Anda di halaman 1dari 3

ILMU UKUR TANAH

DOSEN : Arif Eko Wibawanto, S.Pd., M.T.

AKHMAD RIDHANI
22222010058
TEKNIK SIPIL (NON-REG)
2023
Pengertian Ilmu Ukur Tanah
Ilmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran (surveying) guna mendapatkan hasil akhir sebuah peta
Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan manusia yang
meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z)
Pengukuran Tanah secara Terestrial
Sedangkan Geodesi sendiri mencakup kajian dan pengukuran yang jauh lebih luas.
Bukan hanya sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat namun juga di udara
dan juga di laut dalam berbagai keperluan. Termasuk di dalamnya berupa analisis
dan pengambilan keputusan serta perhitungan perhitungan secara statistik adalah
sedikit dari ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan
Untuk area yang terbatas, katakanlah 37 km x 37 km, unsur kelengkungan bumi
dapat diabaikan sehingga sistem proyeksinya menggunakan proyeksi orthogonal
dimana sinar sinar proyektor saling sejajar satu sama lain dan tegak lurus bidang
proyeksi

Sejarah Ilmu Ukur Tanah


Pada zaman Mesir Kuno, sekitar 140 tahun sebelum masehi. Pekerjaan pemetaan
tanah dilakukan untuk keperluan perpajakan atau mungkin dalam istilah jaman
sekarang adalah pemetaan kadaster

Jenis Pengukuran dalam Ilmu Ukur Tanah


Pengukuran atau pemetaan setidaknya dapat kita bedakan dan kategorikan ke
dalam beberapa bagian. Kegiatan dalam pengukuran bisa kita kelompokkan
berdasarakan cakupan alam, tujuan, serta luas cakupan dari pengukuran itu sendiri

Pengukuran berdasarkan cakupan elemen alam


Pengelompokan pengukuran dalam kategori ini diantaranya adalah sebagai berikut
ini:
• Pengukuran Daratan (land surveying).
Yang termasuk dalam kategori land surveying diantaranya pengukuran topografi
dan pengukuran kadaster
• Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveying)
Kegiatan pengukuran yang termasuk kategori ini antara lain pengukuran muka
dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk kegiatan pembuatan
pelabuhan dan rekalamasi, dsb
• Pengukuran Astronomi (astronomical surveying)
Merupakan kegiatan pengukuran untuk menentukan posisi di muka bumi dengan
melakukan pengukurann terhadap benda-benda di langit
Pengukuran berdasarkan tujuannya
Pengelompokan pengukuran berdasarkan tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran untuk keperluan teknik (engineering surveying)
2. Pengukuran untuk keperluan militer (military surveying)
3. Pengukuran pertambangan (mining surveying)
4. Pengukuran geologi (geological surveying)
5. Pengukuran arkeologi (archeological surveying)
6. dan lain sebagainya

Pengukuran berdasarkan luas cakupan area


Berdasarkan luasan dari cakupan area pengukuran, kategori ini dibagi menjadi dua
bagian diantaranya adalah pengukuran area kecil dan pengukuran area besar
• Pengukuran area kecil
Yang dimaksud area kecil adalah area dengan luasan dibawah 37 km x 37 km.
Karena pada pengukuran area ini rupa bumi dianggap datar sehingga unsur
kelengkungannya dapat diabaikan. Pengukuran ini juga dikenal dengan
istilah plane surveying
• Pengukuran area besar
Pengukuran dengan luasan diatas 37 km x 37 km. Dengan memperhatikan unsur
kelengkungan bumi dan perhitungan matematisnya, pengukuran ini juga banyak
dikenal dengan istilah geodetics surveying.

Anda mungkin juga menyukai