Revisi Proposal May
Revisi Proposal May
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
MAIMUNA
NPM 20140092
KATA PENGANTAR
Puji dan ayukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada ksempatan kali ini penulis
Penyusun,
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ 1
1.2 Fokus Penelitian.................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Teori....................................................................... 6
2.2 Landasan Teori.................................................................... 6
2.3 Penelitian Yang Relevan...................................................... 22
2.4 Kerangka Berpikir............................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 32
4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kerangka Berfikir................................................................................................. 25
ii
3.1Teknik Analisis Penyajian Data............................................................................. 31
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Pendidikan yang
merupakan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia
(Dasar,2021) . Karena ketika minat dari peserta didik telah muncul, maka proses
pembelajaran akan lebih menyenagkan. Terkadang anak didik kurang fokus ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini disebabkan oleh kurang adanya
memunculkan minat siswa, maka seorang guru dapat menerapkan ice breaking
1
2
dan usaha dalam proses pembelajaran. Untuk menumbuhkan minat siswa hal yang
dapat dilakukan oleh guru sebagai seorang pendidik yaitu dengan memberikan
suatu permainan yang menarik salah satunya yaitu permainan ice breaking.
suasana yang lebih kondusif dan memecahkan kejenuhan sehingga siswa akan
suasana belajar dari pasif menjadi aktif , dari kaku menjadi gerak, dan jenuh
menjadi riang (Mi & Baten, 2020) dalam Muna et al, (2022).
pendidik untuk melaksanakan dan mendidik para peserta didik yang sedang
belajar sehingga dalam hal ini sebagai pendidik harus mempunyai banyak metode
pembelajaran terjadi dalam maupun luar kelas akan tetapi yang paling banyak
digunakan adalah pembelajaran di dalam kelas sehingga pendidik dalam hal ini
adalah ice breaking dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk
belajar siswa, motivasi belajar, daya serap, hasil belajar serta kemampuan
komunikasi matematis. Manfaat yang di dapat dari diterapkannya ice breaking ini
hal yang sederhana yang dapat dilakukan ole setiap orang tanpa perlu
Desember 2023 terhadap guru kelas III SD Negeri 100920 Aek Sigama yaitu Ibu
Sarminawati Harahap, S.Pd. sebagai guru kelas beliau mengatakan bahwa minat
siswa terhadap pembelajaran tematik masih kurang. hal ini ditandai dengan
siswa yang tidak memperlihatkan rasa senang dan perhatian, tidak konsentrasi dan
siswa.
pembelajaran tematik.
siswa?
bahwa manusia itu bersifat pasif dan segala sesuatunya tergantung pada stimulus
yang didapatkan, dan sasaran yang ditinju adalah untuk membawa perubahan
yang lebih baik. Ice breaking berperan sebagai stimulus untuk menghasilkan
pembelajaran.
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu menjadi rujukan, sumber
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Ice breaking adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan minat belajar
kondusif dalam menciptakan lingkungan belajar yang santai dan ramah, membuat
siswa merasa nyaman untuk berpartisipasi. Melalui kegiatan ice breaking, siswa
dapat mengenal satu sama lain, memebentuk hubungan sosial yang positif, dan
belajar yang mendukung dan memotivasi siswa untuk lebih aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran.
terhadap materi pembelajaran dengan sesuatu yang menarik atau unik, siswa lebih
cenderung terlibat dan ingin mengetahui lebih banyak. Ini dapat memotivasi
menerapkan konsep teori ini, diharapkan penggunaan ice breaking akan menjadi
bagian dari strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa
Suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila lebih banyak
melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada. Jadi, dalam landasan
6
7
Ice breaking adalah permainan atau aksi yang berfungsi untuk mengubah
suasana tidak aktif dalam pertemuan. Yang pasti sebelum suatu gerakan terjadi
cara yang digunakan untuk mencairkan suasana yang kurang kondusif selama
mengandung kata makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam training
sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa berinteraksi dengan baik
antar satu dengan yang lainya. Ice breaker dalam pembelajaran dapat diartikan
membangkitkan motivasi untuk belajar lebih bergairah. Dengan kata lain ice
breaking juga berfungsi untuk meningkatkan minat belajar peserta didik karena
8
minat belajar adalah kondisi dimana siswa merasa bergairah untuk melakukan
proses belajar.
memberikan arah pada perbuatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
bahwa ice breaking adalah suatu aktivitas atau permainan yang dilakukan untuk
menata niat peserta didik agar selalu termotivasi dan tertarik dalam mencari ilmu.
Proses pembelajaran yang serius dan kaku tanpa sedikitpun ada nuansa
yang monoton hanya sekitar 15 menit saja. Ice breaking sangat penting dalam
kebekuan awal, dan meningkatkan keterlibatan siswa, yang pada gilirannya dapat
banyak cara untuk memberikan semangat kepada peserta didik diantaranya ice
9
pembelajaran.
Mac Lean juga menyatakan bahwa ketika otak berada pada situasi
tertekan, otak berada pada metode bertempur. Orang yang dapat berkonsentrasi
lebih baik daripa biasanya, diakan dapat memberikan hasil yang lebih pula. Anak
diperlakukan sesuai dengan tumbuh kembangnya, bebas dari rasa takut dan
ancaman. sekolah merupakan salah satu tempat pembelajaran bagi anak. Mereka
memiliki ruang ekpresi yang terbuka lebar. Dengan demikian, peserta didik tidak
teknik ice breaking dalam upaya menjaga stamina. Berikut ini akan dikaji satu
pembelajaran di kelas.
antara dia pandai dia tidak, dia kaya dia tidak, dia cantik dan
10
merasa senang terhadap guru yang mengajar dan mata pelajaran yang
disampaikan.
Berbagai macam cara ice breaking yang dapat diberikan untuk peserta
1) Gerakan
2) Bertepuk
3) Menyanyi
4) Permainan
5) Story telling
atau kisah nyata yang dapat dijelma oleh pemikiran peserta didik.
6) Tebakan
ada.
dan kalimat yang positif untuk disampaikan dan mengandung teladan bagi
peserta didik.
Ice breaking yang baik dan efektif membantu proses pembelajaran adalah
didik kembali setelah sebelumnya keadaan kelas yang kacau atau sesudah
semangat baru pada saat siswa mencapai titik jenuh, serta mengalihkan
kemampuan siswa.
13
digunakan pada saat pergantian sesi atau pergantian kegiatan. Ice breaking
Ada banyak jenis ice breaking yang dapat digunakan dalam dalam proses
1. Yel-yel
2. Tepuk tangan
Ice breaking jenis tepuk dapat dilakukan siapa saja. Bagi peserta yang
kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memilki rasa
percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat
14
bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak
3. Lagu
dahulu.
Jenis ini hampir sama dengan jenis gerak anggota badan, justru jenis
6. Games atau permainan adalah jenis ice breaking yang paling membuat
2.2.2 Minat
2.2.2.1 Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat bersar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang
dapat dikatakan minat belajar yang tinggi akan mendorong seseorang untuk
melakukan proses belajar dengan kemauan sendiri tanpa ada yang menyuruh.
antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Sehingga minat adalah perpaduan dari keinginan dan kemauan atau dengan kata
lain minat adalah keinginan atau kemauan jika mereka berdua bersatu dalam
Minat dapat diartikan sebagai suatu yang menjadi sumber identifikasi anak
seseorang melihat sesuatu akan menguntungkan orang tersebut akan berminat. Hal
ini berarti minat dapat timbul ketika seseorang tahu apa manfaat yang akan
minat untuk belajar ketika dia tahu apa manfaat yang akan diperolehnya setelah
Minat belajar seseorang dapat dilihat dari berbagai indikator minat belajar
Menurut Djali (2017:122) aspek minat belajar siswa merupakan aspek yang
berlangsung.
3. Seleksi dan pilihan nilai, siswa yang berminat pada suatu objek akan
yang diminati.
pelajaran ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus dengan
Dalam belajar terlibat berbagai faktor, sehingga kadang bila faktor itu
tidak ada, menyebabkan minat untuk belajar bagi siswa akan berkurang, bahkan
17
akan menjadi hilang sama sekali . berbicara mengenai faktor yang mempengaruhi
didik. cara mengajar guru yang dapat meningkatkan minat belajar peserta
didik adalah guru yang dapat berperan sebagai demonstrator dan evaluator
yang baik dengan cara menarik perhatian siswa, membuat tujuan yang
2. Karakter Guru
Guru yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik adalah guru
Ketika hubungan baik antara guru dan peserta didik telah terjalin maka
3. Suasana kelas
lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang lama, monoton, dan tidak
4. Fasilitas belajar
Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran
daripada bila siswa belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Dengan
tersebut dapat diketahui bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar
tersebut dapat mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari atau isu-isu yang
kehidupan siswa.
2013 untuk setiap jenjang pendidikan dan khusus di sekolah dasar diberlakukan
1. Pembelajaran tematik ini berangkat dari satu tema sebagai pusat untuk
berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Berdasarkan teori diatas, dapat
yang menjadikan kegiatan bermakna dan utuh bagi peserta didik. Menurut Abdul
aktivitas belajar.
yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
Siswa belajar dengan diarahkan pada tema yang dekat dengan siswa.
5. Bersifat flecsibel
kehidupan sehari-hari.
21
menyenangkan.
intelektualitasnya.
pembelajaran.
peserta didik.
profesionalismenya.
bermakna
1. Harianja May muna (2021) dengan judul “Implimentasi Dan Manfaat Ice
matematis. (3) manfaat yang didapat dari diterapkannya Ice breaking ini
dengan hal sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap orang tanpa perlu
Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data dan yang terakhir
tematik sudah dilakukan pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
pembelajaran tematik.
adalah minat siswa terhadap pembelajaran tematik masih kurang. hal ini ditandai
24
sebagian siswa yang tidak memperlihatkan rasa senang dan perhatian, tidak
penulis juga mencoba melakukan wawancara dengan beberapa siswa. salah satu
monoton, dan begitu saja tanpa adanya inovasi lain sehingga pembelajaran terasa
Oleh karena itu perlu dilakukan adanya penggunaan ice breaking dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-
kata, laporan terinci, dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi
3.2.1 Data
Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan
kualitatif yang akan dijelaskan dibawah ini, penulis terfokus pada data kualitatif
1. Data Kualitatif
26
27
1) Data Primer
Data primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara). Baik individu maupun
kelompok. Jadi data yang didapatkan secara langsung. Data primer secara khusus
primer dengan metode survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah
metode yang pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan
3.3.1 Objek
objek peelitian yang akan diteliti. Dimana objek penelitian tersebut terkandung
objek penelitian yang penulis akan teliti adalah Penggunaan Ice Breaking Dalam
3.3.2 Subjek
dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang
a) Guru Kelas
pengumpulan data merupakan tahapan yang paling utama pada penelitian, tujuan
utama adanya analisis adalah untuk memperoleh data yang tepat. Peneliti
angket, dokumentasi.
1. Wawancara
2. Observasi
diamati.
3. Angket
dijawab.
29
4. Dokumentasi
terkait penelitian.
Keabsahan data adalah data yang tidak berbeda yang diperoleh oleh peneliti
dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan
data yang telah disajikan dapat dipertanggung jawabkan. Keabsahan data yang
1. Traingulasi Data
mendalam terhadap konteks, makna dan interpretasi subjektif dari data. Teknik
1. Analisis Naratif
30
3. Pengkodean (Coding)
kalimat.
4. Penyajian Data
penarikan kesimpulan
31
Pengumpulan Data
(Coleecting data)
Pengkodean (Coding)
Penyajian Data
DAFTAR PUSTAKA
Adetya, A., Sakman, S., & Saefulloh, A. (2021). Bentuk Pelaksanaan Ice Breaking
Jenis Storytelling Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam Pembelajaran Ppkn
Siswa Kelas Viii Di Smp Kristen Palangka Raya. Aksara: Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, 7(2), 577-588.
Fajarudin, A. A., & Samsudi, A. (2021). Teknik ice breaking sebagai penunjang
semangat dan konsentrasi siswa kelas 1 MI Nurul Islam
Jatirejo. Idarotuna: Journal of Administrative Science, 2(2), 147-176.
Harianja, M. M., & Sapri, S. (2022). Implementasi dan Manfaat Ice Breaking
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 6(1), 1324-1330.
Rahmawati, A., Astuti, D. D., & Ferina, O. M. (2020). Penerapan Metode Ice
Breaking Dalam Melatih Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Tematik
Kelas 5 Sd Negeri 1 Hadiluwih. Journal of Social Empowerment, 5(1), 63-
70.
Sundari, R., Putra, M. J., & Dedy, A. (2022). Pengaruh Pemberian Ice Breaking
Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 2 Lais. Jurnal
Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(4), 1651-1660.
32
33
Prayuda, I. C., Agung, P., Mashari, A., & Tohir, A. (2022). Pengaruh Teknik Ice
Breaking Terhadap Minat Belajar Peserta Didik Kelas II SD. Jurnal
Evaluasi Dan Pembelajaran, 4(1), 1-5.