Skripsi Full-Lampiran
Skripsi Full-Lampiran
PENDAHULUAN
ataupun daerah.
kesehatan.
1
2
memuaskan.
belum memuaskan.
manusia di beberapa unit seperti dibagian pendaftaran dan kasir hanya satu
berkas rekam medis pasien. Hal itu menyebabkan pelayanan menjadi lebih
petugas medis datang tidak tepat waktu dengan berbagai alasan. Informasi
satu orang, Tata Usaha tiga petugas yang melayani, sopir ambulance tidak
papan informasi jam buka mulai pukul 07.30-12.00 kecuali hari Jum’at
dan Sabtu. Namun, pelayanan dibuka pada pukul 08.00 dan pendaftaran
ditutup sampai pukul 10.00. Ketepatan waktu sesuai dengan aturan yang
masyarakat tertunda.
6
B. Identifikasi Masalah
pendaftaran.
lama.
7
C. Pembatasan Masalah
Pelayanan. Keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya dan tenaga maka
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
diperoleh adalah :
1. Secara Teoritis
pengetahuan.
2. Secara Praktis
b) Bagi Peneliti
Perkantoran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik
negara).”
“adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
permasalahan konsumen/pelanggan.”
2. Pelayanan Prima
harfiah berarti pelayanan yang sangat baik atau terbaik, karena sesuai
Mei 2013) agar pelayanan publik ini dapat dilakukan secara prima
prima ini, maka sudah dapat dipastikan bahwa pelayanan publik yang
a. Tugas layanan
Dalam pelayanan umum pemerintah harus memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas yang diterima untuk melayani semua
kepentingan masyarakat.
13
a. Kepentingan Umum
Mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif.
15
b. Kepastian Hukum
Mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,
keputusan dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan
negara.
c. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,
agama, golongan, gender dan status ekonomi.
d. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak
dan kewajiban masing-masing pihak.
e. Profesional
Mengutamakan keahlian yang berdasarkan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan
dan harapan masyarakat.
g. Tidak Diskriminatif
Tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan
status ekonomi.
h. Keterbukaan
Harus membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif.
i. Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan masyarakat umum.
j. Fasilitas
Penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pelayanan yang
memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.
k. Ketepatan Waktu dan Kecepatan
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang ditentukan.
l. Mudah dan Terjangkau
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan dan kenyamanan
yang memadai termasuk penyedia sarana teknologi
telekomunikasi dan informatika.
Sedangkan azas-azas pelayanan publik menurut Sinambela (2008:
6) tercermin dari :
yaitu:
yaitu :
a. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan dilaksanakan.
b. Kejelasan
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, unit
kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
dalam rincian biaya pelayanan publik dan tata cara
pembayaran.
c. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang ditentukan.
d. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan
sah.
e. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman
dan kepastian hukum.
f. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik bertanggung
jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan
publik.
18
No.63/KEP/M.PAN/7/2003, meliputi :
a. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan termasuk pengaduan.
b. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan
termasuk pengaduan.
c. Biaya pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan
dalam proses pemberian pelayanan.
d. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
19
a. Pelayanan administratif
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokomen
resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status
20
negara.
tinggi negara, dan dan instansi pemerintah lainnya, baik pusat maupun
hukum.
a. Fungsional
Pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggara pelayanan,
sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.
b. Terpusat
Pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh
penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang
dari penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan.
c. Terpadu
1) Terpadu satu atap
Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu
tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak
mempunyai keterkaitan proses.
2) Terpadu satu pintu
Diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai
jenis pelayanan, memiliki keterkaitan proses.
3) Gugus tugas
Petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam
bentuk gugus tugas ditempatkan pada instansi pemberi
pelayanan dan lokasi pemberi pelayanan tertentu.
yaitu :
a. Layanan
Agar dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang
dilayani, maka petugas harus dapat memenuhi empat syarat
pokok yakni :
1) Tingkah laku yang sopan.
2) Cara menyampaikan sesuatu berkaitan dengan apa yang
seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan.
3) Waktu pemyampaian yang tepat.
4) Keramahtamahan.
b. Produk
Yang dimaksud dengan produk dalam hubungannya dengan
sasaran publik yaitu kepuasan dapat berbentuk :
1) Barang
Yaitu sesuatu yang dapat diperoleh melalui layanan pihak
lain, misalnya barang elektronik dan kendaraan.
2) Jasa
Produk jasa yang dimaksud adalah sesuatu hasil yang
tidak harus dalam bentuk fisik tetapi dapat dinikmati oleh
panca indera dan atau perasaan (gerak, suara, keindahan,
kenyaman, rupa) disamping memang ada yang bentuk
fisiknya yang dituju.
3) Surat-surat berharga
Kepuasan berikut ini menyangkut keabsahan atas surat-
surat yang diterima oleh yang bersangkutan. Keabsahan
surat sangat ditentukan oleh proses pembuatannya
berdasarkan prosedur yang berlaku dalam tata laksana
surat pada instansi yang bersangkutan.
24
terdiri dari :
kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang
yaitu :
syarat yang harus dipenuhi dalam setiap tata ruang kantor yang
baik. Menurut The Liang Gie (2007: 186), tujuan yang hendaknya
91) yaitu :
a. Josep M. Juran
Juran mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan pemakaian
(fitnes for us). Definisi ini menekankan pada pemenuhan
harapan konsumen.
b. Philip B. Crosby
Crosby mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian individual
terhadap persyaratan atau tuntutan.
27
c. W. Edward Dening
Dening mendefinisikan kualitas sebagai upaya yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
d. Taguchi
Mendefinisikan kualitas sebagai keinginan yang ditimbulkan
oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk itu diterima,
selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi instrinsik
produk.
dan kualitas jasa. Perbedaan secara tegas antara produk dan jasa
ditawarkan untuk dijual. Selain itu definisi jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain.
harapan.”
yaitu :
berkualitas.
30
pelayanan yaitu :
a. Kemampuan Teknis
Hal ini berhubungan dengan kemampuan petugas kesehatan
dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan petunjuk teknis
dan standar secara benar, tepat dan konsisten.
b. Akses Terhadap Pelayanan
Berarti masyarakat memiliki kemudahan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan tanpa dihalangi oleh keterbatasan geografi,
ekonomi, sosial budaya, organisasi atau hambatan bahasa.
c. Keefektifan
Dalam hal ini petugas kesehatan melakukan pelayanan sesuai
dengan standar operasional prosedur pelayanan yang tepat dan
teknologi yang digunakan sesuai dengan kondisi setempat.
d. Hubungan Interpersonal
Adanya interaksi yang baik antara petugas kesehatan dengan
pasien sehingga ada rasa saling percaya, hormat dan tanggap.
Petugas kesehatan mengandaikan pasien sebagai anggota
keluarga yang dikasihi sehingga pasien juga berhak tahu
penyakit yang dideritanya, tindakan yang akan dilakukan dan
resiko serta alternatif yang dapat dipilihnya.
e. Efisiensi
Efisiensi berarti bahwa pelayanan diberi sesuai dengan
kebutuhan tanpa menambah hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
Dengan memperhatikan faktor efisiensi, maka upaya
peningkatan mutu pelayanan dapat menurunkan biaya.
f. Kesinambungan
Pasien mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan secara
berkesinambungan tanpa terputus atau mengalami pengulangan
yang tidak perlu. Artimya apabila pasien memerlukan pelayanan
rujukan, maka pasien tersebut akan mendapatkan pelayanan
yang merupakan tindak lanjut pelayanan sebelumnya. Pasien
juga memperoleh informasi yang jelas terhadap apa yang
dilakukannya di rumah untuk makan obat, istirahat dan
pantangan sehingga proses pengobatan berjalan dengan baik.
g. Keamanan
Mempunyai arti mengurangi resiko kecelakaan, infeksi, efek
samping dan bahaya lain yang terjadi selama pelayanan
dilakukan baik bagi pasien maupun petugas.
h. Kenyamanan
Kenyamanan biasanya berkaitan dengan tingkat kepuasan
selama menerima pelayanan sehingga pasien akan
meningkatkan partisipasi dalam proses pelayanan
(penyembuhan) dan akan mendorong pasien untuk mau kembali
menggunakan fasilitas pelayanan. Demikian juga adanya
kenyamanan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan baik kenyamanan ruangan, dan alat yang digunakan
sehingga tidak menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan.
32
mengkonsumsi.
33
pelayanan karena adanya proses yang berbelit-belit hal itu tidak lepas
berbagai aspek.
B. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
3. Fungsi Puskesmas
4. Peran Puskesmas
yang akurat.
5. Organisasi Puskesmas
dari :
3) Unsur Pelaksana :
fungsional
1) Kepala Puskesmas:
dan pelaporan.
38
3) Unit I:
Gizi.
4) Unit II:
5) Unit III:
(lanjut usia).
6) Unit IV:
lainnya.
7) Unit V:
8) Unit VI:
Perawatan).
9) Unit VII:
Farmasi.
C. Kerangka Pikir
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Pelayanan
3. Biaya Pelayanan Pegawai
4. Produk Pelayanan Puskesmas
5. Sarana dan
Prasarana
6. Kompetensi
Petugas Petugas
Pemberi Pelayanan Pasien/masyarakat
7. Kemudahan Akses Pengguna
Pelayanan
Kesimpulan
Sumber : Peneliti
40
E. Pertanyaan Penelitian
Sleman Yogyakarta?
jelas?
Puskesmas Cangkringan?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang dapat
Yogyakarta.
C. Definisi Operasional
pelayanan,kemudahan akses.
D. Informan Penelitian
E. Pengumpulan Data
1) Observasi
data tentang sejauh mana proses pelayanan yang terjadi dan dialami
2) Wawancara
Cangkringan.
3) Dokumentasi
memperoleh data yang telah tersedia dalam bentuk arsip atau buku
Model analisis data yang digunakan adalah analisis data Model Interaktif.
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Menarik Kesimpulan
ada.
data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan
berkaitan.
48
BAB IV
A. Hasil Penelitian
agar konteks dalam penelitian ini jelas dan mudah dipahami. Dari
e. Curah Hujan
f. Bentuk Wilayah
h. Desa 5 desa
50
i. Kelurahan
j. Lingkungan/Dusun 73 buah
m. 1 buah
Puskesmas
- Dokter 7 orang
- Perawat 7 orang
- Bidan 1 orang
- Jumlah Kunjungan
- Dokter 1 orang
4 orang
- Perawat
4 orang
- Bidan
o.
Praktek Dokter
51
- Dokter Anak
- Dokter Kebidanan/Kandungan
- Dokter Kulit/Kelamin
- Dukun Khitan/Sunat
- Apotik
- Panti Pijat
- Tusuk Jarum
- Pengobatan tradisional
p. Keluarga Berencana
- Kondom 66 orang
- MOP 21 orang
14.168 orang
- Jumlah laki-laki
14.883 orang
- Jumlah perempuan
s. Penduduk Menurut Kewarganegaraan 29.051 orang
- WNA Laki-laki
- WNA Perempuan
Sleman Yogyakarta
Visi
Misi
bidangkesehatan.
Strategi
Sasaran
mutu makanan.
melaksnakan PHBS.
imunisasi.
e. Kegiatan Puskesmas
1) KIA
2) Keluarga Berencana
4) Kesehatan lingkungan
8) Kesehatan sekolah
9) Kesehatan olahraga
Kesehatan
a) Pengobatan umum
b) Pengobatan gigi
d) Konsultasi gizi
e) Konsultasi sanitasi
f) Ruang obat
g) Laboratorium
h) Program imunisasi
l) Ketatausahaan
a) Layanan psikologi
b) Layanan fisioterapi
Komunikasi)
usaha.
f. Struktur Organisasi
2) Unsur Pembantu :
a) Manajer Representative
3) Unsur Pelaksana :
puskesmas adalah :
puskesmas.
puskesmas.
ketatausahaan.
secara rutin.
puskesmas.
secara intensif.
61
yang ada.
desa/tingkat kecamatan.
4) Penanggungjawab DBD.
secara intensif.
kesehatan masyarakat.
ada.
Kepala Puskesmas
Koordinator TU
Pelayanan KIA
YAN Laboratorium Farmasi
Keterangan :
Sumber : Tata Usaha (TU) Puskesmas Cangkringan
Garis : Komando
64
a. Prosedur Pelayanan
Tindakan Rujuk
Pasien yang membutuhkan layanan kesehatan mendaftar
nomor urut tunggu sebagai bukti pasien akan dilayani pada layanan
rujukan.
pasien dan biasanya bisa lebih, maka dari itu pelayanan kepada
b. Waktu Penyelesaian
c. Biaya Pelayanan
d. Produk Pelayanan
kebersihannya.
Sarana dan prasarana dalam hal ini meliputi gedung dan sarana
Cangkringan memiliki :
penyuluhan.
2) Ruang tunggu
3) Tempat parkir
5) Obat-obatan
buah.
77
Puskesmas Cangkringan.
tersebut.
masyarakat.
10) Telepon
kalangan masyarakat.
karyawan yang tidak menepati jam apel pagi dan jam pulang
dilakukan.
g. Kemudahan Akses
B. Pembahasan
Yogyakarta
baik pula.
proses pelayanan.
cukup mudah namun ada beberapa kendala, hal ini terungkap dengan
menjadi lama karena petugas harus mencari di rekam medis dan buku
bantu. Apabila ada pasien yang tidak mengerti prosedur kami akan
84
dilaksanakan.
Sleman Yogyakarta
itu belum pasti tergantung keluhan pasien dan banyak tidaknya pasien,
satu orang, paling tidak ada dua orang. Waktu paling lama sekitar
lagi sibuk”.
tersebut tidak dipenuhi dan tidak sesuai harapan konsumen. Hal lain
Yogyakarta
terjangkau dan bagi saya tidak begitu mahal, saya memakai Jamkesmas
diperiksa oleh dokter lalu diberi resep untuk mengambil obat, dan harga
obatnya menurut saya cukup terjangkau, selain itu tidak ada pungutan
lain lagi”.
Yogyakarta
harus dapat diterima pasien dengan benar, tepat dan sah sesuai dengan
Sleman agar terhindar dari bakteri dan pasien akan merasa aman, alat-
belum ada USG dan EKG seperti puskesmas lain, rongsen juga belum
dengan benar, tepat dan sah. Dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang
notabene bukan sesuai bidangnya. Contoh dalam hal ini adalah bagian
mencatat pasien secara detail kemudian dibukukan, paling tidak ada dua
Marji, “Di bagian kasir hanya saya saja, biasanya saya dibantu oleh
petugas lain karena petugas disini kurang. Terkadang pasien juga harus
banyak. Hal tersebut seperti yang tertuang dalam salah satu prinsip
Yogyakarta
mengaksesnya.
dua lantai yang seluruhnya keramik. Kondisi gedung masih terlihat baru
“Biasanya kalau ada keluhan dari pasien langsung yang dituju saya,
namun keadaannya telah rusak dan tidak bisa lagi digunakan. Hanya
pasien di buku catatan dan rekam medis. Mesin ECR untuk kasir juga
belum maksimal karena tidak ada jaringan dan telepon umum juga
jaringan internet dan telepon belum ada, namun dengan sarana yang ada
sepenuhnya terpenuhi”.
92
tugas dengan baik selama jam pelayanan. Apabila ada keluhan dari
akan mendaftar dilayani secara baik, dokter yang memeriksa juga baik”.
dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan
status ekonomi.
jam apel pagi dan jam pulang dengan mengurangi jasa pelayanan.
Ada beberapa pegawai yang datangnya tidak sesuai dengan jadwal kerja
prosedur.
Yogyakarta
meskipun jalannya mudah tetapi tidak ada angkutan umum yang lewat
dekat dengan lokasi erupsi Gunung Merapi, lumayan jauh dari sungai
95
dan akses menuju puskesmas mudah bisa dilewati kendaraan motor atau
sebagian besar telah memiliki kendaraan pribadi jadi bisa kapan aja
Pelayanan Publik mudah dan terjangkau yaitu tempat dan lokasi serta
merasakan kembali layanannya. Hal itu tentu saja tidak terlepas dari
harapan pelanggan.
pelayanan yang baik bagi pasien sesuai dengan visi, misi dan strategi
masyarakat.
97
petugas unit lain membantu pada unit yang bukan bidang kerjanya
tersedia rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Pasien yang berobat
BAB V
A. Kesimpulan
persyaratan pendaftaran.
operasional karena jumlah pasien yang tidak tentu jumlahnya per hari
kepada pasien.
100
dari permukiman.
B. Implikasi
berikut :
101
akan berkualitas.
dan memonitoring hasil kerja yang dicapai selama satu tahun. Hasil
Cangkringan.
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cholid Narbuko & Abu Achmadi. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta. : Bumi
Aksara.
Endang Sutarti. (2008). Artikel Pelayanan Prima Dalam Pelayanan Publik.
(http://pelayanan%20prima.htm diunduh 8 Mei 2013).
Fandy Tjiptono. (2001). Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi Offset.
LAMPIRAN
106
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN OBSERVASI
DOKUMENTASI
TRANSKIP WAWANCARA
terhindar dari bakteri atau kuman penyakit. Untuk petugas telah memenuhi
kualifikasi khususnya tenaga medis, bidan, perawat namun petugas disini
masih kurang dibeberapa unit semuanya merangkap pekerjaan.
TRANSKIP WAWANCARA
Nama : Ngadiyar
Jabatan : Staf TU
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA