Anda di halaman 1dari 3

Wawancara

1. Hal dasar apa yang diperhatikan guru agar cara / strategi yang digunakan bisa diterima dan
tercapai oleh siswa?
Emy:
Menggali informasi minat dan bakat siswa terlebih dahulu, dengan bertanyakm minatnya
apa, sukanya apa terutama dalam ranah non akademis, dulu SD ikut ekstrakuliker apa
kegiatan diSD apa aja (untuk anak” kls 7) setelah tau minatnya kemudian diberi motivasi
untuk selalu ikut ekstrakulikuler, dan jika ada masalah seperti penurunan peserta
ekstrakuliker guru dan pebina ekstrakuliker akan memanggil siswa” yang tidak aktif lagi
untuk diajak berkomunikasi mengenai alasannya dan memberi nasihat untuk rajin mengikuti
ekstrakuliker jika ada lomba” atau pertunjukkan disekolah sudah siap untuk tampil. Selalu
dipantau perkembangan ektrakulikulernya setiap minggunya. Bahkan pak Arif (kepala
sekolah) juga dari hasil laporan Pembina” ekstrakulikuler, bahkan hingga turun langsung ke
siswa untuk diajak komunikasi mengapa tidak aktif lagi apakah ada kendala mengenai antar
pertemanan atau kendala hal lain, juga memberikan pendekatan agar siswa bercerita minat
yang ingin dicapai dan ingin dilakukan apa. Jadi semua aspek guru dari kepala sekolah, guru-
guru juga pembina ekstrakulikuler mensupport secara psikologis, karena hasil dari
prestasinya nanti akan dirasakan oleh siswa. Serta sebelumnya pihak sekolah menyebarkan
angket / kuesioner kepada siswa apa minat & ekstrakulikuler yang ingin mereka ikuti.
Gofar:
Berawal dari komunikasi lewat grup WA yang terkait dengan minat ekstrakuliguler. Di dalam
grup WA itu ada nomor orang tua dan nomor siswa dengan tujuan untuk lebih komunikatif
dengan orang tua dan siswa. Kemudian kita sampaikan beberapa program ekstrakuliguler
yang bisa diikuti siswa dan menjadi penyemangat jika ada lomba-lomba maupun turnamen,
sehingga mereka sudah siap dan orang tua mengetahui dari WA tersebut.
Arif:
Tri:

2. Bagaimana sikap / perilaku yang dilakukan guru agar siswa dapat terbuka / transparan dalam
berkomunikasi?
Emy:
sebelumnya pihak sekolah menyebarkan angket / kuesioner kepada siswa apa minat &
ekstrakulikuler yang ingin mereka ikuti dari sana bisa dijaring dan juga dipantau
perkembangannya. Kemudian diajak berkomunikasi bagaimana ekstrakulernya, apakah ada
kendala, dllnya. Guru dan pihan sekolah sangat membuka lebar dan menerima segara
bentuk cerita atau informasi yang disampaikan siswa.
Gofar:

3. Bentuk komunikasi yang bagaimana dilakukan oleh guru terhadap siswa untuk memotivasi
siswa?
Emy:
Dengan terus mendekat ke siswa lebih intens, memberi motivasi dan ketenangan lebih ektra
lagi, hingga mengkontak orang tua siswa meminta izin dan persetujuan mengikuti
perlombaan dan berbagi informasi mengenai keadaan siswa akan mengikuti perlombaan
bahwa masih kurang percaya diri untuk diberi dukungan dari sisi keluarga yang lebih dekat
dan juga dibantu mengkomunikasi bahwa perlombaan ini menjadi kesempatan yang harus
dilewati dan jangan ditakuti, karena menang kalah itu sudah biasa yang terpenting berani
untuk melawan ketakutan diri. Karena jika akan melaksanakan perlombaan latihan akan
lebih intensif pulang jadi telat, hingga latihan bisa diluar jam sekolah dan lokasi sekolah jadi
support dan pengertian dari orang tua sangat dibutuhkan. Motivasi dan dukungan dari guru
dan bantuan orang tau akan sangat berpengaruh besar bagi siswa.
4. Peran guru dalam membantu siswa dalam mengatasi kesulitan / hambatan ketika meraih
prestasi?
Emy:
5. Bagaimana bentuk dukungan sekolah terhadap siswa yang berprestasi?
Emy:
Pastinya komunikasi secara personal bertambah mulai dari pembina ekstrakulikuler, guru
pendamping lomba hingga selalu menemani latihan mendekati hari-hari perlombaan agar
mereka tidak merasa sendiri dan kurang percaya diri. Dan selain itu memberikan reward
dukungan dari sekolah seperti akan diberikan free SPP berapa bulan dan jika beregu setiap
siswa akan mendapatkan sama rata.
6. Apakah / adakah sarana sekolah yang mendukung siswa dalam berprestasi?
Emy:
sudah cukup bahkan memadai jikalau perlombaan-perlombaan tersebut ada
diekstrakulikuler sekolah. Contohnya lomba panahan, sarana prasarana disekolah cukup
lengkap menyediakan ada alat panahannya,lapangannya. Jadi siswa hanya menyiapkan
dirinya saja untuk semangat latihan. Tetapi jika perlombaan itu tidak tersedia
diekstrakulikuler sekolah mungkin itu kurang tersedia, misalkan perlombaan atletik yang
diadakan dinas kota, karena atletik banyak macamnya dan sekolah tidak semua memiliki
sarana prasarana tersebut, jadi sekolah lebih mengedepankan perlombaan yang ada
diekstrakulikuler. Tetapi dalam perlombaan apapun support dan dukungan sekolah sangat
menyediakan, seperti halnya ada dana tersendiri untuk lomba tersebut baik ke pembina dan
siswa dari akomodani, konsumsi, dan kebutuhan lainnya.
7. Bagaimana respon siswa dalam menanggapi informasi yang disampaikan guru? Apakah
siswa-siswa beumpan balik dgn bersikap positif & mendukung?
Emy:
Mereka mensupport dengan sangat baik dan mendukung. Karena sebelumnya pihak sekolah
sudah memilah milih siswa yang sudah terlatih, terbiasa, dan terbentuk mentalnya untuk
mengikuti ajang perlombaannya, sehingga informasi yang disampaikan sangat mudah untuk
mereka terima.
8. Dalam berkomunikasi dengan siswa bagaimana guru menempatkan dirinya agar komunikasi
terjalin dengan baik?
Emy:
Meminimalkan adanya jarak, pendekatan yang dilakukan harus sedekat mungkin, dengan
mengajak komunikasi tidak didepan banyak temannya, melalukan komunikasi dengan cara
yang sesuai dengan siswa, karena siswa yang introvert dan ekstrovet berbeda. contohnya
lintang siswa yang mengikuti lomba panahan, dia masih mengikuti ekstrakulikuler 3 bulan
tetapi yang siap dan mau mengikuti lomba sedangkan teman-teman yang lain belum siap
untuk mengikuti lomba jadi sekolah memotivasi dan mendekatkan kepada lintang untuk
lebih meyakinkan dan siap mengikuti perlombaan dengan keuntungan yang didapatkan
nantinya untuk masa depan.

*pedoman menurut devito ada:


keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, kesamaan

Anda mungkin juga menyukai