Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Paradigma Penyelenggaraan Pendidikan mendorong supaya ada perubahan dan
pembaharuan di bidang pendidikan termasuk kurikulum sebagai implementasi dari
paradigma penyelenggaran pendidikan tersebut, maka lahirlah Undang-Undang No 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 38 ayat (1) dinyatakan bahwa Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum untuk Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
Pasal 36 ayat (2) dikatakan bahwa kurikulum untuk semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan faktor pendukung tiap satuan
pendidikan. Prinsip diversivikasi maksudnya kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman
dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan mengandung arti bahwa kerangka dasar
dan struktur kurikulum dijadikan acuan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
dan pencapaian hasil belajar. Keberagaman dalam pelaksanaan mengandung arti bahwa
kerangka dasar dan struktur kurikulum dapat dikembangkan dalam berbagai cara, tetapi
harus relevan antara mata pelajaran dan keseluruhan tujuan pendidikan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan KOSP.
Kurikulum Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Dasar adalah pengembangan dari kerangka dasar dan
struktur kurikulum nasional dengan mempertimbangkan tuntutan kebutuhan siswa,
kondisi sekolah dan daerah. Jadi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh tim penyusun terdiri dari Dewan Guru, Komite,
Dinas Pendidikan Kabupaten setempat dan dilaksanakan di masing-masing satuan tingkat
pendidikan dasar.
Amanat Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 6 bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Pasal 8
ditegaskan bahwa masyarakat berhak dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan
evaluasi program pendidikan.Oleh karena itu sekolah dan masyarakat diberi kewenangan
untuk mengembangkan Kurikulum Nasional dengan mengacu pada; (1) Standar Isi, (2)
Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) (3) Berpedoman pada panduan dari Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) dan (4) Memperhatikan Perkembangan Komite Sekolah.

1
Tujuan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah :
1. Sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam rangka mengembangkan dan
mengimplementasikan program-program pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan
visi-misi dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional.
2. Meletakan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan
yang lebih lanjut.

Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.


Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu
Negara menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.

Sekolah dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap
positif dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing siswa untuk
berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.

Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama.
Di dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya
harus difasilitasi oleh sekolah. Sebagai miniature dunia, Sekolah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.

Dalam membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu


perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta
melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Untuk mencapai tujuan diatas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen


yakni Kurikulum Operasional Sekolah SD Inpres Liwubao sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum
operasional yang menjadi pegangan (living document) sekolah. Penyusunan
Kurikulum Operasional ini mengakomodir kebutuhan para murid dalam
mengembangkan kemampuan keterampilan abad 21 yang meliputi: Ketrampilam
berpikir kreatif ( Creative thinking ), Berpikir kritis dan pemecahan masalah
(Critikal thinking and problem solving ), Berkomunikasi
( Communication ) ,Berkolaborasi (Colaboratian ), Penguatan Pendidikan Karakter (

2
PPK ), Literasi, dan HOST (Haigher Order Thinking Skill ) serta
pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alas an :
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

B. DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Permendikbud ristek No. 16 tahun 2022 tentang standar proses tertuang


didalamnya bahwa kurikulum satuan pendidikan disusun berdasarkan struktur kurikulum
yang ditetapkan dan memuat visi-misi, dan karakteristik satuan pendidikan.Kurikulum
Opersional Satuan Pendidikan disusun dengan melibatkan murid, orangtua/wali peserta
didik dan berbagai pihak lainnya.
Pengembangan KOSP SDI Liwubao menggunakan dua landasan yuridis yang
berbeda. Dimana kelas III dan VI masing menggunakan K-13, sedangkan kelas I, II, IV
dan V menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Kurkulum K-13 menggunakan dasar sebagai berikut :


a. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
d. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
e. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
f. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
g. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nasional
2
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) sebagai Bencana Nasional.
h. Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid 19 pada
Satuan Pendidikan.
i. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19.
j. Surat Edaran Mendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran
CoronaVirus Covid 19.
k. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2021/2022 dan TahunAkademik 2021/2022 di

3
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID 19)
Sedangkan Landasan yuridis yang dapat menjadi pedoman satuan pendidikan
dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2022 - Perubahan PP No 57 tentang Standar
Nasional Pendidikan
2. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
3. Permendikbud Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi (SI)
4. Kepmen 371 Tahun 2021 Tentang PSP
5. Keputusan Menteri Nomor 262/M/2022 Perubahan atas
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
6. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 Perubahan atas Keputusan
BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran.
7. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
8. Permendikbud Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
9. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian
10. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Revisi Juni 2022
11. Panduan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Revisi Juni 2022
12. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2023 tentang Perubahan kedua atas
Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2023 Tentang Capaian Pembelajaran
khusus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila.

C. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


Sebelum mengembangkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ( KOSP)
SDI Liwubao, perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan
menampung aspirasi dari seluruh warga Sekolah dan menjadikan visi dan misi sebagai
arahan yang disepakati oleh seluruh warga Sekolah.
Hasil analisis karakteristik SDI Liwubao dan gambaran karakteristik peserta didik,
karakteristik guru dan tenaga kependidikan, karakteristik sosial dan budaya dan sarana
prasarana SDI Liwubao sebagai berikut

1. ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH

SD Inpres Liwubao melaksanakan analisis karakter satuan pendidikan dengan


menganalisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan serta peluang dan

4
ancaman terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang
peserta didik dan orang tua. Data pendukung diperoleh melalui observasi dan masukan
dari pendidik, peserta didik dan orang tua. Serta data dari raport mutu pendidikan
tahun 2021, yang memuat mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja GTK serta
mutu yang relevan dengan pembelajaran..

Selanjutnya, menganalisiskarakteristik menggunakan metode analisis SWOT.


Analisis SWOT adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang
dilakukan dalam mengenali Satuan Pendidikan dan lingkungan untuk dasar
penyusunan strategi dalam mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan
pendidikan.
Berdasarkan analisis tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1:Analisis Lingkungan

Aspek Hasil Analisis


Kondisi Umum SD Inpres Liwubao berada pada posisi dataran tinggi,
terletak di lembah Liwubao, desa Wolomapa,
Kecamatan Hewokloang, Berbatasan langsung dengan
kecamatan Waigete.
Sumber Daya Alam SD Inpres Liwubao terletak di daerah dataran tinggi
memiliki sumber daya bidang pertanian
Kondisi Sosial dan Penduduk sekitar lingkungan sekolah beragama Katolik.
Ekonomi Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan
sebagian kecil bekerja sebagai pedagang dan pegawai
negeri.
Budaya Masyarakat sekitar SD Inpres Liwubao sangat
memegang teguh tradisi dan budaya setempat seperti :
upacara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap
leluhur dan para tamu serta musik, lagu dan tari untuk
mengiringi pelaksananaan upacara adat
Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan Berasan dari
1. Dana Pemerintah : BOS reguler
2. Dana Orang Tua Siswa: Komite Sekolah
Kemitraan Sekolah menjalin kemitraan baik dengan pemerintah
daerah maupundengan lembaga non pemerintah dan
kemitraan orang tua murid. Kemitraan terkait dengan

5
pemerintah diwujudkan dengan :
1. Puskesmas Hewokloang : pemberian vaksin,
imunisasi, pemberian obat dan sosialisasi
kesehatan
2. Rumah Sakit : pelayanan kesehatan.
3. Polsek Kewapante: pembinaan karakter
4. Gereja : Paroki MBC. watublapi : pembinaan
Iman anak (sekami). Pembiasaan karakter
beriman bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia.
5. Narasumber : ( tenun ikat)
6. Pihak Universitas : Universitas Nusa Nipa.
(Kampus Merdeka)
7. Alumni
8. Donatur

6
SD Inpres Liwubao meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam
belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa
berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan
hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang
dapat ditemukan siswa didalam maupun diluar kelas. Lingkungan sekolah memiliki
beragam permainan tradisional, sarana olahraga dan tanaman mulai dari tanaman buah,
hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.

2. ANALISIS KEBUTUHAN SEKOLAH

Analisis lingkungan sekolah menjadi acuan untuk menganalisis


kebutuhan sekolah digunakan untuk menentukan arah kebijakan dan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan SD Inpres Liwubao .
Berikut adalah hasil analisis kebutuhan sekolah

Tabel2.1 :Analisis Kebutuhan

Aspek Hasil Analisis


Peserta Didik 1. Peserta didik mempunyai beragam bakat dan kemampuan
serta karakter.
2. Peserta didik mampumemenuhi profil pelajar Pancasila
3. Peserta didik mampu menjalankan ajaran agama yang
dianutnya,mampu menerapkan sikap toleransi beragama.
4. Peserta didik mampu beradaptasi dengan segala
potensi yang dimiliki oleh lingkungan sekolah
5. Peserta didik mampu mengambil peran dalam upaya
pelestarian dan perlindungan lingkungan dan budaya
Guru dan  Guru dan tenaga kependidikan memiliki potensi,
Tenaga kemampuan dan ketrampilan. Untuk mendukung kegiatan
Kependidikan pembelajaran dan pendampingan bagi peserta didik, maka
yang menjadi kebutuhan sekolah yakni :
Profil guru yang dibutuhkan untuk mengembangkan bakat
dan memampuan peserta didik adalah :
 Guru yang memiliki kompetensi kognitif, afektif,
pedagogik, spiritual dan profesional
 Guru mampu menjadi teladan bagi komunitas dan
lingkungan sekitar
 Guru dan tenaga kependidikan perlu mengembangkan

7
profesionalitas melalui KKG melalui kegiatan pelatihan:
IHT, FGD, seminar, workshop dan sejenisnya
 Saat ini guru yang tersedia adalah guru kelas, guru mapel
(Pendidikan Agama, PJOK, Mulok,) Sementara dalam
struktur kurikulum dibutukan guru pilihan seni. Solusi yang
ditempuh adalah membekali guru yang ada untuk beberapa
keterampilan pilihan.
 Kegiatan ekstrakurikuler memerlukan pendamping yang
kompeten.
Sarana dan  Sarana yang tersedia di sekolah sudah ada namun belum
Prasarana memadai, antara lain : perangkat IT (Laptop, LCD, Printer),
kursi baca di perpustakaan, lemari kelas.
 Prasarana yang tersedia di sekolah juga belum memadai
seperti: gedung sekolah yang sudah termakan usia,
lapangan olahraga, ruang guru, ruangan laboratorium, ruang
UKS, pagar pengamanan sekolah

D. PROFIL SEKOLAH
SD Inpres Liwubao memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian besar
ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu. Tenaga pendidik
dan kependidikan berjumlah 12 orang yang terdiri dari : 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru
kelas yang berkualifikasi S1. 2 orang guru mata pelajaran yakni Pendidikan Agama Katolik
Dan Budi Pekerti, berkualifikasi S1, 1 orang guru mata pelajaran PJOK berkualifikasi S1, 1
orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia berkualifikasi S1, 1 orang operator sekolah
berkualifikasi SMK jurusan jaringan komputer, serta 1 orang tenaga perpustakaan
berkualifikasi SMA.

a. Identitas sekolah
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Inpres Liwubao
NPSN : 50302324
NSS : 101240806034
Alamat : Liwubao, Desa wolomapa, Kec. Hewokloang, Kab. Sikka
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian : 01 Agustus 1983
Akreditasi : Akreditasi C
Kode Pos : 86181
Email : sdi.liwubao@yahoo.com atau liwubaosdi@gmail.com

8
b. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

N L/ Tanggal
Nama /NIP NIK NUPTK Status
o P Lahir
1. Magdalena Primayuni Leni,S.Pd.SD L 1985- 5307104106850001 8933763663300002 Kepala
19850601 200903 2 008 06-01 Sekolah
2 Elmaria Fransiana,S.Ag P 1964- 5307104101640006 1433742644300192 Guru
19640101 200012 2 001 01-01 Agama
3. Adelina Ada,S.Pd P 1973- 5307185007730001 2339751853300083 Guru k
197307102007012022 07-10 Kelas
4. Anselmia Dante,S.Pd P 1974- 5307106405740001 0737752655300022 Guru
197404052010012009 04-05 Kelas
5. Heribertus Lado L 1982- 5307102504820002 878556066420002 Guru
198204252014061004 04-25 Kelas
6. Maria Andina,S.Pd P 1992- 5307105406920001 4946770671230202 Guru
199206142020122002 06-14 Kelas
7. Serpinus Saleh,S.Pd L 1977- 5307052106770003 1053755659120003 Guru
19770721202221003 07-21 PJOK
8. Veronika Pare,S.Pd P 1985- 5307105703890003 0649763666130202 Guru
198503172023212019 03-17 Kelas
9 Maria Florida Padu,S.Pd P 1985- 5307204306850001 3935763664130162 Guru
198506032023212026 06-03 Kelas
10 Elisabeth Sao,S.Pd P 1987- 5307106211870001 5454765668130133 Guru
11-22 Mapel
11 Yusilfa Natalia P 1999- 5307095302990001 TU
12-13
12 Yosefus Hansferis L 2002- 5307101702020003 Operator
02-17

c. Data Peserta didik

No Kelas Jumlah Ket


1 I 9
2 II 9
3 III 14
4 IV 16
5 V 17
6 VI 12
Jumlah 77

d. Sarana dan Prasarana

No Jenis Prasarana Nama Bangunan Nama Ruang Jumlah Ket


1 Ruang Kepala Sekolah Bangunan 1unit Ruang Kepala Sekolah 1 baik
2 Ruang kelas Bangunan 1 unit Ruang kelas 3 Rusak sedang
3 Ruang kelas Bangunan 1unit Ruang kelas 3 Rusak berat
4 Ruang perpustakaan Bangunan 1unit Ruang perpustakaan 1 Baik

9
5 Ruang kelas Bangunan 1 unit Ruang kelas 1 Rusak berat
6 Rumah guru Bangunan 1 unit Rumag guru 2 Baik
7 WC laki-laki dan Bangunan 1 unit Ruang wc siswa laki laki 4 Baik
perempuan dan perempuan
8 WC PTK laki-laki dan Bangunan 1 unit Ruang wc PTK laki-laki 2 Baik
perempuan dan perempuan
9 Cromebook 15 baik
10 Tablet 10 Baik 6 rusak 4
11 Laptop 2 Baik
12 Printer 2 Baik
13 Meja siswa 40 Baik
14 Kursi siswa 30 Baik
15 Bangku siswa 18 Baik
16 Meja guru 10 Rusak
17 White board kelas 6 Baik

10
BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN
1. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta
bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur,
mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
serta kebangsaan.

2. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


Tujuan satuan pendidikan adalah membekali kemampuan dasar pada siswa
untuk berbagi kehidupanya menjadi langsung, anggota umat manusia dan
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Dengan
demikian, tujuan satuan pendidikanmemberikan makna sebagai pondasi, dasar atau
batu loncatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
Sedangkan tujuan satuanpendidikan sekolah dasar adalah meletakkan dasar
iman kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut serta memiliki dan
menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.

B. VISI
Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada Visi yang telah ditetapkan.Visi
bukan hanya sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya.Untuk menginternalisasi visi pada
setiap warga sekolah, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman
terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.
Berikut adalah visi SD Inpres Liwubao
”TERWUJUDNYA KOMUNITAS SEKOLAH YANG BERIMAN, CERDAS,
BERKARAKTER, BERWIRAUSAHA, KREATIF TERHADAP KEARIFAN
LOKAL SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM PROFIL
PELAJAR PANCASILA”

11
C. MISI
Misi SD Inpres Liwubao ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi dan
elemen Profil Pelajar Pancasila.Elemen visi tersebut yaitu Beriman, Beakhlak Mulia,
Cerdas, Mandiri, Gotong royong, bernalar Kritis, Berkebinekaan Global Dan
Berwawasan Lingkungan. Misi SD Inpres Liwubao adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah..
2. Meningkatkan mutu lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
3. Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
4. Unggul dalam prestasi dan mampu bersaing dengan sekolah sederajat.
5. Mewujudkan budaya sekolah melalui penerapan 3S
6. Terciptanya lingkungan sekolah yang simpati dan empati
8. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan kewirausahaan
9. Mengembangkan kearifan local dalam konteks budaya local dalam kebhinekaan
global.
10. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam komunitas sekolah
11. Mengembangkan kewirausahaan dalam mendukung proses pembelajaran.

D. TUJUAN SEKOLAH
1. PROGRAM PRIORITAS ( JANGKA PENDEK)

a) Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas sekolah


b) Melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan minat, bakat serta
profil belajar siswa
c) Melaksanakan Literasi dan numerasi sekolah
d) Trampil dalam calistung
e) Memperoleh nilai akademik dan nonakademik yang memuaskan
f) Menyediakan perangkat ajar yang optimal
g) Melaksanakan perlombaan antar kelas dan antar sekolah
h) Membiasakan 5S
i) Menumbuhkan rasa solidaritas
j) Menumbuhkan kecintaan terhadap pangan lokal
k) Mengenal budaya dalam lingkungan setempat

2. PROGRAM JANGKA MENENGAH


a) Melaksanakan kegiatan kerohanian
b) Berprestasi dalam perlombaan baik tingkat local,nasional maupun internasional

12
c) Melaksanakan pembelajaran HOTS dan PAIKEM
d) Melaksanakan pembelajaran berbasis digital
e) Terwujudnya sekolah ramah
f) Memanfaatkan pangan local dalam berwirausaha
g) Meningkatkan kecintaan terhadap budaya lokal

3. PROGRAM JANGKA PANJANG


a) Terwujudnya komunitas sekolah yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
b) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing
c) Menghasilkan budaya ramah
d) Menghasilkan lapangan pekerjaan bagi generasi milenial
e) Melestarikan budaya lokal

13

Anda mungkin juga menyukai