Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rut Natalia Sihombing

Nim : 23345587

Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia

1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta
didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

Jawaban :

Pancasila merupakan salah satu hal yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia itu
sendiri. Pancasila merupakan suatu perekat bagi keberagaman yang ada di Indonesia. Asal-
usul masyarakat yang beragam dan berbeda tentunya membawa perbedaan kebudayaan
masing-masing yang menjadi ciri khas dari suatu daerah tertentu. Disinilah Pancasila
mengambil peran dalam menyatukan keberagaman tersebut. Dengan adanya Pancasila, maka
keberagaman tersebut bisa menjadi satu tanpa ada persinggungan antara budaya yang
berbeda. Dalam proses pembelajaran, Pancasila merupakan bagian dari identitas yang
dimiliki oleh para peserta didik, dimana mereka secara sadar atau tidak sadar telah tumbuh,
hidup, dan berkembang bersama Pancasila. Pancasila yang menjadi bagian dari identitas para
peserta didik tentu memiliki peran dalam membentuk karakteristik peserta didik.
Karakteristik inilah yang nantinya akan mempengaruhi seseorang dalam belajar. Hal ini bisa
berkaitan dengan kebutuhan atau gaya belajar yang mereka miliki.

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan


para peserta didik sehingga dalam proses penerapannya pun tentu akan berpihak kepada para
peserta didik guna mendukung ekosistem pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam kurikulum merdeka, penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana karakteristik
yang dimiliki oleh peserta didik agar pembelajaran yang dirancang bisa mendukung dan
memenuhi kebutuhan para peserta didik. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang
akan menjadi tantangan yang akan ditemui baik oleh guru, sekolah, bahkan wali murid. Hal
yang menjadi tantangan bagi guru adalah bagaimana menciptakan pembelajaran yang
berdiferensiasi yang bisa mengakomodir semua kebutuhan peserta didik sehingga bisa
menciptakan ekosistem pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik. Keberagaman
karakteristik peserta didik tentu akan mempengaruhi bagaimana proses belajar akan
berlangsung di dalam kelas, terlebih lagi pada abad ke 21, para peserta didik sudah terbiasa
berdampingan dengan kemajuan teknologi. Hal inilah nantinya yang akan menjadi
pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran dimana TPACK harus diintegrasikan
dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi pun akan
menjadi tantangan dalam pendidikan abad 21. Selanjutnya, selain guru, sekolah juga akan
menemui tantangan terkait dengan penghayatan atas identitas dan entitas Pancasila dalam
pembelajaran abad 21. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana sekolah akan merancang
kegiatan project based learning yang dalam penerapannya harus mengandung unsur profil
pelajar Pancasila. Kegiatan yang dirancang harus dilakukan dengan kontekstual yang
berhubungan erat dengan para peserta didik sehingga pada akhirnya mereka akan menyadari
makna dari identitas Pancasila yang ada pada diri mereka dan mengamalkannya dalam
perilaku yang berbudi luhur. Selain itu, wali murid pun tentu akan menemukan tantangan
dalam hal yang sama yaitu penghatayan identitas dan entitas Pancasila, karena pada dasarnya
hal ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh bagaimana wali murid membesarkan para peserta
didik. Apa yang diajarkan dirumah seharusnya selaras dengan apa yang diajarkan di sekolah
sehingga peserta didik bisa menangkap makna identitas Pancasila lebih baik dan
berkesinambungan

Profil pelajar Pancasila yang merupakan salah satu indikator kesuksesan kurikulum
merdeka tentunya menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu penting
bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mengarah kepada kesuksesan tersebut yang
tentunya juga harus berpihak kepada para peserta didik. Ada beberapa hal yang mungkin bisa
dilakukan terkait dengan relevansi identitas dan entitas Pancasila dan penerapannnya dalam
pendidikan abad 21. Hal pertama yang pasti bisa dilakukan adalah dengan merancang
pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik
siswa di kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran
yang akan membantu para guru untuk mendapatkan informasi terkait peserta didik. Selain itu
adanya kegiatan yang mengarah kepada profil pelajar Pancasila tentunya akan membantu
peserta didik dalam menghayati identitas Pancasila itu sendiri. Kegiatan seperti berdoa
bersama sebelum memulai pelajaran merupakan salah satu contoh kegiatan yang bisa
dilakukan dan mengacu la kepada poin profil pelajar Pancasila yaitu bertakwa kepada
ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh
guru di dalam kelas yang mengarah kepada pengembangan karakter profil pelajar Pancasila.
Hal ini akan sukses diterapkan apabila guru bisa mengetahui esensi dari profil pelajar
Pancasila dan karakteristik yang dimiliki oleh para peserta didik. Dengan memahami kedua
hal tersebut maka guru bisa mendukung proses pembelajaran yang berpihak kepada para
peserta didik. Penghayatan identitas dan entitas Pancasila tentunya akan memiliki level yang
berbeda bagi para peserta didik, maka dalam hal ini, guru seharusnya bisa mengarahkan para
peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang identitas Pancasila yang melekat
pada diri mereka. Ketika peserta didik bisa menghayati identitas yang mereka miliki yaitu
identitas Pancasila, maka cita-cita pendidikan dimana peserta didik tidak hanya baik dalam
segi kognitif namun juga perilaku bisa tercapai. Ini tentunya bukanlah hal yang mudah untuk
dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan kolaborasi dari semua pihak,
hal yang sulit akan menjadi lebih mudah dan tidak menutup kemungkinan bisa tercapai.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Jawaban :

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Abad 21 Tentu saja dalam
praktiknya, banyak cara dan metode yang bisa dilakukan oleh rekan Guru dalam aktivitas
pembelajaran guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Rekan Guru bisa menerapkan
beberapa kegiatan berikut untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila:
 Awali dan akhiri pembelajaran dengan doa dan saling menyapa.
 Putar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran.
 Bagikan nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat murid
 Menanamkan kebiasaan positif kepada siswa, seperti gotong royong, buang sampah,
piket, dan sebagainya.
 Membuat asesment yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian. Seperti
membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain
sebagainya.

Berkaitan dengan penugasan proyek, ada beberapa hal yang bisa diterapkan terutama
pada Sekolah-sekolah penggerak. Dalam kurikulum Sekolah penggerak mengenai
pengorganisasian pembelajaran dan Rencana Pembelajaran memuat beberapa komponen antara
lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan proyek bisa dilakukan di luar jam pelajaran atau penugasan
mandiri yang bisa dilakukan siswa di luar kelas secara individu maupun berkelompok.
Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa dilaksanakan pada awal,
tengah dan pada akhir semester. Peserta didik perlu menyelesaikan 3 tema di tiap semester
dengan alokasi waktu 4 minggu. Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan
penentuan pemilihan tema 5 ditentukan oleh guru pengampu, agar mempermudah proses
penilaian. Pelaksanaan proyek bisa dilakukan lintas mata pelajaran dan disesuaikan dengan tema.
Alur/tahapan pelaksanaan proyek bisa dilakukan sebagai berikut:

 Menentukan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dan
dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas,
 Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata
pelajaran masing-masing,
 Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menentukan kolaborator yang
sesuai,
 Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema
yang dipilih,
 Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek
beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila perlu dijalankan dengan mengacu pada
model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran
berbasis proyek ini antara lain:
1. Menentukan dan memilih topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukan
pertanyaan mendasar untuk memulai proyek,
2. Mendesain pelaksanaan proyek
3. Menyusun jadwal proyek
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

Guna memaksimalkan aktivitas belajar rekan Guru dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila terkhusus dalam KBM daring maupun hybrid maka rekan Guru juga perlu
mengkombinasikan dengan penggunaan smart device dan berbagai platform belajar
daring. Rekan Guru harus sudah mulai turut mengakselerasi terciptanya transformasi
pembelajaran dengan menerapkan paradigma baru. Pembelajaran dengan paradigma
baru yaitu yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter
peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan pembelajaran di
dalam maupun di luar kelas, perencanaan berbasis data, dan juga didukung dengan
adanya digitalisasi sekolah atau smart classroom. Berkaitan dengan digitalisasi
Sekolah tentu penting dilakukan terutama pada SekolahSekolah penggerak yang
memang membutuhkan dukungan berbagai fasilitas belajar yang mumpuni dan
memadai. Sehingga itu, jadilah guru yang senantiasa memiliki paradigma
transformatif yang selalu terbuka dengan perubahan, ingin belajar, melek teknologi
dan memiliki semangat kolaboratif.

Anda mungkin juga menyukai