Vidta Dinifatik C - 439258 - Responsi Ekomikro
Vidta Dinifatik C - 439258 - Responsi Ekomikro
SOAL RESPONSI
1. (3 poin). Paragraf Rumpang
Jika harga suatu barang semakin (naik), maka permintaan terhadap suatu barang itu menurun.
Hal ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menyatakan “semakin (tinggi) harga suatu
barang, semakin (sedikit) jumlah barang yang diminta, sebaliknya semakin (rendah) harga suatu
barang maka semakin (banyak) jumlah barang yang diminta”.
Suatu barang barang menjadi (substitusi) daripada barang lain yakni apabila barang tersebut dapat
memiliki tingkat utilitas yang sama. Suatu barang disebut (komplementer) jika barang tersebut
cenderung dipakai secara bersamaan.
GENAP
2. (10 poin). Diketahui pada pasar persaingan sempurna kurva biaya yang dihadapi perusahaan buah
untuk memproduksi barang B dan Kurva Permintaan barang B terlihat seperti pada gambar berikut
ini :
Pertanyaan :
a. Jika harga jual barang B di pasar adalah Rp.18 maka tentukan jumlah barang keseimbangan
bagi perusahaan buah. Pada kondisi keseimbangan tersebut, apakah perusahaan memperoleh
laba atau menderita rugi? Perusahaan memperoleh rugi, karena Rp18 berada di bawah
Rp22 yang merupakan batas Break Even Point
b. Tentukan besarnya laba/rugi terjadi pada perusahaan buah pada kondisi keseimbangan tersebut.
P1=18
P2 = 22
Q=100
TR = Q.P1
= 100.18
= 1.800
TC = Q.P2
= 100.22
=2.200
Laba = TR-TC
= 1.800-2.200
= -400
Kerugian sebesar Rp400
3. (5 poin). Purnama Aji menyisihkan sejumlah penghasilannya per bulan untuk digunakan pada dua
hobinya, mengoleksi kaca mata dan mengoleksi Sisir. Dengan melihat informasi di bawah ini,
gambarkan kurva harga-konsumsi yang terkait dengan perubahan harga Kaca mata dan kurva
permintaan Kaca mata
Harga Mutiara Harga Perak Jumlah kaca mata Jumlah sisir Budget
GENAP
$12 $12 9 10 170
$ 14 $12 7 11 170
$17 $12 6 11 170
$22 $12 4 14 170
GENAP
4. Studi Kasus (5 poin)
Ada dua buah barang yang akan dipilih oleh seorang konsumen, barang tersebut ialah pepsi dan
pizza. Pada suatu hari, seseorang tersebut memperoleh pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya
sehingga ia merasa lebih kaya. Peningkatan pendapatan tersebut mendorong seseorang tersebut
membeli lebih banyak pepsi, karena pepsi memiliki harga yang relatif lebih murah dari Pizza.
Pertanyaannya :
Bagaimanakah efek total yang dirasakan oleh seseorang tersebut akibat adanya efek substitusi dan
efek pendapatan yang didapatkan ?
Jawab:
Terdapat efek pendapatan dimana saat pendapatan seseorang meningkat akan membuat harga relatif
konstan tetapi meningkatkan daya beli. Efek total merupakan perubahan jumlah yang diminta dari
satu posisi keseimbangan ke posisi keseimbangan yang lain. Jadi, karena adanya peningkatan
pendapan sehingga menyebabkan permintaan akan pepsi cenderung meningkat maka menyebabkan
efek total bernilai positif.
Gambar 1 A
Gambar A Gambar B
a. Manakah diantara dua gambar Ini yang menunjukkan Kurva Efek Substitusi dan Pendapatan :
Barang Giffen ? Kurva B
b. Jika X adalah Pakaian (unit per bulan) dan Y adalah Makanan (Unit perbulan), Interpretasikan
Kurva efek substitusi dan pendapatan barang Giffen tersebut!
Jawab:
Ketika pakaian adalah barang Giffen, dan efek pendapatan cukup besar untuk mendominasi efek
substitusi, kurva permintaan akan miring keatas. Konsumen awalnya pada titik equilibrium A. Tapi
setelah harga pakaian turun, konsumen bergerak ke titik equilibrium B dan mengkonsumsi lebih sedikit
pakaian. Efek pendapatan X3-X2 lebih besar dari efek substitusi X1-X3, sehingga penurunan harga
GENAP
pakaian menyebabkan jumlah yang lebih rendah dari permintaan pakaian.
6. (20 poin)
Tiara Catering memiliki fungsi permintaan untuk ayam goreng(x) dan nasi bakar(y):
x = 120 – Px
y = 72 – 0.5Py
Fungsi biayanya sebesar c = x2 + xy + y2 + 35, dan produksi maksimum sebesar 40. Jika diketahui
bahwa Keuntungan = Y-C,
a) Berapa jumlah masing masing kombinasi ayam goreng dan nasi bakar yang dapat diproduksi
oleh Tiara Catering untuk mencapai keuntungan maksimum?
b) Berapa harga ayam goreng dan nasi bakar pada kondisi keuntungan maksimum?
GENAP
7. (12 poin). Fungsi permintaan suatu produk adalah Qd = 200 – 2P dengan tabel skedul
permintaannya sebagai berikut :
Harga P Permintaan
Titik
Rp/Kg Qd = 200 – 2P
A 0 200
B 25 150
C 50 100
D 75 50
E 100 0
a. Koefisien elastisitas harga permintaan dari titik B ke titik D terjadi perubahan harga dari Rp25
menjadi Rp75 dan perubahan jumlah barang dari 150 unit menjadi 50 unit. Tentukan elastisitas
permintaannya!
Jawab:
Ed = (ΔQ/Q1) × (P1/ΔP)
= (150-50/150) × (25/50)
= (100/150) × (0,5)
= 0,33
b. Tentukan elastisitas permintaan pada harga pada masing-masing titik dan interpretasikan!
• Titik A = 0
(Setiap 1% kenaikan harga suatu barang akan menurunkan jumlah barang yang diminta sebesar 0%)
• Titik B =
Ed = (50/25) x (25/150)
= 0,33 %
(Setiap 1% kenaikan harga suatu barang akan menurunkan jumlah barang yang diminta sebesar
0,33%)
• Titik C =
Ed = (50/25) x (50/100)
=1%
(Setiap 1% kenaikan harga suatu barang akan menurunkan jumlah barang yang diminta sebesar 1 %)
• Titik D =
Ed = (50/25) x (75/50)
=3%
GENAP
(Setiap 1% kenaikan harga suatu barang akan menurunkan jumlah barang yang diminta sebesar 3 %)
• Titik E =
Ed = (50/25) x (100/0)
=∞%
(Setiap 1% kenaikan harga suatu barang akan menurunkan jumlah barang yang diminta sebesar
%)
8. (20 poin). Suatu perusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan tenaga
kerja seperti ditunjukan dalam tabel berikut untuk menghasilkan 1000 ton beras.
Jumlah pekerja (orang) Jumlah modal (unit)
80 4
60 6
30 9
20 15
15 25
a. Upah tenaga kerja adalah Rp 25.000 dan harga modal seunit adalah Rp 15.000. Hitunglah biaya
yang harus dibelanjakan perusahaan untuk menggunakan kombinasi tenaga kerja dan barang-
barang modal diatas. Yang manakah merupakan kombinasi modal dan tenaga kerja yang paling
murah.
Jawab:
P modal/P pekerja = 15.000/25.000
= 0,75
Kombinasi pekerja dan modal untuk menghasilkan biaya yang paling murah terjadi saat Q
modal/Q pekerja = P modal/P pekerja. Maka kombinasi yang cocok adalah saat Q pekerja
berjumlah 20 dan Q modal berjumlah 15.
b. Gambarkan (i) garis biaya sama dan (ii) kurva produksi sama dalam satu grafik yang
meminimumkan biaya.
Farras merupakan seorang mahasiswa pertanian yang akan menggeluti usaha café coklat. Sebelum
memulai usaha tentunya dia tidak ingin rugi dan salah dalam perhitungan, maka dari itu Farras
membuat perhitungan analisis biaya. Dalam memulai usaha Farras memerlukan biaya untuk bahan
baku (bubuk coklat, gula, creamer, boba), kemudian biaya untuk promosi, biaya demikian akan
dikelompokan menjadi biaya variabel (a). Selain itu semua, Farras juga perlu mengeluarkan
biaya untuk menyewa Gedung, membayar pajak, dan karena ada alat maka farras perlu
mengeluarkan biaya penyusutan, biaya demikian akan dikelompokkan kedalam jenis biaya
tetap atau fixed cost (b). Dari kedua biaya tersebut maka farras dapat mengetahui total biaya yang
akan dikeluarkannya. Dalam prosesnya membuka usaha farras masih mencari lokasi yang strategis,
dia menemukan lokasi di depan McD jalan kaliurang dengan harga sewa 2.500.000/bulan kemudian
dia dp 500.000 terlebih dahulu karena setuju dengan tempat itu. Namun, kawannya mengabari jika
GENAP
di depan bunderan ugm bisa menyewa tempat dengan harga 900.000/bulan, sehingga Farras lebih
memilih di depan bunderan ugm dan uang dp yang sudah dibayarkan tadi tidak dapat dikembalikan,
sehingga uang 500.000 masuk sebagai biaya sunk cost(c). Dalam membuka usaha ini farras
tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang maksimum, sehingga sebagai mahasiswa yang
mempelajari ilmu ekonomi saran anda untuk memaksimumkan keuntungan dapat menggunakan
pendekatan TR & TC (d) dan pendekatan MR & MC (e).
TR = TC
32.000Q = 20.000.000
Q = 625
= 20.000.000 + 17.500.000
GENAP
= 37.500.000