Anda di halaman 1dari 28

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN

MANUSIA

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada


Mata kuliah IAD,IBD,ISD
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Endah serina sembiring
Tria ikhwana
Dosen Pengampu: Muhammad Suhendri,M.M

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI TAHUN AKADEMIK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat -Nya sehingga makalah
dapat tersusun sampai dengan selesai .Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca.bahkan kami berap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca
praktekan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun, kami merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tebing Tinggi 12 September 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................!

BAB 1 PENFAHULUAN:

Latar belakang...........................................................................................................................1

Rumusan masalah......................................................................................................................1

BAB 11 PEMBAHASAN

Pengertian Ilmu Budaya dasar ...................................................................................................3

Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan……………………........................................................9

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar...........................................................................................6

Tujuan ilmu Budaya Dasar…………………….......................................................................11

Manfaat Ilmu Budaya Dasar…………………………………………………………………12

BAB III PENUTUP

Saran.........................................................................................................................................13

Kesimpulan...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah

Ilmu budaya dasar ialah satu ilmu yang di pelajari dasar dasar dan pemahaman mengenai ide
yang di tingkatkan untuk membahas beberapa masalah kebudayaan.Pada umumnya
pemahaman kebudayaan merupakan jalan atau arah di dalam melakukan tindakan dan
berpikir untuk penuhi tuntutan hidup baik jasmani maupun rohani. Terdapat beberapa
masalah pokok yang di gunakan untuk menentukan ruang lingkup kajian ilmu budaya dasar
yaitu, Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan
(antar bidang)berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.Ada juga hakekat manusia yang
satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang
lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu,
proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam berbagai
bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan
mereka.

Manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaanTuhan yang lain. Ma
nusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi denganakal pikiran serta hawa nafsu. menana
mkan akal dan pikiran kepada manusiaagar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing-
masing dan untuk orang.di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap
hidup dibumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluksosial, h
idup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.Manusia memiliki dua kek
ayaan yang membedakannnya dengan makhluklain yakni, akal dan budi yang memunculkan
cipta, rasa, dan karsa. Akantetapi manusia lebih didomininasi oleh akal sehingga mereka kura
ng pekaakan masalah-masalah sosial yang terjadi dilingkungannya, bangsanya dannegaranya.
Begitu pula yang terjadi pada kalangan mahasiswa di perguruantinggi. Untuk itulah Ilmu Bud
aya Dasar diperkenalkan pada perguruan tinggipada tahun 1970. Ilmu Budaya Dasar merupak
an“Body of Knowledge” (tubuh keilmuan) dengan sasaran masalah-masalah manusia dan bu
dayanyamencakup filsafat, teologi, sejarah, seni dan cabang-cabangnya. Sasarannya juga unt
uk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia dalamkedudukannya sebagai makh
luk berbudaya. Dalam penuntasan masalah dapatdiselesaikan secara manusiawi, dalam arti ti
dak sampai menimbulkankerugian bagi semua pihak yang terlibat dengan cara juga meperhat

1
ikankepentingan orang lai
bukan hanya kepentingan diri sendiri. Dengan kata lainilmu budaya dasar mampu menjadika
n manusia manusia yang mempelajarilebih berbudaya atau lebih manusiawi.

Seperti yang kita ketahui,teknologi kini telah merembes dalam kehidupan.


kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah
sekalipun.Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan
kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia Atas dasar kreatifitas akalnya,
manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap
moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK
secara merata.Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi,apalagi banyak
kemudahan yang kita dapatkan.Namun,berbanding terbalik dengan realita yang ada karena
semakin canggih perkembangan teknologi,telah membuat masyarakat menjadi malas yang
disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Disatu sisi telah terjadi
perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi,namun pelaksanaan
pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang
putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu
dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari
itu,pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan
IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. Kalaupun
teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan .
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh
karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-
masalah manusia .Manusia dikaruniai pengetahuan oleh Tuhan dalam bentuk ilmu
pengetahuan. Kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan setiap manusia tidak akan sama,
karena manusia memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Dengan adanya latar belakang tersebut, maka manusia berusaha mengembangkan ilmu
pengetahuan, baik dalam proses yang sangat sederhana yang dapat dilihat dalam
perkembangan sejarah manusia secara alami, maupun terhadap kaum intelektual yang
sengaja mengembangkan ilmu pengetahuan. Eksistensi ilmu pengetahuan tidak lepas dari
historis perkembangannya yang merupakan sebuah proses panjang tumbuh dan

