1 SM
1 SM
ABSTRAK
Upaya menstabilkan pemesanan dan omset perlu dilakukan perubahan kebijakan teknologi dengan
melakukan penilaian teknologi eksisting pada IKM. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai
kontribusi komponen teknologi dalam proses produksi dan menghitung nilai technology contribution
coefficient (TCC). Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2020 di
IKM Xpertees dan IKM Dewi yang berlokasi di Depok Jawa Barat. Teknik Pengumpulan data
meliputi observasi, wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Pengolahan data dilakukan dengan
pengukuran kontribusi komponen teknologi menggunakan metode teknometrik. Hasil perhitungan
nilai kontribusi teknologi komponen IKM Xpertees pada humanware 0,552 mempunyai kontribusi
yang penting dibandingkan dengan technoware 0,483 dan orgaware 0,422 sedangkan infoware 0.403
mempunyai kontribusi kurang penting. IKM Dewi pada humanware 0,723 mempunyai kontribusi
yang penting dibandingkan dengan orgaware 0,711 dan infoware 0,421 sedangkan technoware 0,386
mempunyai kontribusi kurang penting. Nilai technology contribution coefficient pada IKM Xpertees
0,47 dan IKM Dewi 0.60 dapat dinyatakan kontribusi komponen teknologi termasuk klasifikasi wajar
dan penggunaan teknologi dalam kategori semi modern.
Kata kunci: Industri Kecil dan Menengah, Komponen Teknologi, Metode Teknometrik.
ABSTRACT
Efforts to stabilize orders and turnover need to be changed in technology policy by assessing existing
technology in SMEs. This study aims to determine the value of the contribution of technology
components in the production process and calculate the value of the technology contribution
coefficient (TCC). The research was carried out from November to December 2020 at IKM Xpertees
and IKM Dewi, located in Depok, West Java. Data collection techniques include observation,
interviews, questionnaires and literature study. Data processing is done by measuring the contribution
of technology components using technometric methods. The result of calculating the value of the
technology contribution of the IKM Xpertees component on humanware 0.552 has an important
contribution compared to technoware 0.483 and orgaware 0.422 while infoware 0.403 has a less
important contribution. IKM Dewi on humanware 0.723 has an important contribution compared to
orgaware 0.711 and infoware 0.421 while technoware 0.386 has a less important contribution. The
value of technology contribution coefficient on IKM Xpertees 0.47 and IKM Dewi 0.60 can be stated
as the contribution of technology components including fair classification and use of technology in the
semi-modern category.
Kata kunci: Small and Medium Industries, Technology Components, Technometric Methods.
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.8.2.1-12
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
2
Casban, Umi Marfuah, Lita Silvianti Rosyadi : Penerapan Metode Teknometrik untuk Mengukur Kontribusi Komponen Teknologi dalam
Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah
3
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
4
Casban, Umi Marfuah, Lita Silvianti Rosyadi : Penerapan Metode Teknometrik untuk Mengukur Kontribusi Komponen Teknologi dalam
Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah
5
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
6
Casban, Umi Marfuah, Lita Silvianti Rosyadi : Penerapan Metode Teknometrik untuk Mengukur Kontribusi Komponen Teknologi dalam
Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah
7
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
8
Casban, Umi Marfuah, Lita Silvianti Rosyadi : Penerapan Metode Teknometrik untuk Mengukur Kontribusi Komponen Teknologi dalam
Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah
Hasil perhitungan kontribusi teknologi Hasil perhitungan nilai TCC IKM Xpertees =
komponen orgaware IKM Dewi dengan nilai 0.47, maka dapat dinyatakan bahwa nilai TCC
limit lower sebesar 4 dan limit upper sebesar 7 berada pada selang 0,3 – 0,5 termasuk dalam
didapatkan nilai sebesar 0,711. dengan klasifikasi wajar sedangkan berdasarkan
menggunakan perhitungan berikut: penilaian tingkat teknologi IKM Xpertees
berada pada selang 0,4 – 0,7 dengan demikain
masuk dalam kategori semi modern.
Perhitungan technology contribution
Hasil perbandingan penilaian kontribusi coefficient (TCC) pada IKM Dewi dengan
keempat komponen teknologi IKM Xpertees menggunakan perhitungan berikut:
dan IKM Dewi pada tabel 12.
Tabel 12. Perbandingan penilaian kontribusi
komponen teknologi
No Komponen IKM IKM
teknologi Xpertees Dewi Hasil perhitungan TCC IKM Dewi = 0.60,
1 Technoware 0.483 0.386 maka dapat dinyatakan bahwa nilai TCC
2 Humanware 0.552 0.723 berada pada selang 0,3 – 0,5 termasuk dalam
3 Infoware 0.403 0.421 klasifikasi baik sedangkan berdasarkan
4 Orgaware 0.422 0.711 penilaian tingkat teknologi IKM Dewi berada
pada selang 0,4 – 0,7 dengan demikain masuk
Hasil penilaian kontribusi komponen dalam kategori semi modern.
pada IKM Xpertees yang memiliki nilai Perbandingan Nilai TCC IKM Xpertees
tertinggi yaitu komponen humanware sebesar dan IKM Dewi pada tabel 13.
0,552 dan yang terendah yaitu komponen Tabel 13. Perbandingan nilai TCC
infoware sebesar 0,403 sedangkan untuk Nama Nilai
komponen technoware sebesar 0,483 dan No Kategori
IKM TCC
komponen orgaware sebesar 0,422. Dengan 1 IKM 0.47 Semi
demikian komponen humanware mempunyai Xpertees modern
kontribusi yang penting dibandingkan dengan 2 IKM 0.60 Semi
komponen yang lain sedangkan untuk Dewi modern
komponen infoware dapat dinyatakan
kontribusinya kurang penting dibandingkan Hasil perhitungan nilai TCC yang
dengan komponen yang lain. diperoleh oleh IKM Xpertees dan IKM Dewi
Hasil penilaian kontribusi komponen mendapatkan hasil 0,47 dan 0,60. Nilai TCC
pada IKM Dewi yang memiliki nilai tertinggi yang paling tinggi diperoleh oleh IKM Dewi
yaitu komponen humanware sebesar 0,723 dan dibanding IKM Xpertees.
yang terendah yaitu komponen technoware Analisis nilai state of the art (SOTA)
sebesar 0,386 sedangkan komponen orgaware pada kedua IKM berdasarkan hasil penilaian
sebesar 0,711dan komponen infoware sebesar kontribusi komponen technoware paling tinggi
0,421. Dengan demikian komponen dicapai oleh IKM Dewi dengan nilai 0,7625
humanware mempunyai kontribusi yang sedangkan IKM Xpertees memiliki nilai 0,469.
penting dibandingkan dengan komponen yang Penilaian kontribusi komponen humanware
lain sedangkan untuk komponen technoware paling tinggi dicapai oleh IKM Dewi dengan
dapat dinyatakan kontribusinya kurang penting nilai 0,878 sedangkan IKM Xpertees memiliki
dibandingkan dengan komponen yang lain. nilai 0,656. Penilaian kontribusi komponen
Tahap (5) Menghitung nilai koefisien infoware paling tinggi dicapai oleh IKM Dewi
kontribusi teknologi. Hasil perhitungan dengan nilai 0,7917 sedangkan IKM Xpertees
technology contribution coefficient (TCC) memiliki nilai 0,625. Penilaian kontribusi
pada IKM Xpertees dengan menggunakan komponen orgaware paling tinggi dicapai oleh
perhitungan berikut: IKM Dewi dengan nilai 0,8 sedangkan IKM
Xpertees memiliki nilai 0,7.
Analisis nilai kontribusi komponen
teknologi pada kedua IKM berdasarkan hasil
penilaian kontribusi komponen technoware
9
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
paling tinggi dicapai oleh IKM Xpertees yang mempunyai kepentingan dalam
dengan nilai 0,483 sedangkan IKM Dewi melakukan promosi penjualan produk ke pasar.
memiliki nilai 0,3861. Penilaian kontribusi Dengan memanfaatkan teknologi dapat
komponen humanware paling tinggi dicapai mendorong terciptanya proses pengembangan
oleh IKM Dewi dengan nilai 0,7235 sedangkan produk yang lebih efektif untuk dapat
IKM Xpertees memiliki nilai 0,552. Penilaian menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
kontribusi komponen infoware paling tinggi Inovasi produk perlu dilakukan untuk
dicapai oleh IKM Dewi dengan nilai 0,4213 mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan
sedangkan IKM Xpertees memiliki nilai 0,403. siap adaptasi teknologi, menuju sektor UMKM
Penilaian kontribusi komponen orgaware naik kelas dengan pengadopsian teknologi
paling tinggi dicapai oleh IKM Dewi dengan industri 4.0. Komponen technoware dapat
nilai 0,7111 sedangkan IKM Xpertees dikembangkan dengan mengadopsi teknologi
memiliki nilai 0,422. yang digunakan sebagai sebuah strategi bisnis
Analisis nilai technology contribution untuk meningkatkan daya saing usaha (Mazuki
coefficient (TCC) pada kedua IKM dan Man, 2014). Penerapan teknologi dalam
berdasarkan hasil nilai TCC yang diperoleh proses produksi memberikan pengaruh
IKM Xpertees sebesar 0,47 dan IKM Dewi terhadap terjadinya peningkatan produktivitas
memperoleh nilai TCC sebesar 0,60. Dengan (Sinrang et.al, 2018).
demikian maka nilai TCC tertinggi diperoleh Rekomendasi perbaikan yang diusulkan
oleh IKM Dewi, sementara IKM Xpertees terhadap faktor yang memberikan kontribusi
perlu melakukan perbaikan pada penerapan komponen yang masih rendah pada proses
komponen teknologi agar dapat meningkatkan produksi di kedua IKM berdasarkan nilai
nilai TCC sehingga penilaian kualitatif dalam intensitas kontribusi komponen. Prioritas
penerapan komponen teknologi menjadi lebih perbaikan yaitu terletak pada komponen
baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan technoware dan infoware. Perbaikan yang
penelitian yang dilakukan oleh Nur, dkk perlu dilakukan pada komponen technoware
(2020) bahwa gap pada komponen teknologi, yang dapat diberikan kepada IKM Xpertees
maka yang menjadi prioritas pengembangan dan IKM Dewi untuk meningkatkan tingkat
komponen teknologi adalah yang memiliki kecanggihan teknologi dengan melakukan
nilai gap tertinggi yaitu technoware. kegiatan perawatan secara preventif.
Hasil penelitian ini didukung oleh Evy, Berdasarkan pada hasil penilaian kriteria
dkk (2018) menyatakan bahwa upaya komponen technoware untuk kriteria penilaian
meningkatkan nilai TCC ke tingkat yang lebih perawatan secara preventif mendapatkan nilai
tinggi untuk dapat bersaing dengan industri 5 artinya perawatan hanya dilakukan jika
sejenis yang telah menerapkan sistem infomasi mengalami kerusakan saja, padahal perawatan
terintegrasi dengan melakukan perbaikan pada menjadi bagian terpenting dalam pengendalian
komponen teknologi yang menjadi prioritas kesalahan yang terjadi. Kegiatan perawatan
untuk dikembangkan adalah komponen secara preventif terhadap mesin dan alat-alat
humanware dan technoware, kedua komponen yang digunakan dalam proses penyablonan
ini memiliki nilai bobot tertinggi diantara merupakan hal yang penting untuk dilakukan
kedua komponen lainnya. Menurut Trifandi yangdapat digunakan untuk meningkatkan
(2012) mendapatkan hasil pengukuran dengan produktivitas dan mengurangi terjadinya
menggunakan metoda teknometrik dapat kesalahan dalam produksi.
menunjukkan bahwa tingkat kandungan Rekomendasi perbaikan yang diusulkan
teknologi masih rendah karena masih pada kedua IKM dengan melakukan
dikerjakan secara manual. pemeriksaan secara terkomputerisasi pada
Teknologi yang diterapkan dalam proses hasil sablon dengan mengacu pada hasil
produksi digunakan untuk meningkatkan penilaian kriteria komponen technoware pada
kualitas produk dan menjamin hasil proses penilaian pemeriksaaan pada hasil pekerjaan
produksi dapat berjalan secara efektif serta diberi nilai 5 yang artinya pemeriksaan masih
hasil pemeriksaan sesuai standar produk yang bersifat manual. Umumnya dalam melakukan
sudah ditetapkan, sehingga dengan adanya proses sablon sering kali hasil sablon
adopsi teknologi dapat memudahkan dalam mengalami perbedaan warna dari desain yang
melakukan komunikasi dengan berbagai pihak diberikan dengan warna yang ada pada kaos.
10
Casban, Umi Marfuah, Lita Silvianti Rosyadi : Penerapan Metode Teknometrik untuk Mengukur Kontribusi Komponen Teknologi dalam
Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah
11
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
literature. Manag. Prod. Eng. Rev. Retnowati, Naning dan Mayasari, Financia.
8:78–88. 2016. Penilaian kontribusi komponen
Indriartiningtias, Retno. 2020. Mengukur teknologi pada PDP Kahyangan
kapabilitas teknologi industri kecil batik Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah
(studi kasus batik Komar Bandung). INOVASI, vol. 1 no. 3: 193-199.
Jurnal Performa Vol. 9, No.2: h.11-18. Safrudin, Muhammad Nur. Ciptomulyono,
Ismali, Darbanhosseiniamirkhiz. 2012. Udisubakti . Susilo, Ferdy Hendarto.
“Advanced manufacturing technology 2020. Pengukuran kontribusi komponen
adoption in SMEs:an Integrative Mode”, teknologi pada Kapal MM
Journal Of Technology Management & menggunakan metode kombinasi
Innovation, Vol 7, issue 4,pp 112-120. teknometrik dan analytical hierarchy
Khalil, T. 2000. “Management of technology : process (AHP). Journal of Science and
the key to competitiveness and wealth Technology Rekayasa. 13(1): h.31-37.
creation”.New York : McGraw Hill. Sinrang, A.D.B., A.R. Mus, M. N. Hamzah, A.
Lee S., Kim W., Min Kim Y., Joo Oh K. 2012. Gani. 2018. Influence of Competence,
“Using AHP to determine intangible And Technology on Productivity and
priorityfactor for technology transfer Fishermen Fisheries Income in South
adoption”, expert system applications, Sulawesi Province. International Journal
Vol 39, No 7, pp.6388- 6395. of Scientific & Technology Research,
Lungari, Fitria F dan Bawias, Ishak. 2020. vol.7, issue 9.
Analisis kriteria komponen teknologi Susihono, W. 2012. Penilaian teknologi untuk
humanwarenelayan perahu katir tipe menentukan posisi industri pesaing.
pumpboat di Tabukan Utara. Jurnal Ilmu J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri,
dan Teknologi Perikanan Tangkap 5(1): 7(2), 131–138.
h.1-6. Trifandi Lasalewo. 2012. Kajian kandungan
Mazuki, R., and Man, N., 2014. Acceptance of teknologi pada industri kerajinan
Technology among Malaysian kerawang sebagai produk andalan
Fisherman. Asian Social Science provinsi Gorontalo. Prosiding Seminar
Journal. Vol 10 No 16. Nasional Industrialisasi Madura. Vo.1,
Nur, Muhammad Safrudin, Udisubakti Universitas Trunojoyo Madura.
Ciptomulyono, Ferdy Hendarto Susilo. Wahyuni,Hana Catur, Hartati, Verani dan
2020. Pengukuran kontribusi komponen Astutim Mudji. 2016. Model adopsi
teknologi pada kapal MM menggunakan teknologi dalam rangka peningkatan
metode kombinasi teknometrik dan kualitas produk pada usaha kecil dan
analytical hierarchy process (AHP) menengah (UKM) di Kabupaten
Journal of Science and Technology Sidoarjo. Jurnal Spektrum Industri,
Rekayasa. vol.13, no.1. h.31-37. vol.14, no.2: 109–230.
Paillin, Daniel Bunga. 2013. Analisis
kontribusi komponen teknologi dalam
usaha budi daya rumput laut di
Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal
ARIKA, Vol. 07, No. 1: 1-14.
Perdana A. 2011. Isomofrisma dalam adopsi
teknologi informasi pada UMKM.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi, Yogyakarta.
Pujianto, Totok. Hasbullah, Riesfa Alna
Sanaya dan Ardiansah, Irfan. 2017.
Penilaian kontribusi komponen
teknologi dalam aktivitas produksi di PT
Z menggunakan metode teknometrik.
Jurnal Teknologi dan Manajemen
Agroindustri. vol. 6, no 3:133-144.
12