Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

A
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam Kelas 19
Dosen: Dr. Zakky Mubarak Syamrakh M.A.

Disusun oleh:
A 200
B 200
C 200
D 200
E 200

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS INDONESIA
JAWA BARAT
2020
KATA PENGANTAR
Puji

Jakarta, 28 Desember 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Per..................................................................................................3

2.2 Mo..................................................................................................4

2.2.1 Mo.......................................................................................4

2.2.2 Po........................................................................................5

2.2.3 Glo......................................................................................6

2.3 Ag...................................................................................................6

2.3.1 Dasar ..................................................................................7

2.3.2 Impl ....................................................................................8

2.3.3 Solusi...................................................................................9

2.4 Ma................................................................................................10

2.4.1 Defi ...................................................................................10

2.4.2 Defi ...................................................................................13

BAB III KESIMPULAN....................................................................................16

3.1 Kesimpulan.................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana?
b. Apa?
c. Bagaimana?
d. Apa?

1.3 Tujuan
a. Mendeskripsikan.
b. Mendeskripsikan.
c. Mendeskripsikan.
d. Mendeskripsikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Alam Pemikiran Manusia


Manusia merupakan makhluk ciptakan Allah yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lain yang ada di dunia ini. Hal ini
dikarenakan manusia diberikan akal oleh Allah SWT yang dapat digunakan
untuk berpikir. Ada dua macam perkembangan alam pemikiran pada
manusia, yaitu perkembangan pemikiran sejak manusia dilahirkan hingga
meninggal dunia dan perkembangan pemikiran manusia dari zaman purba
hingga saat ini di mana manusia memiliki peradaban yang sudah lebih maju.

2.2 Modern, Post Modern, dan Globalisasi


Pada perkembangan alam pemikiran manusia, saat ini manusia berada
pada tahap positif, yaitu percaya kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada tahap ini ada tiga era yang telah terbentuk, yaitu era modern, era post
modern, dan globalisasi.

2.2.1 Modern
Era modern adalah era awal pada tahap positif. Dengan adanya
pemikiran secara ilmiah, manusia dapat menentukan perubahan-
perubahan dan memenuhi kebutuhannya dengan lebih efisien.
Rasionalitas akan membantu kita menghadapi mitos-mitos dan
keyakinan-keyakinan tradisional yang tak berdasar, yang membuat
manusia tak berdaya dalam menghadapi dunia ini. Dengan kata lain,
gerakan ini menganggap bahwa ilmu pengetahuan bersifat universal
dan mutlak. Modernisme yang berkembang dengan ditandai oleh
adanya rasionalisme, materialisme, dan kapitalisme yang didukung
dengan perkembangan teknologi serta sains, menimbulkan disorientasi
moral keagamaan dengan runtuhnya martabat manusia. Konsep ini
dimulai sejak awal abad ke-18.

2
2.2.2 Post Modern
Era post modern muncul karena ketidakpuasan masyarakat
terhadap era modern yang dinilai tidak sesuai dengan kemanusiaan
dan cenderung menghancurkan, sehingga timbul pergerakan untuk
mengubah era modern. Postmodernisme merupakan suatu ide baru
yang menolak apa pun yang termasuk dari pengembangan paham
modernisme, yang mencoba untuk memberikan kritikan-kritikan
terhadap modernisme yang dianggap telah gagal dan bertanggung
jawab terhadap kehancuran martabat manusia. Kritikan tersebut
merupakan pergeseran ilmu pengetahuan dari ide-ide modern menuju
pada suatu ide yang baru yang dibawa oleh postmodernisme itu
sendiri.

2.2.3 Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi
karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong
saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya. Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi
berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah
globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke
Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi
pada milenium ketiga sebelum Masehi.

2.3 Agama dalam Era Globalisasi


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih
telah mengakibatkan banyak perubahan dalam tatanan sosial dan moral yang
dahulu sangat dijunjung tinggi, kini tampaknya kurang diindahkan, peserta
didik dituntut untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut bila ingin dikatakan tidak ketinggalan zaman (gaptek)

3
(Ihsan, 1995: 146).

2.3.1 Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam


Samsul Nizar membagi dasar pendidikan agama Islam menjadi
tiga sumber, yaitu sebagai berikut:

1. Al-Quran.
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab guna
menjalankan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat
manusia (rahmatan lil ‘alamin), baik di dunia maupun di
akhirat.Al Qur’an sebagai petunjuk ditunjukkan dalam firman-
Nya. (Depag RI, 2005:283)

      


    
    

9. Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih


Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang

mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, ( QS. Al-
Israa/17:9).

2. Sunnah
Keberadaan Sunnah Nabi tidak lain adalah sebagai
penjelas dan penguat hukum-hukum yang ada didalam Al
Qur’an, sekaligus sebagai pedoman bagi kemaslahatan hidup
manusia dalam semua aspeknya. Eksistensinya merupakan
sumber inspirasi ilmu pengetahuan yang berisikan keputusan dan
penjelasan Nabi dari pesan-pesan illahiyah yang tidak terdapat
didalam Al Qur’an, maupun yang terdapat didalam Al Qur’an
tetapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut secara
terperinci (Tantowi, 2009: 17).

4
2. Ijtihad.
Pentingnya Ijtihad tidak lepas dari kenyataan bahwa
pendidikan Islam di satu sisi dituntut agar senantiasa sesuai
dengan dinamika zaman dan IPTEK yang berkembang
dengan cepat. Sementara disisi lain, dituntut agar tetap
mempertahankan kekhasannya sebagai sebuah sistem
pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai agama. Ini
merupakan masalah yang senantiasa menuntut mujtahid
Muslim di bidang pendidikan untuk selalu berijtihad sehingga
teori pendidikan Islam senantiasa relevan dengan tuntutan
zaman dan kemajuan IPTEK (Tantowi, 2009: 21).

2.3.2 Implementasi Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi


Pada era globalisasi tuntutan kebutuhan hidup yang semakin
tinggi, berdampak pada kecenderungan manusia untuk bergaya hidup
materialisme, konsumerisme dan hedonisme, kecendrungan akan
kekerasan, penggunaan narkoba dan arus informasi yang semakin
maju pesat. Untuk itu, kita tidak bisa menolak atau bersikap a priori
terhadap apa saja yang datang bersama arus globalisasi itu, misalnya
dengan dalih itu semua adalah budaya dan nilainilai “Barat”, yang
serta merta dinilai sebagai “bertentangan” dengan tradisi dan nilai-
nilai budaya dan agama kita.

2.3.3 Solusi dan Problematika Pendidikan Islam


Pendidikan memilik iketerkaitan erat dengan globalisasi.
Pendidikan tidak mungkin menisbikan proses globalisasi yang
akan mewujudkan masyarakat global ini. Dalam menuju era
globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses
pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang
lebih komprehensif, dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat
berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global
demokratis. Untuk itu, pendidikan harus dirancang sedemikian

5
rupa yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan
potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana
penuh kebebasan, kebersamaan, dan tanggung jawab.

2.4 Makna dan Pengertian Agama

2.4.1 Definisi Agama


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya Adapun enam
agama yang diakui resmi oleh negara ini adalah Islam, Katholik,
Protestan, Hindu, Budhisme dan Khongucu. Dengan agama manusia
mempercayakan bahwa keberhasilan dalam segala sesuatu yang
dikerjakan terletak pada pendayagunaan rohani yang merupakan
pokok-pokok kepercayaan agama. Nilai yang diresapkan antara lain
makna dan tujuan hidup, hati Nurani, rasa tanggung jawab dan
Tuhan.Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa Agama itu
hanyalah satu yaitu Islam. Sebab dalam syari’at yang diturunkan Allah
swt dalam kitab Injil, Taurat, Zabur dan Al-Qur’an mengandung
kalimat satu pegangan yang sama diantaranya:
1. bahwa kita tidak menyembah illah selain Allah.
2. dan kita tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun.
3. dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain illah-illah selain
Allah.
4. saksikanlah bahwa kami adalah orang Muslim.

2.4.2 Definisi Islam


Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para
Rasul-rasul-Nya untuk diajrkan kepada umat manusia. Dibawa secara
berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu
angkatan ke angkatan berikutnya. Islam dalah rahmta, hidayat, dan

6
petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat Rahman
dan Rahim Allah swt. Islam merupakan Agama yang diturunkan
kepada umat manusia untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.

7
BAB III
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan untuk terus belajar, yang nantinya dapat
berpengaruh kepada perkembangan dari alam pemikiran manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, manusia akan terus mengalami perkembangan dalam alam
pemikirannya. Setelah melewati tahap-tahap perkembangan yang ada,
seperti teologis, metafisik, dan positif.
Saat ini manusia berada pada tahap positif, dimana manusia berpikir
secara ilmiah atau berpikir secara rasional. Namun, pada tahap positif itu
sendiri, masih ada beberapa perkembangan. Tahap positif, awalnya adalah
era modern yang bersifat destruktif, lalu digantikan dengan era post modern
yang bersifat dekonstruktif. Setelah era tersebut, ilmu pengetahuan dan
teknologi terus berkembang yang saat ini sedang berlangsung yaitu era
globalisasi.
Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dapat tersebar tanpa
mengenal waktu dan ruang. Hal inilah yang menyebabkan ilmu pengetahuan
dapat berkembang secara cepat. Jika dilihat dari satu sisi, era globalisasi
memiliki banyak manfaat. Namun, jika dilihat dari sisi lain, era globalisasi
dapat menyebarkan informasi-informasi yang tidak bermanfaat, bahkan
menghancurkan.
Diantara informasi-informasi yang tersebar itu, salah satunya adalah
informasi yang berkaitan dengan agama. Jika informasi-informasi yang
tersebar adalah informasi yang bermanfaat, maka informasi tersebut dapat
memperkuat atau menyebarkan agama tersebut. Begitu pun sebaliknya, jika
informasi yang tersebar tidak bermanfaat atau bahkan menghancurkan,
dapat memperlemah agama tersebut terhadap yang menerima.
Pada era globalisasi ini, banyak yang menilai bahwa ilmu
pengetahuan dan agama bukan sesuatu yang saling beriringan atau dinilai
sebagai dua hal yang dipisahkan. Tentu hal itu tidak dapat dibenarkan

8
karena ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang digunakan untuk
mempermudah kehidupan manusia dan agama adalah ilmu yang mengatur
kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan dari manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, ilmu pengetahuan dan agama adalah dua hal yang saling
beriringan dan tidak dapat dipisahkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai