Anda di halaman 1dari 8

Vol.2 No.

3 Agustus 2022 953


……………………………………………………………………………………………………...
PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA
DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
KECAMATAN KOLANG KABUPATEN TAPANULI TENGAH 2020

Oleh
Devi Kristina Hutagalung1, Lika Amalia2
1,2
STIKes Nauli Husada
Email: 1devikristina30@gmail.com

Abstrak
Latar belakang : DM yaitu suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.Tindakan
dilakukan untuk mencegah dan mengontrol terjadi neuropatic diabetic dan perbaikan sirkulasi
perifer melalui 5 pilar penatalaksanaan DM. Salah satunya aktifitas fisik yakni senam aerobic.
Aerobic adalah serangkaian gerak dengan mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga
melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Olahraga dan kebugaran secara
positif dapat mempengaruhi kadar lipid, tekanan darah, kejadian.
Tujuan penelitian: Mengetahui adakah pengaruh senam aerobic terhadap penurunan kadar
glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Kecamatan Kolang Kabupaten
Tapanuli Tengah.
Desain penelitian: Pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperiment dengan desain non
equivalent control group. Populasi penelitian ini seluruh penderita dengan DM yang berada di
Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 61 responden. Jumlah sampel
sebanyak 30 pasien yaitu 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol, menggunakan teknik
accidental sampling.Mengunakan analisis data bivariat dengan uji independent t test
Hasil : Ada pengaruh senam aerobic terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada
penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan penurunan glukosa darah sekitar 48 mg/dl.
Saran : Diharapkan penderita DM tipe 2 mengikuti aerobik secara rutin dan teratur untuk
menjaga glukosa darahnya.
Kata Kunci: Senam aerobik, Diabetes Mellitus tipe 2

PENDAHULUAN
DM merupakan sindrom metabolik sebanyak 250 juta jiwa. Peningkatan
yang ditandai dengan hiperglikemia karena prevalensi data penderita DM di atas salah
defek pada sekresi insulin, kerja insulin, atau satunya yaitu Provinsi Jawa Tengah yang
keduanya. DM di Indonesia adalah ancaman mencapai 152.075 kasus. Jumlah penderita
serius bagi pembangunan kesehatan karena DM tertinggi sebanyak 5.919 jiwa di Kota
dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, Semarang (Profil Kesehatan Jawa Tengah,
kaki diabetes (gangrene) sehingga harus 2011).
diamputasi, penyakit jantung dan stroke Berbagai macam tindakan dilakukan
(Depkes RI, 2013). untuk mencegah dan mengontrol terjadi
Angka kejadian DM menurut data neuropatic diabetic dan perbaikan sirkulasi
Riskesdas (2013) terjadi peningkatan dari 1,1 perifer melalui 5 pilar penatalaksanaan DM
% di tahun 2007 meningkat menjadi 2,1 % di yaitu edukasi, nutrisi, aktifitas fisik, terapi
tahun 2013 dari keseluruhan penduduk farmakologi dan monitor kadar glukosa

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
954 Vol.2 No.3 Agustus 2022
………………………………………………………………………………………………………
darah. Aktifitas fisik merupakan elemen glukosa darahnya biasanya dengan suntik
penting dalam mencegah dan menejemen DM insulin di tenaga kesehatan terdekat. Dari hasil
tipe 2 Senam aerobik adalah serangkaian studi pendahuluan warga menyatakan bahwa
gerak yang dipilih secara sengaja dengan belum mengetahui mengenai pengaruh senam
mengikuti irama musik yang juga dipilih aerobik untuk menurunkan glukosa darah.
sehingga melahirkan ketentuan ritmis, Berdasarkan uraian diatas, peneliti
kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini tertarik untuk meneliti “pengaruh senam
bertujuan untuk mengingkatkan kemampuan aerobik terhadap penurunan kadar glukosa
jantung dan paru –paru serta pembentukan darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus
tubuh dan juga olahraga unuk peningkatan tipe 2 di Kecamatan Kolang Kabupaten
kesegaran jasamani bukan olahraga prestasi, Tapanuli Tengah”
akan tetapi olahraga preventif yang dapat
dilakukan secara masal (Hitachisulandari METODE PENELITIAN
dalam sari, dkk, 2012). Penelitian ini menggunakan
Senam aerobik sangat efektif pendekatan kuantitatif, desain penelitian
menurunkan kadar glukosa darah karena menggunakan rancangan eksperimen semu
pergerakan yang menyeluruh. Proses (quasy experiment design) berbentuk desaign
melakukan senam aerobic itu sendiri hanya non equivalent (pretest-posttest) control group
menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam yang desain menggunakan teknik accidental
terdiri dari beberapa tahapan adalah sampling. Penelitian ini dilakukan 12-18
pemanasan, inti dan pendinginan (Barawi, Maret 2019.Populasi dalam penelitian
2013). Terbukti pada pada orang yang ini 61 responden dengan jumlah sampel 15
melakukan senam aerobik mengalami responden.
peningkatan pembakaran kalori sebesar 240-
312 kal sama seperti berenang (Budiman, HASIL
2013). A. Analisa Univariat
Hasil penelitian oleh Fidrotim, dkk 1. Glukosa darah sewaktu sebelum
(2017), didapatkan hasil bahwa ada pengaruh dilakukan senam aerobic secara rutin
senam aerobik terhadap perubahan kadar pada kelompok intervensi dan control
glukosa dalam darah pada pasien diabetes Tabel 4.1 Glukosa darah sewaktu sebelum
mellitus di wilayah kerja puskesmas Nglumber dilakukan senam aerobic secara rutin di
pada sampel 23 responden, senam aerobik Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli
dilakukan 1 minggu sekali selama 3 minggu. Tengah.
Dari studi pendahuluan pada bulan Kelompok N Mean SD
November 2018 didapatkan data dari hasil
wawancara dengan warga terdapat 7 orang Intervensi 15 192.73 39.442
diantaranya yang aktif memeriksakan Kontrol 15 196.87 49.893
kesehatan ke puskesmas, 4 orang warga
mengeluh sering merasakan lemas, pusing dan Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa
berat untuk aktifitas jika kadar glukosa rerata kadar glukosa darah sewaktu responden
darahnya sedang tinggi, keluhannya ini terajdi pada kelompok intervensi yakni 192,73
karena tidak patuh terhadap diet yang telah dengan standar deviasi 39,442, dan pada
dianjurkan. Ada 2 orang warga yang merasa kelompok kontrol rerata responden dengan
pandangan matanya sudah tidak jelas. Karena kadar glukosa darah sewaktu yakni 196,87
Data yang lain bahwa 3 orang warga dengan standar deviasi 49,893.
mengatakan untuk menangani kenaikan
………………………………………………………………………………………………………
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 955
……………………………………………………………………………………………………...
2. Glukosa darah sewaktu sesudah pada kelompok intervensi yakni 153,80
dilakukan senam aerobic secara rutin dengan standar deviasi 40,899, dan pada
pada kelompok intervensi dan control kelompok kontrol rerata responden dengan
Tabel 4.2 Glukosa darah sewaktu kadar glukosa darah sewaktu yakni 205,93
sesudah dilakukan senam aerobic secara dengan standar deviasi 41,329.
rutin pada kelompok intervensi dan B. Analisis Bivariat
control di Kecamatan Kolang 1. Perbedaan glukosa darah sewaktu sebelum
Kabupaten Tapanuli Tengah. dan sesudah dilakukan senam aerobik
Kelompok N Mean SD secara rutin pada kelompok intervensi
Tabel 4.3 Perbedaan glukosa darah
Intervensi 15 153.80 40.899 sewaktu sebelum dan sesudah dilakukan
Kontrol 15 205.93 41.329 penelitian (tanpa senam aerobik ) pada
kelompok intervensi
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa
rerata kadar glukosa darah sewaktu responden
Kelompok N Mean SD 95% CI T p value

(mg/dl) (mg/dl) Lower Upper

Intervensi Pretest 15 192.73 39.442 18.540 59.326 4.095 0,001

Posttest 15 153.80 40.899

Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan masing 18,540 dan 59,326 dengan nilai T
bahwa pada kelompok intervensi sebelum 4,095, maka dapat disimpulkan bahwa
diberikan intervensi senam aerobic rerata sebelum reponden melakukan senam aerobik
memiliki kadar glukosa darah sewaktu kadar glukosa sebesar 4,095 lebih tinggi
sebanyak 193,73 dengan standar deviasi dibandingkan nilai setelahnya, dengan
39,442, kemudian mengalami penurunan sekurang-kurangnya lebih 18,540 mg/dl dan
menjadi rerata 153,80 dengan standar deviasi sebanyak- banyaknya sebesar 59,326 mg/dl.
40,899. 2. Perbedaan glukosa darah sewaktu
Berdasarkan dependent t test sebelum dan sesudah dilakukan penelitian
didapatkan nilai p-value sebesar 0,001 Terlihat (tanpa senam aerobik) pada kelompok
bahwa p-value tersebut kurang dari α (0,005). kontrol
Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara Tabel 4.4 Perbedaan glukosa darah
bermakna kadar glukosa darah sewaktu pada sewaktu sebelum dan sesudah dilakukan
kelompok intervensi sebelum dan sesudah penelitian (tanpa senam aerobik ) pada
diberikan intervensi. CI lower upper masing- kelompok kontrol
Kelompok N Mean Std Deviasi 95% CI T p value
(mg/dl) (mg/dl)
Lower Upper

Kontrol Pretest 15 196.87 49.893 -20.980 2.846 -1.632 0,125

Posttest 15 205.93 41.329

Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan dengan standar deviasi 49,893, kemudian


bahwa pada kelompok kontrol sebelum mengalami peningkatan menjadi rerata 205,93
diberikan penelitian rerata memiliki kadar dengan standar deviasi 41,329.
glukosa darah sewaktu sebanyak 196,87
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
956 Vol.2 No.3 Agustus 2022
………………………………………………………………………………………………………
Berdasarkan dependent t test -20,980 mg/dl dan sebanyak-banyaknya
didapatkan nilai p-value sebesar 0,125 Terlihat sebesar 2,846 mg/dl.
bahwa p-value tersebut lebih dari α (0,005). Ini 3. Pengaruh senam aerobik terhadap kadar
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan glukosa darah sewaktu pada penderita
secara bermakna kadar glukosa darah sewaktu diabetes mellitus tipe 2 di Kecamatan
pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah.
penelitian. CI lower upper masing- masing - Tabel 4.5 Pengaruh senam aerobik
20,980 dan 2,846 dengan nilai T -1,632, maka terhadap kadar glukosa darah sewaktu
dapat disimpulkan bahwa sebelum reponden pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di
melakukan penelitian kadar glukosa sebesar Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli
1,632 lebih rendah dibandingkan nilai Tengah.
setelahnya, dengan perubahan dari sebelumnya
n Mean SD Mean Different 95% CI T p-
Kelompok (mg/dl) (mg/dl) (Lower-Upper)
(mg/dl) value
Intervensi 15 -38.93 36.825 -48.000 (-70.556 - -25.444 ) -4,359 0,000
Kontrol 15 9.07 21.512
Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui PEMBAHASAN
bahwa selisih nilai rata-rata pada responden A. Analisis univariat
setelah penelitian yakni -38,93 yang 1. Glukosa darah sewaktu sebelum
menunjukkan adanya penurunan 38,93mg/dl dilakukan senam aerobic secara rutin
dengan standar deviasi 36,825, dan pada pada kelompok intervensi dan kontrol
kelompok responden yang tidak diberikan dikecamatan Pringapus kabupaten
intervensi didapatkan selisih nilai rata-rata Semarang Pasien diabetes mellitus
9,07 yang menunjukkan adanya peningkatan mempunyai kadar glukosa darah yang
9,07 mg/dl dengan standar deviasi 21,512. tinggi diakibatkan gangguan
Berdasarkan independent t test, didapatkan p- sensitivitas sel β pankreas untuk
value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value menghasilkan hormon insulin yang
0,000 < (0,05) ini menunjukkan bahwa ada berperan sebagai pengontrol kadar
pengaruh yang signifikan antara kadar glukosa glukosa darah dalam tubuh. Salah satu
darah sewaktu pada pasien yang diberikan penyebab diabetes mellitus adalah
intervensi. Didapatkan mean different -48,000 kerusakan kelenjar pankreas (tidak lagi
yang menunjukkan bahwa setelah memproduksi hormon insulin atau
diberikannya intervensi senam aerobik dapat sedikit memproduksi hormon tersebut).
menurunkan glukosa darah sewaktu sekitar 48 Pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan
mg/dl dengan nilai T -4,359 yang kadar glukosa di atas 180 mg dl
menunjukkan adanya penurunan sebesar membutuhkan pengelolaan yang baik
4,359. Berdasarkan nilai interval kepercayaan untuk mencegah terjadinya komplikasi
95% (IK 95%) didapatkan bahwa nilai -25.444 yang diakibatkan oleh peningkatan
sampai dengan -70.556. Ini menunjukkan kadar glukosa darah (Hastuti, dkk,
bahwa dengan diberikannya intervensi senam 2017).
aerobic dapat menurunkan sedikitnya 25.444 Hasil ini didukung oleh Evangeline
mg/dl dan sebanyaknya (2018) Rerata kadar glukosa darah
70.556 mg/dl dari nilai glukosa darah puasa sebelum melakukan senam
sebelumnya. aerobic low impact 145,00 mg/dl,
dengan standar deviasi 14,568 mg/dl.
Hasil yang sama diperoleh dari Dyah
………………………………………………………………………………………………………
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 957
……………………………………………………………………………………………………...
(2016) rata-rata kadar glukosa darah sesudah melakukan senam aerobic low
puasa pada pres test sebesar 187,17 impact adalah 106,70 mg/dl dengan
mg/dl sengan nilai standart deviasi standar deviasi 11,225 mg/dl.
sebesar 39,702. Kadar glukosa darah
dikatakan terlalu tinggi jika melebihi B. Analisis bivariat
angka 200 mg/dl, kondisi ini disebut 1. Perbedaan glukosa darah sewaktu
hiperglikemia. sebelum dan sesudah dilakukan senam
2. Glukosa darah sewaktu sesudah aerobic secara rutin pada kelompok
dilakukan senam aerobic secara rutin intervensi diKecamatan Kolang
pada kelompok intervensi dan kontrol Kabupaten Tapanuli Tengah
diKecamatan Kolang Kabupaten Penatalaksanaan diabetes mellitus
Tapanuli Tengah terdiri dari 5 pilar utama, olahraga atau
Latihan fisik atau olahraga merupakan latihan fisik merupakan salah satu dari
bagian dari lima pilar penatalaksanaan penatalaksanaan tersebut selain dari
DM dan strategi nonfarmakologis diet, obat-obatan, edukasi dan
yang fundamental untuk tata laksana pemantauan, olahraga dalam arti gerak
dan kontrol DM tipe 2 terhadap risiko fisik atau kerja otot dapat
penyakit kardiovaskular (PERKENI, meningkatkan metabolisme atau
2011). Olahraga yang dianjurkan untuk pembentukan dan pengeluaran energi
penderita DM adalah aerobic low tubuh (energi output), mengakibatkan
impact dan ritmis salah satunya adalah konsumsi oksigen dan energi
senam yang bersifat aerobic (Suryanto, meningkat sekitar 20 kali lipat,
2009). Olahraga secara umum adalah sehingga penggunaan glukosa juga
suatu aktivitas yang dapat dapat digunakan dalam jumlah besar
menyehatkan diri dari luar maupun dari dengan tidak membutuhkan sejumlah
dalam atau lebih dikenal dengan nama besar insulin karena serat otot menjadi
sehat jasmani rohani (Hidayat, 2015). lebih permeabel terhadap glukosa
Program aktivitas fisik yang bersifat akibat kontraksi dari otot itu sendiri
aerobic yang disusun oleh Kenneth H. (Soegondo, 2009).
Cooper bertujuan untuk memperbaiki Penurunan rerata kadar glukosa darah
dan meningkatkan kondisi yang kurang sesudah intervensi senam aerobic
sempurna, apabila seseorang bergerak dalam penelitian ini sesuai dengan
dan berolahraga maka akan terjadi pendapat Chaveau dan Kaufman yang
proses biokimia di dalam tubuh untuk menyatakan latihan jasmani secara
memperoleh energi. Energi dapat langsung dapat menyebabkan
diperoleh dengan kerja fisik dalam terjadinya peningkatan pemakaian
jangka waktu lama 5-6 menit. Proses glukosa oleh otot yag aktif. Latihan
memperoleh energi jangka lama yang teratur menyebabkan
dengan pembakaran oksigen inilah permeabilitas membran meningkat
yang dikenal dengan istilah aerobic. pada otot yang berkontraksi sehingga
Jenis latihan aerobic yang dapat latihan resistensi insulin berkurang dan
dilakukan yaitu jalan kaki, berenang, sensitivtas insulin meningkat.
bersepeda dan senam (Anies, 2017). Senam dilakukan selama total 30
Hasil ini sejalan oleh penelitian menit, maka akan memelihara atau
Evangeline (2018) hasil analisa meningkatkan kapasitas denyut nadi
didapatkan rerata glukosa darah puasa yang wujudnya adalah gerakan-

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
958 Vol.2 No.3 Agustus 2022
………………………………………………………………………………………………………
gerakan senam yang terdiri dari 3 tahap jarang melakukan olahraga, zat
yakni pertama pemanasan, inti, dan makanan yang masuk ke dalam tubuh
pendinginan (Giriwijoyo & Sidik, tidak akan dibakar tetapi akan ditimbun
2013). dalam bentuk lemak dan gula.
Penelitian ini sejalan oleh Nugraha Kondisi pankreas yang tidak adekuat
(2016) menyatakan ada perbedaaan dalam menghasilkan insulin dan tidak
kadar glukosa darah antara sebelum mencukupi untuk mengubah glukosa
dan sesudah pelaksanaan senam menjadi energi maka akan timbul
diabetes, dengan nilai p-value penyakit DM (Kemenkes, 2010).
=0,0000 dengan rata-rata kadar glukosa Hasil penelitian ini sejalan dengan
darah sebelum pelaksanaan senam penelitian Sharoh (2017) mendapatkan
diabetes adalah 164,50 mg/dl dengan hasil penelitian kadar glukosa darah
standar deviasi 10,750. Pada sebelum pada penderita DM tipe 2
responden yang sama rata-rata kadar kelompok kontrol memiliki rerata
glukosa darah sesudah pelaksanaan sebesar 228 dengan standar deviasi
senam diabetes adalah 145,13 mg/dl sebesar 20,4 dan kadar glukosa darah
dengan standar deviasi 16,193. Kriteria sesudah pada penderita DM tipe 2
pengujian ini adalah bila p- value < α kelompok kontrol memiliki rerata
dengan derajat kepercayaan 5% (0,05) sebesar 235,7 dengan standar deviasi
maka disimpulkan bahwa terdapat 21,5. Kadar glukosa darah sebagian
perbedaan kadar glukosa darah pasien besar responden tidak mengalami
DM tipe 2 sebelum dan sesudah senam penurunan rerata kadar glukosa darah.
diabetes. 3. Pengaruh senam aerobic terhadap
2. Perbedaan glukosa darah sewaktu kadar glukosa darah sewaktu pada
sebelum dan sesudah dilakukan penderita diabetes mellitus tipe 2
penelitian (tanpa senam aerobic) pada diKecamatan Kolang Kabupaten
kelompok kontrol dikecamatan Tapanuli Tengah
Pringapus kabupaten Semarang Pelaksanaan senam aerobic dilakukan
Walaupun hasil analisis data secara 3 kali seminggu selama 45
menunjukkan bahwa tidak ada menit. Latihan fisik atau senam aerobik
perbedaan rata-rata kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus
darah. Hal ini kemungkinan disebabkan memiliki peran penting dalam
masih kurangnya intensitas latihan dan mengendalikan kadar glukosa dalam
adanya faktorlain mempengaruhi dari darah, dimana saat melakukan senam
glukosa darah. Aktifitas fisik dan terjadi peningkatan pemakaian glukosa
olahraga rutin dapat oleh otot sehingga dapat menyebabkan
mempengaruhi aksi insulin dalam penurunan glukosa darah. Penurunan
metabolisme glukosa dan lemak pada kadar glukosa darah ini disebabkan saat
otot rangka. Aktifitas fisik akan berolahraga atau senam, glukosa dan
menstimulasi penggunaan insulin dan lemak merupakan sumber utamanya.
pemakaian glukosa dalam darah serta Setelah berolahraga atau senam selama
dapat meningkatkan kerja otot. 10 menit, dibutuhkan glukosa 15
Aktifitas fisik mengakibatkan insulin kalinya dibandingkan pada saat
semakin meningkat sehingga kadar istirahat Adanya pengaruh senam
glukosa dalam darah akan berkurang. aerobik terhadap perubahan kadar
Orang yang jarang beraktifitas fisik dan glukosa darah ini disebabkan karena
………………………………………………………………………………………………………
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 959
……………………………………………………………………………………………………...
senam aerobik merupakan suatu proses menyebabkan penuruanan glukosa
yang sistematis dengan darah (Siswantoyo, 2009).
menggunakan rangsangan gerak yang Penelitian ini sejalan oleh yang
bertujuan untuk meningkatkan atau dilakukan oleh Kayman et al (2010)
mempertahankan kualitas yakni aktifitas fisik secara teratur
fungsional tubuh yang meliputi daya dengan berolahraga minimal 3 kali
tahan paru-jantung, kekuatan dan daya dalam seminggu dilakukan minimal 30
tahan otot, kelenturan dan komposisi menit setiap kali latihan dan selama 12
tubuh (Fidrotim, 2018). minggu akan dapat menurunkan berat
Penurunan kadar glukosa darah dapat badan. Penelitian ini didukung oleh
dipengaruhi oleh pankreas dengan Nella (2015) yang menyatakan ada
mengurangi insulin dan menambah pengaruh senam aerobic terhadap
glukagon. Latihan yang bersifat akut kadar glukosa darah pada penderita
kurang efektif untuk digunakan sebagai DM tipe 2 dengan rata-rata kadar
stresor dalam penurunan kadar glukosa glukosa darah pre test adalah
darah. Olahraga yang bersifat aerobik 207.1mg/dl, rata-rata kadar glukosa
endurance yang dilakukan selama 20- darah post test 174.9mg/dl, hasil uji
40 menit minimal 3 kali seminggu Paired t-test P = 0,000
dapat menurunkan glukosa darah,
meningkatkan toleransi glukosa dan KESIMPULAN
sensitivitas insulin perifer, menurunkan Ada pengaruh yang signifikan antara
berat badan, dan mengurangi beberapa kadar glukosa darah sewaktu pada pasien yang
faktor risiko penyakit kardiovaskuler diberikan intervensi,dengan mean different -
(Siswantoyo, 2009). 48,000 yang menunjukkan bahwa setelah
Penurunan kadar glukosa darah yang diberikannya intervensi senam aerobik dapat
bervariatif disebabkan oleh jenis menurunkan glukosa darah sewaktu sekitar 48
metode yang digunakan dan mg/dl dengan nilai T -4,359 yang
dimungkinkan disebabkan oleh menunjukkan adanya penurunan sebesar
pemakaian sumber energi dari 4,359. Berdasarkan nilai interval kepercayaan
meto3333de tersebut. Senam aeobik 95% (IK 95%) didapatkan bahwa nilai -25.444
dengan dosisi yang tepat dapat sampai dengan-70.556. Ini menunjukkan
menimbulkan proses adaptasi pada bahwa dengan diberikannya intervensi senam
sistem yaitu sistem saraf, skeletal dan aerobic dapat menurunkan sedikitnya25.444
ketahanan tubuh. Setelah senam aeroik mg/dl dan sebanyaknya70.556 mg/dl dari
selama 10 menit kebutuhan glukosa nilai glukosa darah sebelumnya.
akan meningkat sampai SARAN
15 kali dari jumlah kebutuhan pada 1. Bagi Penderita DM
keadaan biasa. Setelah 60 menit dapat Diharapkan Penderita Diabetes
meningkat sampai 35 kali lipat dari Mellitus tipe 2 secara rutin mengikuti senam
jumlah kebutuhan glukosa sewaktu aerobic selama 1 minggu 3-4 kali latihan
istirahat. Menurut Chaveu dan senam aerobik dengan durasi minimal 20-60
Kaufman olahraga pada penderita menit dan beristirahat yang cukup serta
diabetes dapat menyebabkan menghindari stress.
terjadianya peningkatan pemakaian 2. Bagi Institusi Pendidikan
glukosa oleh otot yang aktif, sehingga Dapat dijadikan sumber referensi atau
secara langsung olahraga dapat bahan perbandingan bagi kegiatan yang ada

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
960 Vol.2 No.3 Agustus 2022
………………………………………………………………………………………………………
kaitannya dengan penatalaksanaan Diabetes untuk Kesehatan dan Prestasi. Bandung:
Mellitus tipe 2. Remaja Rosdakar
3. Bagi petugas kesehatan [7] Nugraha A, Kusnadi E, Subagja S.
Diharapkan petugas kesehatan memberikan Kadar gula darah sebelum dan sesudah
fasilitas kepada penderita DM agar bisa rutin melaksanakan senam diabetes pada
melakukan senam aerobik selama 1 minggu 3 pasien diabetes melitus tipe II. J Ilm Kes.
kali pertemuan dengan lama senam 30 menit. 2016;9(2).
4. Bagi Peneliti lain [8] Nella.,Ardelina.(2015).Pengaruh Senam
Peneliti selanjutnya disarankan untuk Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah
membuat variasi model latihan yang lebih Pada Penderita Dm Tipe 2 Di Klub
efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah Ssenam Desa Gilang Rt 25 Rw 07
pada pederita Diabetes Mellitus tipe 2, Taman Sidoarjo.Tesis. Universitas
melakukan pengukuran variabel yang lebih Nahdlatul Ulama Surabaya
lengkap dan parameter yang lebih mendalam. [9] PERKENI.(2015). Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia, PERKENI, Jakarta
[1] Barawi. (2013). The Efect Of Aerobic [10] Sari FP.,berawi KN.,diana DN.,soleha
Exercise to Fast Blood Dlucose Level In TU.(2012). Pengaruh Penurunan Kadar
Aerobic Participants at Sonia Fitness Kolestrol Total Darah Sebagai Respon
Center.Bandar Lampung Terhadap Senam Aerobik Di Aerobik
[2] Budiman T. (2013). Pengaruh Senam Dan Fitnes Center Sonia Bandar
Aerobic Terhadap Penurunan Kadar Lampung.Medical Faculty Of Lampung
Gula Darah Pada Lansia Di Posyandu University
Kelurahan Karten Kecamatan Lawean [11] Siswantoyo.(2009).Pengaruh Latihan
Surakarta Interval Aerobik Terhadap Penurunan
[3] Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Kadar Gula Darah Pada Penderita
Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Diabetes Melitus Usia
Pengembangan KesehatanKementrian Lanjut.Medikora.Vol 2 No 2
Kesehatan RI Oktober 2009 161-173
[4] Evangeline.,dkk.(2018).Pengaruh Senam [12] Sharoh.,M.D.(2017). Pengaruh Senam
Aerobik Low Impact Terhadap Gula Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah
Darah Puasa Pada Klien Diabetes Pada Penderita Diabetes Mellitus Tiep 2
Mellitus.Skripsi.Stikes General Achmad Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 1
Yani Cimahi. Sleman Yogyakarta.Skripsi.Fakultas
[5] Fidrotim A, Nurfaindan Vera A.(2018). Ilmu Kesehatan.Universitas Aisyiyah
“Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Yogyakarta
Perubahan Kadar Gula Dalam Darah [13] Suryanto. Peran senam diabetes
Pada Pasien Diabetes Mellitus”. Fakultas indonesia bagi penderita diabetes
Kesehatan, Akes Rajekwesi : mellitus. Medikora. 2009;5(2):173–84.
Bojonegoro
[6] Giriwijoyo, S. dan Sidik, D.Z. (2013).
Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga):
Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga

………………………………………………………………………………………………………
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)

Anda mungkin juga menyukai