Anda di halaman 1dari 4

Liturgi Akibat Kejatuhan Manusia dalam dosa (Ragam Profesi)

(PP/Remaja GKPI Bengalon)


Prolog : Setelah Manusia jatuh kedalam dosa. Yang terjadi jusrtu manusia semakin jatuh
dan jauh dari Tuhan. Manusia semakin sombong. Menganggap hidup dan semua
yang dimilikinya adalah hasil dari jeri payah manusia itu sendiri. Mengapa tidak?
Dan kini ada banyak manusia yang tidak lagi mencari Tuhan, mencari
kesenangan belaka seakan Tuhan itu tidak pernah ada? Bahkan dijadikan mitra
dagang belaka. Tuhan diingat kala berduka, Banyak manusia meyerukan
namaNya saat petaka tiba, tapi lupa kala bahagia., Seperti sederatan profesi
berikut, yang sombong akan kekuasaan masing-masing.

1. Presenter

Selamat malam warga Bengalon. Salam Jumpa di Natal tahun 2023 bagi kita. Berita penting
pertama yang diliput tim redaksi kami sore ini adalah, bahwa saya adalah seorang presenter
yang baik hati. Saya juga ingin memberitahukan bahwa presenter itu pintar, cantik dan
menarik. Berita penting kedua adalah, bahwa diantara profesi yang ada, sayalah yang paling
berjasa. Fakta ini terbukti dari besarnya pengorbanan saya buat anda semua. Bila masih ada
yang tidak mengakui jasa kami, dapat diberi kesimpulan mereka pasti tidak punya TV, tidak
punya Parabola. Berita ketiga sekaligus berita terakhir malam ini adalah, Anda sedang
menyaksikan sederetan liturgi Profesi, tapi ingat, Sayalah yang paling benar dan berjasa.
Terima kasih buat anda semua yang telah mengakui perkataan saya. Saya doakan anda akan
masuk sorga. Demikian berita utama malam ini, saya melaporkan dari GKPI Bengalon,
Slamat Malam, sampai jumpa kembali di Natal tahun depan.

2. Presiden

Horas Warga Bengalon, Selamat Malam para wargaku. Perkenalkan aku adalah Presiden
negara ini. Namanya saja sudah Kepala, pengatur segala kebijakan yang ada. Tuh presenter,
baru aja berjasa dikit udah heppot! Bereng dulu aku siapa, Presiden ini! Apa kalian pikir
presiden itu gampang? Tenang-tenang saja? Oh…bukan. Biar kalian tau ya. Setiap hari saya
memikirkan kalian semua. Bekerja pontang-panting, kesana-kemari. Pagi harus meeting di
Amerika, Siangnya pun tanda tangan kontrak di Tigalingga, bahkan malam ini dating khusus
buat anda semua. Yaa,…hanya buat anda semua. Coba kalau presiden gak ada, apa kata
Dunia? Mittooop? Jadi berterima kasihlah pada Presiden. Merdeka!
3. Tukang Salon

Hallo… Mau kriting? Atau mau direbonding? Dipangkas juga boleh…karena sayalah
ahlinya. Mungkin kamu semua tak menyadari akan jasa-saja kami para tukang salon.
Khusunya para wanita-wanita. Tau donk bilang trima kasih, sebab saat kamu mau pesta
pernikahan nanti, pasti datang ke tukang salon, bahkan mau Natal ini pun pasti ada juga yang
ke tukang salon. Tukang salon hebat juga lo, kenapa saya katakan hebat? Maaf ya, rambut
Presiden pun sudah pernah aku pangkas. Dan kalau dipikir-pikir…hanya tukang salon lah
yang berani pegang kepala semua orang. Hebat khan? jadi, siapa yang paling berjasa?

4. Tukang Becak

Becak, becak….! Naeng tudia hamu? Tu Gereja?, Tu sikkola?? Ah… tudia pe boi do
hutaruhon. Perkenalkan aku adalah tukang Becak. Kenapa????? Sepele ya sama tukang
Becak? Jangan gitu dong! Emangnya kami tukang becak ini tidak manusia? Tidak punya
jasa? Bayangkan ya kalau tukang becak tidak ada. Saat Musim Hujan tiba, Saya yakin akan
banyak yang pusing, terutama siswa, guru, apalagi partiga-tiga. Jadi tukang becaklah yang
paling terpenting. Setuju?

5. Tukang Bangunan

Halooo manusia sombong? Kalau sesama parbada jangan saling menghina. Dari tadi
kudengar kalian cuman ribut aja. Perkenalkan saya adalah Tukang, atau bahasa kerennya
‘Pem-bo-rong’. Nggak ingat jasa-jasa ku ya? Biar aku ingatkan ya. Siapa coba yang
membangun rumah kalian? Siapa coba yang membangun jalan raya yang dilewati tukang
becak? bahkan yang membangun gereja inipun, saya. Tukang gitu loh…. Yang paling nyata,
kursi yang kalian duduki sekarang ini, tukanglah yang membuatnya. Seandainya tukang ga,
ada. Bah, pellet ma sude

6. Siswa

Selamat malam buat kita semua. Salam kami buat buat seluruh profesi yang ada. JASA?
Tidak kamu tau bahwa siswa lah yang paling berjasa dan TER-PEN-TING diantara profesi
yang ada? Mengapa tidak? Coba, Setiap hari kami belajar menuntut ilmu, mencari bekal buat
masa depan Negara. Bila besar nanti, kami bisa menentukan apa yang menjadi cita-cita kami.
Mau jadi Presenter gampang. Atau mau jadi Presiden? Kecil, sakkidop mata do bahenon ku i.
Coba bayangkan kalau siswa tidak ada? Siapa yang akan meneruskan perjuangan pahlawan?
Siapa yang menggantikan pejabat sekarang? I do dabah asa manat tapikkiri jala nenget
tarimang-rimangi. Au do na unjago sian hamu sude.
7. Guru

Manusia, manusia..” sekali-kali mengaku kenapa sih? Masa kamu lupa sama seseorang yg
selama ini mendidik kamu? Kamu lupa sama jasa gurumu? Seharusnya kamu ngaca donk,
ngaca! kamu pintar karena siapa, dan Kamu bisa bekerja juga karena siapa? Guru kan? Nah
itu tau…. Dulu…Jangankan mengajari untuk membaca dan menulis, bahkan menghapus
ingusmu pun sering saya lakukan ketika kamu TK dan SD, Masih kurang cukup? Atau pura-
pura nggak ingat? Memang, itulah kebanyakan manusia jaman sekarang. Lupa Kulit akan
kacangnya, eh terbalik, sama sajanya itu. Intinya, saat butuh, mengemis, tapi kalau sudah
sukses, ditegur pe dang iba.

8. Petani

Ai nunga jam piga tahe on? Nunga boi hita mulak, nunga botari on hape. Hei, hamuna.
Dari tadi mereke cerita Jasa. AKU JUGA ADA. Coba kalian bayangkan kalau petani tidak
ada, mau makan apa klen? Batu, nggak mungkin kan? Makan lappet? Bolehlah makan lappet.
Tapi kalian tau nggak kalau lappet itu bahannya dari mana? Yaa, petani juga yang menanam
itu. Sai markatoi do ho sude. Parbecak, Guru, sude hamu, bisa kamu kerja kalau nggak
makan? Nah, makanya kalau ngomong itu dipikirkan dong, yang ada kalau petani mogok
kerja, maka kamu semua akan mati satu persatu karena kelaparan. Jadi petani yg paling
berjasa dimuka bumi ini. Titik!

9. Nelayan

Hallo. Bicara soal jasa, Aku juga punya. Kenapa saya berkata demikian? Ya, sebab saya
yakin anda semua yang ada di sini, semua profesi yang ada di muka bumi ini, baik yang
sengaja dan tidak sengaja telah merasakan jasa-jasa kami. Biar hanya seorang Nelayan,
namun tugas kami mulia adanya. Na di rippu hamu do ikkan na di pasar I ma dekdek sian
langit??? Oh please deh! Setiap hari nelayan lah yang pergi melaut untuk mencari ikan.
Segala jenis ikan kami cari untuk kebutuhan anda Ikan Pora-pora? Sibahut? Ikkan mujair?
Ikkan Paus? Sude ma tahe. Bahkan Garam yang ada di rumah kamu semua juga nelayanlah
yang mencarinya. Bayangkan kita makan tanpa ikan dan garam. Hambar. Jadi, Nelayan juga
berjasa khan?
10. Pedagang

Kangkung, Daun Ubi, Kangkung daun ubi. Na ma na, Bissan Mohop, Buat on boh….. Ai ise
do na pantang jago nakking? Berjasa…berjasa…..Ollo boloh. Dengarkan…! Eh Petani,
emang padi dan sayur ditanam aja cukup? Dan kamu nelayan, kalau nggak karena kami
memang bisa sampai ke pada para penduduk? Siapa yang menjualnya coba? Pedagang kan?
Kamu pakai baju yang cantik hari ini, beli dari mana ayo? Jujurlah padaku, jangan ada dusta
diantara kita, pasti dari Pedagang kan? Nah, makanya jangan selepe ya sama partiga-tiga..
Maruppasa majo au tokkin ate. Asa songon namaradi jo. Mardalani ma hita tu onan balige;
Godang disi jolma na mardege eme.

Horas ma dihita jala Gabe. Ai arga do boras songoni nang Cabe. Hidup partiga-tiga….!

11. Orangtua

E…eh tahe akka gellengkon. Ai binereng gelleng ni halak, ro ijur. Ai binereng gelleng
niba, eh…malengleng ate-ate. E..e, tahe, imajo tusi.“dang tar dok niba be,pinasabar-sabar
ma. Apa sih yang kalian bicarakan anak-anak ku,,??? Masalah jasa, nggak salah tuh? Tidak
kah kamu sadari siapa yang lebih berjasa? Hai semua propesi yang ada di dunia ini, janganlah
bersombong diri. Tidak kah kamu ingat akan jasa orang tua mu? Ibu yg telah mengandung
mu selama 9 bulan lalu melahirkan mu dengan taruhan nyawa. Dan membesarkanmu hingga
bisa seperti sekarang ini. Coba kalau orang tua nggak ada, memang kamu bisa jadi manusia?
Jadi tanpa orangtua kalian semua tak akan ada di muka bumi ini.

12. Pendeta

Saudara-saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus mari sejenak kita
renungkan mengapa kita ada didunia ini. Kalaupun kita memiliki ragam profesi yang berbeda
itu semua berkat dari Tuhan.Ingatlah saudaraku bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang paling
tinggi. Tuhan memberikan kita berbagai ragam profesi dalam kehidupan kita hanyalah untuk
kemuliaan dia. Karena itu hendaklah kita merendahkan diri dihadapannya agar kita
ditinggikan Tuhan seperti yang tertulis dalam firman Tuhan dalam nats alkitab Yakobus 4:10:
Rendahkanlah dirimu dihadapannya maka dia akan meninggikanmu dan dalam Amsal 3:5-7:
Percayalah kepada Tuhan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu,
akuilah dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu, takutlah akan Tuhan
dan jauhilah kejahatan. Kiranya damai sejahtera bagi kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai