Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA
BARAT
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE
MADYA PABEAN A BOGOR
JALAN RAYA PAJAJARAN NOMOR 18, BOGOR 16143
TELEPON (0251) 8352486; FAKSIMILE (0521) 8311646; LAMAN WWW.BCBOGOR.BEACUKAI.GO.ID
PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; SUREL BCBOGOR@CUSTOMS.GO.ID

Nomor : S-620/KBC.0901/2023 28 Juli 2023


Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Penegasan Pemenuhan Izin Instansi Terkait Sebagai Pengusaha Barang
Kena Cukai.

Yth. Para Pengusaha Barang Kena Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol
Di Bawah Pengawasan KPPBC TMP A Bogor

Sehubungan dengan telah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08 Tahun 2020
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik di Bidang Perdagangan
(Permendag 08) dan dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
66/PMK.04/2018 tentang Tata Cara Pemberian, Pembekuan, dan Pencabutan Nomor Pokok
Pengusaha Barang Kena Cukai (PMK 66), dengan ini disampaikan hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Lampiran I Permendag 08, perizinan berusaha yang digunakan sebagai izin
operasional/komersial perdagangan minuman beralkohol adalah sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Importir Terdaftar Minuman Beralkohol;
b. Surat Keterangan Distributor Minuman Beralkohol;
c. Surat Keterangan Sub Distributor Minuman Beralkohol;
d. Surat Keterangan Toko Bebas Bea Minuman Beralkohol;
e. Surat Keterangan Pengecer Minuman Beralkohol Golongan B dan C;
f. Surat Keterangan Penjual Langsung Minuman Beralkohol Golongan B dan C.
2. Bahwa dalam Pasal 6 PMK 66 dijelaskan salah satu syarat menjadi Pengusaha Barang Kena
Cukai sebagai Penyalur atau Pengusaha Tempat Penjualan Eceran (TPE) yang selanjutnya
diterbitkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) adalah harus memiliki izin
usaha dari instansi terkait, yaitu izin usaha dari instansi yang tugas dan tanggung jawabnya di
bidang perdagangan, penanaman modal, atau pariwisata.
3. Bahwa dalam Pasal 49 PMK 66 dijelaskan Kepala Kantor Bea dan Cukai dapat membekukan
NPPBKC yang telah diberikan kepada Pengusaha Barang Kena Cukai dalam hal adanya bukti
yang cukup yang mengakibatkan persyaratan perizinan tidak lagi dipenuhi, salah satunya
adalah izin dari instansi terkait sudah tidak berlaku. Apabila paling lama 90 (sembilan puluh)
hari sejak pembekuan Pengusaha tidak memenuhi persyaratan perizinan maka NPPBKC
Pengusaha Barang Kena Cukai dicabut.
4. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini ditegaskan bahwa setiap Pengusaha Barang
Kena Cukai wajib memenuhi izin yang masih berlaku sebagaimana angka 1 (satu) sesuai
dengan kegiatan usahanya. NPPBKC Pengusaha Barang Kena Cukai yang tidak memenuhi
ketentuan tersebut dapat dibekukan dan/atau dicabut.
5. Berlebihan kami sampaikan, bahwa sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, perizinan berusaha sebagaimana dimaksud pada angka
1 (satu) diperoleh secara elektronik dan terintegrasi melalui sistem Online Single Submission
(OSS).
Demikian disampaikan, untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Kepala Kantor Pengawasan dan


Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean A Bogor

Ditandatangani secara elektronik


Amin Tri Sobri

Anda mungkin juga menyukai