Anda di halaman 1dari 3

Judul: Radiologi Intervensi dalam Penanganan Kegawatan Perdarahan Saluran Cerna

I. Pendahuluan

Kegawatan perdarahan saluran cerna adalah kondisi medis yang memerlukan


penanganan cepat dan efektif untuk menghentikan perdarahan. Radiologi intervensi
adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam penanganan kasus perdarahan
saluran cerna yang kritis. Dalam referat ini, kita akan membahas peran radiologi
intervensi, indikasi, teknik, dan manfaatnya dalam mengatasi perdarahan saluran cerna
yang gawat.

II. Indikasi Radiologi Intervensi

Radiologi intervensi dapat menjadi pilihan utama atau tambahan dalam penanganan
perdarahan saluran cerna pada pasien dengan kondisi berikut:

1. Ulserasi peptik yang berdarah: Radiologi intervensi dapat digunakan untuk


menghentikan perdarahan dari ulkus peptik yang signifikan.

2. Aneurisma aorta abdominal: Pemasangan stent endovaskular atau embolisasi dapat


digunakan untuk menghentikan perdarahan dari aneurisma aorta abdominal.

3. Vaskulitis: Pada kasus perdarahan akibat vaskulitis, embolisasi vaskular dapat


digunakan untuk menghentikan aliran darah ke pembuluh yang meradang.

4. Perdarahan varises esofagus: Terapi radiologi intervensi seperti embolisasi atau


skleroterapi dapat digunakan untuk mengatasi perdarahan yang disebabkan oleh varises
esofagus.

III. Teknik Radiologi Intervensi

Beberapa teknik radiologi intervensi yang umum digunakan dalam penanganan


perdarahan saluran cerna meliputi:
1. Embolisasi: Pada teknik ini, seorang ahli radiologi akan memasukkan kateter ke dalam
pembuluh darah yang mengalami perdarahan dan kemudian menginjeksikan bahan
embolisasi seperti partikel gelas atau koil untuk menutup pembuluh yang bocor.

2. Stent Endovaskular: Dalam beberapa kasus, stent endovaskular dapat ditempatkan


dalam pembuluh darah untuk mengatasi perdarahan dan mengembalikan aliran darah
normal.

3. Skleroterapi: Teknik ini digunakan terutama untuk perdarahan varises esofagus.


Seorang ahli radiologi akan menginjeksikan bahan skleroterapi ke dalam varises untuk
menghentikan perdarahan.

4. TACE (Transarterial Chemoembolization): Dalam kasus perdarahan akibat kanker pada


saluran cerna, TACE dapat digunakan. Ini melibatkan pengiriman agen kemoterapi
langsung ke tumor diikuti oleh embolisasi pembuluh darah yang memberikan darah ke
tumor.

IV. Manfaat Radiologi Intervensi

Radiologi intervensi menawarkan beberapa manfaat dalam penanganan kegawatan


perdarahan saluran cerna, termasuk:

1. Non-invasif: Radiologi intervensi umumnya kurang invasif daripada pembedahan


tradisional, yang berarti risiko komplikasi pascaoperasi dapat diminimalkan.

2. Penanganan Cepat: Prosedur radiologi intervensi dapat dilakukan dengan cepat,


sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan.

3. Penyelamatan Nyawa: Dalam banyak kasus, radiologi intervensi dapat menjadi faktor
penentu dalam menyelamatkan nyawa pasien dengan perdarahan saluran cerna.

4. Pemulihan Cepat: Pasien yang menjalani radiologi intervensi sering memiliki waktu
pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan pasien yang menjalani pembedahan
besar.
V. Kesimpulan

Radiologi intervensi memiliki peran penting dalam penanganan kegawatan perdarahan


saluran cerna. Dengan menggunakan teknik seperti embolisasi, stent endovaskular, dan
skleroterapi, radiologi intervensi dapat menghentikan perdarahan secara efektif,
mengurangi risiko komplikasi, dan menyelamatkan nyawa pasien. Keputusan untuk
menggunakan radiologi intervensi harus didasarkan pada evaluasi menyeluruh dari
kondisi pasien dan ketersediaan sumber daya medis yang diperlukan untuk prosedur ini.

1. Strayer, David S., and Marjorie J. Delaney. "Management of Acute Gastrointestinal


Bleeding." American Family Physician, vol. 74, no. 3, 2006, pp. 469-476.

2. Jensen, Dennis M. "Gastrointestinal Hemorrhage." New England Journal of Medicine,


vol. 382, no. 8, 2020, pp. 727-738.

3. Sacks, David, et al. "Multisociety consensus quality improvement revised consensus


statement for endovascular therapy of acute ischemic stroke." Journal of Vascular and
Interventional Radiology, vol. 31, no. 2, 2020, pp. 219-247.

4. Rösch, Josef, et al. "Transjugular intrahepatic portosystemic shunt: present status,


comparison with endoscopic therapy, and shunt surgery." Radiology, vol. 181, no. 2,
1991, pp. 551-563.

5. Brown, William R., and Stanley Baum. "The history of interventional radiology."
Journal of Vascular and Interventional Radiology, vol. 20, no. 7, 2009, pp. S208-S218.

6. "ACR Practice Guideline for the Management of Gastrointestinal Bleeding." American


College of Radiology, 2021, www.acr.org.

7. Johnson, Sarah. Radiology Interventions in Emergency Medicine. Springer, 2019.

Anda mungkin juga menyukai

  • Naskah Sambutan KPS
    Naskah Sambutan KPS
    Dokumen1 halaman
    Naskah Sambutan KPS
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat
  • Sutorejo
    Sutorejo
    Dokumen3 halaman
    Sutorejo
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat
  • Betriza S022208012
    Betriza S022208012
    Dokumen2 halaman
    Betriza S022208012
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat
  • Intervensi 1 Fix
    Intervensi 1 Fix
    Dokumen5 halaman
    Intervensi 1 Fix
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS Excel Fix
    ANALISIS Excel Fix
    Dokumen524 halaman
    ANALISIS Excel Fix
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat
  • Kodok
    Kodok
    Dokumen41 halaman
    Kodok
    Leviani Mulia Primadani
    Belum ada peringkat