Anda di halaman 1dari 6

a.

Elemen CP Nilai Agama dan Budi Pekerti


“Anak mengenali dan mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya. Anak mengamalkan nilai-
nilai ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam (tumbuhan, hewan, lingkungan hidup).
Anak mengenal keberagaman dan menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang
lain.”
Dalam elemen CP tersebut, terdapat pemahaman konseptual umum yang perlu dipahami guru
mengenai ruang lingkup elemen tersebut.
Pemahaman konseptual ini menjadi dasar penguraian perilaku yang diharapkan muncul pada anak
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Perilaku anak dapat berupa apa yang
dikatakan, karya yang ditunjukkan, maupun tindakan yang dilakukan saat ia berkegiatan sendiri
maupun bersama-sama.
Pemahaman konseptual nilai agama dan budi pekerti antara lain:
1) nilai-nilai agama serta praktiknya dalam ibadah penting dibiasakan kepada anak sedini
mungkin, salah satunya melalui contoh nyata dari lingkungan sekitarnya;
2) penting menjaga hubungan dengan sesama dan merawat kelestarian alam sebagai salah satu
bentuk pengamalan nilai-nilai ajaran agama;
3) sikap toleransi dengan menghargai perbedaan agama dan kepercayaan perlu dipupuk agar
terbentuk kehidupan yang harmonis dalam keberagaman.
Berikut adalah contoh uraian narasi elemen CP nilai agama dan budi pekerti ke dalam perilaku yang
diharapkan muncul pada anak.
1) Anak mengenali dan mempraktikkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya.Perilaku yang
diharapkan muncul pada anak:
 mengenali kegiatan-kegiatan ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya,
 menunjukkan sikap positif atas ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya,
 mulai belajar mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya ,
 mengenali sifat-sifat Tuhan,
 menunjukkan perilaku baik yang menggambarkan nilai ajaran agama atau kepercayaannya
(seperti kasih sayang, suka membantu, jujur, sopan, hormat, berbuat baik, bersyukur, dan
sebagainya),

2) Anak mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam
(tumbuhan, hewan, lingkungan hidup).
 menunjukkan sikap menyayangi sesama makhluk hidup,
 menjaga kebersihan dan merawat lingkungan alam sekitar yang merupakan karunia Tuhan
YME,

3) Anak mengenal keberagaman dan menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan
orang lain.
 mengenal dan menghormati adanya perbedaan agama dan kepercayaan,
 menunjukkan sopan santun (tata krama) dan akhlak yang baik dalam bertindak dan
berbicara,

b. Elemen CP Jati Diri


“Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan (nutrisi dan
olahraga), dan keselamatan diri. Anak dapat mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi diri, serta
membangun hubungan sosial secara sehat. Anak menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas
keluarganya, latar belakang budayanya, dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
Pancasila.”

Pemahaman konseptual elemen CP Jati Diri


1) Rasa sayang dan perhatian kepada diri sendiri penting dibiasakan sejak dini sebelum
memunculkan rasa sayang dan perhatian kepada orang maupun hal-hal di luar diri sendiri.
2) Kemampuan untuk mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku diri menjadi dasar agar dapat
mencapai tujuan belajar
3) dan pengembangan diri baik di bidang akademik maupun non-akademik.
4) Warga Indonesia dengan keberagamannya perlu memiliki perasaan bangga terhadap identitas
diri, keluarga, serta latar belakang budaya dengan berlandaskan Pancasila.

Contoh uraian elemen CP ke dalam perilaku yang diharapkan muncul pada anak:
1) Anak memiliki sikap positif dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan (nutrisi
dan olahraga), dan keselamatan diri.

 menunjukkan kesediaan untuk terlibat dengan kegiatan yang terkait dengan aktivitas
membersihkan tubuhnya,
 menunjukkan kesediaan untuk mengonsumsi makanan/ minuman yang bernutrisi,
 menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan aktivitas
berolahraga,
 menunjukkan kesediaan berperilaku menjaga keselamatan dirinya,
 menunjukkan keterampilan untuk melakukan koordinasi motorik kasar dan halus,

2) Anak dapat mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi diri, serta membangun hubungan
sosial secara sehat.
 mampu mengenali emosi yang dirasakannya dan situasi yang menyebabkannya,
 mampu mengenali emosi orang-orang terdekatnya melalui kemampuannya mengidentifikasi
berbagai
 ekspresi wajah yang ditunjukkan kepadanya (misalnya ekspresi marah, senang, terkejut, sedih,
dll.),
 mampu mengekspresikan emosinya secara wajar,
 mampu menggunakan strategi sederhana untuk meregulasi (mengelola) emosi,

3) Anak menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas keluarganya, latar belakang budayanya,
dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
 memiliki gambaran yang positif tentang dirinya untuk membangun kepercayaan diri,
 mengidentifikasi nilai-nilai positif dalam keluarganya,
 mengenali identitas diri melalui kebiasaan budaya dalam keluarganya,
 menunjukkan rasa ingin tahu terhadap budaya-budaya yang berbeda darinya,
 menunjukkan sikap positif terhadap budaya-budaya yang beragam,
 menunjukkan sikap positif terhadap identitas kebangsaannya sebagai anak Indonesia,

c. Elemen CP Dasar-dasar Literasi dan STEAM


“Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar, tanda,
simbol, dan cerita. Anak mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan, tulisan, atau
menggunakan berbagai media serta membangun percakapan. Anak menunjukkan minat dan
berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi,
eksplorasi, dan eksperimen. Anak mengenal, mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab dalam
pemeliharaan alam, lingkungan fisik, dan sosial. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan
dan merancang teknologi secara aman dan bertanggung jawab. Anak menunjukkan kemampuan dasar
berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antarpola, simbol,
dan data, serta dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya, serta mengapresiasi karya seni.”
Pemahaman konseptual elemen CP Dasar-dasar Literasi dan STEAM:
1) Masa RA menjadi awal atau fondasi bagi proses belajar secara formal sehingga penting
menumbuhkan rasa ingin tahu mengenai dirinya sendiri, orang lain, dan dunia.
2) Pengetahuan dikonstruksi dari proses belajar, praktik, pengalaman dan observasi berbagai
peristiwa, objek- objek, dan orang-orang yang beragam.
3) Bahasa lisan merupakan dasar dari literasi dan berpikir kritis.
4) Keterampilan literasi dasar dan numerasi dasar merupakan hal penting untuk dipelajari sebagai
persiapan masuk Sekolah Dasar.
5) Menumbuhkan minat dan apresiasi seni pada anak dapat menyeimbangkan aspek kognitif,
afektif/emosional, dan psikomotor agar anak memiliki mental yang sehat.

Contoh uraian elemen CP ke dalam perilaku yang diharapkan muncul pada anak:
1) Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar,
tanda, simbol, dan cerita.
 menyimak dan merespons orang lain dalam berbagai konteks,
 memahami arti atau informasi dari gambar, tanda atau simbol (termasuk angka dan huruf)
bahkan cerita,
 mampu mengutarakan, menunjukkan, atau menceritakan informasi yang diperoleh dari gambar,
tanda, simbol (termasuk angka dan huruf) dan cerita,

2) Anak mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan, tulisan, atau menggunakan
berbagai media serta membangun percakapan.
 dapat menceritakan mengenai ide, gagasan, dan perasaannya,
 mengekspresikan ide, gagasan, perasaan melalui tulisan, gambar, atau karya dalam berbagai
media,
 merespons secara tepat dalam komunikasi dua arah dan terlibat percakapan,

3) Anak menunjukkan minat dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca.


 memusatkan dan mempertahankan perhatian terhadap arahan guru atau informasi yang
diberikan sebagai indikasi dalam kemampuan menyimak dan memirsa,
 anak dapat mengingat dan menyebutkan peristiwa atau tokoh dalam cerita
 atau informasi yang didapatkannya dari buku cerita, atau sumber- sumber lain sebagai indikasi
dalam kemampuan menyimak dan memirsa,
 mengenal dan menyebutkan lebih dari satu ciri atau aspek dari objek yang diobservasi seperti
warna, aroma, bunyi, bentuk, rasa,
 bertanya atau bercakap-cakap mengenai cerita yang didapatkan dari buku cerita atau sumber
lain,
 mengenal fonik* setiap huruf dan dapat mengaitkannya dengan benda-benda, orang, atau
objek di
 sekitarnya (*fonik merupakan metode pengenalan kata melalui proses mendengarkan bunyi
huruf),

4) Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen.
 mengenal dan menyebutkan ciri-ciri diri sendiri, orang lain, dan dunia yang
 diobservasi melalui indra yang dimilikinya,
 bersedia terlibat dalam kegiatan uji coba, membuat prediksi, kemudian mendapatkan
pengetahuan dari kegiatan uji coba berulang kali,
 mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengapa dan apa yang menyebabkan suatu peristiwa
atau kejadian,

5) Anak mengenal, mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab dalam pemeliharaan alam,
lingkungan fisik, dan sosial.
 menyadari akibat dari perilakunya sendiri atau orang lain sehingga anak dapat menilai perilaku
yang baik dan buruk, benar dan salah, sopan dan tidak sopan dalam rangka memelihara alam,
lingkungan fisik, dan sosial,
 menunjukkan perilaku peduli terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar dan
bertanggung jawab merawat lingkungannya,
 membangun kemampuan regulasi diri yaitu menunjukkan perilaku yang terkendali sesuai
harapan lingkungan seperti dapat menunggu, menunda, dan mengikuti aturan sederhana tanpa
diingatkan,

6) Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merancang teknologi secara aman dan
bertanggung jawab.
 mendemonstrasikan penggunaan alat-alat maupun benda-benda yang memudahkan pekerjaan
sesuai dengan fungsi alat tersebut tanpa merugikan dan membahayakan dirinya, orang lain,
dan sekitarnya,
 memodifikasi peralatan maupun benda-benda yang ada untuk mempermudah aktivitasnya,

7) Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.


 dapat menyebutkan atau menunjukkan perbedaan informasi yang disajikan, dapat
membedakan mana yang
 nyata dan yang tidak nyata, mana yang benar dan yang salah,
 mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa atau kejadian sehari-hari,
 dapat memunculkan ide atau gagasan baru dalam kegiatan sehari-hari,
 dapat bekerja sama menyelesaikan masalah yang dihadapi, berdiskusi mengenai suatu hal,
dan berbagi informasi yang diketahui dengan teman-temannya,

8) Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antarpola, simbol, dan data, serta dapat
menggunakannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
 mampu memahami pola, simbol, dan data (termasuk angka dan huruf) yang diamati di
lingkungan sekitarnya sebagai informasi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari,
 mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan angka sebagai simbol jumlah
objek atau benda,
 mampu memprediksi dan melanjutkan pola urutan simbol atau gambar,
 mampu membedakan, mengelompokkan objek atau benda di lingkungan sekitarnya
berdasarkan karakteristik (bentuk, ukuran, jarak, dan sebagainya) sebagai refleksi kesadaran
ruang,
 mampu melakukan komputasi/ operasi matematika sederhana dengan menggunakan objek
konkret,

9) Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya, serta mengapresiasi karya seni.
 merasa senang terlibat dalam berbagai macam aktivitas seni seperti bernyanyi, menari, melukis
atau menggambar, membuat patung atau membentuk

Tips Melakukan Refleksi Bersama Orang Tua


Berikut ini adalah tips yang dapat guru lakukan untuk melakukan refleksi bersama orang tua:
1) Ajak orang tua untuk berbagi hasil observasi orang tua saat berkegiatan bersama anak di rumah
dan merefleksikan proses pembelajaran yang dialami oleh anak.
2) Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat mendorong orang tua untuk membagikan perspektif mereka
dan masuk ke dalam refleksi bermakna:
 Bagaimana hal-hal ini terlihat menurut Bapak/Ibu?
 Apakah anak Bapak/Ibu menantikan untuk datang ke sekolah/mengikuti kegiatan?
 Perubahan apa pada anak yang Bapak/ Ibu lihat?
 Apakah anak suka bercerita pada Bapak/ Ibu? Hal apa yang biasanya ia ceritakan?
 Apakah anak Bapak/Ibu memiliki minat khusus yang perlu kami ketahui?
 Apa yang paling diharapkan dari hal yang akan dipelajari anak tahun ini?
 Apa rencana keterlibatan Bapak/Ibu dalam mendukung perkembangan pembelajaran anak?

Tips Berdialog/Berdiskusi dengan Orang Tua


Tips khusus untuk menjalin hubungan baik saat berdialog dan berdiskusi dengan orang tua:
Guru menyiapkan bukti-bukti hasil belajar anak (dalam bentuk portofolio anak) untuk dapat dilihat oleh
orang tua. Portofolio ini dapat dibawa pulang oleh orang tua untuk jangka waktu tertentu, atau dapat
pula diserahkan dan menjadi milik orang tua dan anak. Keputusan ini dapat disepakati oleh satuan.
 Salah satu cara untuk membuat orang tua lebih nyaman adalah memulai pertemuan dengan
memperlihatkan contoh karya yang telah dikumpulkan selama beberapa waktu dalam
portofolio. Hal ini merupakan sebuah langkah konkret untuk mulai berbicara tentang hal-hal
yang sudah dipelajari oleh anak.
 Gunakan waktu untuk sedikit menjelaskan contoh karya dan hal yang menjadi minat dan
kekuatan anak.
 Tunjukkan kepada orang tua kemajuan yang telah dibuat anak dengan membandingkan karya
terdahulu dengan karya terbaru, contohnya saat anak mencoba untuk membuat karya dan
mempresentasikannya di semester 1 dan 2.
 Hal yang paling penting adalah mengomunikasikan hal positif tentang anak dan terbuka untuk
berdiskusi tentang bagaimana mengoptimalkan perkembangan anak bersama.

Anda mungkin juga menyukai