Laporan Kepemimpinan Sekolah
Laporan Kepemimpinan Sekolah
KEPALA SEKOLAH
BERBASIS LINGKINGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI CIPARAY
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
Disusun oleh :
DIDIN SUHARYONO, M.Pd
NIP.197111052002121002
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………… 1
B. Tujuan .………………………………………………… 2
BAB II. KEPEMIM[INAN KEPALA SEKOLAH
A. Kepemimpinan Manajerial ……………………………. 4
B. Fungsi dan Feran Kepala Sekolah ………………….. 7
C. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Pengelolaan Kegiatan MBS ………………………….. 8
D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah 9
………………..
BAB III PEMBAHASAN LAPORAN 15
A. Gambaran Umum SD Negeri Ciparay ………………. 18
B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah 19
………… 19
C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah 25
……………
D. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
…………..
BAB IV SIMPULAN …………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai sebuah organisasi memerlukan seorang
pemimpin/kepala sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah
harus mampu mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan dalam visi dan
misi sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting
dalam mengkoordinasikan, menggerakan dan menyelaraskan sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kepemimpinan
kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong
sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program sekolah
yang dilaksanakan secara terncana dan bertahap.
Usaha untuk mencapai tujuan sekolah dalam rangka mewujudkan
pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari kepemimpinan kepala
sekolah. Hal tersebut dikemukakan oleh Sallis (2008:170) bahwa gaya
kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi mutu
manajemen (sebuah gaya yang disingkat dengan MBWA (Management
by Walking About), dengan melaksanakan kepemimpinan pendidikan
yang membutuhkan perspektif-perspektif sebagai berikut:
1. Visi dan simbol-simbol, kepala sekolah harus mengkomunikasikan
nilai-nilai institusi kepada para staf, para pelajar, dan kepada
komunitas yang lebih luas.
2. Management by Walking About adalah gaya kepemimpinan yang
dibutuhkan bagi sebuah institusi.
3. Untuk para peserta didik, istilah ini dekat dengan pelanggan dalam
pendidikan. Ini memastikan bahwa institusi memiliki fokus yang jelas
terhadap pelanggan utamanya.
4. Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan, pimpinan
pendidikan harus melakukan inovasi di antara bawahannya dan
bersiap mengantisipasi kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut.
1
5. Pemimpin harus menciptakan rasa kekeluargaan di antara para
peserta didik, orang tua, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
6. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme, ini
merupakan mutu personal esensial yang dibutuhkan pemimpin
lembaga pendidikan.
Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi, mengarahkan,
membimbing dan mengendalikan perilaku para personal yang terlibat
dalam penyelenggaraan pendidikan, tak terkecuali dalam pengelolaan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah, agar mereka mau dan mampu
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara lebih profesional
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif. Untuk
meningkatkan tercapainya tujuan tersebut, seorang pemimpin harus
melakukan berbagai tugas dan fungsi kepemimpinannya.
Kepemimpinan kepala sekolah memberikan peran yang besar
terhadap kemajuan ataupun kemunduran sekolah yang dipimpinnya.
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang kepala sekolah
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan,
karakteristik, guru, sarana dan prasarana, budaya dan yang lainnya. Hal
tersebut akan mempengaruhi fungsi kepala sekolah sebagai manajer yang
menuntut kepala sekolah harus mampu dalam hal keterampilan membuat
perencanaan, mengorganisasi sumber daya, melaksanakan kegiatan,
melakukan pengendalian dan evaluasi. Fungsi kepemimpinan kepala
sekolah sebagai manajer dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
yang akan berdampak terhadap peningkatan kinerja pengelola Kegiatan
Managemen Berbasis Sekolah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam Laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Managemen
Sekolah.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan Laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran kepemimpinan kepala sekolah sebagai
menajer dalam pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah
di SD Negeri Ciparay.
b. Memberikan gambaran dampak kepemimpinan kepala sekolah
terhadap pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah di SD
Negeri Ciparay.
3
BAB II
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGELOLAAN KEGIATAN
MANAJEMEN BERBASIS LINGKUNGAN
4
terhadap staf dan para siswa. Pemimpin sekolah adalah mereka yang
banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan yang menentukan suasana
untuk sekolah mereka.
Pemimpin adalah sesorang yang memimpin, dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisasi atau mengontrol usaha atau upaya orang lain.
Secara teoritis, kepemimpinan menurut Siagian (1998:24) sebagai
berikut.
Kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan
sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi.
