Anda di halaman 1dari 2

Konseli : selamat pagi pak

Konselor : selamat pagi, silahkan duduk.


Konseli : baik pak
Konselor : boleh perkenalkan diri kamu nak?
Konseli : nama saya riko pak, saya prodi BK semester 3
Konselor : baik riko, apa tujuan kamu datang kesini riko?
Konseli : saya ingin melakukan konseling pak
Konselor : sebelumnya kamu sudah tau apa itu konseling riko?
Konseli : belum pak, boleh bapak jelaskan?
Konselor : nah jadi gini riko (konselor menjelaskan apa itu konseling)
Konseli : begitu ya pak, baik pak saya mengerti.
Konselor : nah sekarang boleh kamu jelaskan masalah kamu?
Tahap pengantaran

Konseli : jadi gini pak, saya punya sedikit trauma atas kejadian masalalu saya.
Konselor : seperti apa kalau boleh tau ko?
Konseli : saya dulu pernah dibully pak oleh teman-teman saya, saya dikambing hitamkan
dulu pak.
Konselor : boleh diceritakan detailnya ko?
Konseli : jadi waktu itu saya sedang mengerjakan tugas pak, nah teman saya mengganggu
saya dari belakang, saya hanya diam dan tidak meladeni mereka pak, dan ada waktu dimana
mereka melakukan sesuatu yang menurut saya sudah kelewatan batas pak, saya dipukul dari
belakang oleh mereka. Kesabaran saya sudah habis pak. Saya membalas perlakuan mereka,
saya pukul balik mereka sampai nangis pak. Nah setelah kejadian itu tidak lama mereka
melapor kepada bk bahwasannya mereka dipukuli oleh saya, padahal merekalah yang
memulainya duluan pak. Dan saya waktu itu dihukum karena tidak ada yang mendukung saya
atas kejadian waktu itu pak. Jadi sampai sekarang saya takut akan kejadian itu terulang lagi
pak karena sampai sekarang tidak ada yang tahu kebenarannya.
Konselor : baik riko, saya sudah mengerti masalah kamu. Kamu merasa tidak ada yang
membela kamu waktu itu jadi mereka merasa kamulah pelaku sebenarnya, dan sekarang
kamu memiliki trauma dan berfikir mungkin kejadian itu berulang kembali di kemudian hari.
Konseli : iya benar pak, apakah bapak bisa memberikan bantuan untuk menyelesaikan
permasalahan saya ini pak?
Tahap penjajakan
konselor : sebenarnya kamu hanya perlu melupakan masalah kamu yang telah lalu itu, dan
kamu bisa mengevaluasi diri kamu sekarang atas kejadian itu. Mungkin sulit bagi kamu untuk
melupakannya, tapi bukan berarti tidak bisa kan?
Konseli : iya pak, kejadian itu masih menjadi bayang-bayang saya sampai sekarang ini pak.
Konselor : nah kamu bisa ni menjadikan itu sebagai pengalaman buruk kamu agar
kedepannya kamu bisa belajar dari pengalaman itu untuk bisa merubah kamu menjadi lebih
baik lagi sebagai seorang manusia. Mungkin kamu waktu itu tidak disukai mereka karna
kamu melakukan sesuatu yang tidak kamu sadari dan mereka tidak suka itu. Jadi sekarang
kamu bisa mengevaluasi lagi diri kamu kenapa kamu bisa menjadi korban bullying bagi
mereka.
Konseli : baik pak, saya akan mencoba untuk mengevaluasi lagi diri saya atas
kejadian itu pak.
Tahap penafsiran

Konselor : nah gitu dong riko, kamu harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi hari ini, dan
jadikan pengalamanmu itu sebagai pelajaran untuk mengubah hidup kamu kedepannya.
Konseli : terima kasih pak, berkat bapak saya bisa lebih tenang dalam menghadapi masalah
ini pak.
Konselor : sama-sama riko, jangan ragu untuk mengungkapkan masalah kamu karna saya
akan mencoba semampu saya untuk membantu.
Konseli : baik pak, sekali lagi terimakasih pak.
Tahap pembinaan

Konselor : baik riko, apakah ada masalah lain yang ingin kamu sampaikan lagi?
Konseli : tidak pak hanya itu saja.
Konselor : nah, kedepannya kamu lakukan saya ya apa yang saya katakan, Bila nanti kamu
sudah terbiasa dan mungkin sudah melupakannya kamu datang kesini lagi. Mungkin sebulan
atau dua bulan lagi kamu bisa datang kembali kesini.
Konseli : baik pak, saya akan senantiasa mengingat apa yang bapak katakan. Nanti bila saya
sudah terbiasa atas masalah ini saya akan kembali pak.
Konselor : oke riko kamu boleh pulang sekarang, dan kembali lagi nanti yaa. Saya ucapkan
terima kasih kepada kamu dan saya tutup proses konseling pada hari ini, selamat pagi riko.
Konseli : sama-sama pak, selamat pagi pak.
Tahap evaluasi

Anda mungkin juga menyukai