UTS Pancasila Suwinarno
UTS Pancasila Suwinarno
A. Makna Etika
Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos, yang artinya watak
kesusilaan atau adat. Istilah ini identic dengan moral yang berasal dari bahasa latin, mos yang
jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun kata etika dan moral memiliki
kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digumakan secara berbeda.
B. Aliran Besar dalam Etika
1. Etika deontology. Aliran ini memandang bahwa penilaian baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
2. Etika teleologi. Berkebalikan dengan etika deontology, yaitu baik buruk suatu tindakan
dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Digolongkan menjadi dua,
yaitu:
a. Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang
berakibat baik untuk pelakunya
b. Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya perbuatan tergantung bagaimana
akibatnya terhadap banyak orang.
3. Etika keutamaan. Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga
mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban, tetapi didasarkan atas hukum moral
universal.
C. Etika Pancasila
1. Ketuhanan
Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila
tidak bertentangan dengan nilai, kaidah, dan hukum Tuhan.
2. Kemanusiaan
Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban.
Keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin, jasmani dan Rohani,
individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-
hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia disbanding makhluk
lain.
3. Persatuan
Suatu perbuatan dapat dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan
kesatuan. Sikap menang sendiri dan egois merupakan perbuatan yang buruk, demikian
pula sikap memecah belah persatuan.
4. Kerakyatan
Dalam kaitan kerakyatan ini terkandung nilai yang sangat penting yaitu nilai
hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan.
5. Keadilan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan Masyarakat
banyak. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama
derajatnya dengan orang lain.
D. Etika Pancasila sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan Negara
Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam,
tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Moralitas ini
muncul dari dalam, bukan karena dipaksa dari luar. Contohnya bersikap sopan, rendah hati,
toleran, bekerja keras, rajin belajar, rajin ibadah, dan lain-lain.
Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu dalam melihat kenyataan sosial.
Bisa jadi seorang yang moral individunya baik tapi moral sosialnya kurang.
Moralitas individu dan sosial memiliki hubungan sangat erat bahkan Tarik menarik dan
saling memengaruhi. Seorang yang moralitas individunya lemah akan terpengaruh untuk
menyesuaikan diri dan mengikuti. Sebaliknya, seseorang yang memiliki moralitas individu baik
tidak akan terpengaruh bahkan dapat mempengaruhi longkungan yang bermoral buruk.
Apabila ditilik dari pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 tampak jelas
bahwa moralitas sangat mendasari perjuangan merebut kemerdekaan dan bagaimana mengisinya.
Alas an dasar mengapa bangs aini harus merebut kemerdekaan karena penjajahan bertentangan
dengan nilai kemanusiaan dan keadilan. Secara eksplisit pendiri bangsa menyatakan bahwa
kemerdekaan dapat diraih karena Rahmat Allah dan adanya keinginan luhur bangsa. Ada
perpaduan antara nilai ilahiah dan nilai humanitas yang saling berkelindan. Selanjutnya, di dalam
membangun negara ke depan diperlukan dasar-dasar nilai yang bersifat universal, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.