5
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan (leadership) adalah proses kegiatan seorang yang
memilliki seni atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasi,
menggerakan individu-individu tanpa dipaksa dari pihak mana pun agar
dapar bekerja sama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan manajerial dan mampu menerapkannya sebagai
kepemimpinan manajerial. Tugas kepala sekolah dalam bidang
manajerialberkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua
sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk
mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Dengan kemampuan
dalam mengelola ini akan dijadikan sebagai pegangan cara berpikir, cara
mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang
manajer.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 mengenai
kompetensi manajerial kepala sekolah, di antaranya kepala sekolah harus
mampu dan terlihat kinerjanya dalam bidang-bidang garapan manajerial
sebagai berikut: (a) menyusun perencanaan sekolah mengenai berbagai
tingkatan perencanaan; (b)mengembangkan organisasi sekolah sesuai
dengan kebutuhan; (c) memimpin sekolah dalam rangka
mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal; (d) mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah menuju pembelajaran yang
efektif; (e) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik; (f) mengelola guru dan staf
dalam rangka mendayagunakan sumber daya manusia secara optimal; (g)
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal; (h) mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah;
(i) mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik; (j)
6
mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; (k) mengelola keuangan
sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan
dan efisien; (l) mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan tersebut; (m) mengelola unit layanan khusus sekolah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah; (n) mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan; (o) memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah; (p) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat serta
merencanakan tindak lanjut. Dengan demikian kepemimpinan manajerial
kepala sekolah pada dasarnya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi
manajemen.
7
manajerial kepala sekolah berkaitan dengan pengelolaan semua sumber
daya yang ada di sekolah. Sumber daya yang harus dikelola kepala
sekolah yaitu (1) tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, (2)
pembiayaan, (3) sarana prasarana, (4) kesiswaan, (5) pembelajaran, (6)
perpustakaan, (7) laboratorium, (8) peran serta masyarakat, (9) sistem
informasi sekolah dan lain-lain.
Kompetensi manajerial merupakan keterampilan menguasai dan
memahami pengelolaan sekolah yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi sekolah. Kepala sekolah
harus terampil dalam memahami sekolah sebagai sebuah sistem,
sehingga seluruh komponen sekolah dikelola dengan baik untuk mencapai
visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Sebagaimana menurut
Suhardiman (2012:43) bahwa:
Kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan teknik dengan
delapan standar nasional pendidikan yang melliputi standar isi,
proses, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, sarana dan prasarana, pembiayaan dan penilaian.
9
Bahkan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah
setelah Permendiknas No. 13 Tahun 2007 ditetapkan belum ada yang
memiliki sertifikat kepala sekolah. Hal ini terjadi karena pemerintah masih
disibukkan dengan sertifikasi guru sehingga sertifikasi kepala sekolah
belum terjamah.
Selain standar kualifikasi kepala sekolah juga harus memenuhi
standar kompetensi. Dalam Permendiknas No. 1 Tahun 2007 disyaratkan
5 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu:
a. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam dimensi
kompetensi kepribadian antara lain:
1) Berakhlak mulia, mengembangkan udaya dan tradisi akhlak mulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas sekolah.
2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3) Memiliki keinginan yang kuat alam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah.
4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah.
6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
10
b. Kompetensi Manajerial
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas),
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: educator
(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja, dan wirausaha.
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat
kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu:
1) Keterampilan Membuat Perencanaan
Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik
perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan
jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan
yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu
bulan hingga satu tahun ajaran. Perencanaan jangka menengah
adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2,5
tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan
sekitar 5-10 tahun. Proses perencanaan menjadi salah satu
keterampilan yang penting mengingat perencanaan menjadi salah
satu keterampilan yang penting, mengingat perencanaan yang baik
merupakan setengah dari kesuksesan satu pekerjaan. Prinsip
perencanaan yang baik akan selalu mengacu pada: pertanyaan “Apa
yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, dimana
dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan”.
2) Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya
Keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan
mempunyai sumber daya yang cukup besar mulai sumber daya
manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya
keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta saran dan prasarana
yang dimiliki. Salah aatu masalah yang sering melanda dunia
pendidikan adalah keterbatasan sumber daya. Kepala sekolah harus
mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang dimilliki
adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan.
11
3) Keterampilan Melaksanakan Kegiatan
Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah
membangun prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi
contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerja sama srta
selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan.
Tidak ada gunanya perencanaan jika dalam implementasinya tidak
dilakukan secara profesional.
4) Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi
Kepala Sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengawasan
dan pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervisi
manajemen dan juga supervisi dalam bidang pengajaran. Supervisi
manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang
pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan
kelembagaan, sementara supervisi pengajaran adalah melakukan
pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas seta kemampuan
tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah
juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional
sebagai guru sehingga ia mampu memberikan supervisi yang baik
kepada bawahannya.
c. Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi Kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun
2007 terdiri atas lima kompetensi, yaitu:
1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang efektif.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kompetensi ini
12
merupakan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan yang haarus
dimiliki oleh kepala sekolah di seluruh jenjang pendidikan.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.
Kompetensi ini dimilliki oleh kepala sekolah SD.
d. Kompetensi Supervisi
Selama ini kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
merupakan kegiatan insidental. Kegiatan ini biasanya dilakukan bagi guru
yang akan naik pangkat atau untuk mengisi SKP. Kegiatan ini dilakukan
kepala sekolah dengan sekadar melakukan kunjungan kelas dan menilai
performa guru.
Supervisi adalah kegiatan membantu guru bukan untuk memvonis
guru (benar atau salah). Kegiatan membantu guru harus dilaksanakan
secara terencana dan sistematis bukan insidental sehingga dengan
kegiatan supervisi kemampuan guru dapat berkembang secara optimal.
Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang kompetensi
kepala sekolah, dimensi kompetensi supervisi terdiri atas tiga kompetensi,
yaitu:
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik seupervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
Sekolah merupakan organisasi pembelajar (learning organization)
dimana sekolah selalu berhadapan dengan stake holder. Kemampuan
yang diperlukan untuk berhadapan dengan stakeholder adalah
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang efektif. Agar terbina
hubungan yang baik antara sekolah dengan orang tua, sekolah dengan
13
kantor/dinas yang membawahinya maka kepala sekolah harus mampu
mengkomunikasikannya. Setiap kegiatan yang melibatkan dua orang atau
lebih pasti membutuhkan komunikasi.
14
BAB III
PEMBAHASAN LAPORAN
15
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran
agama melaui cara berinteraksi di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan
global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi
keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat
tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai
minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerja sama dengan
orang tua.
Tujuan:
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Ciparay dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun kedepan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan
ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian
sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global dimasyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga
sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat
bernalar kritis dan kreativitas.
16
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
18
Pengorganisasian pada intinya merupakan proses pembagian kerja ke
dalam tugas-tugas yang lebih kecil. Membebankan tugas-tugas tersebut
kepada orang-orang sesuai kemampuannya, dan mengalokasikan sumber
daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian
tujuan organisasi.
Pengorganisasian yang kami lakukan dengan membentuk pembina
Kegiatan Peduli Sekolah agar pembiasaan-pembiasaan tersebut berlangsung
dengan lancar.
3. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan
Fungsi pelaksanaan merupakan usaha untuk menciptakan iklim
kerjasama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang telah diprogramkan atau
direncanakan di SD Negeri Ciparay dilaksanakan sesuai dengan kriteria dan
waktu yang telah dijadwalkan.
4. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
pengolahan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah dilaksanakan dengan
pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan dan laporan baik
lisan maupun tulisan.
19
D. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
1. Gambaran Kepemimpinan dalam Managemen
a. Keterampilan Membuat Perencanaan
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat
kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu
keterampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumber
daya, keterampilan melaksanakan kegiatan dan keterampilan melakukan
pengendalian dan evaluasi.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Walujosumidjo (2002:94-
96) bahwa:
Seorang kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana,
organisator, pemimpin dan seorang pengendali. Keberadaan seorang manajer
pada suatu organisasi sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat
mencapai tujuan organisasi didalamnya berkembang berbagai macam
pengetahuan serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan
mengembangkan karier sumber daya manusia.
Berdasar pendapat tersebut, kepala sekolah sebagai manajer
mempunyai keterampilan manajerial sebagai perencana dalam kegiatan peduli
lingkungan bersama-sama dengan bapak dan ibu guru yang menjadi pembina
Kegiatan Peduli Lingkungan.
Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada pertanyaan-
pertanyaan, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan,
dimana dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan. Inilah yang akan menjadi
kunci keberhasilan pekerjaan.
Selain itu, prinsip paling utama dalam membuat perencanaan adalah
dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang terprogram
dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan
merupakan komitmen yang harus ditepati. Peranan kepala sekolah sangat
20
penting dalam peningkatan berbagaimacam Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah tersebut.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah berkaitan dengan peduli
lingkungan yang direncanakandi SDN Ciparay adalah:
a. Penghijauan.
b. Pembuatan sanitasi serta perawatannya
c. Pembuatan Taman sekolah dan pemeliharaan
d. Pengolahan Sampah
e. Membuat keterampilah berbahan barang bekas
f. Lomba kelas 7 K
g. Apotek hidup
h. Membuat produk unggulan
Kepala sekolah harus bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan kerja
sama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus
sesuai dengan program kerja yang telah disusun, kecuali memang harus ada
hal-hal yang perlu penyesuaian.
23
evaluasi pendidikan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran/
peningkatan pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.
24
BAB IV
KESIMPULAN
25