Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH
BERBASIS LINGKINGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI CIPARAY
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Disusun oleh :
DIDIN SUHARYONO, M.Pd
NIP.197111052002121002

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN CIANJUR
SD NEGERI CIPARAY
Alamat: Kp. Wangun Desa Wangunjaya Kecamatan Naringgul Kode POS 43274
CIANJUR - JAWA BARAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat


limpahan rahmat dan karunia-Nya laporan ini dapat tersusun.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor dalam meningkatkan
kinerja kegiatan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai salah satu strategi
untuk mencapai tujuan yang disesuaikan dengan program-program yang
telah disusun, berlatar belakang visi, misi dan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Laporan ini kami susun sebagai sebuah acuan untuk
meningkatkan kualitas dan kompetensi sekolah, guru dan kepala sekolah
secara khusus. Selain itu laporan ini juga disusun sebagai bahan evaluasi
untuk mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih baik ke
depannya.
Menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan ini
tidak terhindar dari kekurangan. Oleh karena, itu saran dan kritik
membangun sangat diharapkan dalam menuju kesempurnaan.
Semoga Laporan ini bermanfaat sebagai bahan telaah selanjutnya
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya Laporan ini, hanya ucapkan terima kasih
yang dapat disampaikan. Semoga Allah SWT melipat gandakan amal baik
yang telah diberikan. Aamiin.

Cianjur, Desember 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………… 1
B. Tujuan .………………………………………………… 2
BAB II. KEPEMIM[INAN KEPALA SEKOLAH
A. Kepemimpinan Manajerial ……………………………. 4
B. Fungsi dan Feran Kepala Sekolah ………………….. 7
C. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Pengelolaan Kegiatan MBS ………………………….. 8
D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah 9
………………..
BAB III PEMBAHASAN LAPORAN 15
A. Gambaran Umum SD Negeri Ciparay ………………. 18
B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah 19
………… 19
C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah 25
……………
D. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
…………..
BAB IV SIMPULAN …………………………………………………

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah sebagai sebuah organisasi memerlukan seorang
pemimpin/kepala sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah
harus mampu mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan dalam visi dan
misi sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting
dalam mengkoordinasikan, menggerakan dan menyelaraskan sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kepemimpinan
kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong
sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program sekolah
yang dilaksanakan secara terncana dan bertahap.
Usaha untuk mencapai tujuan sekolah dalam rangka mewujudkan
pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari kepemimpinan kepala
sekolah. Hal tersebut dikemukakan oleh Sallis (2008:170) bahwa gaya
kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi mutu
manajemen (sebuah gaya yang disingkat dengan MBWA (Management
by Walking About), dengan melaksanakan kepemimpinan pendidikan
yang membutuhkan perspektif-perspektif sebagai berikut:
1. Visi dan simbol-simbol, kepala sekolah harus mengkomunikasikan
nilai-nilai institusi kepada para staf, para pelajar, dan kepada
komunitas yang lebih luas.
2. Management by Walking About adalah gaya kepemimpinan yang
dibutuhkan bagi sebuah institusi.
3. Untuk para peserta didik, istilah ini dekat dengan pelanggan dalam
pendidikan. Ini memastikan bahwa institusi memiliki fokus yang jelas
terhadap pelanggan utamanya.
4. Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan, pimpinan
pendidikan harus melakukan inovasi di antara bawahannya dan
bersiap mengantisipasi kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut.

1
5. Pemimpin harus menciptakan rasa kekeluargaan di antara para
peserta didik, orang tua, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
6. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme, ini
merupakan mutu personal esensial yang dibutuhkan pemimpin
lembaga pendidikan.
Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi, mengarahkan,
membimbing dan mengendalikan perilaku para personal yang terlibat
dalam penyelenggaraan pendidikan, tak terkecuali dalam pengelolaan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah, agar mereka mau dan mampu
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara lebih profesional
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif. Untuk
meningkatkan tercapainya tujuan tersebut, seorang pemimpin harus
melakukan berbagai tugas dan fungsi kepemimpinannya.
Kepemimpinan kepala sekolah memberikan peran yang besar
terhadap kemajuan ataupun kemunduran sekolah yang dipimpinnya.
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang kepala sekolah
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan,
karakteristik, guru, sarana dan prasarana, budaya dan yang lainnya. Hal
tersebut akan mempengaruhi fungsi kepala sekolah sebagai manajer yang
menuntut kepala sekolah harus mampu dalam hal keterampilan membuat
perencanaan, mengorganisasi sumber daya, melaksanakan kegiatan,
melakukan pengendalian dan evaluasi. Fungsi kepemimpinan kepala
sekolah sebagai manajer dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
yang akan berdampak terhadap peningkatan kinerja pengelola Kegiatan
Managemen Berbasis Sekolah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam Laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Managemen
Sekolah.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan Laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran kepemimpinan kepala sekolah sebagai
menajer dalam pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah
di SD Negeri Ciparay.
b. Memberikan gambaran dampak kepemimpinan kepala sekolah
terhadap pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah di SD
Negeri Ciparay.

3
BAB II
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGELOLAAN KEGIATAN
MANAJEMEN BERBASIS LINGKUNGAN

A. Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah


Istilah kepemimpinan merupakan terjemahan dari “leadership”
yang berasal dari leader yang artinya pemimpin, ketua, kepala. Banyak
definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar sesuai dengan
perspektif individu masing-masing dari aspek yang paling menarik dari
berbagai fenomena kepemimpinan yang ada. Ada banyak pengertian
tentang kepemimpinan. Beberapa pengertian kepemimpinan yang dikutip
Gary A. Yolk di dalam terjemahan Yusuf Udaya adalah (Wahab, 2008:82).
a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang hendak
dicapai bersama (Hemhill dan Cook).
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam
suatu situasi tertentu, yang diarahkan melalui proses komunikasi ke
arah satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschles
dan Messarik).
c. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah penapaian tujuan.
(Rauch dan Behling).
d. Kepemimpinan adalah proses memberi makna (pengaruh yang
bermakna) terhadap suatu kolektif dan mengakibatkna kesediaan
untuk melakukan usaha yang diinginkan dalam mencapai sasaran.
(Jacob dan Jacques).
Studi keberhasilan sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah
adalah orang yang menentukan fokus dan suasana sekolah. Oleh karena
itu dikatakan pula bahwa keberhasilan sekolah adalah sekolah yang
mempunyai pemimpin yang berhasil. Dan pemimpin sekolah adalah
mereka yang dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi

4
terhadap staf dan para siswa. Pemimpin sekolah adalah mereka yang
banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan yang menentukan suasana
untuk sekolah mereka.
Pemimpin adalah sesorang yang memimpin, dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisasi atau mengontrol usaha atau upaya orang lain.
Secara teoritis, kepemimpinan menurut Siagian (1998:24) sebagai
berikut.
Kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan
sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi.

Selanjutnya Suradinata (1997;11) mengemukakan tentang


kepemimpinan bahwa “Kepemimmpinan adalah kemauan seseorang
memimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran,
perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya”.
Dalam manajemen modern, seorang pemimpin juga harus
berperan sebagai pengelola. Kepala sekolah dituntut untuk mampu
memimpin sekaligus mengorganisasi dan mengelola pelaksanaan
program belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah, program
pelayanan kepada semua pihak yang berkepentingan terutama siswa dan
orang tua siswa.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah: Suatu kemampuan
dan proses membimbing, mengkoordinasi dan menggerakkan orang lain
yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agar kegiatan-kegiatan yang
dijalankan dapat efisien dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan
pendidikan daan pengajaran (Soetopo dan Sunanto, 1982:271).

5
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan (leadership) adalah proses kegiatan seorang yang
memilliki seni atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasi,
menggerakan individu-individu tanpa dipaksa dari pihak mana pun agar
dapar bekerja sama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan manajerial dan mampu menerapkannya sebagai
kepemimpinan manajerial. Tugas kepala sekolah dalam bidang
manajerialberkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua
sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk
mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Dengan kemampuan
dalam mengelola ini akan dijadikan sebagai pegangan cara berpikir, cara
mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang
manajer.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 mengenai
kompetensi manajerial kepala sekolah, di antaranya kepala sekolah harus
mampu dan terlihat kinerjanya dalam bidang-bidang garapan manajerial
sebagai berikut: (a) menyusun perencanaan sekolah mengenai berbagai
tingkatan perencanaan; (b)mengembangkan organisasi sekolah sesuai
dengan kebutuhan; (c) memimpin sekolah dalam rangka
mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal; (d) mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah menuju pembelajaran yang
efektif; (e) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik; (f) mengelola guru dan staf
dalam rangka mendayagunakan sumber daya manusia secara optimal; (g)
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal; (h) mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah;
(i) mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik; (j)
6
mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; (k) mengelola keuangan
sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan
dan efisien; (l) mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan tersebut; (m) mengelola unit layanan khusus sekolah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah; (n) mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan; (o) memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah; (p) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat serta
merencanakan tindak lanjut. Dengan demikian kepemimpinan manajerial
kepala sekolah pada dasarnya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi
manajemen.

B. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah


Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menggerakan kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan. Fungsi kepala
sekolah adalah menanamkan pengaruh kepada guru agar mereka
melakukan tugasnya dengan sepenuh hati dan antusias. Sebagai seorang
pemimpin diharapkan oleh bawahannya dalam organisasi, dalam hal ini
organisasi sekolah, mengharapkan para pemimpin dapat memberikan
arahan untuk kepentingan pencapaian tujuan sekolah (Sagah, 2005:146-
147).
Dalam pelaksanaannya, tugas dan pekerjaan kepala sekolah
merupakan pekerjaan yang menuntut kemampuan ekstra. Dinas
pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu
melaksanakan tugasnya sebagai educator, manajer, administrator,
supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM).
Kepala sekolah mempunyai peranan multi fungsi, salah satunya
adalah sebagai manajer. Suhardiman (2012:39) mengemukakan tugas

7
manajerial kepala sekolah berkaitan dengan pengelolaan semua sumber
daya yang ada di sekolah. Sumber daya yang harus dikelola kepala
sekolah yaitu (1) tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, (2)
pembiayaan, (3) sarana prasarana, (4) kesiswaan, (5) pembelajaran, (6)
perpustakaan, (7) laboratorium, (8) peran serta masyarakat, (9) sistem
informasi sekolah dan lain-lain.
Kompetensi manajerial merupakan keterampilan menguasai dan
memahami pengelolaan sekolah yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi sekolah. Kepala sekolah
harus terampil dalam memahami sekolah sebagai sebuah sistem,
sehingga seluruh komponen sekolah dikelola dengan baik untuk mencapai
visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Sebagaimana menurut
Suhardiman (2012:43) bahwa:
Kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan teknik dengan
delapan standar nasional pendidikan yang melliputi standar isi,
proses, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, sarana dan prasarana, pembiayaan dan penilaian.

Tugas-tugas kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi


manajemen sebagai berikut: a) Membuat perencanaan; b)
Pengorganisasian; c) Pelaksanaan; dan d) Pengendalian dan evaluasi.
Dengan demikian, kepala sekolah sebagai manajer menyangkut
pengelolaan kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.

C. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Pengelolaan Kegiatan


Manajemen Berbasis Lingkungan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah khususnya dalam menigkatkan
pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan motivasi tentang pentingnya pelaksanaan Kegiatan
Managemen Berbasis Sekolah.
8
b. Menyediakan atau melengkapi fasilitas-fasilitas yang mendukung
terlaksananya Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.
c. Membimbing guru, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan
perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran dan bimbingan
konseling (BK), penilaian hasil belajar peserta didik dan layanan
bimbingan konseling, analisis hasil penilaian elajar dan bimbingan
konseling serta pengembangan program melalui kegiatan pengayaan
dan perbaikan pembelajaran menuju kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan.

Mengembangkan tenaga pendidik, terutama yang berkaitan


dengan pemberian kesempatan kepada guru atau tenaga pendidik untuk
mengikuti berbagai pendidikan dan latihan secara teratur seperti
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Kelompok Kerja Guru (KKG)
Mata Pelajaran dan Kelompok Kerja Guru, diskusi, seminar, lokakarya dan
penyediaan sumber belajar (Mulyasa, 2004:100-102).

D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah


Standar kompetensi kepala sekolah telah ditetapkan melalui
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 17 April
2007. Dalam Permendiknas ini disebutkan bahwa untuk diangkat sebagai
kepala sekolah seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi dan
kompetensi. Untuk standar kualifikasi meliputi kualifikasi umum dan
khusus. Kualifikasi umum kepala sekolah yaitu, kualifikasi akademik (S1),
usia maksimal 56 tahun, pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
tahun dan pangkat serendah-rendahnya III/c atau setara.
Sedangkan kualifikasi khusus yaitu berstatus guru, bersertifikat
pendidik, dan memiliki setifikat kepala sekolah. Sampai dengan 2023
sebagian guru (termasuk kepala sekolah) telah memiliki sertifikat pendidik
sedangkan seluruh kepala sekolah sampai saat ini belum memiliki
sertifikat pendidikan penguatan kepala sekolah.

9
Bahkan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah
setelah Permendiknas No. 13 Tahun 2007 ditetapkan belum ada yang
memiliki sertifikat kepala sekolah. Hal ini terjadi karena pemerintah masih
disibukkan dengan sertifikasi guru sehingga sertifikasi kepala sekolah
belum terjamah.
Selain standar kualifikasi kepala sekolah juga harus memenuhi
standar kompetensi. Dalam Permendiknas No. 1 Tahun 2007 disyaratkan
5 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu:

a. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam dimensi
kompetensi kepribadian antara lain:
1) Berakhlak mulia, mengembangkan udaya dan tradisi akhlak mulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas sekolah.
2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3) Memiliki keinginan yang kuat alam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah.
4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah.
6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Dengan merujuk pada teori sifat atau trait theory dalam


kepemimpinan, pada dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan
kepemimpinanitu bertolak dari sifat-sifat atau karakter yang dimiliki
seseorang. Keberhasilan kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan
oleh sifat-sifat kepribadian tertentu, misalnya harga diri, prakarsa,
kecerdasan, kelancaran berbahasa, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik yang
dimiliki seseorang. Pemimpin dikatakan efektif bla memiliki sifat-sifat
kepribadian yang baik. Sebaliknya, pemimpin dikatakan tidak efektif bila
tidak menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik.

10
b. Kompetensi Manajerial
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas),
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: educator
(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta
iklim kerja, dan wirausaha.
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat
kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu:
1) Keterampilan Membuat Perencanaan
Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik
perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan
jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan
yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu
bulan hingga satu tahun ajaran. Perencanaan jangka menengah
adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2,5
tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan
sekitar 5-10 tahun. Proses perencanaan menjadi salah satu
keterampilan yang penting mengingat perencanaan menjadi salah
satu keterampilan yang penting, mengingat perencanaan yang baik
merupakan setengah dari kesuksesan satu pekerjaan. Prinsip
perencanaan yang baik akan selalu mengacu pada: pertanyaan “Apa
yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, dimana
dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan”.
2) Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya
Keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan
mempunyai sumber daya yang cukup besar mulai sumber daya
manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya
keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta saran dan prasarana
yang dimiliki. Salah aatu masalah yang sering melanda dunia
pendidikan adalah keterbatasan sumber daya. Kepala sekolah harus
mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang dimilliki
adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan.
11
3) Keterampilan Melaksanakan Kegiatan
Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah
membangun prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi
contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerja sama srta
selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan.
Tidak ada gunanya perencanaan jika dalam implementasinya tidak
dilakukan secara profesional.
4) Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi
Kepala Sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengawasan
dan pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervisi
manajemen dan juga supervisi dalam bidang pengajaran. Supervisi
manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang
pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan
kelembagaan, sementara supervisi pengajaran adalah melakukan
pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas seta kemampuan
tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah
juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional
sebagai guru sehingga ia mampu memberikan supervisi yang baik
kepada bawahannya.

c. Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi Kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun
2007 terdiri atas lima kompetensi, yaitu:
1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang efektif.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kompetensi ini

12
merupakan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan yang haarus
dimiliki oleh kepala sekolah di seluruh jenjang pendidikan.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.
Kompetensi ini dimilliki oleh kepala sekolah SD.

d. Kompetensi Supervisi
Selama ini kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
merupakan kegiatan insidental. Kegiatan ini biasanya dilakukan bagi guru
yang akan naik pangkat atau untuk mengisi SKP. Kegiatan ini dilakukan
kepala sekolah dengan sekadar melakukan kunjungan kelas dan menilai
performa guru.
Supervisi adalah kegiatan membantu guru bukan untuk memvonis
guru (benar atau salah). Kegiatan membantu guru harus dilaksanakan
secara terencana dan sistematis bukan insidental sehingga dengan
kegiatan supervisi kemampuan guru dapat berkembang secara optimal.
Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang kompetensi
kepala sekolah, dimensi kompetensi supervisi terdiri atas tiga kompetensi,
yaitu:
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik seupervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.

e. Kompetensi Sosial
Sekolah merupakan organisasi pembelajar (learning organization)
dimana sekolah selalu berhadapan dengan stake holder. Kemampuan
yang diperlukan untuk berhadapan dengan stakeholder adalah
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang efektif. Agar terbina
hubungan yang baik antara sekolah dengan orang tua, sekolah dengan
13
kantor/dinas yang membawahinya maka kepala sekolah harus mampu
mengkomunikasikannya. Setiap kegiatan yang melibatkan dua orang atau
lebih pasti membutuhkan komunikasi.

14
BAB III
PEMBAHASAN LAPORAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Ciparay


SD Negeri Ciparay berdiri Tahun 1946 beralamat di Desa
Wangunjaya Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Jawa Barat,
dengan jumlah siswa per bulan Juli 2023 sebanyak 226 siswa dan jumlah
guru dan karyawan 7 orang.
Sejak bulan Januari 2020 sampai saat ini saya memimpin
sekolah ini. Yang diawali karier sebagai Guru di SD Negeri Cibogo dari
tahun 2003 sampai 2008, kemudian dari 2008 sampai 2015 mengajar di
SD Ciparay dan pada akhir bulan Januari 2015 kemudian mengawali
karier sebagai Kepala Sekolah diantaranya SD Negeri Puncakwangi tahun
2015-2017, SD Negeri Miduana tahun 2017-2020, dan terakhir menjabat
sebagai Kepala SD Negeri Ciparay tahun 2020 hingga sekarang.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 SDN Ciparay berhasil
menjadi sekolah Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan ke-1,
dan tahun 2023 merupakan tahun ke-3 dari pelaksana Program Sekolah
Penggerak. Kurikulum yang dilaksanakan saat ini di SDN Ciparay adalah
Kurikulum Merdeka. Visi dan Misi SD Negeri Ciparay adalah sebagai
berikut.
Visi: Terwujudnya Pelajar yang “Berilmu dan Santun” (BISA), dengan Indikator:
1. Unggul dalam bidang akademik dan non akademik
2. Menanamkan nilai-nilai keagamaan
3. Terampil dalam mengembangkan nilai-nilai kebudayaan.
4. Terampil menampilkan adat dan budaya daerah.
5. Santun dalam bertutur dan bersikap
Misi
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu
memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran.

15
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran
agama melaui cara berinteraksi di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan
global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi
keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat
tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai
minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerja sama dengan
orang tua.

Tujuan:
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Ciparay dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun kedepan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan
ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian
sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global dimasyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga
sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat
bernalar kritis dan kreativitas.

16
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan
kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan
dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid
dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat
pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate
Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program
pembelajaran berbasis budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana
untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal
dalam mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi
peserta didik.

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi
ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli
sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
17
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan
dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta
didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat
tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan
minat bakat peserta didik.

B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Manajer Pengelolaan


Kegiatan Manajeman Berbasis Sekolah
1. Keterampilan Membuat Perencanaan
Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer tidak terlepas dari
fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi. Fungsi-fungsi manajemen tersebut dilakukan oleh kepala sekolah
untuk melakukan pengelolaan kegiataan Managemen berbasis sekolah serta
untuk meningkatkan prestasi sekolah.
Perencanaan merupakan fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan perumusan tujuan-
tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan
atau yang diusulkan dalam pembuatan perencanaan.
Perencanaan kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer untuk
meningkatkan pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah dengan
tersusunnya program-program kegiatan antara lain peduli lingkungan serta
bidang lainya.
Dengan demikian, perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan
pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah lebih condong kepada
upaya-upaya meningkatkan pembiasaan kepada semua warga sekolah.
2. Keterampilan Mengorganisasikan Sumber Daya

18
Pengorganisasian pada intinya merupakan proses pembagian kerja ke
dalam tugas-tugas yang lebih kecil. Membebankan tugas-tugas tersebut
kepada orang-orang sesuai kemampuannya, dan mengalokasikan sumber
daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian
tujuan organisasi.
Pengorganisasian yang kami lakukan dengan membentuk pembina
Kegiatan Peduli Sekolah agar pembiasaan-pembiasaan tersebut berlangsung
dengan lancar.
3. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan
Fungsi pelaksanaan merupakan usaha untuk menciptakan iklim
kerjasama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang telah diprogramkan atau
direncanakan di SD Negeri Ciparay dilaksanakan sesuai dengan kriteria dan
waktu yang telah dijadwalkan.
4. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
pengolahan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah dilaksanakan dengan
pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan dan laporan baik
lisan maupun tulisan.

C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan


Kegiatan Penerapan Managemen Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai dampak terhadap
pengelolaan yang dilaksanakan di SD Negeri Ciparay. Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah menerapkan
kepemimpinan secara demokratis dengan mengajak atau musyawarah setiap
akan melaksanakan kegiatan untuk mengetahui aspirasi warga sekolah sesuai
dengan program yang telah direncanakan. Dampak yang diperoleh dari
kepemimpinan yang selama ini dilaksanakan adalah terciptanya kegiatan yang
positif dan kondusif.

19
D. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
1. Gambaran Kepemimpinan dalam Managemen
a. Keterampilan Membuat Perencanaan
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat
kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu
keterampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumber
daya, keterampilan melaksanakan kegiatan dan keterampilan melakukan
pengendalian dan evaluasi.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Walujosumidjo (2002:94-
96) bahwa:
Seorang kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana,
organisator, pemimpin dan seorang pengendali. Keberadaan seorang manajer
pada suatu organisasi sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat
mencapai tujuan organisasi didalamnya berkembang berbagai macam
pengetahuan serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan
mengembangkan karier sumber daya manusia.
Berdasar pendapat tersebut, kepala sekolah sebagai manajer
mempunyai keterampilan manajerial sebagai perencana dalam kegiatan peduli
lingkungan bersama-sama dengan bapak dan ibu guru yang menjadi pembina
Kegiatan Peduli Lingkungan.
Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada pertanyaan-
pertanyaan, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan,
dimana dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan. Inilah yang akan menjadi
kunci keberhasilan pekerjaan.
Selain itu, prinsip paling utama dalam membuat perencanaan adalah
dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang terprogram
dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan
merupakan komitmen yang harus ditepati. Peranan kepala sekolah sangat

20
penting dalam peningkatan berbagaimacam Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah tersebut.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah berkaitan dengan peduli
lingkungan yang direncanakandi SDN Ciparay adalah:
a. Penghijauan.
b. Pembuatan sanitasi serta perawatannya
c. Pembuatan Taman sekolah dan pemeliharaan
d. Pengolahan Sampah
e. Membuat keterampilah berbahan barang bekas
f. Lomba kelas 7 K
g. Apotek hidup
h. Membuat produk unggulan

b. Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya


Lembaga pendidikan mempunyai sumber daya yang sngat besar, mulai
sumber daya manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber
daya keuangan, serta fisik mulai dari gedung hingga sarana dan prasarana
yang dimiliki. Kepala sekolah harus mampu menggunakan sumber daya yang
ada dengan sebaik-baiknya.
Memimpin sebuah organisasi sekolah yang produktif berarti memahami
dan mengetahui perilaku individu dalam organisasi sekolah tempat kerja para
guru dan seluruh staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan organisasi sekolah. Peran utama kepala
sekolah adalah mengerahkan seluruh staf sekolah bekerja sama sebagai
sebuah tim untuk melaksanakan program pertumbuhan dan peningkatan
prestasi akademik. Kepala sekolah harus menguasai teknik pengorganisasian
sebagai berikut:
1. Memahami teknik pengorganisasian sebagai proses.
2. Memahami dasar penyusunan struktur organisasi.
3. Menerapkan langkah-langkah pengorganisasian kegiatan sekolah baik
melalui ragam organisasi formal maupun informal.
21
4. Memahami dan menerapkan bentuk-bentuk pengorganisasian secara
proporsional.
5. Mengembangkan struktur oganisasi formal kelembagaan sekolah
berdasarkan model struktur organisasi yang relevan.
6. Mengembangkanstandar operasional prosedur pelaksanaan tugas
berdasarkan langkah-langkah operasional pengorganisasian yang baik.
7. Mengenal dan mamahami bentuk struktur organisasi di lingkungan
Depdiknas dan sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang
sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia
diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi
terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif, Kegiatan Managemen
Berbasis Sekolah yang kondusif, menaktualisasikan sumber daya yang ada di
sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang kegiatan belajar mengajar dan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.

c. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan


Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah
membangun prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi contoh
bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerjasama, serta selalu
melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan.
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam fungsi pelaksanaan
antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberi dorongan yang cukup untuk mengembangkan potensi dirinya.
22
Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa dalam kegiatan
pelaksanaan, kepala sekolah harus memperlakukan, memotivasi, menghargai,
memberikan keadilan, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan kompetensinya supaya tercapai kinerja guru yang optimal.
Kepala sekolah hendaknya dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip
pelaksanaan dengan optimal di dalam organisasi sekolahnya sehingga akan
meningkatkan kinerja Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.

Kepala sekolah harus bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan kerja
sama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus
sesuai dengan program kerja yang telah disusun, kecuali memang harus ada
hal-hal yang perlu penyesuaian.

d. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengendalian


dan evaluasi. Pengendalian ini meliputi pengendalian manajemen dan juga
bidang pengajaran. Pengendalian manajemen artinya melakukan pengawasan
dalam bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan
kelembagaan, sementara pengendalian pengajaran adalah melakukan
pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas serta kemampuan tenaga
pendidik sebagai seorang guru. Anwar dan Sagala (2004:90) mengemukakan
sebagai berikut Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk
mengendalikan, membina dan penelusuran sesuatu dalam kegiatan organisasi
sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan yang
efektif, roda organisasi, implementasi, rencana, kebijakan, dan upaya
pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah hendaknya


mampu melakukan pengawasan dan penilaian kerja guru bukan hanya
sekadar melaksanakan tugas dari suatu kegiatan. Fungsi utama pengendalian

23
evaluasi pendidikan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran/
peningkatan pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.

2. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Dampak yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan kepala sekolah


adalah sangat baik. Dampak tersebut dapat dilihat dari bagaimana
pengelolaan program Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah baik dalam
proses kegiatan belajar mengajar guru kelas, kerja sama antar guru yang satu
dengan yang lain dalam melaksanakan program Kegiatan Managemen
Berbasis Sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Dampak kepemimpinan
kepala sekolah dalam pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah
yang dilaksanakan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan.

24
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian teori yang mendukung mengenai


kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan Kegiatan Managemen
Berbasis Sekolah, maka simpulan secara umum bahwa kepemimpinan
kepala sekolah dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, dan evaluasi telah dilaksanakan secara optimal sehingga
mampu meningkatkan pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah. Simpulan secara khusus sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer adalah
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi terutama dalam kegiatan-Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah yang telah diprogramkan.
2. Dampak kepemimpinan kepala sekolah terhadap pengelolaan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah adalah terlaksananya semua
program dengan bermacam-macam kreativitas dengan ikhlas dan
terorganisir, serta adanya evaluasi secara sistematis dan
berkelanjutan sehinggga berdampak positif dan tercipta lingkungan
yang kondusif.
3. Dampak Kepemmpinan Sekolah dapat dilihat dari jumlah kegiatan
sekolah serta prestasi sekolah yang diraih.

25

Anda mungkin juga menyukai