1. Pedoman dalam pembuatan portofolio, anatara lain :
a. Mengembangkan portofolio berarti menawarkan kepada anak didiknya sebuah kesempatan untuk belajar bagaimana caranya belajar. Oleh karena itu hasil akhirnya haruslah berisi informasi yang menunjukkan bahwa seorang itu harus terlibat dalam refleksi diri, yaitu perenungan diri terhadap kinerja, proses, dan hasil belajarnya. b. Portofolio adalah sesuatu yang dilakukan oleh anak didik dengan karya-karyanya sendiri dan untuk menilai dirinya sendiri sebagai pembelajar. Itulah hakikat pentingnya portofolio di mana aktor utamanya adalah anak didik sendiri, guru hanyalah membantu menata, menganalisa dan menilainya. Portofolio dalam sebuah asesmen menawarkan sebuah jalan kongkrit bagi anak didik untuk belajar menilai kerja-karyanya sendiri sebagai pembelajar. Oleh karena itu, anak harus terlibat dalam menyeleksi bahan-bahan yang akan dimasukkan ke dalam portofolionya itu. c. Portofolio secara eksplisit atau implisit harus berisi alasan anak membuatnya, tujuan dan sasaran, kegiatan atau karya dan standar tolok ukur penilaian tersebut yang dapat menceritakan bagaimana gambaran perkembangan dan belajar anak didik. d. Portofolio dapat digunakan sepanjang tahun dan dilakukan evaluasi formatif, dan pada akhir tahun diseleksi mana yang dapat dan pantas dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan misalnya orang tua. e. Portofolio bisa bertujuan ganda, asal tidak saling bertentangan. Maksud dan tujuan serta minat anak didik akan Nampak tercermin dalam seleksi bahan-bahannya, meskipun bisa juga menjadi minat perhatian. Namun satu tujuan pasti , yang universal, ialah apakah portofolio itu menunjukkan kemajuan kea rah tujuan program pembelajarannya. f. Portofolio hendaknya berisikan informasi yang menggambarkan perkembangan kemajuan hasil belajar anak. g. Ada banyak cara dalam menunjukkan adanya perkembangan anak, namun yang paling jelas ialah dengan memasukkan seperangkat contoh kinerja aktual di lembaga pendidikannya yang menggambarkan tujuan yang diharapkan.
2. Hal pokok dalam prosedur menggunakan teknik portofolio dalam asesmen :
a. Alasan menggunakan portofolio Teknik portofolio digunakan dalam asesmen karena bisa mengungkapkan dan mendokumentasikan hasil belajar anak dalam kegiatan yang berbeda-beda dalam kurun waktu yang ditentukan. b. Isi portofolio Portofolio berisi produk yang ditata sesuai dengan tujuan belajar anak didik di suatu lembaga pendidikan. c. Penataan portofolio Penataan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam model map. 3. Karakteristik asesmen kelas, antara lain : a. Fokus asesmen kelas adalah pada belajar, bukan pengajaran. Asesmen kelas memusatkan pada perhatian guru dan anak untuk mengamati dan memperbaiki cara belajar, bukan mengamati dan memperbaiki pengajaran. Jadi asesmen kelas berguna untuk guru dan anak dalam memberikan informasi tentang hal-hal yang harus mereka perbaiki. b. Asesmen kelas memberikan kewenangan pada guru untuk secara individual melakukannya sebagai bagian dari tugas professional yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. c. Karena fokusnya pada belajar maka asesmen kelas selain menuntut keaktifan guru juga mengharapkan partisipasi aktif anak didik. Melalui kerja sama dengan guru, biasanya motivasi anak untuk belajar juga bertambah setelah diadakan asesmen kelas karena mereka menyadari belajar menjadi semakin mudah dan menyenangkan. d. Asesmen kelas menggunakan prosedur formatif, bukan prosedur sumatif. Jadi asesmen kelas lebih berorientasi pada proses dari pada hasil akhir. e. Dengan adanya asesmen kelas, setiap kelas berkembang dalam budayanya sendiri berdasarkan tugas profesional guru yang terus berkembang. f. Asesmen kelas dilakukan secara berkelanjutan melalui siklus umpan balik yang juga terus-menerus. g. Asesmen kelas menggunakan praktik pengajaran yang memadukan asesmen dengan proses belajar yang sistematis melalui umpan balik. Guru akan mengumpulkan umpan balik tersebut pada saat anak-anak belajar dan menggunakan umpan balik tersebut sebagai informasi untuk memperbaiki pengajarannya.
4. Prosedur dalam menuliskan laporan naratif pada Buku Laporan Anak :
a. Terbuka dengan beberapa pernyataan yang menjelaskan kemajuan anak-anak dalam area perkembangan secara luas sejak pertama masuk Taman Kanak-Kanak sampai pertemuan dengan orang tua dilakukan. Contoh : “Kemampuan Ananda dalam menyanyikan lagu anak-anak mengalami peningkatan yang cukup pesat, Ananda sudah dapat mengucapkan syair dalam lagu dengan jelas dan tepat.” b. Berikan penjelasan spesifik terhadap perilaku dengan memberikan fakta-fakta yang menjelaskan perubahan secara luas sehingga membantu orang tua memahami apa yang Anda jelaskan. Contoh : “Kemampuan sosialisasi Ananda Tosan berkembang dengan baik, Ananda dapat bekerja sama dalam kegiatan kelompok, membantu teman yang membutuhkan pertolongan dan mau berbagi mainan dengan teman-temannya.” c. Kemukakan rencana Anda terhadap kemajuan perkembangan anak selanjutnya. Contoh : “Ananda membutuhkan perhatian dan motivasi yang lebih banyak untuk dapat berkonsentrasi dengan baik. Oleh karena itu Bapak atau Ibu diharapkan dapat terus mendorong dan memberi semangat pada Ananda melakukan kegiatannya dengan lebih baik.” d. Jika memungkinkan, catat apa yang dapat dilakukan orang tua di rumah untuk memfasilitasi perkembangan anak mereka. Contoh : “Ananda belum hafal doa sebelum makan, Ibu atau Bapak dapat membantunya di rumah dengan membimbing dan mengajaknya berdoa setiap kali hendak makan.” 5. Contoh catatan anekdot pada salah satu anak usia kelompok A
Format Pencatatan Anekdot
Nama Anak Didik : Alden Putra
Usia : 5 tahun Semester/Tahun Pelajaran : I / 2022-2023
Tanggal Peristiwa Komentar
Sabtu, Ketika istirahat, Alden Putra Biasanya Alden Putra tidak
15 Oktober 2022 bermain lego dan ingin mau bermain bersama dan membuat menara. tidak mau membagi lego Sedangkan kedua temannya dengan temannya. Tapi pada yaitu Hanan dan Dhelmar hari ini Ibrahim mau juga ingin bermain lego dan bermain bersama dan mereka ingin membuat menyatukan hasil karya lego mobil-mobilan. mereka untuk dimainkan bersama.