Kimia melarutkan bahan
dan tempat
memanaskan bahan.

Alat ukur volume, Tuangkan Larutan yang akan


untuk sampel bahan diukur ke wadah
cair dengan
ketelitian rendah.

Gambar 4 Gelas Ukur

untuk menentukan Masukan Indikator Ph ke larutan


Ph suatu zat. dan lihat perubahan warna
dengan mencocokan pada wadah
indikator Ph

Gambar 5 Indikator pH
alah satu alat ukur Jumlahkan hasil skala utama dan
yang dapat skala nonius
digunakan untuk
mengetahui panjang,
diameter luar, dan
diameter dalam
sebuah bentuk benda
tertentu

Gambar 6 Jangka Sorong


Adapun fungsi dari 1. Lipat kertas saring
kertas saring ini membentuk kerucut
adalah 2. Robek sedikit sudut lipatan
untum memisahkan sekitar sekitar setengah
antara cairan dengan diameter, lipat bagian luar dan
partikel suspensi. bagian dalam kerucut,
Atau bisa juga untuk kemudian kaitkan.
memisahkan antara 3. Basahi dinding corong dengan
zat padat dengan zat akuades, agar dapat
terlarut dengan melekatkan kertas saring.
tujuan untuk 4. Tempatkan kertas saring pada
mengeringkan zat corong
padat tersebut
Gambar 7 Kertas filter
perangkat sederhana 1. Tutup orifice dengan jari, lalu
untuk menunjukkan tuangkan lumpur yang akan
viskositas secara diukur kekentalannya
rutin kedalam corong hingga
menyentuh dasar jarring.
2. Buka lubang orifice dan hitung
waktu yang dibutuhkan
lumpur untuk dapat
memenuhi wadah (1quartz)
dengan menggunakan
stopwatch
Gambar 8 Marsh Funnel 3. Catat hasil dalam satuan detik
sebagai ketentuan
untuk mengukur 1. Letakkan mud balance pada
berat jenis lumpur. posisi bidang yang datar
2. Isi fitting cup mud balance
dengan lumpur yang telah
disiapkan hingga penuh,
kemudian tutup hingga terlihat
adanya sebagian lumpur yang
keluar dari bagian atas tutup cup.
Hal ini dimaksudkan agar cup
benarbenar terisi dengan
sempurna
3. Bersihkan bagian pinggir cup
dari lumpur yang meluap saat di
Gambar 9 Mud Balance tutup
4. Letakkan mud balance pada
penyangga agar posisi horizontal
5. Amati nilai berat jenis
lumpur yg ditunjukkan oleh
rider. Pada lengan berkala dapat
terbaca berat jenis dalam satuan
ppg atau pun dalam satuan
gram/cc.

pengadukan material 1.Siapkan campuran lumpur


lumpur yang telah yang akan di teliti
ditentukan dan
memiliki kecepatan 2.Masukkan ke dalam gelas
yang bisa diatur mixer yang disediakan
sesuai dengan yang
3.Taruh gelas mixer pada mixer
diinginkan
dan letakkan dengan sempurna
jika tidak mixer tidak akan
berfungsi
4.Putar ukuran sesuai dengan
jenis komposisi (low, medium,
hard)
Gambar 10 Multi Mixer
5.Hitung beberapa menit
kedepan sesuai dengan
tercampurnya semua bahan yang
sesuai digunakan untuk lumpur
tersebut

untuk menimbang Benda yang akan ditimbang


bahan yang akan diletakkan di atas piringan
digunakan neraca. Setelah beban berada di
piringan, neraca akan
menunjukkan massa benda itu
dalam bentuk angka.

Gambar 11 Neraca Digital


alat untuk Ambil bahan yang dibutuhkan
mengambil objek. dengan menggunakan ujung
Spatula yang sering spatula
digunakan di
laboratorium biologi
atau kimia berbentuk
sendok kecil, pipih
dan bertangkai.

Gambar 12 Spatula
pencatat waktu yang menekan tombol diatas
terjadi antara dua sehingga bergerak jarumnya dan
peristiwa. menekan kembali tombol
tersebut maka jarum berhenti
sehingga suatu waktu detik
ditampilkan sebagai waktu yang
berlalu.

Gambar 13 Stopwatch

perangkat (mengontrol dan menerapkan


laboratorium yang regangan geser yang ditentukan
digunakan untuk pengguna yang kemudian dapat
mengukur cairan mengukur tegangan geser yang
fluida kental sebagai dihasilkan) atau instrumen yang
respons terhadap dikontrol tegangan asli
gaya yang (mengontrol dan menerapkan
diterapkan . tegangan geser yang ditentukan
pengguna) tegangan geser dan
mengukur regangan geser yang
dihasilkan).

Gambar 14 Rheometer
BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA PENGUJIAN
LUMPUR PEMBORAN
Gambar Bahan Fungsi
Sebagai pemberat / menaikkan densitas

Gambar 1 Barite
Menaikkan viscositas

Gambar 2 Bentonite

Sebagai pelarut bahan-bahan lumpur


pemboran.

Gambar 3 Fresh Water


lumpur yang berfungsi untuk mengontrol
reaksi kimia pada lapisan shale.

Gambar 4 KCL

Sebagai pemberi sifat basa.

Gambar 5 KOH

pengontrol aliran dan peredam filtrasi,


dengan kemampuan menahan yang kuat

Gambar 6 PAC-LV
mengurangi mud filtrate yang masuk ke
dalam formasi

Gambar 7 PAC-R
Mengendapkan ion Ca+ pada water base
muds

Gambar 8 Soda Ash

Melindungi formasi serpih, memberikan


pelumasan yang unggul

Gambar 9 Soltex

untuk mengurangi dan menstabilkan


viskositas lumpur serta membantu dalam
mengurangi kehilangan cairan.

Gambar 10 XCD Polymer


as

Anda mungkin juga menyukai