Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2021/2022

ODD MIDTERM EXAM 2021/2022


FAKULTAS (Faculty) : AGAMA ISLAM (Religius Islamic)
JURUSAN (Department) : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Tarbiyah)
Mata Uji - Course Pancasila Hari/Tanggal - Kamis / 18 November
Day/Date 2021
Smt/Kelas - Class 1 / BCDE Jam ke - Session 2
Penguji - Examiner 1. Suwinarno, S. Ag., M.P.I Waktu - Duration 120 Menit
Petunjuk - Guidance:
1. Kerjakan soal dibawah ini dengan baik, singkat dan benar.
2. Kerjakan pada lembar kerja anda.
3. Dilarang keras bertindak curang. Jika ada jawaban yang sama maka tidak akan dikoreksi.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah - Course Learning Outcomes (CPMK - CLO):
1. Memeiliki kemampuan analisis, berfikir rasional, bersikap kritis dalam
menghadapai persoalan-persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali masalah-masalah dan
memberi solusi berdasarkan nilai-nilai Pancasila
3. Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa Pancasila adalah ideologi yang sesuai
bagi bangsa Indonesia yang majemuk (Bhineka Tunggal Ika)
4. Mampu mengimplemntasikan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam realitas kehidupan.
5. Memiliki karakter ilmuwan dan professional pancasilais yang memiliki komitmen
atas kelangsungan hidup dan kejayaan NKRI
Soal Essay - Essay Questions
Nilai - CPMK -
No Soal - Questions
Score CLO
Menurut saudara apa urgensi penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di
1. 20 1
Perguruan Tinggi? Jelaskan!
Menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), ideologi berintikan serangkaian
nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan
mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa
2. 20 2
sebagai wawasan atau pandangan hidup bangsa mereka. Bagaimana
menerut pendapat saudara hubungan Pancasila dengan liberalisme,
komunisme dan agama ?
Sejarah Indonesia modern sejak awal tumbuhnya kesadaran nasionalisme
(kebangkitan nasional) hingga memasuki fase revolusi fisik, bahkan sampai
memasuki tahapan pembentukan negara, perumusan dasar negara, dan
3. penyusunan sistem konstitusi nasional (1945) memang tidak bisa lepas dari 20 3
peran mayoritas umat Islam (Maarif, 2017: 173-174). Menurut pendapat
saudara bagaimankah peran tokoh-tokoh Muhammdiyah dalam
membidangi kemerdeakaan dan perumusan dasar negara?
Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada diri
seseorang akan mendorong menjadi pribadi yang beradab. Sebab tidak ada
4. satupun agama di dunia ini yang memperbolehkan untuk merugikan orang 20 4
lain dalam berbagai bentuk perkataan dan perbuatan. Uraikan apa tafsiran
sila 1 perspektif Islam.
Akhir-akhir ini merebak merebak usaha untuk merebak Pancasila dengan
5 20 5
menjadi beberapa sila. Bagaimana sikap saudara, uraikan!.
1. Urgensi penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi:
Pendidikan pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik dalam berperan
serta membangun pemahaman masyarakat. Setelah mendapatkan perkuliahan pendidikan
pancasila, mahasiswa diharapkan memiliki sikap:
 Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri
 Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
 Kesadaran pentingnya semangat kesatuan dan persatuan nasional
 Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
 Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa
 Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum
 Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi pancasila

2. Hubungan pancasila, liberalisme, dan komunisme, dan agama:


Pancasila adalah ideologi resmi Indonesia, yang didasarkan pada lima prinsip atau sila.
Berikut ini adalah hubungan Pancasila dengan liberalisme, komunisme, dan agama:
 Liberalisme: indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme barat yang
mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang kita anut
memandang manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial. Negara
liberal memberikan kebebasan warganya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya masing-masing, namun juga diberikan kebebasan untuk tidak
percaya terhadap tuhan atau atheis. Sistem negara liberal membedakan dan memisahkan
antara negara dan agama atau bersifat sekuler. Akan tetapi pancasila sila satu memberikan
sifat yang khas kepadanegara indonesia yaitu tidak memisahkan agama dengan negara.
 Komunisme: komunisme tidak pernah diterima dalam kehidupan masyarakat indonesia.
Hal ini disebabkan negara komunis lazimnya bersifat atheis yang menolak agama dalam
suatu negara. Selain itu ideologi komunis juga tidak menghormati manusia sebagai
makhluk individu. Berbeda dengan pancasila, pancasila memberikan kemungkinan bahkan
menuntut sikap kritis dan rasional. Pancasila bersifat dinamis yang mampu memberikan
jawaban atas tantangan yang berbeda-beda dalam zaman sekarang.
 Agama: pancasila yang didalamnya terkandung dasar filsafat hubungan negara dan agama
merupakan karya besar bangsa indonesia. Begitu pentingnya memantapkan kedudukan
pancasila, sehingga pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya tuhan
milik semua orang dan berbagai agaman. Tuhan menurut terminoogi pancasila adalah
tuhan yang maha esa, yang tidak terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama islam,
kristen, budha, hindu,dan bahkan animisme. Pancasila dan agama dapat berjalan saling
menunjang dan mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh
dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dengan sekaigus membuang atau
meninggalkan yang lainnya.

3. Peran tokoh-tokoh muhammadiyah dalam membidangi kemerdekaan dan perumusan


dasar negara:
Saat merumuskan Pancasila ada tokoh-tokoh dari Muhammadiyah seperti Kasman
Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH. Kahar Muzakir. Pada 18 Agustus 1945, ada
tokoh dari Indonesia timur yang keberatan dengan tujuh kata dalam Sila I Pancasila. Mereka
lewat Wakil Presiden Mohammad Hatta me-lobby agar tujuh kata dalam Sila I dihilangkan.
Keberatan itu akhirnya diterima oleh Panitia 9 dari kalangan ummat Islam. Tokoh-tokoh
Muhammadiyah ikut menyelesaikan masalah dari sesuatu yang sudah disepakati. Dari sejarah
yang ada, mendahulukan kepentingan bangsa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah.

4. Tafsiran sila pertama menurut perspektif islam:


Mengurai makna ketuhanan yang maha esa dimulai dengan menemukan arti dari dua
unsur yaitu “ketuhanan” dan “yang maha esa”. Kata “ketuhanan” berasal dari kata tuhan yang
memiliki arti pencipta alam semesta dengan segala isinya. Sedangkan “yang maha esa”, berarti
yang maha satu atau tidak ada pembandingNya dan menyamaiNya. Kepercayaan masyarakat
indonesia yang tertuang dalam pancasila sila pertama mengandung nilai-nilai religius. Keyakinan
terhadap adanya tuhan yang maha esa dengan sifat-sifatnya yang maha sempurna, yakni: Maha
Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil, dan sifat suci lainnya. Kemudian ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, yakni dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi laranganNya.
Memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah hal penting yang harus dimiliki
setiap orang. Karena orang yang tidak memiliki keyakinan dan kepercayaan akan keberadaan
Tuhan maka hidupnya selalu dihantui oleh perasaan bimbang dan ragu, tidak aman dan tidak
mempunyai kepastian dalam dirinya.

5. Sikap terhadap keinginan merebak pancasila menjadi beberapa sila:


Pancasila dianggap sebagai ideologi fundamental dan pemersatu yang memainkan peran
penting dalam sejarah dan perkembangan Indonesia. Pancasila dipandang sebagai ideologi
terbuka yang mampu mengakomodasi berbagai sudut pandang dan keyakinan. Sikap terhadap
Pancasila pada umumnya positif dan dipandang sebagai fondasi penting bagi perkembangan dan
kemajuan negara. Namun, mungkin ada interpretasi yang berbeda terhadap Pancasila seperti
banyaknya keinginan untuk merebak pancasila menjadi beberapa sila. Sikap saya mengenai hal
tersebut adalah.......

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

A. Makna Etika
Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos, yang artinya watak
kesusilaan atau adat. Istilah ini identic dengan moral yang berasal dari bahasa latin, mos yang
jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun kata etika dan moral memiliki
kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digumakan secara berbeda.
B. Aliran Besar dalam Etika
1. Etika deontology. Aliran ini memandang bahwa penilaian baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
2. Etika teleologi. Berkebalikan dengan etika deontology, yaitu baik buruk suatu tindakan
dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Digolongkan menjadi dua,
yaitu:
a. Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang
berakibat baik untuk pelakunya
b. Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya perbuatan tergantung bagaimana
akibatnya terhadap banyak orang.
3. Etika keutamaan. Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga
mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban, tetapi didasarkan atas hukum moral
universal.
C. Etika Pancasila
1. Ketuhanan
Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila
tidak bertentangan dengan nilai, kaidah, dan hukum Tuhan.
2. Kemanusiaan
Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban.
Keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin, jasmani dan Rohani,
individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-
hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia disbanding makhluk
lain.
3. Persatuan
Suatu perbuatan dapat dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan
kesatuan. Sikap menang sendiri dan egois merupakan perbuatan yang buruk, demikian
pula sikap memecah belah persatuan.
4. Kerakyatan
Dalam kaitan kerakyatan ini terkandung nilai yang sangat penting yaitu nilai
hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan.
5. Keadilan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan Masyarakat
banyak. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama
derajatnya dengan orang lain.
D. Etika Pancasila sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan Negara
Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam,
tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Moralitas ini
muncul dari dalam, bukan karena dipaksa dari luar. Contohnya bersikap sopan, rendah hati,
toleran, bekerja keras, rajin belajar, rajin ibadah, dan lain-lain.
Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu dalam melihat kenyataan sosial.
Bisa jadi seorang yang moral individunya baik tapi moral sosialnya kurang.
Moralitas individu dan sosial memiliki hubungan sangat erat bahkan Tarik menarik dan
saling memengaruhi. Seorang yang moralitas individunya lemah akan terpengaruh untuk
menyesuaikan diri dan mengikuti. Sebaliknya, seseorang yang memiliki moralitas individu baik
tidak akan terpengaruh bahkan dapat mempengaruhi longkungan yang bermoral buruk.
Apabila ditilik dari pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 tampak jelas
bahwa moralitas sangat mendasari perjuangan merebut kemerdekaan dan bagaimana mengisinya.
Alas an dasar mengapa bangs aini harus merebut kemerdekaan karena penjajahan bertentangan
dengan nilai kemanusiaan dan keadilan. Secara eksplisit pendiri bangsa menyatakan bahwa
kemerdekaan dapat diraih karena Rahmat Allah dan adanya keinginan luhur bangsa. Ada
perpaduan antara nilai ilahiah dan nilai humanitas yang saling berkelindan. Selanjutnya, di dalam
membangun negara ke depan diperlukan dasar-dasar nilai yang bersifat universal, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai