Anda di halaman 1dari 40

KONSEP DASAR PEMEBRDAYAAN LANSIA

SISTEMATIKA PEMAPARAN
Pendahuluan

Pemberdayaan
LanJut Usia

Tahapan
Pemberdayaan
Lansia
1 Pendahuluan

3
• UHH meningkat dari 69,8 th UHH Indonesia tahun 2010 -2015 dan proyeksi tahun 2035
(2010)  70,9 th (2016)
diperkirakan meningkat menjadi
72,4 th (2035)
• Dampaknya terjadi peningkatan
jumlah penduduk Lansia pada
tahun 2035 15,77% (48 juta)
meningkat dua kali lipat
dibanding pada tahun 2010
sebesar 7,56% (18 juta)

PROYEKSI PENDUDUK LANSIA


TAHUN 2010-2035

9,3

4
Peningkatan populasi lansia yang disertai proses
penuaan alamiah

mengharuskan upaya yang tepat dan intensif untuk


mewujudkan lansia yang SMART (sehat, mandiri,
aktif,dan produktif)

Untuk mewujudkan kondisi lansia tersebut, harus


dimulai dari keluarga dan dilakukan dengan
pendekatan siklus hidup

Dampak dari Pendekatan siklus hidup, -- >


- meningkatkan status kesehatan individu pada
kelompok usia bersangkutan
- akhirnya meningkatkan derajat kesehatan lansia
secara paripurna.

Peningkatan status Mempersiapkan kualitas


kesehatan keluarga status kesehatan lansia
menyeluruh masa depan
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA HULU  HILIR
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
• Penjaringan kes. Peserta •Penjaringan kes. peserta
didik didik
• Kespro remaja •BIAS, UKS
• Konseling: Gizi •PMT-AS
HIV/AIDS,NAPZA dll
• Pemberian Tablet
tambah darah
Anak SD
PUS & WUS
Balita
• Konseling
Kespro Anak SMP/A & remaja
• Pelayanan KB • Pemantauan
• KIE Kespro pertumbuhan
Catin &
Lansia berkualitas
• PKRT perkembanga
Bayi
n
• PMT
Persalinan, nifas &
neonatal
•ASI eksklusif
Pemeriksaan •Imunisasi
• Pelayanan Kes.preventif dan
promotif di Posyandu Lansia / Kehamilan dasar lengkap
Posbindu •P4K Mendorong persalinan di • MP-ASI
• Pelayanan Kes. Santun Lansia di •Buku KIA Fasyankes •Penimbangan
Puskesmas dan RS •ANC terpadu • APN (MAK III) dan KF •Vit A
• Peningkatan kualitas Hidup Mandiri •Kelas Ibu Hamil • IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B •MTBS, MTBM
(Home care/long term care)
•Fe & asam folat • Rumah Tunggu
• Perlambatan proses Degeneratif • Kemitraan Bidan Dukun
•PMT6 ibu hamil
(fisik, kognitif) • KB pasca persalinan
• Meningkatkan Peran dalam kes •TT ibu hamil • PONED-PONEK
.Keluarga dan masarakat 6
MASALAH KESEHATAN IBU HAMIL

ibu hamil dgn


hipertensi diabetes pada
Ibu hamil dgn ibu hamil KEK 5,8% (usia 15- ibu hamil usia K4 sebesar PN sebesar
anemia 37,1% 24,2% 19 tahun) dan 40-44 tahun : 70,0% 86,9%
(Riskesdas (Riskesdas 44% (usia 45- 1,6% -- (Riskesdas (Riskesdas
2013) 2013) 49 tahun) -- Riskesdas 2013) 2013)
Riskesdas 2007
2007
Rancah:

permasalahan mempengaruhi
kualitas bayi
pada ibu yang
kehamilan
hamil dilahirkan
MASALAH KESEHATAN BALITA DAN ANAK USIA PRA
SEKOLAH

Balita gizi imunisasi cakupan


Balita gizi
Cakupan ASI buruk 5,7%, Balita dasar desa/kelura
Bayi BBLR lebih 11,9%
eksklusif : gizi kurang stunting lengkap han UCI
10,2%. (Pusdatin
30,2 % 13,9%, gizi 37,2% pada bayi sebesar
2015)
kurus 12,1% baru 86.54% 82.30%.

Masalah masalah gizi,


kesehatan pada penyakit infeksi,
balita dan usia dan gangguan
prasekolah tumbuh kembang
MASALAH KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA

Kebiasaan sikat gigi konsumsi sayur dan Konsumsi fast food


Jarang sarapan sebesar
kurang dari 2 kali buah kurang dari 5 sekali atau lebih per
45,9%
sehari 10,8%. porsi per hari 78,4%. hari 53%

Prevalensi kurus Prevalensi pendek Persentase gemuk


11,2% (usia 5-12 30,7% usia 5-12 tahun, 18,8% (usia 5-12
tahun), 11,1% (usia 13- 35,1% usia 13-15 tahun tahun), 19,8% (usia 13-
15 tahun) dan 9,4% 31,4% usia 16-18 15 tahun) dan 7,3%
usia 16-18 tahun tahun. usia 16-18 tahun.

anak yang Pelajar SMP dan


pernah SMA yang
Pengguna NAPZA
anak usia 13-18 mengonsumsi pernah
usia remaja
tahun yang minuman mengonsumsi
14.000 orang
pernah merokok beralkohol 10,8% minuman
tahun 2015 (data
21,1%, dan beralkohol 17,3%
BNN)
mengonsumsi laki-laki dan
narkoba 5% 5,3% perempuan

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun 2015
MASALAH KESEHATAN
USIA DEWASA DAN PRA LANSIA

Status gizi usia


>18 tahun : Hipertensi
PUS Obesitas berdasarkan Diabetes
gizi kurang
menggunakan sentral usia ≥ hasil Melitus 2,1%
11,1%,
kontrasepsi 15 tahun pengukuran (usia ≥ 15
59,7% gizi lebih 11,5%, 26,6%. 25,8% (usia ≥ tahun)
dan obesitas 18 tahun)
14,8%.

10 tahun terakhir,
penularan HIV
Estimasi bergeser dari
prevalensi HIV penggunaan alat
suntik tidak steril di
secara nasional kalangan pengguna
diperkirakan NAPZA suntik
0.41% (2013) (penasun) menjadi
melalui hubungan
seksual
MASALAH KESEHATAN LANJUT USIA

masalah gigi
hipertensi
artritis (51,9%) Stroke (46,1%) dan mulut
(57,6%)
(19,1%)

penyakit paru
obstruktif diabetes
menahun mellitus (4,8%).
(8,6%)

22,65% lansia 15,58% lansia


under weight over weight.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, Analisa lanjut Riskesdas 2007


INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
IKS NASIONAL : 0,162

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 2 Agustus 2018


CAPAIAN 12 INDIKATOR
NASIONAL

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 2 Agustus 2018


LATAR BELAKANG

Dasar
Dampak
• Apabila kondisi • Mencanangkan pertimbangan
pada setiap PIS-PK yang
kelompok umur menjadikan
tidak diperbaiki, kegiatan
• Mengakibatkan • Adanya
maka di masa pemberdayaan
ketergantungan potensi dan
depan lansia yang keluarga
lansia terhadap peran yang
mengalami sebagai
bantuan dalam
masalah prioritas. dimiliki lansia
melakukan aktifitas
kesehatan dan sehari-hari, • Sejalan dengan
penurunan sehingga menjadi RAN Kesehatan
kapasitas beban sosial dan Lansia tahun
fungsional akan ekonomi yang berat 2016-2019
besar jumlahnya bagi keluarga, strategi 6
masyarakat dan
Saat ini negara. Rencana ke depan
LATAR BELAKANG
Karakter lansia yang mempunyai
pengetahuan, pengalaman,
kemampuan dan kearifan

memiliki peran yang penting di dalam


keluarga dan masyarakat

mereka akan lebih didengar dan


dihormati sehingga

mampu mempengaruhi dalam


pengambilan keputusan, sikap, dan
perilaku keluarga dan masyarakat
Pengembangan Pemberdayaan Lansia
--- > juga dapat meningkatkan fungsi
kognitif lansia
2 Pemberdayaan Lanjut Usia

16
KONSEP DASAR PEMBERDAYAAN

Kegiatan pemberdayaan pada setiap individu dan


organisasimerupakan suatu siklus kegiatan
Tumbuh dan berkembangnya
partisipasi dipengaruhi oleh 3 faktor

Sumber: Wilson
1. Usia ≥ 60 tahun  masih memiliki potensi

2. Sebagai “Teladan / Role Model ” yang baik


3. Sosok yang Berpengalaman, Bijaksana/Arif dan
Religius
4. Senang bersilaturahmi

5. Mampu mempengaruhi keluarga

6. Aktif dalam kegiatan sosial masyarakat

7. Didengar dan dihormati keluarga


POTENSI LANJUT USIA
Proporsi Lansia Menurut Jenis Kegiatan Tahun 2017

Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin

Sumber: BPS, Sakernas 2017

Penduduk Lansia aktif bekerja makin meningkat dari 46,5% tahun 2015, menjadi 47,92 % tahun 2017
Laki-laki (62,29%) lebih banyak bekerja dibanding perempuan (33,79%),
sementara Perempuan lebih banyak menjadi ibu rumah tangga 19 (50,06%:
‘Potensi Lansia dapat berpartisipasi dan berdaya guna’
PENGERTIAN
PEMBERDAYAAN LANSIA

Proses pemberian informasi,


kemampuan dan motivasi bagi lansia
agar lansia dapat berperan dalam
kegiatan pembangunan yang
berlangsung di masyarakat, termasuk
di dalam bidang kesehatan

20
PRINSIP PEMBERDAYAAN LANJUT USIA

1. Kesukarelaan -- > adanya keinginan dan motivasi dari diri sendiri;


2. Otonom : kemampuan untuk mandiri atau melepaskan diri dari
ketergantungan
3. Keswadayaan : kemampuan untuk melaksanakan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab, tanpa menunggu dukungan dari pihak luar
4. Partisipatif : keterlibatan semua stakeholder terkait, sejak
pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil kegiatannya;
5. Egaliter :menempatkan semua pemangku kepentingan dalam
kedudukan yang setara/sejajar
6. Demokrasi
7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling
peduli
8. Kebersamaan
9. Akuntabilitas : terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan;
10. Desentralisasi : memberi kewenangan kepada setiap daerah
(kecamatan, desa/kelurahan) untuk mengoptimalkan sumberdaya yang
dimiliki.
ALTERNATIF KEGIATAN PEMBERDAYAAN
LANJUT USIA DI BERBAGAI BIDANG
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang usaha ekonomi produktif 
sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (UKM), sektor pertanian,
sektor perdagangan, sektor perindustrian dan sebagainya.

Kegiatan pemberdayaan lansia dalam peningkatan kesejahteraan sosial


lansia,  sektor sosial, misalnya aktif pada kegiatan Program Keluarga
Harapan (PKH) dan sebagainya

Kegiatan pemberdayaan lansia dalam peningkatan ketahanan keluarga, 


sektor Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
(KKBPK), melalui kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL).

Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang pendidikan,  sektor


pendidikan. Misalnya ikut dalam pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), dan sebagainya.

Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang pariwisata,  sektor


pariwisata, misalnya aktif dalam kelompok kesenian atau budaya, menjadi
pemandu wisata dan sebagainya.

Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang kerohanian,  sektor agama,


misalnya membina kegiatan peribadatan, ikut aktif pada kegiatan di
kelompok pemulasaran jenazah, dan sebagainya.
Berperilaku
sehat
TUJUAN UMUM

Hasil penelitian (jurnal Evolution and Human Behaviour) : pemberdayaan


lansia dalam keluarga mempunyai manfaat positif bagi pemeliharaan fungsi
kognitif (Arpino & Bordone, 2014), bahkan berpengaruh pada perlambatan
mortalitas pada Lansia (Hilbrand et al., 2017).
TUJUAN KHUSUS

Lansia memahami tentang kesehatan keluarga dengan


pendekatan siklus hidup

Lansia mampu memberikan edukasi dan motivasi ttg


kesehatan kepada keluarganya sesuai dengan kelompok
usia

Lansia mampu mengenali masalah dan memberi


saran/solusi apabila ada masalah kesehatan keluarga.

Lansia mampu memberikan edukasi dan motivasi tentang


kesehatan kepada masyarakat

Lansia dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan


keluarga dan masyarakat
SASARAN PEMBERDAYAAN LANSIA
PRIMER
Sasaran Pemberdayaan
 Pra lanjut usia (usia 45-59
tahun).
 Lanjut usia (usia ≥ 60 tahun) SEKUNDER
 tingkat kemandirian A
 Petugas kesehatan,
(mandiri) dan B
TERSIER
(ketergantungan ringan dan  Pemerintah daerah,
sedang)  pemeriksaan  Pembuat kebijakan
 Tokoh masyarakat,
dengan menggunakan publik baik di tingkat
Instrumen Activities of Daily  Organisasi masyarakat pusat maupun
Living (ADL) dengan Barthel dan lembaga swadaya daerah.
Indeks Modifikasi. masyarakat,
 Swasta dan sebagainya.
Sasaran Penerima Manfaat
 Keluarga dengan lanjut usia
sebagai kepala keluarga atau
anggota keluarga
 Kelompok lanjut usia
 Masyarakat
PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM
MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN
KELUARGA DAN MASYARAKAT

A. Peran Lansia Pada Setiap Kelompok Usia


1.Dalam meningkatkan kesehatan Ibu Hamil dan Nifas
2.Dalam meningkatkan kesehatan Balita
3.Dalam meningkatkan kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja
4.Dalam meningkatkan kesehatan Dewasa dan Pra Lansia
5.Dalam meningkatkan kesehatan Lansia

B. Peran Lansia Dalam Meningkatkan Status Kesehatan


Masyarakat

28
PERAN LANSIA

Kesehatan
Ibu Hamil dan Nifas 7. Mendukung
perencanaan
persalinan dan
menasihati untuk
melahirkan di
fasilitas kesehatan

2.
1. Memberi nasihat gizi, 3. Menganjurkan ibu hamil mengikuti kelas ibu
Mengingatkan
aktivitas fisik dan hal yang hamil
untuk periksa 9. Memberi
harus dihindari ibu hamil.
ke nakes nasihat dan 11. Menyarankan
mendukung IMD keluarga untuk
menjadi peserta
BPJS

6. Menasehati bumil
utk stimulasi u
optimalisasi
perkembangan otak
4. Mengingatkan ibu janin
hamil untuk membawa 8. Mendorong untuk segera ke
dan memanfaatkan buku fasilitas kesehatan bila ada
KIA tanda bahaya kehamilan, 10. Menyarankan ibu hamil untuk
5. Mengingatkan ibu persalinan dan nifas merencanakan penggunaan
hamil untuk minum TTD kontrasepsi paska persalinan
Inovasi Daerah
 PARADE LANSIA DI KAB. SIJUNJUNG
PERAN LANSIA

Kesehatan Balita

3. Mengingatkan
dan memastikan
2. Menganjurkan 4. Mengingatkan dan
bayi/Balita
1. Memberi nasihat pemberian MP ASI memastikan bayi/Balita
mendapat 5. Mengingatkan ibu utk
tentang pemberian setelah usia 6 mendapat Vit A
imunisasi dasar membawa dan
ASI bulan
lengkap dan memanfaatkan buku KIA
lanjutan

7. Memantau dan melakukan 8. Menganjurkan orangtua untuk mengikuti


stimulasi tumbang Bayi/Balita kelas ibu Balita
serta menyarankan konsultasi 9. Mengingatkan orang tua untuk mengantar
bila tumbuh kembang Balita ke PAUD Holistik Integratif.
6. Mengingatkan orang tua berbeda dgn anak lain
untuk membawa bayi/Balita keseusianya
Posyandu atau ke fasilitas 11. Menjaga agar
kesehatan seperti Puskesmas bayi/ Balita
untuk mendapatkan 10. Mengenali tanda-tanda bahaya dan terlindungi dari
pemantauan pertumbuhan dan membantu mencari pertolongan bila bayi/ kekerasan dan
perkembangan Balita sakit kecelakaan
Inovasi Daerah
 PAGUYUBAN KAKEK NENEK ASUH, NEKDULSI, KAKEK
NENEK ASIEK, YUKENSI
PERAN LANSIA

Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja
2. Memberi nasihat
atau memfasilitasi agar
anak usia sekolah dan
remaja mendapatkan
gizi seimbang
3. Mengingatkan
remaja putri untuk
mengkonsumsi TTD

6. Memberi edukasi tentang 4. Menganjurkan anak


1. Mengajarkan kesehatan reproduksi pada usia sekolah dan remaja
PHBS anak usia sekolah dan remaja untuk melakukan
aktivitas fisik dan
olahraga.

5. Mengingatkan anak
usia sekolah untuk 7. Memantau perilaku
mendapatkan imunisasi berisiko pada anak usia
8. Menasihati anak usia
anak sekolah (BIAS) sekolah dan remaja
sekolah dan remaja 9. Melindungi anak usia sekolah
serta memberi nasehat
untuk mencegah dan remaja dari tindak kekerasan
bila ditemukan
terjadinya kecelakaan
PERAN LANSIA

Kesehatan Dewasa
dan Pra Lansia

5. Menganjurkan merencanakan kehamilan utk


2. Menganjurkan dan menghindari ‘4 Terlalu’ dan kehamilan tidak
memberi teladan untuk diinginkan
aktivitas fisik dan olah raga 6. Memberikan contoh kehidupan rumah tangga
sesuai kemampuan yang sehat dan bebas dari kekerasan rumah tangga
dan mencari bantuan bila ada kekerasan dalam
3. rumah tangga.
Menganjurkan
dan memberi
teladan utk
tidak merokok
dan tidak 7. Menjaga komunikasi yang baik antar
menggunakan anggota keluarga, menyarankan rekreasi
NAPZA untuk mengurangi stres

8. Menganjurkan untuk
tetap mempertahankan
1. Menganjurkan mengkonsumsi kapasitas inteligensia
makanan dengan gizi seimbang 4. Menganjurkan pada dewasa dan pra
perlunya pemeriksaan Lansia sehingga tetap
kesehatan berkala. produktif.
PERAN LANSIA

Kesehatan
Lansia

3. Melakukan dan 5. Melakukan kegiatan


4. Mengikuti
1. Melakukan dan 2.Mempertahank memberikan yang bermanfaat bagi
kegiatan di
memberikan an dan keteladanan dalam dirinya, orang lain dan
posyandu
keteladanan dalam meningkatkan aktivitas fisik dan lingkungannya
lansia/posbindu
mengkonsumsi kapasitas olah raga 6. Beribadah dengan baik.
makanan dengan inteligensia
gizi seimbang. sehingga tetap
aktif dan
produktif

9. Selalu
7. Melakukan perilaku hidup sehat (CERDIK) bersilaturahmi 10. Mengikuti
8. Mengenali masalah kesehatan dan mencari solusi program JKN
PERAN LANSIA
Meningkatkan Status
Kesehatan Masyarakat

Lansia sesuai kemampuannya


dapat berperan dalam kegiatan
masyarakat
Inovasi  DUTA LANSIA DI PKC. KEBON
Daerah JERUK
Penyelenggaraan Pemberdayaan
3 Lansia di Puskesmas

38
TAHAP-TAHAP
PENYELENGGARAAN
PEMBERDAYAAN
LANSIA

39

Anda mungkin juga menyukai