Anda di halaman 1dari 5

NO.

Masalah dan pengambilan keputusan saling terkait karena pengambilan keputusan sering kali terjadi
ketika seseorang dihadapkan pada masalah yang perlu dipecahkan atau situasi yang membutuhkan
keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah adalah situasi atau kondisi yang dianggap
tidak ideal atau menghambat pencapaian tujuan. Ketika seseorang menghadapi masalah, mereka perlu
mengambil keputusan untuk mencari solusi atau tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.

NO. 7

Tidak selalu. Meskipun pengambilan keputusan sering kali terkait dengan penyelesaian masalah, tidak
semua pengambilan keputusan melibatkan penyelesaian masalah. Ada situasi di mana pengambilan
keputusan dilakukan untuk memilih antara beberapa alternatif yang mungkin memiliki dampak positif
atau menguntungkan.

NO. 8

Gaya pemikiran rasionalisme dan idealisme merujuk pada dua pendekatan atau filosofi yang berbeda
dalam memahami dunia dan pengambilan keputusan.

1. Rasionalisme: Rasionalisme adalah gaya pemikiran yang menekankan pentingnya pemikiran logis,
penalaran, dan analisis objektif dalam pengambilan keputusan. Pendekatan rasionalis berfokus pada
penggunaan akal dan pengetahuan untuk memahami dunia dan membuat keputusan yang didasarkan
pada fakta dan logika.

2. Idealisme: Idealisme adalah gaya pemikiran yang menekankan pentingnya nilai-nilai, prinsip moral,
dan visi ideal dalam pengambilan keputusan. Pendekatan idealis berfokus pada aspirasi dan tujuan yang
lebih tinggi, serta pada mencapai kebaikan moral dan keadilan.

NO. 9

Gaya pemikiran empirisme dan eksistensialisme adalah dua pendekatan atau filosofi yang berbeda
dalam memahami dunia dan pengambilan keputusan.

1. Empirisme: Empirisme adalah gaya pemikiran yang menekankan pentingnya pengalaman dan
observasi sebagai sumber pengetahuan yang utama. Pendekatan empiris berfokus pada pengumpulan
data empiris, pengamatan, dan pengalaman langsung untuk memahami dunia dan membuat keputusan
yang didasarkan pada bukti yang dapat diamati.

2. Eksistensialisme: Eksistensialisme adalah gaya pemikiran yang menekankan pentingnya kebebasan


individu, eksistensi pribadi, dan pengalaman subjektif dalam memahami dunia dan pengambilan
keputusan. Pendekatan eksistensialis berfokus pada hakikat manusia, kebebasan individu, dan makna
hidup.
NO. 10

Persepsi merujuk pada proses mental di mana individu menginterpretasikan dan memberikan makna
terhadap informasi yang diterima melalui panca indera. Ini melibatkan pengorganisasian, interpretasi,
dan pemahaman terhadap rangsangan sensorik yang diterima dari lingkungan.

NO. 11

Proses pengambilan keputusan secara umum melibatkan serangkaian langkah atau tahapan yang diikuti
untuk memilih tindakan atau alternatif yang dianggap paling tepat dalam menghadapi suatu situasi atau
masalah. Proses pengambilan keputusan ini dapat berulang dan iteratif, tergantung pada kompleksitas
masalah dan perubahan situasi yang mungkin terjadi. Penting untuk mempertimbangkan informasi yang
relevan, menganalisis dengan cermat, dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan yang
diambil.

NO. 12

Herbert A. Simon, seorang ahli ilmu komputer dan ekonomi, mengembangkan teori pengambilan
keputusan yang dikenal sebagai Model Pengambilan Keputusan Simon. Menurut Simon, proses
pengambilan keputusan melibatkan serangkaian tahapan yang terdiri dari:

1. Pengenalan masalah

2. Mencari informasi

3. Membatasi alternati

4. Mengevaluasi alternatif

5. Memilih alternatif

6. Implementasi keputusan

7. Evaluasi hasil dapat dipetik untuk pengambilan keputusan di masa depan.

NO. 13

Model dalam pengambilan keputusan memiliki beberapa pentingnya, antara lain:

1. Struktur dan kerangka kerja: Model pengambilan keputusan memberikan struktur dan kerangka kerja
yang jelas untuk mengorganisir dan memandu proses pengambilan keputusan.
2. Mengurangi kompleksitas: Proses pengambilan keputusan seringkali melibatkan kompleksitas yang
tinggi, termasuk berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dan alternatif yang harus dievaluasi.

3. Efisiensi dan konsistensi: Dengan menggunakan model yang telah teruji dan terbukti, pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan konsisten.

4. Pengambilan keputusan yang lebih rasional: Model pengambilan keputusan membantu dalam
mempromosikan pengambilan keputusan yang lebih rasional dan didasarkan pada fakta dan analisis
yang objektif.

5. Pembelajaran dan perbaikan: Model pengambilan keputusan juga dapat digunakan sebagai alat
pembelajaran dan perbaikan.

NO. 14

Model Matematis Masalah yang ada disederhanakan menjadi rumusan atau formula yang bersifat
matematis. Rumusan ini merupakan hal yang terpenting dalam model ini. Karena terdapat perhitungan
matematis maka dalam prakteknya terdapat penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu.
model simulasi komputer Model ini mengeksplorasi penggunaan komputer dalam merancang dan
menirukan kegiatan-kegiatan yang ada pada suatu organisasi. Keunggulan dari model ini ialah
mempersingkat waktu dan memperkecil pengeluaran biaya.

NO. 15

Berikut adalah pengertian dari beberapa model pengambilan keputusan yang sering digunakan:

1. Model Pengambilan Keputusan Rasional: Model ini didasarkan pada asumsi bahwa individu secara
rasional menganalisis semua informasi yang tersedia, mengevaluasi alternatif dengan cermat, dan
memilih opsi terbaik berdasarkan pada tujuan yang jelas. Keputusan rasional didasarkan pada logika,
penalaran, dan penilaian objektif.

2. Model Pengambilan Keputusan Transenden: Model ini melibatkan proses pengambilan keputusan
yang melampaui batasan logika dan penalaran rasional. Keputusan transenden mencakup aspek
spiritual, etika, dan nilai-nilai yang mendalam. Model ini mengakui pentingnya intuisi, wawasan, dan
pemahaman yang lebih dalam dalam pengambilan keputusan.

3. Model Pengambilan Keputusan Kaleng Sampah (Garbage Can): Model ini menggambarkan
pengambilan keputusan yang tidak terstruktur dan acak. Keputusan diambil secara tidak teratur, tanpa
urutan yang jelas, dan seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, kebetulan, atau kepentingan
pribadi. Model ini mengasumsikan bahwa organisasi adalah "kaleng sampah" di mana keputusan
dilemparkan dan diterima berdasarkan ketersediaan waktu, perhatian, dan kepentingan.

4. Model Pengambilan Keputusan Intuitif: Model ini mengakui pentingnya intuisi dan pemahaman
intuitif dalam pengambilan keputusan. Keputusan intuitif didasarkan pada perasaan, pengalaman masa
lalu, dan pengetahuan yang tidak disadari. Individu mengandalkan insting dan wawasan dalam
mengambil keputusan yang cepat dan efektif dalam situasi yang kompleks atau ambigu.

NO. 16

Pengambilan keputusan dalam situasi pasti dan tidak pasti merujuk pada tingkat ketidakpastian atau
ketidakjelasan informasi yang tersedia saat membuat keputusan.

1. Pengambilan Keputusan dalam Situasi Pasti:

Dalam situasi pasti, informasi yang relevan dan akurat tersedia dengan jelas. Konsekuensi dari setiap
alternatif keputusan dapat diprediksi dengan tingkat kepastian yang tinggi. Dalam hal ini, pengambilan
keputusan menjadi lebih sederhana karena ada sedikit atau tidak ada ketidakpastian yang terkait
dengan hasil yang mungkin terjadi. Contohnya adalah penggunaan rumus matematika untuk
menghitung hasil yang pasti.

2. Pengambilan Keputusan dalam Situasi Tidak Pasti:

Dalam situasi tidak pasti, informasi yang relevan tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak dapat diprediksi
dengan pasti. Konsekuensi dari setiap alternatif keputusan tidak dapat diketahui dengan tingkat
kepastian yang tinggi. Dalam hal ini, pengambilan keputusan menjadi lebih rumit karena ada tingkat
ketidakpastian yang tinggi yang harus dihadapi. Pengambilan keputusan dalam situasi tidak pasti
melibatkan penilaian risiko, estimasi probabilitas, dan penggunaan pengetahuan dan pengalaman
sebelumnya untuk membuat keputusan terbaik dalam kondisi yang tidak pasti.

NO. 17

Teori permainan adalah suatu cabang dalam ilmu ekonomi dan matematika yang mempelajari perilaku
strategis dan pengambilan keputusan dalam situasi interaksi antara dua atau lebih pemain yang saling
berinteraksi. Teori permainan digunakan untuk menganalisis situasi di mana hasil keputusan seseorang
dipengaruhi oleh keputusan orang lain, dan sebaliknya.

NO. 18

Unsur-unsur utama dalam teori permainan meliputi:

1. Pemain

2. Strategi

3. Payoff

4. Matriks Payoff
5. Equilibrium

6. Informasi

7. Interaksi

NO. 19

Tipe non-zero sum game adalah jenis permainan di mana total keuntungan atau kerugian dari semua
pemain tidak selalu sama.

1. Permainan Kooperatif

2. Permainan Non-Kooperatif

3. Permainan Simultan

4. Permainan Berurutan

NO. 20

1. Ranking Atribut: Ranking atribut adalah proses menentukan urutan prioritas atau pentingnya atribut
dalam suatu keputusan. Dalam analisis keputusan, atribut dapat merujuk pada kriteria atau faktor yang
digunakan untuk mengevaluasi alternatif.

2. Pembobotan Atribut: Pembobotan atribut adalah proses memberikan bobot atau nilai relatif pada
setiap atribut berdasarkan tingkat kepentingannya. Bobot ini mencerminkan seberapa penting atribut
tersebut dalam pengambilan keputusan.

3. Rasio Pembobotan Atribut: Rasio pembobotan atribut adalah perbandingan antara bobot atribut satu
dengan bobot atribut lainnya. Rasio ini digunakan untuk memastikan konsistensi dalam pembobotan
atribut.

Anda mungkin juga menyukai