Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGERTIAN SANAD DAN MATAN

Dosen Pengampu: K.M. Kamriah Kaming, S.Pd.I., M.Pd.

IAIN PALOPO

Kelompok 9

Antika 2304030009
Rezky Rea Nanda 2304030019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “SANAD
DAN
MATAN”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ulumul hadits.
Dalam makalah ini mengulas tentang pengertian Sanad dan Matan Kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah ilmu dan wawasan tentang Sanad dan Matan . Kami pun
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang.

Palopo,16 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
1. Pengertian Sanad ................................................................................................................ 2
2. Pengertian Matan................................................................................................................ 3
BAB III...................................................................................................................................... 4
PENUTUP................................................................................................................................. 4
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 4
B. Saran ............................................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai orang islam yang mempelajari islam secara sempurna tentu harus
mengetahui sumber hukum islam. Selain al-qur’an, salah satu sumber hukum islam yang
diakui oleh para ulama secara menyeluruh adalah hadist. Meskipundemikian tidak semua
hadist dijadikan sebagai sumber hukum islam, karena dalam susunan sebuah hadist ada
juga yang menunjukkan bahwa sebuah hadist itu layak dan lulus verifikasiuntuk
dijadikan sumber hukum islam.

Al-qur’an dan hadist mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari bagi
umat islam. Dalam kaidah sumber hukum islam, hadist menempati urutan kedua setelah
al-qur’an dalam menjadikan rujukan hukum karena disamping sebagai ajaran islam yang
secara langsung terkait dengan keharusan mentaati Rasulullah SAW, juga fungsinya
sebagai penjelasan ungkapan-ungkapan al-qur’an yang masih membutuhkan penjabaran.
Sanad dan matan merupakan dua unsur pokok hadist yang harus ada pada setiap
hadist, antara keduanya memiliki kaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan
suatu berita tentang Rasulullah SAW (matan) tanpa ditemukan rangkaian atau susunan
sanadnya, yang demikian tidak dapat disebutkan hadistnya, sebaliknya suatu sanad,
meskipun bersambung sampai Rasul, jika tidak ada berita yang ditayangkan dibawahnya
juga tidak bisa disebut hadist.
Pembicaraan dua istilah diatas, sebagai dua unsur pokok hadist, matan dan sanad
diperlukan setelah Rasul wafat. Hal ini karena berkaitan dengan perlunya penelitian
terhadap otentisitas isi berita itu sendiri apakah benar sumbernya dari Rasul.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sanad hadits?
2. Pengertian matan hadits?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu sanad hadits


2. Mengetahui apa itu matan hadits

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sanad

Sanad memiliki dua arti dalam segi bahasa dan segi istilah. Sanad menurut bahasa
berarti sandaran, tempat kita bersandar, dan arti yang lain yaitu sesuatu yang dapat di
pegangi atau di percaya. Dalam istilah ilmu hadits sanad ialah rangkaian urutan orang-
orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadist atau sunnah
sampai pada Nabi Saw.
Sanad menurut istilah ahli hadits yaitu “ jalan yang menyampaikan kepada matan
hadist”. Atau dalam istilah lain “ Mata rantai para periwayat hadist yang
menghubungkan sampai ke matan hadist.”
Menerangkan rangkaian urutan Sanad suatu hadits disebut Isnad. Orang yang
menerangkan sanat suatu hadist disebut Musnid. Sedangkan hadist yang di terangkan
dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai kepada Nabi saw disebut Musnad.
a. Isnad
Secara etimolgi, berarti menyandarkan sesuatu kepada yang lain. Sedangkan
menurut istilah, isnad berarti : mengangkat hadits kepada yang mengatakannya
(sumbernya), yaitu menjelaskan jalan matan dengan meriwayatkan hadis secara
musnad. Di samping itu, isnad dapat juga diartikan dengan menceritakan jalannya
matan.

b. Musnad
Musnad adalah bentuk isim maf’ul dari kata kerja asnada, yang berarti sesuatu
yang disandarkan kepada yang lain. Secara terminologi, musnad mengandung tiga
pengertian, yaitu:
Pertama :
Hadits yang bersambung sanad-nya dari perawinya sampai kepada akhir
sanadnya.Dengan pengertian ini tercakup di dalamnya hadis marfu’ (yang
disandarkan kepada rasul saw), mawquf (yang disandarkan kepada sahabat), dan
maqthu’ (yang disandarkan kepada tabi’in).
Kedua:
Kitab yang menghimpun hadits – hadits nabi saw yang diriwayatkan oleh sahabat,
seperti hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar r.a. dan lainnya.
Contohnya, adalah Kitab Musnad Imam Ahmad. Kitab yang menghimpun hadits –
hadits nabi saw yang diriwayatkan oleh sahabat, seperti hadis-hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Bakar r.a. dan lainnya.
Contohnya, adalah Kitab Musnad Imam Ahmad.

2
Ketiga:
Sebagai mashdar (mashdar mimi) mempunyai arti sama
dengan sanad.

c. Musnid
Kata musnid adalah isim fa’il dari asnada-yusnidu, yang berarti “orang yang
menyandarkan sesuatu kepada yang lainnya”. Sedangkan pengertiannya dalam
istilah ilmu hadis adalah:
“Musnid adalah setiap perawi hadits yang meriwayatkan hadits dengan
menyebutkan sanadnya, apakah ia mempunyai pengetahuan tentang sanad
tersebut, atau tidak mempunyai pengetahuan tentang sanad tersebut, tetapi hanya
sekadar meriwayatkan saja.”
Menerangkan rangkaian urutan Sanad suatu hadist disebut Isnad. Orang yang
menerangkan sanad suatu hadist disebut Musnid. Sedangkan hadist yang di
terangkan dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai kepada Nabi saw
disebut Musnad.

2. Pengertian Matan
Dalam segi bahasa memiliki arti ma shaluba wa irtafa’amin al-aradhi yang artinya
tanah yang meninggi. Maksudnya adalah sebuah pesan yang di tinggikan
Lalu pengertian matan Secara Istilah adalah materi dan lafadz yang ada di hadist. Ada
juga yang mengartikan sebagai ujung atau tujuan dari sanad. Sehingga seperti yang
dikatakan Ath- Thibi matan artinya lafadz lafadz hadist yang di dalamnya terkandung
makna makna tertentu. (inti pokok hadist).

Contoh sanad dan matan

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan diatas disimpulkan bahwa Kata sanad menurut bahasa adalah
sandaran atau sesuatu yang dijadikan sandaran. Dari segi bahasa matan berarti
punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi.

Sanad dan Matan memiliki kaitan sama dalam kesahihan satu hadits. Kedudukan
sanad dalam hadits sangat penting, karena hadits yang di peroleh atau yang
diriwayatkan akan mengikutis siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu
periwayatan hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima atau di tolak dan mana
hadits yang shahih atau tidak, untuk di amalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia
untuk menetapkam hukum islam.

B. Saran
Pada penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan di dalamnya, baik berupa bahasa maupun cara
penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna menciptakan
penyusunan makalah yang lebih baik lagi.

4
DAFTAR PUSTAKA

Syakur,M Ulumul Al-Hadits kajian musthalah dan sejarah ( Kudus:MASEIFA Jendela


Ilmu,2009), hlm. 61-65
Hasaddieq,Hasby , Pokok pokok ilmu Dirayah Hadist 1, (Jakarta:Bulan bintang,1998,),
hlm.42 Mudasir.1999,Ilmu hadist. Bandung:Pustaka setia.
Sahrani, Sohari.2010.Ulumul hadist. Bogor:Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai