Tugas Metpen Proposal Sonya
Tugas Metpen Proposal Sonya
OLEH :
NAMA : SONYA J.N OTEMUSU
NIM : 184502721
KELAS : D/V
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada hadirat Tuhan yang Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas proposal ini Terimakasi penulis ucapkan juga
kepada dosen yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini,
sehingga saya menjadi lebih mengerti dan memahami tentang bagaimana pembuatan
proposal.
Maka begitu pula dengan proposal ini yang telah penulis berusaha akan tetapi penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dalam tugas ini dan penulis
berharaptugas proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
DAFTAR ISI
Katab Pengantar ...............................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
1. Pendahuluan...............................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penilitian.........................................................................................
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................................
1.4 Manfaat.......................................................................................................
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................
1.4.2 Manfaat Praktis..............................................................................
1.5 Keaslian Penilitian.....................................................................................
2. Tinjauan Teori............................................................................................
2.1 Remaja........................................................................................................
2.1.1 Defenisi Remaja ..............................................................................
2.1.2 Batasan Usia Remaja .......................................................................
2.1.3 Perubahan Yang Terjadi Pada Remaja..............................................
2.2 Pengetahuan................................................................................................
2.2.1 Defenisi Pengetahuan.......................................................................
2.2.2 Tingkat Pengetahuan.........................................................................
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan............................
2.2.4 Pengukuran Pengetahuan..................................................................
2.3 Promosi Kesehatan ....................................................................................
2.3.1 Defenisi.............................................................................................
2.3.2 Tujuan Promosi Kesehatan ..............................................................
2.3.3 Strategi Promosi Kesehatan .............................................................
2.3.4 Metode Promosi Kesehatan .............................................................
2.4 Organ Reproduksi .....................................................................................
2.4.1 Definisi Kesehatan Organ Reproduksi.............................................
2.4.2 Masalah Kesehatan Organ Reproduksi Pada Remaja.......................
2.4.3 Cara Merawat Kesehatan Reproduksi Remaja Putri........................
3. Metode Penelitian.......................................................................................
3.1 Kerangka Konsep........................................................................................
3.2 Hipotesis Penelitian....................................................................................
3.3 Desain Penelitian........................................................................................
3.4 Defenisi Operasional..................................................................................
3.5 Populasi Dan Sampel .................................................................................
3.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian......................................................................
3.7 Instrumen Penelitian...................................................................................
3.8 Etika Penelitian ..........................................................................................
3.9 Prosedur Penelitian.....................................................................................
3.10 Analisa Data .............................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa,
masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga
mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental
maupun peran sosial (Kumalasari, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO, 2014) remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Berdasarkan
sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia
sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk (Depkes RI, 2014).
Berdasarkan survei pusat informasi dan konseling yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Kupang 2017 bekerja sama dengan BKKN Provinsin Nusa Tenggara
Timur, diketahui bahwa presentasi untuk pengetahuan kesehatan reproduksi pada
remaja Kota Kupang adalah 34%.
Hasil penelitian tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang salah satunya
adalah diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah terutama di tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang organ
reproduksi dengan promosi kesehatan, yaitu melakukan penyuluhan. Promosi
kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat
yang kondusif untuk kesehatan.
Pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau
mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke
mana seharusnya mencari pengobatan bilamana sakit, dan sebagainya.
Kesehatan bukan hanya untuk diketahui atau disadari dan disikapi mel ainkan
harus dikerjakan atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya agar
masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara bujukan,
imbauan, ajakan, memberikan informasi salah satunya berupa penyuluhan kesehatan
reproduksi (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa negara
berkembang menunjukkan 40% remaja laki – laki berusia 18 tahun dann 40% remaja
perempuan berusia 18 tahun telaj melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada
ikatan pernikahan ( padut et al, 2021). Riset kesehatan dasar ( Rikesdas) tahun 2018
tentang kesehatan reroduksi dan perilaku beresiko pada remaja didapatkkan 0,7%
remaja perempuan dan 4,5% remaja laki-laki pernah melakukaan hubungaan seksual
pra nikah ( Kemenkes,dalam Padut et al,2021) .
Dari hasil penelitian di atas, masih banyak remaja yang melakukan perilaku seks
beresiko,hal tersebut mempengaruhi remaja karena perilaku seksual beresiko ini
memiliki dampak yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja, perilaku seksual
beresiko yang dilakukan remajaa mempunyai daampak besar bagi remaja dan
pasangannya. Beberapa dampak pperilaku seksual beresiko pada remaja ialah,
kehamilan tidak diinginkan,pernikahan usia dini,aborsi,penyakin kelamin infeksi
menular seksual ( IMS) dan HIV/AIDS (Qomosari,dalam Aisyaroh, 2019).
Di Indonesia diperkirakan ada 1 juta jiwa yang mengalami kehamilan diluar
nikah, sedangkan di dunia diperkirakan 15 juta jiwa remaja setiap tahunnya hamil,
60% diantaranya hamil diluar nikah (BKKBN,2018).
Indonsia termaksud negara ke-37 dengan presentase pernikahan usia muda yang
tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja ( Kemenkes,2018).
Hasil survei demkrafi dan Kesehatan Reproduksi Remaja tentang aborssi dilaporkan
52% remaja telah melakukan aborsi ( BKKBN,2018).Menurut Rikesdas 2018 terdapat
3,3% remaja usia 15-19 tahun mengidap AIDS ( Kemenkes,2018).Infeksi menular
seksual ( IMS) menepati peringkaat 10 besar alasan berobat di banyak negara
berkembang, Word Health Organization ( WHO) memperkirakan setiap tahun terdapat
350 juta penderita baru IMS di negara berkembang ( WHO,2018).
Penelitian tentang faktor yangg mempengaruhi perilaku seksual di NTT belum
begitu banyak di Nusa Tnggara Timur ( NTT) juga telah banyak diteliti di antaranya
hasil survei perkumpullan keluarga berencana Indonesia ( PKBI) dan On Track
Indonesian ( OTMI) menemukan bahwa sekitar 29%- 31% remaja di NTT telah
berhubungan seks pra nikah ( Demon,et al.,2019). Berdasarkan data survei pusat
informasi dan konseling yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota kupang tahun 2017
bekerja sama deengan BKKBN provinsi Nusa tenggara Timur,, diketahui bahwa
presentasi untuk pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di kota kupang adalah
34%,presentasi untuk perilaku seksual pra nikah adalah 27% dan kehamilan dini di
luar nikah dengan presentase 33% ( Demon et al.,2019).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada Pengaruh Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Merawat Organ Reproduksi Pada Remaja Putri?”
2.1 Remaja
2.1.1 Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologi
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetap juga
fisik. Bahkan perubahan-prubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubaha-perubahan psikologis muncul
antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu (Sarwono, 2019 dalam
Basri & dkk, 2022).
Masa remaja adalah masa penting dalam perjalanan setiap kehidupan manusia.
Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang
bebas menuju masa dewasa yang menuntut tanggung jawab (Desta, 2019). Masa remaja
atau pubertas adalah usia sekitar 10-19 tahun serta merupakan perubahan dari masa
kanak-anak menjadi dewasa (Marni, 2015 dalam Basri & dkk, 2022).
Masa remaja salah satu periode unik dan khusu yang ditandai dengan perubahan –
perubahan perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang
kehidupan ( Pratama et al.,2021) Remaja termaksud ke dalam periode empat yaitu,
operasi berpikir formal,orang muda mengembangkan kemampuan untuk berpikir
sistematis menurut rancangan yang murni abstrak dan hipotesis ( Pratama et al.,2021)
Periode ini dimulai sekitar usia 10 atau 12 tahun sampai dengan usia 18 atau 20
tahun ( Sudibyo & Nugroho, 2020).masa remaja seseorang mulai mengalami perubahan
fisik yang cepat termaksud bertambahnya tinggi dan berat badan, serta perkembangan
fungsi seksual ( Pratomo& Gumantan,2021).
2.1.2 Batasan Usia Remaja
Menurut Marmi (2015) dalam Basri & dkk (2022), batasan usia remaja yaitu:
1. Masa remaja awal (early adolescence) yaitu 11- 13 tahun, dengan ciri khas: ingin
bebas, lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berpikir abstrak dan lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya.
2. Masa remaja tengah (middle adolescence) yaitu 14-16 tahun, dengan ciri khas:
mencari identitas diri, timbulnya keinginan untuk berkencan, mempunyai rasa cinta
yang mendalam dan berkhayal tentang aktivitas seks.
3. Masa remaja akhir (late adolescence) yaitu 17- 20 tahun, dengan ciri khas: mampu
berfikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai ciri tubuh
(body image) terhadap dirinya sendiri, dapat mewujudkan rasa cinta, pengungkapan
kebebasan diri.
Sumber : Nurmala & dkk (2018), Rini & Fadlilah (2021), Basri & dkk(2022),
Prasasti (2021), Eresinta(2017), Jatmika (2019).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 KERANGKA KONSEP
Berdasarkan landasan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka serta
Baik
Pre Test
Pengetahuan Cukup
Kurang
Promosi Kesehatan
Baik
Post Test
Pengetahuan Cukup
Kurang
Keterangan:
= diteliti
= Pengaruh
3.2 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
kerangka konsep penelitian maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian
adalah terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap
merawat organ reproduksi pada remaja putri .
Defenisi Operasoinal
A. Independen
1 Pendidika Metode pemberian informasi - -
n yang disampaikan oleh
-
kesehatan peneliti tentang merawat
organ reproduksi dengan
metode ceramah
B. Dependen
2 Pengetahua Pemahaman responden Kuesioner 1. Baik Ordinal
n tentang cara merawat organ 2. Cukup
reproduksi 3. Kurang
Dengan Kriteria:
1. Baik
jika: 76-100%
2. Cukup
Jika: 56-75%
3. Kurang
Jika: <56%
3.5 POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditepkan oleh peneliti (Notoatmodjo S, 2018). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswi MTS Ma’aruf NU.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi. (Notoadmojo,S 2018). Penelitian ini menggunakan
teknik Total Sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Jumlah total
sampling dalam penelitian ini yaitu siswi MTS Ma’aruf NU yang
berjumlah 9 orang responden.
a) Kriteria Inklusi
1. Bersedia menjadi responden
2. Siswa MTS Ma’aruf NU
3. Berada di tempat penelitian
b) Kriteria Eksklusi
1. Siswa yang tidak hadir dikelas saat penelitian
2. Siswa/i dalam keadaan sakit.
3. Siswa yang tidak bersedia menjadi responden.
3) Confidentiality (Kerahasiaan)
Merupakan etika penelitian dimana memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua data
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya hasil data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
4) Justife (Keadilan)
Peneliti harus memastikan distribusi yang adil dari resiko dan manfaat
(ensure a fair distribution of risks and benefits), melakukan perekrutan peserta
penelitian secara adil (conduct equitable recruitment of research participants),
dan memberikan perlindungan khusus bagi kelompok rentan (provide special
prtection for vulnerable groups). Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung
tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan
secara adil, hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan
terhadap manusia.
5) Beneficence and Nonmaleficence
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memproteksi keadaan baik
secara fisik, mental dan sosial, mereduksi resiko seminim mungkin, dan
mengacu atau berpedoman pada perspektif komunitas. Dengan berprinsip pada
aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilakukan memiliki
harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Prinsip ini dapat ditegakan dengan membebaskan, tidak memberikan
atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia
sebagai bahan untuk eksploitasi.Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan
manfaat dan mempertimbangkan antara aspek resiko dengan aspek manfaat.