2
berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri (Karim, 2014). Pada setiap fase perkembangan
ilmu pengetahuan muncul sesuatu yang baru dan memilki karakteristik di setiap masanya.
Karakteristik tersebut merupakan hasil dari sebuah akulturasi budaya yang terjadi dalam
dinamika sosial. Tentu yang tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh sosial, budaya, dan
politik yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, kaum intelektual mengambil objek material sesuai dengan
kebutuhan. Hasil terapan pengembangan ilmu pengetahuan disebut dengan teknologi. Paper
ini bertujuan untuk membahas tentang peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
sejarah peradaban kehidupan manusia, yang dimulai dari historis, filosofi, serta pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-harI.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1.Apakah ilmu budaya dasar

2. bagaimana kaitan manusia dengan kebudayan

3. Apa saja ruang lingkup ilmu budaya dasar

4. Apa tujuan ilmu budaya dasar

5 .Apa manfaat ilmu budaya dasar?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah.selain itu di harapkann makalah ini
menjadi tulisan yang bermanfaat dan menjadi referensi bagi semua orang
membacanya.disamping itu penulisan makalah ini juga diharapkan untuk mengetahui apa itu
manusia kaitan manusia dengan kebudayaan,ruang lingkup budaya dasar,ilmu budaya
dasar,dan manfaat ilmu budaya dasar

3
BAB 11
PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana budaya dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar dasar
budaya masyarakat dalam suatu bangsa dan Negara. Ilmu Budaya Dasar merupakan
ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar membicarakan tentang dasar-dasar budaya
masyarakat. Setiap masyarakat pasti mempunyai budaya. Ilmu Budaya Dasar dan budaya
masing-masing masyarakat tidak selamanya sama atau terkadang berbeda. Perbedaan
budaya masyarakat tersebut disebabkan oleh perbedaan dasar lahirnya budaya. Di
antaranya yang menjadi dasar atau faktor perbedaab masyarakat antar lain,keadaan
geografis atau alam lingkungan,keaddan agama,keadaan pendidikan,keadaan ekonomi dan
sebagainya

Istilah ilmu budaya dasar pertama kali di kembangan di indonesia sebagai pengganti istilag
basic humanitiesm yang berasal dari bahasa inggris " the humanities".adapun istilahnya
berasal dari bahasa latin yang artinya manusia berbudaya dan halus.

Ilmu budaya dasar dapat membuat manusia lebih menghargai budaya orang lain,dan mampu
beradaptasi di lingkungan dengan berbagai macam budaya.Suatu budaya akan terbentuk di
dalam suatu lingkungan karna adanya kebiasaan yang dilakukan manusia.lalu kebisaan itu
akan terus menerus menjadi sebuah budaya.kita sebagai bangsa indonesia harus melestarikan
budaya kita.

Di zaman modern ini banyak sekali anak muda indonesia yang lupa dengan budayanya
sendiri,mereka lebih menyukai budaya asing yang terlihat mereka menyenangkan.ilmu
budaya dasar sangat penting untuk kita pelajari,karna ilmu ini dapat menambah wawasan
yang sangat luas tentang indonesia.kita juga bisa mengenal budaya lain dan mempelajarinya

4
tetapi tidak boleh merubah budaya yang mereka miliki.berikut ilmu budaya dasar menurut
para ahli:

1.Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

2.Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.

3.Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.

2.KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial” yaitu dimana manusia tidak dapat hidup
sendiri melainkan hidup berdampingan antara individu satu dengan individu yang lain.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala
isi yang ada di dunia ini. Setiap orang memiliki kebudayaannya masing-masing danSopan
santun adalah bagian dari ilmu budaya dasar yang umum dilakukan oleh semua orang
didalam kehidupan.Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan
yang memiliki nilai-nilai yang bersifat positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat,dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai empat

kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:

1. Penganut kebudayaan,

2. Pembawa kebudayaan,

3. Manipulator kebudayaan, dan

4. Pencipta kebudayaan
5
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut
dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang
dijalaninya menjadi lebih indah. Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa
dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam
berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya
menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan. Sebuah kebudayaan besar
biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan
yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari

kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya


karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik,agama,,pekerjaan,pandangan politik
dan gander.

3 RUANG LINGKUP BUDAYA DASAR

Terdapat dua masalah pokok yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah
pokok itu adalah :

1.Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan


budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan
(antar bidang)berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

2 Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya
perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam,
dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan,
tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.

Dari kedua masalah pokok yang dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.

6
Pokok – Pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar:

Manusia dan cinta kasih

Manusia dan keindahan

Manusia dan penderitaan

Manusia dan keadilan

Manusia dan pandangan hidup

Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

Manusia dan kegelisahan

Manusia dan harapan

4. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Adapun tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan
wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, persepsi, dan
penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat lebih manusiawi atau halus.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih


mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi
mereka

2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang


masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat

4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog
satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih
lancer dalam berkomunikasi

Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
7
1.Menimbulkan minat untuk mendalaminya.

2.Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung
jawab terhadap masalah-masalah tersebut.

3.Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.

4.Menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.

5. MANFAAT ILMU BUDAYA DASAR

Manfaat mempelajari ilmu budaya dasar adalah :

1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja.Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat
seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena
memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga.
Sehingga dalam gaulpun akan luwes.

2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.

Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan
selalu membutuhkan bantuan orang lain.

3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia
serta mau tahu perilaku manusia.

Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang
harmonis.

4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka
terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang
diciptakannya.

8
5. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya
bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.

Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga
akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar,
sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar
semkain erat.

6. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-
sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.

Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.
Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat
keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah

7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.

Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup,
persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa
pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu
melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh
menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna.
Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting
bagi manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup
merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya, dan
menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah
pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia
pasti memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang
telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan
sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada
di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat
melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5 isi utama
budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.

8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai
dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah
dan budaya nasional.

Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara


kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia
9
membuat masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing
yang modern, yang membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi,
makanan, dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai
masyarakat Indonesia harus mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat
mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-
macam dan unik, seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas Indonesia,
tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal banyak orang baik di
dalam negeri mapupun di luar.

9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.

Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan
membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya
saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga
menciptakan hubungan yang harmonis.

10. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan,
kekerabatan, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi.

Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan percaya akan sesuatu yang


gaib. Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka percaya bahwa mereka di dunia ini
tidak sementara, aka ada kehidupan lagi setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya
pada nenek moyang mereka dan benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi
mereka. Kemudian, kekerabatan merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di
masyarakat terdapatnya organisasi masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan
mereka membentuk sebuah kelompok dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi perlunya
hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti akan tujuan mereka bersama dapat
tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber penghasilan manusia. Tanpa mata
pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka tidak punya uang untuk membeli makanan,
pakian, baju, dan keperluan hidup mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu
yang penting bagi manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat
melangsungkan hidup. Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh
menjadi pintar, tidak tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting
bagi manusia untuk berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara.
Kemudian, seni merupakan kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah tarian,
kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya menjadi karya seni yang artistic. Dan yang
terakhir, teknologi.Seiring berkembangnya zaman teknologi semakin berkembang,semangkin
praktis pengguna.
10
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

1.Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar dasar untuk mengkajicara hidup
berkelanjutan lebih baik.Tujuan dari ilmu ini adalah mengusahakan kepekaan dan
memperluas pandangan terhadap budaya dan kemanusiaan.

2. ruang lingkup ilmu budaya dasar terdiri atas 2 masalah pokok pokok bahasan yang di
kembangakan menjadi manusia cinta kasih,manusia dan keindahan,manusia dan
penderitaan,manusia dan keadilan,dsb.

3.dalam mempelajari mata kuliah ilmu budaya dasar diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep konsep yang di kembangkan untuk
mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan

4. dengan adanya ilmu budaya dasar,maka perubahan perubahan yang ada di masyarakat
dapat di antisipasi dengan baik.manfaat manfaat tersebut pula yang menjadikan budaya
indonesia berbeda dengan budaya negara lain

B.SARAN

Dengan adanya penjelasan,ruang lingkup,tujuan,manfaat kaitan manusia,ilmu budaya


dasar,pembaca diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh
pembaca serta memberi wawasan kepada pembaca.demkian yang dapat kami paparkan
mengenai materi pokok pembahasaan ini ,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
karna terbatasnya pengetahuan dan kekurangan referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini,sangat di harapkan krtikan untuk membangun tulisan ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://rendyaprian21.wordpress.com/2015/04/14/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-
budaya-dasar/

https://www.administrasipublik.com/2021/03/ilmu-budaya-dasar-pemahaman-tujuan-
dan.html?m=1

http://adityo93.blogspot.com/2012/06/kaitan-manusia-dan-kebudayaan.htmlhttps://
www.researchgate.net/publication/366962857_Manusia_dan_Kebuda

