Anda di halaman 1dari 9

Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran, 7 (1) (2022) 1685-1693

P-ISSN: 2528-2921
E-ISSN: 2548-8589

Analisis Pembelajaran Seni Terhadap Esensi dan Tujuan Pendidikan

Denden Setiaji

Prodi Sendratasik, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya


Corresponding Author: satyaajisatya@gmail.com

Abstract
Art education has a contribution to individual development between assisting mental, emotional, creative,
aesthetic, social, and physical development. The aspect of creativity has a very important role in human life.
Especially during this development period, people with creative power are urgently needed to develop
constructive ideas that will help the government and society in advancing life and culture. The approach to
education through the media of art can indeed be said to be very important, for the resulting impact we can
observe from various education providers both at the elementary, secondary and university education levels.
The goal is not to make students become artists or performers of the arts, however, the application of
education and art is more about inviting students to interpret a process that is carried out before the results
of that process. The unique potential of art education in character development lies in the development of
creative characters. But the creative character developed in art education is unique because it focuses on
aesthetic creativity which is indeed the uniqueness of art education. Because creative character is closely
related to hard work, independence, and high curiosity, in the development of creative character in art
education, the character of hard work, independence, and high curiosity is automatically developed. Art has
a strong influence in the world of education to be able to generate creative ideas from an educator and
develop students' cultural knowledge. Learning art is essentially learning to feel beautiful, beautiful when
objectifying, beautiful in imagining, and beautiful in expressing it. The diversity of understandings of art
education shows that art has a strong influence on the world of education in general. Few educational
institutions understand the importance of art education to create a world of education that is creative,
innovative and appreciative.
Keywords:
Analysys, education, art

Abstrak
Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara membantu
pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativiitas mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Apalagi di masa pembangunan ini, orang yang
berdaya kreatif sangat dibutuhkan guna mengembangkan ide-ide yang konstruktif yang akan membantu
pemerintah dan masyarakat dalam memajukan kehidupan dan berkebudayaan. Pendekatan pendidikan
melalui media seni memang bisa dikatakan sangat penting, untuk dampak yang dihasilkannyapun dapat
kita amati dari berbagai penyelenggara pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar, sekolah menengah
dan universitas. Tujuannya memang bukan menjadikan peserta didik sebagai seorang seniman atau
pelaku seni akan tetapi, pengaplikasian pendidikan dan seni ini lebih bertujuan untuk mengajak peserta
didik bagaimana memaknai sebuah proses yang dilakukan sebelum hasil dari sebuah proses tersebut.
Potensi unik pendidikan seni dalam pengembangan karakter adalah pada pengembangan karakter
kreatif. Tetapi karakter kreatif yang dikembangkan dalam pendidikan seni bersifat khas karena berfokus
pada kekreatifan estetik yang memang menjadi keunikan pendidikan seni. Karena karakter kreatif
berkaitan erat dengan kerja keras, mandiri, dan keingintahuan yang tinggi, maka dalam pengembangan
karakter kreatif dalam pendidikan seni secara otomatis karakter kerja keras, mandiri, dan keingintahuan
yang tinggi, turut serta terkembangkan. Seni mempunyai pengaruh kuat dalam dunia pendidikan untuk
dapat menghasilkan ide-ide kreatif dari seorang pendidik dan mengembangkan pengetahuan budaya
peserta didik. Pembelajaran seni pada hakikatnya adalah pembelajaran rasa indah, indah pada waktu
mengobjektivikasi, indah dalam berimajinasi, dan indah dalam mengungkapkannya. Keberagaman
pengertian pendidikan seni menunjukkan bahwa seni memiliki pengaruh kuat terhadap dunia
pendidikan secara umum. Sedikit lembaga pendidikan yang memahami pentingnya pendidikan seni
untuk menciptakan dunia pendidikan yang kreatif, inovatif, dan apresiatif.
Denden Setiaji | 1686

Kata Kunci:
Analisis, pendidikan, seni

A. PENDAHULUAN dihasilkannyapun dapat kita amati dari


Kita seringkali dihadapkan dengan berbagai penyelenggara pendidikan baik
dua sudut pandang atau lebih tentang dari tingkat pendidikan dasar, sekolah
sebuah pemaknaan mengenai pendidikan menengah dan universitas. Tujuannya
seni, dan karya seni itu sendiri, Jika kita memang bukan menjadikan peserta didik
tinjau dari satu sudut pandang saja sebagai seorang seniman atau pelaku seni
misalkan, pendidikan seni ini identik akan tetapi, pengaplikasian pendidikan dan
dengan penanaman sebuah nilai karakter seni ini lebih mengajak peserta didik
yang kreatif serta trampil secara motorik bagaimana memaknai sebuah proses yang
dalam menguasai hal hal dalam bidang dilakukan sebelum hasil dari sebuah proses
kesenian itu sendiri maka hal tersebut tersebut. Sehingga peserta didik dapat lebih
benar adanya, hal ini juga diungkap oleh De berekspresi, berimajinasi, berkreasi hingga
Francesco (1958) dalam Tochrahman berapresiasi. Tentunya jika kita hubungkan
(2010:1) menyatakan bahwa pendidikan seni antara pendidikan dan seni ini memang
mempunyai kontribusi terhadap satu hal yang saling menunjang namun apa
pengembangan individu antara membantu sajakah hal-hal yang kiranya menjadi
pengembangan mental, emosional, sebuah penunjang dan penjembatan antara
kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek seni dan pendidikan ini sehingga keduanya
kreativiitas mempunyai peranan yang sangat sinergi.
sangat penting dalam kehidupan manusia.
Apalagi di masa pembangunan ini, orang B. METODE
yang berdaya kreatif sangat dibutuhkan Adapun dalam model penelitian yang
guna mengembangkan ide-ide yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu
konstruktif yang akan membantu menggunakan metode studi literatur atau
pemerintah dan masyarakat dalam studi kepustakaan dengan mengkaji dari
memajukan kehidupan dan berkebudayaan. berbagai jurnal dan buku yang berkaitan
Dari pemaparan diatas sebenarnya dengan topik yang sedang dibahas dalam
dapat kita temukan konsepsi seni dan penelitian ini yakni mengenai persepsi
pendididikan menjadi satu kesatuan yang pembelajaran seni terhadap esensi dan
tidak bisa dipisahkan dikarenakan masing tujuan pendidikan.
masing dari dua hal tersebut yakni seni dan Teknik pengumpulan data yang
pendidikan ini merupakan sebuah objek digunakan dalam metode studi literatur ini
yang simultan atau saling berkontribusi, hal yaitu melalui beragam sumber-sumber
ini dapat kita temukan bahkan dalam kepustakaan yang relevan seperti buku dan
kehidupan sehari-hari, dalam sebuah ruang menganalisis jurnal penelitian yang sudah
lingkup pendidikan saja seorang pendidik ada sebelumnya sebagai acuan untuk
biasanya mengatur strategi sedemikian mengembangkan penelitian. Metode studi
rupa agar pembelajaran yang diampunya literatur yang digunakan dalam penelitian
menjadi lebih menarik dan menyenangkan ini bersifat deskriptif, dimana data-data
sehingga menumbuhkan minat dan yang dihasilkan tidak berbentuk angka-
antusias peserta didik. Dari fenomena angka melainkan berbentuk penjabaran
demikanpun kita dapat simpulkan bahwa kata-kata secara deskriptif sesuai dengan
itu merupakan sebuah seni dalam mendidik data yang telah diperoleh, kemudian
atau dalam menyelenggarakan sebuah diberikan pemahaman dan penjelasan agar
pendidikan. dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
Pendekatan pendidikan melalui
media seni memang bisa dikatakan sangat C. HASIL DAN PEMBAHASAN
penting, untuk dampak yang 1. Pendidikan

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1687

Berdasarkan Undang-undang dan norma-norma, lalu mewariskannya


Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 kepada generasi berikutnya untuk
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikembangkan dalam hidup dan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk kehidupan yang terjadi dalam suatu
menyiapkan peserta didik melalui proses pendidikan.
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau Bagaimanapun peradaban suatu
latihan bagi peranannya di masa yang akan masyarakat, didalamnya berlangsung dan
datang. Sedangkan Kamus Besar Bahasa terjadi suatu proses pendidikan sebagai
Indonesia memberikan pengertian usaha manusia untuk melestarikan
pendidikan yaitu proses pengubahan sikap hidupnya. Pendidikan adalah pembinaan
dan tata laku seseorang atau kelompok perkembangan. Oleh karena itu
orang dalam usaha mendewasakan pendidikan dapat diartikan sebagai
manusia melalui upaya pengajaran dan pembinaan. Sebagai aktivitas
pelatihan (proses, cara, perbuatan pengembangan manusia yang
mendidik). berhubungan dengan lembaga formal.
Manusia adalah makhluk Tuhan
yang diciptakan dengan berbagai Pendidikan adalah kegiatan
kelebihan dan kemampuan, kemampuan terstruktur dimana pendidik dan peserta
yang dimilik oleh manusia bisa tumbuh didik berpartisipasi dan bertujuan untuk
maksimal jika diiringi dengan pendidikan membentuk karakter yang baik.
dan Seni, keduanya tidak dapat dipisahkan Terstruktur artinya kegiatan tersebut
dari kehidupan karena baik pendidikan direncanakan dengan baik. Rencana ini
dan seni memiliki nilai yang dibutuhkan dapat diartikan sebagai pengembangan
oleh manusia. Pendidikan itu sendiri kurikulum, pemilihan guru, penelitian dan
merupakan salah satu hal terpenting penilaian siswa.
dalam kehidupan sesorang. Pendidikan Penyelenggaraan pendidikan diatur
menentukan dan menuntun masa depan dalam pedoman pelaksanaan berupa
danarah hidup seseorang. Walaupun tidak kurikulum. Dalam kaitan ini, peran
semua orang berpendapat seperti itu, kurikulum adalah merumuskan tujuan
namun pendidikan tetaplah menjadi pendidikan sesuai dengan kebijakan dan
kebutuhan manusia nomor satu. Bakat dan peraturan. Dalam kehidupan manusia,
keahlian seseorang akan terbentuk dan pendidikan merupakan hal utama untuk
terasah melalui pendidikan. Pendidikan mendidik diri sendiri untuk berusaha
juga umumnya dijadikan tolak ukur meningkatkan harkat dan martabat. Pada
kualitas setiap orang. dasarnya pendidikan dimaknai sedemikian
Dalam kehidupan manusia proses rupa sehingga peserta didik dapat
pendidikan merupakan hal penting. mengembangkan potensi dirinya secara
Memiliki hubungan dan intraksi sosial, positif untuk kekuatan spiritual
serta mampu mempengaruhi keagamaan, kedisiplinan diri, akhlak,
perkembangan kepribadian manusia. kecerdasan, akhlak mulia, serta
Dengan aktivitas kegiatan pendidikan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya
manusia mampu melakukan perubahan dan kemauan masyarakat. untuk
individu dan prestasi hidup yang menciptakan lingkungan dan proses
merupakan hasil proses dari kegiatan belajar.
belajar. Pendidikan sebagai usaha manusia Pendidikan juga bisa dijalani melalui
untuk menumbuhkan dan dua hal yakni pendidikan formal dan non
mengembangkan potensi-potensi. formal. Pendidikan formal ialah
Pembawa baik jasmani maupun rohani pendidikan yang bisa didapat dengan
sesuai dengan nilai-nilai di dalam mengikuti kegiatan atau program
masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha pendidikan yang terstruktur serta
dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai terencana oleh badan pemerintahan

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1688

misalnya melalui sekolah ataupun untuk menghasilkan karya seni music,


universitas. Sedangkan pendidikan non dalam Seni Tari berkaitan dengan
formal ialah pendidikan yang bisa didapat pengeksplorasian gerak tubuh untuk
melalui aktivitas kehidupan sehari-hari menghasilkan karya seni tari, dalam Seni
yang tak terikat oleh lembaga bentukan Teater berkaitan dengan penghayatan
pemerintahan, misalnya belajar melalui terhadap pertunjukan teater dan
pengalaman, belajar sendiri melalui buku pengeksplorasian peran dalam suatu karya
bacaan serta belajar melalui pengalaman seni teater, dan dalam Seni Rupa berkaitan
orang lain. dengan penghayatan terhadap gejala
Salah satu tantangan yang dihadapi keindahan visual yang terpancar dari alam
sekolah saat ini adalah memaksimalkan dan karya seni rupa serta pengeksplorasian
potensi setiap mata pelajaran dan media visual untuk menghasilkan karya
mengembangkan individualitas siswa. Di seni rupa.
era globalisasi, pengembangan karakter Potensi unik pendidikan seni dalam
yang efektif sangat dibutuhkan dalam pengembangan karakter adalah pada
kaitannya dengan munculnya tantangan pengembangan karakter kreatif. Karakter
baru, harus memanfaatkan peran mata kreatif, tentu saja bukan hanya
pelajaran yang digariskan dan didukung dikembangkan oleh pendidikan seni,
oleh budaya dan lingkungan sekolah. tetapi juga oleh mata pelajaran lainnya.
Pendidikan seni dengan demikian terbukti Tetapi karakter kreatif yang
memiliki potensi tersendiri untuk dikembangkan dalam pendidikan seni
mengembangkan karakter tertentu, bersifat khas karena berfokus pada
tergantung pada keunikan pendidikan seni kekreatifan estetik yang memang menjadi
itu sendiri. keunikan pendidikan seni. Karena
2. Pendidikan dan Seni karakter kreatif berkaitan erat dengan
Keberadaan mata pelajaran dalam kerja keras, mandiri, dan keingintahuan
kurikulum didasarkan pada pemikiran yang tinggi, maka dalam pengembangan
bahwa mata pelajaran memiliki potensi karakter kreatif dalam pendidikan seni
untuk membentuk karakter peserta didik, secara otomatis karakter kerja keras,
yang merupakan tujuan akhirdari kegiatan mandiri, dan keingintahuan yang tinggi,
pendidikan. Misalnya, mata pelajaran turut serta terkembangkan.
agama dimasukkan dalam kurikulum Karakter-kreatif hanya dapat
karena dapat mengembangkan karakter tumbuh dengan baik jika budaya sekolah
manusia yang bertakwa, ikhlas, dan peduli kondusif, mendapatkan dukungan dari
terhadap sesama, matapelajaran seni telah masyarakat, khususnya orang tua, dan, di
dimasukkan dalam kurikulum dengan bawah kepemimpinan kepala sekolah dan
sebutan Menggambar, Musik/Menyanyi, guru. Untuk itu, pendidik seni harus
dan Kerajinan Tangan. Sejak awal merancang program pembelajaran yang
diketahui bahwa mata pelajaran seni komprehensif (luas dan lengkap) yang
memiliki potensi untuk mengembangkan memungkinkan potensi kreatif peserta-
karakter manusia yang indah yang didik berkembang dan mengingatkan
tercermin dalam perilaku ekspresif, kreatif pihak lainnya akan pentingnya bahu-
dan estetis, juga menyebutkan bahwa membahu dalam pengembangan karakter
mata pelajaran seni yang diisi hanya peserta-didik.
dengan menggambar, musik, seni dan Tujuan pendidikan seni bukan untuk
kerajinan kemudian diperluas. untuk menjadikan anak sebagai seorang seniman
memasukkan seni tari dan teater/drama. melainkan membina kreativitasnya sedini
Pengalaman estetik yang ditawarkan mungkin. Belajar melalui seni merupakan
dalam Mata-Pelajaran Seni Musik, sebuah langkah yang tepat untuk
berkaitan dengan penghayatan terhadap diimplementasikan dalam pembelajaran
pengeksplorasian media bunyi/suara anak karena seni dihadirkan guna

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1689

memberikan pengalaman artistik dan diwujudkan dengan cara memberi


estetis dalam diri anak. Akan tetapi pada kesempatan pada anak untuk dapat
praktiknya, di Indonesia lebih melakukan sebuah tindakan tentang apa
menekankan pada pengembangan dan yang mereka lihat, pikirkan, dan rasakan.
kinerja otak kiri sehingga untuk Ekspresi yang diwujudkan dalam
pengembangan otak kananatau dalam hal sebuah tindakan oleh anak juga dapat
ini seni acap kali terabaikan. berasal dari perasaan ataupun pikiran yang
Pendidikan melalui seni mengacu sedang dialami anak. Apresiasi yang
pada konsep bahwa seni digunakan dalam dilakukan oleh anak dalam hal ini
pendidikan atau seni sebagai sarana untuk bertujuan agar dapat memberikan
mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan penilaian dan menghargai pengalamannya
seni juga merupakan sarana untuk terhadap karyayang telah dibuat. Apresiasi
mengembangkan kreativitas sendiri. dalam seni dapat memberikan kesempatan
Belajar melalui seni memungkinkan anak anak untuk tampil menjelaskan karya seni
memiliki pengalaman artistik dan estetis yang telah dibuatnya. Bentuk kegiatan yang
ketika mereka kreatif karena seseorang dapat dilakukan pada apresiasi yaitu
terlibat langsungdalam proses kreatif. menyajikan berbagai hasil karya anak dan
Dengan demikian, pentingnya disertai dengan penjelasan mengenai hasil
melibatkan seni dalam sebuah proses karyanya. Dengan demikian anak dituntut
pembelajaran diperlukan sebagai metode untuk dapat mengungkapkan kalimat
untuk mencapai tujuan pendidikan. sederhana yang berkaitan dengan konsep
Pendidikan seni tidak hanya memberikan karya yang dibuatnya.
pengalaman artistik dan estetis seorang Pendekatan pendidikan melalui
anak melainkan dapat mengolah seni sangat penting dan jelas peranannya
kecerdasan emosional seorang anak. dapat diamati pada jenjang pendidikan
Karena ketika seorang anak melakukan dasar dan prasekolah. Sebagai contoh
kegiatan seni akan melibatkan aktivitas ketika guru sampaikan konsep
fisik, kemampuan berekspresi, ekplorasi penjumlahan digunakan dengan gambar.
serta kemampuan menuangkan cita rasa Bilangan dua ditambah tiga dapat
keindahan ke dalam bahasa rupa. ditampilkan dalam gambar dua jeruk
Sebagai contoh dalam lingkup dalam satu kelompok dan tiga jeruk
pendidikan anak usia dini, menekankan dalam kelompok lainnya atau bisa bentuk
tiga aspek yaitu ekplorasi, ekspresi dan gambar yang lain. Keterampilan gambar
apresiasi. Melalui tiga aspek tersebut dijadikan alat atau sarana berhitung.
dimungkinkan bahwa belajar melalui seni Dengan demikian siswa belajar dengan
akan mencapai tujuan akhir pendidikan seni. Sasaran belajar pendidikan seni di
yaitu memfasilitasi anak untuk sekolah umum tidak untuk jadikan anak
mengembangkan keterampilan berproses didik pandai menggambar, melukis, atau
kreatif dan mendapatkan pengetahuan mematung (jadi seniman), melainkan
lain melalui pembelajaran tersebut. sebagai wahana berekspresi dan
Pengembangan kemampuan berimajinasi, berkreasi, berekreasi, dan
eksplorasi pada anak ditujukan agar anak berapresiasi.
dapat melakukan observasi dan Keberagaman pengertian
mengeksplorasi segala sesuatu seperti pendidikan seni menunjukkan bahwa
alam semesta, manusia serta seni memiliki pengaruh kuat terhadap
mengeksplorasi elemen-elemen seni. dunia pendidikan secara umum. Sedikit
Kemampuan berekspresi pada anak usia lembaga pendidikan yang memahami
dini bertujuan agar anak dapat pentingnya pendidikan seni untuk
mengekspresikan segala sesuatu yang ada menciptakan dunia pendidikan yang
dalam dirinya melalui seni. Pengembangan kreatif, inovatif, dan apresiatif. Masalah
kemampuananak dalam berekspresi dapat umum yaitu masih sempitnya ruang

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1690

gerak seni dalam ranah pendidikan, mata termasuk di dalamnya berkesenian


pelajaran seni masih menjadi minoritas diperoleh melalui pendidikan formal,
oleh para pembuat kurikulum. nonformal, dan informal dengan
Di dalam aliran filsafat, terdapat melakukan peniruan-peniruan ke dalam
Filsafat pendidikan progresivisme yang pengetahuan baik secara sadar maupun
artinya suatu aliran yang menginginkan tidak sadar.
suatu kemajuan yang nantinya diharapkan Filsafat pendidikan progresivisme
dapat menghasilkan perubahan. Dalam dalam konteks pendidikan seni
dunia pendidikan Progresivisme menekankan pada proses pembelajaran
mengartikan pendidikan bukan hanya yang kreatif, apresiatif dan selalu mencari
kegiatan untuk memberikan suatu informasi yang berkaitan dengan kesenian
pengetahuan kepada peserta didik tetapi di mana saja. Informasi-informasi yang
juga lebih kepada penekanan aktivitas berkaitan dengan kesenian dapat
yang mengarah untuk melatih diperoleh baik dalam pendidikan formal
kemampuan peserta didik secara (sekolah) maupun pendidikan nonformal
menyeluruh. dan informal (keluarga dan masyarakat).
Pendidikan seni harus berpedoman Pendidikan seni secara inti memiliki
pada budaya yang ada di lingkungan visi dan misi untuk memanusiakan
tempat proses pendidikan itu berlangsung. manusia melalui kegiatan seni, yakni
Dalam hal ini, siswa diberi kesempatan mengembangkan daya apresiasi,
untuk maju melalui seni yangada pada latar kreativitas, dan ekspresinya sehingga
belakang, tradisi dan kepercayaan mereka terbentuk pribadi yang kritis, kreatif, dan
sebagai bagian dari proses pengembangan memiliki kesadaran sebagai anggota
diri mereka, sehingga pemikiran, tindakan masyarakat yang menghargai nilai-nilai
dan cara berekspresi mereka berubah dan budaya masyarakatnya.
seni mereka menjadi lebih kaya. Dengan Sebagai bahasa universal, seni
demikian, siswa belajar bahwa tidak hanya diharapkan dapat digunakan sebagai
proses pembentukan keterampilan seni sarana untuk mendorong perbuatan baik,
yang diperoleh di sekolah sebagai bagian mencegah perbuatan tercela, dan
dari pendidikan formal, tetapi membangun kehidupan yang beradabdan
keterampilan seni juga dipelajari melalui bermoral. Oleh karena itu, seni dapat
pendidikan informal dan non-formal berperan dalam memenuhi kebutuhan
(pendidikan rumah, masyarakat dan manusia, baik fisikmaupun mental, serta
masyarakat). memberikan kepuasan fisik dan psikis.
Jenis-jenis pendidikan ini, disebut Pendidikan seni di sekolah antara
sebagai Tripusat Pendidikan “Keluarga, lain bertujuan untuk memberi bekal
Sekolah, dan Masyarakat”, dengan kata kepada siswa denganberbagai kompetensi
lain membahas pendidikan tidak bisa baik di bidang penciptaan maupun
hanya berbicara seputar sekolah, karena apresiasi. Kegiatan berkesenian meliputi
sekolah hanya merupakan salah satu kegiatan penciptaan karya seni yang
bagian integral dari proses pendidikan. biasanya dilakukan oleh seniman dan
Pendidikan juga terjadi dalam lingkungan kegiatan penerimaan hasil ciptaan
keluarga dan masyarakat memiliki tersebut oleh masyarakat atau penonton.
pengaruh sangat besar dalam rangka Kegiatan mencipta karya seni sering
pengembangan diri siswa untuk mencapai disebut dengan kegiatan berekspresi atau
perubahan-perubahan dan kemampuan- berkreasi, sedangkan kegiatan
kemampuan yang selalu menunjukkan penerimaannya biasa disebut dengan
progres yang positif dalam rangka kegiatan menikmati atau mengapresiasi
pengembangan peserta didik dalam karya seni.
konteks pendidikan seni. Sebab Ada tiga aspek dalam pendidikan
kebudayaan dalam ranah pengetahuan, seni yang terwujud dalam tiga kegiatan

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1691

yang berbeda, yaitu, pertama adalah berkembang.


kegiatan berekspresi diri, kegiatan Pendidikan seni, dengan potensi
mengamati, dan kegiatan mengapresiasi. dan posisinya untuk membina kecerdasan
Berekspresi diri merupakan kebutuhan dan imajinasi anak, mendorong mereka
yang ada di dalam diri setiap orang atau untuk merespon secara kreatif dan inovatif
siswa untuk mengungkapkan, menyatakan dalam pembelajaran yang kreatif dan
dan mengkomunikasikan pikiran, kondusif melalui refleksi artistik dan
perasaan, atau emosinya pada orang lain. pengalaman estetis. Pendidikan seni
Kedua adalah kegiatan mengamati atau bertujuan untuk mempromosikan
observasi, yaitu kegiatan yang didasari perkembangan anak menggunakan
oleh keinginan orang untuk merekam lembaga seni untuk mempersiapkan
kesan inderawi serta untuk menerangkan anak-anak untuk pendidikan seni masa
pengetahuan konseptual, membangun depan. Peran seni adalah untuk
ingatan, dan juga untuk membantu memajukan perkembangan anak secara
kegiatan praktis. Ketiga adalah kegiatan umum dalam arti adanya seni dengan
apresiasi, yang merupakan respons segala kualitas yang melekat pada diri
individu terhadap berbagai bentuk anak sehingga dapat melibatkan generasi
ekspresi yang disajikan oleh orang lain baru manusia yang menjadi harapan
kepadanya. bangsa dan negara.
Berekspresi seni secara kreatif pada Konsep pendidikan melalui seni
anak dimanfaatkan untuk membina dan diterapkan di sekolah-sekolah umum
mengembangkan kreativitas seseorang. seperti SD, SMP, SMA/MA. Pendekatan
Pendidikan merupakan usaha dalam pendidikan melalui seni terasa amat
membantu anakmencapai kesuksesannya, penting dan signifikan dalam proses
demikian pula dengan pendidikan seni. belajar mengajar di sekolah umum. Tentu
Karena itu, segala cabang dalamseni dapat dengan pertimbangan jika pembelajaran
digunakan sebagai media dalam bidang yang dilakukan di sekolah harus
pendidikan. Seni sebagai cara dan seni menempatkan seni sebagai suatu proses
sebagaisarana. Seni sebagai sarana/media kreasi dan rekreasi.
pendidikan adalah konsep pendidikan seni Di mana proses pembelajarannya
yang sesuai bagi anak-anak sekolah dasar. mengutamakan rekreatif. Baik guru
Sedangkan seni sebagai tujuan yang utama maupun siswa mengolah proses
seringkali diselenggarakan di sekolah- pembelajaran dengan cara yang
sekolah seni atau disanggar. menyenangkan dan menghibur. Hal
Oleh sebab itu, untuk pendidikan tersebut sejalan dengan konsep
seni di sekolah dasar, guru tidak pendidikan melalui seni maka pendidikan
mengajarkan bagaimana untuk seni berfungsi sebagai media bermain,
menggambar, bagaimana untuk menari yang bermanfaat dalam mencapai bentuk
dan bagimana untuk menyanyi saja, tetapi keseimbangan atas kejenuhan yang
juga harus mengarah kepada pembinaan dihadapi siswa dengan rutinitas
dan pengembangan kreativitas untuk pembelajaran yang kognitis teoritis.
mengangkat bakat dan potensi yang Perwujudan atas konsep
dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam pendidikan melalui seni adalah
pendidikan seni, anak dibebaskan untuk menempatkan seni sebagai media untuk
mengekspresikan apa yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada tataran
jiwanya baik itu melalui gambar, kegiatan konsep ini maka pendidikan seni budaya
menyanyi ataupun gerakan-gerakan tari. berkewajiban mengarahkan keberhasilan
Bebas berekspresi membuat anak dapat dan ketercapaian tujuan pendidikan di
mengembangangkan apa yang ada dalam sekolah secara umum hadir sebagai alat
dirinya, kreativitas anak untuk untuk memberikan keseimbangan rasional
menciptakan sesuatu juga semakin dan emosional, intelektual dansensibilitas.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1692

Pendidikan melalui seni akan guru yang kreatif adalah guru yang
mudah diterapkan di sekolah-sekolah jika mampu memaksimalkan dan
sekolah dan perangkatnya, guru, siswa mengekspresikan kemampuannya dalam
bersama-sama memahami tentang konsep rangka mendorong dan mendidik siswa.
pembelajaran seni di sekolah adalah Guru yang kreatif memiliki sikap
rekreatif. Seni sebagai media atau alat kepekaan, inisiatif, metode pengajaran
mencapai tujuan pendidikan baru, kepemimpinan, dan tanggung jawab
menempatkan seni sebagai wadah yang tinggi dalam pekerjaan dan tugasnya
sekaligus bungkus setiap proses belajar sebagai pendidik.
mengajar di mana dalam pelaksanaannya Dalam konteks pendidikan seni,
menekankan pada segi proses dan produk karya seni yang dihasilkan oleh murid
dan bukan hasil semata. sebagai hasil proseskreatif dan ekpresifnya,
Proses belajar kreatif tidak hanya sesungguhny ialah, bukan merupakan
dilakukan oleh yang dididk saja, tetapi tujuan utama. Yang lebih utama dari itu,
pendidik pun perlu belajar supaya dapat melalui kegiatan kreatif dan ekspresif yang
melakukan pembelajaran yang efektif. dilakukan murid ialah mereka
Tugas mengajar dan mendidik mendapatkan sarana berlatih untuk
diumpamakan dengan sumber air, jika mengembangkan cara merasa, cara
tidak terisi air maka akan kering. berpikir, dan cara memahami serta
Demikian juga jabatan guru, jika tidak keterampilan dalam melihat dan
berusaha menambah wawasan baru, menyelesaikan persoalan tentang dirinya
melalui membaca, dan terus belajar maka atau lingkungannya.
materi yang ia sajikan ketika mengajar Dari paparan tersebut, secara
akan terasa gersang. Perkembangan ilmu tersirat terlihat bahwa pendidikan seni
pengetahuan dantekhnologi yang semakin memiliki fungsi yangamat penting sebagai
cepat, menuntut para guru untuk terus sarana atau alat untuk mengembangkan
belajar dalam banyak hal yang terkait kesadaran atau kepekaan estetik,
dengan pembelajaran secara mengembangkan daya cipta atau
berkesinambungan agar peran guru dalam kreativitas, serta menjadi sarana bagi anak
pengajarannya tetap bermutu, kreatif untuk mengungkapkan(ekspresi) diri dan
dalam membimbing siswa. lingkungannya.
Adapun hal-hal yang dapat Dalam konteks ini, pendidikan seni
dilakukan oleh guru dalam memacu benar-benar mengarah pada dua hal yaitu
kreativitas antara lain aktif membaca, sebagai media pendidikan estetika
gemar berapresiasi, mencintai seni, respek (pengembangan apresiasi) dan sebagai
terhadap perkembangan, menghasilkan media pendidikan kreatif (pengembangan
sejumlah karya dan dapat memberi contoh kreativitas dan ekspresi). Dengan
dari hal-hal yang dituntut siswa. Dengan demikian, pendidikan seni memiliki fungsi
demikian maka seorang guru yang ganda. Pertama, dari sudut pendidikan
merupakan salah satu komponen dalam estetika (apresiasi) sebagai media untuk
sistem pembelajaran dituntut untuk melestarikan dan mewariskan nilai-nilai
kreatif dalam menjalankan tugasnya tradisi sosial budaya dan pendidikan
sebagai seorang guru, sehingga proses kreatif sebagai media untuk
pembelajaran akan lebih efektif dan terarah mengembangkan kreativitas budaya.
yang nantinya akan mudah mencapai
tujuan dari pembelajaran dalam hal ini D. KESIMPULAN
prestasi siswa akan lebih meningkat Seni mempunyai pengaruh kuat
dengan adanya kekreativan seorang guru dalam dunia pendidikan untuk dapat
baik dalam mengelola pembelajaran menghasilkan ide-ide kreatif dari seorang
maupun dalam menghadapi siswa. pendidik dan mengembangkan
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan budaya peserta didik.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146
Denden Setiaji | 1693

