Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Soal Soal Ujian Tengah Semsester

Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Malang

Mata Kuliah : Hukum Perselisihan Hubungan Industri


Pilihan Ganda No.1 s.d No. 10
1. Jawaban A Pasal 1 (1) Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai
hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan
antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan.

2. Jawaban C Pasal 1 (4) Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang
timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja
yang dilakukan oleh salah satu pihak.

3. Jawaban A Pasal 1(11) Mediasi hubungan industrial yang selanjutnya disebut mediasi
adalah penyelesaian perselisihan hak, perselisihan keperntingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang
netral.

4. Jawaban C Pasal 1(15) Arbitrase hubungan industrial yang selanjutnya disebut arbitrase
adalah penyelesaian suatu perselisihan kepentingan dan perselisihan antar erikat
pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan, diluar pengadilan hubungan
industrial melalui kesepakatan tertulis dari para pihak yang berselisih untuk menyerahkan
penyelesaian perselisihan kepada arbiter yang putusannya mengikat para pihak dan
bersifat netral.

5. Jawaban A Pasal 29 Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui arbitrase


meliputi perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh
hanya dalam satu perusahaan.
6. Jawaban B Mediasi. Lihat buku modul praktikum halaman 16.

7. Jawaban D Pasal 1(16) Arbiter hubungan industrial yang selanjutnya disebut arbiter
adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang berselisih dari daftar
arbiter yang ditetapkan oleh Menteri untuk memberikan putusan mengenai perselisihan
kepentingan, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya

8. Jawaban B Pasal 8 Penyelesaian perselisihan melalui mediasi dilakukan oleh mediator


yang berada di setiap kantor instansi yang bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
kabupaten/Kota.

9. Jawaban C Pasal 101 (4) Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 berakibat putusan pengadilan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

10. Jawaban A Pasal 110 Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
mengenai perselisihan hak dan perselisihan pemutusan hubungan kerja mempunyai
kekuatan hukum tetap apabila tidak diajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah
Agung dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja.

Soal Esay No. 1 s.d No. 5


1. Dalam PHI tidak mengenal upaya hukum Kasasi, ataupun upaya hukum Banding. Hal ini
didasatkan pada putusan MK No. 46/PUU-XVII/2019 dan SEMA No. 3 Tahun 2018
tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar MA Tahun 2018.

2. Pertama melakukan dulu perundingan Bipartit karena wajib. Kemudian apabila tidak ada
hasilnya selama 30 hari lalu melanjutkan perundingan Mediasi. Dalam hal ini hanya
melalui Mediasi penyelesaian ini dapat dilakuakan karena yang mencangkup kewenangan
meneyelesaikan perselisihan kepentingan hanya melalui jalur Mediasi. Perselisihan
kepentingan yang diamaksud sebagaimana soal ini adalah perselisihan perbedaan tafsir
atau pemahaman terhadap surat Perjanjian Kerja.
3. Kategori Pekerja : Karyawan (Dasar Hukum pasal 1 angka 9)
Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.

Kategori Pengusaha : Pemegang Saham Direksi, dan Komisaris (Dasar Hukum Pasal 1
angka 6)
Pengusaha adalah :
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Untuk lebih mepertegas bahwa Direksi dan Komisari merupakan seorang pengusaha
dapat dilihat dari hubungan kerja yang didasarkan pada Menurut Pasal 94 ayat (1) jo.
Pasal 92 ayat (1) dan (2) UUPT, Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(“RUPS”) untuk bertugas melakukan pengurusan PT untuk kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, sesuai dengan kebijakan yang dipandang
tepat, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

Dapat dilihat pula perbedaanya hubungan kerja antara karyawa/pekerja terhadap


pengusaha yang didasarkan pada perjajian kerja (pasal 50 UU Ketenagakerjaan).

4. Ilham tidak bisa melakukan gugatan berdasarkan Perselisihan Hubungan Industri, karena
Ilham merupakan Pengusah karena jabatannya sebagai Direksi. Yang hahnya dapat
melakukan gugatan berdasarkan UU PHI salah satunya adalah Pekerja. Berdasarkan
Pasal 2 UU 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial Jenis
Perselisihan Hubungan Industrial meliputi :
a. perselisihan hak;
b. perselisihan kepentingan;
c. perselisihan pemutusan hubungan kerja; dan
d. perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai