Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

CLINICAL TOUR /FIELD TRIP DAN COACHING

Mata Kuliah : Metodik Khusus


Dosen : Hastuti Usman, SST,.M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 6

Dewi Lesmana Sari


Desi Oktaviani
Ferawati
Huyatul Magfira
Nurmin hasan
Ruhana
Siti wulandari
Sulasmi
Yenny D

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV KEBIDANAN PALU
TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“CLINICAL TOUR / FIELD TRIP dan COACHING” ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Palu, 21 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….……………………..1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..……...……….2
C. Tujuan …………………………………………………………...…………………..…2
BAB II PEMBAHASAN
A. Clinical tour atau Field trip……………………………………………………………3
1. Pengertian clinical tour atau field trip……………………………………..……...3
2. Keuntungan clinical tour atau field trip……………………………………….….3
3. Kelemahan clinical tour atau field trip…………………………….……………...4
4. Hambatan clinical tour atau field trip…………………………….……………....5
5. Peran pembimbing clinical tour atau field trip……………………………….….5
6. Proses pembimbing clinical tour atau field trip………………………………..…6
B. Teknik Coaching………………………………………………………….…….………8
1. Pengertian Teknik Coaching ……………………………………...………….…..8
2. Tujuan Teknik Coaching …………………………………….……………….…..9
3. Manfaat Teknik Coaching ……………………………………………….……….9
4. Prinsip-Prinsip Coaching …………………………………………….…………..10
5. Langkah-langkah Dalam Teknik Coaching ………………………….…………11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………13
B. Saran …………………………………………………………………...………..….....13
C. DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat meningkatkan


kepuasan masyarakat, dalam penyelenggaraannya sesuai dengan standar kode etik
profesi yang telah ditetapkan. Pasien atau masyarakat melihat layanan kesehatan yang
bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan
diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu tanggap dan mampu
menyembuhkan keluhan.
Pengelolaan sumber daya manusia di bidang kesehatan dikatakan baik apabila
pimpinan dan manajemen memiliki kemampuan dalam melakukan pengawasan dan
bimbingan serta memberikan perhatian secara penuh terhadap apa yang ditugaskan
dan apa yang menjadi tanggung jawab bawahannya, memperbaiki apa yang perlu
diperbaiki atas hasil kerja yang telah dilakukan dengan cara yang lebih professional.
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh seorang pembimbing dalam melakukan
bimbingan adalah dengan “Clinical tour/Field Trip dan Coaching”.
Metode field trip ialah cara mengajar yang di laksanankan dengan mengajak
peserta didik kesesuatu tempat atau objek tertentu diluar kampus untuk mempelajari
atau menyelidiki sesuatu. Metode field trip ialah pesiar yang dilakukan oleh para
peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian
integral dari kurikulum intansi Pendidikan, pada saat belajar mengajar peserta didik
perlu di ajak keluar kampus, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain.
Field trip merupakan kunjungan wisata atau kunjungan yang dapat menunjang
pengetahuan anak melalui pembelajaran diluar kelas dengan mendatangi beberapa
destinasi yang telah di tentukan.
Coaching ialah pembelajaran yang diarahkan oleh diri sendiri atas insiatif dirinya
sendiri, artinya proses coaching berupaya dalam ‘mengajari orang bagaimana ia
belajar’ dalam hal ini atasan perlu berusaha membangun pola pikir dalam
menemukan masalah terbesar karyawan. Pada prinsipnya melakukan coaching

1
membutuhkan kreatif serta mindset positif pada diri coach membutuhkan pola pikir
kreatif yang membentuk mindset positif pada diri coach dalam membantu
menyukseskan orang lain.
Coaching merupakan proses pembelajaran untuk mengembangkan kapasitas
individu yang di dalamnya terdapat proses dari berbagai pengetahuan untuk
mengembangkan perilaku dan diharapkan kepada organisasi yang mengadakan
pengembangan coaching dapat meningkatkan perusahaanya.
Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas
manusia, sebagai suatu kegiatan sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya
berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang
pendidikan yang semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan teknik Clinical tour/Field Trip dan Coaching?
2. Apa sajakah tujuan teknik Clinical tour/Field Trip dan Coaching?
3. Apa sajakah manfaat teknik Clinical tour/Field Trip dan Coaching?
4. Apa sajakah jenis jenis teknik Clinical tour/Field Trip dan Coaching?
5. Apa sajakah prinsip-prinsip Clinical tour/Field Trip dan Coaching?
6. Apa sajakah langkah langkah Clinical tour/Field Trip dan Coaching?

D. TUJUAN

Untuk mengetahui bagaimana teknik Clinical tour/Field Trip dan Coaching dalam
proses konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. CLINICAL TOUR / FIELD TRIP


1. Pengertian clinical tour atau field trip
Metode field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik
ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, peternakan,
perkebunan, lapangan bermain dan sebagainya .
Menurut Syaiful Sagala metode field trip ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh
para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian
integral dari kurikulum instansi pendidikan.
Menurut Djamarah, pada saat belajar mengajar peserta didik perlu diajak ke luar kampus,
untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi
untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu,
dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang
dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.
Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari
atau waktu panjang.
2. Keuntungan clinical tour atau field trip
Metode karyawisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
a. Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan
nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang di pelajari di sekolah lebih relawan dengan kenyataan dengan
kebutuhan Masyarakat.
c. Pengajaran lebih serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas peserta didik.
d. Informasi sebagai bahan Pelajaran lebih luas dan actual.

Kelebihan metode field trip adalah


a. Peserta didik dapat mengamati kenyataan- kenyataan yang beraneka ragam dari
dekat.
3
b. Peserta didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba
turut serta di dalam sesuatu kegiatan
c. Peserta didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan-pernyataan
dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan secara langsung.
d. Peserta didik dapat memperoleh informasi dengan jalan dengan mengadakan
wawancara atau mendengar ceramah yang di berikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Peserta didik dapat mempelajari sesuatu secara intesif dan komprehensif.

Suhardjono mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field trip) memiliki


keuntungan.
a. Memberikan informasi teknis, kepada peserta didik secara langsung.
b. Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau
pelaksanaan yang sebenarnya.
c. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang di pelajari sehingga
lebih berhasil.
d. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta di tunjukan
kepada perkembangan teknolohi mutakhir.
3. Kelemahan clinical tour atau field trip
Metode field trip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Fasilitas yang di perlukan dan biaya yang di pergunakan sulit untuk di sediakan
oleh peerta didik atau instansi Pendidikan.
b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c. Memerlukan kordinasi dengan para pengajar agar tidak terjadi tumpeng tindih
waktu selama kegiatan karyawisata.
d. Dalam field trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur studinya
menjadi terabaikan.
e. Sulit mengatur peserta didik yang banyak dalam perjalanan dan sulit mengarahkan
mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan.

Metode field trip mempunyai kekurangan, yaitu:

4
a. Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.
b. Jika karyawisata sering dilakukan akan menggangu kelancaran pelaksanaan
pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang di kunjungi jauh dari instansi
Pendidikan.
c. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.
d. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk di amati, akibatnya peserta didik
menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang di harapkan.
e. Memerlukan pengawasan yang tepat.
f. Memerlukan biaya yang relatif tinggi

4. Hambatan clinical tour atau field trip


Hambatan dalam metode field trip adalah sebgai berikut :
a. Memakan waktu bila lokasi yang di kunjungi jauh dari pusat Latihan
b. Kadang-kadang susah untuk meminta izin dari pimpinan kerja atau kantor yang
akan dikunjungi.
c. Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

5. Peran pembimbing clinical tour atau field trip


a. Merumuskan tujuan pemebelajaran klinik.
b. Membantu dan membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
c. Memberikan saran untuk penyelesaian masalah.
d. Menindaklanjuti hasil diskusi dan mengevaluasi keberhasilan belajar peserta didik
secara terus-menerus berdasarkan tujuan.
6. Proses Pelaksanaan
Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip ada
beberapa Langkah yang harus dilakukan pembimbing. Menurut sanders Ada 5
langkah untuk mewujudkan field trip yang menajubkan (the best field trip ever).
Kelima Langkah menurut tersebut antara lain :
a. Determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
b. Explore all options (menjelajah semua pilihan).
c. Create your itinenary (membuat rencana perjalanan).