Pembelajaran seni pada hakikatnya adalah Progresivisme dan Implikasinya


pembelajaran rasa indah, indah pada dalam Pendidikan Seni di
waktu mengobjektivikasi, indah dalam Indonesia." Imajinasi: Jurnal Seni 11.1
berimajinasi, dan indah dalam (2017): 29-42.
mengungkapkannya. Triyanto, Triyanto. (2016) "Paradigma
Keberagaman pengertian Humanistik dalam Pendidikan
pendidikan seni menunjukkan bahwa seni Seni." Imajinasi: Jurnal Seni 10.1
memiliki pengaruh kuat terhadap dunia (2016): 1-10.
pendidikan secara umum. Sedikit lembaga Rondhi, Mohammad. (2017) "Apresiasi seni
pendidikan yang memahami pentingnya dalam konteks pendidikan seni."
pendidikan seni untuk menciptakan dunia Imajinasi: Jurnal Seni 11.1(2017): 9-18.
pendidikan yang kreatif, inovatif, dan Suhaya, Suhaya. (2016) "Pendidikan Seni
apresiatif. Masalah umum yaitu masih Sebagai Penunjang Kreatifitas." JPKS
sempitnya ruang gerak seni dalam ranah (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni)
pendidikan, mata pelajaran seni masih 1.1 (2016).
menjadi minoritas oleh para pembuat Rokana, Siti, Annastasya Azzahra
kurikulum. Hadiarti, and Aat Anisah. (2021)
Oleh sebab itu, pendidikan seni ini "Peran Pendidikan Seni Dalam
sudah seharusnya di dukung oleh semua Melestarikan Kekayaan Budaya Di
kalangan baik pemerintahan, pendidik Era
serta orang tua, sehingga pendidikan seni 5.0." Prosiding FKIP UMC 3.1 (2021): 511-515.
dapat terealisasikan dengan efektif di Tochrahman .M(2010) Pendidikan seni
dalam dunia pendidikan. Seni di sini tidak dalam dunia pendidikan. Dalam
hanya merujuk pada mata pelajaran, tetapi jurnal
juga merujuk pada metode pembelajaran http://file.upi.edu/Direktori/FPSD/
yang kreatif. JUR._PEND._SENI_RUPA/194811251
974121-MAMAN_TOCHARMAN.
E. DAFTAR PUSTAKA Universitas Pendidikan Indonesia.
Darmoko, Puji Dwi. (2012) "Peran
Pendidikan Seni dalam
Membentuk Karakter Bangsa."
DAFTAR ISI 22. Jurnal Madaniyah
volume 1 Edisi III Januari 2012
Kusnanto, R. Angga Bagus.(2019)
"Paradigma Pendidikan Seni; Belajar
Melalui Seni Dalam PendidikanAnak
Usia Dini." Tumbuh Kembang:
Kajian Teori dan Pembelajaran
PAUD 6.2 (2019): 155-162.
Kristanto, Alfa. ( 2 0 1 7 ) "Memahami
paradigma pendidikan seni." Jurnal
Abdiel: Khazanah PemikiranTeologi,
Pendidikan Agama Kristen dan
Musik Gereja 1.01 (2017): 119-126.
Salam, Sofyan. (2018) "Potensi Unik
Pendidikan Seni dalam
Pengembangan Karakter." Prosiding
Seminar Nasional Dies Natalis UNM
Ke 57,. Badan Penerbit UNM, 2018.
Salu, Vega Ricky, and Triyanto Triyanto.
(2017) "Filsafat Pendidikan

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Doi: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v7i1.3146

Anda mungkin juga menyukai