Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Makalah ini menggambarkan penerapan konsep kesetimbangan benda tegar dalam


kehidupan sehari-hari. Kesetimbangan benda tegar adalah konsep dasar dalam fisika yang
mempengaruhi banyak aspek aktivitas manusia. Makalah ini bertujuan untuk
mengilustrasikan bagaimana konsep kesetimbangan ini relevan dalam konteks keseharian
kita.

Makalah ini menjelaskan konsep kesetimbangan benda tegar dan cara mengukur
kesetimbangan dengan mempertimbangkan momen gaya total dan momen inersia. Kami
menguraikan berbagai contoh penerapannya, mulai dari tas belanja yang diisi dengan
barang belanjaan hingga pintu ayun di rumah kita. Kami juga membahas penerapan
dalam aktivitas fisik seperti yoga, serta dalam dunia arsitektur dan desain bangunan.

Melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat lebih memahami pentingnya
kesetimbangan dalam menjaga kenyamanan, keamanan, dan efisiensi dalam berbagai
aspek kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep ini dapat membantu individu
memaksimalkan penggunaan berbagai benda tegar dalam aktivitas sehari-hari mereka.

makalah ini mungkin tidak sempurna, namun kami berharap dapat memberikan
kontribusi positif dalam pemahaman tentang konsep kesetimbangan benda tegar. Kami
menerima masukan dan saran yang dapat membantu perbaikan di masa mendatang.
Terima kasih atas perhatian dan kesempatan untuk berbagi informasi ini.

Padang, 16 Okteber 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 4

2.1 PENGERTIAN ...............................................................................................4

2.2 JENIS-JENIS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR .............................. 6

2.3 PENGARUH KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI .................................................................................................... 7

2.4 KEGIATAN YANG MENERAPKAN KONSEP KESETIMBANGAN


BENDA TEGAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ............................ 8

2.5 CONTOH SOAL KESETIMBANGAN ...................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Konsep kesetimbangan benda tegar telah menjadi bagian integral dalam dunia fisika
dan rekayasa. Dalam sejarah, manusia telah memahami pentingnya kesetimbangan benda
tegar dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sebelum teori formal fisika diterapkan.
Salah satu contoh sejarah awal penggunaan kesetimbangan benda tegar adalah
pembangunan piramida Mesir kuno, yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang
prinsip-prinsip kesetimbangan benda tegar.

Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan penelitian ilmiah, pemahaman


tentang konsep ini telah berkembang dan menjadi dasar bagi banyak disiplin ilmiah. Di
era modern, kesetimbangan benda tegar telah menjadi elemen kunci dalam perancangan
berbagai objek dan struktur yang membentuk dunia kita, mulai dari gedung pencakar
langit hingga kendaraan bermotor, dan dari perabot rumah tangga hingga peralatan
industri.

Kesetimbangan benda tegar bukan hanya sekadar konsep teoritis dalam fisika, tetapi
juga sebuah alat praktis dalam rekayasa dan ilmu terapan. Dalam dunia rekayasa,
pemahaman yang tepat tentang bagaimana mengelola dan menjaga kesetimbangan benda
tegar sangat penting dalam memastikan bahwa bangunan, jembatan, kendaraan, dan alat
mekanik berfungsi dengan aman dan efisien. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas lebih lanjut konsep kesetimbangan benda tegar, prinsip-prinsip yang
mengaturnya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai bidang
teknis.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang konsep kesetimbangan benda tegar,
kita dapat memahami lebih baik mengapa banyak objek dalam dunia ini berperilaku
sebagaimana adanya, dan bagaimana kita dapat merancang dan menjaga stabilitas dalam
berbagai konteks. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih
komprehensif tentang konsep ini dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
betapa relevannya kesetimbangan benda tegar dalam dunia kita yang kompleks dan maju
ini.

1
2

Kesetimbangan benda tegar adalah salah satu konsep fundamental dalam dunia fisika
yang mengatur perilaku benda padat dalam kondisi ketika benda tersebut tidak
mengalami perubahan rotasi atau translasi. Dalam kata lain, kesetimbangan benda tegar
menyiratkan bahwa benda tersebut tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
tanpa mengalami perubahan signifikan dalam posisi atau orientasi. Konsep ini memiliki
dampak yang sangat luas dalam dunia ilmu pengetahuan, rekayasa, dan berbagai aspek
kehidupan sehari-hari.

Kesetimbangan benda tegar tidak hanya memegang peranan penting dalam fisika,
namun juga dalam berbagai disiplin ilmiah dan teknis. Ini adalah konsep yang
menghubungkan berbagai aspek kehidupan kita dengan prinsip-prinsip fisika yang
mendasar. Dalam laporan ini, kita akan menjelaskan dan menjelajahi konsep
kesetimbangan benda tegar, mulai dari definisi hingga prinsip-prinsip dasar dan
penerapannya dalam berbagai konteks.

Salah satu aspek kunci dalam pemahaman kesetimbangan benda tegar adalah
pemahaman prinsip-prinsip yang mengaturnya, termasuk hukum lever dan momen gaya.
Prinsip ini adalah dasar bagi banyak aspek teknis yang berhubungan dengan konstruksi
dan rekayasa. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsep ini sangat
penting dalam perancangan berbagai objek, dari struktur bangunan hingga peralatan
mekanik.

1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-
hari ?
2. Apa pengaruh kesetimbangan pada kehidupan sehari-hari ?
3. Apa contoh atau kegiatan yang menerapkan konsep kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari ?
3

1. 3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam konsep
kesetimbangan benda tegar, termasuk definisi, prinsip-prinsip dasar, dan momen gaya
yang mengaturnya. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk. Memahami bagaimana
konsep penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui
pengaruh kesetimbangan pada kehidupan sehari-hari dan mengetahui apa saja contoh atau
kegiatan yang menerap kan konsep kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN
 Torsi
Sebelum membahas kesetimbangan benda tegar, perlu memahami dulu dinamika
benda tegar. Dinamika benda tegar, (benda yang ukurannya tidak di abaikan).
Resultan gaya dapat menyebabkan gerak translasi dan juga rotasi (berputar dalam
poros tertentu). Rotasi disebabkan adanya torsi, yakni ukuran kecenderungan sebuah
gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu.
Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu
longitudinal balok/elemen struktur.Torsi dapat terjadi karena adanya beban eksentrik
yang bekerja pada balok tersebut.Selain itu,pada umumnya torsi dijumpai pada balok
lengkung atau elemen struktur portal pada ruang.
Pada kasus-kasus tertentu, pengaruh torsi lebih menentukan dalam perencanaan
elemen struktur jika dibandingkan dengan pengaruh beban-beban yang lain. Dalam
ilmu fisika torsi di rumuskan dengan T = F x r dimana T (Torsi), F (Gaya), r (jarak).
Yang artinya Gaya dikali dengan jarak yang ditunjukkan dalam satuan Kg.m (Kg/m),
Kg.cm (Kg/cm), atau N.m (N/m).
Di dalam ilmu fisika, gaya adalah kemampuan dorong atau kemampuan tarik
yang dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk bergerak atau
berpindah tempat. Adapun gaya yang bekerja adalah gaya normal (gaya yang tidak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi maupun gaya gesek).
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya
berupa engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri
adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya merupakan ujung
yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu x. Pada benda
dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah.
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya
berupa engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri

4
5

adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya merupakan ujung
yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu x. Pada benda
dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah.
Jika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang tidak
berotasi. Kita dapat melihat skema pada pada gambar a diatas. Jika arah gaya tegak
lurus maka batang akan berotasi. Seperti yang ditunjukkan gambar b diatas.
Bagaimana kalau gaya membentuk sudut θ yang besarnya sembarang dengan batang?
Jika gaya membentuk sudut sembarang terhadap batang, benda akan berotasi tetapi
percepatan sudut yang dihasilkan akan berbeda dengan jika sudutnya tegak lurus. Hal
itu ditunjukkan pada gambar c diatas. Perhatikanlah arah putaran akan barlawanan
bila gaya yang diberikan berlawanan arah.
 Kesetimbangan
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar samma
dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam.
Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka
ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Sedangkan benda tegar sendiri
adalah benda yang bentuknya (geometri) akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya.
Jadi sekalipun dia bergerak translasi atu rotasi bentuknya tidak akan berubah,
contohnya meja, kursi, bola, dll.
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yaitu, momentum
linear dan momentum anggular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0.
Momentum linear dan implus dihubungkan oleh persamaan:
∑F · Δt= Δp
Atau dapat juga ditulis menjadi
∑F = Δp/Δt
Karena p konstan makka akibatnya
∑F · Δt= ΔΔp
atau dapat juga ditulis menjadi Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0.
Kemudian debgan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular
dan implus angular dihubungkan oleh persamaan.
∑Τ · Δτ= ΔL
Atau dapat juga ditulus menjadi
∑Τ = ΔL/Δτ
6

Karena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ = 0.


Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia
memenuhi dua syarat yaitu:
∑F = 0
∑Τ = 0
Pada sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya bekerja pada
benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada partikel
hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak rotasi).
Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanya lah
keseimbangan translasi atau ∑F = 0; ∑Fx = 0 ; ∑Fy = 0 ∑F = 0 yang berarti benda terus diam
atau benda bergerak lurus berarturan.
Keseimbangan yang di maksud di sini adalah keseimbangan statis sistem partikel, yang
berarti ∑F = 0 dan benda terus diam. Jika ∑F = 0 tetapi benda terus bergerak lurus
beraturan, ini adalah keseimbangan kinetis.

2. 2 JENIS-JENIS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Mengutip buku Rumus fisika kelas X, XI, XII tulisan Timkonpas ilmu (2019),
berdasarkan gangguan yang di berikan, kesetimbangan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, antaralain:
1. Kesetimbangan labil arau goyah
Kesetimbangan ini adalah keseimbangan pada suatu benda dimana setelah
gangguan yang di berikan atau dialami benda di hentikan maka benda itu tidak
akan kembali ke posisi keseimbangan semula melainkan akan memebesar
gangguan tersebut.
2. Kesetimbangan Stabil atau Mantap
Kesetimbangan stabil merupakan keseimbangan benda di mana setelah
gangguan yang diberikan pada benda dihentikan, benda akan kembali ke
posisi keseimbangan semula.
3. Kesetimbangan Indeferen atau Netral
Kesetimbangan netral diartikan sebagai keseimbangan suatu benda di mana
setelah gangguan yang diberikan tidak mengubah posisi benda.
7

2. 3 Pengaruh Kesetimbangan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep kesetimbangan benda tegar merupakan pengetahuan dasar yang sangat


penting dan mempunyai banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada
bidang teknik.Pemahaman dan perhitungan mengenai gaya-gaya yang bekerja pada benda
yang berada dalam keadaan setimbang statis sangat penting, khususnya bagi para ahli
teknik (arsitek atau insinyur).Dalam merancang sesuatu, baik gedung, jembatan,
kendaraan, dll, para arsitek atau insinyur juga memperhitungkan secara saksama, apakah
struktur suatu bangunan, kendaraan, jembatan dll, mampu menahan gaya-gaya yang
bekerja padanya sehingga tidak terjadi kesalahan konstruksi pada pembangunan yang
mengakibatkan bangunan tersebut mengalami kemiringan maupun ambruk.

Prinsip kesetimbangan benda tegar memang sudah banyak diterapkan pada kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh dari penerapan prinsip kesetimbangan benda tegar adalah
dalam proses pembuatan jembatan serta bangunan konstruksi rumah.

Agar jembatan tersebut tidak mudah roboh meskipun dilewati oleh kendaraan dengan
bobot berat sekalipun, maka jembatan tersebut memang harus bisa memenuhi
kesetimbangan statis atau keseimbangan benda ketika dalam kondisi diam. Hal ini juga
berlaku pada sebuah bangunan konstruksi rumah yang juga harus memenuhi prinsip
kesetimbangan. Contoh penerapan prinsip kesetimbangan benda tegar lainnya adalah
pada proses pembuatan mainan mainan boneka tinju anak-anak.

Dimana boneka tinju adalah jenis boneka yang kerap digunakan untuk bermain tinju
oleh anak-anak. Keunikan dari boneka tersebut adalah tidak bisa jatuh walaupun sudah
dipukul cukup keras sekalipun. Ketika boneka tinju dipukul terlalu keras, maka posisinya
akan tetap akan kembali ke posisi semula.

Prinsip yang digunakan oleh boneka tinju tersebut adalah keseimbangan benda tegar,
keseimbangan stabil ketika benda tersebut diberikan sedikit gaya, maka benda tersebut
dapat kembali ke posisi semula.

Pada timbangan seperti neraca ohauss juga menerapkan kesetimbangan benda tegar
dimana konsep neraca jenis ini akan ketika tuas sebelah kanan membuat putaran searah
yang bisa diartikan sebagai torsi bernilai positif dan tuas sebelah kiri akan membuat suatu
putaran berlawanan dengan arah jarum jam atau memiliki nilai torsi negatif. Itu artinya,
jika beban yang ada di bagian kiri dan beban timbangan sebelah kanan menjadikan posisi
8

tuas pada bagian kanan dan kiri seimbang, maka torsi tersebut akan memiliki nilai atau
sistem tersebut dalam keadaan seimbang.

2. 4 Kegiatan yang meberapkan konsep kesetimbangan benda tegar


dalam kehidupan sehari-hari

Contoh kondisi kesetimbangan benda tegar adalah seperti yang terjadi pada lampu
gantung di rumah. Jika kalian memiliki lampu gantung coba untuk perhatikan kembali
bagian tangkai yang ada pada lampu tersebut. Apakah tangkai tersebut terbuat dari benda
karet atau mungkin benda lain seperti tali rafia? Tentunya tidak keduanya. Ketika tangkai
lampu terbuat dari tali rafia, maka kemungkinan besar akan terputus pada kurun waktu
tertentu. Karena terputus, lampu akan dapat terjatuh. Hal inilah yang menjadikan tangkai
lampu gantung terbuat dari bahan logam dan berbentuk seperti rantai.

Kondisi tersebut dimaksudkan agar bisa menjaga keseimbangan lampu karena tali
penopang sudah dalam kondisi kokoh dan kuat. Posisi lampu akan tetap bisa seimbang
meski tidak dikenai gaya dari luar seperti gaya sentuh.

Selain itu pada jembatan kantilever.Jembatan kantilever adalah jembatan panjang


yang mirip dengan jembatan sederhana yang terbuat dari batang pohon atau lempengan
batu, tetapi penyangganya berada di tengah. Pada bagian-bagiannya terdapat kerangka
keras dan kaku (terbuat dari besi atau baja). Bagianbagian kerangka pada jembatan
kantilever ini meneruskan beban yang ditanggungnya ke ujung penyangga jembatan
melalui kombinasi antara tegangan dan regangan. Tegangan timbul akibat adanya
pasangan gaya yang arahnya menuju satu sama lain, sedangkan regangan ditimbulkan
oleh pasangan gaya yang arahnya saling berlawanan.

Kombinasi antara pasangan gaya yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan
setiap bagian jembatan yang berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara
sama rata sehingga meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan.
Pada umumnya, jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya
tidak terlalu jauh, karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m
sampai dengan 400 m.
9

2. 5 CONTOH SOAL KESETIMBANGAN


 Contoh soal : Balok Tegar
o Sebuah balok homogen dengan panjang 2 meter dan berat 800 N
diletakkan secara horizontal pada dua penyangga, seperti pada gambar
berikut:
```
|---2m---|
| |
|--------|
```
Di mana harus ditempatkan dua penyangga ini agar balok tetap
seimbang?
 Penyelesaian:

Pertama, kita perlu menghitung momen torsi yang dihasilkan


oleh berat balok terhadap salah satu penyangga.

Berat balok adalah 800 N. Kita akan mengasumsikan berat


balok ini bekerja pada titik tengah balok yang berjarak 1 meter dari
salah satu ujungnya.

Momen torsi yang dihasilkan oleh berat balok sekitar salah satu
penyangga adalah:

Torsi = Berat x Jarak = 800 N x 1 m = 800 Nm (atau 800 Nm,


sama dengan 800 Joule)

Untuk menjaga balok tetap seimbang, momen torsi yang


dihasilkan oleh penyangga di sisi lain harus sama besarnya dan
berlawanan arah. Karena itu, penyangga di sisi lain juga harus
menghasilkan momen torsi sebesar 800 Nm.

Kita sekarang memiliki dua penyangga dengan momen torsi


yang sama. Mereka masing-masing berjarak 2 meter dari salah satu
ujung balok.
10

Momen torsi yang dihasilkan oleh kedua penyangga sebanding


dengan jaraknya dari ujung balok. Oleh karena itu, kita dapat
membagi momen torsi ini menjadi dua bagian yang sama.

Masing-masing penyangga harus menghasilkan momen torsi


sebesar 800 Nm / 2 = 400 Nm.

Sehingga, penyangga harus ditempatkan pada jarak 2 meter dari


ujung balok untuk menjaga balok tetap seimbang.

Dengan menempatkan penyangga pada jarak 2 meter dari ujung


balok di kedua sisi, balok akan tetap seimbang.

 Contoh Soal : Keseimbangan Benda Tegar


o Sebuah papan dengan panjang 2 meter ditempatkan pada sebuah
penyangga pada salah satu ujungnya. Di ujung lainnya, sebuah beban
seberat 40 N ditempatkan. Jarak antara penyangga dan beban adalah 1
meter. Di mana kita harus menambahkan sebuah penyangga tambahan
di papan agar papan tetap seimbang?
 Penyelesaian

Ketika papan dalam keadaan seimbang, momen total terhadap


penyangga harus nol. Momen dihitung dengan mengalikan gaya
dengan jarak dari titik tumpu. Mari kita sebut penyangga tambahan
yang harus ditambahkan sebagai F (penyangga tambahan).

Momen dari beban pada ujung papan (40 N) adalah:

M(beban) = 40N . 1 m = 40 Nm

Momen dari penyangga awal adalah nol karena papan


ditempatkan pada penyangga tersebut.

Momen dari penyangga tambahan adalah:

M (penyangga tambahan) = F (penyangga tambahan) . 2 m

Karena papan dalam keadaan seimbang, momen total harus nol.


Jadi, kita memiliki:

M (beban) + M (penyangga tambahan) = 0


11

40 Nm + F (penyangga tambahan) . 2 m = 0

Sekarang kita bisa menyelesaikan untuk F (penyangga


tambahan):

F (penyangga tambahan) . 2 m = -40 Nm

F (penyangga tambahan) = -20 N

Karena arah penyangga tambahan adalah ke atas, kita


mengambil nilainya positif:

F (penyangga tambahan) = 20 N

Jadi, kita perlu menambahkan sebuah penyangga dengan gaya


20 N di titik tengah papan agar papan tetap seimbang.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Kesimpulan dari materi ini adalah bahwa konsep kesetimbangan benda tegar memiliki
peran yang sangat penting dalam dunia fisika, rekayasa, dan berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Sejarah penggunaan kesetimbangan benda tegar dapat ditemukan dalam
pembangunan piramida Mesir kuno, dan pemahaman tentang konsep ini telah
berkembang menjadi dasar bagi banyak disiplin ilmiah dan teknis.

Konsep ini tidak hanya berdampak pada fisika, tetapi juga dalam rekayasa dan
berbagai aplikasi praktis. Pentingnya pemahaman yang tepat tentang bagaimana
mengelola dan menjaga kesetimbangan benda tegar adalah kunci dalam memastikan
bahwa berbagai struktur, kendaraan, dan peralatan berfungsi dengan aman dan efisien.

Pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip kesetimbangan, termasuk momen


torsi, momen gaya, dan prinsip momen adalah penting dalam perancangan berbagai
objek, dari struktur bangunan hingga peralatan mekanik. Kesetimbangan benda tegar
memiliki aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan jembatan, konstruksi
bangunan, hingga mainan seperti boneka tinju anak-anak.

Selain itu, penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari


memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan struktur dan mencegah kemungkinan
kerusakan atau bahaya. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat tentang konsep ini sangat
relevan dalam berbagai konteks teknis dan lingkungan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kesetimbangan-benda-tegar-pengertian-jenis-dan-
syaratnya-1x1XtUmcyXW

https://www.gramedia.com/literasi/kesetimbangan-benda-tegar/

https://www.academia.edu/36773272/Makalah_Kesetimbangan_Benda_Tegar_docx

https://www.gramedia.com/literasi/kesetimbangan-benda-tegar/

13

Anda mungkin juga menyukai