Makalah BAB - Judul - FMIPA Kelas 19 - Kelompok
Makalah BAB - Judul - FMIPA Kelas 19 - Kelompok
A
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam Kelas 19
Dosen: Dr. Zakky Mubarak Syamrakh M.A.
Disusun oleh:
A 200
B 200
C 200
D 200
E 200
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Per..................................................................................................3
2.2 Mo..................................................................................................4
2.2.1 Mo.......................................................................................4
2.2.2 Po........................................................................................5
2.2.3 Glo......................................................................................6
2.3 Ag...................................................................................................6
2.3.3 Solusi...................................................................................9
2.4 Ma................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
1.3 Tujuan
a. Mendeskripsikan.
b. Mendeskripsikan.
c. Mendeskripsikan.
d. Mendeskripsikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Modern
Era modern adalah era awal pada tahap positif. Dengan adanya
pemikiran secara ilmiah, manusia dapat menentukan perubahan-
perubahan dan memenuhi kebutuhannya dengan lebih efisien.
Rasionalitas akan membantu kita menghadapi mitos-mitos dan
keyakinan-keyakinan tradisional yang tak berdasar, yang membuat
manusia tak berdaya dalam menghadapi dunia ini. Dengan kata lain,
gerakan ini menganggap bahwa ilmu pengetahuan bersifat universal
dan mutlak. Modernisme yang berkembang dengan ditandai oleh
adanya rasionalisme, materialisme, dan kapitalisme yang didukung
dengan perkembangan teknologi serta sains, menimbulkan disorientasi
moral keagamaan dengan runtuhnya martabat manusia. Konsep ini
dimulai sejak awal abad ke-18.
2
2.2.2 Post Modern
Era post modern muncul karena ketidakpuasan masyarakat
terhadap era modern yang dinilai tidak sesuai dengan kemanusiaan
dan cenderung menghancurkan, sehingga timbul pergerakan untuk
mengubah era modern. Postmodernisme merupakan suatu ide baru
yang menolak apa pun yang termasuk dari pengembangan paham
modernisme, yang mencoba untuk memberikan kritikan-kritikan
terhadap modernisme yang dianggap telah gagal dan bertanggung
jawab terhadap kehancuran martabat manusia. Kritikan tersebut
merupakan pergeseran ilmu pengetahuan dari ide-ide modern menuju
pada suatu ide yang baru yang dibawa oleh postmodernisme itu
sendiri.
2.2.3 Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi
karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong
saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya. Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi
berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah
globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke
Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi
pada milenium ketiga sebelum Masehi.
3
(Ihsan, 1995: 146).
1. Al-Quran.
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab guna
menjalankan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat
manusia (rahmatan lil ‘alamin), baik di dunia maupun di
akhirat.Al Qur’an sebagai petunjuk ditunjukkan dalam firman-
Nya. (Depag RI, 2005:283)
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, ( QS. Al-
Israa/17:9).
2. Sunnah
Keberadaan Sunnah Nabi tidak lain adalah sebagai
penjelas dan penguat hukum-hukum yang ada didalam Al
Qur’an, sekaligus sebagai pedoman bagi kemaslahatan hidup
manusia dalam semua aspeknya. Eksistensinya merupakan
sumber inspirasi ilmu pengetahuan yang berisikan keputusan dan
penjelasan Nabi dari pesan-pesan illahiyah yang tidak terdapat
didalam Al Qur’an, maupun yang terdapat didalam Al Qur’an
tetapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut secara
terperinci (Tantowi, 2009: 17).
4
2. Ijtihad.
Pentingnya Ijtihad tidak lepas dari kenyataan bahwa
pendidikan Islam di satu sisi dituntut agar senantiasa sesuai
dengan dinamika zaman dan IPTEK yang berkembang
dengan cepat. Sementara disisi lain, dituntut agar tetap
mempertahankan kekhasannya sebagai sebuah sistem
pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai agama. Ini
merupakan masalah yang senantiasa menuntut mujtahid
Muslim di bidang pendidikan untuk selalu berijtihad sehingga
teori pendidikan Islam senantiasa relevan dengan tuntutan
zaman dan kemajuan IPTEK (Tantowi, 2009: 21).
5
rupa yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan
potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana
penuh kebebasan, kebersamaan, dan tanggung jawab.
6
petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat Rahman
dan Rahim Allah swt. Islam merupakan Agama yang diturunkan
kepada umat manusia untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.
7
BAB III
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan untuk terus belajar, yang nantinya dapat
berpengaruh kepada perkembangan dari alam pemikiran manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, manusia akan terus mengalami perkembangan dalam alam
pemikirannya. Setelah melewati tahap-tahap perkembangan yang ada,
seperti teologis, metafisik, dan positif.
Saat ini manusia berada pada tahap positif, dimana manusia berpikir
secara ilmiah atau berpikir secara rasional. Namun, pada tahap positif itu
sendiri, masih ada beberapa perkembangan. Tahap positif, awalnya adalah
era modern yang bersifat destruktif, lalu digantikan dengan era post modern
yang bersifat dekonstruktif. Setelah era tersebut, ilmu pengetahuan dan
teknologi terus berkembang yang saat ini sedang berlangsung yaitu era
globalisasi.
Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dapat tersebar tanpa
mengenal waktu dan ruang. Hal inilah yang menyebabkan ilmu pengetahuan
dapat berkembang secara cepat. Jika dilihat dari satu sisi, era globalisasi
memiliki banyak manfaat. Namun, jika dilihat dari sisi lain, era globalisasi
dapat menyebarkan informasi-informasi yang tidak bermanfaat, bahkan
menghancurkan.
Diantara informasi-informasi yang tersebar itu, salah satunya adalah
informasi yang berkaitan dengan agama. Jika informasi-informasi yang
tersebar adalah informasi yang bermanfaat, maka informasi tersebut dapat
memperkuat atau menyebarkan agama tersebut. Begitu pun sebaliknya, jika
informasi yang tersebar tidak bermanfaat atau bahkan menghancurkan,
dapat memperlemah agama tersebut terhadap yang menerima.
Pada era globalisasi ini, banyak yang menilai bahwa ilmu
pengetahuan dan agama bukan sesuatu yang saling beriringan atau dinilai
sebagai dua hal yang dipisahkan. Tentu hal itu tidak dapat dibenarkan
8
karena ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang digunakan untuk
mempermudah kehidupan manusia dan agama adalah ilmu yang mengatur
kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan dari manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, ilmu pengetahuan dan agama adalah dua hal yang saling
beriringan dan tidak dapat dipisahkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10