Laporan Fisika 7
Laporan Fisika 7
Makalah ini menjelaskan konsep kesetimbangan benda tegar dan cara mengukur
kesetimbangan dengan mempertimbangkan momen gaya total dan momen inersia. Kami
menguraikan berbagai contoh penerapannya, mulai dari tas belanja yang diisi dengan
barang belanjaan hingga pintu ayun di rumah kita. Kami juga membahas penerapan
dalam aktivitas fisik seperti yoga, serta dalam dunia arsitektur dan desain bangunan.
Melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat lebih memahami pentingnya
kesetimbangan dalam menjaga kenyamanan, keamanan, dan efisiensi dalam berbagai
aspek kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep ini dapat membantu individu
memaksimalkan penggunaan berbagai benda tegar dalam aktivitas sehari-hari mereka.
makalah ini mungkin tidak sempurna, namun kami berharap dapat memberikan
kontribusi positif dalam pemahaman tentang konsep kesetimbangan benda tegar. Kami
menerima masukan dan saran yang dapat membantu perbaikan di masa mendatang.
Terima kasih atas perhatian dan kesempatan untuk berbagi informasi ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Konsep kesetimbangan benda tegar telah menjadi bagian integral dalam dunia fisika
dan rekayasa. Dalam sejarah, manusia telah memahami pentingnya kesetimbangan benda
tegar dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sebelum teori formal fisika diterapkan.
Salah satu contoh sejarah awal penggunaan kesetimbangan benda tegar adalah
pembangunan piramida Mesir kuno, yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang
prinsip-prinsip kesetimbangan benda tegar.
Kesetimbangan benda tegar bukan hanya sekadar konsep teoritis dalam fisika, tetapi
juga sebuah alat praktis dalam rekayasa dan ilmu terapan. Dalam dunia rekayasa,
pemahaman yang tepat tentang bagaimana mengelola dan menjaga kesetimbangan benda
tegar sangat penting dalam memastikan bahwa bangunan, jembatan, kendaraan, dan alat
mekanik berfungsi dengan aman dan efisien. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas lebih lanjut konsep kesetimbangan benda tegar, prinsip-prinsip yang
mengaturnya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai bidang
teknis.
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang konsep kesetimbangan benda tegar,
kita dapat memahami lebih baik mengapa banyak objek dalam dunia ini berperilaku
sebagaimana adanya, dan bagaimana kita dapat merancang dan menjaga stabilitas dalam
berbagai konteks. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih
komprehensif tentang konsep ini dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
betapa relevannya kesetimbangan benda tegar dalam dunia kita yang kompleks dan maju
ini.
1
2
Kesetimbangan benda tegar adalah salah satu konsep fundamental dalam dunia fisika
yang mengatur perilaku benda padat dalam kondisi ketika benda tersebut tidak
mengalami perubahan rotasi atau translasi. Dalam kata lain, kesetimbangan benda tegar
menyiratkan bahwa benda tersebut tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
tanpa mengalami perubahan signifikan dalam posisi atau orientasi. Konsep ini memiliki
dampak yang sangat luas dalam dunia ilmu pengetahuan, rekayasa, dan berbagai aspek
kehidupan sehari-hari.
Kesetimbangan benda tegar tidak hanya memegang peranan penting dalam fisika,
namun juga dalam berbagai disiplin ilmiah dan teknis. Ini adalah konsep yang
menghubungkan berbagai aspek kehidupan kita dengan prinsip-prinsip fisika yang
mendasar. Dalam laporan ini, kita akan menjelaskan dan menjelajahi konsep
kesetimbangan benda tegar, mulai dari definisi hingga prinsip-prinsip dasar dan
penerapannya dalam berbagai konteks.
Salah satu aspek kunci dalam pemahaman kesetimbangan benda tegar adalah
pemahaman prinsip-prinsip yang mengaturnya, termasuk hukum lever dan momen gaya.
Prinsip ini adalah dasar bagi banyak aspek teknis yang berhubungan dengan konstruksi
dan rekayasa. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsep ini sangat
penting dalam perancangan berbagai objek, dari struktur bangunan hingga peralatan
mekanik.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-
hari ?
2. Apa pengaruh kesetimbangan pada kehidupan sehari-hari ?
3. Apa contoh atau kegiatan yang menerapkan konsep kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari ?
3
1. 3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam konsep
kesetimbangan benda tegar, termasuk definisi, prinsip-prinsip dasar, dan momen gaya
yang mengaturnya. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk. Memahami bagaimana
konsep penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui
pengaruh kesetimbangan pada kehidupan sehari-hari dan mengetahui apa saja contoh atau
kegiatan yang menerap kan konsep kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PENGERTIAN
Torsi
Sebelum membahas kesetimbangan benda tegar, perlu memahami dulu dinamika
benda tegar. Dinamika benda tegar, (benda yang ukurannya tidak di abaikan).
Resultan gaya dapat menyebabkan gerak translasi dan juga rotasi (berputar dalam
poros tertentu). Rotasi disebabkan adanya torsi, yakni ukuran kecenderungan sebuah
gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu.
Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu
longitudinal balok/elemen struktur.Torsi dapat terjadi karena adanya beban eksentrik
yang bekerja pada balok tersebut.Selain itu,pada umumnya torsi dijumpai pada balok
lengkung atau elemen struktur portal pada ruang.
Pada kasus-kasus tertentu, pengaruh torsi lebih menentukan dalam perencanaan
elemen struktur jika dibandingkan dengan pengaruh beban-beban yang lain. Dalam
ilmu fisika torsi di rumuskan dengan T = F x r dimana T (Torsi), F (Gaya), r (jarak).
Yang artinya Gaya dikali dengan jarak yang ditunjukkan dalam satuan Kg.m (Kg/m),
Kg.cm (Kg/cm), atau N.m (N/m).
Di dalam ilmu fisika, gaya adalah kemampuan dorong atau kemampuan tarik
yang dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk bergerak atau
berpindah tempat. Adapun gaya yang bekerja adalah gaya normal (gaya yang tidak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi maupun gaya gesek).
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya
berupa engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri
adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya merupakan ujung
yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu x. Pada benda
dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah.
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya
berupa engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri
4
5
adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya merupakan ujung
yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu x. Pada benda
dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah.
Jika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang tidak
berotasi. Kita dapat melihat skema pada pada gambar a diatas. Jika arah gaya tegak
lurus maka batang akan berotasi. Seperti yang ditunjukkan gambar b diatas.
Bagaimana kalau gaya membentuk sudut θ yang besarnya sembarang dengan batang?
Jika gaya membentuk sudut sembarang terhadap batang, benda akan berotasi tetapi
percepatan sudut yang dihasilkan akan berbeda dengan jika sudutnya tegak lurus. Hal
itu ditunjukkan pada gambar c diatas. Perhatikanlah arah putaran akan barlawanan
bila gaya yang diberikan berlawanan arah.
Kesetimbangan
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar samma
dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam.
Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka
ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Sedangkan benda tegar sendiri
adalah benda yang bentuknya (geometri) akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya.
Jadi sekalipun dia bergerak translasi atu rotasi bentuknya tidak akan berubah,
contohnya meja, kursi, bola, dll.
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yaitu, momentum
linear dan momentum anggular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0.
Momentum linear dan implus dihubungkan oleh persamaan:
∑F · Δt= Δp
Atau dapat juga ditulis menjadi
∑F = Δp/Δt
Karena p konstan makka akibatnya
∑F · Δt= ΔΔp
atau dapat juga ditulis menjadi Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0.
Kemudian debgan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular
dan implus angular dihubungkan oleh persamaan.
∑Τ · Δτ= ΔL
Atau dapat juga ditulus menjadi
∑Τ = ΔL/Δτ
6
Prinsip kesetimbangan benda tegar memang sudah banyak diterapkan pada kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh dari penerapan prinsip kesetimbangan benda tegar adalah
dalam proses pembuatan jembatan serta bangunan konstruksi rumah.
Agar jembatan tersebut tidak mudah roboh meskipun dilewati oleh kendaraan dengan
bobot berat sekalipun, maka jembatan tersebut memang harus bisa memenuhi
kesetimbangan statis atau keseimbangan benda ketika dalam kondisi diam. Hal ini juga
berlaku pada sebuah bangunan konstruksi rumah yang juga harus memenuhi prinsip
kesetimbangan. Contoh penerapan prinsip kesetimbangan benda tegar lainnya adalah
pada proses pembuatan mainan mainan boneka tinju anak-anak.
Dimana boneka tinju adalah jenis boneka yang kerap digunakan untuk bermain tinju
oleh anak-anak. Keunikan dari boneka tersebut adalah tidak bisa jatuh walaupun sudah
dipukul cukup keras sekalipun. Ketika boneka tinju dipukul terlalu keras, maka posisinya
akan tetap akan kembali ke posisi semula.
Prinsip yang digunakan oleh boneka tinju tersebut adalah keseimbangan benda tegar,
keseimbangan stabil ketika benda tersebut diberikan sedikit gaya, maka benda tersebut
dapat kembali ke posisi semula.
Pada timbangan seperti neraca ohauss juga menerapkan kesetimbangan benda tegar
dimana konsep neraca jenis ini akan ketika tuas sebelah kanan membuat putaran searah
yang bisa diartikan sebagai torsi bernilai positif dan tuas sebelah kiri akan membuat suatu
putaran berlawanan dengan arah jarum jam atau memiliki nilai torsi negatif. Itu artinya,
jika beban yang ada di bagian kiri dan beban timbangan sebelah kanan menjadikan posisi
8
tuas pada bagian kanan dan kiri seimbang, maka torsi tersebut akan memiliki nilai atau
sistem tersebut dalam keadaan seimbang.
Contoh kondisi kesetimbangan benda tegar adalah seperti yang terjadi pada lampu
gantung di rumah. Jika kalian memiliki lampu gantung coba untuk perhatikan kembali
bagian tangkai yang ada pada lampu tersebut. Apakah tangkai tersebut terbuat dari benda
karet atau mungkin benda lain seperti tali rafia? Tentunya tidak keduanya. Ketika tangkai
lampu terbuat dari tali rafia, maka kemungkinan besar akan terputus pada kurun waktu
tertentu. Karena terputus, lampu akan dapat terjatuh. Hal inilah yang menjadikan tangkai
lampu gantung terbuat dari bahan logam dan berbentuk seperti rantai.
Kondisi tersebut dimaksudkan agar bisa menjaga keseimbangan lampu karena tali
penopang sudah dalam kondisi kokoh dan kuat. Posisi lampu akan tetap bisa seimbang
meski tidak dikenai gaya dari luar seperti gaya sentuh.
Kombinasi antara pasangan gaya yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan
setiap bagian jembatan yang berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara
sama rata sehingga meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan.
Pada umumnya, jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya
tidak terlalu jauh, karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m
sampai dengan 400 m.
9
Momen torsi yang dihasilkan oleh berat balok sekitar salah satu
penyangga adalah:
M(beban) = 40N . 1 m = 40 Nm
40 Nm + F (penyangga tambahan) . 2 m = 0
F (penyangga tambahan) = 20 N
Kesimpulan dari materi ini adalah bahwa konsep kesetimbangan benda tegar memiliki
peran yang sangat penting dalam dunia fisika, rekayasa, dan berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Sejarah penggunaan kesetimbangan benda tegar dapat ditemukan dalam
pembangunan piramida Mesir kuno, dan pemahaman tentang konsep ini telah
berkembang menjadi dasar bagi banyak disiplin ilmiah dan teknis.
Konsep ini tidak hanya berdampak pada fisika, tetapi juga dalam rekayasa dan
berbagai aplikasi praktis. Pentingnya pemahaman yang tepat tentang bagaimana
mengelola dan menjaga kesetimbangan benda tegar adalah kunci dalam memastikan
bahwa berbagai struktur, kendaraan, dan peralatan berfungsi dengan aman dan efisien.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kesetimbangan-benda-tegar-pengertian-jenis-dan-
syaratnya-1x1XtUmcyXW
https://www.gramedia.com/literasi/kesetimbangan-benda-tegar/
https://www.academia.edu/36773272/Makalah_Kesetimbangan_Benda_Tegar_docx
https://www.gramedia.com/literasi/kesetimbangan-benda-tegar/
13