Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan

DI SUSUN OLEH:

1. ELLA DESVITA SUSPIYANTO


2. SEPTIA ARIANI
3. LIA AULIA
4. YULIA AGUSTIN
5. ANITA DWI AFSARI
6. DESTIANA AYU WULAN SAPUTRI

GURU PEMBIMBING: MARETA SRIDANINGSIH, S.Pd.

SMP NEGERI 3 BELITANG MADANG RAYA


OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Kliping ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya kliping ini. Harapan kami
semoga kliping yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi kliping ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
D. Metode Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Tujuan Pernikahan Dalam Islam ............................................................................ 3
B. Pengertian Nikah Dalam Islam ............................................................................... 3
C. Syarat Sah Pernikahan Dalam Islam ...................................................................... 3
D. Rukun Nikah Dalam Islam ..................................................................................... 4
E. Talak (Perceraian) ................................................................................................... 5
F. Klasifikasi Talak ..................................................................................................... 5
G. Rujuk ...................................................................................................................... 7
H. Klarifkasi Rujuk ..................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15

PERWUJUDAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM BERBAGAI BIDANG


KEHIDUPAN

A. Pancasila sebagai edeologi bangsa


Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat
dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam
keluarga.
Tak hanya itu, dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, juga sosial budaya pun
nilai-nilai Pancasila tak bisa ditinggalkan. Nilai-nilai ini bahkan harus terus diwujudkan
sebab Pancasila sendiri dirumuskan dari nilai-nilai budaya bangsa yang luhur.
Pancasila menjadi pedoman dalam aspek-aspek kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-
nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam setiap bidang kehidupan karena bersifat universal
dan dapat mengikuti perkembangan zaman.
Contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila yakni tampak di bidang politik dan hukum,
yaitu dalam pengembangan lembaga negara, perlindungan hak asasi manusia, hingga
berjalannya demokrasi dan sistem hukum di Indonesia.

B. PERWUJUDAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK


Secara umum, perwujudan nilai-nilai pancasila di bidang politik meliputi beberapa hal seperti
lembaga negara, hukum, hak asasi manusia, dan demokrasi dalam sistem pemerintahan Indonesia.
1. Pengembangan lembaga negara
Perwujudan nilai pancasila dalam bidang politik ini disesuaikan dengan perkembangan
jaman dan kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, dalam lingkungan lembaga negara,
Indonesia telah mengalami perubahan bentuk lembaga tinggi negara. Sebelum era reformasi, Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau MPR adalah lembaga tertinggi negara yang membawahi lembaga
tinggi negara seperti DPR, MA, MK, BPK, dan DPA. Akan tetapi, demi menjunjung tinggi nilai
demokrasi sesuai yang tercantum dalam Pancasila, sistem lembaga tinggi negara setelah reformasi
berubah. Perubahan tersebut ditandai dengan kedudukan MPR yang menjadi setara dengan lembaga
tinggi negara lainnya. Dengan persamaan kedudukan ini, diharapkan semua lembaga tinggi negara
bisa saling mengawasi dan mengoreksi. Selain itu, dibentuk bberapa negara baru seperti DPD atau
Dewan Perwakilan Daerah untuk badan legislatif dan KY atau Komisi Yudisial yang berfungsi
memilih hakim untuk badan yudikatif.

Contoh lainnya yakni pembentukan lembaga negara baru dan penghapusan


lembaga tinggi negara. DPD untuk badan legislatif, KY untuk memilih hakim dalam
badan yudikatif, dan MK sebagai badan kehakiman dibentuk, sementara DPA dihapus
sebagai lembaga tinggi negara.
2. Pengembangan Hak Asasi Manusia sesuai Nilai-Nilai Pancasila
Saat UUD 1945 diamandemen, pasal-pasal tentang HAM dimasukkan ke
dalam dasar negara tersebut pada pasal 28A-28J sebagai perwujudan nilai-nilai
Pancasila di kehidupan politik Indonesia. Sebab, sistem politik Indonesia pada
dasarnya menjunjung tinggi HAM.
Seiring peristiwa HAM di Indonesia dan perkembangan zaman, dilahirkan
undang-undang baru tentang HAM pada UU No. 39 Tahun 1999 yang disahkan
Presiden B.J. Habibie. Undang-undang 11 bab dengan 106 pasal ini diharapkan
memenuhi kebutuhan hukum tentang semua masalah HAM yang mungkin terjadi di
kemudian hari.

3. Pengembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia


Pengembangan demokrasi Pancasila sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila
di bidang politik dimanifestasikan ke dalam berbagai bentuk. Salah satunya yakni
menjunjung pendapat rakyat dalam keputusan politik Indonesia.
Contohnya yakni berubahnya sistem pemilihan umum di Indonesia yang sejak
1999 memungkinkan rakyat memilih presiden secara langsung di pemilu, tidak lagi
dipilih MPR. Sementara itu pada 2004, rakyat juga dapat memilih langsung kepala
daerah.
Pemilihan langsung ini menandakan bahwa Indonesia menjunjung nilai
musyawarah dan mufakat sebagaimana menjadi nilai Pancasila. Pemilu juga menjadi
tanda bahwa bangsa Indonesia tidak lagi bergantung pada dominasi mayoritas partai
atau kelompok tertentu.
4. Pengembangan Hukum Berdasarkan Pancasila
Penciptaan sistem hukum nasional berdasarkan Pancasila menjadi salah satu
perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang politik dan hukum. Hukum Indonesia
bersumber pada nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala hukum.

Kesimpulan

Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum di Indonesia, Pancasila adalah
standar yang harus jadi patokan dalam melaksanakannya. Semua demi terwujudnya masyarakat
Indonesia yang adil dan beradab serta tidak berat sebelah dalam menerapkan aturan-aturan
hukum yang ada di UU.

Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, juga sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, bahkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah
bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai