Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN UTANG – PIUTANG

Pada hari ini ------------------ tanggal ( --- tanggal, bulan, dan tahun --- ), kami yang
bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama :
--------------------------------------------------
Umur :
--------------------------------------------------
Pekerjaan : --------------------------------------------------
No. KTP / SIM :
--------------------------------------------------
Alamat :
--------------------------------------------------
Telepon :
--------------------------------------------------

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

2. Nama :
--------------------------------------------------
Umur :
--------------------------------------------------
Pekerjaan : --------------------------------------------------
No. KTP / SIM :
--------------------------------------------------
Alamat :
--------------------------------------------------
Telepon :
--------------------------------------------------

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

a. Dengan ini menyatakan, bahwa PIHAK PERTAMA telah dengan sah dan benar
mempunyai utang uang karena pinjaman kepada PIHAK KEDUA, sebesar [(Rp.
----------------------,00) (---- jumlah uang dalam huruf ---- )].

b. PIHAK PERTAMA mengakui telah menerima jumlah uang tersebut secara


lengkap dari PIHAK KEDUA sebelum penandatanganan Surat Perjanjian ini,
sehingga Surat Perjanjian ini diakui oleh kedua belah pihak dan berlaku sebagai
tanda penerimaan yang sah.

c. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima pengakuan berhutang


dari PIHAK PERTAMA tersebut di atas.

1|Perjanjian Utang Piutang


d. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri
terhadap syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang diatur
dalam 10 (sepuluh) pasal sebagai berikut:

Pasal 1
PEMBAYARAN

PIHAK PERTAMA berjanji akan membayar hutang uang sebesar [(Rp. ------------,00)
(---- jumlah uang dalam huruf ---- )] tersebut selambat-lambatnya tanggal ( --- tanggal,
bulan, dan tahun dalam angka dan huruf --- ) kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 2
BUNGA

1. PIHAK PERTAMA wajib membayar bunga atas uang pinjaman tersebut sebesar
[(------ ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen atau sejumlah [(Rp. ------------,00)
(---- jumlah uang dalam huruf ---- )] per bulan hingga pelunasan keseluruhan
hutang PIHAK PERTAMA dilakukan.
2. Pembayaran bunga tersebut dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA setiap tanggal [( --- ) ( --- tanggal dalam huruf --- )] pada bulan yang
sedang berjalan selama berlakunya Surat Perjanjian ini.
3. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan
melalui Rekening PIHAK KEDUA pada PIHAK KEDUA ( --------- nama dan
alamat lengkap PIHAK KEDUA yang dimaksud --------- ) dengan nomor rekening:
-------------------------------

Pasal 3
PENGALIHAN BARANG AGUNAN

Selama berlangsungnya Perjanjian Utang piutang ini PIHAK PERTAMA tidak


diperkenankan menjual, menyewakan,memindahtangankan, mengalihkan hak dan/atau
menjaminkan agunan kreditnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK KEDUA.

Pasal 4
AGUNAN HUTANG

1.Untuk menjamin pembayaran kembali seluruh hutang dan kewajiban PIHAK


PERTAMA secara tertib berdasarkan Perjanjian ini, baik hutang pokok, bunga
dan kewajiban lainnya yang terhutang, PIHAK PERTAMA sepakat untuk
memberikan agunan berupa :
- ATAS SEBIDANG TANAH HAK MILIK NOMOR
- KENDARAAN BERMOTOR
2. Bukti Pemilikan barang-barang agunan sebagaimana disebut pada Pasal 4 ayat 1
ini harus diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebelum
dilakukan pencairan pinjaman.
3. Setelah pinjaman dinyatakan lunas oleh PIHAK KEDUA atau berdasarkan
pertimbangan PIHAK KEDUA barang –barang agunan pada Pasal 9 ayat 1 ini
sudah tidak diperlukan lagi sebagai agunan hutang, PIHAK KEDUA wajib
mengembalikan bukti-bukti pemilikan barang agunan tersebut kepada pemilik
dan/atau PENJAMIN.

2|Perjanjian Utang Piutang


4. Bilamana barang agunan pada Pasal 4 ayat 1 diatas hilang, musnah berkurang
nilainya baik sebagian maupun seluruhnya, atau karena suatu hal berakhir
penguasanya atau setelah berlakunya perjanjian ini dinyatakan tidak sah
kepemilikannya oleh pihak yang berwenang, maka PIHAK PERTAMA
berkewajiban dan bersedia mengganti dengan barang agunan apapun lainnya yang
nilainya oleh PIHAK KEDUA dianggap cukup untuk melunasi hutang dan
seluruh kewajiban PIHAK PERTAMA terhadap PIHAK KEDUA.

Pasal 5
KLAUAL PEMUTUS

1. Menyimpang dari apa yang ditentukan dalam Pasal-1 di atas perjanjian ini akan
berakhir dan PIHAK KEDUA berhak menagih hutang-hutang PIHAK
PERTAMA seketika dan sekaligus, baik karena hutang pokok, bunga dan biaya-
biaya lainnya yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini dan / atau perjanjian-
perjanjian lainnya yangtelah atau kelak kemudian hari akan dibuat dengan PIHKA
PERTAMA, bilamana:
a. PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan salah satu kewajibannya yang
ditentukan dalam Perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA berada dalam
keadaan lalai, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan tidakmelaksanakan
salah satu kewajiban secara layak dan pada waktunya.
b. PIHAK PERTAMA atau PENJAMIN dinyatakan pailit atau tidak mampu lagi
membayar hutang-hutangnya atau mengajukan penundaan pembayara hutang,
atau karena sebab-sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai
kekayaan atau dinyatakan ditaruh dibawah pengampuan.
c. Jika sebagian atau seluruh harta kekayaan PIHAK PERTAMA dan / atau
terhadap barang Agunan yang tersebut dibawah ini terkena penyitaan baik
oleh instansi yang berwenang atau pihak lain, serta dipindahtangankan ke
pihak lain tanpa persetujuan PIHAK KEDUA.
d. PIHAK PERTAMA atau PENJAMIN meninggal dunia.
Maka PARA PIHAK sepakat menyatakan PIHAK PERTAMA dalam keadaan
INGKAR JANJI.
2. Bila PIHAK PERTAMA dalam keadaan ingkar janji maka PIHAK PERTAMA
setuju bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan tindakan hukum yang
diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, baik yang diatur dalam perjanjian ini,
maupun yang diatur oleh undang-undang terkait Agunan.

Pasal 6
BIAYA PENAGIHAN

Semua biaya penagihan hutang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-biaya
kuasa PIHAK KEDUA untuk menagih hutang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib
dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
BIAYA-BIAYA LAINNYA

Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan
hutang pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 8

3|Perjanjian Utang Piutang


PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam
perjanjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan
atau musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan
yang mungkin timbul.
2. Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan
penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat
untuk menempuh upaya hukum dengan memilih domisili pada ( ------ Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri ------ ) dengan segala akibatnya.

Pasal 9
PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan
dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ ------------------------- ] [ ------------------------ ]

SAKSI-SAKSI:

[ --------------------------- ] [ --------------------------- ]

4|Perjanjian Utang Piutang

Anda mungkin juga menyukai