5
d. Check your checklist (memriksa daftar cek).
e. Follow-up in the classroom (tindak lanjut)
Langkah pertamam dalam menerapkan metode field trip menurut sanders yaitu
determine goals and ojectives (menentukan tujuan dan sasaran utama)menentukan
tujuan dan sasaran maksudnya yaituu pembimbimg perlu menentukan tujuan yang di
harapkan field trip dan lokasi yang akan di tuju. Setelah menentukan lokasi field trip
dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang bakan dilaksanakan pada saat pelaksanaan
(explore all options).
Kemudian pembimbing menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selanjutnya perlu membjat rencana perjalan (field trip Create your
itinenary). Rencana perjalanan berguna sebagai pemandu urutan dan waktu kegiatan
yang harus di laksanakan. Rencana perjalanan berisi rincian waktu kegiatan, tugas-
tugas yang harus di kerjakan peserta didik, dan peraturan yang harus di patuhi peserta
didik. Setelah membuat rencana perjalanan, selanjutnya pembimbing mempersiapkan
peserta didik utnuk melaksanakan field trip dengan membagi peserta didik dan
kelompok. Tujuan di bentuknya kelompok peserta didik yaitu supaya peserta didik
belajar berinteraksi dengan temanya untuk berdiskusi.
Setelah persiapan selesai, pembimbimg dan peserta didik selanjutnya
melaksanakan field trip denga mengunjungi lokasi yang sudah di tentukan. Pada saat
pelaksanaan pembimbing perlu mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik (Check
your checklist).hal ini dilaukan untuk memastikan bahwa peserta didik melaksanakan
field trip sesuai dengan rencana yang telah di buat. Setelah kegiatan dilokasi field trip
telah berakhir, pembimbing selanjutnya mengajak peserta didik Kembali kekelas
untuk memberikan tindak lanjut (Follow-up in the classroom). Tindak lanjut dapat
meliputi : pengoreksian tugas yang telah dim kerjakan peserta didik, pembahasan
hasil diskusi peserta didik, ataupun pemberian tugas lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan field trip. Setelah mengetahui Langkah-langkah harus dilakukan juga di
tuntut untuk memperhatikan beberapa hal saat menerapkan field trip dalam
pembelajaran.
Mulyasa menyatakan ada 7 hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan
metode field trip. Ke 7 hal tersebuut antara lain :

6
1) Menentukan sumber sumber Masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
2) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengn tujuan dan program sekolah
3) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai pedagigis.
4) Menghubungan sumber belajar dalam field trip dengan kurikulum
5) Membuat dan mengembangkan program field trip secara logis dan sitematis.
6) Melaksanakan field trip sesuai dengantujuan, materi, dan efek pembelajaran, dalam
iklim yang kondusif.
7) Menganalisis tujuan, ketercapaian, kesulitan-kesulitan dan hal-hal yang perlu di susun
sebelum dan sesudah pelaksanaan field trip.
Berdasarkan pendapat mengenai Langkah-langkah dan hal-hal yang perlu di
perhatikan di atas, peneliti Menyusun tahapan pembelajaran dengan menerapkan
metode field trip pada materi yang menulis deskripsi. Tahapan tersebut yaitu :
1). Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, pembimbing perlu melakukan beberapa hal antara
lain : menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, menghubungi pihak yang
bertanggung jawab pada lokasi yang akan menjadi tujuan field trip, Menyusun
rencana pelaksanaan dan tata tertib, Menyusun tugas-tugas yang akan di kerjakan
peserta didik, mempersiapkan sarana, dan memabagi peserta didik dalam
kelompok.
2). Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaaan, guru melakukan beberapa hal antara lain :
Menyampaikan tata tertib dan tugas peserta didik, memimpin rombongan dan
mengatur kegiatan field trip, memperingatkan peserta didik untuk memenuhi tata
tertib yang sudah di sepakati Bersama dan mengerjakan tugas-tugas kelompok,
mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik, dan memeberi petunjuk pada peserta
didik yang memerlukan penjelasan.
3). Tahap akhir
Pada tahap akhir, guru melakukan beberapa hal antara lain : menyuruh pederta
didik berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan tugas
kelompok, membahas hasil pekerjaan kelompok, dan menindak lanjuti hasil

7
kegiatan field trip dengsn membrikan tugas secara individu untuk menulis
deskripsi lokasi yang telah dinkunjungi

B. COACHING
1. Pengertian
Secara umum coaching (pembinaan) diartikan sebagai usaha untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pembinaan
merupakan hal yang umum yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan lainnya.
Pembinaan menekankan pada pendekatan praktis, pengembangan sikap, kemampuan
dan kecakapan. Pembinaan adalah yang dilakukan secara sadar, terencana, teratur dan
terarah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan subjek dengan
tindakan pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan.
International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai bentuk
kemitraan dengan klien melalui proses yang menstimulasi/ memprovokasi pikiran dan
proses kreatif yang inspirasi klien guna memaksimalkan potensi pribadi maupun
profesional nya.
Kemitraan mengandung arti bahwa coach dan coaches adalah bentuk kerja sama
dimana keduanya adalah mitra sejajar yang saling menjaga netralitas hubungan serta
saling menghargai satu sama lain.
Proses yang menstimulasi pikiran dan kreativitas berarti coach memfasilitasi
coaches untuk mengeksplorasi kesadaran dirinya serta menciptakan kreativitas
dengan menstimulasi pikiran melalui proses bertanya sehingga coaches dapat
menemukan jawabannya sendiri.
Memaksimalkan potensi pribadi dan profesional berarti setiap orang memiliki
potensi dalam dirinya untuk berhasil baik dalam kehidupan pribadi maupun karier
profesional nya, hal ini juga menjadi goals dalam proses coaching.

2. Tujuan dari tekhnik coaching


a. Untuk membantu meningkatkan keterampilan mahasiswa, sehingga pekerjaan jadi
lebih mudah.

8
b). Untuk pembinaan, sehingga dapat mendorong mahasiswa dalam mencapai hasil
yang sesuai.
c). Untuk meningkatkan komitmen mahasiswa agar berhasil karena mereka paham.
d). Untuk meningkatkan motifasi dan inisiatif mahasiswa.
e). Untuk meningkatkan kualitas kerja mahasiswa.
f). Untuk kemajuan pembelajaran klinik

3. Manfaat tekhnik coaching

Kegiatan coaching memiliki sejumlah manfaat baik dari segi organisasi,


atasan, maupun bawahan. Adapun manfaat coaching adalah sebagai berikut :

a. Organisasi
1) Meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Coaching menghasilkan
yang terbaik dari dalam diri individu dan tim, sesuatu yang bahkan tidak
pernah dibayangkan oleh metode penginstruksian.
2) Pengembangan karyawan. Coaching berarti membuka potensi seseorang untuk
memaksimalkan kinerja mereka sendiri. Hal ini juga membantu perusahaan
untuk menghemat biaya
3) Meningkatkan relasi antar karyawan dengan atasan. Tindakan menanyakan
sebuah pertanyaan sudah merupakan sikap menghargai bawahan. Tindakan
tersebut juga dapat meningkatkan motivasi dan inisiatif karyawan karena
adanya pengakuan dan penghargaan yang positif dari atasan. Dan karena
atasan merupakan agen dari organisasi, maka karyawan akan merasa didukung
oleh organisasi.
4) Peningkatan kepuasan kerja
5) Meningkatkan budaya continuous learning, dukungan organisasi, dan rasa
kepemilikan
6) Keinginan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan
b. Atasan
1) Membuat pekerjaan atasan lebih mudah
2) Bawahan menjadi cepat pintar
3) Memungkinkan untuk mendelegasikan tanggung jawab

9
4) Atasan memiliki waktu untuk hal-hal lain yang lebih penting
5) Dapat mengurangi stress
6) Kepemimpinan lebih baik dimata bawahan g) Komunikasi dengan bawahan
menjadi lebih baik
7) Kinerja tim meningkat
c. Bawahan
1) Bawahan mengetahui potensinya
2) Bawahan mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana melakukan suatu
pekerjaan
3) Percaya diri meningkat dan siap untuk menerima pendelegasian tugastugas
baru
4) Berani bertindak, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab
5) Motivasi dan komitmen meningkat
6) Merasa dihargai dan didukung oleh atasan dan perusahaan atas apa yang telah
dikerjakan
7) Kinerja dan kreativitas meningkat
8) Merasa memiliki tantangan dalam pekerjaan
4. Prinsip tekhnik coaching
a) Stress personal motivators (penekanan pada motivator pribadi), energi dan
komitmen pekerja terhadap perbaikan kinerja didorong oleh tujuan, kepentingan,
dan keinginan individu. Coach yang efektif mengajukan pertanyaan tentang
ambisi, mimpi, dan pengalaman.
b) Use visioning (menggunakan wawasan ke depan), menyelaraskan gambaran
pekerja tentang masa depan yang diinginkan dengan citra sukses organisasi. Hal
tersebut menunjukan kepada pekerja bagaimana masalah kinerja dalam skema
yang lebih besar.
c) Establish goals (membangun tujuan), tujuan yang spesifik, terjangkau, relevan
memberikan arah, jelas dan kerangka kerja dengan mengukur kemajuan.
d) Create development plans (menciptakan rencana pengembangan), rencana
pengembangan berorientasi tindakan memberikan peluang kolaborasi untuk
memaksimumkan kekuatan dan berkembang dalam bidang yang memerlukan

10
perbaikan. Organisasi yang melakukan investasi dalam pengembangan pekerja
adalah dengan menarik dan memelihara bakat terbaik.
e) Strive for excellence (bekerja keras mencapai keunggulan), prinsip ini
menekankan pada keunggulan dan memberikan standar untuk mengukur progress
dan prestasi kerja.
f) Provide necessary resources (menyediakan sumber daya yang diperlukan),
informasi, alat, dan sumber daya diperlukan untuk mendukung keberhasilan
pekerja dalam mencapai prestasi atau tujuan pengembangan.
g) Recognize accomplishments (mengenal prestasi), pujian dan pengakuan atas
kemenangan kecil dapat mendorong self-esteem dan memberi pekerja rasa
percaya diri menjaga saluran dan tantangan kemampuan.
5. Langkah langkah dalam melaksanakan tekhnik coaching
a. Building Trust (Membangun Kepercayaan) Membangun Kepercayaan dapat
dilakukan dengan cepat dan sederhana, melalui komunikasi. Ada beberapa hal
yang perlu diketahui untuk membangun sebuah hubungan yang baik secara
efektif, yakni dengan 3 perangkat komunikasi yaitu: Content (Katakata), Body
Posture and Facial Expression (Bahasa Tubuh), Voice Pitch and Volume (Intonasi
Suara).
b. Active Listening (Mendengarkan Secara Aktif) Dengan menjadi pendengar yang
aktif, kita dapat dengan mudah mempengaruhi, bernegosiasi, dan berkomunikasi.
Selain itu, kita dapat menghindari kesalahpahaman yang seharusnya tidak perlu
terjadi.
c. Clarifying (Mengklarifikasikan untuk kejelasan pembicaraan). Mengklarifikasi
bertujuan untuk membantu menemukan permasalahan yang sesungguhnya.
Clarifying juga dapat menghindarkan terciptanya makna ganda (ambigu) yang
sering kali membingungkan dan membuat orang salah mengerti.
d. Asking the Right Questions (Menanyakan pertanyaan yang tepat) Menanyakan
pertanyaan yang tepat dapat membantu menemukan permasalahan yang
sesungguhnya, serta dapat membantu untuk menjawab dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh client/pegawai.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

12
Metode clinic tour/field trip ialah cara mengajar yang di laksanakan dengan
mengajak peserta didik kesesuatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Adapun dalam pelaksanaanya, dan tahap akhir.
Secara umum coaching (pembinaan) diartikan sebagai usaha untuk
memberikan pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pembinaan
merupakan hal yang umum yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan lainnya.
Pembinaan menekankan pada pendekatan praktis, pengembangan sikap, kemampuan dan
kecakapan. Pembinaan adalah yang dilakukan secara sadar, terencana, teratur dan terarah
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan subjek dengan tindakan
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Tujuan teknik coaching adalah
Untuk membantu meningkatkan keterampilan mahasiswa, sehingga pekerjaan jadi lebih
muda, untuk pembinaan sehingga dapat mendorong mahasiswa dalam mencapai hasil
yang sesuai, untuk meningkatkan komitmen mahasiswa agar berhasil karena mereka
paham, untuk meningkatkan motifasi dan inisiatif mahasiswa, untuk meningkatkan
kualitas kerja mahasiswa, untuk kemajuan pembelajaran klinik.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami metode
pembelajaran Metode clinic tour/field trip dan coaching, serta diharapkan mampu
diaplikasikan guna untuk meningkatkan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Di, P., Syamsudin, R. R., Sukabumi, S. H. K., Dahlan, J. K. H. A., & Selatan, T. (n.d.).
Kontribusi Metode Coaching Dalam Komunikasi Persuasif. 213–221.

Ernawati, R. (2019). Menggunakan Teknik Modelling Melalui Layanan Penguasaan Konten Di

13
Smpn 49 Jakarta Pada Siswa Kelas 8 Tahun Ajaran 2018-2019. 81–95.

Hasbillah, M., & Asri, A. (2022). Coaching Clinic Teknik Dasar Permainan Tenis Meja. 1(1),
57–62.

Kuswara, R., Hartuti, P., Sinthia, R., Bimbingan, P., & Keguruan, F. (n.d.). Efektivitas Layanan
Konseling Kelompok Teknik Modelling Dalam Membentuk Keterampilan Kepemimpinan
Siswa. 1, 39–48.

Majid, A. (2018). Penerapan Coaching Untuk Meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah Dalam
Supervisi Akademik Pada Smp Binaan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. 13(1), 1–10.

14
Metodik Khusus Dalam Ilmu Kebidanan

Oleh Ira Jayanti, S.S.T., S.K.M., M.Keb., (https://books.google.co.id/books?


id=Jo4mEAAAQBAJ&pg=PT27&lpg=PT27&dq=keuntungan+dari+clinical+tour/field+trip&s)

15

Anda mungkin juga menyukai