yaan

12
Qur’an dan al-kitab lebih populer dari nama nama yang lain. Dalam hal ini
Dr.MuhammadAbdullah Daraz berkata: “Ia dinamakan Qur’an karena ia “dibaca
“dengan lisan, dan dinamakan al-kitab karena ia “ditulis” dengan pena. Kedua namaini
menunjukkan makna yang sesuai dengan kenyataannya.”2Penamaan qur’an dengan kedua
nama ini memberikan isyarat bahwa selayaknyaia dipelihara dalam bentuk hafalan dan
tulisan. Apabila diantara salah satunya adayang yang melenceng, maka yang lain akan
meluruskannya. Kita tidak dapatmenyadarkan hanya kepada hafalan seorang
sebelum hafalannya sesuai dengantulisan yang telah disepakati oleh sahabat, yang
diwakilkan kepada kita darigenerasi ke generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya
pertama kali. Dan kita puntidak dapat menyadarkan hanya kepada tulisan penulis sebelum
tulisan itu sesuaidengan hafalan tersebut berdasarkan isnad yang sahih dan mutawatir.3
Dengan penjagaan ganda ini yang oleh Allah telah ditanamkan kedalam jiwaumat
Muhammad untuk mengikuti langkah Nabi-Nya, maka Qur’an tetap terjagadan terjamin
terpeliharanya Qur’an, seperti difirmankan-Nya dalam Surah Al-Hijrayat 9.Dengan
demikian Qur’an tidak mengalami penyimpangan, perubahan dankeputusan sanad
seperti pada kitab-kitab terdahulu. Allah telah melukiskan Qur’an dengan beberapa sifat, di
antaranya:
Nur(cahaya)
Huda(petunjuk) Syifa(obat), Rahmah(Rahmat) dan Mau’izah(nasihat)
Mubin(yang menerangkan)
Mubarak(Yang diberkati)
Busyara(khabar gembira)
’Aziz(yang mulia)
Majid(yang dihormati)
Basyir(pembawa khabar gembira

Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkankepadanya


sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimudengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (teratur dan benar).Q.S. Al-Isra’:106Dan Al-Qur’an itu telah
Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamumembacakannya perlahan-lahan
kepada manusia dan Kami menurunkannyabagian demi bagian.Al-Qur’an diturunkan
secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun, 2 bulan,22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di
Mekkah dan 10 tahun di Madinah.Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
antara lain;a. Hikmah pertama: Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah saw.Rasulullah
saw. Telah menyampaikan dakwahnya kepada manusia, tetapi iamenghadapi sikap
13
mereka yang membangkang dan watak yang begitu keras. Iaditantang oleh orang-orang yang
berhati batu, berperangai kasar dank eraskepala. Mereka senantiasa melemparkan
berbagai macam ancaman dangangguan kepada Rasul. Padahal dengan hati tulus ia
ingin menyampaikansegala yang bai kepada mereka, sehingga dalam hal ini Allah
mengatakandalam surah Al Kahfi ayat 6Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh
dirimu karena bersedih hatisetelah mereka berpaling,

Turunnya Surat Al-Alaq ayat 1-5 menjadikan awal dari kenabian Muhammad.Waktu
turunnya Al Quran juga menjadi awal penyebaran agama Islam.Al Quran diturunkan dalam
dua cara, yaitu secara lengkap di malam Lailatulqadar dari Lauh Mahfudz ke langit dunia,
lalu diturunkan ke Nabi Muhammad secara bertahap.Sejarah turunnya Al Quran dibagi
menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi pada 17 Ramadan 610
M) dan Madinah (setelah hijrah).Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang
diturunkan berisi tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama
Islam). Pada periode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan.Ayat
yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalat (hubungan manusia sebagai
makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam), dan hukum Islam.
Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad ini, terdapat 28 surat yang diturunkan
selama sembilan tahun sembilan bulan. Ayat Al Quran yang terakhir diturunkan adalah surat
Al-Maidah ayat 5.
Nabi Muhammad mewahyukan ayat-ayat Al Quran selama 23 tahun.Sekitar 42 juru tulis
menulis ayat-ayat tersebut pada bahan yang berbeda, seperti kertas, kain, pecahan tulang dan
kulit.

Pada zaman kuno, literasi adalah keterampilan yang hanya dimiliki sedikit orang dan Nabi
Muhammad sendiri tidak tahu cara membaca atau menulis.

14
Pada masa Khalifah Abu Bakar, ketika 70 orang yang penghafal Al Quran (qari), terbunuh
dalam Pertempuran Yamama, Umar bin al-Khattab menjadi prihatin dan memohon kepada
Abu Bakar untuk menyusun Al Quran menjadi sebuah buku.Abu Bakar membentuk delegasi
di bawah pimpinan Zaid bin Tsabit, salah seorang ahli kitab terkemuka.
Kelompok itu terdiri dari 12 orang, diantaranya tokoh-tokoh terkenal seperti Utsman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Talha bin Ubaydullah, Abdullah bin Masood, Ubayy bin Kab,
Khalid bin Walid, Hudhaifah dan Saleem. Mereka berkumpul di rumah Umar dan
mengumpulkan semua bahan-bahan yang di atasnya tertulis ayat-ayat Al Quran.
Selain itu, mereka juga mendengarkan lantunan ayat-ayat yang dihafal oleh para sahabat
Nabi.Masing-masing dari mereka diminta untuk menunjukkan dua orang saksi dari ayat yang
mereka baca.

2 Wahyu diturunkan nya Al Quran Secara Berangsur angsur

Al-Qur’an diturunkan dalam tempo, menurut satu riwayat, 22 tahun 2 bulan 22 hari,
yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji
Wada` tahun tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.Proses turunnya al-Qur’an kepada
Nabi Muhammad saw melalui tiga tahapan, yaitu:Pertama, al-Qur’an turun secara sekaligus
dari Allah ke lauh al-mahfuzh , yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala
ketentuan dan kepastian Allah. Proses pertama ini diisyaratkan dalam Q.S. al-Buruj (85) ayat
21–22, “Bahkan yang didustakan mereka ialah Al-Qur’an yang mulia. Yang (tersimpan)
dalam lauh al-mahfuzh”.Diisyaratkan pula oleh firman Allah surat al-Waqi`ah (56) ayat 77—
80, “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.
Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”Tahap kedua, al-Qur’an diturunkan dari lauh al-
mahfuzh itu ke bait al-izzah (tempat yang berada di langit dunia). Proses kedua ini
diisyaratkan Allah dalam surat al-Qadar [97] ayat 1, “sungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Qur’an) pada malan kemuliaan.”Juga diisyaratkan dalam Q.S. Surat ad-
Dukhan [44] ayat 3, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi
dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”Tahap ketiga, al-Qur’an diturunkan
dari bait al-izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan.
Adakalanya satu ayat, dua ayat dan bahkan kadang-kadang satu surat. Mengenai proses turun
15
dalam tahap ketiga diisyaratkan dalam Q.S. asy-Syu`ara’ [26] ayat 193–195, “……Dia
dibawa turun oleh ar-ruh al-`amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi
salah seorang di antara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”

.Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, tidak
secara sekaligus melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan sering wahyu turun
karena untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk
membenarkan tindakan Nabi saw. Di samping itu banyak pula ayat atau surat yang
diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu.Dalam kenyataan
tersebut terkandung hikamah dan faidah yang besar, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran
itu sendiri dalam Surat al-Furqan [25] ayat 32, “Berkatalah orang-orang yang kafir:
“Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya
Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan
benar).Di samping hikmah yang telah diisyaratkan ayat di atas, masih banyak hikmah yang
terkandung dalam hal diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-angsur, antara lain adalah:1.
Memantapkan hati NabiKetika menyampaikan dakwah, Nabi kerapkali berhadapan dengan
para penentang.Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan doroaikan
dakwah. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah, Berkatalah orang-orang yang kafir:
“Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya
Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).
(QS. Al-Furqan [25]:32).2.Menentang dan melemahkan para penentang al-Qur’anNabi
kerapkali berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang dilontarkan orang-orang
musyrik dengan tujuan melemahkan Nabi.Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu
tidak saja menjawab pertanyaan itu, bahkan menentang mereka untuk membuat sesuatu yang
serupa dengan al-Qur’an.

Dan ketika mereka tidak mampu memenuhi tantangan itu, hal itu sekaligus
merupakan salah satu mu`jizat al-Qur’an.3.Memudahkan untuk dihapal dan difahamiNabi
Muhammad sangat merindukan turunnya wahyu.Saking rindunya, suatu ketika mengikuti
bacaan wahyu yang disampaikan Jibril sebelum wahyu itu selesai dibacakannya. Karena itu,
Allah berfirman, “Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu,
dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaha
[20]:114) Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur’an karena hendak
cepat-cepat (menguasai) nya.Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di
16
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu.”

Dengan demikian, semua ayat Al Quran yang menggambarkan penciptaan alam semesta dan
manusia, hari penghakiman, kisah teladan orang-orang yang hidup sebelumnya dan
kepercayaan, ibadah, moral dan dasar hukum yang harus dipatuhi oleh orang-orang yang
beriman dikumpulkan menjadi satu volume buku.
Setiap ayat diajarkan oleh malaikat Jibril dan dinyatakan oleh Nabi Muhammad. Ayat adalah
nama yang diberikan untuk setiap kalimat Al Quran, dan surah adalah nama yang diberikan
untuk setiap bagian dari kitab suci. Dalam Al Quran ada 6.236 ayat, 114 surah dan sekitar
323.000 surat. Saeed bin al-Aas, yang terkenal dengan keindahan tulisan tangannya,
menuliskannya di atas kulit kijang. Tulisan yang digunakan adalah tulisan Arab pada masa
itu, yang sudah tua dan umum digunakan pada masa itu di Hijaz.Para sahabat sepakat bahwa
tulisan yang digunakan Nabi Ismail di Hijaz ini adalah tulisan kaum Muslim.Salinan Al
Quran dibacakan kepada para sahabat pada pertemuan umum.Tidak ada keberatan.Maka,
muncullah kitab yang disebut “mushaf” yang artinya ayat-ayat tertulis.Sebanyak 33.000
sahabat sepakat bahwa setiap huruf Al Quran sudah benar. Kemudian naskah ini dikirim
kepada Umar bin al-Khattab. Setelah kematiannya, kitab ini diteruskan ke Hazrat Hafsah,
putri Umar dan istri Nabi Muhammad.

Perbedaan diamati dalam pembacaan Al Quran dalam pertempuran Armenia antara Muslim
dari Damaskus dan Irak selama periode khalifah ketiga, Khalifah Utsman.Hudhaifah, salah
satu Sahabat Nabi, pergi ke hadapan khalifah dalam perjalanan kembali dari ekspedisi dan
memintanya untuk mencegah perbedaan itu. Pada tanggal 25 Hijriah (647), Utsman
mengumpulkan delegasi yang dihadiri oleh Abdullah bin al-Zubair, Saeed bin al-Aas dan Abd
al-Rahman bin Harits di bawah pimpinan Zaid bin Tsabit. Semuanya, kecuali Zaid, berasal
dari Quraisy Utsman berkata bahwa dialek Quraisy harus lebih diutamakan, jika mereka
berkonflik dengan Zaid mengenai dialek, karena Nabi Muhammad berasal dari suku Quraisy.
Al Quran diturunkan dalam tujuh dialek bahasa Arab pada masa itu.Muslim pertama yang
melek huruf dapat dengan mudah membaca tulisan bahasa mereka sendiri.Tetapi kondisinya
agak berbeda pada saat itu, karena aksara Arab tidak memiliki tanda diakritik untuk
membedakan huruf atau simbol vokal.

17
Rombongan membawa naskah asli dari Hafsah. Dalam mushaf ini, surat-suratnya tidak
dipisahkan satu sama lain. Surat-surat diurutkan menurut urutan keturunannya dalam naskah
Ali dan menurut panjangnya dalam naskah Abdullah bin Masood. Sekarang ayat-ayat itu
ditulis dalam dialek Quraisy. Surat-surat itu disusun dalam barisan, dipisahkan satu sama lain
berdasarkan panjangnya.
Urutan surat-surat itu tidak didasarkan pada perintah yang diberikan malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad, tetapi berdasarkan kesepakatan para sahabat Nabi.

3.SejarahPenulisan Al-Qur’an

Sejarah penulisan ini terbagi menjadi tiga masa, antara lain masa Nabi Muhammad SAW,
masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan masa Utsman bin Affan. Pada masa Utsman bin Affan
yaitu di tahun 15 Hijriah sempat terjadi perbedaan bacaan dalam Al-Qur’an.

Hal tersebut terjadi karena banyaknya lembaran mushaf yang saat itu beredar.Sehingga
kekhawatiran seperti perpecahan antara kaum muslimin pun terasa langsung oleh para
khalifah.Lalu, bagaimana ya, sejarah penulisan Al-Qur’an dan pengumpulannya
berlangsung? Simak rangkumannya berikut ini :

Era Rasulullah SAW

Pada zaman Nabi SAW, Al-Qur’an masih ditulis pada pelepah kurma, papan, kulit binatang,
tanah keras, batu dan lain-lain.Beberapa sahabat memiliki catatan kumpulan wahyu ilahi ini.
Di antara sahabat yang masyhur sebagai penulis wahyu adalah Zaid bin Tsabit. Tatkala
Kalamullah diturunkan, beliau segera memanggilnya seraya berpesan:

‫ادعوا لي زيًدا و ليجْئ باللوح و الدواة‬

18
“Panggillah Zaid untukku, serta hendaknya dia membawa lauh (alat tulis) dan tinta” (HR
Bukhari dan Muslim).

Berkenaan dengan hal itu, Zaid bin Tsabit menyatakan: “Aku adalah jar (tetangga)
Rasulullah. Apabila turun wahyu, beliau mengutus (seseorang) kepadaku, maka aku pun
menulis wahyu tersebut” (HR Abu Dawud).

Salah seorang Tabi’in, Muhammad bin Syihab az-Zuhri, berkata: “Rasulullah wafat, dan saat
itu (ayat-ayat) Alquran belum terkumpul pada sesuatu (dalam satu kitab). Ia masih berada
pada pangkal dan pelepah kurma” (Jami’ul Bayan).

Era Abu Bakar Ash-Shiddiq1

Pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq, geliat penulisan Al-Qur’an mulai dilakukan.Itu karena
banyak qari dan pengafal Al-Qur’an yang syahid pada Perang Yamamah pada tahun ke-12
Hijriah.Ada sekitar 50 qari, termasuk sahabat yang ahli Qur’an yaitu Salim maula Abu
Hudzaifah.

Sang Khalifah memerintahkan Zaid bin Tsabit mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu
mushaf.Itu karena Abu Bakar khawatir terhadap sanadisasi Al-Qur’an karena banyak hafidz
yang wafat. Zaid bin Tsabit Ra berkata: “Abu Bakar Ra. Memanggilku saat kami berada di
medan Yamamah (setelah diketahui tentang gugurnya tujuh puluh hufazh) dan ketika itu
terlihat Umar bin Khattab duduk di sisinya.

Kemudian, Khalifah Abu Bakar berkata: “Tadi Umar bin Khattab menemuiku dan berkata
bahwa pertempuran di Yamamah itu amat mengerikan dan begitu dahsyat sampai para
huffazh berguguran dan aku khawatir hal ini berlanjut pada kelompok muslimin lainnya
sehingga banyak ayat yang hilang. Karena itu menurut pendapatku, sebaiknya engkau
mengumpulkan Al-Qur’an.”

1
http://alazhar58.blogspot.co.id/2013/12/definisi-pembagian-ruang-lingkup-serta.html
19
Namun sebelum semua isi Al-Qur’an tertulis dalam satu mushaf, Khalifah Abu Bakar wafat.
Maka suhuf-suhuf yang telah terkumpul pada masa beliau disimpan di kediaman Umar bin
Khattab yang kemudian dipegang oleh Hafshah binti Umar.

Era Umar bin Khattab

Umar bin Khattab menggantikan posisi Abu Bakar sebagai khalifah. Saat melakukan ekspansi
perluasan dakwah Islam ke beberapa daerah, Umar turut mengirim Ahlul Qur’an terbaik ke
Persia dan Romawi.Umar berkata “Kami kirimkan kepada kalian salah satu dari qurro’
terbaik (Abdullah bin Mas’ud)”.Satu-satunya orang yang bacaannya seolah-olah hadir saat
wahyu itu diturunkan.

Nabi Muhammad SAW. Bersabda “barang siapa ingin membaca Al-Qur’an persis seperti
diturunkannya, maka hendaklah dia membaca dengan bacaan Ibnu Mas’ud”. Adapun daftar
orang-orang yang dikirimkan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab tersebut, adalah:
Abu Musa Al-Asy’ari ke Bashrah.
Abdullah bin Mas’ud ke Kufah.
Mu’adz bin Jabal ke Palestina.2
Abu Darda ke Damaskus.
Ubadah ke Suriah.
Era Utsman bin Affan

Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, tulisan-tulisan Al-Qur’an di tangan para sahabat
dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit. Pada zaman Utsman bin Affan, muncul beberapa qira’at di
tengah umat Islam. Hudzaifan bin Yaman yang mendengar berita ini melapor kepada
Khalifah Utsman. Dia melaporkan agar Utsman menyelesaikan masalah tersebut agar tidak
terjadi pertikaian mengenai kitab suci seperti yang terjadi pada kaum Nasrani dan Yahudi.

Utsman mengambil lalu mengumpulkan para pembesar, termasuk Ali bin Abi Thalib. Dia
meminta pendapat apa yang seharusnya kita lakukan. Dari situ muncul keputusan untuk
mengumpulkan semua tulisan Al-Qur’an dalam satu mushaf.

2
Hamka Tagsir Al Azhar ⁹³
20
Penyusunan Alquran di Zaman Nabi Muhammad SAW

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-
5. Namun, urutan surat dalam mushaf Alquran tidak dimulai dari surat tersebut, lalu
bagaimana sebenarnya penyusunan mushaf Alquran hingga seperti saat ini?
Ada banyak pendapat yang mengemukakan tentang metode penyusunan mushaf Alquran.
Sebagian ulama bahkan meyakini bahwa proses penyusunan mushaf Alquran sehingga
menjadi seperti sekarang ini sebenarnya sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW
masih hidup.
Berdasarkan pendapat ini, selain mengajarkan bacaan dan pemahamannya, Rasulullah juga
mengajarkan bagaimana letak ayat Al-Quran tersebut nantinya ketika sudah berbentuk
kitab.Hanya saja, pada saat itu, Al-Quran masih belum dibukukan menjadi kitab seperti
sekarang ini.
Salah satu alasan mengapa mushaf Alquran tidak langsung dibukukan adalah karena wahyu
masih belum selesai turun selama Nabi Muhammad masih hidup. Jika penyusunan langsung
dilakukan sebelum wahyu turun secara lengkap, maka kitab Al-Quran akan terus mengalami
perubahan karena adanya ayat atau wahyu baru yang datang. Karena itu, proses pembukuan
ayat–ayat dalam Al-Quran tidak dilakukan.
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan dan menjelaskan urutan ayat-ayat Alquran ketika
semua wahyu telah diturunkan secara lengkap.Meski demikian, pembukuan mushaf Alquran
baru dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW meninggal, tapatnya di masa kepemimpinan
Abu Bakar.Di masa itu, para sahabat mengumpulkan lembaran mushaf tersebut.

Kebutuhan untuk menuliskan mushaf Alquran baru baru dimulai setelah Perang Yamamah
terjadi.Sebab, perang tersebut membuat banyak sahabat penghafal Alquran syahid. Sehingga,
sebagian sahabat khawatir ayat Al-Quran akan menghilang.
Salah satu sahabat yang merasa khawatir adalah Umar bin Khattab. Dia mengatakan hal
tersebut kepada Abu Bakar dan mengusulkan untuk menyusun mushaf Alquran menjadi
sebuah kitab.Sayangnya, Abu Bakar menolak karena menganggap Rasulullah tidak
melaksanakan atau mengamanahkan hal tersebut.
Namun, setelah beberapa waktu, akhirnya Abu Bakar menyetujui hal tersebut. Dia lalu
mengundang Zaid bin Tsabit dan menunjuknya sebagai ketua pelaksana. Zaid yang awalnya
menolak seperti Abu Bakar pun akhirnya menyetujui ide tersebut.
Mengumpulkan Al-Quran tentu saja bukan tugas yang ringan.Karena itu, Zaid dibantu oleh
banyak sahabat untuk menyelesaikannya.Mereka berupaya mengumpulkan lembaran Al-
21
Quran yang tersebar di berbagai tempat dan media.Lembaran yang sudah terkumpul itu
diserahkan kepada Abu Bakar hingga wafat.
Selanjutnya, tugas tersebut dilanjutkan kembali oleh Umar bin Khattab sebagai khalifah
setelah Abu Bakar. Setelah Umar meninggal, lembaran Al-Quran yang sudah terkumpul
tersebut dijaga oleh istri Rasulullah, Hafshah binti Umar bin Khathtab.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur’an itu diturunkan pada 17 Ramadhan, ketika Rasulullah sedangberkhalwat


di gua Hira.Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul qadar kebaitul izzah dunia, lalu
diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur selama duapuluh tiga tahun. Adapun Al-
Qur’an itu ditulis kedalam mushaf-mushafdikarenakan dengan kekhawatiran sahabat
akan hilangnya Al-Qur’an. Karenasering terjadi peperang-an yang menghilangkan
nyawa para penghapal Al-Qur’an. Penulisannya terbagi menjadi dalam dua priode
yaitu priode Rasulullahdan priode para Khulafaur Rasyidin

.B. Saran

Jika terdapat suatu kesalahan di dalam makalah yang penulis buat ini,maka
penulis selaku pemakalah memohon ampun kepada Allah dan memintamaaf yang
sebesar-besarnya kepada para pembaca. Dan mudah-mudahanmakalah ini
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya Amin!!.

22
DAFTAR PUSTAKA

1.Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahnya.Gema Risalah Press Banduung


Jakarta Barat
2.Dr. Muniron, DKK, Studi Islam STAIN jember Press : Jember. 2010
3.Drs. Atang ABD. Hakim, MA dan Dr. Jain Mubarok, Metodologi Studi Islam,Bandung :
PT Remaja Pesdakarya, 2000.
Acep Lim Abdurrahman, ilmu tajwid lengkapUlumul quran , dan sains

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai