Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU D

DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI ENDANG IRIANI, SST


KOTA SAMARINDA
TAHUN 2019
Nada Arafah Sari(1), Jasmawati(2), Endang Iriani3)
Poltekkes Kemenkes Kaltim(1), (2), (3)
Email : nadaarafah99@gmail.com

Manuskrip

Latar Belakang Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kalimantan Timur 2016, bahwa
AKI di Kalimantan Timur mencapai 95 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB
mencapai 644 per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk
melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif (Continuity of Care) dimulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas hingga perencanaan program kontrasepsi di
Bidan Praktik Mandiri Endang Iriani, SST Kota Samarinda Tahun 2019 dengan
menggunakan metode pendekatan menejemen 7 langkah varney dan didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.Tujuan Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif
dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney. Asuhan kebidanan secara komprehensif dilakukan di Bidan Praktik
Endang Iriani, SST selama 2 bulan. Subjek kasus adalah ibu hamil yaitu Ibu D usia 23
tahun GIP0000 usia kehamilan saat ini 37 minggu 3 hari dengan faktor resiko rendah
menurut Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). Hasil Penelitian Pada asuhan kehamilan,
keluhan yang dirasakan dapat diatasi. Persalinan dilakukan secara normal dan tidak ada
penyulit.Pada asuhan bayi baru lahir tidak terdapat kelainan. Pada kunjungan nifas dan
neonatus dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali, tidak ada penyulit serta pada pelayanan
kontrasepsi ibu memilih alat kontrasepsi injeksi hormonal progestin. Kesimpulan
Dalam pemberian asuhan kebidanan yang dimulai sejak kehamilan hingga pelayanan
kontrasepsi (Continuity of Care) telah sesuai dengan teori dengan melakukan
pendekatan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

Kata Kunci : Kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, pelayanan
kontrasepsi.

1
PENDAHULUAN 27-06-2018, TP : 03-04-2019, Ibu tidak
Data yang diperoleh dari Puskesmas pernah menggunakan alat kontrasepsi
Segiri Samarinda pada tahun 2017, sebelumnya. Pola fungsional ibu mulai
didapatkan bahwa tidak ada AKI dan berubah pada kehamilan saat ini. Pada
AKB pada wilayah kerja Puskesmas pola nutrisi, ibu makan 3-4x/hari dengan
Segiri. menu seimbang, ibu minum air putih 6-7
gelas/hari. Pola eliminasi pada
Bidan Praktik Mandiri (BPM) kehamilan saat ini BAK 4-5x/hari, BAB
Endang Iriani, SST adalah salah satu 1 x/hari. Ibu dan keluarga menerima dan
BPM yang berkualitas dan telah merasa senang dengan kehamilan ibu
melakukan sistem Continuity of Care saat ini, status pernikahan sah, tidak ada
(COC), sehingga penulis tertarik untuk tradisi adat - istiadat dan tradisi
menjadikan BPM Endang Iriani, SST keagamaan dalam keluarga ibu dan
sebagai tempat penelitian Studi Kasus suami yang dapat mengganggu
penulis. Pada tahun 2017, didapatkan kesehatan ibu dan janin.
data dari BPM Endang Iriani, SST O : Kesadaran composmentis, tekanan
bahwa tidak terdapat AKI dan AKB. darah 110/70 mmHg, nadi 82 x/i, suhu
Berdasarkan latar belakang diatas 36,6oC, pernapasan 18 x/i. tinggi badan
penulis tertarik untuk melakukan asuhan 158 cm, BB sebelum hamil 52 kg, BB
kebidanan secara komprehensif dengan saat ini 60 kg, LILA 28 cm. Pemeriksaan
Continuity of Care mulai dari kehamilan, fisik konjungtiva pucat, pada payudara
persalinan, bayi baru lahir, nifas hingga puting menonjol, ada pengeluaran
perencanaan program kontrasepsi. kolostrum, TFU 28 cm. Leopold I teraba
kurang bulat, lunak, dan kurang
Sehingga penulis menyusun studi kasus
melenting. Leopold II teraba bagian
dengan judul “Asuhan Kebidanan
panjang dan keras disebelah kiri, teraba
Komprehensif Pada Ibu D di Bidan bagian terkecil janin disebelah kanan.
Praktik Mandiri Endang Iriani, SST Kota Leopold III teraba keras, bulat,
Samarinda Tahun 2019”. melenting, dan masih dapat
digoyangkan. TBJ 2650 gram, DJJ 138
METODE
Jenis karangan ilmiah pada penulisan x/i. Ekstremitas atas dan bawah simetris,
CRT < 2 detik, tidak ada lesi, tidak ada
laporan tugas akhir ini adalah laporan
studi kasus. Dalam studi kasus ini oedem, reflek bisep dan trisep (+), reflex
babinski (-), homan sign (-).
penulis menggunakan manajemen
kebidanan 7 langkah Varney . A : GIP0000 usia kehamilan 37 minggu 6
janin tunggal hidup .
HASIL
P :
ANC I
Tanggal 19 Maret 2019 pukul 11.00 Jam Penatalaksanaan
WITA. 11.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan
S : Ibu D, umur 23 tahun, agama Islam, kepada ibu dan suami;
suku Jawa, pendidikan terakhir D3, Ibu dan suami mengetahui
pekerjaan Swasta. Tn. H, umur 24 tahun, keadaannya saat ini
agama Islam, suku Jawa, pendidikan 11.12 Memberikan KIE tentang :
terakhir D3, pekerjaan Swasta, alamat Jl. - Tanda bahaya pada
K.H Wahid Hasyim II Samarinda. Ibu kehamilan
tidak ada keluhan. Didalam keluarga ada - Ketidaknyamanan pada
tidak riwayat penyakit menular dan
trimester III
menurun, riwayat menstruasi HPHT :

1
; Ibu dapat mengulang kembali P:
penjelasan yang telah diberikan Jam Penatalaksanaan
11.17 Menganjurkan ibu untuk tetap 10.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan
rutin meminum tablet Fe yang kepada ibu dan suami;
diberikan oleh bidan Ibu dan suami mengetahui
; Ibu mengerti dan akan rutin keadaannya saat ini
meminumnya 10.11 Memberikan KIE tentang :
11.20 Menganjurkan ibu untuk - Persiapan persalinan
beristirahat yang cukup dan - Tanda-tanda bahaya
mengurangi aktivitas yang berat persalinan
; ibu mengerti dan bersedia ; Ibu dapat mengulang kembali
untuk mengikuti anjuran penjelasan yang diberikan
11.21 Menjadwalkan kunjungan 10.20 Menganjurkan ibu untuk
berikutnya yaitu pada tanggal23 melanjutkan konsumsi tablet Fe
Maret 2019 mahasiswa akan ; Ibu mengerti dan akan
melakukan pemeriksaan melanjutkan setiap hari
10.22 Menganjurkan ibu untuk sering
kehamilan kembali
jalan-jalan
; Ibu bersedia dilakukan
pemeriksaan ; ibu mengerti dan bersedia
mengikuti anjuran
ANC II
Tanggal 23 Maret 2019 pukul 10.00 INC
Tanggal 23 Maret 2019. Kala I
WITA.
S : perut kencang-kencang.
S : Ibu mengatakan keluar lender dari
O :kesadaran composmentis, 110/70
kemaluannya.
mmHg, nadi 84 x/ienit, pernafasan 20
O : Kesadaran composmentis, tekanan x/ienit, suhu 36,40C. TFU 29 cm,
darah 110/80 mmHg, nadi 78 x/i, suhu Leopold I teraba kurang bulat, lunak, dan
36,5oC, pernapasan 20 x/i, BB saat ini60 kurang melenting. Leopold II teraba
kg. Konjungtiva pucat, TFU 29 cm, bagian panjang dan keras disebelah kiri,
Leopold I teraba kurang bulat, lunak, dan teraba bagian terkecil janin disebelah
kurang melenting. Leopold II teraba kanan. Leopold III teraba keras, bulat,
bagian panjang dan keras disebelah kiri, melenting, dan tidak dapat digoyangkan.
teraba bagian terkecil janin disebelah Leopold IV divergen. TBJ 2770 gram,
kanan. Leopold III teraba keras, bulat, DJJ 138 x/i. Pada genetalia tidak
melenting, dan masih dapat terdapat pengeluaran lendir darah, tidak
digoyangkan.TBJ 2770 gram, DJJ 140
teraba varices, tidak oedema, tidak ada
x/i. Ekstremitas atas dan bawah simetris,
CRT < 2 detik, tidak ada lesi, tidak ada hemoroid.. Pemeriksaan khusus tanggal
oedem, reflek bisep dan trisep (+), reflek 23 Maret 2019 jam 23.30 WITA
babinski (-), homan sign (-). pemeriksaan his 3x10 dalam menit
Pemeriksaan penunjang HB 10,8 g/%, dengan durasi >40 detik.
protein urin negatif, reduksi urin negatif.
A : GIP0000, usia kehamilan 38 minggu3
A : GIP0000 , usia kehamilan 38 minggu 3
hari kala I fase aktif persalinan normal
hari
P:
janin tunggal hidup
Jam Penatalaksanaan

2
23.30 Menjelaskan hasil pemeriksaan bertanggung jawab
kepada ibu dan suami; mengembalikan darah dari
Ibu dan suami mengerti dengan tubuh bagian bawah ke jantung
keadaanya saat ini
23.30 Menganjurkan keluarga atau ; Ibu mengerti dan bersedia
suami mendampingi ibu saat mengikuti anjuran
persalinan berlangsung; E/
Suami ibu mendampingi ibu
00.30 Melakukan observasi Kala 1
saat ingin bersalin.
yaitu observasi his dan
23.35 Menyiapkan partus set dan APD pemeriksaan DJJ setiap 30
serta kelengkapan pertolongan menit ; E/ DJJ : 138 x / menit ,
persalinan ; His : 4x 10’ dengan durasi > 40“
Partus set : bak instrumen, doek intensitas kuat
steril, klem 2 buah, gunting tali
pusat, pengikat tali pusat, spuit 00.45 Melakukan observasi Kala 1
3cc, kassa steril , bengkok. yaitu observasi his dan
Heating Set : Nallpoeder, pemeriksaan DJJ setiap 30
benang jahit, nald, pinset, kassa menit ;E/ DJJ : 140 x / menit ,
steril dan gunting benang.APD : His : 5 x 10’ dengan durasi >40“
intensitas kuat
Celemek, masker, handscoon,
Kala II
topi , dan sepatu boots.
O : 24 Maret 2019 pukul 00.45 WITA
Dekontaminasi : Waslap 2, air Keadaan umum ibu baik dan
DTT, dan klorin. kesadaran composmentis. Pada
14.45 Menyiapkan pakaian bayi dan wajah tidak tampak pucat. Pada
pakaian ganti ibu abdomen TFU setinggi pusat,
kontraksi uterus baik. kandung
Evaluasi : Pakaian ibu : baju kemih kosong. Pada genitalia
ganti, sarung, pempers, dan tampak semburan darah, dan tali
gurita, Pakaian bayi : lampin, pusat tampak memanjang, fundus
popok, topi, sarung tangan dan menumbung. Bayi lahir spontan
24 Maret 2019, pukul 01.10
kaki; E/ sudah tersedia dan siap
WITA, JK perempuan, bayi
dipakai. menangis kuat, gerakan aktif,
23.42 Menganjurkan ibu untuk jalan, warna kulit kemerahan, ketuban
jernih, BAB (-), AS 9/10.
jongkok dan saat ibu berbaring
membantu ibu untuk miring kiri A : G1P0000 Kala III Persalinan Normal,
dan kanan secara bergantian, tidak ada masalah.
miring kiri dianjurkan untuk P.
memudahkan suplai oksigen Jam Penatalaksanaan
dari ibu ke janin dan agar tidak
ada penekanan pada pembuluh 00.45 Menjelaskan pada ibu dan
darah balik besar (vena cava keluarga bahwa pembukan telah
inferior) pembuluh darah yang lengkap dan ibu boleh mengejan

3
pada saat kontraksi;E/ Ibu 01.06 Menunggu hingga kepala janin
mengerti dengan penjelasan melakukan putaran paksi luar
yang telah diberikan secara spontan.E/ Kepala janin
00.50 Memastikan kelengkapan alat
melakukan putaran paksi luar
pertolongan persalinan dan
menggunakan APD ; E/Alat 01.06 Memegang secara bipariental.
pertolongan telah lengkap, dan Menganjurkan kepada ibu
penolong menggunakan APD untuk meneran saat kontraksi.
00.58 Memastikan lengan tidak Dengan lembut menggerakan
memakai perhiasan, mencuci kepala kearah bawah dan distal
tangan dengan sabun di air hingga bahu depan muncul
mengalir ;E/ Perhiasan tidak dibawah arkus pubis dan
dikenakan, tangan telah dicuci kemudian menggerakan arah
dengan menggunakan sabun dan atas dan distal untuk melahirkan
air mengalir dengan teknik bahu belakang; E/ Ibu meneran
mencuci tangan 6 langkah.
saat ada kontraksi dan bahu bayi
01.00 Membimbing ibu untuk
meneran dengan baik dan benar. lahir
;E/ Ibu meneran ketika 01.08 Melahirkan badan bayi dengan
kontraksi, dagu ditempelkan tangan kanan menyanggah
didada, mata melihat kearah kepala, lengan dan siku sebelah
perut ibu bawah dan gunakan tangan kiri
01.00 Meletakan handuk bersih (untuk untuk memegang lengan dan
mengeringkan bayi) di perut ibu siku atas; E/ Tangan
Memakai sarung tangan steril;E/ menyanggah kepala, lengan dan
Penolong telah menggunakan
siku bayi
Sarung tangan steril
Melakukan Episiotomi ; E/ 01.10 Melahirkan seluruh tungkai bayi
episiotomy dilakukan dengan dengan tangan kiri menelusuri
indikasi perineum kaku, punggung hingga tungkai ;E/
Melahirkan kepala setelah Tangan kiri melakukan sanggah
kepala bayi membuka vulva 5-6 susur.
cm dengan cara melindungi Bayi lahir tanggal 24 Maret,
perineum dengan satu tangan pukul 01.10 WITA, jenis
yang dilapisi duk steril. Tangan kelamin perempuan, Apgar
yang lain menahan kepala bayi score : 9/10
untuk mecegah dorsofleksi dan
Kala III
membantu lahirnya kepala.; E/
S : Ibu mengatakan perutnya mules
Perineum telah dilindungi O : Keadaan umum ibu baik dan
dengan satu tangan yang dilapisi kesadaran composmentis. Pada wajah
duk steril. tidak tampak pucat. Pada abdomen TFU
01.06 Memeriksa adanya lilitan tali setinggi pusat, kontraksi uterus baik.
pusat pada leher janin.; E/ kandung kemih kosong. Pada genitalia
Tidak ada lilitan tali pusat pada tampak semburan darah, dan tali pusat
tampak memanjang, fundus
leher bayi.

4
menumbung. Bayi lahir spontan 24 memastikan bahwa seluruh
Maret 2019, pukul 01.10 WITA, JK kotiledon dan selaput ketuban
perempuan, bayi menangis kuat, gerakan utuh dan memasukkan ke dalam
aktif, warna kulit kemerahan, ketuban
baskom yang tersedia ; E/
jernih, BAB (-), AS 9/10.
A : G1P0000 Kala III Persalinan Normal, kotiledon utuh, selaput ketuban
tidak ada masalah. lengkap, posisi tali pusat berada
P: lateral pada plasenta, panjang
Jam Penatalaksanaan tali pusat +- 50 cm dan berat +-
500 gram
01.11 Memeriksa kembali uterus
untuk memsatikan tidak ada 01.23 Mengevaluasi perdarahan; E/
janin kedua sambil memberitahu perdarahan ibu 200 cc
ibu akan disuntik oksitosin
; E/ Ibu mengerti dan bersedia
disuntik oksitosin
Menyuntikkan oksitosin 10 unit
IM 1/3 paha atas bagian distal
lateral ;E/ oksitosin telah
disuntikkan Kala IV
O : dilakukan pemantauan 2 jam kala.
01.13 Melakukan PTT dengan cara A : P1001 kala IV Persalinan Normal,
memindahkan klem 5-10 cm di tidak ada masalah.
depan vulva dan melakukan
P :
dorso kranial sambil
Jam Penatalaksanaan
mengobservasi tanda tanda
01.23 Mengecek laserasi atau robekan
pelepasan plasenta yaitu adanya jalan lahir perdarahan selama
semburan darah secara tiba-tiba, kala III; E/ terdapat robekan
tali pusat memanjang dan uterus pada perineum derajat 2.
menumbung; E/ Terdapat tanda- Mengecek kelengkapan alat
tanda pelepasan plasenta heachting; E/Alat heachting
lengkap.
Melahirkan plasenta dengan
cara tangan kiri diatas perut ibu
01.24 Memberikan anastesi lokal pada
dan tangan kanan memegang tepi luka daerah perineum; E/
tali pusat sambil PTT ke arah Anastesi lokal sudah diberikan.
atas dan bawah dan menangkap Menjahit luka robekan; E/ Luka
plasenta lalu memutar searah robekan sudah dijahit dengan
jarum jam ; E/ plasenta telah tehnik jahitan satu-satu.
lahir pukul 01.20 WITA 01.35 Mengajarkan ibu cara
melakukan masase uterus dan
01.21 Melakukan masase uterus menilai kontraksi; E/ Ibu dapat
mempraktikan dengan benar
selama 15 detik
cara masase uterus.
Memriksa kelengkapan palsenta
bagian maternal dan bagian fetal 01.36 Membersihkan ibu dengan air
dengan tangan kanan untuk DTT dan mengenakan pakaian

5
ibu.; E/ Ibu telah di bersihkan 10.12 Memberikan KIE tentang cara
dan ibu sudah mengganti menyusui yang benar;
pakaian. Ibu mengerti dan dapat
01.37 Mendekontaminasi alat dan mempraktikkan cara menyusui
tempat dengan larutan klorin yang diajarkan
dan air DTT; E/Alat telah 10.13 Menganjurkan ibu istirahat yang
direndam dengan air klorin dan cukup dan tetap mengkonsumsi
tempat telah didekontaminasi obat yang diberikan sesuai
dengan air DTT. jadwal;
01.45 Mengobservasi Kala IV Ibu mengerti dan akan istirahat
persalinan yang terlampir di yang cukup.
partograf 10.14 Memberikan KIE tentang
personal Hygiene ;
PNC I Ibu menerti dengan penjelasan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 yang diberikan
Maret 2019 pukul 10.00 WITA 10.15 Memberitahu ibu jadwal
S :Ibu mengatakan perutnya kadang kunjungan ulang untuk
masih terasa mules. memerikasakan masa nifasnya;
Ibu akan melakukan kunjungan
O : kesadaran composmentis, tekanan ulang sesuai jadwal yang
darah 110/70 mmHg, nadi 82 x/i, ditentukan
pernafasan 20 x/i, suhu 36,50C. Berat PNC II
badan 50 kg. kedua puting susu 30 Maret 2019 pukul 11.00 WITA
menonjol, ada pengeluaran ASI, TFU 1
S : tidak ada keluhan.
jari di bawah pusat, konsistensi keras,
kontraksi baik, dan diastasis rektus O : Kesadaran composmentis, tekanan
abdominis 12x3cm. Vulva tidak oedem, darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/i,
tidak ada varices, terdapat lochea rubra. pernafasan 20 x/i, suhu 36,60C. Pada
Terapi Asam Mefenamat (500 mg) 3 x 1, payudara terdapat pengeluaran ASI ,
Cefadroxil (500 mg) 3 x 1 payudara penuh. TFU pertengahan pusat
simpisis, konsistensi keras, kontraksi
A : P1001 masa nifas normal hari ke 2. baik, dan diastasis rektus abdominis
P : 12x2cm. Vulva tidak oedem, tidak ada
Jam Penatalaksanaan varices, terdapat lochea sanguinolenta.
10.00 Menjelaskan hasil pemeriksaan A : P1001, nifas normal hari ke-6, tidak
pada ibu; ada masalah
Ibu mengetahui kondisinya saat
ini P :
10.10 Memberikan KIE tentang nutrisi Jam Penatalaksanaan
ibu nifas; 11.40 Menjelaskan hasil
Ibu mengerti dengan penjelasan pemeriksaan kepada ibu;
yang diberikan Ibu mengetahui kondisinya
10.11 Memberikan KIE tentang ASI saat ini
ekslusif; 11.45 Memberikan KIE tentang
Ibu mengerti dan bersedia perawatan payudara dan
memberikan ASI ekslusif cara memerah ASI dengan
kepada bayinya pompa;
Ibu mengerti dengan

6
perawatan paudara dan ini ibu belum melakukan
dapat mempraktikkan hubungan seksual
dengan benar cara memerah
ASI dengan pompa Neonatus I
11.55 Memastikan ibu untuk tetap Tanggal 24 Maret 2019 pukul 11.00
menyusui bayinya setiap 2 WITA
jam sekali dan jika bayinya S : bayi hanya minum ASI dan BAK 1
tidur maka dibangunkan. x tidak ada kelainan, bayi 1x BAB warna
kecoklatan.
12.00 Memberitahu ibu jadwal O : nadi 135 x/i, pernafasan 44x/i, suhu
kunjungan ulang untuk 36,5oC, berat badan 3010 gram, panjang
memerilsakan masa badan 50 cm. Pada pemeriksaan fisik
nifasnya; tidak terdapat adanya kelainan.
Ibu akan melakukan A :NCB SMK usia 1 hari.
kunjungan sesuai jadwal P :
yang di tentukan
Jam Penatalaksanaan
PNC III
11.40 Menjelaskan hasil pemeriksaan
Tanggal 23 April 2019 pukul 10.00
pada ibu;
WITA
Ibu mengetahui kondisi bayinya
S : tidak ada keluhan
saat ini
O : kesadaran composmentis, tekanan
11.50 Mengajarkan ibu cara
darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i,
memandikan bayi;
pernafasan 20 x/i, suhu 36,50C
Ibu dapat mempraktikkan
A : P1001 nifas normal hari ke 30, tidak
dengan benar
ada masalah

11.05 Mengajarkan ibu cara merawat


tali pusat;
P : Ibu mengerti cara merawat tali
Jam Penatalaksanaan pusat
10.40 Menjelaskan hasil pemeriksaan 11.15 Memberitahu ibu jadwal
kepada ibu; kunjungan ulang;
Ibu mengetahui kondisinya saat Ibu mengerti dan akan
ini melakukan kunjungan ulang
10.45 Memberikan KIE tentang Neonatus II
kontrasepsi; Tanggal 30 Maret 2019 pukul 11.000
Ibu mengerti dengan penjelasan WITA.
yang diberikan S :Pola fungsional kesehatan bayi
10.55 Memastikan ibu untuk tetap hanya minum ASI, eliminasi BAK ±2-3x
menyusui bayinya setiap 2 jam warna kuning jernih konsistensi cair dan
sekali dan jika bayinya tidur BAB ±1x warna kekuningan
maka dibangunkan; O :nadi 120 x/i, pernafasan 45 x/i, suhu
Ibu telah menyusui bayinya 36,5oC. Berat badan 3100 gram, panjang
setiap 2 jam sekali badan 51 cm. pada pemeriksaan fisik
wajah kekuningan.
11.00 Memberikan KIE tentang A :NCB SMK Usia 5 hari.
seksualitas pasca melahirkan; P :
Ibu mengerti dengan penjelasan Jam Penatalaksanaan
yang diberikan dan sampai saat 19.40 Menjelaskan hasil pemeriksaan

7
kepada ibu; rutin menyusukan ASI pada
Ibu mengetahui kondisi bayinya bayinya, tanpa dicampur dengan
saat ini susu formula,setiap 2-3 jam.
19.55 Menganjurkan ibu tetap Agar terhindar dari sakit dan
menjaga kehangatan bayi, bayi dapat tumbuh sehat;
menjaga kebersihan, dan dapat Ibu akan menyusukan bayinya
menjemur bayi pada pagi hari dengan ASI secara rutin
saat matahari terbit dengan baju 11.25 Mengingatkan ibu untuk jadwal
terbuka sebagai salah satu cara imunisasi bayinya dan dapat
mencegah ikterik; menimbang berat badan bayinya
Ibu mengerti dengan penjelasan setiap bulannya;
yang diberikan Inu akan datang saat jadwal
imunisasi dan akan rutin
08:38 Menganjurkan ibu untuk tetap
menimbang bayinya setiap
rutin menyusukan ASI pada
bulannya
bayinya, tanpa dicampur dengan
susu formula,setiap 2-3 jam. Pelayanan Kontrasepsi
Tanggal 23 April 2019 pukul 10.00
Agar terhindar dari sakit dan
WITA
bayi dapat tumbuh sehat;
S : Ibu belum pernah menggunakan
Ibu akan menyusukan bayinya
alat kontraepsi apapun.
dengan ASI secara rutin
O : kesadaran composmentis, keadaan
19.15 Mengingatkan ibu untuk jadwal
umum baik, tekanan darah 110/80
imunisasi bayinya dan dapat
mmHg, nadi 80 x/i, pernafasan 20 x/i,
menimbang berat badan bayinya
suhu 36,60C.Pada pemeriksaan fisik
setiap bulannya;
tidak didapat adanya kelainan dan
Inu akan datang saat jadwal
keseluruhan hasil dalam kondisi normal.
imunisasi dan akan rutin
A : P2002 calon akseptor AKDR
menimbang bayinya setiap
bulannya
P :
Jam Penatalaksanaan
Neonatus III 10.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan
Tanggal 13 April 2019 pukul 14.00 Wita kepada ibu;
S :Pola fungsional Bayi hanya Ibu mengetahui kondisinya saat
mengkonsumsi ASI saja, bayi disusui ini
oleh ibu setiap 2 jam sekali. 10.13 Menjelaskan semua metode
O :nadi 130 x/i, pernafasan 42x/i, suhu kontrasepsi ssecara umum; ibu
36,5oC, berat badan 4500 gram panjang mendengarkan apa yang
badan 52 cm. Pemeriksaan fisik dalam dijelaskan
kondisi normal. 10.15 Menjelaskan kepada ibu tentang
A : NCB-SMK usia 20 hari, tidak ada metode kontrasepsi IUD;
masalah Ibu menjadi tanggap dan
P : kooperatif saat diberikan
Jam Penatalaksanaan penjelasan
11.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan 10.25 Menjelaskan kepada ibu tentang
pada ibu; metode kontrasepsiIUD ;
Ibu mengetahui kondisi bayinya Ibu menjadi tanggap dan
saat ini kooperatif saat diberikan
11.20 Menganjurkan ibu untuk tetap

8
penjelasan kain, memposisikan kepala bayi,
menghisap lendir pada mulut dan hidung
bayi, mengeringkan bayi dengan kain
kering dan melakukan rangsang taktil,
10.27 Memberikan kesempatan memposisikan kembali kepala bayi dan
kepada ibu mengambil melakukan penilaian pada bayi.
keputusan bersama suami;
Ibu meminta izin kepada suami Bayi diberikan tetes mata, penyuntikan
untuk penggunaanIUD vit K pada paha kiri bayi dan dilakukan
pemeriksaan fisik bayi. Hal ini sesuai
10.30 Membantu bidan dalam dengan teori yang menyatakan yaitu
memasangkan AKDR asuhan bayi baru lahir meliputi
melakukan langkah awal resusitasi bayi
10.31 Menganjurkan kunjungan ulang baru lahir, pengikatan dan pemotongan
atau jika ada keluhan; tali pusat, perawatan tali pusat, inisiasi
Ibu bersedia melakukan menyusu dini, profilaksis mata,
kunjungan ulang pemberian vitamin K, pengukuran
antropometri bayi baru lahir dan
PEMBAHASAN
menjaga suhu tubuh bayi
Antenatal Care
Ibu D mengeluhkan nyeri perut bagian (Prawirohardjo, 2004).
bawah, hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa nyeri perut bagian Postnatal Care
bawah salah satu ketidak nyamanan di Pada Kunjungan pertama, tanggal 24
trimester tiga dan merupakan hal yang Maret 2019 hari ke-1 setelah persalinan
fisiologis yang diduga akibat peregangan dilakukan pemeriksaan kontraksi uterus
dan kemungkinan akibat penekanan Ibu D baik, tinggi fundus uteri 1 jari
berat uterus yang meningkat pesat pada dibawah pusat, tidak ditemukan adanya
ligamen ( Varney,2007). tanda-tanda infeksi pada luka operasi.
Lingkar lengan atas (LILA) pada ibu D Tekanan darah, nadi, pernafasan serta
yaitu 28 cm yang berarti menunjukkan suhu tubuh Ibu D dalam batas normal.
tidak KEK maka beresiko rendah akan Nutrisi Ibu D juga terpenuhi dengan
terjadi anemia. baik, Ibu D mengkonsumsi sayuran hijau
Intranatal Care juga lauk-pauk.
Intra natal care berjalan dengan normal Pada kunjungan kedua, tanggal 30
sesuai dengan teori dan tidak ada Maret 2019 hari ke-6 setelah persalinan
kesenjangan. dilakukan pemeriksaan kontraksi uterus
Ibu D baik, tinggi fundus uteri 1/2
Bayi Baru Lahir
simpisis pusat, tidak ditemukan adanya
Segera setelah lahir bayi dilakukan
tanda-tanda infeksi pada luka operasi.
penilaian selintas dan apgar score pada, Tekanan darah, nadi, pernafasan serta
didapatkan hasil apgar score bayi Ibu D suhu tubuh Ibu D dalam batas normal.
adalah 9/10, penilaian ini masih dalam Ibu D menjaga payudara tetap bersih dan
batas normal karena nilai untuk asfiksia kering terutama pada putting
ringan adalah 7-9 (varney, 2007). susu.(Prawirohardjo, 2007)
Pada kunjungan ketiga, tanggal 23
Kemudian dilakukan langkah awal April 2019 hari ke-35 setelah persalinan
meliputi menghangatkan bayi dengan hasil pemeriksaan, tinggi fundus sudah

9
kembali seperti semula, tidak ditemukan kontasepsi, Ibu D memilih untuk
tanda infeksi pada luka bekas operasi, menggunakan KB IUD. Karena Ibu
tekanan darah, nadi, pernafasan serta Dingin melakukan pencegahan
suhu tubuh IbuD dalam batas normal kehamilan sehingga dapat merawat
dan pada genitalia terdapat pengeluaran bayinya.
lochea berwarna putih. (Sulistyawati,2009)
Neonatus
Pada kunjungan neonates pertama,
tanggal 24 Maret 2019 hari ke-1 setelah KESIMPULAN
kelahiran dilakukan pemantauan dan Penulis melaksanakan asuhan
pemeriksaan dengan hasil, keadaan kebidanan secara komprehensif pada Ibu
umum neonatus baik, nadi, pernafasan M selama masa kehamilan, persalinan,
serta suhu tubuh neonatus dalam batas bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga
normal, neonatus menangis kuat, tali pelayanan calon akseptor kontrasepsi,
pusat terbungkus kassa steril, neonatus menggunakan 7 langkah varney dengan
mengkonsumsi ASI dan neonatus sudah deteksi dini adanya komplikasi yang
BAK dan BAB. BAK 2-3 kali berwarna mungkin terjadi sehingga dapat dihindari
kuning jernih, BAB 1 kali berwarna sedini mungkin.
kecoklatan
Pada kunjungan kedua, tanggal 30 DAFTAR PUSTAKA
1. Affandi, B., Bari, A., Baharudin, M.
Maret 2019 hari ke-6setelah lahir penulis
and Soekir, S., (2011). Buku
melakukan pemeriksaan pada neonatus,
panduan praktis pelayanan
keadaan baik,nadi, pernafasan serta suhu kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka
tubuh neonatus dalam batas normal, Sarwono Prawirohardjo
eliminasi baik, dan nutrisi terpenuhi. 2. Dinas Kesehatan Provinsi
Pada tidak mempunyai dasar patologis, Kalimantan Timur. (2017). Buku
kadarnya tidak melewati kadar yang Profil Kesehatan Provinsi
membahayakan dan tidak menyebabkan Kalimantan Timur tahun 2016.
suatu morbiditas pada bayi dan akan Tersedia dalam :
menghilang pada hari ke-10 http://www.kesehatan.kaltimprov.go
(Prawirohardjo, 2008). .id [Diakses 12 Februari 2018]
3. Huriyah, Tyastuti, S. & Suherni.
Pada kunjungan ketiga,tanggal 13 (2013) . Hubungan kejadian kurang
April 2019 setelah lahir penulis energi kronis (kek) dengan kejadian
melakukan pemeriksaan dengan hasil anemia pada ibu hamil trimester I di
keadaan umum baik, nadi, pernafasan puskesmas mantrijeron tahun 2011.
serta suhu tubuh neonatus dalam batas Jurnal kesehatan ibu dan anak, 3(1)
normal, eliminasi baik, dan nutrisi juli 2013
terpenuhi. Berat badan neonatus naik 4. Manuaba, I.B.G,( 2010). Buku ajar
dari 3010 gram menjadi 4500 gram. ginekologi. Jakarta: Penerbit Buku
Keluarga Berencana Kedokteran EGC
Pada tanggal 23 April 2019 telah 5. Mochtar, Rustam. (2011). Sinopsis
melakukan konseling tentang persiapan Obstetri. Jakarta: EGC
6. Myles.(2009). Buku Ajar
Ibu D dalam menggunakan alat
Bidan.E.d.14. Jakarta: EGC
kontrasepsi yang akan di gunakan 7. Prawirohardjo, S., (2010). Ilmu
setelah berakhirnya masa nifas. Setelah Kebidanan: Yayasan Bina Pustaka
konseling tentang macam-macam alat Sarwono Prawirohardjo.

10
8. Sulistyawati, Ari.(2009). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Yogyakarta: Andi Offset.
9. Varney, Helen, Jan M. Kriebs,
Carolyn L. Gegor. 2008. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Vol. 2 Edisi 4.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai