Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN PROPERTI

EKSPLORASI MODEL BISNIS PROPTECH

OLEH:
KELOMPOK 2
13 I Komang Mahardika 2315164046
17 Felisinaus Karang 2315164054
21 Made Namaskara Yoga Suputra 2315164064
22 Luh Tri Ayu 2515164066
23 A’isyah Rina Wardani 2015164068

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Properti
dengan pokok bahasan mengenai “Eksplorasi Model Bisnis PropTech” ini dengan
baik. Kami berterima kasih pada Bapak I Wayan Dana Ardika, S.S., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Manajemen Properti Politeknik Negeri Bali yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun para pembaca.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan baik
dari segi kata, pengejaan, maupun materi dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Denpasar, 17 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
1.4. Manfaat Penulisan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
2.1. Perkembangan PropTech (Teknologi Properti).................................. 4
2.2. Contoh Penerapan PropTech (Teknologi Properti)............................ 6
2.3. Dampak Penerapan PropTech (Teknologi Properti).......................... 8
2.1.1. Dampak Positif.......................................................................... 9
2.1.2. Dampak Negatif........................................................................ 11
BAB III SIMPULAN........................................................................................... 13
3.1. Simpulan............................................................................................. 13
3.2. Saran................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang
pesat dan secara revolusioner mengubah kehidupan manusia, mulai dari gaya
hidup hingga cara berbisnis. Era digitalisasi telah banyak merubah bisnis
konvensional dengan konsep bisnis berbasis teknologi dan internet (Kasali, 2017).
Percepatan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi mampu
meningkatkan trend yang mengubah model bisnis konvensional dan mendorong
berdirinya bisnis baru (startup) yang cenderung memanfaatkan peluang teknologi
(Prastya, Nugraha, dan Wahyuhastuti, 2017).
Properti sendiri mengacu pada harta berupa tanah dan bangunan serta
sarana-prasarana yang melekat pada tanah atau bangunan tersebut. Hal ini
mencakup tanah milik, orang, rumah, Gedung, serta segala sesuatu yang terkait
dengan kepemilikan dan penggunaan properti tersebut. Dalam konteks investasi,
properti sering merujuk pada aset fisik yang dimiliki untuk tujuan investasi, bisa
berupa tanah, rumah, apartemen, gudang, ruko, bangunan industri, atau gedung
komersial. Tujuanya dapat disewakan atau dijual untuk mendapatkan keuntungan.
Beberapa tahun terakhir ini, istilah PropTech menjadi semakin popular.
Bisnis properti memang menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan, hal itu
membuat banyak orang yang tertarik mencoba berinvestasi properti. Hal itu
ditandai dengan munculnya istilah PropTech dan mulai menjamurnya startup
properti yang ada di dunia dan Indonesia.
Startup teknologi di bidang properti, atau biasa disebut PropTech (Property
technology) tampaknya tengah mendulang untung di tengah pertumbuhan jumlah
masyarakat urban di Indonesia. Mereka coba mengakomodasi kebutuhan akan
hunian atau tempat tinggal paling banyak rumah atau apartemen. Sejauh ini,
melihat yang sudah beroperasi di Indonesia, ada beberapa bentuk layanan yang
ditawarkan.

1
2

Secara umum PropTech sendiri didefinisikan sebagai penggunaan teknologi


informasi untuk membantu pengguna melakukan pencarian, pembelian, penualan,
dan pengelolaan real estatee. Saat ini bentuknya beragam, mulai dari situs listing
properti, platform virtual reality untuk meningkatkan pengalaman pengguna,
sistem penyewaan, hingga pendanaan properti. Hal tersebut bertujuan untuk
membantu pemilik, pengelola, atau tuan tanah untuk mengelola aset mereka
dengan lebih baik. Sederhananya, tujuannya adalah untuk membuat segala sesuatu
yang berkaitan dengan membeli atau menyewa properti menjadi lebih mudah dan
efesien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan PropTech (Teknologi Properti) pada model
bisnis manajemen properti?
2. Bagaimana contoh penerapan PropTech (Teknologi Properti) pada
model bisnis manajemen properti?
3. Bagaimana dampak penerapan PropTech (Teknologi Properti) pada
model bisnis manajemen properti?

1.3. Tujuan Penulisan


Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk menjelaskan perkembangan PropTech (Teknologi Properti) pada
model bisnis manajemen properti.
2. Untuk menjabarkan contoh penerapan PropTech (Teknologi Properti)
pada model bisnis manajemen properti.
3. Untuk menganalisis dampak penerapan PropTech (Teknologi Properti)
pada model bisnis manajemen properti.
3
4

1.4. Manfaat Penulisan


Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khasanah.
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Dapat menumbuhkan pengetahuan penulis terkait perkembangan
PropTech dan penerapannya dalam model bisnis properti.
2. Dapat memberikan informasi untuk khalayak umum mengenai
penerapan PropTech dalam model bisnis properti.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan PropTech (Teknologi Properti)


Perkembangan PropTech diawali pada pembuatan software untuk
mempermudah dalam pembangunan. Dalam dunia teknologi konstruksi, 1982
melihat peluncuran Autodesk, sebuah perusahaan perangkat lunak Amerika dan
sekarang multinasional yang membuat perangkat lunak untuk arsitektur, teknik
dan konstruksi, industri yang menggunakan desain dengan bantuan komputer atau
CAD. Perkembangan ini menandai lahirnya dari PropTech 1.0 yang dimulai dari
tahun 1980 sampai tahun 2000 (Baum, 2017). Software yang mempermudahkan
pembangunan berguna untuk mendesain sampai menghitung ukuran secara akurat.
Pada tahun 2000 yang merupakan jembatan untuk lahirnya era PropTech 2.0
dengan lahirnya residential market sector (Baum, 2017). Sebagai contoh, di
United Kingdom lahir agensi perumahan (Countrywide, Connells, Halifax and
Royal and Sun Alliance). Dengan lahirnya perkembangan ke sektor pemasaran
perumahan sudah menggantikan dari perkembangan PropTech 1.0. Pemakaian
Personal Computer (PC) dan kemudian internet memfasilitasi pertumbuhan
PropTech 1.0, PropTech 2.0 telah dirilis oleh e-commerce, jejaring sosial,
perangkat lunak open-source dan dunia multi-platform. Pada era PropTech 2.0 ini
membuat banyak kemampuan melihat informasi dengan menggunakan internet
membuat perkembangan properti di era ini cukup baik. Bermunculannnya e-
commerce juga menandai bahwa era digital sudah mulai berkembang. PropTech
2.0 telah dirilis oleh e-commerce, jejaring sosial, perangkat lunak open source dan
dunia multi-platform. Ke depan industri property technology akan masuk ke era
PropTech 3.0 dimana sistem kerjanya sudah menggunakan blockchain. Industri
Real estate dapat menggunakan teknologi blockchain atau ledger untuk
membangun aplikasi, termasuk smart MOU (memorandum of understanding), dan

5
layanan yang membawa manfaat dari teknologi baru, baik untuk dirinya sendiri
maupun untuk

6
7

perkembangan zaman. menurut Marc Goodman dalam bukunya Future Crime


mengatakan “Semakin kita menghubungkan perangkat dan kehidupan kita ke
dalam jaringan informasi global - baik melalui ponsel, jejaring sosial, elevator
atau mobil yang dapat mengemudi sendiri - semakin rentan kita terhadap mereka
yang mengetahui bagaimana teknologi yang mendasarinya bekerja dan bagaimana
memanfaatkannya." (Goodman, 2015). Oleh karena itu di era PropTech 3.0 ini
dimana data lebih diperhatikan bukan hanya membuat platform online namun juga
membuat data itu aman dari segala macam kejahatan di internet. Serta dalam
perkembangan platform online mampu mempermudah costumer dalam
bertransaksi.
8

2.2. Contoh Penerapan PropTech (Teknologi Properti)


Ditinjau dari visinya, layanan PropTech terbagi menjadi tiga kategori.
Adapun layanan PropTech tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1. Model Bisnis Startup

Pertama ialah penggunaan teknologi untuk memberikan sentuhan digital di


unit propertinya itu sendiri. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari penerapan
sensor internet of things (IoT) hingga sistem pemantauan otomatis memanfaatkan
kamera yang dilengkapi kecerdasan buatan.
Di tingkat global, berbagai perangkat pendukung untuk smart home sudah
banyak diproduksi, contohnya Switchmate yakni saklar pintar yang dapat
dikendalikan melalui ponsel. Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan
Google pun juga mulai memberikan fokus tersendiri untuk kebutuhan ini.
Sementara di tingkat pengembang lokal memang belum banyak, namun sudah
9

mulai bermunculan. Salah satunya produk kunci pintar yang diproduksi Sugar
Tech.
Kedua ada platform penyewaan, ini jadi yang paling banyak dijumpai di
Indonesia. Mereka mencoba menyederhanakan proses bisnis dari hulu ke hilir.
Mulai menyediakan wadah bagi pemilik properti untuk mempromosikan unitnya,
memudahkan pengguna untuk menemukan properti sesuai kriterianya – beberapa
platform menyediakan jasa konsultasi, hingga menjadi perantara dalam proses
penyewaan.
Beberapa platform terkait di antaranya Lamudi, Travelio, Rumah123, 99.co,
dan Rumah.com – kendati beberapa sajikan layanan dan fitur berbeda. Misalnya
Travelio, berangkat dari layanan penyewaan kamar hotel, kini mereka akomodasi
penyewaan rumah, vila, dan apartemen. Tidak hanya mengiklankan unit properti
saja, mereka juga membantu pemilik melakukan pengelolaan dan operasional.
Baru-baru ini situs listing indekos Mamikos juga kenalkan layanan baru
mereka berjuluk Mamirooms. Konsepnya sama, selain mempromosikan unit
kamar yang tersedia, kini mereka membantu pemilik properti untuk melakukan
pengelolaan. Termasuk di dalamnya meningkatkan standardisasi properti,
operasional, hingga pemasaran.
Model bisnis ketiga mengakomodasi aspek finansial. Mekanisme kredit
sejauh ini masih jadi yang paling populer untuk transaksi jual-beli unit real estate.
Untuk memudahkan prosesnya, beberapa startup mulai bermain di sana. Mulai
dari membantu menyajikan komparasi dan kalkulasi, menjembatani akses kredit
dengan perbankan, hingga menyajikan layanan p2p lending untuk membantu
pembiayaan.
CicilSewa dan Gradana adalah dua contoh startup di bidang properti yang
fokus pada pembiayaan. Layanan yang dihadirkan CicilSewa memberikan
talangan untuk pembiayaan properti kepada pengguna. Sementara Gradana
manfaatkan skema p2p lending untuk pinjaman kredit properti – termasuk
memberikan pinjaman untuk melakukan pembayaran uang muka.
10

Adapun detail layanan PropTech populer di Indonesia yang telah dijelaskan


di atas dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.2. Layanan PropTech Populer di Indonesia


11

2.3. Dampak Penerapan PropTech (Teknologi Properti)


Penerapan PropTech pada bisnis manajemen properti membawa berbagai
dampak pada model bisnis manajemen properti. Sama halnya seperti penerapan
teknologi lain, penerapan PropTech membawa dampak positif dan beberapa
dampak negatif bagi bisnis manajemen properti. Adapun dampak-dampak tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1.1. Dampak Positif


Penerapan PropTech pada bisnis manajemen properti membawa banyak
dampak positif bagi perkembangan bisnis manajemen properti. Adapun dampak-
dampak positif tersebut, antara lain:
A. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasional
Berkat adanya beragam jenis inovasi teknologi, kegiatan operasional
industri properti dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Misalnya dalam situs jual
beli rumah, agen dan calon klien tak perlu bertemu secara langsung. Kedua belah
pihak bisa memanfaatkan fitur-fitur dari situs terkait untuk berkomunikasi.
Meskipun tetap harus bertemu secara langsung, setidaknya pihak agen dan
klien sudah memahami tujuan masing-masing. Hal ini akan membuat pembahasan
pada saat pertemuan menjadi lebih fokus.
Di sisi lain, calon klien tak harus menghabiskan waktu untuk datang
langsung ke kantor agen. Cukup dengan memanfaatkan situs resmi kantor agen
terkait atau situs jual beli properti, klien sudah bisa mendapatkan informasi
lengkap.

B. Mempermudah Konsumen Mencari Informasi yang Akurat


Klien yang melek teknologi umumnya akan mencari informasi mengenai
suatu agen properti terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Tak hanya
tentang agen itu sendiri, tetapi juga informasi lain. Di antaranya tentang produk
12

properti yang ditawarkan, proyek yang sudah dikerjakan, dan testimoni klien
lama.
Selain informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan, calon klien
pastinya akan membutuhkan kontak informasi perusahaan terkait. Contohnya
seperti alamat email, alamat kantor, dan nomor telepon. Dengan adanya informasi
ini, calon klien mendapatkan kemudahan untuk menanyakan lebih lanjut seputar
produk properti yang diinginkan.
Seperti yang disebutkan pada poin pertama, informasi tersebut dapat
diakses melalui situs resmi perusahaan maupun akun media sosial mereka, bila
ada. Perusahaan umumnya juga memiliki akun resmi di situs-situs jual beli
properti. Lewat situs-situs inilah, calon klien bisa mendapatkan informasi lengkap
mengenai produk properti dan perusahaan yang menawarkannya.

C. Memperluas Jangkauan Pemasaran


Sebelumnya, produk dan jasa properti dipasarkan secara konvensional.
Contohnya menggunakan brosur, dari mulut ke mulut, dan iklan di situs-situs
internet. Alhasil, jangkauan pasarnya pun tak begitu luas. Namun berkat
perkembangan teknologi, perusahaan properti bisa memperluas jangkauan target
pasar mereka.
Contohnya dengan membuat pemasaran konten di media sosial atau email.
Bisa juga lewat situs-situs jual beli dan persewaan properti. Dengan cara ini,
perusahaan tak hanya bisa memperluas target konsumen, tetapi juga
meningkatkan efektivitas dan efisiensi strategi pemasaran.

D. Mempermudah Agen Mencari Calon Klien yang Tepat


Peran lain teknologi dalam industri properti adalah mempermudah agen
untuk mendapatkan calon klien yang sesuai dengan target pemasaran. Bila
menggunakan cara konvensional, belum tentu si klien adalah orang yang memiliki
kemampuan ekonomi untuk membeli produk atau jasa properti.
13

Namun berkat adanya teknologi, calon klien yang memerlukan produk


atau jasa properti bisa langsung mencarinya di media sosial atau situs khusus. Itu
artinya, pelaku bisnis properti akan mendapatkan calon klien yang tepat sebab
kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama.

E. Hemat Biaya Operasional


Teknologi mempermudah pemasaran dan meningkatkan jangkauan pasar
para pelaku usaha properti. Dengan kata lain, mereka tak perlu mengeluarkan
biaya untuk melakukan pemasaran secara tradisional.
Meskipun pemasaran digital tetap membutuhkan biaya, setidaknya lebih
rendah dibanding pemasaran tradisional. Jadi, sisa anggaran bisa dialokasikan
untuk keperluan operasional yang lain.

2.1.2. Dampak Negatif


Selain banyak membawa banyak dampak positif, penggunaan PropTech
juga memiliki beberapa dampak negatif pada bisnis manajemen properti,
khusunya pada model bisnis yang masih berbasis konvensional. Adapun dampak
negatif tersebut, antara lain:
A. Mengurangi Interaksi Secara Langsung antara Konsumen dan
Pemilik Properti
Bagi sebagian konsumen, hal ini merupakan sebuah kelebihan karena
dapat meningkatan efisiensi waktu dalam proses pencarian informasi hingga
proses transaksi, namun bagi sebagian konsumen yang masih berpegang pada
sistem konvensional, hal ini merupakan salah satu dampak negatif penerapan
PropTech pada bisnis manajemen properti. Penerapan teknologi pada bisnis
properti dinilai mengurangi interaksi antara calon pembeli atau penyewa dengan
pemilik properti atau agen properti, yang mengakibatkan menurunnya
kepercayaan dan keterlibatan konsumen dalam proses transaksi.
14

Oleh karena itu, sebagai konsumen, perlu memilih platform PropTech


yang terpercaya dan memberikan manfaat yang optimal bagi kebutuhan transaksi
properti. Sebagai pemilik properti atau agen properti, perlu memanfaatkan
PropTech dengan optimal untuk meningkatkan daya tarik properti dan
memudahkan proses transaksi.
BAB III
SIMPULAN

3.1. Simpulan
Berdasarkan penyusunan makalah yang telah penulis lakukan, maka
simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan PropTech diawali pada pembuatan software untuk
mempermudah dalam pembangunan. Dalam dunia teknologi
konstruksi, 1982 melihat peluncuran Autodesk. Perkembangan ini
menandai lahirnya dari PropTech 1.0 yang dimulai dari tahun 1980
sampai tahun 2000. Pada tahun 2000 yang merupakan jembatan untuk
lahirnya era PropTech 2.0 dengan lahirnya residential market sector.
Ke depan industri property technology akan masuk ke era PropTech
3.0 di mana sistem kerjanya sudah menggunakan blockchain. Industri
Real estate dapat menggunakan teknologi blockchain atau ledger untuk
membangun aplikasi, termasuk smart MOU (memorandum of
understanding), dan layanan yang membawa manfaat dari teknologi
baru, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk perkembangan zaman.
2. Contoh penerapan model bisnis startup teknologi properti, meliputi
digitalizing yang memfasilitasi properti dengan layanan digital seperti
untuk memantai atau mengendalikan fasilitas di dalamnya. Sharing
yang memanfaatkan teknologi untuk proses penyewaan komponen real
estat, meliputi lahan, apartemen, rumah, perkantoran, hingga ruangan.
Financing yang merupakan aplikasi teknologi finansial yang
memfasilitasi proses pembelian dan penjualan real estate.
3. Dampak penerapan PropTech pada bisnis manajemen properti
memberi dampak positif dan negatif. Dampak positif, diantaranya
adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional,
mempermudah konsumen mencari informasi yang akurat, memperluas

15
jangkauan pemasaran, mempermudah agen mencari calon klien yang
tepat, dan

16
17

hemat biaya operasional. Dampak negatifnya, adalah mengurangi


interaksi secara langsung antara konsumen dan pemilik properti.

3.2. Saran
Dalam dunia digital yang berubah dengan cepat, sangatlah penting untuk
mengikuti tren teknologi yang menargetkan otomatisasi proses bisnis dan
aksesibilitas industri secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Randi Eka. (2019, Desember 3). Startup Proptech di Indonesia, dari Model
Bisnis hingga Peta Persaingan. (https://dailysocial.id/post/startup-proptech-di
indonesia diakses pada 19 November 2023)
Trias Ismi. (2020, Desember 10). Perpaduan Teknologi dan Bisnis Properti.
(https://glints.com/id/lowongan/proptech-adalah/. diakses pada 18 November
2023)
Blog Post2. (2023, Juli 7). Mengenal Apa Itu Proptech dan Dampaknya
Terhdap Real Estat. (https://blog.danasyariah.id/mengenal-apa-itu-
proptech/.diakses pada 19 November 2023)
Tabloit Properti. (2023, Mei 9). Bagaimana PropTech Membuat Transaksi
Properti Semakin Mudah dan Cepat di Indonesia.
(https://tabloidproperti.com/bagaimana-proptech-membuat-transaksi-properti-
semakin-mudah-dan-cepat-di-indonesia diakses pada 19 November 2023)
NataProperty. (2019, Desember 6). Apa Itu PropTech dan Bagaimana
Perkembangan di Indonesia. (https://www.nataproperty.com/artikel/apa-itu-
proptech-dan-bagaimana-perkembangannya-di-indonesia. diakses pada 19
November 2023)

Anda mungkin juga menyukai